Anda di halaman 1dari 6

Jurnal Manajemen Aset dan Penilaian

Vol. 1 No. 1

ANALISIS TREND PERTUMBUHAN INDEKS HARGA PROPERTI KOMERSIAL


DI KOTA BESAR INDONESIA PASCA PANDEMI COVID-19

Anisa Nurpita1, Atasya Wisnu Wardani2


1*
Manajemen dan Penilaian Properti, Departemen Ekonomika dan Bisnis Sekolah Vokasi, Universitas
Gadjah Mada, Indonesia
2
Ekonomika Terapan, Departemen Ekonomika dan Bisnis Sekolah Vokasi, Universitas Gadjah Mada,
Indonesia
Email: *anisanurpita@ugm.ac.id

ABSTRAK
Perkembangan jumlah properti komersial di Indonesia khususnya di kota besar semakin banyak.
Kenaikan jumlah properti komersial ini dipengaruhi oleh banyak faktor antara lain pendapatan
perkapita, jumlah penduduk, pertumbuhan ekonomi dan tingkat inflasi. Kota besar di Indonesia
digolongkan berdasarkan dengan jumlah penduduk yang tinggi. Perkembangan properti komersial ini
sangat pesat jenisnya di kota besar Indonesia. Namun dengan hadirnya e-commerce ditambah lagi covid-
19 sejak tahun 2020 ternyata sangat berdampak pada penurunan peemintaan properti terutama properti
komersial. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis trend pertumbuhan Indeks Harga Properti
Komersial di kota Besar Indonesia. Data yang digunakan data sekunder dari Bank Indonesia dan BPS
dari tahun 2017-2019. Alat analisis yang digunakan adalah statistika deskriptif dan trend. Kota Besar
yang dimaksud adalah DKI Jakarta, Bandung, Surabaya, dan BODEBEK berdasarkan jumlah penduduk
yang terbesar. Hasil penelitian terlihat bahwa pertumbuhan indeks harga properti komersial baik hotel,
perkantoran maupun apartemen untuk kota besar di Indonesia cenderung mengalami penurunan pasca
pandemic covid-19. Beberapa daerah yang tidak memiliki penopang perekonomian yang cukup kuat
akan lebih berdampak dibandingkan dengan daerah yang kuat. Daerah yang kuat tersebut antara lain
Surabaya dan DKI Jakarta yang relatif penurunannya tidak sebesar dibandingkan BODEBEK dan
Bandung. Hasil proyeksi trend pertumbuhan indeks harga properti komersial tahun 2021 hingga tahun
2023 terlihat bahwa trend pertumbuhan indeks harga properti komersial di kota besar Indoensia
mengalami penurunan. Hal ini dipicu dengan adanya covid-19 yang masuk ke Indonesia di awal tahun
2020, perbaikan perekonomian di prediksi untuk properti komersial masih belum pulih hingga akhir
tahun 2023.

Kata kunci: Indeks Harga Properti Komersial, Kota Besar, Pertumbuhan, Trend.

1. PENDAHULUAN industri dan khusus. Khususnya di kota besar,


Dari waktu ke waktu, jumlah penduduk permintaan akan properti komersial akan
di Indonesia terus mengalami peningkatan. semakin tinggi. Hal ini diakibatkan dari
Semakin tinggi jumlah penduduk maka sebuah banyaknya kegiatan perekonomian dalam kota
kota akan dikatakan sebagai kota besar. tersebut. Pembangunan properti komersial yang
Termasuk untuk di Indonesia, penggolongan tinggi di kota besar dapat dilihat dengan
kota saat ini juga salah satunya digolongkan banyaknya jenis properti komersial seperti
berdasarkan jumlah penduduk. Peningkatan hotel, apartemen, kondominium, kantor, ruko,
jumlah penduduk di kota-kota besar mendorong rukan, dst.
kegiatan ekonomi yang semakin besar. Maka Properti Komersial menurut Santoso
kebutuhan akan properti tidak hanya lagi untuk (2013) adalah jenis properti yang memiliki
residensial namun juga untuk komersial, kemampuan komersial untuk menghasilkan
17
JMAP Vol. 1 No. 1, Juni 2021 hal. 17-22

arus kas dari semua aspek komersialnya. dimana berkembangnya e-commerce dan work
Contoh properti komersial antara lain from home. Perubahan pola permintaan ini
perkantoran, pusat perbelanjaan (ritel), mengakibatkan penawaran properti komersial
apartemen, hotel, dan lain – lain. yang over supply sehingga banyak yang kosong
Menurut BPS (2017, Indeks Harga atau tidak laku dijual. Berkembanganya e-
Properti Komersial adalah salah satu indikator commerce diperkirakan berpengaruh terhadap
ekonomi yang memberikan informasi mengenai kebutuhan properti komersial dikarenakan para
perkembangan harga di sektor properti pengusaha tidak banyak membutuhkan properti
komersial. Indeks tersebut dapat juga untuk toko atau tempat menjual barang yang
digunakan sebagai salah satu indikator dalam dipasarkannya.
menghitung inflasi harga aset di Indonesia. Pandemi Covid-19 di tahun 2020
Kota dengan jumlah penduduk terbesar berdampak negatif di pasar properti khususnya
di Indonesia berdasarkan Survei Penduduk pasar properti komersial di Kota Besar.
Tahun 2010 antara lain Kota Bogor, Kabupaten Contohnya adalah Jakarta, dengan adanya
Bandung, Kota Surabaya, dan Kota Jakarta Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB)
Timur. Berdasarkan Survei Penduduk Tahun selama beberapa bulan mengakibatkan
2010, Jumlah Penduduk terbanyak yaitu ada di turunnya permintaan di semua sub sektor
Kota Bogor dengan jumlah sebanyak 4.763.209 properti terutama properti komersial. Menurut
jiwa. Pada peringkat dua ada Kabupaten data Bank Indonesia (2020), pasar Perkantoran
Bandung dengan jumlah penduduk 3.174.499 di Jakarta, Pandemi Covid-19 telah sangat
jiwa. Selanjutnya, pada peringkat ketiga yaitu mempengaruhi semua sektor bisnis dan memicu
Kota Surabaya dengan penduduk berjumlah beberapa perampingan, relokasi dan bahkan
2.765.908 jiwa. Pada peringkat keempat jumlah penutupan kantor di semua gedung-gedung
penduduk terbesar yaitu Kota Jakarta Timur perkantoran. Tarif sewapun menurun sejalan
dengan total penduduk sebanyak 2.687.027 penurunan tingkat hunian pasar selama tahun
jiwa. 2020. Pasar Pusat Perbelanjaan di Jakarta
Rata-rata indeks harga properti komersial hingga akhir tahun 2020, tingkat hunian di sub
di empat kota tersebut berfluktuatif pada tahun sektor properti ritel Jakarta tercatat 77,1% turun
2017-2019. Rata-rata Indeks Harga Properti signifikan sebesar 4,0% sejak tahun lalu.
Komersial di Jakarta pada tahun 2018 Kemenkeu Republik Indonesia (2020),
mengalami penurunan dibandingkan tahun penyebaran virus Covid-19 memberatkan
2017. Namun, rata-rata Indeks Harga Properti perekonomian dan berdampak pada
Komersial kembali naik pada tahun 2019. Hal pertumbuhan ekonomi yang semakin turun.
yang sama terjadi di Kota Bogor, Depok, dan Anjloknya pertumbuhan ekonomi tersebut
Bekasi. Rata-rata IHPK pada kota tersebut karena konsumsi rumah tangga, investasi dan
megalami penurunan pada tahun 2018 konsumsi pemerintah yang turun. Proyeksi
kemudian mengalami kenaikan kembali pada pertumbuhan ekonomi yang renda
tahun 2019. Berbeda dengan Kota Jakarta dan dikhawatirkan juga akan mengganggu pasar
Bogor yang mengalami penurunan rata-rata property domestic selama lima tahun terakhir
IHPK pada tahun 2018, rata-rata IHPK di memang berada di kondisi lesu. Penurunan
Kabupaten Bandung justru mengalami oermintaan akibat covid-19 diperkirakan akan
kenaikan terus pada tahun 2018 dan 2019 menekan pasokan dari pengembang. Kondisi ini
apabila dibandingkan dengan tahun 2017. Rata- masuk dalam kategori buruk karena hampir
rata IHPK yang berfluktuatif juga terjadi di sebulan aktivitas kerja dan usaha masyarakat
Kota Surabaya, rata-rata IHPK pada tahun 2018 terganggu karena penerapan social distancing
justru mengalami kenaikan. Namun, pada tahun atau physical distancing guna memutus mata
2019, rata-rata IHPK di Kota Surabaya rantai penyebaran virus corona. Banyak yang
mengalami penurunan kembali. bekerja di rumah, dan toko-toko tutup.
Indeks Harga Properti Komersial yang Akibatnya banyak calon pembeli yang menunda
relatif turun pertumbuhannya salah satunya pembelian properti yang direspon pengembang
diakibatkan oleh jenis properti ruko, rukan, dengan menahan peluncuran proyek properti
kantor. Penurunan permintaan ini disebabkan baru. Sektor lain yang berimbas langsung
penuruanan kebutuhan ruang usaha atau kantor, dengan wabah corona adalah sektor-sektor yang
18
Analisis Trend Pertumbuhan Indeks Harga Properti Komersial
di Kota Besar Indonesia Pasca Pandemi Covid-19
(Anisa Nurpita, Atasya Wisnu Wardani)

berhubungan dengan kedatangan wisatawan variabel waktu. Trend garis lurus (linier) adalah
seperti perhotelan, pusat perbelanjaan, obyek suatu trend yang diramalkan naik atau turun
wisata, dll. secara garis lurus. Variabel waktu sebagai
Berdasarkan pada latar belakang yang variabel bebas dapat menggunakan waktu
telah dijabarkan tersebut, maka rumusan tahunan, semesteran, bulanan, atau mingguan.
masalah dalam penelitian ini adalah Analisis trend garis lurus (linier) terdiri atas
teridentifikasi ada penurunan jumlah metode kuadrat kecil atau (least square) dan
permintaan properti komersial yang moment.
mengakibatkan turunnya indeks harga properti
komersial. Tujuan dari penelitian ini adalah 3. HASIL DAN PEMBAHASAN
menganalisis trend pertumbuhan indeks harga Analisis Pertumbuhan Indeks Properti
properti komersial post dan pasca pandemi Komersial di Kota Besar Indonesia
Covid -19 di kota Besar Indonesia. Periode berdasarkan Jenis Properti Komersial saat
penelitian dalam penelitian ini adalah tahun Pandemi Covid 19
2018, 2019, dan 2020, hal ini dikarenakan A. Pertumbuhan Indeks Harga Properti
kondisi Pandemi Covid-19 masuk di Indonesia Secara keseluruhan, pertumbuhan indeks
mulai tahun 2019 sedangkan tahun 2018 ini harga properti pada tahun 2019 mengalami
sebagai data sebelum masuknya Pandemi kenaikan dibandingkan dengan pertumbuhan
Covid-19. indeks harga properti pada tahun 2018. Namun
kondisi ini tidak lama karena di tahun 2020
2. METODE PENELITIAN dengan adanya pandemi covid-19 pertumbuhan
Data yang digunakan adalah data indeks harga properti komersial cenderung
sekunder. Menurut Sugiyono (2012), data turun.
sekunder adalah data yang telah dikumpulkan
untuk maksud selain menyelesaikan masalah Tabel 3. 1 Pertumbuhan Indeks Harga Properti
yang sedang dihadapi. Data ini dapat ditemukan Tahun 2018-2020
No Keterangan 2018 2019 2020
dengan cepat. Dalam penelitian ini yang
1 DKI Jakarta -0,18% 1,36% -0,02%
menjadi sumber data sekunder adalah literatur,
2 Bandung 1,41% 1,72% -0,83%
artikel, jurnal serta situs di internet yang
3 Surabaya 0,22% -0,39% -0,11%
berkenaan dengan penelitian yang dilakukan.
BODEBEK
Menurut Silalahi (2012) data yang dikumpulkan 4 (Bogor-Depok- -0,13% 0,83% 0,18%
dari tangan kedua atau dari sumber-sumber lain Bekasi)
yang telah tersedia sebelum penelitian Sumber: Bank Indonesia (2020)
dilakukan. Sumber data dari penelitian ini
sebagian besar berasal dari Publikasi Bank Berdasarkan tabel di atas, pertumbuhan
Indonesia dan Badan Pusat Statistik. Alat indeks harga properti persentase pada tahun
analisis yang digunakan dalam penelitian ini 2018 Jakarta -0,18% menjadi 1,36% , Bandung
adalah statistika deskriftif dan trend. 1,41% menjadi 1,72%, dan BODEBEK -0,13%
Menurut Maryati (2010) trend adalah menjadi 0,83%. Hanya Surabaya mengalami
suatu gerakan (kecenderungan) naik atau turun penurunan, yaitu 0,22% menjadi -0,39%,
dalam jangka panjang, yang diperoleh dari rata– meskipun begitu, penurunan masih di angka
rata perubahan dari waktu ke waktu. Rata-rata aman. Peningkatan pertumbuhan indeks harga
perubahan tersebut bisa bertambah bisa properti di tahun 2019 ini berkaitan dengan
berkurang. Jika rata-rata perubahan bertambah beberapa faktor, diantaranya suku bunga BI
disebut trend positif atau trend mempunyai Rate yang stabil, karena pada tahun 2018 sudah
kecenderungan naik. Sebaliknya, jika rata–rata naik sebanyak lima kali yaitu 4,25% menjadi
perubahan berkurang disebut trend negatif atau 6%. Selain itu, inflasi terhitung cukup stabil
trend yang mempunyai kecenderungan yaitu dibawah 4% dan pertumbuhan ekonomi
menurun. Garis trend pada dasarnya garis tahun 2018 yang sebesar 5,17% meningkat
regresi dan variabel bebas (x) merupakan menjadi 5,30% di tahun 2019.

19
JMAP Vol. 1 No. 1, Juni 2021 hal. 17-22

Namun, pada tahun 2020, pertumbuhan 4,16% menjadi 4,16%, Surabaya dan
indeks harga properti mengalami penurunan BODEBEK 0% yang berarti mengalami
sebagian besar. Yang ditunjukkan dengan stagnansi dan Bandung 4% menjadi -4% yang
Jakarta 1,36% menjadi -0,02%, Bandung 1,72% berarti mengalami penurunan.
menjadi -0,83%, dan BODEBEK 0,83% Adanya pandemi covid-19 tentunya
menjadi 0,18%. Untuk Surabaya, secara memberi dampak negatif terhadap harga
persentase mengalami kenaikan, yaitu dari - properti komersial seperti hotel, karena adanya
0,39% menjadi -0,11%, namun jika dilihat dari penurunan drastis terhadap jumlah turis, baik
jumlahnya tahun 2019 99,81 dan tahun 2020 mancanegara maupun domestik. Namun, jika
99,70 yang menunjukkan adanya penurunan dilihat mulai muncul inisiatif dari pihak hotel
walaupun penurunannya tidak sebesar untuk mendapatkan pendapatan kembali
penurunan tahun sebelumnya. Penurunan secara dengan cara menyediakan diskon, penawaran
keseluruhan ini, tentu saja berkaitan dengan pernikahan new normal dengan harga yang
adanya pandemi covid-19 yang merajalela. terjangkau serta maraknya staycation juga
Dengan adanya covid-19, proses marketing mempengaruhi bisnis perhotelan. Selain itu,
gallery menjadi terhambat seiring dengan hotel-hotel juga digunakan untuk isolasi
ditutupnya pusat perbelanjaan. Sehingga mandiri di beberapa pemerintah daerah dengan
marketing sales juga akan sulit untuk tumbuh. kondisi rumah sakit yang sudah penuh.
Selain itu, suku bunga BI Rate yang tetap Tabel 3. 3 Pertumbuhan Indeks Harga
dipertahankan sebesar 4,5% juga akan Apartemen Tahun 2019-2020
berdampak pada menurunnya minat konsumen. No Keterangan 2019 2020
1 DKI Jakarta 0% 11,10%
B. Pertumbuhan Indeks Harga Properti
Komersial per Jenis Properti di kota 2 Bandung -13,30% -34,60%
besar 3 Surabaya 11,76% 13,16%
Jenis Properti Komersial yang akan BODEBEK
diulas terdiri dari tiga yaitu Hotel, Pekantoran 4 (Bogor-Depok- 0% 0%
dan Apartemen. Ketiga jenis properti komersial Bekasi)
ini yang mendominasi perputaran investasi Sumber: Bank Indonesia (2020)
properti yang ada di kota Besar. Data yang Pertumbuhan indeks harga properti
digunakan dua tahun yaitu tahun 2019 dan komersial apartemen tahun 2019 menuju tahun
2020, dimana tahun 2019 menggambarkan 2020 tercatat indeks harga apartemen
kondisi sebelum pandemi covid-19 dan 2020 mengalami keadaan berbeda-beda tiap kota
setelah adanya covid-19. besar. DKI Jakarta yang mengalami kenaikan,
Jenis Properti komersial pertama adalah dari 0% menjadi 11,1% dan Surabaya yang juga
hotel. Berikut kondisi pertumbuhan indeks mengalami kenaikan, yaitu 11,76% menjadi
harga hotel di kota Besar sebelum dan Setelah 13,16%. Bandung mengalami penurunan dari -
Pandemi Covid -19. 13,3% menjadi -34,6% dan BODEBEK
Tabel 3. 2 Pertumbuhan Indeks Harga Hotel di mengalami stagnansi.
Kota Besar Tahun 2019-2020 Penurunan kondisi indeks harga
apartemen di Bandung ini juga disebabkan
No Keterangan 2019 2020 karena Bandung merupakan salah satu tempat
1 DKI Jakarta -4,16% 4,16% pendidikan dimana terdapat beberapa
Universitas terbaik Indonesia di sana, namun
2 Bandung 4% -4% dengan adanya pandemic Covid-19, banyak
3 Surabaya 0% 0% mahasiswa yang kembali ke daerah masing-
BODEBEK masing sehingga memunculkan over supply.
4 (Bogor-Depok- 0% 0% Sedangkan untuk Jakarta dan Surabaya
Bekasi) merupakan dua pusat kota Besar di Indonesia
Sumber: Bank Indonesia (2020)
dimana hampir seluruh perusahaan serta
Pertumbuhan indeks harga properti pemerintahaan ada di kota tersebut, sehingga
komersial hotel tahun 2019 menuju tahun 2020 dengan adanya pandemi covid 19 tidak
untuk DKI Jakarta mengalami kenaikan. dari -
20
Analisis Trend Pertumbuhan Indeks Harga Properti Komersial
di Kota Besar Indonesia Pasca Pandemi Covid-19
(Anisa Nurpita, Atasya Wisnu Wardani)

menggoyahkan permintaan akan apartemen Tabel 3.5 Proyeksi Trend Pertumbuhan Indeks
sebagai alternatif hunian. Harga Properti Komersial di Kota
Besar Indonesia Tahun 2021-2023
Tabel 3.4 Pertumbuhan Indeks Harga
Kota 2021 2022 2023
Perkantoran Tahun 2019-2020
No Keterangan 2019 2020 DKI Jakarta 0,58% 0,47% 0,47%
Bandung 1,55% 0,83% 0,83%
1 DKI Jakarta 2,90% 0% Surabaya -0,09% -0,12% -0,12%
2 Bandung 2,90% 0% BODEBEK 0,35% 0,34% 0,34%
3 Surabaya -6,25% 0%
Sumber: Bank Indonesia (2020)
BODEBEK
4 (Bogor-Depok- 0% 0% Dari tahun 2021 hingga tahun 2023
Bekasi) terlihat bahwa trend pertumbuhan indeks harga
properti komersial di kota besar Indoensia
Sumber: Bank Indonesia (2020)
mengalami penurunan. Hal ini dipicu dengan
Pertumbuhan indeks harga properti adanya covid-19 yang masuk ke Indonesia di
komersial perkantoran tahun 2019 menuju awal tahun 2020, perbaikan perekonomian di
tahun 2020 untuk kategori jual tercatat tumbuh prediksi untuk properti komersial masih belum
stagnan. Dapat dilihat dari data diatas, pulih hingga tahun 2023. Dengan masuknya
pertumbuhan dari tahun 2019 ke tahun 2020 jenis virus covid-19 varian baru juga menambah
adalah semua 0%. Hal ini dipengaruhi oleh permasalahan tersendiri bagi setiap kota besar,
penurunan harga perkantoran strata karena munculnya e-commerce menggerus permintaan
pasar cenderung jenuh dan tidak tertarik untuk perkantoran yang dimana tidak perlu kantor
investasi di tengah kondisi pandemi ini. Harga untuk menjalankan usaha cukup di rumah atau
jual perkantoran cenderung terus terkoreksi di tempat yang sederhana untuk menjalankan
mengingat potensi pasar perkantoran strata bisnisnya, serta hotel yang masih minim
terutama di Jakarta terlebih di tengah pandemi konsumennya dikarenakan akses mobilitas
ini. Banyak kegiatan usaha yang lebih antar daerah yang masih dibatasi dengan
mempertimbangkan untuk menyewa lonjakan jumlah pasien covid-19, ditambah
perkantoran dengan alasan lebih efisien, permintaan apartemen yang mungkin ke depan
fleksibel dalam relokasi usaha, serta dapat akan menurun diakibatkan turunnya daya beli
disesuaikan dengan anggaran yang dimiliki. masyarakat akibat dari penurunan pendapatan
terutama untuk pegawai swasta yang
Analisis Trend Indeks Harga Properti pendapatanya tergantung dengan omset usaha.
Komersial di Kota Besar Indonesia Hal ini didukung dengan data tabel 3.5
Analisis trend ini digunakan untuk yang menunjukkan trend turun walaupun
melihat dalam tiga tahun ke depan bagaimana besarannya semakin mengecil. Kebijakan yang
kondisi indeks harga properti komersial kota diambil pemerintah nantinya diharapkan
besar di Indonesia pasca pandemi covid-19. menjadi angin segar untuk perbaikan
Berikut hasil olah data untuk trend Indeks perekonomian khususnya properti komersial ke
Harga Properti Komersial Indonesia hingga depan.
tahun 2023.
Jika dilihat lebih jeli, secara proyeksi 4. KESIMPULAN
pertumbuhan indeks harga properti komersial di Pertumbuhan Indeks Properti sebelum
tahun 2021-2023 justru mengalami penurunan. tahun 2019 cenderung meningkat, namun pada
tahun 2020 mengalami penurunan sebagian
besar yang ditunjukkan dengan Jakarta 1,36%
menjadi -0,02%, Bandung 1,72% menjadi -
0,83%, dan BODEBEK 0,83% menjadi 0,18%.

21
JMAP Vol. 1 No. 1, Juni 2021 hal. 17-22

Penurunan secara keseluruhan ini, tentu saja Yogyakarta: (UPP) AMPYKPN.


berkaitan dengan adanya pandemi covid-19 Okta, T. dan Susamto, A. 2017. Analisis
yang merajalela. Dengan adanya covid-19, Faktor-faktor yang mempengaruhi
proses marketing gallery menjadi terhambat Indeks Harga Properti Residensial
seiring dengan ditutupnya pusat perbelanjaan. di Indonesia. Thesis. Universitas
Sehingga marketing sales juga akan sulit untuk
Gajah Mada. Retrieved from:
tumbuh. Selain itu, suku bunga BI Rate yang
http://etd.repository.ugm.ac.id/pene
tetap dipertahankan sebesar 4,5% juga akan
berdampak pada menurunnya minat konsumen. litian/detail/109490
Hasil proyeksi trend pertumbuhan indeks Santoso, B. 2013. Sukses berinvestasi tanah,
harga properti komersial tahun 2021 hingga rumah, dan properti komersial. Jakarta:
tahun 2023 terlihat bahwa trend pertumbuhan PT. Elex Media Komputindo.
indeks harga properti komersial di kota Selviana, L. P dan Badjra, I. B. 2018.
besar Indonesia mengalami penurunan. Hal Pengaruh Profitabilitas, Ukuran
ini dipicu dengan adanya covid-19 yang Perusahaan, Dan Struktur
masuk ke Indonesia di awal tahun 2020, Kepemilikan Terhadap Keputusan
perbaikan perekonomian di prediksi untuk Pendanaan Pada Perusahaan
properti komersial masih belum pulih Properti Di Bei. E-Jurnal
hingga tahun 2023. Manajemen Universitas Udayana,
Saran penelitian ini adalah sebagai 7(7): 253368.Retrieved from:
berikut sebaiknya pemerintah membentuk https://doi.org/10.24843/EJMUNU
kebijakan yang bertujuan untuk mengendalikan D.2018.v07.i07.p08
situasi ekonomi di Indonesia khususnya saat Silalahi, U. 2012. Metode Penelitian Sosial.
terjadi kondisi penurunan Indeks Harga Jakarta: PT. Refika Aditama.
Properti, pelemahan rupiah, ledakan jumlah Sugiyono. 2012. Memahami Penelitian
uang beredar, dan kenaikan tingkat inflasi. Kualitatif. Bandung: Alfabeta.
Kebijakan dapat berupa kebijakan fiskal, Wulandari, C. 2017. Faktor-faktor yang
moneter, dan pasar modal. Kebijakan tersebut memepengaruhi Indeks Harga Properti
diharapkan dapat mendorong pertumbuhan Residensial Berdasarkan Tingkat
perekonomian Indonesia ke depan dan Pendapatan Negara:Kajian Empiris di 27
memastikan nilai Indeks Harga Properti, tingkat Negara. Thesis. Institut Pertanian Bogor.
suku bunga, tingkat inflasi, jumlah uang
beredar, nilai tukar rupiah serta variabel makro
lainnya bisa terjaga di level yang aman.

DAFTAR PUSTAKA
Abubakar, V. dan Pantawis, S. 2019.
Pengaruh Pendapatan terhadap
Permintaan Properti Komersial dan
Keputusan Investasi di
KotaSemarang. Journal of
Economic and Banking, 2(2):138–
147.
Bank Indonesia. (2020). Laporan
Perkembangan Properti Komersial.
Kementerian Keuangan Republik Indonesia.
2020. Siaran Pers Kemenkeu: Pemerintah
Waspada Dampak Pandemi Covid-19
Terhadap Ekonomi Indonesia.
www.kemenkeu.go.id
Maryati. 2010. Statistika Ekonomi dan Bisnis.

22

Anda mungkin juga menyukai