Anda di halaman 1dari 14

PAPER

ILMU BIOMEDIK
“kardiovaskuler pada manusia”

Disusun oleh:
Nur Annisa 204201416083
Muhamad Firdaus 204201416132

PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN


FAKULTAS ILMU KESEHATAN
UNIVERSITAS NASIONAL
2020-2021
Kata Pengantar

Puji kami syukur kita panjatkan kepada kehadirat Allah Swt., yang telah melimpahkan
rahmat, taufik, dan hidayahnya kepada kita semua sehingga dapat menyelesaikan tugas makalah
ini dengan tepat waktunya. Tugas ini kami buat untuk melatih kami agar dapat membuat
makalah yang baik dan benar. Karena hasil yang memuaskan membutuhkan kerja keras dan
bersungguh-sungguh. Kami sadar apabila di dalam maklah ini masih banyak kesalahan penulisan
dan tanda baca yang jauh dari harapan dosen pembimbing. Namun sebagai awal pembelajaran
dan penambah semangat belajar tidak ada salahnya jika kami mengucapkan rasa syukur dan
hamdalah.

 Terima kasih kepada dosen telah mempercayai kami untuk mengerjakan tugas ini. Kesalahan
yang ada di dalam makalah ini bukanlah disengaja namun karena kekhilafan, kelupaan dan
kurang ketelitian kami dalam mengerjakannya. Kami telah berusaha dan semaksimal mungkin
untuk memberikan makalah ini selengkap-lengkapnya. Kami telah berusaha dan semaksimal
mungkin untuk memberikan makalah ini selengkap -lengkapnya dan sebaik-baiknya. Saya harap
dosen dan teman-teman dapat menerima makalah dari kami ini.

Terima kasih kepada teman-teman yang telah memberikan banyak saran dan
komentarnya. Demikian,  saya harap makalah ini berguna untuk dapat menambah ilmu dan
referensi  teman-teman sekalian.
DAFTAR ISI

BAB I PENDAHULUAN.................................................................1
A. Latar Belakang .............................................................................1
B. Tujuan............................................................................................3
BAB II PEMBAHASAN...................................................................4
A. Millenium Development Goals (MDGs)…...................................4
B. Keperawatan Komunitas ...............................................................5
1. Konsep keperawatan ......................................................................5
2. Keperawatan komunitas .................................................................6
a. Aplikasi asuhan ..............................................................................7
b. Proses kegiatan ...............................................................................8
c. Perilaku masyarakat yang kurang sehat .........................................9
C. Alternative solusi ..........................................................................11
1. Determinan prilaku.........................................................................11
2. Strategi perubahan prilaku..............................................................12
BAB III PENUTUP ...........................................................................13
A. Kesimpulan ...................................................................................13
B. Saran...............................................................................................13
DAFTAR PUSTAKA
BAB I

Pendahulauan

A. Latar Belakang

Kardiovaskuler terdiri dari dua suku kata yaitu cardiac dan vaskuler. Cardiac yang
berarti jantung dan vaskuler yang berarti pembuluh darah. Dalam hal ini mencakup
sistem sirkulasi darah yang terdiri dari jantung komponen darah dan pembuluh darah.
Pusat peredaran darah atau sirkulasi darah ini berawal dijantung, yaitu sebuah pompa
berotot yang berdenyut secara ritmis dan berulang 60-100x/menit. Setiap denyut
menyebabkan darah mengalir dari jantung, ke seluruh tubuh dalam suatu jaringan
tertutup yang terdiri atas arteri, arteriol, dan kapiler kemudian kembali ke jantung
melalui venula dan vena

Dalam mekanisme pemeliharaan lingkungan internal sirkulasi darah digunakan


sebagai sistem transport oksigen, karbon dioksida, makanan, dan hormon serta obat-
obatan ke seluruh jaringan sesuai dengan kebutuhan metabolisme tiap-tiap sel dalam
tubuh. Dalam hal ini, faktor perubahan volume cairan tubuh dan hormon dapat
berpengaruh pada sistem kardiovaskuler baik secara langsung maupun tidak langsung.

Dalam memahami sistem sirkulasi jantung, kita perlu memahami anatomi


fisiologi yang ada pada jantung tersebut sehingga kita mampu memahami berbagai
problematika berkaitan dengan sistem kardivaskuler tanpa ada kesalahan yang membuat
kita melakukan neglicent( kelalaian). Oleh karena itu, sangat penting sekali memahami
anantomi fisiologi kardiovaskuler yang berfungsi langsung dalam mengedarkan obat-
obatan serta oksigenasi dalam tubuh dalam proses kehidupan.

1
2

Rumusan Masalah
1. Apa yang dimaksud dengan sisitem kardiovaskuler ?

2. Bagai mana sistem kardiovaskuler ?

3. Bagaimana sistem kardiovaskuler ?

4. Apa saja anatomi sistem kardiovaskuler ?

5. Bagaimana mekanisme pengaturan sisitem kardiovaskuler ?

Tujuan Penelitiana
1. Untuk mengetahui yang dimaksud dengan sistem kardiovaskuler

2. Untuk mengetahui komponen sistem kardiovaskuler

3. Untuk mengetahui perkembangan sistem kardiovaskuler

4. Untuk mengetahui sisitem anatomi kardiovaskuler

5. Untuk mengetahui tentang mekanisame pengaturan sistem kardiovaskuler


BAB II
PEMBAHASAN

1. Sistem Kardiovaskuler

Sistem kardiovaskuler merupakan organ sirkulsi darah yang pada prinsipnya terdiri dari
jantung, pembuluh darah dan saluran limfe. Sistem ini berfungsi untuk megangkut oksigen,
nutrisi dan zat-zat lain untuk didistribusikan ke seluruh tubuh serta membawa bahan-bahan hasil
akhir metabolisme untuk dikeluarkan dari tubuh. 

komponen darah dan pembuluh darah yang berfungsi memberikan dan mengalirkan
suplai oksigen dan nutrisi keseluruh jaringan tubuh yang di perlukan dalam proses metabolisme
tubuh. Sistem kardivaskuler memerlukan banyak mekanisme yang bervariasi agar fungsi
regulasinya dapat merespons aktivitas tubuh, salah satunya adalah meningkatkan aktivitas suplai
darah agar aktivitas jaringan dapat terpenuhi. Pada keadaan berat, aliran darah tersebut, lebih
banyak di arahkan pada organ-organ vital seperti jantung dan otak yang berfungsi memlihara dan
mempertahankan sistem sirkulasi itu sendiri.

2. Sistem Kardiovaskuler

Sistem kardiovaskuler terdiri atas organ jantung dan pembuluh darah. Fungsi sistem ini
dapat dianalogikan dengan sistem pengairan di rumah tangga, dimana organ jantung berperan
sebagai pompa dan pembuluh darah berperan sebagai salurannya atau pipanya. Sistem ini
bertanggung jawab untuk mentransportasikan darah dan zat yang dikandungnya ke seluruh
bagian tubuh manusia. 

3
4

Untuk menjaga agar darah tetap mencapai seluruh bagian tubuh secara terus-menerus
maka jantung sebagai pompa harus berdenyut secara terus menerus pula. Denyutan jantung
diatur oleh sistem saraf otonom (SSO) yang berada di luar kesadaran atau kendali kita sehingga
kita tidak dapat mengatur denyutan jantung seperti kehendak kita.  

Sistem kardiovaskuler merupakan sistem tertutup artinya darah yang ditransportasikan


akan berada di dalam jantung dan pembuluh darah, tidak dialirkan ke luar pembuluh darah.
Berdasarkan arah aliran darah maka pembuluh darah dapat dikelompokkan menjadi dua. Pertama
adalah pembuluh darah yang meninggalkan jantung (arteri) dan pembuluh darah yang menuju
jantung (vena). Berdasarkan ukuran penampangnya (diameter) maka pembuluh darah (arteri dan
vena) dapat dikelompokkan menjadi pembuluh darah besar, sedang, dan kecil. Contoh pembuluh
arteri besar adalah aorta, a. iliaca commonis; pembuluh arteri sedang adalah  a. tibialis, a.
radialis; sedangkan contoh vena besar adalah v. cafa superior dan inferior. Diantara pembuluh
darah arteri kecil (arteriole) dan vena kecil (venule) akan terdapat saluran kecil yang disebut
pembuluh kapiler. Pembuluh kapiler ini menghubungkan bagian pembuluh darah arteri dan vena.

3. Perkembangan Sistem Kardiovaskuler

Sistem kardiovaskuler mulai berfungsi pada usia 3 minggu kehamilan. Dalam sistem
kardiovaskuler terdapat pembuluh darah terbesar yang di sebut Angioblast. Angioblast ini timbul
dari :

a. Mesoderm : splanknikus & chorionic

b. Merengkim : yolk sac dan tali pusat 

c. Dan dapat juga menimbulkan pembuluh darah dan darah

Dalam awal perkembangannya yaitu pada minggu ketiga, tabung jantung mulai berkembang di
splanknikus yaitu antara bagian pericardial dan IEC dan atap katup uning telur
sekunder(kardiogenik area). Tabung jantung pasangkan membujur endotel berlapis saluran.
Tabung-tabung membentuk untuk menjadi jantung primordial. Jantung tubular bergabung dalam
pembuluh darah di dalam embrio yang menghubungkan tangkai, karian dan yolk sac membentuk
sistem kardivaskuler purba. Pada janin, proses peredaran darah melalui plasenta.
5

4. Anatomi Sistem Kardiovaskuler


a. Anatomi Sistem Jantung

Jantung adalah organ berotot dengan ukuran sekepalan. Jantung terletak di rongga
toraks (dada) sekitar garis tengah antara sternum atau tulang dada di sebelah anterior dan
vertebra (tulang punggung) di sebelah posterior (Sherwood, Lauralee, 2001: 258). Bagian
depan dibatasi oleh sternum dan costae 3,4, dan 5. Hampir dua pertiga bagian jantung
terletak di sebelah kiri garis median sternum. Jantung terletak di atas diafragma, miring ke
depan kiri dan apex cordis berada paling depan dalam rongga thorax. Apex cordis dapat
diraba pada ruang intercostal 4-5 dekat garis medio-clavicular kiri. Batas cranial jantung
dibentuk oleh aorta ascendens, arteri pulmonalis, dan vena cava superior (Aurum,
2007).Pada dewasa, rata-rata panjangnya kira-kira 12 cm, dan lebar 9 cm, dengan berat 300
sakpai 400 gram (Setiadi, 2007: 164).

b. Lapisan Jantung

Dinding jantung terutama terdiri dari serat-serat otot jantung yang tersusun secara
spiral dan saling berhubungan  melalui diskus interkalatus (Sherwood, Lauralee, 2001: 262).
Dinding jantung terdiri dari tiga lapisan berbeda, yaitu:

1. Perikardium
Lapisan yang merupakan kantong pembungkus jantung, terletak di dalam
mediastinum minus, terletak di belakang korpus sterni dan rawan iga II-IV.
a. Perikardium fibrosum (visceral): bagian kantong yang membatasi pergerakan
jantung terikat ke bawah sentrum tendinium diafragma bersatu dengan
pembuluh darah besar, melekat pada sternum melalui ligamentum
sternoperikardial.
b. Periakrdium serosum (parietal), dibagi menajdi dua bagian: perikardium
parietalis membatasi perikardium fibrosum, sering disebut epikardium, dan
perikardium visceral (kavitas perikardialis) yag mengandung sedikit cairan
yang berfungsi melumas untuk mempermudah pergerakan jantung.
6

Diantara dua lapisan jantung ini terdapat lender sebagai pelican untuk menjaga agar
pergesekan antara perikardium tersebut tidak menimbulkan gangguan terhadap jantung. Pada
permukaan posterior jantung terdapat perikarium serosum sekitar vena-vena besar membentuk
sinus obliges dan sinus tranfersus.

2.   Miokardium
Lapisan otot jantung menerima darah dari arteri koronaria. Arteri koronaria kiri
bercabang menjadi arteri desending anterior dan arteri sirkumfleks. Arteri
koronaria kanan memberikan darah untuk sinoatrial node, ventrikel kanan,
permukaan diafragma ventrikel kanan. Vena koronaria mengembalikan darah
ke sinus kemudian bersikulasi langsung ke dalam paru. Susunan miokardium:
a. Susunan otot atria: sangat tipis dan kurang teratur, serabut-serabutnya
disusun dalam dua lapisan. Lapisan luar mencakup kedua atria. Serabut
luar ini paling nyata di bagian depan atria. Beberapa serabut masuk ke
dalam septum atrioventrikular. Lapisan dalam teridri dari serabut-serabut
berbentuk lingkaran.
b. Susunan otot ventrikuler: membentuk bilik jantung dimulai dari cinicn
atrioventikuler sampai ke apeks jantung.
c. Susunan otot atrioventikular merupakan dinding pemisah antara serambi
dan bilik (atrium dan ventrikel).
d.  Endokardium (permukaan dalam jantung)

Dinding dalam atrium diliputi oleh membrane yang mengilat, terdiri dari jaringan endotel
atau selaput lender endocardium, kecuali aurikula dan bagian depan krista. Ke arah aurikula dari
ujung bawah krista terminalis terdapat sebuah lipatan endocardium yang menonjol dikenal
sebagai valvula vena kava inverior, berjalan di depan muara vena inferior menuju ke tepi

disebut fosa ovalis. Antara atrium kanan dan ventrikel kanan terdapat hubungan
melalui orifisium articular.

9
7

5. Mekanisme Sistem kardiovaskuler


a. Mekanisme pengaturan jantung
Walaupun jantung dapat memulai kontraksinya sendiri, aktivitasnya sangat
dipengaruhi oleh sistem saraf. Sehingga, aktivitas jantung tetap sesuai dengan
kebutuhan tubuh. Impuls pengaturan dilepaskan oleh pusat pengatur di otak dan
sumsum tulang belakang yang disalurkan melalui saraf simpatis dan parasimpatis.
Saraf simpatis dan parasimpatis memiliki efek yang berlawanan satu sama lain.
Nervus vagus adalah serabut saraf parasimpatis yang melayani jantung. Berikut ini
merupakan mekanisme pengaturan pada jantung:
1. Pusat Pengaturan Jantung
Pusat tertinggi terletak di kortek cerebri sehingga faktor fisik dan emosi dapat
mempengaruhi aktivitas jantung. Pusat berikutnya di bawah korteks adalah
hipotalamus bagian posterior yang mengirim impuls ke pusat eksitasi di medulla
oblongata dan hipotalamus bagian medial yang mengirim impuls ke pusat inhibisi di
medulla oblongata. Pusat eksitasi meneruskan impulsnya ke saraf simpatis dan pusat
inhibisi meneruskan impulsnya ke saraf parasimpatis.
2. Parasimpatis
Impuls yang disalurkan oleh sistem parasimpatis cenderung untuk mengurangi
aktivitas jantung : menurunkan denyut jantung, menurunkan kemampuan konduksi,
menurunkan kontraktilitas, dan menurunkan kepekaan otot jantung. Variasi tonus
vagus merupakan faktor utama dalam perubahan denyut jantung.
3. Simpatis
Secara konstan mengeluarkan impuls yang cenderung untuk mengakselerasi
aktivitas jantung, diantaranya : meningkatkan frekuensi denyut jantung, meningkatkan
konduktivitas, meningkatkan kontraktilitas, dan meningkatkan kepekaan otot jantung. 
4. Refleks Jantung
Terdapat dua buah refleks yang melibatkan jantung, yaitu refleks eksitasi dan
refleks inhibisi jantung. Refleks ini terdiri dari lima komponen yaitu : reseptor, serabut
aferen (yang membawa impuls ke pusat refleks), pusat refleks di medulla oblongata,
serabut eferen (yang membawa impuls dari pusat refleks ke jantung), dan organ
efektor yaitu jantung.
8

5. Refleks Eksitasi 
Stimulusnya adalah peningkatan venous return yang menuju atrium kanan.
Stimulus akan merangsang reseptor refleks ini, baroreseptor, yang terdapat di dekat
muara vena cava. Baroreseptor peka terhadap perubahan tekanan. Baroreseptor
mengeluarkan impuls yang disalurkan oleh serabut aferen, nervus vagus, ke pusat
refleks otonom di medulla oblongata. Kemudian pusat refleks mengurangi impuls
parasimpatis dan meningkatkan impuls simpatis, disalurkan melalui serabut eferen ke
jantung. Efeknya terjadi peningkatan frekuensi dan kekuatan kontraksi, dan akhirnya
peningkatan curah jantung.
6. Refleks Inhibisi 
Stimulusnya adalah peningkatan tekanan arterial. Stimulasi lain seperti berasal
dari daerah abdomen dan stimulasi nyeri juga dapat menimbulkan refleks ini. 
Stimulus akan merangsang reseptor refleks ini, baroreseptor, yang terdapat di arcus
aorta dan sinus caroticus. Baroreseptor peka terhadap perubahan tekanan. Baroreseptor
mengeluarkan impuls yang disalurkan oleh serabut aferen, nervus glossofaringeal dan
nervus vagus menuju ke pusat refleks otonom di medulla oblongata. Akibatnya pusat
refleks meningkatkan impuls parasimpatis dan mengurangi impuls simpatis. Impuls ini
disalurkan melalui serabut eferen ke jantung dengan akibat terjadi penurunan frekuensi
jantung dan pengurangan kekuatan kontraksi sehingga curah jantung menurun dan
akhirnya terjadi penurunan tekanan darah.

b. Mekanisme pengaturan vaskuler


Otot dalam arteriole dapat mengalami kontraksi untuk mengatur diameternya.
Pusat pengaturan pembuluh darah (pusat vasomotor) terletak di medulla oblongata,
pusat di atasnya diperkirakan di korteks cerebri, dan hipotalamus. Selanjutnya impuls
dari pusat vasomotor ini disalurkan melalui serabut simpatis (T1 – L2) dan
parasimpatis (S2 – S4).
Berbeda dengan jantung, dimana faktor yang penting adalah sistem parasimpatis,
faktor penting dalam pengaturan pembuluh darah adalah sistem simpatis. Sistem
simpatis akan mengakibatkan vasokonstriksi pada arteriole organ-organ dalam dan
kulit, vasodilatasi pada arteriole ini terjadi secara pasif akibat tekanan darah.

11
9

Sedangkan pada arteriole otot rangka simpatis mengakibatkan vasodilatasi.


Serabut parasimpatis hanya mengatur arteriole pada kelenjar ludah dan genital.
Stimulasi parasimpatis pada kedua organ ini akan mengakibatkan vasodilatasi.
Terhadap sistem vena terjadi aktivitas kontrol yang sama. Ada beberapa mekanisme
pengaauran vaskuler sebagai berikut :
1. Refleks vasokontriksi 
Stimulusnya adalah penurunan tekanan darah yang merangsang baroreseptor di
vena besar, arcus aorta dan sinus caroticus; perasaan tidak menyenangkan : nyeri,
bising, suhu tinggi; faktor fisik dan emosi; penurunan suhu darah, kadar O2 dan
peningkatan CO2 yang akan merangsang chemoreseptor. Stimulus-stimulus ini akan
merangsang pusat refleks vasomotor di medulla oblongata. Kemudian pusat refleks ini
akan meningkatkan impuls simpatis, disalurkan melalui serabut eferen ke arteriole
organ dalam dan kulit. Efeknya adalah vasokonstriksi.  Vasokontriksi pada arteriole
organ dalam terutama terjadi setelah adanya stimulus berupa penurunan tekanan darah.
Sedangkan, vasokontriksi pada arteriole kulit terutama terjadi pada stimuli berupa
dingin atau nyeri. Seluruh vasokontriksi ini, terutama yang terjadi pada organ dalam,
akan meningkatkan tekanan darah.
2. Refleks vasodilatasi 
Stimulusnya adalah peningkatan venous return dan tekanan darah yang
merangsang baroreseptor di vena besar, arcus aorta dan sinus caroticus; perasaan yang
menyenangkan seperti keramahan; faktor fisik dan emosi; penurunan kadar CO2 dan
peningkatan suhu darah yang akan merangsang chemoreseptor.
BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan.

1. Sistem kardiovaskuler merupakan organ sirkulsi darah yang terdiri dari jantung, selain itu,
Sistem kardiovaskuler terdiri atas organ jantung dan pembuluh darah. Dalam setiap harinya
jantung mampu memompa darah sampai dengan 100.000 kali dan dapat memompa darah
sampai 7.571 liter. Fungsi sistem ini dapat dianalogikan dengan sistem pengairan di rumah
tangga, dimana organ jantung berperan sebagai pompa dan pembuluh darah berperan
sebagai salurannya atau pipanya.

2. Anatomi system kardiovaskuler terdiri dari jantung. Jantung sendiri terdiri dari empat ruang
jantung yang dipisahkan oleh sekat-sekat jantung. Empat ruang jantung tersebut adalah :
a. Atrium kanan 
b. Atrium kiri 
c. Ventrikel kanan 
d. Ventrikel kiri

3. Mekanisme pengaturan system kardiovaskuler terdiri dari dua mekanisme yaitu


Mekanisme pengaturan jantung dan Mekanisme pengaturan vaskuler.

10
DAFTAR PUSTAKA

Ganong,W.F. 1999. Buku Ajar Fisiologi Kedokteran. Editor : dr.


Widjajakusumah. Edisi 17. Jakarta : Penerbit Buku Kedokteran EGC.  
Guyton, A.C. and Hall. 1997. Fisiologi Kedokteran. Edisi 9. Jakarta : Penerbit
Buku Kedokteran EGC.
Mc.Naught and Callander. 1975. Illustrated Physiology. Third Edition. New York :
Churchill Livingstone. 
Riza Fikriana, 2008. Sistem Kardiovaskuler. Yogyakarta: CV BUDI UTAMA, 
Sherwood, L. 2001. Fisiologi Manusia : dari sel ke system. Edisi 2. Jakarta :
Penerbit Buku Kedokteran EGC
http://repository.usu.ac.id/bitstream/handle/123456789/56379/Abstract.pdf;jses
sionid=54360101B25DEC4B06B3897643268B26?sequence=6

Anda mungkin juga menyukai