Pagi telah tiba, suara teriakan yang selalu terdengar “bangun…..bangun….sudah
siang, waktunya shalat subuh, mandi terus siap-siap berangkat sekolah”. Tiap pagi hari teriakan itu selalu keluar dan terdengar. Seolah-seolah itu adalah suara sarapan rutin. Ya!!! tu suara triakan mamahku yang cerewet tapi sangat saying dengan kami. Aku anak nomor dua dari lima bersaudara, kakak perempuanku sekarang sudah di perguruan tinggi, adikku satu laki-laki dan dua perempuan. Kami tinggal dan dibesarkan oleh nenek dan mamahku. Ingin sedikit mengumpulkan tenaga ku kucek mataku yang terasa masih ngantuk. Jujur rasanya mata ini berat sekali untuk dibuka…. Langsung aku bangun menuju kamar mandi, dan kegiatan pagi rutin pun aku kerjakan. Jujur aku sangat saying pada mamahku, dia wanita tegar, wanita yang sangat kuat dimata kami anak-anaknya, mamahku setiap hari kerja dan kerja untuk bias menafkahi kami kelima anaknya. Mama terkadang kasar kepada kami, apalagi bila salah satu dari kami berbuat kesalahan. Tapi kadang kala dia lembut kepada kami,. mama sungguh sebuah kata sebutan yang sangat keramat. Mamahku sangat suka bila kami selalu mengeluh, kata mamah mengeluh bukan watak seorang yang berfikir maju walaupun kami dibesarkan hanya dengan mamah, tapi kami selalu bahagia. Mama selalu membuatku dan sudara-saudaraku bahagia. Dan “mamah” tidak pernah merasa lelah dalam mencari nafkah untuk kami. Sungguh kebahagiaan dan rasa syukur serta bangga yang aku rasa mempunyai mamah seperti mamahku, kadang kala aku merasa kasihan, merasa sedih begitu bersatnya beban mamahku. Dia harus bias menjadi sosok bapak sekaligus ibu bagi aku dan saudara-saudaraku. Mamah tidak pernah membedakan kasih sayangnya, mamah selalu penuh dengan ketulusan, dari pagi hari mama pergi bekerja mencari nafkah. Pekerjaan rutin dia lakukan, kadang kala ia harus mencari pekerjaan tambahan agar aku dan saudaraku bias tetap terpenuhi kebutuhannya, semua mamah lakukan dengan keikhlasannya, “Allah lindungilah, sayangilah mamahku dimanapun ia berada”. Saat matahari telah ada di ufuk barat, saat semua sudah berkumpul di rumah tapi mamahku belum juga pulang dari tempatnya mencari nafkah. Sungguh mamah begitu lelahnya engkau, dari pagi hingga petang bahkan sampai malam gelappun tiba. Terdengar pintu rumah di ketuk “tok…tok…tok” dan suara yang khas dari luar terdengar menggema di ruangan rumah “assalamu’alaikum!!!” kemudian kami serempak menjawab suara tersebut “wa’alaikum salam” kami yang sudah sangat mengenal suara tersebut dengan baik langsung menuju ke pintu dan membukakan pintu untuk mama, adikku sangat kegirangan sambil menyebut nama mama berkali-kali “mama….mama…mama” lalu ku peluk mamahku dengan erat, aku menangis terharu dan bangga. Saat ini sedang hujan lebat ku rasakan dinginnya pakaian mama yang basah kuyup saat ada dalam pelukanku, dan bajukupun ikut basah. Aku menangis dalam pelukan mamah tanpa bersuara, ku pererat pelukanku agar mama tidak bias mendengar rintih tangisku di suasana hujan ini. Lalu mungkin mama merasa ada sesuatu hal yang aneh denganku, lalu ia bertanya, “ada apa sayang?” tapi aku tidak menjawab, tidak mampu ku berkata ku hanya isa mengutarakan satu kalimat indah kepada mama “mamah aku sayang mamah”. Tapi lagi-lagi mamah selalu menyembunyikan kesedihannya dengan sifat tegasnya dan mama berkata dengan tegas “udah…udah mama mau masuk” kuambilkan handuk ku tatap mamah sambil ku menikkan air mata, membayangkan mamah kerja, kehujanan, hanya untuk menafkahi kami anak-anaknya. Ku buatkan teh manis hangat untuk mamahku….terus kami makan malam bersama. Sungguh nikmat. Bersyukur atas nikmatmu ya allah…. Begitu besar nikmatmu walaupun semakin larut aku tertidur….. sebelumnya aku mendekati mamahku yang tertidut pulas kecapean. Sambil ku selimuti mamah,air mataku menetes,penuh bahagia sambil berkata dalam hati “alangkah bahagianya aku mempunyai mamah seperti mamahku yang aku sayang “ Aku rebahkan badanku beristirahat sambil ku bayangkan muka mamahku, semangat mamahku “YA ALLAH AMPUNILAH DOSA IBU DAN BAPAK KU, DAN SAYANGILAH MEREKA SEBAGAIMANA MENYAYANGIKU”…..Mataku merasa berat ! berat! seperti lampu 5 watt terus berat!tambah berat dan terpejam!!!.