Anda di halaman 1dari 5

Lembaga negara adalah sekumpulan institusi negara yang secara

langsung diatur atau memiliki kewenangan yang diberikan oleh UUD 1945
yang dibuat oleh negara, dari negara, dan untuk negara sehingga
membentuk suatu pemerintahan. Lembaga negara merupakan institusi-
institusi yang melengkapi suatu pemerintahan yang merupakan satu
kesatuan yang utuh dan terorganisir, saling bergantung dan saling
memengaruhi
Sebutkan ke anggotaan didalam Mpr dan dasar hukumnya
dalan pasal 2(1) dinyatakan anggota mpr terdiri dari dpr dan dpd yang di
pilih melalui pemilihan umum. maasa jabatan mpr 5 tahun. pemimpin mpr
terdiri atas 1 orang ketua dan 3 wakil ketua. mpr bersidang sedikitnya
sekali dalam 5 tahun di ibukota Negara.
Adapun terkait dengan kelembagaan DPR, dalam menjalankan tugasnya
DPR mempunyai tiga fungsi sesuai dengan Pasal 20A ayat 1 UUD NRI 1945,
yaitu: 1. fungsi legislasi, yaitu DPR mempunyai wewenang untuk membuat
Undang-Undang bersama-sama dengan Presiden. Usulan Rancangan
Undang-Undang dapat diajukan oleh Presiden, dapat pula berdasarkan hak
inisiatif DPR; 2. fungsi anggaran, yaitu kewenangan DPR untuk menetapkan
Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) yang diajukan oleh
pemerintah (Presiden); dan 3. fungsi pengawasan, yaitu DPR mempunyai
fungsi untuk menjalankan pengawasan terhadap pemerintah dalam
menjalankan pemerintahan. 

DPD atau Dewan Perwakilan Daerah adalah sebuah lembaga tinggi


negara Indonesia. DPD dipilih melalui pemilihan umum. Anggota DPD di
tiap provinsinya berjumlah sama.
Berdasarkan UUD 1945 Pasal 22 C, Anggota DPD tidak lebih dari 1/3
anggota DPR. Anggota DPD bersidang sedikitnya satu kali setahun
Berdasarkan UUD 1945 Pasal 22 D, Anggota DPD memiliki wewenang
untuk megajukan dan turut serta membuat rancangan undang undang
yang berkaitan dengan daerah, dan juga memiliki wewenang untuk
melakukan pengawasan terhadap undang undang yang berhubungan
dengan daerah
Dasar hukum DPD adalah UUD 1945 pasal 22 C dan 22 D
Tugas DPD adalah :

 Mengajukan dan turut serta membahas rancangan undang undang


yang berhubungan dengan daerah
 Melakukan pengawasan terhadap undang undang yang
berhubungan dengan daerah
 Melaporkan hasil pengawasan kepada DPR
 Memberi pertimbangan kepada DPR atas RUU tentang APBN, pajak,
pendidikan, dan agama
 Menerima hasil pemeriksaan keuangan negara sebagai bahan
pertimbangan kepada DPR
 Memberi pertimbangan kepasa DPR atas pemilihan BPK
 Menyusun legislasi nasional

1. Memegang kekuasaan pemerintahan menurut UUD.


2. Memegang kekuasaan yang tertinggi atas Angkatan Darat
(AD),Angkatan Laut (AL), dan Angkatan Udara (AU).
3. Mengajukan Rancangan Undang-Undang (RUU) kepada Dewan
Perwakilan Rakyat (DPR). Presiden melakukan pembahasan dan
pemberian persetujuan atas RUU bersama DPR serta mengesahkan
RUU menjadi UU.

erikut adalah dasar hukum Presiden.

1. Pasal 4 ayat (1) UUD RI 1945,


2. Pasal 5 ayat (1) dan (2 UUD RI 1945),
3.
4. Pasal 12 UUD RI 1945,
Keanggotaan Mahkamah Konstitusi diatur dalam UU no. 8 tahun 2011
Tentang Perubahan Atas Undang-Undang Nomor 24 Tahun 2003 Tentang
Mahkamah Konstitusi.
 
Dalan Undang-undang ini, diatur bahwa:
 
1.    Mahkamah Konstitusi mempunyai 9 (sembilan) orang anggota hakim
konstitusi yang ditetapkan dengan Keputusan Presiden.
 
2.    Susunan Mahkamah Konstitusi terdiri atas seorang ketua merangkap
anggota, seorang wakil ketua merangkap anggota, dan 7 (tujuh) orang
anggota hakim konstitusi.
 
3.    Ketua dan Wakil Ketua Mahkamah Konstitusi dipilih dari dan oleh
anggota hakim konstitusi untuk masa jabatan selama 2 (dua) tahun 6
(enam) bulan terhitung sejak tanggal pengangkatan Ketua dan Wakil Ketua
Mahkamah Konstitusi.
 
4.    Ketua dan Wakil Ketua Mahkamah Konstitusi yang terpilih
sebagaimana dimaksud pada ayat (3) dapat dipilih kembali dalam jabatan
yang sama untuk 1 (satu) kali masa jabatan. (Ketentuan ini belum ada
pada UU 4 tahun 2003)
                                                                                                            
5.    Hakim konstitusi diajukan masing-masing 3 (tiga) orang oleh
Mahkamah Agung, 3 (tiga) orang oleh DPR, dan 3 (tiga) orang oleh
Presiden, untuk ditetapkan dengan Keputusan Presiden.
 
6.    Untuk dapat diangkat menjadi hakim konstitusi, selain harus
memenuhi syarat sebagaimana dimaksud pada ayat (1), seorang calon
hakim konstitusi harus memenuhi syarat:
 
a. warga negara Indonesia;
 
b. berijazah doktor dan magister dengan dasar sarjana yang berlatar
belakang pendidikan tinggi hukum; (ketentuan ijazah doktor dan
magister belum ada pada UU 4 tahun 2003)
 
c. bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa dan berakhlak mulia;
 
d. berusia paling rendah 47 (empat puluh tujuh) tahun dan paling tinggi 65
(enam puluh lima) tahun pada saat pengangkatan;  (batas usia maksimal
belum ada pada UU 4 tahun 2003).
 
e. mampu secara jasmani dan rohani dalam menjalankan tugas dan
kewajiban;
 
f. tidak pernah dijatuhi pidana penjara berdasarkan putusan pengadilan
yang telah memperoleh kekuatan hukum tetap; (pada UU 4 tahun 2003
hanya tidak boleh melakukan tindak pidana yang diancam dengan
pidana penjara 5 (lima) tahun atau lebih)
 
 g. tidak sedang dinyatakan pailit berdasarkan putusan pengadilan; dan
 
h. mempunyai pengalaman kerja di bidang hukum paling sedikit 15 (lima
belas) tahun dan/atau pernah menjadi pejabat negara. (pada UU 4 tahun
2003 hanya paling sedikit 10 (sepuluh tahun).
 

edudukan
Mahkamah Konstitusi merupakan salah satu lembaga negara pelaku kekuasaan
kehakiman yang merdeka untuk menyelenggarakan peradilan guna menegakkan
hukum dan keadilan
Kewenangan
Mahkamah Konstitusi mempunyai 4 (empat) kewenangan dan 1 (satu) kewajiban
sebagaimana diatur dalam Undang-Undang Dasar 1945.
Mahkamah Konstitusi berwenang mengadili pada tingkat pertama dan terakhir
yang putusannya bersifat final untuk:
1. Menguji undang-undang terhadap Undang-Undang Dasar;
2. Memutus sengketa kewenangan lembaga negara yang kewenangannya
diberikan oleh Undang-Undang Dasar;
3. Memutus pembubaran partai politik, dan
4. Memutus perselisihan tentang hasil pemilihan umum.
Kewajiban
Mahkamah Konstitusi wajib memberikan putusan atas pendapat Dewan Perwakilan
Rakyat mengenai dugaan pelanggaran oleh Presiden dan/atau Wakil Presiden
menurut Undang-Undang Dasar. Pelanggaran dimaksud sebagaimana disebutkan
dan diatur dalam ketentuan Pasal 7A UUD 1945 yaitu melakukan pelanggaran
hukum berupa penghianatan terhadap negar, korupsi, penyuapan, tindak pidana
lainnya, atau perbuatan tercela, dan/atau tidak lagi memenuhi syarat sebagai
Presiden dan/atau Wakil Presiden sebagaimana dimaksud dalam UUD Negara
Republik Indonesia Tahun 1945.
Undang Undang Dasar 1945 klik disini

Anda mungkin juga menyukai