PENDAHULUAN
RENCANA TATA RUANG WILAYAH (RTRW) KOTA MAGELANG TAHUN 2011-2031 I-1
1.1. Latar Belakang
RENCANA TATA RUANG WILAYAH (RTRW) KOTA MAGELANG TAHUN 2011-2031 I-2
dan budaya antarmanusia, ekosistem, dan sumberdaya buatan, maka
RTRW juga merupakan perencanaan kota sebagai kerangka kerja untuk
mendorong perwujudan rencana dan pemanfaatan ruang, serta
mengantisipasi berbagai kemungkinan perubahan pemanfaatan ruang
yang dapat berdampak pada kesejahteraan rakyat. RTRW juga
bermanfaat menjaga keserasian pembangunan wilayah dan sektor dalam
pelaksanaan program-program pembangunan.
RENCANA TATA RUANG WILAYAH (RTRW) KOTA MAGELANG TAHUN 2011-2031 I-3
f. Peraturan Daerah Nomor 4 Tahun 2009 tentang Rencana
Pembangunan Jangka Panjang (RPJP) Daerah Kota Magelang Tahun
2005-2025; dan
g. Ketentuan peraturan perundang-undangan yang berfungsi sebagai
pedoman teknis dalam penyusunan substansi.
Penyusunan RTRW memerlukan persamaan persepsi sebagai
pemahaman kepentingan dalam kebutuhan pemanfaatan ruang serta
implementasinya, sehingga partisipasi aktif masyarakat sangat diperlukan
dengan tujuan:
a. Mengembangkan rasa memiliki terhadap tujuan pembangunan yang
ingin dicapai
b. Menumbuhkan arti penting perencanaan
c. Menjaring isu-isu permasalahan serta memancing aspirasi tentang
kondisi wilayah yang akan datang melalui alternatif pengembangan
pola pikir yang obyektif
Jaring aspirasi masyarakat yang dilaksanakan secara obyektif
dalam bentuk dengar pendapat umum (public hearing) sangat mendorong
kualitas substansi rencana tata ruang sehingga dapat dilaksanakan
sesuai dengan kebutuhan masyarakat.
Dengan berubahnya UU No. 24 Tahun 1992 menjadi Undang-
undang Nomor 26 Tahun 2007 tentang Penataan Ruang, maka produk
penataan ruang di daerah juga harus mengikuti pedoman baru tersebut.
Dari sisi spasial kewilayahan, secara internal Kota Magelang juga
mengalami pengembangan terutama di kawasan strategis yang
diharapkan dapat menjadi pusat pertumbuhan baru di masa mendatang.
Pengembangan kawasan strategis tersebut tercantum dalam RPJP Kota
Magelang Tahun 2005-2025.
Selain dari sisi kebijakan, Penyusunan Rencana Tata Ruang Wilayah
Kota Magelang juga tidak terlepas dari berbagai macam latar belakang
masalah internal Kota Magelang itu sendiri. Adapun masalah tersebut
seperti masalah tata ruang, masalah sosial budaya, masalah ekonomi dan
berbagai masalah penyediaan sarana prasarana lingkungan yang harus
RENCANA TATA RUANG WILAYAH (RTRW) KOTA MAGELANG TAHUN 2011-2031 I-4
segera dicari solusi pemecahannya. Secara garis besar latar belakang
penyusunan RTRW Kota Magelang dapat dilihat dalam Gambar 1.1
Diagram Latar Belakang Penyusunan RTRW Kota Magelang.
Perubahan UU No. 24
Tahun 1992 menjadi UU RTRWN
No. 26 Tahun 2007
Tentang Penataan Ruang Produk tata ruang
menyesuaikan dengan
RTRW Provinsi Jawa Tengah pedoman penataan ruang
Kebijakan Eksternal terbaru
Kota Magelang:
RTR Kawasan Kebijakan Internal Kota
GELANGMANTEN Magelang:
Kawasan PROGO- Penyusunan RTRW RPJP Kota Magelang
OPAK –SERANG Kota Magelang RPJM Kota Magelang
Kawasan BOROBUDUR RKPD Kota Magelang
RIP Pariwisata Jawa
Tengah
Rencana Tata Ruang Pengembangan kawasan strategis dan pusat
Kabupaten Sekitar pertumbuhan baru Kota Magelang RPJP Kota
Magelang Tahun 2005-2025:
Kawasan Sidotopo
Kawasan Wisata dan Pengembangan Wisata
Perlunya memperhatikan Arah dan Bangunan Kuno/Heritage
Kebijakan RTRW Kabupaten Magelang Kawasan Terminal Sukarno Hatta
untuk sinkronisasi serta melihat potensi Kawasan Kebonpolo
dan tantangan dalam perencanaan Kawasan Alun-alun dan sekitarnya (Losmenan
RTRW Kota Magelang dan lain sebagainya)
Kawasan GOR Samapta
Berbagai Permasalahan yang terjadi di Kawasan Lembah Gunung Tidar
Kota Magelang (Eksternal maupun Kawasan Gunung Tidar (kawasan konservasi)
Internal)
RENCANA TATA RUANG WILAYAH (RTRW) KOTA MAGELANG TAHUN 2011-2031 I-5
keterbukaan, kebersamaan dan kemitraan, perlindungan
kepentingan hukum, kepastian hukum dan keadilan serta
akuntabilitas, dengan tetap menjaga kesinambungan pembangunan
dalam lingkup kota dan kaitannya dengan Nasional, Provinsi Jawa
Tengah dan Kabupaten Magelang, dengan tidak mengesampingkan
wawasan lingkungan hidup.
RENCANA TATA RUANG WILAYAH (RTRW) KOTA MAGELANG TAHUN 2011-2031 I-6
masyarakat untuk mendapatkan informasi yang berkaitan
dengan penataan ruang.
1.2.2. Maksud
1.2.3. Tujuan
RENCANA TATA RUANG WILAYAH (RTRW) KOTA MAGELANG TAHUN 2011-2031 I-7
1. Mengetahui kondisi pemanfaatan ruang, potensi, dan
permasalahan eksisting di Kota Magelang;
1.2.4. Sasaran
RENCANA TATA RUANG WILAYAH (RTRW) KOTA MAGELANG TAHUN 2011-2031 I-8
drainase, dan infrastruktur lainnya serta permasalahannya di
wilayah Kota Magelang;
RENCANA TATA RUANG WILAYAH (RTRW) KOTA MAGELANG TAHUN 2011-2031 I-9
“A FRIENDLY CITY OF EXCELLENCE”
Dasar pengembangan tema tersebut adalah “Bagaimana
Membangkitkan Kota Magelang sebagai Kota Jasa yang Friendly (ramah-
bersahabat) dan Excellence (Pelayanan Prima di segala bidang) Bagi
Kawasan Sekitarnya”. Untuk menciptakan kondisi tersebut, Kota
Magelang harus mempunyai daya tarik dan mampu meningkatkan
pamornya dengan mengangkat berbagai kelebihan/ keunggulan yang
dimiliki. Sebagai Kota Jasa yang menjadi kota tujuan bagi daerah sekitar
maka Kota Magelang harus Friendly dalam memberikan palayanan bagi
kabupaten disekitarnya. Upaya ini dapat dilakukan melalui peningkatan
pelayanan disegala bidang seperti dibidang kesehatan, pendidikan,
wisata, pelayanan publik, dan sebagainya.
RENCANA TATA RUANG WILAYAH (RTRW) KOTA MAGELANG TAHUN 2011-2031 I-10
1.4. Ruang Lingkup
RENCANA TATA RUANG WILAYAH (RTRW) KOTA MAGELANG TAHUN 2011-2031 I-11
vi. Menyiapkan hal-hal yang berkaitan dengan legitimasi hukum
pada materi Rencana Tata Ruang hasil peninjauan kembali.
RENCANA TATA RUANG WILAYAH (RTRW) KOTA MAGELANG TAHUN 2011-2031 I-12
RENCANA TATA RUANG WILAYAH (RTRW) KOTA MAGELANG TAHUN 2011-2031 I-13
Memenuhi Amanat Undang-Undang Nomor Nomor 26 tahun
2007 tentang Penataan Ruang maka substansi dalam Penyusunan
RTRW Kota diatur tersendiri dalam Peraturan Menteri Pekerjaan
Umum Nomor : 17/PRT/M/2009 tentang Pedoman Penyusunan
Rencana Tata Ruang Wilayah Kota, maka RTRW Kota setidaknya
harus memuat:
1. Survei Pendahuluan
RENCANA TATA RUANG WILAYAH (RTRW) KOTA MAGELANG TAHUN 2011-2031 I-14
sekunder, serta kompilasi data, sehingga dapat diketahui
subtansi yang akan di keluarkan.
3. Evaluasi Data
RENCANA TATA RUANG WILAYAH (RTRW) KOTA MAGELANG TAHUN 2011-2031 I-15
masa berlakunya sudah habis sebelum masa berlaku RTRW
habis);
RENCANA TATA RUANG WILAYAH (RTRW) KOTA MAGELANG TAHUN 2011-2031 I-16
1.5. Ketentuan Umum
Ketentuan umum yang terkait dengan Penyusunan Rencana
Tata Ruang Wilayah Kota Magelang dapat dijelaskan pada pengertian-
pengertian dibawah ini (Pedoman Penyusunan Rencana Tata Ruang
Wilayah Kota, Menteri PU Tahun 2009) :
1. Pemerintah Pusat yang selanjutnya disebut Pemerintah adalah
Presiden Republik Indonesia yang memegang kekuasaan
pemerintahan negara Republik Indonesia sebagaimana dimaksud
dalam Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun
1945.
8. Ruang adalah wadah yang meliputi ruang darat, ruang laut, dan
ruang udara termasuk ruang di dalam bumi sebagai satu kesatuan
wilayah, tempat manusia dan makhluk lain hidup melakukan
kegiatan dan memelihara kelangsungan hidupnya.
RENCANA TATA RUANG WILAYAH (RTRW) KOTA MAGELANG TAHUN 2011-2031 I-17
11. Pola ruang adalah distribusi peruntukan ruang dalam suatu wilayah
yang meliputi peruntukan ruang untuk fungsi lindung dan
peruntukan ruang untuk fungsi budidaya.
12. Penataan ruang adalah suatu sistem proses perencanaan tata ruang,
pemanfaatan ruang, dan pengendalian pemanfaatan ruang.
RENCANA TATA RUANG WILAYAH (RTRW) KOTA MAGELANG TAHUN 2011-2031 I-18
penjabaran RTRW Nasional dan Provinsi ke dalam kebijakan dan
strategi pelaksanaan pemanfaatan ruang wilayah Daerah.
23. Kawasan adalah suatu wilayah yang memiliki fungsi utama lindung
atau budidaya.
27. Prasarana dan Sarana adalah bangunan fisik yang terkait dengan
kepentingan umum dan keselamatan umum, seperti prasarana dan
sarana perhubungan, prasarana dan sarana sumber daya air,
prasarana dan sarana permukiman, serta prasarana dan sarana
lainnya.
RENCANA TATA RUANG WILAYAH (RTRW) KOTA MAGELANG TAHUN 2011-2031 I-19
30. Daya Dukung Lingkungan Hidup adalah kemampuan lingkungan
hidup untuk mendukung perikehidupan manusia, makhluk hidup
lain, dan keseimbangan antar keduanya.
32. Ruang Terbuka Hijau yang selanjutnya disingkat RTH adalah area
memanjang/jalur dan/atau mengelompok yang penggunaannya
lebih bersifat terbuka, tempat tumbuh tanaman, baik yang tumbuh
secara alamiah maupun yang sengaja ditanam.
37. Pusat pelayanan kota adalah satuan fungsi kawasan perkotaan yang
merupakan bagian utama kegiatan kota dan mempunyai jangkauan
pelayanan skala kota dan/atau regional.
RENCANA TATA RUANG WILAYAH (RTRW) KOTA MAGELANG TAHUN 2011-2031 I-20
39. Pusat lingkungan adalah pusat pelayanan ekonomi, sosial, dan/atau
administrasi lingkungan kota.
41. Jalan Arteri adalah jalan umum yang berfungsi melayani angkutan
utama dengan ciri perjalanan jarak jauh, kecepatan rata-rata tinggi,
dan jumlah jalan masuk dibatasi secara berdaya guna.
43. Jalan Lokal adalah jalan umum yang berfungsi melayani angkutan
setempat dengan ciri perjalanan jarak dekat, kecepatan rata-rata
rendah, dan jumlah jalan masuk tidak dibatasi.
45. Air adalah semua air yang terdapat pada, di atas, ataupun di bawah
permukaan tanah, termasuk dalam pengertian ini air permukaan,
air tanah, air hujan, dan air laut yang berada di darat.
46. Air baku untuk air minum rumah tangga, yang selanjutnya disebut
air baku adalah air yang dapat berasal dari sumber air permukaan,
cekungan air tanah dan/atau air hujan yang memenuhi baku mutu
tertentu sebagai air baku untuk air minum.
47. Air minum adalah air minum rumah tangga yang melalui proses
pengolahan atau tanpa proses pengolahan yang memenuhi syarat
kesehatan dan dapat langsung diminum.
RENCANA TATA RUANG WILAYAH (RTRW) KOTA MAGELANG TAHUN 2011-2031 I-21
48. Air limbah adalah air buangan yang berasal dari rumah tangga
termasuk tinja manusia dari lingkungan permukiman.
RENCANA TATA RUANG WILAYAH (RTRW) KOTA MAGELANG TAHUN 2011-2031 I-22
menaikkan dan menurunkan orang dan/atau barang, serta
perpindahan moda angkutan.
58. Kereta api adalah sarana perkeretaapian dengan tenaga gerak, baik
berjalan sendiri maupun dirangkaikan dengan sarana
perkeretaapian lainnya, yang akan ataupun sedang bergerak di jalan
rel yang terkait dengan perjalanan kereta api.
61. Lahan adalah bagian daratan dari permukaan bumi sebagai suatu
lingkungan fisik yang meliputi tanah beserta segenap faktor yang
mempengaruhi penggunaannya seperti iklim, relief, aspek geologi,
dan hidrologi yang terbentuk secara alami maupun akibat pengaruh
manusia.
62. Permukiman adalah bagian dari lingkungan hunian yang terdiri atas
lebih dari satu satuan perumahan yang mempunyai prasarana,
sarana, utilitas umum, serta mempunyai penunjang kegiatan fungsi
lain di kawasan perkotaan atau kawasan perdesaan.
RENCANA TATA RUANG WILAYAH (RTRW) KOTA MAGELANG TAHUN 2011-2031 I-23
dengan prasarana, sarana, dan utilitas umum sebagai hasil upaya
pemenuhan rumah yang layak huni.
68. Ruang Terbuka Non Hijau yang selanjutnya disingkat RTNH, adalah
ruang terbuka di bagian wilayah perkotaan yang tidak termasuk
dalam kategori RTH, berupa lahan yang diperkeras atau yang berupa
badan air, maupun kondisi permukaan tertentu yang tidak dapat
ditumbuhi tanaman atau berpori (cadas, pasir, kapur, dan lain
sebagainya).
69. Cekungan air tanah adalah suatu wilayah yang dibatasi oleh batas
hidrogeologis, tempat semua kejadian hidrogeologis seperti proses
pengimbuhan, pengaliran, dan pelepasan air tanah berlangsung.
RENCANA TATA RUANG WILAYAH (RTRW) KOTA MAGELANG TAHUN 2011-2031 I-24
Pemantauan Lingkungan Hidup (DPPL), Studi Evaluasi Mengenai
Dampak Lingkungan Hidup (SEMDAL), Studi Evaluasi Lingkungan
Hidup (SEL), Penyajian Informasi Lingkungan (PIL), Penyajian
Evaluasi Lingkungan (PEL), Dokumen Pengelolaan Lingkungan
Hidup (DPL), Rencana Pengelolaan Lingkungan dan Rencana
Pemantauan Lingkungan (RKL-RPL), Dokumen Evaluasi Lingkungan
Hidup (DELH), Dokumen Pengelolaan Lingkungan Hidup (DPLH),
dan Audit Lingkungan.
RENCANA TATA RUANG WILAYAH (RTRW) KOTA MAGELANG TAHUN 2011-2031 I-25
terhadap luas tanah perpetakan/daerah perencanaan yang dikuasai
sesuai rencana kota.
RENCANA TATA RUANG WILAYAH (RTRW) KOTA MAGELANG TAHUN 2011-2031 I-26
pengarahan dan pedoman dalam Penyusunan Rencana Tata Ruang
Wilayah Kota Magelang Tahun 2011 - 2031 ini, meliputi:
1. Pasal 18 ayat (6) Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia
Tahun 1945;
RENCANA TATA RUANG WILAYAH (RTRW) KOTA MAGELANG TAHUN 2011-2031 I-27
Undang (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor
86, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4412);
RENCANA TATA RUANG WILAYAH (RTRW) KOTA MAGELANG TAHUN 2011-2031 I-28
17. Undang-Undang Nomor 26 Tahun 2007 tentang Penataan Ruang
(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2007 Nomor 68,
Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4725);
RENCANA TATA RUANG WILAYAH (RTRW) KOTA MAGELANG TAHUN 2011-2031 I-29
26. Undang-Undang Nomor 11 Tahun 2010 tentang Cagar Budaya
(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2010 Nomor 130,
Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5168);
RENCANA TATA RUANG WILAYAH (RTRW) KOTA MAGELANG TAHUN 2011-2031 I-30
Perubahan Atas Peraturan Pemerintah Nomor 27 Tahun 1983
tentang Pelaksanaan Kitab Undang-Undang Hukum Acara Pidana
(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2010 Nomor 90,
Tambahan Lembaran Republik Indonesia Negara Nomor 5145);
RENCANA TATA RUANG WILAYAH (RTRW) KOTA MAGELANG TAHUN 2011-2031 I-31
41. Peraturan Pemerintah Nomor 34 Tahun 2006 tentang Jalan
(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2006 Nomor 86,
Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4655);
RENCANA TATA RUANG WILAYAH (RTRW) KOTA MAGELANG TAHUN 2011-2031 I-32
49. Peraturan Pemerintah Nomor 15 Tahun 2010 tentang
Penyelenggaraan Penataan Ruang (Lembaran Negara Republik
Indonesia Tahun 2010 Nomor 20, Tambahan Lembaran Negara
Republik Indonesia Nomor 5103);
RENCANA TATA RUANG WILAYAH (RTRW) KOTA MAGELANG TAHUN 2011-2031 I-33
57. Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2013 tentang Ketelitian Peta
Rencana Tata Ruang (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun
2013 Nomor 8, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia
Nomor 5393);
RENCANA TATA RUANG WILAYAH (RTRW) KOTA MAGELANG TAHUN 2011-2031 I-34
65. Peraturan Presinden Nomor 2 Tahun 2015 Tentang Rencana
Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) 2015-2015;
RENCANA TATA RUANG WILAYAH (RTRW) KOTA MAGELANG TAHUN 2011-2031 I-35
73. Peraturan Daerah Provinsi Jawa Tengah Nomor 15 Tahun 2014
tentang pengelolaan DAS di Wilayah Provinsi Jawa Tengah
(Lembaran Daerah Provinsi Jawa Tengah Tahun 2014 Nomor 15);
RENCANA TATA RUANG WILAYAH (RTRW) KOTA MAGELANG TAHUN 2011-2031 I-36
Laporan Akhir dalam Penyusunan Rencana Tata Ruang Wilayah
Kota Magelang, disusun berdasarkan sistematika pembahasan sebagai
berikut :
BAB I PENDAHULUAN
Bab ini menguraikan Mengenai Latar Belakang, Azaz, Maksud,
Tujuan, dan Sasaran, Visi Misi Perencanaan Tata Ruang Kota
Magelang, Ruang Lingkup, Ketentuan Umum, Dasar Hukum dan
Sistematika Pembahasan.
BAB II GAMBARAN UMUM WILAYAH KOTA MAGELANG
Bab ini menguraikan tentang Gambaran Umum Wilayah Kota
Magelang meliputi Kondisi Geografis dan Administrasi, Kondisi
Fisik Dasar, Kependudukan, Perekonomian dan Kondisi Sarana
Prasarana
BAB III TUJUAN, KEBIJAKAN DAN STRATEGI RUANG WILAYAH KOTA
MAGELANG
Bab Ini Berisi Mengenai Tujuan, Kebijakan dan Strategi Penataan
Ruang meliputi : Penetapan Struktur Ruang Wilayah Kota
(Penetapan Struktur Pusat Kegiatan Kota, Fungsi Bagian Wilayah
Perkotaan, Pengembangan Prasarana Wilayah Kota), Kebijakan
dan Strategi Penetapan Pola Ruang Wilayah Kota (Pemantapan
Kawasan Lindung, Pengembangan Kawasan Budidaya,
Pengelolaan Kawasan Lindung dan Budidaya), dan Kebijakan dan
Strategi Penetapan Kawasan Strategis Kota.
BAB IV RENCANA STRUKTUR RUANG WILAYAH KOTA MAGELANG
Bab Ini Menguraikan Mengenai Rencana Sistem Perkotaan,
Rencana Sistem Pembagian BWP, Rencana Sistem Jaringan
Prasarana Wilayah Kota yang meliputi Rencana Jaringan
Prasarana Utama (rencana jaringan transportasi darat) dan sistem
jaringan prasaranan lainnya (Rencana Sistim prasarana
telekomunikasi, Pengembangan Jaringan Prasarana Energi, dan
Pengembangan infrastruktur Perkotaan).
BAB V RENCANA POLA RUANG WILAYAH KOTA MAGELANG
RENCANA TATA RUANG WILAYAH (RTRW) KOTA MAGELANG TAHUN 2011-2031 I-37
Bab Ini Menguraikan Mengenai Rencana Kawasan Lindung
(Kawasan yang Memberikan Perlindungan Kawasan Bawahannya,
Kawasan Perlindungan Setempat, Kawasan Ruang Terbuka Hijau,
Kawasan cagar budaya dan Kawasan Rawan Bencana Alam) dan
Rencana Pengembangan Kawasan Budidaya (Kawasan
Permukiman, Kawasan Perdagangan dan Jasa, Kawasan
Perkantoran, Kawasan Pariwisata, dan Kawasan peruntukan
lainnya).
BAB VI PENETAPAN KAWASAN STRATEGIS WILAYAH KOTA
Bab Ini Menguraikan Mengenai Penetapan Kawasan Strategis
untuk kepentingan pertahanan dan keamanan Hankam, kawasan
strategis pertumbuhan ekonomi, kawasan strategis daris sudut
kepentingan fungsi dan daya dukung lingkungan hidup dan
kawasan strategis sosial dan budaya.
BAB VII KETENTUAN PENGENDALIAN PEMANFATAAN RUANG
WILAYAH
Bab Ini Menguraikan Mengenai Pengaturan Zonasi, Ketentuan
Perizinan, Ketentuan Insentif dan Disinsentif, Arahan Sanksi.
BAB VIII ARAHAN PEMANFAATAN RUANG WILAYAH
Bab Ini Menguraikan Mengenai Perumusan Kebijakan Strategi
Operasional Rencana Tata Ruang Wilayah dan Rencana Tata
Ruang Kawasan Strategis, serta Prioritas dan Tahapan
Pembangunan
BAB IX HAK, KEWAJIBAN DAN PERAN MASYARAKAT DALAM
PENATAAN RUANG SERTA SISTEM INFORMASI DAN
KOMUNIKASI PENATAAN RUANG
Bab Ini Menguraikan Mengenai Hak Masyarakat dan Kewajiban
Masyarakat dalam Kegiatan Penataan Ruang.
BAB X PENUTUP
Bab ini Menguraikan Mengenai Kesimpulan dan Rekomendasi
RENCANA TATA RUANG WILAYAH (RTRW) KOTA MAGELANG TAHUN 2011-2031 I-38