Anda di halaman 1dari 7

Universitas Gadjah Mada

BABV
KEGUNAAN FLUOR

A. KEBERADAN FLUOR DI ALAM
Fluor di alam dapat ditemukan di tanah, di air maupun di udara, selain juga
ditemukan pada tanaman. Fluor merupakan elemen paling elektronegatif dan
semua elemen kimia, maka secara alamiah tidak pemah dijumpai dalam bentuk
elemen.tersendiri. Kombinasi secara kimiawi dalam bentuk fluorides, fluorine
adalah dalarn urutan ke 17 dari susunan elemen, dan keberadaannya merupakan
0.016-0.09% dari permukaannya tanah. Di daerah pegunungan, kandungan fluor
dalam tanah relatif rendah.
Semua air mengandung fluor dengan konsentrasi yang bervanasi. Air laut
mengandung fluor sekitar 0.18-1 .4mg/kg. Kandungan. fluor dalam air yang
didapatkan dari telaga, sungai, atau sumur buatan biasanya sebagian besar jauh
dibawah 0.5mg/kg, meskipun pernah dilaporkan ada yang mengaandung 95 mg/kg
yaitu di Republik Tanzania. Air yang mengandung fluor sangat tinggi biasanya
ditemukan di kaki gunung yang tinggi.
Fluor juga didistribusikan secara luas di atmosfir, berasal dari debu-debu
tanah yang mengandung fluor, dan buangan gas industri, dan pembakaran batu
bara, dan dari semburan gas gunung berapi yang aktif Kandungan fluor di udara
dan beberapa pabrik dapat mencapai 1.4 mg F per m3. Kandungan fluor di daerah
non-industri didapatkan antara 0.05-1.90 ug F per m3.
Beberapa tanaman, misalnya bayam, ketela, mengandung fluor relatif tinggi.
Demikian juga daun teh mengandung fluor yang tinggi. Daging sapi mengandung
fluor yang rendah, namun kadang-kadang ditemukan daging ayam yeng
mengandung fluor relatif tinggi, mungkin ayam-ayam ini diberi makan ikan atau
tulang yang mengandung kadar fluor yang tinggi sekali.

B. JUMLAH MASUKAN FLUOR
Data yang ada menunjukkan bahwa masukan (intake) fluor per hari oleh tiap
individu bervariasi dari satu negara ke negara lain. Meskipun tidak ada konsesus
dosis maksimum yang aman untuk intake fluor per hari, namun dianjurkan total
intake antara 0.05 dan 0.07 mg fluor per kg berat badan sebagai dosis optimum.
Untuk bayi 2-6 bulan, intake fluor per hari bervariasi antara 0.0 10mg sampai 0.127
mg per kg berat badan, tergantung pada kandungan fluor dalam air minum dan
Universitas Gadjah Mada
apakah bayi minum ASI atau susu formula. Dari analisis ekstensif yang dilaporkan
beberapa penulis, total pemasukan fluor per hari bervariasi antara 0.2 mg untuk
bayi sampai 5.0 mg pada orang dewasa.

C. DOSIS DAN MANFAAT FLUOR DALAM PENCEGAHAN KARIES GIGI
Karies gigi merupakan penyakit gigi yang terbesar yang menyerang manusia
diseluruh dunia. Karies ini merusak kualitas hidup banyak orang dengan
menyebabkan sakit serta sepsis, dan bila tidak terawat dengan baik dapat
menyebabkan lebih beratnya penyakit sistemik yang diderita. Akibat lebih lanjut,
akan berdampak pada beratnya beban beaya pelayanan kesehatan baik oleh
swasta maupun non swasta.
Karies gigi adalah suatu penyakit yang merupakan interaksi dari 4 faktor:
host, agent, lingkungan dan waktu yang menghasilan kerusakan pada janngan
keras gigi yang tak bisa pulih kembali yaitu email, dentin dan sementum. Meskipun
selalu diusahakan pengembangan cara-cara untuk menurunkan jumlah bakteri
pada gigi dengan cara mekanis atau mengurangi aktivitas kanogenik dengan
bahan kimia, tetapi pemakaian fluor yang tepat masih tetap merupakan cara yang
terbaik dalam menanggulangi karies gigi. Sekitar seperempat abad yang lalu,
hampir semua ahli pergigian percaya bahwa pada prinsipnya kerja fluor adalah
meningkatkan resistensi email terhadap asam pada plak gigi yang dihasilkan oleh
bakten plak. Akhir-akhir ini, hasil berbagai penelitian menunjukkan adanya
penemuan penting tentang kerja fluor yang lain, yaitu fluor mempunyai efek
remineralisasi pada lesi awal atau pre karies serta mempunyai sejumlah efek
antimikrobial.
Seperti telah disebutkan di atas, penggunaan fluor yang tepat masih
merupakan cara yang terbaik untuk menanggulangi karies gigi. Kemanfaatan fluor
dalam pencegahan karies gigi dan penyakit gingivitis dapat diartikan sebagai
efektifas fluor dalam menurunkan angka karies gigi dan penyakit gingivitis dengan
konsentrasi/dosis fluor yang tepat untuk dipergunakan. Untuk pencegahan kanes
gigi WHO (1984) telah memberikan macam-macam metode-metode pencegahan
karies gigi, antara lain berbagai metode fluorithsi dengan dosis optimum fluor,
frekuensi dan cara aplikasi fluor yang dipergunakan, serta efektivitasnya seperti
yang disajikan pada tabel 3 di bawah ini.


Universitas Gadjah Mada
Table : 3. Methods for the prevention of dental caries
Prevention method Concentration or
amount of fluorides
Reported reduction
dental caries* and
gingivitis (%,)
Frequency and
duration of application
Fluorides
Systemics and
Topical benefits
Community water
fluoridation



0.7-1.2mg/litre



50-65



Lifetime consumption

School water
fluoridation
4.5 times optimum
for community
water fluoridation
40 Through school years

Dietary fluoride
supplements
Drops or tablets
(home)


Depends on age of
child and fluoride
concentration of
water


50-80


Birth to at least 14
years

Tablets (school) 25-40 Through school years

Fluoridated salt 250mg/kg 60 Lifetime

Topical benefit
only
Professionally
applied topical
fluoride


20g/kg sodium
fluoride;
80g/kg stannous
fluoride;
acidulated
phosphate fluoride
(12g/kgF),fiuoride
varnishes


30-40


Once or twice a year
depending on
individuals rate of
tooth decay

Universitas Gadjah Mada
Prevention method Concentration or
amount of fluorides
Reported reduction
dental caries* and
gingivitis (%,)
Frequency and
duration of application
Self appliedfluoride:
Mouth rinses (home,
school)
0.5g/l sodium
fluoride daily
2g/l sodium fluoride
weekly orfortnightly
20-50 At least through
school years


Fluoride dentfrices
(toothpastes)
1-2.5g/kg

20-30

Lifetime

Sealantas
Applied to occlusal
surfaces

-

14-19 (occlusal
surfaces only)

Prevents pit and
fissure decay after
permanent teeth erupt
(ages 6-7, 12-13 yrs);
replace as needed
Control of sugar-
containing foods
and drinks
Control of sugary
foods at school
reduction
infrequency of intake
reduction of national
consumption



Proportional to
reduced



Lifetime

Oral hygiene
measures
Closely supervised
(school)
Brushing
Flossing


Equivocal


Equivocal


Lifetime


Lifetime

Unsupervised
(school-home)
Brushing
Flossing


Equivocal
Equivocal


Lifetime
Lifetime
Source: WHO global oral health data bank
Universitas Gadjah Mada
*percentage caries reduction reported from short term (2-3 years) clinical
trials may underestimate the effect of lifetime use of a fluoride procedure. However,
it should also be appreciated that if a fluoride procedure is terminated, for example
when children leave school-based program, its effect may be short-lived. Adapted
from WHO (1984).

D. FLUORIDASI AIR MINUM
Fluoridasi merupakan cara penyesuaian konsentrasi fluor yang paling tepat
pada pusat sumber air minum untuk masyarakat, dengan konsentrasi fluor yang
optimal untuk mencegah kanes gigi. Untuk negara yang telah mempunyai sistem
distribusi air minum yang sudah mapan, fluoridasi merupakan tindakan yang paling
efektif dan efisien untuk mencegah karies gigi pada masyarakat. Diperkirakan
sekitar 170 juta orang dari 38 negara telah mengkonsumsi air minum yang sudah
difluoridasi.
Biaya untuk fluoridasi rendah, namun bervariasi, tergantung besarnya
populasi yang dilayani. Di Birmingham, biayanya per orang per tahun 3.4 Sen $
USA, di Basel, Swiss, 13.8 sen $ USA, di Amerika 35 sen $. Makin sedikit yang
dilayani, biayanya makin tinggi. Rasio cost effectiveness antara 1:25 dan 1:50. mi
berarti, setiap monetary unit yang dikeluarkan untuk fluondasi, antara 25 dan 50
unit dapat menyelamatkan gigi untuk dirawat.
1. Konsentrasi optimum fluor untuk fluoridasi air minum
Fluor dapat dijumpai dalam air minum dan berbagai sumber. Pada
konsentrasi F yang berkisar antara 0.7-1.2 ppm, maka fluor dapat menurunkan
angka pengalaman karies antara 50-60% pada masyarakat yang seumur
hidupnya mengkonsumsi air minum dengan konsentrasi fluor seperti tersebut di
atas.
Kisaran konsentrasi optimum fluor seperti tersebut di atas didasarkan
pada kenyataan bahwa masyarakat yang tinggal di iklim yang panas akan lebih
banyak minum dibandingkan dengan yang tinggal di iklim yang dingin. Maka,
telah dikembangkan standar konsentrasi optimum fluor di air minum pada iklim
yang berbeda-beda.

2. Penurunan angka karies gigi
Selama 30-40 tahun para ahli epidemiologi telah mempelajari hubungan
antara fluor yang secara alamiah terdapat di air minum dengan pencegahan
Universitas Gadjah Mada
karies gigi. Dan hasil penelitian eksperimental di Amerika Utara, penambahan
konsentrasi fluor pada air minum sebanyak 1 ppm selama 15-18 tahun, telah
dapat menurunkan prevalensi karies gigi 50-70 persen. Pengulangan
percobaan di berbagai negara, yaitu penambahan 1 ppm F pada air minum
dengan berbagai kondisi yang variatif, terbukti dapat menurunkan angka karies
secara konsisten sekitar 50%.

Tabel 4. Recommended optimal fluoride level
Annual average of
maximum daily air
temperatures * (F)
Recommended control range

Recommended fluoride

Community system

School system
Community
(ppm)
School +
(ppm)
0,1
below
0,5
above
20%
low
20%
high

40.0-53.7
53.8-58.3
58.4-63.8
63.9-70.9
70.7-79.2
79.2-90.5
1.2
1.1
1.0
0.9
0.8
0.7
5.4
5.0
4.5
4.1
3.6
3.2
1.1
1.0
0.9
0.8
0.7
0.6
1.7
1.6
1.5
1.4
1.2
1.2
4.3
4.0
3.6
3.3
2.9
2.6
6.5
6.0
5.4
4.9
4.3
3.8

From Centers for Disease Control, Center for Prevention Services, Dental
Disease Prevention Activity
*Based on temperature data obtained for a minimum of 5 years
+Based on 4.5 times the optimum fluoride level for communities

E. FLUORIDASI AIR MINUM SEKOLAH
Salah satu alternatif fluoridasi air minum adalah dengan cara fluondasi air
minum sekolah. Hal ini dilakukan, karena ada masyarakat yang tinggal di daerah
yang belum mendapat distribusi air minum dari Pusat Air Minum (PAM). Untuk
fluondasi air minum sekolah, konsentrasi F yang dianjurkan adalah 4.5 kali
konsentrasi fluondasi air minum di area yang sama. Konsentrasi F yang lebih tinggi
mi diperlukan, karena anak sekolah minum air yang telah difluoridasi hanya pada
waktu belajar? di sekolah, sedangkan pada waktu libur mereka tithk mengkonsumsi
air minum sekolah. Pada konsentrasi fluor 4.5 kali konsentrasi optimum fluondasi
Universitas Gadjah Mada
air minum untuk masyarakat seperti yang dianjurkan, telah terbukti dapat
menurunkan angka karies secara signifikan, tanpa ada yang mengalami fluorosis
(WHO, 1978). Biaya yang dikeluarkan untuk fluoridasi air minum sekolah berkisar
antar 30 sen $ sampai 1.5 $ per anak per tahun.
Seperti telah diketahui, dengan pelayanan kesehatan gigi secara
konvensional saja (conventional repair and reconstruction dentistry), tidak akan
bisa menurunkan mordibitas dan mortalitas penyakit gigi. Sebaba dengan system
pelayanan tersebut, tidak akan seimbang antara biaya, waktu, tenaga yang
dikeluarkan dengan penyakit terawat. Atau dengan kata lain, efektivitas dan
efisiensinya tidak memadai. Sebagai gambaran, setiap pengeluaran $ 100.000
untuk fluoridasi air minum akan mencegah kerusakan 620.000 kavitas, self
application flour 230.000 kavitas, aplikasi flour oleh tenaga professional 80.000
kavitas, dan harga sebanyak 60.000 kavitas saja yang dapat disimpulkan bahwa
dipandang dari sudut cost effectiveness, maka flour memang paling efektif dan
efisien untuk pencegahan dan penanggulangan karies.

Anda mungkin juga menyukai