Bisnis jasa kesehatan adalah bisnis yang erat dengan tanggung jawab sosial
karena objeknya adalah manusia sehingga tidak dapat disamakan dengan bisnis yang
lain. Rumah Sakit bersalin pada umumnya dikenal sebagai lembaga yang membawa
misi sosial, sehingga terdapat kesan kalau manajemennya dilaksanakan jauh dari
orientasi bisnis dan mengutamakan pelayanan medis terhadap konsumennya. SK
Mentri Kesehatan RI No.983 /Menkes / SK / XI / 1992 menyatakan bahwa Rumah Sakit
bersalin umum adalah Rumah Sakit bersalin yang memberikan pelayanan kesehatan
yang bersifat dasar, spesialistik dan sub-spesialistik. Bermunculnya Rumah Sakit
bersalin baru belakangan ini menunjukkan adanya peningkatan kemampuan dibidang
pelayanan.
Salah satu langkah pengelolaan unit usaha yang profesional adalah dengan
penetapan strategi bauran pemasaran atau marketing mix. Marketing mix untuk
perusahaan jasa semisal Rumah Sakit bersalinmemiliki variabel- variabel yang terdiri
dari produk, harga, tempat, promosi, orang, proses dan fisik. Variabel marketing
mix merupakan variabel- variabel yang dapat dikendalikan oleh Rumah Sakit
bersalinuntuk mempengaruhi tanggapan pasien dari segmen pasar pengguna jasa
rumah sakit, khususnya Rumah Sakit bersalin. Ketujuh elemen marketing mix di atas
terkait satu dengan lainnya sehingga menyerupai suatu konsep sistem.
Secara lebih terperinci, penjelasan tentang variabel-variabel marketing
mix jasa tersebut adalah sebagai berikut:
2. Price ( Harga )
Harga memainkan peranan penting dalam bauran pemasaran jasa, karena
penetapan harga memberikan penghasilan bisnis. Harga merupakan sejumlah uang
yang dikenakan atas sebuah produk atau pelayanan jasa, atau sejumlah nilai yang
ditukarkan pasien untuk keuntungan atau penggunaan atas sebuah pelayanan jasa di
bidang kebidanan dan kandungan. Seorang pasien tentunya mempertimbangkan value
atau keuntungan yang mungkin akan didapatnya bila memilih salah satu dari berbagai
Rumah Sakit bersalinpenyedia layanan jasa yang tersedia dengan biaya yang
ditetapkan oleh Rumah Sakit bersalintersebut. Untuk itu Rumah Sakit bersalin haruslah
menetapkan biaya yang benar- benar sesuai dengan kemampuan finansial segmen
pasarnya dan yang terpenting adalah bahwa biaya yang ditetapkan harus sebanding
dengan perceived value yang akan didapat pasien. Strategi penetapan harga dapat
dimulai dengan menentukan tujuan penetapan harga.
a. Tujuan penetapan harga
1) Survival ( kelangsungan hidup )
Merupakan usaha untuk tidak melakukan tindakan- tindakan untuk meningkatkan profit
ketika RS berada dalam kondisi pasar yang tidak menguntungkan. Usaha tersebut
cenderung untuk bertahan.
2) Profit maximization ( maksimalisasi keuntungan )
Penentuan harga bertujuan untuk memaksimumkan profit dalam kurun waktu tertentu.
3) Sales maximization ( maksimalisasi penjualan )
Penentuan harga untuk membangun pangsa pasar (market share) dengan melakukan
penjulan pada harga awal yang merugikan.
4) Prestige ( Gengsi )
Tujuan penentuan harga di sini adalah untuk memposisikan jasa RS tersebut sebagai
jasa yang eksklusif.
5) ROI ( Return on Investment )
Tujuan penentuan harga didasarkan atas pencapaian return on investment yang
diinginkan (ROI).
Setelah tujuan penetapan harga yang akan dikenakan kepada pasien ditentukan,
maka langkah selanjutnya adalah mengetahui faktor- faktor yang mempengaruhi
penentuan biaya.
b. Faktor- Faktor yang mempengaruhi penentuan harga jasa
Adapun faktor- faktor yang mempengaruhi penetuan harga jasa adalah sebagai berikut:
1) Elastisitas permintaan.
Rumah Sakit bersalinjasa perlu mengetahui hubungan antara harga dan permintaan
dan bagaimana besarnya permintaan bervariasi pada berbagai tingkat harga yang
berbeda.
2) Struktur biaya.
Ada tiga jenis biaya yang perlu untuk diketahui oleh pelaku bisnis jasa yakni biaya
tetap, variabel, dan semi variabel. Biaya tetap merupakan biaya yang tidak dipengaruhi
oleh aktivitas atau volume produksi. Biaya variabel adalah biaya yang meningkat
sejalan dengan meningkatnya tingkat produksi. Biaya semi variabel merupakan biaya
yang mengandung kedua unsur biaya tetap dan variabel. Dalam indsutri jasa biasanya
biaya tetap lebih besar dari biaya variabel.
3) Persaingan. ( kompetisi )
Pemahaman terhadap posisi biaya dan perilaku penentuan harga pesaing akan
membantu RS untuk menetapkan strategi dalam hal menghadapi persaingan. Dengan
mengetahui posisi biaya pesaing maka RS dapat menilai apakah jasa yang ditawarkan
dapat bersaing atau tidak.
4) Positioning dari jasa yang ditawarkan.
Faktor ini menyangkut penentuan segmen pasar yang dibidik oleh RS.
Jika RS memutuskan untuk membidik segmen kelas atas, maka tentunya harga yang
ditetapkan akan berada di atas harga marginal. Apabila RS membidik segmen kelas
menengah, maka harga yang ditetapkan adalah marginal, sedangkan
bila RS menetapkan untuk membidik segmen kelas bawah, maka harga yang
ditetapkan adalah berada di bawah harga marginal.
4. Promosi
Promosi adalah arus informasi atau persuasi arah yang dibuat untuk mengarahkan
seseorang/ organisasi kepada tindakan yang menciptakan pertukaran dalam
pemasaran. Dalam penetapan strategi promosi, pemasar jasa dapat
mempertimbangkan promotion mix berikut:
a. Advertising (periklanan)
Merupakan salah satu bentuk dari komunikasi impersonal (impersonal communication)
yang dipergunakan oleh RS baik barang atau jasa. Peran periklanan dalam pemasaran
jasa adalah untuk membangun kesadaran (awareness) terhadap keberadaan jasa yang
ditawarkan, untuk menambah pengetahuan pasien tentang jasa yang ditawarkan, untuk
membujuk pasien agar membeli atau menggunakan barang dan jasa yang ditawarkan,
dan untuk membedakan diri RS dengan RS lain ( diffrentiate the service) yang
mendukung positioning jasa.
b. Personal Selling
Personal selling mempunyai peranan yang penting dalam pemasaran jasa, karena:
Interaksi langsung antara penyedia jasa dan konsumen sangat penting.
· Jasa tersebut disediakan oleh orang bukan mesin.
· Orang merupakan bagian dari produk jasa.
c. Sales Promotion
Merupakan semua kegiatan yang dimaksudkan untuk meningkatkan arus barang atau
jasa dari produsen sampai pada penjualan akhirnya. Point of sales promotion terdiri
dari brosur, information sheets, dan lain- lain.
d. Public Relation
Public relation merupakan kiat pemasaran penting lainya, di mana RS tidak harus
berhubungan hanya dengan pelanggan, pemasok, dan penyalur, tetapi ia juga harus
berhubungan dengan kumpulan kepentingan publik yang lebih besar.
e. Word of Mouth
Dalam hal ini peranan orang sangat penting dalam mempromosikan jasa. Pasien sangat
dekat dengan pengiriman jasa, dengan kata lain pasien tersebut akan berbicara
kepada orang lain yang berpontensial tentang pengalamannya dalam menerima jasa
tersebut, sehingga word of mouth ini sangat besar pengaruh dan dampaknya terhadap
pemasaran jasa dibandingkan dengan aktivitas komunikasi lainnya.
f. Direct Marketing
Merupakan elemen terakhir dalam bauran komunaksi atau promosi. Terdapat enam
area dari direct marketing, yaitu:
1) Direct mail
2) Mail order
3) Direct respons
4) Direct selling
5) Telemarketing
6) Digital marketing
6. Proses
Proses adalah seluruh proses kerja yang dilakukan oleh RS jasa, seperti
prosedur, tugas-tugas, jadwal-jadwal, mekanisme, kegiatan dan routinitas dimana suatu
produk atau jasa disampaikan kepada pasien. Ini melibatkan keputusan kebijakan
tentang keterlibatan pelanggan dan keleluasaan karyawan.
Proses-proses dimana jasa diciptakan dan disampaikan kepada pelanggan
merupakan faktor utama dalam marketing mix jasa karena para pelanggan atau
konsumen akan seringkali mempersepsikan sistem penyampaian jasa sebagai bagian
dari jasa itu sendiri. Dengan demikian, keputusan mengenai manajemen operasi sangat
penting untuk menunjang keberhasilan pemasaran jasa. Kenyataannya, koordinasi
terus-menerus antara pemasaran dan operasi sangat essensial agar dapat berhasil
dalam sebagian besar bisnis jasa.