Anda di halaman 1dari 11

LAPORAN KASUS

ASUHAN KEPERAWATAN PADA AN.”E” DENGAN TUNA NETRA DI


SEKOLAH LUAR BIASA (SLB) – A PRPCN PALEMBANG

DISUSUN OLEH :
BAYU KUMBARA
21217010

PEMBIMBING AKADEMIK :
PUJI SETYA RINI, S.Kep.,Ns., M.Kep

PROGRAM PROFESI NERS


SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN
MUHAMMADIYAH PALEMBANG
TAHUN 2017
FORMAT PENGKAJIAN ANAK

Nama Mahasiswa : Bayu Kumbara

Tempat Praktek : SLB – A PRPCN Palembang

Tanggal Praktek : 15 – 18 Januari 2018

Pengkajian dilakukan tanggal 15 Januari 2018 jam 09.00 WIB

I. IDENTITAS
Inisial : An.”E”
Tempat/tgl. Lahir : Palembang, 25 Maret 2005
Usia : 13 Tahun
Jenis Kelamin : Laki -laki
Nama Ayah / Ibu : Tn.”D” / Ny. “B”
Pekerjaan Ayah : Guru
Pekerjaan Ibu : Ibu Rumah Tangga
Alamat : Jl. Sosial no. 100
Agama : Islam
Suku Bangsa : Indonesia

II. RIWAYAT KESEHATAN


A. Riwayat Kesehatan :
Menurut cerita klien ini seperti yang dituturkan oleh ibunya, dia
menderita kelainan mata dimana kedua kelopak matanya tidak bisa
membuka dan bola mata kecil dari sejak lahir, menjelang besar anak tidak
mampu mnelihat apa-apa.

B. Keadaan Umum :
Badan klien tampak berisi , tinggi 150 cm dengan berat badan 48
kg dan berpakaian bersih

C. Riwayat Sosial :
Klien mengatakan kedua orang tuanya masih hidup dan klien
hidup atau tinggal bersama dengan kedua orang tuanya. Saat ke sekolah di
antar jemput oleh ibunya. Klien mengatakan sejak kecil selalu di bantu
ibunya untuk melakukan aktifitas sehari hari, namun saat ini klien sudah
mampu mengganti pakaian sendiri, dan mandiri terhadap kebutuhan
eliminasi. Kebutuhan makan disediakan oleh ibunya, klien mampu makan
dan minum sendiri.
D. Kemampuan Kemandirian :
Ketersedian baju ganti oleh orang tuanya, klien bisa memakai baju
sendiri. Klien masih minta bantuan untuk mengenali tempat eliminasi yang
ada di samping kelas. klien mampu mengganti pakaian sendiri, dan mandiri
terhadap kebutuhan eliminasi.
E. Pemeriksaan Fisik (Mata) :
Tampak kedua bola mata kecil, kelopak mata atas tidak bisa di
buka hanya ada kernyitan, kedua kornea mata tampak keputihan, tidak
bisa mengidentifikasi objek di depan matanya.

III. DATA FOKUS


A. Data Subjektif :
1. Menurut cerita klien ini seperti yang dituturkan oleh ibunya, dia
menderita kelainan mata dimana kedua kelopak matanya tidak bisa
membuka dan bola mata kecil dari sejak lahir, mejelang besar anak tidak
mampu mnelihat apa-apa.
2. Sejak kecil selalu di bantu ibunya untuk melakukan aktifitas sehari hari.
Kebutuhan menuju tempat eliminasi masih di bantu guru.

B. Data Objektif :
1. Anak ber umur 13 tahun, jenis kelamin: laki-laki
2. Tampak kedua bola mata kecil, kelopak mata atas tidak bisa di buka
hanya ada kernyitan, kedua kornea mata tamak keputihan, tidak bisa
mengidentifikasi objek di depan matanya.
3. Ketersedian baju ganti oleh orang tuanya, klien bisa memakai baju
sendiri.
4. klien mampu mengganti pakaian sendiri.
5. Klien masih minta bantuan untuk mengenali tempat eliminasi yang ada
di samping kelas, secara umum mandiri terhadap kebutuhan eliminasi.

IV. ANALISA DATA


No Data Etiologi Masalah
1 DS : Faktor internal, faktor Risiko Cedera
1. Menurut cerita klien eksternal
ini seperti yang
dituturkan oleh Pertumbuhan mata tidak
ibunya, dia sempurna
menderita kelainan
mata dimana kedua Terjadi kelainan pada
kelopak matanya mata
tidak bisa membuka
dan bola mata kecil Tidak dapat melihat
dari sejak lahir,
mejelang besar anak Tuna Netra
tidak mampu
mnelihat apa-apa. tidak tahu letak / posisi
DO : benda sekitar
1. Anak ber umur 13
tahun, jenis peningkatan terjadinya
jatuh, menabrak dll
kelamin: laki-laki
2. Tampak kedua bola kemungkinan cedera diri
mata kecil, kelopak
mata atas tidak bisa Resiko Cedera
di buka hanya ada
kernyitan, kedua
kornea mata tamak
keputihan, tidak bisa
mengidentifikasi
objek di depan
matanya.

2 DS : Faktor internal, faktor Kesiapan


1. Sejak kecil selalu di eksternal Meningkatkan
bantu ibunya untuk Perawatan Diri
melakukan aktifitas Pertumbuhan mata tidak
sehari hari. sempurna
Kebutuhan menuju
tempat eliminasi Terjadi kelainan pada
masih di bantu guru. mata
DO :
1. Ketersedian baju Tidak dapat melihat
ganti oleh orang
tuanya, klien bisa Tuna Netra
memakai baju
sendiri. Keterbatasan dalam
2. klien mampu melakukan aktivitas secara
mengganti pakaian mandiri
sendiri.
3. Klien masih minta Ada keinginan untuk bisa
bantuan untuk mandiri
mengenali tempat
eliminasi yang ada Kesiapan Meningkatkan
di samping kelas, Perawatan Diri
secara umum
mandiri terhadap
kebutuhan
eliminasi.

V. MASALAH KEPERAWATAN
A. Resiko Cedera
B. Kesiapan Meningkatkan Perawatan Diri

VI. PRIORITAS MASALAH


A. Resiko Cedera
B. Kesiapan Meningkatkan Perawatan Diri

VII. DIAGNOSA KEPERAWATAN


A. Resiko Cedera berhubungan dengan gangguan penglihatan, yang ditandai
dengan :
DS :
1. Menurut cerita klien ini seperti yang dituturkan oleh ibunya, dia
menderita kelainan mata dimana kedua kelopak matanya tidak bisa
membuka dan bola mata kecil dari sejak lahir, mejelang besar anak
tidak mampu mnelihat apa-apa.

DO :

1. Anak ber umur 13 tahun, jenis kelamin: laki-laki


2. Tampak kedua bola mata kecil, kelopak mata atas tidak bisa di buka
hanya ada kernyitan, kedua kornea mata tamak keputihan, tidak bisa
mengidentifikasi objek di depan matanya.

B. Kesiapan Meningkatkan Perawatan Diri yang ditandai dengan :


DS :
1. Sejak kecil selalu di bantu ibunya untuk melakukan aktifitas sehari
hari. Kebutuhan menuju tempat eliminasi masih di bantu guru.
DO :
1. Ketersedian baju ganti oleh orang tuanya, klien bisa memakai baju
sendiri.
2. klien mampu mengganti pakaian sendiri.
3. Klien masih minta bantuan untuk mengenali tempat eliminasi yang
ada di samping kelas, secara umum mandiri terhadap kebutuhan
eliminasi.
VIII. RENCANA TINDAKAN KEPERAWATAN
Nama : An.”E”
Usia : 13 Tahun

Rencana Tindakan Keperawatan


No Diagnosa Keperawatan
Tujuan dan Kriteria Hasil (NOC) Intervensi (NIC)
Resiko Cedera berhubungan dengan NOC : Keamanan Lingkungan NIC : Manajemen Lingkungan
1 gangguan penglihatan, yang ditandai dengan
: Setelah dilakukan tindakan keperawatan selama 1. Ciptakan lingkungan yang aman bagi klien.
DS : 1x24 jam diharapkan klien mengenal lingkungan sekitar 2. Deskripsikan lingkungan disekitar klien.
1. Menurut cerita klien ini seperti yang dan terhindar dari resiko cedera, dengan criteria hasil : 3. Anjurkan guru,staff dan keluarga
dituturkan oleh ibunya, dia menderita memindahkan benda- benda berbahaya dari
kelainan mata dimana kedua kelopak No Indikator awal Tujuan lingkungan klien
matanya tidak bisa membuka dan bola 1 Kebersihan lingkungan 3 5 4. Anjurkan guru, staff dan keluarga
mata kecil dari sejak lahir, mejelang 2 Ruang untuk bergerak 3 5 menempatkan benda-benda pada tempat yang
besar anak tidak mampu mnelihat apa- dengan aman
apa. dapat dijangkau klien
3 Tata letak barang 4 5
DO : 5. Anjurkan guru, staff dan keluarga
4 Ketersedian perangkat bantu 4 5
1. Anak ber umur 13 tahun, jenis menginformasikan letak benda-benda yang
5 Kemudahan akses kamar 3 5
kelamin: laki-laki mandi sering diperlukan pasien.
2. Tampak kedua bola mata kecil, Skala indicator :
kelopak mata atas tidak bisa di buka 1 : tidak adekuat
hanya ada kernyitan, kedua kornea 2 : sedikit adekuat
mata tamak keputihan, tidak bisa 3 : cukup adekuat
mengidentifikasi objek di depan 4 : sebagian besar adekuat
matanya. 5 :sepenuhnya adekuat
2 Kesiapan Meningkatkan Perawatan Diri NOC : Perawatan Diriv: Aktivitas Sehari-hari NIC : Self Care assistance ADLs
yang ditandai dengan :
DS : Setelah dilakukan tindakan keperawatan selama 1. Monitor kemampuan klien untuk perawatan
1. Sejak kecil selalu di bantu ibunya 1x 24 jam diharapkan kemampuan klien dalam diri yang mandiri.
untuk melakukan aktifitas sehari hari. melakukan perawatan diri secara mandiri meningkat 2. Anjurkan guru, staff dan keluarga
Kebutuhan menuju tempat eliminasi dengan criteria hasil : menyediakan bantuan sampai klien mampu
masih di bantu guru. secara utuh untuk melakukan self-care.
DO : No Indikator awal Tujuan 3. Anjurkan guru, staff dan keluarga untuk
1. Ketersedian baju ganti oleh orang 1 Makan 4 5 mendorong klien untuk melakukan
tuanya, klien bisa memakai baju 2 Memakai baju 4 5 aktivitas sehari-hari yang normal sesuai
sendiri. 3 Ke toilet 4 5 kemampuan yang dimiliki.
2. klien mampu mengganti pakaian 4 Berpakaian 4 5 4. Anjurkan guru, staff dan keluarga untuk
sendiri. 5 Memposisikan diri 4 5 mendorong untuk melakukan secara
3. Klien masih minta bantuan untuk
mandiri, tapi beri bantuan ketika klien tidak
mengenali tempat eliminasi yang ada Skala indicator :
di samping kelas, secara umum mampu melakukannya.
1 : sangat terganggu
mandiri terhadap kebutuhan 5. Ajarkan klien / keluarga untuk mendorong
2 : banyak terganggu
eliminasi. 3 : cukup terganggu kemandirian, untuk memberikan bantuan
4 : sedikit terganggu hanya jika pasien tidak mampu untuk
5 : tidak terganggu melakukannya.
IX. IMPLEMENTASI DAN EVALUASI KEPERAWATAN
Nama : An.”E”
Usia : 13 Tahun

No Diagnosa Keperawatan Tgl/Jam Implementasi Tgl/Jam Evaluasi Paraf


1 Resiko Cedera berhubungan dengan Selasa, Rabu, S : klien mengatakan baik guru, staff dan Bayu
gangguan penglihatan, yang ditandai 16/01/2018 17/01/2018 keluarga mengitkuti saran perawat dank
10.00
dengan : 1. Menciptakan lingkungan yang aman lien mengatakan dirinya merasa senang
10.00
DS : bagi klien.
1. Menurut cerita klien ini seperti R : mengatur tata letak barang dan O:
yang dituturkan oleh ibunya, dia bendasesuai dengan keinginan 1. klien tampak senang
menderita kelainan mata dimana klien (jika dirumah) dan 2. guru dan staff tampak membantu
kedua kelopak matanya tidak bisa klien melakukan aktivitas
membuka dan bola mata kecil
10.05 2. mendeskripsikan lingkungan disekitar
dari sejak lahir, mejelang besar
anak tidak mampu mnelihat apa- klien. A : masalah belum teratasi
apa. R : klien mendengarkan penjelasan No Indikator aw Tu ak
DO : yang disampiakan oleh perawat 1 Kebersihan 3 5 4
1. Anak ber umur 13 tahun, jenis dan guru lingkungan
kelamin: laki-laki 2 Ruang untuk 3 5 4
2. Tampak kedua bola mata kecil, 3. menganjurkan guru,staff dan keluarga bergerak dengan
10.10
kelopak mata atas tidak bisa di memindahkan benda- benda berbahaya aman
buka hanya ada kernyitan, dari lingkungan klien 3 Tata letak 4 5 5
kedua kornea mata tamak R : guru, staff dan keluarga klien barang
keputihan, tidak bisa mendengarkan saran perawat 4 Ketersedian 4 5 5
mengidentifikasi objek di depan perangkat bantu
matanya. 4. menganjurkan guru, staff dan keluarga 5 Kemudahan 3 5 4
10.10 menempatkan benda-benda pada akses kamar
tempat yang dapat dijangkau klien mandi
R : guru, staff dan keluarga klien P : intervensi dilanjutkan
mendengarkan saran perawat 1. Ciptakan lingkungan yang aman bagi
klien.
5. menganjurkan guru, staff dan keluarga 2. Deskripsikan lingkungan disekitar
10.10 menginformasikan letak benda-benda klien.
yang sering diperlukan pasien. 3. Anjurkan guru,staff dan keluarga
R : guru, staff dan keluarga klien memindahkan benda- benda
mendengarkan saran perawat berbahaya dari lingkungan klien
4. Anjurkan guru, staff dan keluarga
menempatkan benda-benda pada
tempat yang dapat dijangkau klien
5. Anjurkan guru, staff dan keluarga
menginformasikan letak benda-benda
yang sering diperlukan pasien.
2 Kesiapan Meningkatkan Perawatan Diri Selasa, Rabu, S : klien mengatakan baik guru, staff dan Bayu
yang ditandai dengan : 16/01/2018 17/01/2018 keluarga mengitkuti saran perawat dank
10.00
DS : 10.15 1. memonitor kemampuan klien untuk lien mengatakan dirinya merasa senang
1. Sejak kecil selalu di bantu ibunya perawatan diri yang mandiri.
untuk melakukan aktifitas sehari R : klien melakukan aktivitas dengan O:
hari. Kebutuhan menuju tempat bantuan guru dan keluarga 1. klien tampak senang
eliminasi masih di bantu guru. 2. guru dan staff tampak membantu
DO : klien melakukan aktivitas
10.20 2. menganjurkan guru, staff dan keluarga
1. Ketersedian baju ganti oleh menyediakan bantuan sampai klien
orang tuanya, klien bisa
mampu secara utuh untuk melakukan A : masalah belum teratasi
memakai baju sendiri.
self-care. No Indikator aw Tu ak
2. klien mampu mengganti pakaian
sendiri. R : guru, staff dan keluarga klien 1 Makan 4 5 5
3. Klien masih minta bantuan untuk mendengarkan saran perawat 2 Memakai baju 4 5 5
mengenali tempat eliminasi yang 3 Ke toilet 4 5 4
ada di samping kelas, secara 3. menganjurkan guru, staff dan keluarga 4 Berpakaian 4 5 4
10.20 untuk mendorong klien untuk
umum mandiri terhadap 5 Memposisika 4 5 5
kebutuhan eliminasi. melakukan aktivitas sehari-hari yang n diri
normal sesuai kemampuan yang
dimiliki. P : intervensi dilanjutkan
R : guru, staff dan keluarga klien 2. Anjurkan guru, staff dan keluarga
mendengarkan saran perawat menyediakan bantuan sampai klien
mampu secara utuh untuk melakukan
4. menganjurkan guru, staff dan keluarga self-care.
10.20
untuk mendorong untuk melakukan 3. Anjurkan guru, staff dan keluarga
secara mandiri, tapi beri bantuan ketika untuk mendorong klien untuk
klien tidak mampu melakukannya. melakukan aktivitas sehari-hari yang
R : guru, staff dan keluarga klien normal sesuai kemampuan yang
dimiliki.
mendengarkan saran perawat 4. Anjurkan guru, staff dan keluarga
untuk mendorong untuk melakukan
10.20 5. mengajarkan klien / keluarga untuk secara mandiri, tapi beri bantuan
mendorong kemandirian, untuk ketika klien tidak mampu
memberikan bantuan hanya jika pasien melakukannya.
tidak mampu untuk melakukannya.
R : menjelaskan bahwa si anak bisa
melakukan aktivitas nya secara
mandiri, dan suruh klien
mengatakan kalau membutuhkan
bantuan

Anda mungkin juga menyukai