Anda di halaman 1dari 2

Nama : Andi Chaerul

NIM : 002510142020

A. Faktor Yang Mempengaruhi Masyarakat Lokal

Menurut saya berdasarkan materi yang disajikan oleh kelompok dua maka dapat
saya simpulkan bahwa terdapat dua faktor yang mempengaruhi partisipasi msyarakat
local :
1. Faktor Interen yaitu kemauan, Pendidikan dan pendapatan.
2. Faktor eksternal yang meliputi pemerintah dan fasilitas desa yang tersedia.

B. Bentuk Desentralisasi

1. Dekonsentrasi: dekonsentrasi memerlukan relokasi staf dari pusat ke sub-


nasional unit administrasi. Proses ini, yang juga dikenal sebagai administratif,
desentralisasi jarang disertai dengan nyata transfer dari pengambilan keputusan
kekuatan untuk sub-nasional unit administrasi (Rondinelli & Nellis 1986; Conyers
1983).
2. Devolusi: devolusi menyiratkan penciptaan otonomi struktur daerah
pemerintahan di mana pusat pemerintah latihan hanya tidak langsung
pengawasan kontrol (Conyers 1983). Devolusi juga disebut sebagai
desentralisasi politik. Sementara dekonsentrasi memperkuat lokal otoritas dari
pemerintah pusat, devolusi melemahkan itu (Leonard 1982a: 28).
3. Delegasi: Delegasi terjadi ketika manajerial tanggung jawab untuk secara
spesifik didefinisikan fungsi ditransfer ke organisasi yang berada di luar
birokrasi struktur reguler pemerintah dan yang secara tidak langsung
dikendalikan oleh pusat pemerintah misalnya, pembangunan lembagadaerah,
fungsi otoritaskhusus, otonom proyek pelaksana unit, publik- perusahaan
(Rondinelli & Nellis 1986; Cheema 1983).
4. Privatisasi: privatisasi terjadi ketika tanggung jawab untuk perencanaan
danpengelolaan pembangunan kegiatan dipegang dalam non organisasi
yaitupemerintah, filantropi organisasi atau bisnis bahkan pribadi masalah
(Rondinelli & Nellis 1986; Cheema 1983).
C. Kaitan Desentralisasi dan Partisipasi

Seperti yang kita ketahui Bersama bahwa salah satu wujud dari pelaksanaan
desentralisasi adalah diberikannya wewenang kepada daerah otonom (provinsi maupun
kabupaten dan kota) untuk merumuskan kebijakan secara mandiri sesuai dengan
kebutuhan dan objektif daerahnya.
Menurut hemat saya bahwa Kebijakan desentralisasi dan otonomi daerah
membuka jalan untuk membuat desa demokratis. Kegiatan di tingkat desa yang
demokratis melibatkan warga didasarkan pada asumsi bahwa semua warga berhak
untuk berpartisipasi dalam kegiatan desa tersebut. Baik kemauan birokrasi untuk
melibatkan warga maupun kemauan warga untuk terlibat dalam kegiatan desa lebih
mungkin terjadi dalam desentralaisasi dan demokratis.
Karena itu tuntutan bagi penyelenggara kegiatan untuk memperluas peran ruang
publik dalam tindakan-tindakan program yang mereka kerjakan. Jika warga tidak
dipartisipasikan akan menimbulkan rasa diasingkan dan menjadi apatis dalam
penyelengaraan kegiatan tersebut.

D. Kaitan Maeteri Kelompok Dua dengan Jurnal-Jurnal Terkait


Materi yang disajikan oleh kelompok dua berkaitan dengan beberapa jurnal yang telah
saya baca diantaranya :
1. ANALISIS PARTISIPASI MASYARAKAT DALAM PEMBANGUNAN DESA DI
DESA TANAH KARAENG KECAMATAN MANUJU KABUPATEN GOWA
(WAHYUDDIN 2018)
2. PARTISIPASI MASYARAKAT DALAM PEMBANGUNAN FISIK DI DESA
PARAKANMANGGU KECAMATAN PARIGI KABUPATEN PANGANDARAN
(SURYATI 2015)

Anda mungkin juga menyukai