TUJUAN PEMBELAJARAN
KASUS
Skenario 2 :
Seorang wanita, umur 35 tahun berkunjung ke puskesmas dengan keluhan berat badan
menurun lebih dari 10 kg dalam 6 bulan terakhir. Ia juga mengeluh jantung berdebar dan
gelisah.
KATA SULIT
1. Jantung berdebar
2. Gelisah
KATA KUNCI
1. Wanita 35 tahun
2. BB menurun lebih dari 10 kg dalam 6 bulan
3. Jantung berdebar
4. Gelisah
PERTANYAAN :
1 | PBL B E R A T B A D A N M E N U R U N
JAWABAN
Sistem endokrin meliputi sistem dan alat yang mengeluarkan hormon atau alat yang
merangsang keluarnya hormon yang berupa mediator kimia. Sistem endokrin berkaitan
dengan sistem saraf, mengontrol dan memadukan fungsi tubuh. Kedua sistem ini bekerja
sama untuk mempertahankan homeostasis. Sistem endokrin bekerja melalui hormon, maka
sistem saraf bekerja melalui neurotransmiter yang dihasilkan oleh ujung-ujung saraf.
Kelenjar terdiri dari dua tipe yaitu endokrin dan eksokrin. Kelenjar endokrin
melepaskan sekresinya langsung ke dalam darah.Kelenjar endokrin terdapat pada pulau
Langerhans, kelenjar gonad (ovarium dan testis), kelenjar adrenal, hipofise, tiroid dan
paratiroid. Sedangkan kelenjar eksokrin melepaskan sekresinya ke dalam duktus pada
permukaan tubuh seperti kulit dan organ internal (lapisan traktus intestinal-sel APUD).
Hormon berfungsi untuk membedakan sistem saraf pusat dan sistem reproduktif pada
janin yang sedang berkembang, merangsang urutan perkembangan, mengkoordinasi sistem
reproduksi, memelihara lingkungan internal secara optimal dan melakukan respon korektif
dan adaptif ketika terjadi kedaruratan.
Terdapat dua klasifikasi pembagian hormon yaitu hormon yang larut dalam air dan
lemak. Hormon yang larut dalam air yaitu insulin, glukagon, hormon adrenokortikotropik
(ACTH) dan gastrin. Hormon yang larut dalam lemak yaitu steroid (estrogen, progesteron,
testoteron, aldosteron, glukokortikoid) dan tironin (tiroksin). [1]
2 | PBL B E R A T B A D A N M E N U R U N
Hipotalamus terletak di batang otak (enchepalon). Hormon-hormon hipotalamus terdiri dari :
Hipotalamus sebagai bagian sistem endokrin mengontrol sintesa dan sekresi hormon-hormon
hipofise. [1]
KELENJAR HIPOFISIS
Hipofisis atau disebut juga glandula pituitaria terletak di sella Tursika, lekukan os
spenoidalis basis cranii, berbentuk oval dengan diameter kira-kira 1 cm. Terbagi menjadi
lobus anterior dan posterior. Terdiri dari adenohipofisis yang berasal dari orofaring dan
neurohipofisis yang berasal dari sistem kantong Ratke. (Ratke adalah seorang ahli anatomi
asal Jerman).
3 | PBL B E R A T B A D A N M E N U R U N
KELENJAR TIROID
Kelenjar tiroid terletak di leher bagian depan tepat di bawah kartilago krikoid, antara
fasia koli media dan fasia prevertebralis. Di dalam ruang yang sama juga terletak trakea,
esofagus, pembuluh darah besar dan saraf. Kelenjar tiroid melekat pada trakea dan
melingkarinya dua pertiga sampai tiga perempat lingkaran. Keempat kelenjar paratiroid
umumnya terletak pada permukaan belakang kelenjar tiroid.
Pada orang dewasa berat tiroid kira-kira 18 gram. Terdapat dua lobus kanan dan kiri
yang dibatasi oleh isthmus. Masing-masing lobus memiliki ketebalan 2 cm lebar 2,5 cm dan
panjang 4 cm. Terdapat folikel dan para folikuler. Mendapat sirkulasi dari arteri tiroidea
superior dan inferior dan dipersarafi oleh saraf adrenergik dan kolinergik.
Pembuluh darah besar yang terdapat dekat kelenjar tiroid adalah arteri karotis
komunis dan arteri jugularis interna. Sedangkan saraf yang ada adalah nervus vagus yang
terletak bersama di dalam sarung tertutup di laterodorsal tiroid. Nervus rekurens terletak di
dorsal tiroid sebelum masuk laring.
Kelenjar tiroid menghasilkan hormon tiroid utama yaitu tiroksin (T4) atau Tetra
Iodotironin. Bentuk aktif hormon ini adalah triyodotironin (T3) yang sebagian besar berasal
dari konversi hormon T4 di perifer dan sebagian kecil langsung dibentuk oleh kelenjar tiroid.
Yodida inorganik yang diserap dari saluran cerna merupakan bahan baku hormon tiroid.
Yodida inorganik mengalami oksidasi menjadi bentuk organik dan selanjutnya menjadi
bagian dari tirosin yang terdapat dalam tiroglobulin sebagai monoyodotirosin (MIT).
Sekresi hormon tiroid dikendalikan oleh kadar hormon perangsang tiroid yaitu
Thyroid Stimulating Hormon (TSH) yang dihasilkan oleh lobus anterior kelenjar hipofisis.
Kelenjar ini secara langsung dipengaruhi dan diatur aktifitasnya oleh kadar hormon tiroid
dalam sirkulasi yang bertindak sebagai umpan balik negatif terhadap lobus anterior hipofisis
dan terhadap sekresi hormon pelepas tirotropin (Thytotropine Releasing Hormon (TRH) dari
hipotalamus.
4 | PBL B E R A T B A D A N M E N U R U N
Kelenjar tiroid juga mengeluarkan kalsitonin dari sel parafolikuler. Kalsitonin adalah
polipeptida yang menurunkan kadar kalsium serum dengan menghambat reabsorbsi kalsium
dan tulang. [3]
KELENJAR PANKREAS
Sel alfa menghasilkan glukagon dan sel beta merupakan sumber insulin, sedangkan
sel delta mengeluarkan somatostatin, gastrin dan polipeptida pankreas. Glukagon juga
dihasilkan oleh mukosa usus menyebabkan terjadinya glikogenesis dalam hati dan
mengeluarkan glukosa ke dalam aliran darah. Fungsi insulin terutama untuk memindahkan
glukosa dan gula lain melalui membran sel ke jaringan utama terutama sel otot, fibroblast dan
jaringan lemak. Bila tidak ada glukosa maka lemak akan digunakan untuk metabolisme
sehingga akan timbul ketosis dan acidosis.
5 | PBL B E R A T B A D A N M E N U R U N
Dalam meningkatkan kadar gula dalam darah, glukagon merangsang glikogenolisis
(pemecahan glikogen menjadi glukosa) dan meningkatkan transportasi asam amino dari otot
serta meningkatkan glukoneogenesis (pembentukan glukosa dari yang bukan karbohidrat).
Dalam metabolisme lemak, glukagon meningkatkan lipopisis (pemecahan lemak). [5]
Untuk menentukan sistem endokrin apa yang terlibat terlebih dahulu kita melihat ciri-
ciri yang ada pada kasus. Pada kasus ada keluhan berat badan menurun, jantung berdebar
dan gelisah. Beberapa kelenjar endokrin yang berperan dalam kasus penurunan berat badan
diantaraya adala: hipothalamus, hipofisis, tiroid serta pankreas.
a. Hypothalamus
Berfungsi untuk mengontrol stabilitas berat badan dengan berperan sebagai pusat
lapar.
Peran NUkleus Arkuatus ; NPY dan Melanokortin
Neuropeptida Y (NPY), salah satu perangsang nafsu makan, meyebabkan
peningkatan nafsu makan sehingga mendorong pertambahan berat badan
Melanokrin, menekan nafsu makan sehingga terjadi penurunan asupan
makan dan penurunan berat badan.
6 | PBL B E R A T B A D A N M E N U R U N
Gambar : Hipothalamus dan kelenjar hipofisis ( Atlas Anatomy Netter) [6]
Tetapi NPY dan melanokrit bukan efek akhir dalam control nafsu
makan.Pembawa-pembawa pesan kimiawi nucleus arkuatus ini selanjutnya
mempengaruhi pelepasan neuro peptide dibagian-bagian otak lain yang
memiliki control lebih langsung pada asupan makan yaitu masukan-masukan
regulatorik ke nucleus arkuatus dan sesudahnya penting dalam pemeliharaan
jangka panjang keseimbangan energy dan control jangka pendek asupan
makan sehari-hari.
7 | PBL B E R A T B A D A N M E N U R U N
b. Hypofisis
Berfungsi untuk mensekresikan TSH untuk merangsang pengeluaran tiroksin dan
triiodotironin oleh kelenjar tiroid yang berperan dalam laju metabolic
Hormon-hormon yang dihasilkan Hypofisis Anterior
1. Growth Hormone)
Meningkatkan laju mitosis. Meningkatkan transport asam amino
kedalm sel, meningkatkan laju sintesis protein dan meningkatkan
penggunaan lemak sebagi sember energy
2. Thyroid Stimulating Hormone (TSH)
Meningkatkan sekresi dari T3 dan T4 dari kelenjar tiroid
3. Adrenocorticotropic Hormone (ACTH)
Meningkatkan sekresi kortisol oleh korteks adrenal
4. Prolactin
Munstimulasi produksi susu oleh kelenjar mamae
5. Luteinizing Hormone (LH)
i. Pada wanita, menyebakan ovulasi, rupturnya folikel ovarium
menjadi korpus luteum dan meningkatkan sekresi progesterone
oleh korpus luteum
ii. Pada pria, meningkatkan sekresi tertosteron oleh sel intestisial
pada testis
6. Follicle Stimulating Hormone (FSH)
i. Pada wanita, menginisiasi pertumbuhan ovum pada folikel
ovarium dan meningkatkan sekresi estrogen oleh sel-sek
folikel
ii. Pada pria, menginisiasi produksi sperma testis.
8 | PBL B E R A T B A D A N M E N U R U N
1. Antidiuretic Hormone (ADH atau vasoprenin)
Meningkatkan reabsorbsi cairan oleh tubulus ginjal, menurunkan
produksi keringat dan dalam jumlah besar dapat menyebabkan
vasokontriksi
2. Oxytocin
Membantu kontraksi myometrium uterus saat melahirkan dan
membantu pengeluaran ASI dari kelanjar mamae
(Endokrin Dan Metabolisme).
c. Tiroid
Hormon tirroid adalah hormon yang berperan meningkatkan laju
metabolisme basal keseluruhan tubuh atau kecepatan langsam (laju
pengeluaran energi internal minimanl daalam keadaan sadar), peningkatan
pertumbuhan dan perkembangan sistem saraf pusat dan meninhkatkan
aktivitas simpatis.
Efek primer hormon tiroid adalah menstimulasi laju metabolisme semua sel
target dengan meningkatkan metabolisme protein, lemak dan karbohidrat.
Hormon tiroid juga tampak menstimulasi kecepatan pompa natrium kalium di
sel targetnya. Kedua fungsi ini bertujuan meningkatkan penggunaan energi
oleh sel sehingga meningkatkan laju metabolisme basal, membakar kalori dan
meningkatkan panas oleh setiap sel.
Hormon tiroid juga meningkatkan sensitivitas sel target terhadap katekolamin
(epinefrin dan norepinefrin) sehingga meningkatkan frekuensi jantung dan
meningkatkan responsivitas emosi. Hormon tiroid meningkatkan kecepatan
despolarisasi otot rangka, yang meningkatkan kecepatan kontraksi otot rangka
sehingga sering menyebabkan tremor halus.
Jadi, jika terjadi kelebihan sekresi hormon tiroid (hipertiroid) di daalam tubuh
maka akan menyebabkan semakin meningkatnya laju metabolisme basal yang
terjadi di dalam tubuh sehingga terjadi penggunaan bahan bakar dengan
kecepatan abnormal, peningkatan penguraian neto simpanan karbohidrat,
protein dan lemak sehingga menyebabkan terjadinya penurunan berat badan.
Semakin aktifnya organ-orggan imternal bekerja menyebabkan peningkatan
produksi panas sehingga terjadi pengeluaran keringat yang berlebih dan
penderita cenderung tidak tahan panas, berkurangnya protein otot yaang
terjadi menyebabkaan terjadinya kelemahan.
9 | PBL B E R A T B A D A N M E N U R U N
Gambar : Kelenjar Tiroid Manusia (Atlas Anatomi Netter) [6]
d. Panckreas
Insulin yang dikeluarkan oleh pangkreas endokrin sebagai respon terhadap
peningkatan glukosa dan nutrien lain dalam darah juga menghambat neuron
penghasil NPY (Neuro Peptida Y) yang merupakan salah satu peraangsang
nafsu makan paling kuat yang berguna meningkatkan asupan makanan
sehingga mendorong pertambahan berat badan, selain itu insulin juga berperan
dalam kontrol jangka-panjang keseimbangan energi dan berat badan tubuh.
(Sumber : Corwin, Elizabeth J. 2009. Buku Saku Patofisiologi. Jakarta: EGC.
Sherwood, Lauralee. 2014. Fisiologi Manusia dari Sel ke Sistem. Jakarta:
EGC)
10 | PBL B E R A T B A D A N M E N U R U N
Gambar : Anatomi Pankreas (atlas Anatomi Netter). [6]
e. Adrenal
Menghasilkan hormone kortisol yang berperan dalam metabolisme karbohidrat
Hormon-hormon yang dihasilan korteks adrenal
Glukocorticoids
Salah satunya hormone kortisol yang berfungsi meningkatkan
penggunaan lemak dan asama amino berlebih sebagai sumber energy,
menurunkan pengunaan glukosa sebagai energy (kecuali untuk otak),
meningkatkna konversi glukosa menjadi glikogen di hati dn memiliki
efek anti-inflamasi
Mineralcorticoid
Salah satu aldosterone yang berfungsi meningkatkan reabsorbsi Na+
ke dalam darah dan meningkat ekskresi K+ ke urin
Androgen
Salah satu tertosteron yang berfungsi membantu perkembangan
karakteristik seks sekunder pria dan membantu maturasi sperma pada
tubulus seminiferous testis pria
Neropinephrine
Menyebabkan vasokontriksi di kulit, organ visceral dan otot skelet
Epinephrine
i. Meningkatkan denyut dan kekuatan kontraksi jantung
ii. Menyebabkan dilatasi bronkiolus
iii. Menurunkan gerak peristalsis
iv. Meningkatkan konversi glikogen menjadi glukosa di hati
v. Menyebabkan vsodilatasi dikulit dan organ visceral
vi. Meningkatkan penggunaan lemak sebagai sumber energy
vii. Meningkatkn laju respirasi sel. [7]
11 | PBL B E R A T B A D A N M E N U R U N
2. Bagaimana patomekanisme penyakit tersebut?
Kontrol sintesis dan sekresi hormon tiroid; kontrol hipotalamus dan hipofisis
TSH merupakan anggota famili glikoprotein yang memiliki subunit a yang sama dan
subunit B yang spesifik. Subunit A identik untuk LH, FSH, TSH, dan hCG plasenta. T3 dan
T4 menghambat sintesis dan pelepasan TSH. Sebaliknya, penurunan kadar T3 dan T4
menstimulasi sintesis dan pelepasan TSH. Pelepasan TSH dihambat oleh hormon lain dan
obat-obatan seperti dopamin, agonis dopamin yaitu bromokriptin, glukokortikoid, dan
somatostatin. Hipertiroidisme akan menghentikan pelepasan TSH. Pelepasan TRH dan TSH
dapat terganggu oleh lesi atau tumor hipotalamus atau hipofisis. [8]
12 | PBL B E R A T B A D A N M E N U R U N
Penyebab hipertiroidisme biasanya adalah penyakit graves, goiter toksika. Pada
kebanyakan penderita hipertiroidisme, kelenjar tiroid membesar dua sampai tiga kali dari
ukuran normalnya, disertai dengan banyak hiperplasia dan lipatan-lipatan sel-sel folikel
dalam folikel, sehingga jumlah sel-sel ini lebih meningkat beberapa kali dibandingkan
dengan pembesaran kelenjar. Juga setiap sel meningkatkan kecepatan sekresinya beberapa
kali lipat; dan penelitian ambilan iodium radioaktif menunjukkan bahwa kelenjar-kelenjar
hiperplastik ini mensekresi hormon tiroid dengan kecepatan 5-15 kali lebih besar daripada
normal.
Perubahan pada kelenjar tiroid ini mirip dengan perubahan akibat kelebihan TSH.
Akan tetapi, dari penelitian dengan pengukuran radioimunologik dapat ditunjukkan bahwa
pada sebagian besar penderita besarnya konsentrasi TSH dalam plasma adalah lebih kecil dari
normal, dan sering kali nol. Sebaliknya pada sebagian besar penderita dijumpai adanya
beberapa bahan yang mempunyai kerja mirip dengan kerja TSH yang ada dalam darah.
Biasanya bahan-bahan ini adalah antibody immunoglobulin yang berikatan dengan reseptor
membran yang sama dengan reseptor yang mengikat TSH. Bahan-bahan tersebut merangsang
aktivasi cAMP dalam sel, dengan hasil akhirnya adalah hipertiroidisme. Antibody ini disebut
immunoglobin perangssang tiroid dan disingkat TSI. Bahan ini mempunyai efek
perangsangan yang panjang pada kelenjar tiroid, yakni selama 12 jam, berada dengan efek
TSH yang hanya berlangsung satu jam. Tingginya sekresi hormone tiroid yang disebabkan
oleh TSI selanjutnya juga menekan pembentukan TSH oleh kelenjar hipofisis anterior.
13 | PBL B E R A T B A D A N M E N U R U N
terjadinya pemecahan glikogen menjadi glukosa (glikogenolisis).
Akibatnya, berat tubuh akan mengalami penurunan karena glikogen
dalam otot berkurang. Hormone thyroid juga meningkatkan responsivitas sel sasaran
terhadap katekolamin (epinefrin dan norepinephrine), pembawa pesan
kimiawi yang digunakan oleh system saraf simpatis dan medulla
adrenal. Hormone tiroid melaksanakan efek permisif ini dengan
menyebabkan proliferasi reseptor sel sasaran spesifik katekolamin.
Melalui efek meningkatkan kepekaan jantung terhadapikatekolamin dalamidarah, hormone
tiroid meningkatkan kecepatanijantung dan kekuatan kontraksi sehingga urah jantung
meningkat sehingga mengakibatkan jantung berdebar-debar (palpitasi).
Jantung berdebar :
Bila terjadi peningkatan produksi hormone oleh kelenjar tiroid, maka akan terjadi
peningkatan kecepatan metabolism tubuh. Meningkatnya metabolism dalam jaringan
mempercepat pemakaian oksigen dan memperbanyak jumlah produk akhir dari metabolisme
yang dilepaskan dari jaringan. Efek ini menyebabkan vasodilatasi pada sebagian besar
jaringan tubuh, sehingga meningkatkan aliran darah.
Sebagai akibat dari meningkatnya aliran darah, maka curah jantung juga akan
meningkat, sering kali meningkat sampai 60 persen atau lebih di atas normal. Aktifitas
jantung pun menjadi meningkat, sehingga jantung pasien berdebar-debar.
Gelisah :
Meningkatnya produksi hormone tiroid menyebabkan terjadinya aktivitas
berlebihan dari saraf simpatis . Pada umumnya, hormone tiroid meningkatkan kecepatan
berpikir, tetapi juga sering menimbulkan dissosiasi pikiran, dan sebaliknya. Penderita
hipertiroid cenderung menjadi sangat cemas dan psikoneurotik, seperti kompleks ansietas,
kecemasan yang sangat berlebihan atau paranoia. [9]
1. Umur
Umur di atas 65 tahun maka semakin beresiko terjadinya hipotiroid atau hipertiroid.
2. Jenis kelamin
3,. Genetik
Diantara banyak faktor penyebab autoimunitas terhadap kelenjar tiroid, genetik dianggap
14 | PBL B E R A T B A D A N M E N U R U N
merupakan faktor pencetus utama.
3. Merokok
Merokok dapat menyebabkan kekurangan oksigen di otak dan nikotin dalam rokok dapat
memacu peningkatan reaksi inflamasi.
4. Stress
Stress juga berkolerasi dengan antibodi terhadap antibodi TSH-reseptor
8. Lingkungan
Kadar ioudium dalam air kurang. [10]
5. Manisfestasi Klinik
A. Hipertiroid
a. Laju metabolism tinggi ( penurunan berat badan )
b. Takikardi
c. Dispnea
d. Intoleransi hawa panas
e. Peningkatan selera makan
f. Tremor
g. Gelisah
h. Jantung berdebar-debar. [11]
B. Diabetes Tipe 1
a. Saat pasien dating umumnya kurus
b. Poliurua
c. Polidipsia
d. Penurunan berat badan
e. Cepat lelah
f. Ketoasidosis
g. Mual
h. Muntah
i. Mengantuk
15 | PBL B E R A T B A D A N M E N U R U N
j. Takipnea. [11]
1. Anamnesis
a. Identitas : nama pasian, umur, tempat tinggal, pekerjaan dll
b. Keluhan :
Apakah terjadi penurunan berat badan tetapi nafsu makan meningkat, atau
sebaliknya?
Ada keluhan berdebar- debar?
Mudah lelah?
Sering berkeringat?
Ada gangguan sesak, menelan, dan suara serak?
Terjadi gangguan penglihatan?
Apakah terdapat benjolan pada leher?
Bagaimana siklus menstruasi?
c. Riwayat penyakit dahulu:
Jika ya, tanyakan penyakit apa, mungkin berhubungan dengan penyakit yang
di derita sekarang.
d. Riwayat penyakit keluarga
Jika ya, tanyakan penyakit apa, kemungkinan bisa beresiko terkena.
e. Keadaan lingkungan
Aktifitas sehari-hari
Pola makan
Kebiasaan berolahraga
Keadaan sosial
2. Pemeriksaan fisik
a. Inspeksi
Adakah terlihat struma?
Adakah perubahan warna kulit?
Adakah pelebaran vena dileher dan dinding dada atas?
Adakah jaringan parut bekas tiroidektomi?
Adakah tiroid lingual, kista duktus tiroglosis
Tes pemberton?
b. Palpasi
Struma : ukuran, soliter/multiple, simetris/asimetris, tekstur, konsistensi,
nodul/difus, mobilitas, nyeri tekan, getran (thrill)
Adakah pembesaran kelenjar getah bening
Adakah deviasi trakea
c. Auskultasi
Pada penyakit graves didengarkan bunyi bruit (adanya bunyi desis)
Dapat teraba getaran (thrill) pada palpasi kelenjar tiroid
16 | PBL B E R A T B A D A N M E N U R U N
Pada penyakit hiperthyroid jantungnya takhikardi
Tanda vital tekanan nadi yang reguler : irama denyut antara tangan kiri dan
tangan kanan sama
Tanda vital tekanan nadi yang non reguler : irama denyut antara tangan kiri
dan tangan kanan tidak sama sehingga untuk menghitung harus di bedakan.
Tanda vital pada penyakit hiperthyroid: tekanan darah takhikardi, irama
jantung aritmia, pernafasan cepat >20 kali per menit, suhu meningkat. [12]
·Konsentrasi TSI diukur dengan radioimunologik. TSI normalnya tinggi pada tipe
tirotoksikosis yang biasa tetapi rendah pada adenoma tiroid
a. Hipertiroidisme
Hipertiroidisme adalah suatu keadaan klinik yang ditimbulkan oleh sekresi
berlebihan dari hormon tiroid. Didapatkan pula peningkatan produksi triiodotironin
(T3) sebagai hasil meningkatnya konversi tiroksin (T4) di jaringan perifer (Hermawan,
1990). Diagnosis hipertiroidisme didapatkan melalui berbagai pemeriksaan meliputi
pengukuran langsung konsentrasi tiroksin “bebas” (dan sering triiodotironin) plasma
17 | PBL B E R A T B A D A N M E N U R U N
dengan pemeriksaan radioimunologi yang tepat. Uji lain yang sering digunakan
adalah pengukuran kecepatan metabolime basal, pengukuran konsentrasi TSH plasma,
dan konsentrasi TSI.
b. Diabetes Melitus
Diabetes Mellitus adalah suatu penyakit dimana kadar glukosa (gula
sederhana) di dalam darah tinggi karena tubuh tidak dapat melepaskan atau
menggunakan insulin secara adekuat.
Kadar gula darah sepanjang hari bervariasi, meningkat setelah makan dan
kembali normal dalam waktu 2 jam. Kadar gula darah yang normal pada pagi hari
setelah malam sebelumnya berpuasa adalah 70-110 mg/dL darah. Kadar gula darah
biasanya kurang dari 120-140 mg/dL pada 2 jam setelah makan atau minum cairan
yang mengandung gula maupun karbohidrat lainnya. Kadar gula darah yang normal
cenderung meningkat secara ringan tetapi progresif setelah usia 50 tahun, terutama
pada orang-orang yang tidak aktif.
Insulin adalah hormon yang dilepaskan oleh pankreas, merupakan zat utama
yang bertanggungjawab dalam mempertahankan kadar gula darah yang tepat.
Insulin menyebabkan gula berpindah ke dalam sel sehingga bisa menghasilkan energi
atau disimpan sebagai cadangan energi.
Farmako
18 | PBL B E R A T B A D A N M E N U R U N
10. Bagaimana prognosis penyakit?
Prognosis :
Apabila tidak ditatalaksana optimal, seperti penyakit jantung, aritmia, krisis tiroid
dan eksoftalmo maligna. Terjadinya remisi dipengaruhi oleh berbagai factor. Factor
sebelum pengobatan meliputi ukuran struma, kadar hormone sebelumterapi, penanda
imunologi, jangka waktu sebelum diobati, usia, jenis kelamin, oftalmopati, dan
kebiasaan merokok. Selain itu, factor pengobatan seperti durasi, dosis, respon, dan
regimen terapi juga berpengaruh terhadap remisi. [14]
Pernah diduga bahwa krisis tiroid adalah akibat bahwa pelepasan mendadak atau
"dumping" cadangan tiroksin dan triiodotironin dari kelenjar tirotoksis.Pemeriksaan
lebih teliti telah mengungkapkan bahwa kadar T4 dan T3 serum pada pasien dengan
krisis tiroid tidaklah lebih tinggi daripada pasien tirotoksikosis tanpa krisis tiroid. Tidak
ada bukti bahwa krisis tiroid disebabkan oleh produksi triiodotironin berlebihan. Ada
bukti bahwa pada tirotoksikos is terdapat peningkatan jumlah tempat pengikatan untuk
katekolamin, sehingga jantung dan jaringan saraf mempunyai kepekaan yang
meningkat terhadap katekolamin dalam sirkulasi. Tambahan pula, terdapat penurunan
pengikatan terhadap TBG, dengan
peningkatan T3 dan T4 bebas. Teori saat ini bahwa dalam keadaan seperti ini,
dengan tempat pengikatan yang bertambah yang tersedia untuk katekolamin, suatu
penyakit akut; infeksi atau stres bedah memacu pengeluaran katekolamin, yang
bersama-sama kadar T4 dan T3 bebas yang tinggi, menimbulkan problem akut ini.
19 | PBL B E R A T B A D A N M E N U R U N
Gambaran diagnostik klinis yang paling menonjol dari krisis tirotoksikosis adalah
hiperpireksia yang jauh lebih berat dari tanda-tanda lain. Penemuan laboratorium
termasuk T4, FT4 dan T3 serum, juga TSH yang tersupresi. [15]
[16]
a) Ketoasidosis diabetikum
secara umum terjadi akibat pemecahan asal lemak (dari adiposit) dan
asam amino (dari hepar) sehingga terbentuk beta-OHB dan asetoasetat yang
menyebabkan asidosis.
b) hipoglikemia terjadi jika kadar glukosa darah turun dibawah 50-60 mg/dL.
Terjadi akibat pemberian insulin yang berlebihan.
c) hiperglikemia
a) mikrovaskular :
20 | PBL B E R A T B A D A N M E N U R U N
12. Bagaimana Pencegahannya?
Untuk mencegah penyakit Hipertiroid, ada beberapa cara yang dapat kita lakukan,
misalnya menerapkan pola hidup sehat, meliputi:
1. Tidak merokok
6. Berolahraga. [17]
21 | PBL B E R A T B A D A N M E N U R U N
DAFTAR PUSTAKA
Jakarta : EGC.
2. Basri, Iqbal. Djalangkara, Harpiah. Rafiah, Siti. 2015. Anatomi biomedik I. Makassar.
Universitas Hasanuddin.
Jakarta : EGC.
Jakarta : EGC.
Jakarta : EGC.
22 | PBL B E R A T B A D A N M E N U R U N
10. Anonim. 2015. Infodatin, Pusat Data Informasi Kementrian Kesehatan Republik
11. Hasan, Irmawati. Kasasi, Adrianus. Berkowitz, Aaron. 2013. Patofisologi Klinik.
12. Setiati, Siti. 2015. Anamnesis dan Pemeriksaan Fisik Komprehensif. Jakarta. Interna
Publishing.
13. Tanto, Chris. Liwang, Frans. Hanifati, Sonia. 2014. Kapita Selekta Essentials of
14. Tanto, Chris. Liwang, Frans. Hanifati, Sonia. 2014. Kapita Selekta Essentials of
15. Anwar, Ruswana. 2005. Fungsi dan Kelainan Kelenjar Tiroid. Bandung. Universitas
Padjajaran.
17. Harsa Rusda, Fadil Oenzil, Yustini Alioes.2013.Jurnal Hubungan Kadar FT4 Dengan
23 | PBL B E R A T B A D A N M E N U R U N