Anda di halaman 1dari 2

Upaya Pemulihan Ekonomi di Masa Pandemi

Sudah hampir dua tahun pandemi yang disebabkan oleh virus covid-19 ini berjalan.
Pandemi yang terdeteksi sejak tanggal 1 Desember 2019 di Provinsi Wuhan,China ini
merubah seluruh aspek kehidupan masyarakat dunia. Dampak pandemi ini sangat
signifikan dalam mempengaruhi sektor perekonomian di semua negara. Indonesia adalah
salah satu negara yang terdampak pandemi dan belum berhasil menekan angka
pertumbuhan orang terdampak covid-19. Kasus covid-19 terus melonjak terhitung sejak
bulan Maret tahun 2020 sampai bulan Juni 2021, yang dihimpun dari data statistik JHU
CSSE COVID-19 Data.

Keterbatasan ruang gerak saat pandemi dapat menghambat petumbuhan ekonomi.


Karena aktivitas sosial dibatasi dengan beberapa kebijakan, seperti lockdown,
PSBB atau PPKM yang membuat aktivitas ekonomi kurang lancar. Dari
keterbatasan ruang gerak tersebut membuat masyarakat mengalami pergeseran
aktivitas luring ke aktivitas daring. Masyarakat mulai beradaptasi dan terbiasa
melakukan aktivitas secara daring. Beberapa aktivitas yang sudah beradaptasi
secara daring adalah pendidikan, perdagangan, work from home, serta aktivitas
belanja dan pembayaran secara digital.
Pasca badai pandemi banyak perusahaan-perusahaan yang merugi sampai gulung
tikar. Usaha-usaha yang paling rentan terdampak pandemi covid-19 adalah di
sektor pariwisata, perbankan, otomotif, dan lainnnya. Banyak perusahaan berskala
besar yang tak mampu bertahan dari badai pandemi, diantaranya Supermarket
Giant, Matahari Departement Store, Golden Truly, dll. Namun usaha-usaha mikro
kecil menengah atau yang kerap disebut UMKM justru mampu bertahan dan
memiliki peran strategis dalam menopang pertumbuhan ekonomi nasional setelah
terdampak pandemi covid-19. Peran dari UMKM sangat tinggi dalam peningkatan
PDB Indonesia yang mencapai 60% pada masa pra – pandemi. Disisi lain peran
UMKM mampu mengurangi pengangguran dan kemiskinan dengan penyerapan
tenanga kerja yang mencapai 97%.
Dalam upaya mengatasi masalah perekonomian yang terdampak pandemi covid-
19 tidak cukup hanya memberikan perhatian pada bagian hulu. Namun juga dari
bagian hilir. UMKM adalah salah satu bagian hilir yang harus diperhatikan
pemerintah. Mengingat UMKM memiliki peran penting dalam proses pemulihan
ekonomi dari dampak pandemi. Dalam proses survive UMKM perlu
menggabungkan antara teknologi, Inovasi, dan Digitalisasi. Dalam hal ini perlu
adanya campur tangan dari pemerintah, masyarakat, media dan akademisi.
Peran pemerintah sebagai pembuat regulasi, memberikan stimulus, dan
pembinaan UMKM. Peran masyarakat sebagai pendukung keberadaan UMKM
dengan membeli produk – produk UMKM. Media sebagai partner dalam
penyebarluasan dan promosi. Akademisi berperan dalam menciptakan inovasi –
inovasi dari hasil program kreativitas.
            Digitalisasi UMKM sebagai cara jitu untuk memulihkan UMKM dari
dampak pandemi. Digitalisasi hukum dengan pendirian dan pendafataran badan
usaha, pendaftran hak kekayaan intelektual secara online. Digitalisai ekonomi
melalui program – program pelatihan online dari pemerintah, melakukan
pemasaran secara online di media sosial dan marketplace.

Anda mungkin juga menyukai