ILMU BIOMEDIK
“kardiovaskuler pada manusia”
Disusun oleh:
Nur Annisa 204201416083
Muhamad Firdaus 204201416132
Puji kami syukur kita panjatkan kepada kehadirat Allah Swt., yang telah melimpahkan
rahmat, taufik, dan hidayahnya kepada kita semua sehingga dapat menyelesaikan tugas makalah
ini dengan tepat waktunya. Tugas ini kami buat untuk melatih kami agar dapat membuat
makalah yang baik dan benar. Karena hasil yang memuaskan membutuhkan kerja keras dan
bersungguh-sungguh. Kami sadar apabila di dalam maklah ini masih banyak kesalahan penulisan
dan tanda baca yang jauh dari harapan dosen pembimbing. Namun sebagai awal pembelajaran
dan penambah semangat belajar tidak ada salahnya jika kami mengucapkan rasa syukur dan
hamdalah.
Terima kasih kepada dosen telah mempercayai kami untuk mengerjakan tugas ini. Kesalahan
yang ada di dalam makalah ini bukanlah disengaja namun karena kekhilafan, kelupaan dan
kurang ketelitian kami dalam mengerjakannya. Kami telah berusaha dan semaksimal mungkin
untuk memberikan makalah ini selengkap-lengkapnya. Kami telah berusaha dan semaksimal
mungkin untuk memberikan makalah ini selengkap -lengkapnya dan sebaik-baiknya. Saya harap
dosen dan teman-teman dapat menerima makalah dari kami ini.
Terima kasih kepada teman-teman yang telah memberikan banyak saran dan
komentarnya. Demikian, saya harap makalah ini berguna untuk dapat menambah ilmu dan
referensi teman-teman sekalian.
DAFTAR ISI
BAB I PENDAHULUAN.................................................................1
A. Latar Belakang .............................................................................1
B. Tujuan............................................................................................3
BAB II PEMBAHASAN...................................................................4
A. Millenium Development Goals (MDGs)…...................................4
B. Keperawatan Komunitas ...............................................................5
1. Konsep keperawatan ......................................................................5
2. Keperawatan komunitas .................................................................6
a. Aplikasi asuhan ..............................................................................7
b. Proses kegiatan ...............................................................................8
c. Perilaku masyarakat yang kurang sehat .........................................9
C. Alternative solusi ..........................................................................11
1. Determinan prilaku.........................................................................11
2. Strategi perubahan prilaku..............................................................12
BAB III PENUTUP ...........................................................................13
A. Kesimpulan ...................................................................................13
B. Saran...............................................................................................13
DAFTAR PUSTAKA
BAB I
Pendahulauan
A. Latar Belakang
Kardiovaskuler terdiri dari dua suku kata yaitu cardiac dan vaskuler. Cardiac yang
berarti jantung dan vaskuler yang berarti pembuluh darah. Dalam hal ini mencakup
sistem sirkulasi darah yang terdiri dari jantung komponen darah dan pembuluh darah.
Pusat peredaran darah atau sirkulasi darah ini berawal dijantung, yaitu sebuah pompa
berotot yang berdenyut secara ritmis dan berulang 60-100x/menit. Setiap denyut
menyebabkan darah mengalir dari jantung, ke seluruh tubuh dalam suatu jaringan
tertutup yang terdiri atas arteri, arteriol, dan kapiler kemudian kembali ke jantung
melalui venula dan vena
1
2
Rumusan Masalah
1. Apa yang dimaksud dengan sisitem kardiovaskuler ?
Tujuan Penelitiana
1. Untuk mengetahui yang dimaksud dengan sistem kardiovaskuler
1. Sistem Kardiovaskuler
Sistem kardiovaskuler merupakan organ sirkulsi darah yang pada prinsipnya terdiri dari
jantung, pembuluh darah dan saluran limfe. Sistem ini berfungsi untuk megangkut oksigen,
nutrisi dan zat-zat lain untuk didistribusikan ke seluruh tubuh serta membawa bahan-bahan hasil
akhir metabolisme untuk dikeluarkan dari tubuh.
komponen darah dan pembuluh darah yang berfungsi memberikan dan mengalirkan
suplai oksigen dan nutrisi keseluruh jaringan tubuh yang di perlukan dalam proses metabolisme
tubuh. Sistem kardivaskuler memerlukan banyak mekanisme yang bervariasi agar fungsi
regulasinya dapat merespons aktivitas tubuh, salah satunya adalah meningkatkan aktivitas suplai
darah agar aktivitas jaringan dapat terpenuhi. Pada keadaan berat, aliran darah tersebut, lebih
banyak di arahkan pada organ-organ vital seperti jantung dan otak yang berfungsi memlihara dan
mempertahankan sistem sirkulasi itu sendiri.
2. Sistem Kardiovaskuler
Sistem kardiovaskuler terdiri atas organ jantung dan pembuluh darah. Fungsi sistem ini
dapat dianalogikan dengan sistem pengairan di rumah tangga, dimana organ jantung berperan
sebagai pompa dan pembuluh darah berperan sebagai salurannya atau pipanya. Sistem ini
bertanggung jawab untuk mentransportasikan darah dan zat yang dikandungnya ke seluruh
bagian tubuh manusia.
3
4
Untuk menjaga agar darah tetap mencapai seluruh bagian tubuh secara terus-menerus
maka jantung sebagai pompa harus berdenyut secara terus menerus pula. Denyutan jantung
diatur oleh sistem saraf otonom (SSO) yang berada di luar kesadaran atau kendali kita sehingga
kita tidak dapat mengatur denyutan jantung seperti kehendak kita.
Sistem kardiovaskuler mulai berfungsi pada usia 3 minggu kehamilan. Dalam sistem
kardiovaskuler terdapat pembuluh darah terbesar yang di sebut Angioblast. Angioblast ini timbul
dari :
Dalam awal perkembangannya yaitu pada minggu ketiga, tabung jantung mulai berkembang di
splanknikus yaitu antara bagian pericardial dan IEC dan atap katup uning telur
sekunder(kardiogenik area). Tabung jantung pasangkan membujur endotel berlapis saluran.
Tabung-tabung membentuk untuk menjadi jantung primordial. Jantung tubular bergabung dalam
pembuluh darah di dalam embrio yang menghubungkan tangkai, karian dan yolk sac membentuk
sistem kardivaskuler purba. Pada janin, proses peredaran darah melalui plasenta.
5
Jantung adalah organ berotot dengan ukuran sekepalan. Jantung terletak di rongga
toraks (dada) sekitar garis tengah antara sternum atau tulang dada di sebelah anterior dan
vertebra (tulang punggung) di sebelah posterior (Sherwood, Lauralee, 2001: 258). Bagian
depan dibatasi oleh sternum dan costae 3,4, dan 5. Hampir dua pertiga bagian jantung
terletak di sebelah kiri garis median sternum. Jantung terletak di atas diafragma, miring ke
depan kiri dan apex cordis berada paling depan dalam rongga thorax. Apex cordis dapat
diraba pada ruang intercostal 4-5 dekat garis medio-clavicular kiri. Batas cranial jantung
dibentuk oleh aorta ascendens, arteri pulmonalis, dan vena cava superior (Aurum,
2007).Pada dewasa, rata-rata panjangnya kira-kira 12 cm, dan lebar 9 cm, dengan berat 300
sakpai 400 gram (Setiadi, 2007: 164).
b. Lapisan Jantung
Dinding jantung terutama terdiri dari serat-serat otot jantung yang tersusun secara
spiral dan saling berhubungan melalui diskus interkalatus (Sherwood, Lauralee, 2001: 262).
Dinding jantung terdiri dari tiga lapisan berbeda, yaitu:
1. Perikardium
Lapisan yang merupakan kantong pembungkus jantung, terletak di dalam
mediastinum minus, terletak di belakang korpus sterni dan rawan iga II-IV.
a. Perikardium fibrosum (visceral): bagian kantong yang membatasi pergerakan
jantung terikat ke bawah sentrum tendinium diafragma bersatu dengan
pembuluh darah besar, melekat pada sternum melalui ligamentum
sternoperikardial.
b. Periakrdium serosum (parietal), dibagi menajdi dua bagian: perikardium
parietalis membatasi perikardium fibrosum, sering disebut epikardium, dan
perikardium visceral (kavitas perikardialis) yag mengandung sedikit cairan
yang berfungsi melumas untuk mempermudah pergerakan jantung.
6
Diantara dua lapisan jantung ini terdapat lender sebagai pelican untuk menjaga agar
pergesekan antara perikardium tersebut tidak menimbulkan gangguan terhadap jantung. Pada
permukaan posterior jantung terdapat perikarium serosum sekitar vena-vena besar membentuk
sinus obliges dan sinus tranfersus.
2. Miokardium
Lapisan otot jantung menerima darah dari arteri koronaria. Arteri koronaria kiri
bercabang menjadi arteri desending anterior dan arteri sirkumfleks. Arteri
koronaria kanan memberikan darah untuk sinoatrial node, ventrikel kanan,
permukaan diafragma ventrikel kanan. Vena koronaria mengembalikan darah
ke sinus kemudian bersikulasi langsung ke dalam paru. Susunan miokardium:
a. Susunan otot atria: sangat tipis dan kurang teratur, serabut-serabutnya
disusun dalam dua lapisan. Lapisan luar mencakup kedua atria. Serabut
luar ini paling nyata di bagian depan atria. Beberapa serabut masuk ke
dalam septum atrioventrikular. Lapisan dalam teridri dari serabut-serabut
berbentuk lingkaran.
b. Susunan otot ventrikuler: membentuk bilik jantung dimulai dari cinicn
atrioventikuler sampai ke apeks jantung.
c. Susunan otot atrioventikular merupakan dinding pemisah antara serambi
dan bilik (atrium dan ventrikel).
d. Endokardium (permukaan dalam jantung)
Dinding dalam atrium diliputi oleh membrane yang mengilat, terdiri dari jaringan endotel
atau selaput lender endocardium, kecuali aurikula dan bagian depan krista. Ke arah aurikula dari
ujung bawah krista terminalis terdapat sebuah lipatan endocardium yang menonjol dikenal
sebagai valvula vena kava inverior, berjalan di depan muara vena inferior menuju ke tepi
disebut fosa ovalis. Antara atrium kanan dan ventrikel kanan terdapat hubungan
melalui orifisium articular.
9
7
5. Refleks Eksitasi
Stimulusnya adalah peningkatan venous return yang menuju atrium kanan.
Stimulus akan merangsang reseptor refleks ini, baroreseptor, yang terdapat di dekat
muara vena cava. Baroreseptor peka terhadap perubahan tekanan. Baroreseptor
mengeluarkan impuls yang disalurkan oleh serabut aferen, nervus vagus, ke pusat
refleks otonom di medulla oblongata. Kemudian pusat refleks mengurangi impuls
parasimpatis dan meningkatkan impuls simpatis, disalurkan melalui serabut eferen ke
jantung. Efeknya terjadi peningkatan frekuensi dan kekuatan kontraksi, dan akhirnya
peningkatan curah jantung.
6. Refleks Inhibisi
Stimulusnya adalah peningkatan tekanan arterial. Stimulasi lain seperti berasal
dari daerah abdomen dan stimulasi nyeri juga dapat menimbulkan refleks ini.
Stimulus akan merangsang reseptor refleks ini, baroreseptor, yang terdapat di arcus
aorta dan sinus caroticus. Baroreseptor peka terhadap perubahan tekanan. Baroreseptor
mengeluarkan impuls yang disalurkan oleh serabut aferen, nervus glossofaringeal dan
nervus vagus menuju ke pusat refleks otonom di medulla oblongata. Akibatnya pusat
refleks meningkatkan impuls parasimpatis dan mengurangi impuls simpatis. Impuls ini
disalurkan melalui serabut eferen ke jantung dengan akibat terjadi penurunan frekuensi
jantung dan pengurangan kekuatan kontraksi sehingga curah jantung menurun dan
akhirnya terjadi penurunan tekanan darah.
11
9
A. Kesimpulan.
1. Sistem kardiovaskuler merupakan organ sirkulsi darah yang terdiri dari jantung, selain itu,
Sistem kardiovaskuler terdiri atas organ jantung dan pembuluh darah. Dalam setiap harinya
jantung mampu memompa darah sampai dengan 100.000 kali dan dapat memompa darah
sampai 7.571 liter. Fungsi sistem ini dapat dianalogikan dengan sistem pengairan di rumah
tangga, dimana organ jantung berperan sebagai pompa dan pembuluh darah berperan
sebagai salurannya atau pipanya.
2. Anatomi system kardiovaskuler terdiri dari jantung. Jantung sendiri terdiri dari empat ruang
jantung yang dipisahkan oleh sekat-sekat jantung. Empat ruang jantung tersebut adalah :
a. Atrium kanan
b. Atrium kiri
c. Ventrikel kanan
d. Ventrikel kiri
10
DAFTAR PUSTAKA