Anda di halaman 1dari 10

Repository Tugas Akhir Arsitektur No.14 | Vol.

V
© Prodi Arsitektur Itenas Oktober 2020

Struktur Sebagai Elemen Estetika pada Desain Museum


Automobil Mercedes Benz
Tresna Fuji Wiwitan
Jurusan Arsitektur, Fakultas Arsitektur dan Desain, Itenas, Bandung
Email: tresnafuji10jan@gmail.com

ABSTRAK
Bandung merupakan salah satu kota metropolitan di Indonesia yang terletak di Jawa Barat, dan memiliki
tingkat penggunaan alat transportasi yang tinggi. Hal tersebut menyebabkan Kota Bandung cocok
dijadikan sebagai kawasan sarana rekreasi edukasi. Perkembangan wisata di Kota Bandung meningkat
setiap tahunnya, hal ini mendorong peningkatan pembangunan sarana rekreasi yang dapat mengedukasi
pengunjung dan akhirnya akan memunculkan sarana rekreasi edukasi baru yang menarik minat
wisatawan. Oleh karena itu, direncankan proyek pembangunan musuem mobil dengan menggunakan brand
ternama di Indonesia maupun di dunia, yaitu brand Mercedes Benz yang dapat menambah minat
wisatawan ke Kota Bandung. Proyek berlokasi di Padalarang yang merupakan daerah pinggiran kota.
Aksebilitas yang mudah dan pemandangan yang bagus menjadikan lokasi tersebut berpotensi untuk
dibangun sarana rekreasi. Fasilitas yang disediakan oleh Museum Automobil Mercedes Benz disesuaikan
dengan aktivitas pengunjung, museum dirancang semenarik mungkin dari segi desain maupun
penyampaian informasi yang dapat mengedukasi pengunjung. Desain Museum Automobil Mercedes Benz
diharapkan dapat menambah daya tarik daerah tersebut dengan konsep industrial. Tema Struktur sebagai
elemen estetika dipilih berdasarkan fungsinya sebagai museum mobil yang dapat memberikan kesan
modern pada bangunan dengan menggunakan pendekatan arsitektur industrial.

Kata kunci: arsitektur industrial, edukasi, museum, padalarang, rekreasi, stuktur sebagai elemen estetika.

ABSTRACT
Bandung is one of the metropolitan cities in Indonesia located in West Java, and has a high level of
transportation use. This makes The City of Bandung suitable as an educational recreation facility area.
The development of tourism in Bandung city increases every year, this encourages the improvement of the
construction of recreational facilities that can educate visitors and will eventually bring about new
educational recreational facilities that attract tourists. Therefore, the project of building a car museum
using a well-known brand in Indonesia and the world, namely the Mercedes Benz brand that can increase
the interest of tourists to Bandung. The project is located in Padalarang which is a suburb. Easy
accessibility and good views make the location potential for recreational facilities to be built. The facilities
provided by Mercedes Benz Automobile Museum are adapted to the activities of visitors, the museum is
designed as attractively as possible in terms of design and delivery of information that can educate visitors.
The design of the Mercedes Benz Automobile Museum is expected to add to the area's appeal with the
industrial concept. The theme of the structure as an aesthetic element is chosen based on its function as a
car museum that can give a modern impression on the building using an industrial architecture approach.

Keywords: industrial architecture, education, museums, padalarang, recreation, stuktur as aesthetic


elements.

Repository Tugas Akhir Arsitektur – 1


Tresna Fuji Wiwitan

1. PENDAHULUAN

Transportasi merupakan alat yang memudahkan manusia untuk bepergian dari satu tempat ke tempat
yang lainnya dengan waktu yang lebih singkat dan efektif dibandingkan berjalan kaki. Transportasi
memiliki peran yang sangat penting pada zaman modern ini. Oleh karena itu, manusia terus
mengembangkan alat transportasi entah itu dari desain ataupun dari teknologi yang digunakan agar lebih
modern. Perancangan ini didasari dari kurangnya informasi mengenai perkembangan transportasi di
Indonesia, sehingga dibutuhkan wadah yang dapat menampung informasi mengenai perkembangan
transportasi khususnya mobil di setiap zamannya di Indonesia.
Alat transportasi yang akan dijadikan museum adalah mobil dengan merek Mercedes Benz. Mercedes
Benz merupakan merek yang berasal dari Jerman. Mobil yang diproduksi oleh merek ini memiliki desain
dan teknologi yang modern sehingga memiliki peminat di seluruh dunia khususnya di Indonesia.
Mercedes Benz masuk ke Indonesia pada tahun 1932 dan masih diminati hingga sekarang. Dengan
peminat yang begitu banyak dibutuhkan sarana rekreasi yang dapat memberikan hiburan sekaligus
edukasi mengenai perkembangan desain dan teknologi yang digunakan oleh Mercedes Benz di
Indonesia, salah satunya dalam bentuk museum.
Bangunan museum dipilih oleh perancang kerena dapat mengabadikan perkembangan mobil Mercedes
Benz dari waktu ke waktu dan memberikan informasi mengenai perkembangan Mercedes Benz lebih
lengkap dengan cara yang lebih interaktif sekaligus menjadi tempat yang mengedukasi pengunjungnya
dengan teknologi-teknologi baru.

2. EKSPLORASI DAN PROSES RANCANGAN

2.1 Definisi Proyek


Museum Automobil Mercedes Benz merupakan sebuah tempat wisata berupa museum yang menyimpan
serta memamerkan perkembangan alat transportasi khususnya merek Mercedes Benz. Museum ini
ditunjang dengan fasilitas yang mendukung untuk sarana rekreasi dan edukasi bagi para penunjungnya.
Mercedes Benz atau lebih dikenal dengan Mercy merupakan sebuah merek mobil ternama yang berasal
dari Stuttgard, Jerman. Mercy termasuk kedalam golongan mobil elite yang berada di Indonesia sejak
tahun 1980-an [1].

2.2 Lokasi Proyek


Lokasi proyek berada di daerah rural atau pinggiran kota tepatnya Padalarang, Kabupaten Bandung
Barat. Tata guna kawasan tapak ini terdiri dari area berupa jasa (komersil), wisata, hunian dan industri.
Dilihat dari letaknya, kawasan disekitar site didominasi oleh hunian dan komersil sehingga memberikan
peluang yang baik untuk membangun fasilitas museum sebagai sarana edukasi dan rekreasi. Solusi
desain, merancang museum yang memiliki fasilitas lengkap dan representatif sehingga dapat bersaing
dengan sarana rekreasi lain di kawasan Bandung Barat lainnya. Lokasi proyek dapat dilihat pada gambar
1.

Gambar 1. Tata Guna Lahan

Repository Tugas Akhir Arsitektur – 2


Penerapan Tema Struktur Sebagai Elemen Estetika Pada Museum Automobil Mercedes Benz

Pencapaian menuju proyek dapat dikatakan mudah karena Kota Baru Parahyangan dapat diakses
menggunakan mobil pribadi ataupun bus dengan jarak tempuh 19.7 km dari Bandara Husein Sastra
Negara dengan asumsi waktu perjalan 23 sampai 27 menit, 8.3 km dari Terminal Cimahi dengan asumsi
waktu perjalanan 25 menit, dan 1.5 km dari gerbang Tol Padalarang dengan asumsi waktu perjalanan 4
menit. Selain akses Tol Kota Baru Parahyangan juga dapat diakses melalui Jalan Raya Padalarang.

2.2 Definisi Tema


Tema yang digunakan pada Museum Automobil Mercedes Benz adalah struktur bangunan dengan sub
tema arsitektur industrial. Menurut Vitruvius dalam bukunya yang berjudul ‘Ten books of Architecture.
Book I Chapter III’[2] bangunan idealnya memenuhi tiga aspek, yaitu aspek fungsi, aspek keindahan
dan aspek kekuatan. Oleh karena itu, untuk mendapatkan desain bangunan yang baik. Maka ketiga aspek
tersebut harus dipertimbangkan pada proses perencanaan dan perancangan bangunan. Desain yang akan
dirancang pada proyek ini adalah museum yang berfungsi sebagai ruang pamer dan edukasi pada bidang
teknologi khususnya transportasi. Desain museum ini akan menampilkan struktur sebagai elemen
estetika pada bangunan dengan pendekatan gaya arsitektur industrial.

Arsitektur industrial cenderung menggunakan material yang ditampilkan apa adanya tanpa finishing atau
biasa disebut raw material sehingga menghasilkan warna-warna alami dari material yang cenderung
netral. Hal ini bisa menekan biaya yang seharusnya dikeluarkan untuk melakukan finishing sehingga
lebih efisien. Berdasarkan kriteria tersebut dengan memperhatikan prinsip fungsional dan efisien,
material yang dipilih adalah batu bata ekspos, semen acian, beton fabrikasi, kayu dan kaca. Arsitektur
industrial sangat mengedepankan aspek fungsional pada bentuk bangunan, maka bentuk dasar yang
digunakan adalah gabungan antara bujur sangkar dan segitiga. Bentuk tersebut memiliki garis tegas dan
dinamis dengan menambah unsur penggabungan, penambahan atau pengurangan maupun pengolahan
dengan garis-garis vertikal-horizontal, silang tegak lurus, silang miring, permainan bidang, maupun
permainan bentuk [3].

Pemilihan warna dalam arsitektur industrial menggunakan warna-warna monokromatik. Warna-warna


tersebut tidak selalu dihasilkan dengan finishing cat, tetapi juga dapat dihasilkan melalui warna asli
material yang diekspos. Teknik inilah yang banyak digunakan pada gaya industrial. Material ekspos
yang umumnya digunakan antara lain beton, acian, bata dan struktur rangka baja. Beberapa elemen yang
sering hadir dalam gaya desain arsitektur industrial [4], antara lain:
1. Sistem bangunan sama seperti bagian lainnya, saluran pipa air, listrik, ventilasi dan pendingin udara
di bangunan industrial sering dibiarkan terkspos.
2. Material baja sering digunakan sebagai tiang atau balok di bangunan bergaya industrial dengan
tampilan yang terekspos.
3. Beton seperti sejarahnya, bangunan bergaya industrial pun banyak menggunakan beton sebagai
material lantai ataupun struktur bangunannya.
4. Batu bata sering sekali digunakan sebagai material bangunan dengan gaya industrial. Batu bata
sendiri telah lama dikenal karena daya tahan dan umurnya yang panjang. Batu bata biasanya
dibiarkan terlihat seperti aslinya dan tidak menggunakan finishing.
5. Kayu, elemen kayu menambah kesan nostaljik dan hangat. Kayu juga dapat digunakan sebagai
dinding panel, bingkai jendela, meja atau sekedar hiasan.
6. Ornamen pada bangunan industrial menggunakan pola desain dengan garis-garis tegas dan tegak
lurus agar tampilannya terkesan modern.

2.2 Elaborasi Tema


Tema yang dipilih pada perancangan Museum Automobil Mercedes Benz ini adalah struktur sebagai
elemen estetika dengan pendekatan arsitektur industrial. Dalam penerapannya arsitektur industrial
menggunakan warna warna netral yang berasal dari material yang di ekspos atau raw material. Elaborasi
tema perancangan Museum Automobil Mercedes Benz dapat dilihat pada tabel 1.

Repository Tugas Akhir Arsitektur - 3


Tresna Fuji Wiwitan

Tabel 1. Elaborasi Tema


Struktur Arsitektur Industrial Bangunan Museum
Mean Sebuah system kontruksi Sebuah gaya desain Museum adalah institusi
yang menunjang arsitektur yang cenderung yang dikhususkan untuk
berdirinya sebuah menggunakan material yang pengadaan, perawatan, studi,
bangunan dengan standar ditampilkan apa adanya dan tampilan objek yang
kekuatan, keamanan, tanpa finishing atau biasa menarik atau bernilai abadi ,
kestabilan dan disebut raw material juga tempat benda
kenyamanan yang sehingga menghasilkan dipamerkan. [6]
memadukan enggunaan warna-warna alami dari
material dan teknologi material yang cenderung
yang mendukung [5] netral. [3]
Problem Site berada di lahan Menggunakan material Sarana rekreasi harus
berkontur yang memiliki memiliki tekstur dan warna dilengkapi dengan saran
tanah yang gembur yang tidak terlalu mencolok, edukasi yang dapat
sehingga pengunjung dapat memberikan ilmu
focus ke barang pamer. pengetahuan baru kepada
pengunjung
Fact Keterbatasan material Menggunakan raw material Terdapat beberapa sarana
struktur terhadap tuntutan pada proses desain rekreasi di Kabupaten
bentang dan metoda bangunan. Bandung Barat tetapi masih
membangun kurangnya fasilitas yang
mendukung adanya sarana
rekreasi
Needs Kebutuhan struktur Keselarasan desain fungsi Sarana rekreasi dan edukasi
bentang lebar yang kuat, bangunan dengan yang nyaman bagi
aman dan menarik dari penggunaan material pengunjung dan
segi penampilan menguntungkan bagi pemilik
serta pengaplikasian desain
arsitektur industrial
Goals Desain modern dengan Menciptakan desain yang Menciptakan sarana rekreasi
menjadikan struktur menarik dan modern dengan dan edukasi yang nyaman dan
sebagai elemen estetika mengunakan ekspos menarik
pada bangunan. material
Concept Museum Automobil Mercedes Benz
Struktur sebagai Elemen Estetika Desain dengan Pendekatan Arsitektur Industrial

3. HASIL RANCANGAN

3.1 Konsep dan Rancangan Tapak


Tapak terbagi menjadi 3 zona yaitu zona publik, zona servis dan zona private. Zona publik merupakan
zona lantai dasar yang berisikan ruang pamer, amphitheater, area restaurant dan marchendise. Zona
private merupakan area yang berisikan ruang – ruangan yang diperuntukan untuk pengelola, dan zona
servis merupakan area yang diperuntukan untuk utilitas, jalur akses kendaraan pengangkut barang dan
parkir pengelola dan parkir pengunjung. Tapak di dominasi oleh zona publik karena sebagian besar
ruang difungsikan sebagai area yang berisikan fasilitas pendukung museum seperti amphitheater, café
outdoor, restaurant, marchedise dan area pamer yang memerlukan ruang yang cukup luas untuk
memamerkan benda koleksi museum berupa mobil dan membutuhkan space yang besar. Area pada
tapak juga banyak diperuntukan sebagai area parkir dan sirkulasi kendaraan. Pembagian zoning dan
konsep perancangan tapak dapat dilihat pada gambar 2.

Repository Tugas Akhir Arsitektur – 4


Penerapan Tema Struktur Sebagai Elemen Estetika Pada Museum Automobil Mercedes Benz

Gambar 2. Zoning Tapak

3.2 Konsep Gubahan Massa dan Rancangan Bangunan


Konsep gubahan massa terispirasi dari logo Mercedes Benz yang berbentuk bulat dan bintang yang
memiliki tiga titik dibagian tengah. Bentuk logo ini lalu diterapkan pada massa bangunan yang terdiri
dari massa berbentuk lingkaran dan segitiga sebagai peumpaan dari bintang yang memiliki tiga titik.
Tiap massa saling terhubung satu sama lain dengan adanya penambahan skybridge pada massa
bangunan. Logo Mercedes Benz dapat dilihat pada gambar 3 dan konsep penerapan logo pada gubahan
massa diperlihatkan pada gambar 4.

Gambar 3. Logo Mercedes Benz


Sumber : https://logos-download.com/158-mercedes-benz-logo-download.html
diakses pada 28 Agustus 2020 pukul 20.25 WIB

Repository Tugas Akhir Arsitektur - 5


Tresna Fuji Wiwitan

Gambar 4. Konsep Gubahan Massa

3.3 Konsep Zoning Bangunan


Museum automobil mercedes benz memiliki tiga lantai dengan lantai pertama berada di ketinggian enam
meter dibawah permukaan tanah, lantai dua berada di ketinggian yang sama dengan permukaan tanah
dan lantai tiga berada di ketinggian enam meter diatas permukaan tanah. Hal ini menyebabkan akses
masuk ke museum adalah lantai dua yang memiliki ketinggian yang sama dengan permukaan tanah.

Zoning dalam bangunan dibedakan menjadi tiga zona yaitu zona publik, zona servis dan zona private.
Zona publik diperuntukan sebagai area pamer, auditorium dan restaurant. Zona servis merupakan area
sanitasi, shaft utilitas, tangga kebakaran dan lift pengunjung. Zona private merupakan area yang hanya
dimasuki oleh pengelola dan petugas gedung seperti office, pantri dan gudang. Pembagian zona pada
bangunan ditandai dengan perbedaan warna yakni, warna merah untuk zona private, kuning untuk zona
publik dan warna biru untuk zona servis. Zona pada bangunan dapat dilihat pada gambar 5.

Gambar 5. Zona Pada Museum

3.4 Fasad Bangunan


Tampak depan bangunan diletakan di depan Jl. Raya Padalarang (dari arah Timur) merupakan main
enterance ke dalam tapak. Bagian depan bangunan terdapat plaza, area dropoff, area parkir dan area

Repository Tugas Akhir Arsitektur – 6


Penerapan Tema Struktur Sebagai Elemen Estetika Pada Museum Automobil Mercedes Benz

ticketing. Finishing fasad bangunan menggunakan material baja, kaca dan metal sheet yang diekspos.
Main hall menggunakan ekspos struktur kolom baja diagonal narrow grid, kaca dan metal sheet sebagai
finishing eksterior, sedangkan pada bangunan berbentuk bulat finishing pada fasad menggunakan
narrow grid dan kaca yang di ekspos. Penggunakan beton pada eksterior banyak digunakan pada core
dan sisi Utara bangunan. Material yang digunakan untuk finishing fasad dipilih berdasarkan prinsip-
prinsip arsitektur industrial yang menggunakan raw material namun terkesan modern. Fasad bangunan
dapat dilihat pada gambar 6.

Gambar 6. Fasad Bangunan

Bangunan Main Hall berbetuk lengkung segitiga. Pada bagian fasad bangunan menggunakan struktur
baja IWF 300x150 diagonal narrow grid yang menggunakan joint ball, sehingga jika dilihat sekilas
fasad bangunan berbentuk melengkung. Gambar 7 memperlihatkan detail fasad bangunan.

Gambar 7. Detail Fasad

Repository Tugas Akhir Arsitektur - 7


Tresna Fuji Wiwitan

3.5 Konsep Pada Eksterior Bangunan


Eksterior bangunan memperlihatkan bangunan penerima yang ditarik garis lurus taman dari awal masuk
ke site. Bangunan Main Hall menggunakan finishing baja diagonal narrow grid ekspos dengan
menggunakan penutup kaca dan metalsheet yang sesuai dengan prinsip arsitektur industrial. Bagian
depan bangunan main hall pengunjung langsung menemukan area dropoff, area ticketing, area parkir
dan jalur pejalan kaki pencapaian ke bangunan. Gambar 8 menunjukan eksterior main hall.

Gambar 8. Eksterior Bangunan

Bagian tengah bangunan dibuat terbuka dengan pemanfaatan lahan berkontur yang dijadikan sebagai
amphitheater yang digunakan untuk event outdoor dan kegiatan komunitas mobil. Terdapat café &
coffeeshop outdoor untuk area bersantai pengunjung setelah berkeliling museum. Suasana outdoor
bangunan dapat dilihat pada gambar 9.

Gambar 9. Eksterior Bangunan

3.6 Konsep Pada Interior Bangunan


Awal masuk museum pengunjung akan diterima pada bangunan main hall yang berfungsikan sebagai
area resepsionis, area informasi juga merupakan zona pamer concept car. Dari lantai satu main hall,
pengunjung langsung diarah ke lantai dua bangunan yang merupakan zona AMG Car (Exlusive Car).
Interior bangunan banyak mengunakan material beton ekspos tanpa finishing sebagai penerapan gaya
arsitektur industrial pada bangunan. Interior main hall dapat dilihat pada gambar 10.

Gambar 10. Interior Main Hall

Repository Tugas Akhir Arsitektur – 8


Penerapan Tema Struktur Sebagai Elemen Estetika Pada Museum Automobil Mercedes Benz

Zona Classic Car berisikan mobil – mobil klasik dari Mercedes Benz yang dulu pernah berjaya pada
massanya. Mobil yang dipamerkan adalah mobil yang memiliki nilai sejarah tinggi dan dibuat terbatas.
Penggunaan dinding kaca pada zona classic car bertujuan agar masuknya pencahayaan alami dan
membuat museum menjadi terkesan megah karena adanya pembayangan dari cahaya matahari. Dari
zona classic car pengunjung diarahkan ke zona historis car yang berbentuk lorong panjang. Mobil –
mobil Mercedes Benz yang dipamerkan adalah dari mobil pertama yang digunakan pada tahun 1982
hingga 2020. Perkembangan desain mobil Mercedes Benz dapat sangat jelas dilihat pada zona ini. Zona
ini menggunakan dinding beton yang bertujuan agar pengunjung lebih fokus ke mobil yang dipamerkan
dan terkesan lebih intim dengan menggunakan pencahaayan alami yang masuk dari bagian atas
bangunan. Pemilihan material kayu dan besi baja ekspos digunakan untuk memperkuat kesan industrial
pada bangunan. Interior dapat dilihat pada gambar 11.

Gambar 11. Interior Bangunan

Setelah mengamati ruang pamer, pengunjung akan turun ke lantai satu bangunan. Lantai satu terdapat
zona edukasi dan restaurant classic yang bersifat semi formal. Zona edukasi merupakan area yang
berisikan ruang pamer miniatur, mesin dan juga ruang simulasi yang diperuntukan untuk anak – anak.
Pengunjung dapat merasakan seolah olah mengendarai mobil di dalam sirkuit pada area ini. Restaurant
ini menyajikan berbagai macam makanan mulai dari makan berat hingga ringan. Ketika akan keluar dari
museum pengunjung akan melewati area marchendise. Area ini menjual barang – barang yang
berhubungan dengan Mercedes benz. Interior dapat dilihat pada gambar 12.

Gambar 12. Interior Bangunan

3.7 Rancangan Struktur


Penggunaan struktur pada bangunan ini menyesuaikan dengan fungsi bangunan sebagai ruang pamer,
sehingga dibutuhkan struktur bentang lebar sistem flat truss agar sirkulasi dalam bangunan menjadi
lebih nyaman. Sistem dan material struktur yang digunakan sesuai dengan konsep yang direncanakan
sebelumnya. Gambar 13 memperlihatkan isometri struktur dengan mengunakan dimensi dari hasil
perhitungan yang diterapkan dalam desain Museum Automobil Mercedes Benz. Dimensi struktur yang
digunakan adalah kolom beton dengan ukuran 35 cm x 35 cm, kolom baja IWF 300 x 150, balok induk
beton 55 cm / 85 cm, balok anak beton 35 cm / 50 cm dan plat lantai beton dengan ukuran 12 cm hingga
15 cm.

Repository Tugas Akhir Arsitektur - 9


Tresna Fuji Wiwitan

Gambar 13. Isometri Stuktur

4. SIMPULAN

Mercedez Benz Automobile Museum mengangkat tema struktur sebagai elemen estetika pada bangunan
dengan menggunakan pendekatan arsitektur industrial pada penerapannya, pemilihan tema ditinjau
berdasarkan fungsi bangunan sebagai museum mobil untuk memberi kesan modern. Arsitektur
industrial pada bangunan bertujuan untuk lebih menonjolkan barang pamer dan memberikan
keseimbangan visual. Penggunaan material dasar seperti beton ekspos yang dapat mengangkat tampilan
barang pamer berupa mobil yang mengkilat, hal ini akan lebih menarik minat pengunjung untuk fokus
ke barang pamer.

DAFTAR PUSTAKA

[1] Penjelasan Brand Mercedes Benz. https://www.mercedes-benz.com/en/ diakses pada 15 maret 2020
pukul 18.30 WIB
[2] Vitruvius, (1960). Ten Books Of Architecture Book I Chapter III. Amerika, Dover Publications
[3] Amini, Aisyah, (2019) . Penerapan Prinsip Arsitektur Industrial Dalam Produktifitas Ruang Pada
Solo Creative Design Center. Jurnal SenTHong. Prodi Arsitektur Fakultas Teknik. UNS
[4] Konsep Desain Arsitektur Industrial. https://www.arsitag.com/article/konsep-desain-arsitektur-
industrial diakses pada 15 maret 2020 pukul 15.00 WIB
[5] Schodek L, Daniel. (1991). Structure. Jakarta, Erlangga
[6] Pengertian Museum. https://www.merriam-webster.com/dictionary/museum diakses pada 17 maret
2020 pukul 19.10 WIB

Repository Tugas Akhir Arsitektur – 10

Anda mungkin juga menyukai