A. LATAR BELAKANG
Rokok adalah silinder berisi tembakau dengan ukuran bervariasi antara 70 – 120
mm dengan diameter sekitar 10 mm. Menurut Centre for Addiction and Mental Health
(2006) tembakau merupakan tanaman yang mengandung nikotin, dan dapat menyebabkan
berbagai masalah kesehatan dan telah digunakan selama ratusan tahun diberbagai belahan
dunia. Tembakau merupakan tanaman yang ditanam untuk daunnya, yang dikeringkan dan
difermentasikan sebelum menjadi produk tembakau. Tembakau mengandung nikotin dan
bahan-bahan lain yang dapat menyebabkan ketagihan. Hal ini menyebabkan orang yang
terbiasa mengkonsumsi tembakau menjadi sulit untuk berhenti (NIH, 2017)
Menurut WHO (2008) perokok adalah seseorang yang menghisap produk tembakau,
baik perokok harian maupun sesekali. Perokok harian adalah seorang yang menghisap
rokok sedikitnya satu kali sehari. Sedangkan perokok occasional adalah seorang yang
merokok tidak setiap hari. Pengguna tembakau adalah orang yang menggunakan produk
hasil olahan tembakau, seperti merokok, menghisap, mengunyah produk tembakau apapun.
Produk tembakau adalah produk yang terbuat dari daun tembakau sebagai bahan
baku yang digunakan untuk dihisap, dikunyah, maupun dibakar (WHO FCTC). Menurut
Undang Undang Republik Indonesia Nomor 36 tahun 2009 tembakau termasuk kedalam zat
aditif dimana penggunaannya dapat menimbulkan kerugian bagi dirinya dana tau
masyarakat sekelilingnya yang produksi, peredaran, dan penggunaannya harus memenuhi
standard an atau persyaratan yang ditetapkan.
Perokok pasif adalah orang-orang yang berada di sekitar perokok dan ‘terpaksa’
menghirup asap rokok orang-orang (AROL) tersebut, termasuk diantaranya bayi dan anak-
anak, ibu dan wanita, pegawai yang tidak merokok dikantor, remaja yang naik bis atau
kendaraan umum (Unit Tobacco Indonesia, 2015).
Menurut Dinas Kesehatan (2006) Kawasan Tanpa Rokok (KTR) adalah ruangan
atau area yang dinyatakan dilarang untuk kegiatan merokok atau kegiatan memproduksi,
menjual, mengiklankan dan/atau mempromosikan produk tembakau. Oleh karena itu semua
tempat yang telah ditetapkan sebagai KTR harus bebas dari asap rokok, penjualan,
produksi, promosi dan sponsor rokok.
2. Manfaat:
Agar perokok aktif tidak merugikan perokok pasif dengan asap yang mereka hasilkan.
3. Indikator:
Melihat apakah masih ada pengunjung yang merokok setelah sosialisasi.
G. Indikator
1. Tingkat keikutsertaan 25 peserta
2. Keterlibatan mahasiswa pascasarjana, anak-anak, pemuda setempat
3. Kesadaran pengunjung agar tidak merokok di lingkungan fasilitas olahraga
H. Verifikasi
1. Dokumentasi kegiatan
2. Daftar hadir
Penutup
Demikian proposal kegiatan ini kami buat dengan harapan supaya seluruh pihak
memiliki kesediaan untuk ikut mendukung serta berpartisipasi dengan agenda
kami. Harapan kami sangat besar untuk kesuksesan kegiatan ini. Atas perhatian
dan kerja samanya kami sampaikan banyak terima kasih.