Anda di halaman 1dari 1

LOGBOOK WEEK 6

Gambar dan juga model arsitektur berfungsi sebagai alat komunikasi ke publik, klien, atau para pekerja
bangunan agar mereka mengerti ide kita. Gambar arsitektur mencakup denah, tampak, potongan, dan
sketsa konsep yang dapat membantu kita memahami bangunannya meskipun kita tidak pernah melihat
bangunannya secara nyata atau hidup di tempat yang jauh dari bangunan tersebut. Gambar juga
merupakan salah satu yang bertahan dan merupakan bukti konkret dar bangunan yang kontemporer
atau hanya sementara atau bangunan yang sudah dirobohkan. Seperti contohnya adalah desain dari
arsitek visioner Boulle yaitu Cenotaph for Newton, meskipun bangunannya hanya sekedar rancangan
dan tidak pernah dibangun, desain tersebut sangat berpengaruh terhadap perkembangan arsitektur.

Denah adalah gambar arsitektur yang digambar horizontal dari sudut pandang atas dan digambar
dengan ketinggian biasanya setinggi dada sehingga furniture, bukaan, dan patahan yang terdapat dalam
bangunan dapat terlihat. Denah juga dapat membantu kita untuk melihat besaran ruang, peletakan
furniture, serta jalur sirkulasi yang yang terjadi pada bangunan. Tampak adalah tampilan luar sebuah
bangunan yang digambar dari depan baik itu tampak samping atau belakang bangunan. Gambar tampak
dapat membantu kita untuk melihat ketinggian bangunan dan proporsi gemoetris dari fasad.

Gambar potongan adalah gambar bidang vertikal yang dipotong lurus melalui bangunan dari atas ke
bawah sehingga dapat membantu kita untuk melihatt detail interior, struktur, konstruksi dinding, lantai,
dan pondasi. Potongan memungkinkan arsitek untuk memperlihatkan hubungan antar ruang internal
dan melihat dekorasi indoor nya. Selain gambar 2D, para arsitek menggunakan model/maket untuk
membantunya sebagai alat komunikasi akan ide-idenya. Model adalah bentuk miniatur bangunan asli
yang dibuat menggunakan bahan-bahan penggganti seperti kayu, pvc, kertas, dll.

Dari semua jenis alat komunikasi baik gambar maupun model, skala diperlukan pada setiap jenisnya.
Dengan mennggunakan skala, kita jadi dapat membayangkan bangunan aslinya dengan jelas dan
proporsional sehingga sesuai dengan ukuran aslinya ketika nanti dibangun.

Sebagian besar karya Rem Koolhaas awalnya menggunakan pendekatan mengeksplor diagram sebagai
bentuk simbolis namun pada tahun 1992 ia mendesain perpustakaan Jussieu dan pendekatannya beralih
dari diagram simbolik ke diagram ikonik. Pada bangunan tersebut, koolhas mengkonseptualisasikan
kekosongan sebagai salah satu elemen yang terkandung di antara lapisan lantai padat. Ia
menggambarkan perpustakaan tersebut sebagai tumpukan padat yang memiliki volume dan
kekosongan yang terdapat pada bangunan solid. Pada model perpustakaan Koolhaas dapat
memperlihatkan program ruang, kegiatan yang dilakukan di dalamnya, transisi, dan movement yang
terkandung di dalamnya.

Anda mungkin juga menyukai