Anda di halaman 1dari 2

Mencari tahu hal hal apa saja yang disukai atau tidak disukai.

Mampu menggali informasi berdasarkan sumber yang jelas

https://katadata.co.id/happyfajrian/berita/5e9a5520c1fc2/magalarva-startup-bisnis-pengolah-
sampah-yang-didanai-investor-jepang

http://agroindonesia.co.id/2020/11/budidaya-maggot-bsf-layak-dilirik/

SEAKAN tidak terdampak pandemi Covid-19, ekpor dua jenis larva asal Bogor tercatat tetap tinggi
pada triwulan pertama 2020. Larva lalat tentara hitam, black soldier fly (BSF) dan larva kering, magot
tercatat terus melapak masing-masing di pasar ekspor Jepang dan Inggris. Tercatat sepanjang
Januari hingga Maret 2020, permohonan sertifikasi kesehatan hewan atau health certificate (HC)
sebagai persyaratan teknis dari negara tujuan ekspor di fasilitasi Kementerian Pertanian (Kementan)
melalui Karantina Pertanian Tanjung Priok.

"Secara geografis, kita memiliki keuntungan akan banyaknya sinar matahari yang sangat dibutuhkan
BSF dalam berkembangbiak. Potensi demikian kita gali, bentuk korporasi dilinkungan terdekat, olah
dan garap agar dapat meningkatkan kesejahteraan masyarakat di pedesaan, khususnya petani,"
tutur Jamil. "Untuk teknologi pembudidayaan dan bahkan pembiayaan melalui Kredit Usaha Rakyat
(KUR), Kementan dengan program strategisnya telah menyiapkannya. Jangan ragu, mari di
manfaatkan," ajak Jamil.

Purwo Widarto, Kepala Karantina Pertanian Tanjung Priok, memberikan data permohonan fasilitasi
ekspor produk pertanian asal sub sektor perternakan ini. Tercatat sebanyak 0,6 ton larva BSF dengan
nilai Rp 44,5 juta dengan tujuan Jepang. Larva kering sebanyak 1,4 ton senilai Rp 857,6 juta tujuan
Inggris telah dikirimkan pada periode Januari hingga Maret 2020. Purwo juga menambahkan, adanya
penurunan jumlah permohonan sertifikasi di unit kerjanya sebanyak 26% dibanding periode yang
sama tahun lalu. Namun lalu lintas produk pertanian dan turunannya di Pelabuhan Laut Tanjung
Priok tetap berjalan dan kini mulai berangsur meningkat sejalan dengan masa 'lockdown' yang telah
berakhir di Cina dan beberapa negara lainnya (8/4). Potensi kekayaan sumber daya alam hayati kita
tidak hanya besar, namun sangat diperlukan dan dibutuhkan oleh pasar dunia. "Saatnya bergerak
cepat dan bahu membahu. Selain untuk memenuhi kebutuhan pangan dan industri dalam negeri,
sektor pertanian juga harus bisa ekspor. untuk menambah devisa," tukas Jamil. (OL-09)

Sumber: https://mediaindonesia.com/ekonomi/303268/tetap-tinggi-permintaan-dua-jenis-larva-
kering-di-pasar-dunia

Anda mungkin juga menyukai