Anda di halaman 1dari 4

IMPLEMENTASI PEMASARAN DIGITAL TERHADAP SEKTOR

PROPERTI PADA MASA PANDEMI COVID-19

LATAR BELAKANG
Covid – 19 ini telah menyerang hampir semua warga negara di dunia.
Adanya virus ini tidak dapat memprediksi dan menciptakan dampak yang
cukup serius untuk dunia. Dampak dari virus ini juga dirasakan oleh Indonesia
saat akhir tahun 2019. Berawal dari seorang warga jepang yang menemui dua
kerabat dekatnya, dan menularkan virus ini kepada kerabat dekat tersebut
yang status kewarganegaraanya sebagai warga negara Indonesia. Kita tahu
saat adanya pandemi ini pintu masuk internasional masih terbuka lebar,
bahkan banyak turis china yang masuk ke dalam Indonesia, Disini lah
Indonesia belum memperketat akses turis masuk ke Indonesia. Apalagi
beberapa negara telah menutup akses pint ke dalam negaranya. Dengan waktu
yang sangat singkat virus ini terus memakan korban dan membuat pemerintah
Indonesia mengeluarkan kebijakan masyarakat Indonesia harus melakukan
kegiatan sehari-hari dirumah. Mulai belajar hingga bekerja. Tujuan dari
kebijakan pemerintah ini adalah untuk menghindari virus Covid-19 dan
memutuskan mata rantai virus ini. Pemerintah juga menghimbau jika ingin
keluar rumah, harus ada kepentingan dan tidak lupa menerapkan protokol
Kesehatan. Protokol Kesehatan yang diatur oleh pemerintah adalah, wajib
memakai masker, menjaga jarak 1 meter, menggunakan handsanitizer baik
sebelum dan sesudah aktivitas dari luar, membawa makanan dan minuman
sendiri, dan peralatan ibadah sendiri. Tidak hanya masyarakat Indonesia yang
merasakan dampak dari virus Covid-19 ini, dampak ini juga dirasakan oleh
beberapa bidang perusahaan. Mulai dari bidang ekonomi, pariwisata, social
budaya, politik dan bahkan properti. Dilansir pada Ekonomi.Bisnis.com
Properti juga merasakan dampak dari pandemi ini dibuktikan dengan sebelum
adanya pandemi kinerja dari sektor property sudah mulai menunjukkan tren
yang positif setelah beberapa tahun belakangan ini cenderung stagnan Tapi
ternyata pandemi Covid-19 ini mengakibatkan sektor properti Kembali
menurun dan meredup. Kita tahu bahwa agen properti adalah orang yang
bekerja memasarkan sebuah produk hunian seperti umah, apartemen, dan jenis
produk lainnya, Dengan kondisi saat ini, mereka harus menanggung susah
dalam penjualan lantaran ruang pemasaran makin terbatas seiring dengan
adanya pembatasan jaga jarak fisik dan imbauan bekerja dari rumah.
Pernyataan ini didukung oleh pendapat Nur Ekha sebagai agen Properti dari
21 Century dalam Bisnis.com bahwa sangat sulit dalam menjual propoerti
saaat ini, apalagi ada pembatasan pertemuan masyarakat oleh pemerintah. Nur
Ekha menambahkan bahwa sebelum adanya pandemi ini sektor properti ini
sangat diminat oleh banyak orang dan penjualan selalu meningkat. Agen
Properti saat ini masih berjuang dengan keadaan ini demi menjalankan
usahanya di bidang properti. Contoh sja property yang ada di Daerah
Istimewa Yogyakarta yang menurun sekitar 50 persen. Ini dibuktikan dengan
pernyataan dari Rama Adyaksa menjelaskan bahwa "Pada masa pandemi
Covid-19 ini, dengan motif investasi semua konsumen memilih menunda
keputusan pembelian. Sehingga sekitar 300 unit rumah yang terjual itu benar-
benar konsumennya yang membeli hunian sebagai kebutuhan pokok di
kisaran harga dibawah Rp 700 juta," tuturnya Jadi ada perbedaan dari
peristiwa pandemi Covid-19. Maka dengan ini perusahaan yang berjalan di
bidang properti harus diberikan stimulus. Stimulus ini digunakan sebagai
solusi dari permasalahan yang dihadapi oleh agen properti. Stimulus dapat
diartikan sebagai cara bagaimana penjualan properti tidak lesu pada masa
pandemi ini. Berikut stimulus yang dapat digunakan pertama batasi
kunjungan, buat tur video, lakukan pertemuan lanjutan dengan peminat
properti. Namun itu saja tidak cukup. Apalagi tranformasi digital telah
berkembang pesat. Transformasi digital adalah sebuah peristiwa yang tidak
bisa dihindari. Transformasi digital ini adalah sebuah proses radikal yang
terjadi diorganisasi dalam memanfaatkan teknologi, sumber daya manusia,
dan proses bisnis yang menyebabkan performa bisnis dari organisasi dari
organisasi tersebut berubah dratis. Inilah yang menjadi alasan penulis
membahas transformasi digital pada sektor properti. Maka penulis akan
menulis penelitian yang berjudul, “ IMPLEMENTASI PEMASARAN
DIGITAL TERHADAP SEKTOR PROPERTI PADA MASA PANDEMI
COVID-19”

IDENTIFIKASI MASALAH
Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan sebelumnya dapat diidentifikasi
masalah antara lain :
1. Banyak bisnis properti yang penjualan dan pendapatannya menurun karena
pandemi Covid-19.
2. Rendahnya pengetahuan tentang transformasi digital yang bisa menjadi solusi
dari penjualan rendah di masa pandemi Covid-19.
3. Masih banyak agen properti tidak menggunakan akses digital, dan tetap
menggunakan sistem manual untuk mencari pelanggan pada propertinya,
4. Banyak konsumen yang tidak tertarik dari penjualan property ini dikarenakan
mahal.
TEORI YANG DIGUNAKAN UNTUK MEMECAHKAN MASALAH
a. Pemasaran digital
Pemasaran digital adalah semua upaya pengenalan dan penjualan yang
menggunakan perangkat elektronik atau internet dengan beragam taktik
pemsaran dan media digital. Maksud kita dapat berkomunikasi dengan calon
konsumen melalui via online. Ada beragam akses yang bisa dilakukan oleh
agen properti untuk menjual dan memasarkan property yaitu Website, Blog,
Media Sosial. Media Sosial disini ada Instagram, Whatsapp, line, dan masih
banyak lagi.
b. Tranformasi digital
Menurut Hadiono (2020) transformasi digital adalah sebuah evolusi radikal
yang terjadi dengan melibatkan sumber daya yang dimiliki termasuk
memanfaatkan teknologi digital yang ada. Ini kaitannya dengan pemasaran
digital jadi bidang properti dalam kondisi seperti ini harus menyongsong
transformasi digital dengan baik agar dapat bertahan dan bersaing. Adapun
faktor yang mendorong transformasi digital adalah perubahan regulasi,
perubahan lanskap persaingan, pergeseran atau perubahan ke bentuk digital
dari industri, dan perubahan perilaku dan harapan konsumen. Kita tahu bahwa
adanya pandemi ini mendorong pemerintah untuk mengeluarkan problem
solving yaitu dilakukan melalui media digital atau dalam jaringan sehingga
mau tidak mau semua harus mengikuti regulasi tersebut.
Dengan demikian menurut penulis, alangkah lebih baik jika bidang properti
ini mengikuti transformasi digital dan melakukan pemasaran digital. Cara ini
sangat membantu untuk menaikkan pendapatan, dan minat bagi para pembeli
bidang properti. Agen properti pun disini diberikan sebuah tantangn
bagaimana membuat media digital yang menarik dan bisa mempengaruhi
konsumennya.
DAFTAR PUSTAKA
Budhiman, Ilham. 2020. Nasib dan Kiat Agen Properti di Tengah Pandemi Covid-19.
https://ekonomi.bisnis.com/read/20200415/47/1227464/nasib-dan-kiat-
agen-properti-di-tengah-pandemi-covid-19.

Hadiono, Kristopjorus, Rina Candra Noor Santi. 2020. Menyongsong Transformasi


Digital. Jurusan Sistem Informasi. Fakultas Teknologi Informasi,
Univeristas Stikubank.

Nabila, Mutiara, Ilham Budhiman, Fitri Sartina Dewi, 2020. Dampak Pandemi
Corona di Sektor Properti.
https://ekonomi.bis-nis.com/read/20200331/47/1220260/dampak-
pandemi-corona-di-sektor-properti.

Purwaningsih, Sri Cahyani Putri. 2020. Dampak Pandemi Covid-19 penjualan


properti di DIY Turun Sekitar 50 Persen.
https://jogja.tribunnews.com/2020/07/27/dampak-pandemi-covid-19-
penjualan-properti-di-diy-turun-sekitar-50-persen. Diakses pada 05
Oktober 2020.

Disusun Oleh: Fadilah Azzahra


NPM: 0220101274

Anda mungkin juga menyukai