PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang
Pada tahun 1901 seorang dokter gigi Amerika, Dr. F. McKay, yang baru
Saja pindah dari Pennsylvania ke Colorado Springs, menemukan apa yang
dinamakan email yang berbintik (mottled enamel) pada gigi kebanyakan
pasien Ia menggambarkannya sebagai email yang ditandai dengan bintik kecil
putih atau bintik/daerah kuning atau coklat, yang tersebar tidak beraturan di
seluruh permukaan gigi. Atau seluruh gigi terlihat bagai kenas yang berwama
putih mati, seperti warna pink porselen. Baru pada tahun tiga puluhan
diketahui penyebab timbulnya bintik tersebut adalah kadar F air minum yang
berlebihan (>2,0 bagian/106F atau 2 mg F/liter). Keadaan ini juga
dihubungkan dengan rendahnya pervalensi karies di daerah itu. Penelitian
mengenai hal tersebut Ini atas dilakukan di Amerika Serikat dan inggris.
Istilah flouorosis gigi lalu dipakai dan penelitianpun segera diadakan untuk
mengetahui manfaat fluor terhadap gigi.
1.3. Tujuan
1. Mengetahui Pengertian dari Fluor
2. Mengetahui kegunaan flour terhadap kesehatan gigi
3. Mengetahui Bagaimana mekanisme Kariostatik Fluor
4. Mengetahui Apa Saja yang termasuk Fluor Oral
5. Mengetaui Apa saja sedian fluor untuk topikal
6. Mengetahui bagaimana Efek Samping Fluor
1
BAB II
PEMBAHASAN
Pada tahun 1901 seorang dokter gigi Amerika, Dr. F. McKay, yang baru
Saja pindah dari Pennsylvania ke Colorado Springs, menemukan apa yang
dinamakan email yang berbintik (mottled enamel) pada gigi kebanyakan pasien Ia
menggambarkannya sebagai email yang ditandai dengan bintik kecil putih atau
bintik/daerah kuning atau coklat, yang tersebar tidak beraturan di seluruh
permukaan gigi. Atau seluruh gigi terlihat bagai kenas yang berwama putih mati,
seperti warna pink porselen. Baru pada tahun tiga puluhan diketahui penyebab
timbulnya bintik tersebut adalah kadar F air minum yang berlebihan (>2,0
bagian/106F atau 2 mg F/liter). Keadaan ini juga dihubungkan dengan rendahnya
pervalensi karies di daerah itu. Penelitian mengenai hal tersebut Ini atas dilakukan
di Amerika Serikat dan inggris. Istilah flouorosis gigi lalu dipakai dan
penelitianpun segera diadakan untuk mengetahui manfaat fluor terhadap gigi.
Akan tetapi, fluoridasi air tak mencegah Karies dengan sempuna. Apalagi
banyak daerah yang tidak mendapat aliran air serta ketidakmungkinan
penambahan fluor pada air minum karena alasan politis dan geogratis. Oleh sebab
itu, banyak cara lain penambahan pemasukan F yang diteliti. Tujuan bah ini
adalah membahas efisiensi dan keselamatan penambahan fluor dalam praktek
kedokteran gigi.
2
2.2. KEGUNAAN FLOUR TERHADAP KESEHATAN GIGI
Bahan yang dipakai adalah NaF, karena mempunyai sifat antara lain :
3
Manfaat terbesar pemberian tablet flour (NaF) dapat dicapai jika diberikan
sebelum erupsi gigi, yaitu 0-12 tahun. Tablet flour dapat diberikan pada ibu hamil.
Penggunaan tablet flour dalam memenuhi kebutuhan flour memerlukan kerja
sama yang erat antara orang tua, anak, guru dan dokter giginya.
Jumlah tablet flour yang di makan setiap pasien dapat dilihat pada aturan
pemakaian setiap kemasan misalnya, Zyma flour , diminum 1/4 tablet/hari untuk
anak di bawah 5 tahun. Untuk anak di atas 5 tahun dan ibu hamil dosis menjadi 1
tablet/hari.
Flour yang diberikan secara lokal dapat mencapai permukaan email secara
langsung tanpa melalui pencernaan. Pemberian flour secara lokal hanya
mempunyai efek pada gigi yang sudah erupsi. Contoh pemberian flour secara
lokal :
Kumur-kumur
4
Bahan yang dipakai adalah tablet NaF dilarutkan dalam 10 cc air sehingga
di dapat Flour dengan konsentrasi 0,2%. Pasien berkumur-kumur dengan larutan
NaF 0,2% selama kurang lebih 3 menit. Pemberian flour ini mudah
dilakukan,sikat dan murah, tetapi anak tidak dapat belajat menggosok gigi.
Selain itu, fluor dalam lingkungan oral terdapat dalam berbagai bentuk. Di
samping terdapat dalam fase apatit dan bukan apatit dari email itu sendiri, fluor
terdapat dalam plak (5-10 bps), sauliva (0,002 bps) dan cairan celah gingiva
sebanyak 0.008 bps. Dengan demikian, bisa lebih dari satu macam mekanisme
kerja serentak bekerja.
Jika ada fluor selama periode pembentukan gigi, maka hasilnya adalah
pembentukan email dengan kristal-kristal yang lebih baik yang akan lebih resisten
tethadap serangan asam. Kadar fluor yang optim um menyebabkan terbentuknya
kristal yang lebih besar, lebih sempurna dengankandungan karbonat yang lebih
rendah sehingga kelarutannya terhadap asam dapat dikurangi. Selain itu diduga
bahwa adanya fluor selama periode pembentukan gigi menyebabkan bentuk gigi
yang sedikit lebih kecil dengan tonjol yang lebih membulat serta fisur yang lebih
dangkal. Walaupun penyelidikan pada binatang menyokong pendapat ini, tetapi
hasil penyelidikan pada manusia tidak konsisten. Penghentian fluoridasi air
minum teryata telah mengakibatkan peningkatan terjadinya karies. Ini memberi
perkiraan bahwa efek pra erupsi dan' fluor tidak besar.
5
Efek pada Demineralisasai dan Remineralisasi
6
Kemampuan bubuk hidroksit apatit dalam menyerap protein saliva
berkurang secara bermakna jika dilakukan terapi fluor. Oleh karena itu
diperkirakan bahwa fluor mampu menghambat penyerapan protein saliva pada
permukaan email sehingga melambatkan pembentukan pelikel dan plak. Akan
tetapi. penelitian klinik tidak mengungkapkan hasil yang jelas dan tidak pula ada
bukti bahwa endapan Plak itu berbeda jumlahnya pada daerah berkadar fluor
tinggi dan rendah.
Fluor pada ikan hanya akan relevan jika ikan merupakan bagian terbesar
dari diet; Demikian pula halnya bahwa hanya orang yang minum banyak teh tanpa
gula yang dapat berharap akan memperoleh manfaat unatuk giginya. Jadi bagi
kebanyakan orang, penambahan fluor pada makanannya bukan sesuatu yang
praktis sehingga bentuk-bentuk penambahan fluor lainnya harus dipertimbangkan.
Kalau djgunakan di rumah dalam bentuk obat kumur dan pasta gigi, atau
di tempat praktek dalam bentuk larutan, gel, pemis atau pasta profilaktik untuk
aplikasi topikal, efeknya adalah efek pasca erupsi kecuali media-media ini ditelan
selama periode pembentukan gigi. Selain itu, fluor akan mempunyai efek pra
erupsi pada email yang sedang terbentuk, jika masuk tubuh dalam salah satu
7
bentuk ini : air yang diperkaya dengan fluor ( air fluor ), tablet atau tetes NaF,
garam atau susu yang diperkaya dengan fluor ( garam atau susu fluor ).
Dari semua yang disebutkan tadi, fluor dalam air minum merupakan cara
yang paling efektif dan paling murah dalam mengurangi karies. Efeknya bisa pra
erupsi, jika diperoleh saat pembentukan gigi, dan pasca erupsi. Juga mempunyai
keuntungan tambahan yaitu tidak diperlukan kerjasama yang terlalu baik dari
pasiennya. Memang benar, cara tersebut memenuhi kriteria ideal penambahan
fluor untuk menghentikan lesi dini yaitu konsentrasi rendah, aman, dan digunakan
secara teratur dan berulang kali. Akan tetapi, karena hanya 9 persen penduduk
Inggris minum air fluor, maka dokter gigi masih dihadapkan pada pemilihan cara
alternatif dalam melengkapi kebutuhan fluor alamiah yang telah ada.
Suatu altematif praktis terhadap fluoridasi air adalah pemberian fluor per
oral dalam bentuk tablet NaF atau tetes fluor dalam bentuk larutan NaF. Akan
tetapi bentuk suplemen flour ini jangan sekali-kali diberikan jika kadar flour
dalam air melebihi 0,7 bps.. The Council on Dental Therapeutics dari Persatuan
Dokter Gigi Amerika Serikat merekomendasikan pemberian 0,25 mg F per hari
untuk bayi umur 2 minggu sampai 2 tahun, 0.5 mg untuk umur sampai 3 tahun,
dan 1 mg F untuk 3 sampai 16 tahun. Ini berlaku untuk daerah yang tingkat kadar
fluor dalam air minunmnya kurang dari 0,3 bps. Akan tetapi dosis yang
direkomendasikan sekarang ini di Swedia, Denmark, Norwegia, Finlandia dan
Swiss lebih kecil sedikit.
8
Tablet fluor harus diberikan sampai umur 12-16 tahun yang berarti bahwa
tak seperti fluoridasi air, cara ini memerlukan kerjasama aktif dan konsisten dari
anak dan orang tuanya selama periode tersebut. Ada bukti bahwa daya kariostatika
akan hilang jika penambalan fluor dihentikaan. Dengan demikian, bergantung
kepada kerentanan masing-masing individu terhadap karies, mungkin harus
ditentukan suatu bentuk aplikasi topikal fluor untuk mereka yang berumuran lebih
dari 16 tahun.
Sebagian orang mendukung peningkatan dosis fluor harian bagi anak yang
secara medis mempunyai resiko terserang karies atau anak yang terbelakang.
Tetapi hanya sedikit bukti yang menyokong pendapat ini. Suatu penelitian yang
dilakukan di inggris terhadap sekelompok bayi yang menderita celah langit-langit
menunjukkan bahwa tidaklah mustahil untuk mencegah hampir seluruh karies
melalui suatu program yang meliputi pemeberian tablet fluor dengan dosis yang
lebih tinggi. Program ini meliputi juga aplikasi diet dan hygiene oral setiap bulan
pada orang tua. Selain itu juga dilakukan aplikasi fluor dan penumpatan fisur
setiap 6 minggu, kemudian tiap bulan, dari mulai umur 2 ½ tahun smapai 3 tahun .
dengan demikian keliru sekali bila menghubungkan keadaan ‘resisten terhadap
karies’ hanya pada dosis tablet fluor biasa.
Walaupun demikian, menarik sekali memperhatikan kenyataan bahwa
kombinasi pemberian fluor dengan penyeluhan diet dan hygiene oral ternyata
lebih efektif mencegah karies . di pihak lain, salah satu penelitian tentang
hubungan antara timbulnya karies dengan kandungan fluor dalam air minum
menunjukkan dengan jelas bahwa penurunan karies yang hamoir maksimal terjadi
pada kadar F dalam air minum sebesar 1 bps, dan hanya menunjukkan adanya
sedikit manfaat pada kadar F yang lebih besar. Oleh karena itu, tampaknya para
dokter gigi harus lebih kritis terhadap anggapan yang mengakatan jika bahwa jika
fluor sedikit saja sudah baik, maka lebih banyak fluor akan lebih baik.
B. Garam Fluor
C. Susu Fluor
9
Susu, dengan kadar fluor sekitar 2-5 bps, telah digunakan di beberapa
tempat di Austria, Jerman Barat. Jepang dan Swiss. Suatu percobaan klinik yang
baru-baru ini dilakukan di Galsgow menunjukkan adanya penurunan karies
,sebanyak 35 persen pada molar permanen murid sekolah dasar sebagai basil dari
peminuman 200 ml susu yang mengandung 7 bagian/l06F pada tiap hari sekolah
selama 4 tahun lamanya. Akan tetapi, terdapat banyak variasi dalam jumlah susu
yang dikonsumsikan anak-anak. Dan usaha yang sungguh-sungguh diperlukan
untuk menjamin adanya konsumsi susu yang telah diperkaya dengan fluor yang
teratur dan tepat. Lebih-lebih tak semua anak menyenagi susu, sehingga dengan
cara ini sebagian akan sedikit sekali memperoleh fluor atau bahkan tidak sama
sekali.
1. Pasta Gigi
Kebanyakan pasta gigi yang kini dijual di seluruh dunia berisi fluor
dalam bentuk natrium monofluorophosfat (NaMFP) karena kompatibel
dengan kebanyakan zat abrasif yang digunakan. Juga diduga bahwa anion
MFP (P03F2') itu sendiri mempunyai sifat anti karies dan akan bertukar
tempat dengan kelompok fosfat yang ada di dalam kristal apatit sehingga
nantinya akan mengeluarkan ion fluor. Untuk meningkatkan efek MFP,
beberapa formula baru juga mengandung natrium fluorida dan atau
kalsium gliserofosfat; telah ada data yang menyatakan bahwa campuran ini
makin meningkatkan efek MFP.
Hasil uji coba klinik dari pasta gigi yang mengandung fluor
memperlihatkan adanya penurunan insidensi karies yang bervariasi antara
l7 persen pada penduduk yang tinggal di daerah yang mengandung kadar
.fluor optimum sampai 34 persen pada penduduk dari daerah yang kadar
kandungan flournya nol. Oleh karena itu, prnggunaan pasta gigi yang
mengandung fluor harus dianjurkan pada semua orang. Akan tetapi
pemakaiannya pada anak pra sekolah harus diawasi karena pada umumnya
mereka masih belum mampu berkumur dengan baik sehingga sebagian
pasta giginya bisa tertelan. Kebanyakan pasta gigi yang kini terdapat di
pasaran mengandung kira-kira 1 mg F/g( 1 gram setara dengan 12 mm
pasta gigi pada sikat gigi), meskipun ada juga yang mengandung 1,45 mg
F/g. Diduga bahwa anak-anak pra sekolah ratarata menelan 0,3-O,4 g pasta
gigi setiap kali menggosok gigi sehingga jumlah flour yang masuk ke
tubuh tiap harinya bisa mencapai 0,5 mg.
10
Pada level ini, Walaupun bahaya terhadap kesehatan tubuh tidak
ada tidak mustahil terjadi ‘ fluorosis, email pada gigi yang sedang tumbuh
jika anak tersebut juga diberi tablet fluor Tidaklah praktis menganjurkan
pemakaian pasta gigi yang tak mengandung fluor pada satu individu,
Sedangkan individu lainnya pada keluarga dianjurkan memakai pasta yang
mengandung fluor. Oleh karena itu kalau anak pra sekolah telah
mengkonsumsi tablet fluor, orang tuanya harus dinasehati agar membatasi
penggunaan pasta gigi fluor sebatas 0,3 g saja yang besarnya kira-kira
sama dengan ukuran kacang polong kecil. Kekerapan penyikatan pun
hendaknya dibatasi sampai dua kali sehari saja.
2. Obat Kumur
INDIKASI
11
KONTRA INDIKASI
B. Sediaan Berkadar F luor Tinggi untuk Pemakaian Teratur: Naf, APF, SnF,
Pernis Fluor, Pasta Profilakris
12
profilaktik memang harus dipakai, pilihlah yang mengandung fluor dan hanya
mempunyai daya abrasif rendah. Jika stain pada gigi tidak parah, pasta gigi fluor
dapat digunakan dengan efektif untuk usaha pencegahan.
Cara Aplikasi
Larutan
Gel
13
PERNIS
Idealnya, pernis diaplikasikan pada gigi yang telah bersih dan kering
dengan memakai kuas. Akan tetapi pembuatnya menyatakan bahwa Duraphat
mempunyai toleransi terhadap air dan akan menempel pada gigi sekalipun gigi
basah, sehingga aplikasi akan lebih cepat dan mudah dari pada aplikasi sediaan
yang lain. Akan tetapi harus dikerjakan dengan hati-hati karena kandungan fluorya
tinggi (22 m g per ml).
INDIKASI
a. Anak yang mudah terserang karies (berusia di atas 6 tahun), orang dewasa
yang mudah terserang karies yang tak dapat berkumur fluor atau tak akan
melakukannya dan pasien dengan alat orto lepasan. (dilakukan dua kali
Setahun).
b. Anak berumur lebih dari 6 tahun dan orang dewasa yang berada pada
lingkungan yang sangat kariogenik karena kebiasaan dietnya berubah
disebabkan oleh penyakit, pergantian sekolah atau pekerjaan.
c. Pasien dengan gangguan fungsi kelenjar liur yang disebabkan oleh obat-
obatan, penyakit, atau terapi sinar sehingga produksi salivanya berkurang.
d. Lesi awal karies yang diharapkan dapat berhenti. Sebelum aplikasi fluor,
harus ditentukan dulu riwayat diet pasien dan kemudian diberi nasihat
mengenai diet serta petunjuk pelaksanaan higiene oral.
KONTRA INDIKASI.
Hasil penelitian tentang manfaat aplikasi topikal pada daerah semacam itu
belum jelas benar. Walaupun demikian, orang yang sangat rentan terhadap
karies harus diberi aplikasi fluor topical secara profesional atau diminta untuk
menggunakan obat kumur fluor. Tetapi jangan sekali-kali mengikut sertakan
anak di bawah umur enam tahun.
14
A. F luoresis Email
`Fluorosis email bisa disebabkan oleh dosis tunggal yang tinggi, dosis
yang berulang kali yang rendah, atau kontak dengan zat berkadar F rendah
yang terus menerus. Oleh karena itu, fluorosis dapat timbul karena fluor
pada air minum atau pemberian suplemen fluor . Mengingat pemberian
suplemen fluor ini pada umumnya dalam dosis tunggal, baik harian maupun
secara periodik, maka kadar puncaknya dalam darah lebih tinggi
dibandingkan dengan dosis berulang kali yang diperoleh dari air minum.
Apalagi, karena fluor dari sediaan topikal seperti pasta gigi akan segera
terserap, maka fluor ini harus hati-hati sekali penggunaannya.
Bintik atau garis lebih nyata dengan disertai bercak kuning /coklat atau
tidak, akan tampak pada kasus fluorosis moderat. Pada kasus yang sangat
parah, akan terjadi lubang-lubang kecil dan email sudah demikian
hipolplastiknya sehingga akan mudah pecah disebabkan oleh penambahan
fluor yang berlebihan, Semua pasien mengungkapkan pemberian tambahan
flour dalam bentuk tablet atau tetes dengan dosis harian 0,5 mg F dari sejak
Iahir sampai umur dua tahun dan kemudian jadi 1 mg F yang-sebemlnya
mempakan dosis yang dianjurkan sebelum dibuat pasta gigi yang berfluor.
Setelah keluarnya pasta gigi fluor, pasien menyikat giginya dua kali sehari
mulai umur6-8 bulan. tak sukar untuk dimengerti mengapa timbul fluorosis
mengingat dosis total tiap harinya telah melampaui 1.0 mg F .
B. Toksisitas F luor
15
Informasi mengenai toksisitas fluor pada manusia dikumpulkan dari
kasuskasus kelebihan dosis yang disengaja dan tak disengaja. berdasarkan ini
Hodge dkk. Pada tahun 1965 menentukan dosis lethal akut sebesar 50 mg
F/kg berat badan. Akan tetapi, National Poison Information: Service di
Inggris bertndak lebih hati-hati lagi dengan menetapkau dosis lethal fluor
menjadi 14,28 mg F/kg. bb. agar diperoleh kehati-hatian yang maksimum di
klinik. Jumlah fluor yang dapat menimbulkan simptom awal kercunan fluor
yang akut pada masa lalu diperkirakan terlalu rendah dan berdasarkan kasus-
kasus yang baru-baru ini diperoleh maka dosis lethal diperkirakan sekitar 1
mgF/kg bb. Angka ini lebih konservatif daripada perkiraan yang dibuat oleh
Duxbury dkkl9 dalam pengamatannya mengenai keracunan fluor.
Jika hanya sedikit saja jumlah fluor yang tertelan (di bawah 5 mg tiap
kilogram berat badan) antidotnya adalah dengan minum susu banyak-banyak.
Akan tetapi, jika jumlah yang terminum atau termakan melebihi 5 mg F per
kg berat badan, atau ada keragu-raguan mengenai jumlah yang pasti yang
dikonsumsi pasien, maka lebih baik merujuk pasien ke rumah sakit anak yang
memungkinkan dilakukannya pencucian perut. Mengingat fluor merupakan
zat yang cepat diserap, maka kesigapan penanganannya penting sekali.
BAB III
PENUTUP
16
3.1. Kesimpulan
Daya reduksi kancs sediaan topikal fluor lebih besar pada gigi yang baru
erupsi ketimbang pada gigi yang telah matang. Pemilihan sedian flour bergantung
kcpada umur, kerjasama dan kebutuhan tiap – tiap pasien. Penggunaan fluor di
bidang kedokteran gigi harus selalu disertai oleh nasihat mengenai diet dan
petunjuk mengenai hygiene oral.
3.2. Saran
Dengan dibuatnya makalah ini diharapkan pembaca maupun kami dapat lebih
memahami mengenai fluor. Semoga makalah ini dapat menjadi referensi bagi
pembaca dan bermanfaat bagi banyak orang. Kami menyadari bahwa makalah ini
masih ada kekurangan, oleh karena itu kami mengharapkan kritik dan saran dari
pembaca untuk menjadikan makalah ini lebih baik kedepannya.
DAFTAR PUSTAKA
17
Putri, Megananda Hiranya. 2010. Ilmu Pencegahan Penyakit Jaringan Keras
dan Jaringan Pendukung Gigi. Jakarta : EGC
18