PENDAHULUAN
1.3 Tujuan
1. Untuk memenuhi tugas preventive dentistry
2. Untuk mengetahui apa itu Kebersihan gigi dan Mulut
3. Untuk mengetahui bagaimana cara menjaga kebersihan gigi dan mulut
4. Untuk mengetahui apa saja indek kebersihan gigi dan mulut.
1
BAB II
PEMBAHASAN
2.2 Macam indeks kebersihan gigi dan mulut (OHIS, OHI, Indek Plak)
2
kurang berarti atau bermakna. Oleh karena itu, indeks ini digunakan untuk pengukur
tingkat kebersihan gigi dan mulut dan melihat efektifitas dari penyikatan gigi.
Setelah semua gigi di periksa, pilih gigi yang paling kotor dari setiap segmen.
Pada oral Hygiene Index, penentuan skor untuk tiap gigi dilakukan sebagai
berikut:
3
2/3 dari permukaan gigi atau terdapat sedikit kalkulus subgingival
Skor 3 Jika terdapat kalkulus lebih dari 2/3 dari permukaan gigi atau
terdapat kalkulus subgingival yang melingkari servikal.
Indeks kalkulus adalah jumlah seluruh skor segmen dibagi jumlah segmen ( =6 )
Permukaan yang diperiksa adalah permukaan gigi yang terlihat jelas dalam
mulut, yaitu pada permukaan klinis bukan permukaan anatomis.
Jika gigi indeks suatu sekmen tidak ada, lakukan pergantian gigi tersebut dengan
ketentuan sebagai berikut:
Jika gigi molar pertama tidak ada, penilaian dilakukan pada gigi molar
kedua, jika gigi molar pertama dan kedua tidak ada penilaian dilakukan
pada molar ke tiga akan tetapi jika gigi molar pertama, kedua dan ketiga
tidak ada maka tidak ada penilaian pada sekmen tersebut.
Jika gigi insisivus pertama kanan atas tidak ada, dapat diganti dengan gigi
insisivus kiri dan jika gigi insisivus bawah tidak ada, dapat diganti dengan
insisivus pertama kanan bawah, akan tetapi jika gigi insisivus pertama kiri
atau kanan tidak ada, maka tidak ada penilaian pada sekmen tersebut.
4
Gigi indeks dianggap tidak ada pada keadaan- keadaan seperti: gigi hilang
karena dicabut, gigi yang merupakan sisa akar, gigi yang merupakan
mahkota jaket, baik terbuat dari akrilik maupun logam, mahkota gigi sudah
hilang atau rusak lebih dari satu perdua bagiannya pada permukaan indeks
akibat karies maupun fraktur gigi yang erupsinya belum mencapai ½ tinggi
mahkota klinis.
Penilaian dapat di lakukan jika minimal dua gigi indeks yang dapat di
periksa.
Oral debris adalah bahan lunak di permukaan gigi yang dapat merupakan plak,
Skor Kondisi
1 Plak menutup tidak lebih dari 1/3 permukaan servikal atau terdapat
stain ekstrinsik dipermukaan yang diperiksa
2 Plak menutup lebih dari 1/3 tapi kurang dari 2/3 permukaan yang
diperiksa
3 Plak menutup lebih dari 2/3 permukaan yang diperiksa
5
Cara pemeriksaan debris dapat di lakukan dengan menggunakan larutan
disclosing ataupun tampa penggunaan larutan disclosing.
Jika di gunakan larutan disclosing, lebih baik sebelum penetesan disclosing bibir
pasien di bersihkan dari lipstick kemudian ulasi dengan vaselin agar disclosing tidak
menempel pada bibir. Pasien di minta untuk mengangkat lidah nya ke atas, teteskan
disclosing sebanyak tiga tetes di bawah lidah. Dalam keadaan mulut terkatup sebarkan
disclosing dengan lidah ke seluruh permukaan gigi. Setelah disclosing tersebar, pasien
di perbolehkan meludah, di usahakan tidak berkumur. Periksalah gigi indeks pada
permukaan indeksnya dan catat skor sesuai dengan kriteria.
Jika tidak menggunakan larutan disclosing, gunakanlah sonde biasa atau dental
prob untuk pemeriksaan debris. Gerakkan sonde secara mendatar pada permukaan gigi,
dengan demikian debris akan terbawa oleh sonde. Periksalah gigi indeks mulai dengan
menelusuri dari sepertiga bagian insisil atau oklusal, jika bagian ini tidak di temukan
debris, lanjutkan terus pada dua pertiga pada bagian gigi, jika disinipun tidak dijumpai
teruskan sampai sepertiga bagian servikal.
2. Mencatat Skor Kalkulus
6
Kalkulus adalah deposit keras yang terjadi akibat pengendapan garam-
garam anorganik yang komposisi utamanya adalah kalsium karbonat dan
kalsium fosfat yang bercampur dengan debris, mikroorganisme dan sel- sel
epitel deskuamasi.
Kriteria skor kalkulus:
Skor Kondisi
0 Tidak ada kalkulus
3. Menghitung skor indeks debris, skor indeks kalkulus dan skor OHIS
7
Skor indeks debris maupun skor indeks kalkulus ditentukan dengan cara
menjumlahkan seluruh skor kemudian membaginya dengan jumlah segmen yang
diperiksa. Misalnya pada suatu pencatatan indeks debris dan kalkulus didapat
hasil :
2 0 2
2 1 3 2 -1 2
2 2 3
DI CI
Sedangkan skor OHIS adalah jumlah skor debris dan skor kalkulus
sehingga pada perhitungan di atas skor OHIS didapat 3,67.
8
2.3 PENILAIAN INDEKS PLAK MENURUT MODIFIKASI TURESKY-
GI GLICKMAN DARI QUIGLEY-HEIN
Skor PI Kondisi
0 Tidak ada plak
1 Terdapat becak-becak plak yang terpisah pada bagian margin
servikal gigi
2 Terdapat lapisan tipis plak sampai setebal 1 mm pada bagian
margin servikal dari gigi
3 Terdapat lapisan plak lebih dari 1mm tetapi mencapai 1/3 bagian
mahkota
4 Terdapat lapisan plak, lebih dari 1/3 akan tetapi tidak lebih dari
2/3 bagian mahkota
5 Terdapat lapisan plak, menutupi seluruh permukaan gigi
9
1. Pengukuran Kebersihan Gigi Dan Mulut Menurut Podshadley And
Haley ( Patient Hygiene Performance Index Atau Indeks PHP)
Cara pemeriksaan klinis berdasarkan indeks plak PHP adalah sebagai berikut :
1. Digunakan bahan pewarna gigi yang bewarna merah(larutan
disklosing ) untuk memeriksa plak yang terbentuk pada permukaan
gigi.
2. Pemeriksaan dilakukan pada mahkota gigi bagian fasial atau lingual dengan
membagi tiap permukaan mahkota gigi menjadi lima subdivisi yaitu D,
distal, G sepertiga tengah gingival, M : mesial C sepertiga tengah ; I/O
sepertiga tengah insisal atau oklusal.
3. Pemeriksaan dilakukan secara sistematis pada :
a) Pemeriksaan labial gigi insisifus pertama kanan atas
b) Permukaan labial gigi insisifus pertama bawah kiri
c) Permukaan bukal gigi molar pertama kanan atas
d) Permukaan bukal gigi molar pertama kiri atas
e) Permukaan lingual gigi molar pertama kanan bawah
f) Permukaan lingual gigi molar pertama kanan bawah.
Gigi pengganti seperti ketentuan pada pemeriksaan OHI-S Greene dan
Vermillion.
4. Cara penilaian plak
Nilai 0 = tidak ada plak , nilai 1 = ada plak.
10
Buruk : 3,5-5
BAB III
11
PENUTUP
3.1 KESIMPULAN
Kebersihan mulut merupakan suatu kondisi atau keadaan terbebasnya gigi
geligi dari plak dan kalkulus, keduanya selalu terbentuk pada gigi dan meluas
ke seluruh permukaan gigi. Hal ini disebabkan karen rongga mulut bersifat
basah, lembab, dan gelap. Dengan kata lain lingkungan lah yang menyebabkan
kuman berkembang biak (Nio, 1989).
Untuk mnegukur kesehatan gigi dan mulut, green dan vermillon
menggunakan indek yang dikenal dengan Oral Hygiene Index (OHI) dan
Simplifed oral Hygiene Index, (OHIS-S). Pada awalnya indeks ini digunakan
menilai penyakit peradangan gusi dan penyakit periodontal. Akan tetapi dari
data yang diperoleh kurang berarti. Oleh kerena itu indeks ini hanya digunakan
untuk mengukur tingkat kebersihan gigi dan mulut dan menilai efektivitas dari
penyikat gigi.
3.2 SARAN
Dengan dibuatnya makalah ini diharapkan pembaca maupun kami dapat
lebih memahami mengenai pengukuran kebersihan gigi dan mulut. Semoga
makalah ini dapat menjadi referensi bagi pembaca dan bermanfaat bagi banyak
orang. Kami menyadari bahwa makalah ini masih ada kekurangan, oleh karena
itu kami mengharapkan kritik dan saran dari pembaca untuk menjadikan
makalah ini lebih baik kedepannya.
DAFTAR PUSTAKA
12
Putri, Megananda Hirantya, 2010, Ilmu Pencegahan Penyakit Jaringan Keras dan
Jaringan Pendukung Gigi, Jakarta : EGC.
13