TINJAUAN KASUS
A. PENGKAJIAN
Tempat Praktek : Zaal Anak RSUD Palembang Bari
Tanggal Praktek : 28 Desember 2017 – 6 Januari 2018
Tanggal Pengkajian : 28 Desember 2017 Pukul 10.00 WIB
I. IDENTITAS
Inisial : An. A Alamat : Pemulutan
Tempat/tgl. Lahir : Pemulutun, 12– 07-2015 Agama : Islam
Usia : 2 tahun 5 bulan Suku Bangsa : Sumatera
Nama Ayah / Ibu : Ny. D Pnddkn Ayah : SMP
Pekerjaan Ayah : Buruh Pnddkn Ibu : SD
Pekerjaan Ibu : Ibu rumah tangga
f. Riwayat Keluarga :
Ibu klien mengatakan, klien merupakan anak ke 2 dari 2 bersaudara, anak
yang pertama berjenis kelamin laki – laki dan sudah meninggal beberapa
tahun yang lalu. Klien tinggal satu rumah dengan kedua orang tuanya.
Tidak ada keluarga klien yang menderita penyakit yang sama dengan klien
seperti diare.
Genogram
: Laki – laki
: Perempuan
: Pasien
: meninggal
-------- : Tinggal satu rumah
g. Riwayat Sosial
Yang mengasuh : Ibu klien mengatakan keluarga klien sangat
menyayangi klien
Hubungan dengan : Ibu klien mengatakan klien sering bermain
teman sebaya dengan anak tetangga yang sebaya dengannya
dan didampingi orang tuanya
Pembawaan secara : Keadaan klien tampak masih lemah
umum
Lingkungan rumah : Ibu klien mengatakan mereka tinggal
berdampingan dengan tetangga lainnya
c. Abdomen
Inspeksi : Simetris (√ ), tidak simetris (-), kembung (-), asites (-)
Palpasi : massa (-), nyeri (-)
Kuadran I : Kuadran kanan atas (Hepar lobus kanan, kandung
empedu, duodenum, pangkal pancreas) tidak ada nyeri
tekan, tidak teraba adanya edema
Kuadran II : Kuadran kiri atas (Hepar lobus kiri, gaster, ujung
pancreas) tidak ada nyeri tekan, tidak teraba adanya
edema
Kuadran III : Kuadran kiri bawah (Colon sigmoid, sebagian colon
asenden) tidak ada nyeri tekan, tidak teraba adanya
edema
Kuadran IV : Kuadran kanan bawah (sebagian transversum, colon
asenden, cecum & appendix) tidak ada nyeri tekan,
tidak teraba adanya edema
Perkusi : Timpani pada kuadran II
Auskultasi : Bising usus 17 x/menit
Masalah Keperawatan : Diare
6. Persepsi diri
Perasaan klien terhadap penyakit : Ibu klien mengatakan sedih karena
yang dideritanya anaknya sakit tetapi akan terus
berusaha untuk kesembuhan
anaknya
Persepsi klien terhadap dirinya : Ibu klien mengatakan bahwa
anaknya harus cepat sembuh
Konsep diri : Ibu klien mengatakan dia akan
merawat anaknya sendiri
Tingkat kecemasan : Ibu klien mengatakan anaknya
selalu menangis apabila ada dokter
atau perawat memeriksa klien
Citra diri/body image : Ibu klien mengatakan tidak ada
masalah dengan bentuk tubuh
anaknya
Masalah Keperawatan : Ansietas
Perempuan
Vagina : normal/ada (√)
Anus : normal/ada (√) atresia ani (-)
Masalah Keperawatan : Tidak ada masalah
Warna Kulit
Sianosis (√) Ikterus (-) Eritematosus rash (-) Discoid lupus (-) Oedema (-)
Bula (-) Ganggren (-) Nekrotik jaringan (-) Hiperpigmentasi (-)
Echimosis (-) Petekie (-)
Turgor Kulit
Elastis (√) Tidak elastis (-)
Masalah Keperawatan : Hipertermia
Terapi
Tanggal Terapi : 08 – 14 Desember 2017
No Nama Dosis Cara Golongan indikasi Kontra indikasi
terapi obat
1. Ampicilin 3 x 275 mg IV Antibiotik - Mengobati infeksi yang Penggunaan antibiotik
disebabkan oleh ampisilin harus dihindari
bakteri yang peka pada pasien
terhadap ampisilin hipersensitifitas pada
seperti infeksi saluran ampisilin dan antibiotika
nafas : otitis media akut, bata laktam lainnya seperti
faringitis yang penicillin dan
disebabkan cephalosporin.
streptococcus, faringitis,
sinusitis.
- Antibiotik pilihan
pertama untuk
pengobatan infeksi-
infeksi yang disebabkan
enterococcus seperti
endocarditis dan
meningitis.
- Pengobatan gonorrhoea,
infeksi kulit dan jaringan
lunak, Infeksi saluran
kemih, infeksi
Salmonella dan shigela.
2. Gentamicin 2 x 0,5 cc IV Antibiotik - Untuk - Jangan digunakan untuk
pengobatan terhadap penderita yang
berbagai infeksi bakteri mengalami reaksi
terutama bakteri gram hipersensitivitas
negatif seperti terhadap gentamicin atau
Pseudomonas, Proteus, antibiotika golongan
Serratia, dan aminoglikosida lainnya.
Staphylococcus . - Hindarkan juga
- Juga digunakan untuk pemakaian antibiotik ini
septikemia (keracunan untuk bayi prematur
darah oleh bakteri ataupun bayi baru lahir.
patogenik dan atau zat- - Tidak boleh digunakan
zat yang dihasilkan oleh untuk infeksi yang
bakteri tersebut), disebabkan oleh
meningitis (radang Neisseria gonorrhoeae,
selaput otak), infeksi Neisseria meningitidis
saluran kemih, saluran atau infeksi bakteri
pernafasan, saluran Legionella pneumophila
pencernaan, kulit, (karena berisiko pasien
tulang, dan jaringan akan mengalami shock
lunak. dari lipid A endotoksin
- Berguna melawan yang ditemukan dalam
Yersinia pestis dan organisme bakteri gram
Francisella tularensis. negatif tertentu).
3. Ceftriaxon 1 x 800 mg IV Antibiotik - Meningitis - Memiliki hipersensitif
- Pneumonia atau alergi terhadap
- Mengatasi keracunan Ceftriaxone dan obat
darah antibiotik cephalosporin
- Mengobati gonore lainnya, seperti
(kencing nanah). Infeksi cefadroxil dan cefalexin.
kulit dan jaringan lunak. - Memiliki hipersensitif
- Infeksi pada pasien atau alergi terhadap
neutropenia (kelainan Penicilin dan obat
darah). antibakteri beta laktam
- Mengatasi sepsis. lainnya.
- Peradangan pelvis. - Neonatus (bayi baru
- Infeksi saluran kemih. lahir sampai usia 28
- Infeksi saluran pernafasan hari) yang mengalami
bawah. hiperbilirubinemia.
- Infeksi intra-abdomen. - Tidak digunakan dengan
- Mengatasi flu dan pilek. larutan atau produk yang
- Otitis media bakterial akut mengandung kalsium
(infeksi telinga bagian pada bayi.
tengah).
- Profilaksis bedah.
7. Zinc 1x1 Oral Mineral Pelengkap untuk Hipersensitif terhadap
pengobatan diare pada mineral Zinc
anak-anak di bawah 5
tahun
8. Oralit 100 cc/ BAB Oral Obat bebas Digunakan saat tidak - Gangguan ginjal
seimbangnya kadar - Retensi natrium dan
elektrolit didalam tubuh edema
disebabkan oleh keringat
atau cairan yang keluar
- Blok AV
dari dalam tubuh secara - Gagal jantung kongestif
berlebihan, muntah atau - Gangguan ginjal yang
terserang gejala diare. parah
- Hipersensitivitas
9. Paracetamol 3 x 1 cth Oral Antipiretik - Mengatasi sakit kepala - Hipersensitif atau alergi
dan Analgetik - Mengatasi sakit gigi terhadap paracetamol
- Mengatasi rasa nyeri atau acetaminophen
pasca operasi - Memiliki riwayat
- Mengatasi influenza atau penyakit hati atau
pilek gangguan pada fungsi
- Menurunkan demam dan hati
panas - Memiliki riwayat
- Mengatasi dismenore gangguan pada fungsi
ginjal yang serius
- Shock
- Pernah mengalami
kondisi overdosis dari
acetaminophen
- Mengalami gizi buruk
Pemeriksaan Penunjang
Tanggal : 26 Desembeer 2017
NO Jenis Hasil Pemeriksaan Nilai Normal
Hemoglobin 10,4 L : 14 – 16 g/dL
P : 12 – 14 g/dL
Leukosit 15.600 5000 – 10.000/uL
Trombosit 513.000 150.000 – 400.000/uL
Hematokrit 34% L : 40 – 48 %
P : 37 –1 – 3 % 43 %
Basofil 0 0–1%
Eosinofil 1 1–3%
Batang 2 2–6%
Segmen 72 50 – 70 %
Limfosit 21 20 – 40 %
Monosit 4 2–8%
B. ANALISA DATA
peristaltik usus
DO: meningkat
- Berat badan 20 % dibawah
rentang BB ideal (dari 11 kg ke gastroentritis
810kg)
- Bising usus 17 x/menit distensi abdomen
- Membran mukosa bibir kering
- Kram abdomen muntah
- Makanan dihabiskan ¼ porsi dari
yang diberikan nafsu makan berkutang
Mual, muntah
Ketidakseimbagan
nutrisi kurang dari
keburuhan tubuh
2. DS: Faktor makanan Diare
- Ibu klien mengatakan bahwa
klien masih BAB masih cair Mikroorganime mauk
- Ibu klien mengatakan klien BAB kedalam aluran
cair 4x/ hari riwayat 10x/hari pencernaan
SMRS
- Ibu klien mengatakan perut klien Infeksi pada mukosa
kembung usus
DO:
- Bising usus 17 x/menit Iritasi padamukosa
- BAB cair 4x/hari usus
- Kram abdomen
Diare
3. DS: Faktor makanan Kekurangan volume
- Ibu klien mengatakan klien selalu cairan
muntah setelah diberi makan dan Mikroorganime mauk
minum kedalam aluran
- Ibu klien mengatakan anaknya pencernaan
masih BAB cair sebanyak 4 x/hari
- Ibu klien mengatakan anaknya Infeksi pada mukosa
hanya minum sedikit usus
Dehidrai
Kekurangan volume
cairan
Hipertermia
C. MASALAH KEPERAWATAN
1. Ketidakseimbangan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh
2. Diare
3. Kekurangan volume cairan
4. Hipertermia
5. Ansietas
E. DIAGNOSA KEPERAWATAN
1. Diare berhubungan dengan inflamasi gastrointestinal
DS:
DO:
DO:
- Kulit klien tampak kering
- Membran mukosa kering
- Muntah ± 20 cc
- BAB cair 4x/hari
- Mata tampak cekung
- Konjungtiva anemis
- Keadaan umum lemah
- Urine output + feces : 350 cc/hari
- Balance cairan : - 394 cc
- Ibu klien mengatakan klien selalu muntah setelah diberi makan dan minum
- Ibu klien mengatakan nafsu makan anaknya menurun
- Ibu klien mengatakan anaknya kadang menolak saat diberi makan
- Ibu klien mengatakan BB klien 11 kg SMRS dan BB sekarang 10 kg
DO:
DO:
Rencana keperawatan
No Diagnosa Keperawatan
Tujuan dan Kriteria Hasil Intervensi
1 Diare berhubungan dengan inflamasi NOC : Eliminasi Usus NIC : Manajemen Diare
gastrointestinal
DS: Setelah dilakukan tindakan keperawatan selama 3x24 1. Tentukan riwayat diare
eliminai usus dapat teratasi dengan kriteria hasil: 2. Monitor tanda dan gejala diare
- Ibu klien mengatakan bahwa 3. Identifikasi faktor yang dapat menyebabkan diare
klien masih BAB masih cair No Indikator Awal Tujuan 4. Evaluasi kandungan nutrisi dari makanan yang
- Ibu klien mengatakan klien 1 Pola eliminasi 1 5 sudah dikonsumsi sebelumnya
BAB cair 4x/ hari riwayat 2 Kontrol gerakan usus 2 5 5. Amati turgor kulit secara berkala
10x/hari SMRS 3 Warna feces 2 5 6. Ukur output dare
- Ibu klien mengatakan perut 4 Feces berbentuk 1 5 7. Timbang berat badan secara berkala
klien kembung 5 Suara bising usus 2 5 8. Berikan makanan dalam porsi sedikit tapi sering
6 Diare 1 5 secara bertahap
DO: 9. Amjurkan keluarga untuk menghindari makanan
Skala Indikator yang mengandung laktosa
- Bising usus 17 x/menit 10. Kolaborasi dengan Tim dokter dalam pemberian
1. Sangat terganggu
- BAB cair 4x/hari terapi obat : oralit, zink
2. Banyak terganggu
- Kram abdomen 11. Kolaborasi dengan tim ahli gizi untuk menetukan
3. Cukup terganggu
4. Sedikit terganggu diet tinggi serat dan TKTP
5. Tidak ada gangguan
3. Ketidakseimbangan nurisi kurang dari NOC : Nutritional status NIC : Nutrition Management
kebutuhan tubuh berhubungan dengan
ketidakmampuan mengabsorbsi nutrien Setelah dilakukan tindakan keperawatan selama 3x24 jam, 1. Kaji adanya alergi makanan
DS: pasien menunjukkan perubahan status nutrisi seimbang, 2. Monitor adanya penurunan BB
dengan indikator : 3. Monitor Hb dan kadar Ht
- Ibu klien mengatakan klien 4. Monitor mual dan muntah
selalu muntah setelah diberi No Indikator Awal Tujuan 5. Kolaborasi dengan ahli gizi
makan dan minum 1 BB meningkat 1 5 a. Pemberian diet
- Ibu klien mengatakan nafsu 2 IMT 1 5 b. Pemberian suplemen makanan
6. Dorong asupan oral
makan anaknya menurun 3 Mal nutrisi 2 5 7. Anjurkan makan sedikit tapi sering
- Ibu klien mengatakan anaknya 4 Mampu menelan makanan 2 5 8. Monitor intake nutrisi
kadang menolak saat diberi 5 Turgor kulit 3 5 9. Kolaborasi dengan tim medis dalam pemberian
makan 6 Hb, Ht 4 5 terapi cairan IV line
- Ibu klien mengatakan BB
klien 11 kg SMRS dan BB
Indikator
sekarang 10 kg
1. Gangguan ekstrem
DO: 2. Berat
3. Sedang
- Berat badan 20 % dibawah 4. Ringan
rentang BB ideal (dari 11 kg 5. Tidak ada gangguan
ke 10 kg)
- Bising usus 17 x/menit
- Membran mukosa bibir kering
- Kram abdomen
- Makanan dihabiskan ¼ porsi
dari yang diberikan
4. Hipertermi berhubungan dengan proses NOC : Thermogulation (Termogulasi) NIC : Fever Treatment
penyakit
DS: Setelah dilakukan tindakan keperawatan 3x24 jam, 1. Monitor suhu sesering mungkin (tiap 3 jam)
diharapkan perbaikan termogulasi pada klien, dengan 2. Kompres pasien pada lipatan paha dan aksila
- Ibu klien mengatakan badan kriteria hasil : 3. Anjurkan keluarga klien untuk mengompres klien
anaknya panas pada lipatan paha dan aksila
- Ibu klien mengatakan klien 4. Monitor warna kulit dan suhu
kadang gelisah atau rewel No Kriteria Awal Tujuan 5. Monitor tanda-tanda hipertermi
6. Monitor IWL
1 Suhu tubuh menurun 1 5 7. Berkolaborasi dengan tim medis dalam pemberian
DO: obat
2 Berkeringat saat panas 2 5 a. Antipiretik
- Klien tampak gelisah b. Antibiotik
- Kulit klien teraba hangat 3 Respirasi (RR) 3 5
- Suhu 38,8o C c. Cairan intravena
- Nadi 100 x/m
4 Hipertermi 1 5
Indikator :
1. Gangguan ekstrem
2. Berat
3. Sedang
4. Ringan
5. Tidak ada gangguan