PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Bahasa Arab merupakan salah satu bahasa mayor didunia yang memiliki penutur yang
sangat besar. Sejak bahasa Arab yang tertuang dalam al-Qur’an didengungkan hingga kini,
semua pengamat baik Barat maupun orang muslim Arab menganggapnya sebagai bahasa
yang memiliki standar ketinggian dan keelokan linguistik yang tertinggi yang tiada taranya
Sebagai bahasa al-Qur’an, bahasa Arab memiliki signifikansi yang sangat besar bagi
kaum muslimin, baik yang berkebangsaan Arab maupun maupun non Arab. Hal ini menjadi
wajar karena al-Qur’an merupakan kitab suci dan tuntunan bagi kaum muslimin. Disamping
itu, juga menjadi bahasa hadith dan kitab-kitab yang membahas ilmu-ilmu agama islam.
Itulah sebabnya, dapat dikatakan bahwa bahasa Arab merupakan bahasa orang Arab dan
sekaligus juga merupakan bahasa orang Islam, meskipun pada realitasnya tidak sedikit
penutur bahasa ini yang bukan pemeluk agama Islam.
Keunggulan bahasa Arab adalah terletak pada kekayaannya, pengertian-pengertian
abstraknya, semantic precision (ketepatan makna), dan derivation (pembentukan kata
turunan). Maka, bukanlah suatu kebetulan jika al-Qur’an diturunkan dalam bahasa Arab,
tetapi justru karena kakayaan makna dan kesaksamaannya. Lalu, hal apa saja yang harus
dipahami dalam usaha mempelajari bahasa Arab?. Makalah ini mencoba untuk
mengelaborasi salah satu dasar dalam penguasaan bahasa Arab yaitu kalimat dan
pembagiannya.
B. Tujuan
Adapun tujuan makalah ini dibuat, Untuk mengetahui jenis kata bahasa Arab
1
BAB II
PEMBAHASAN
2
sejenisnya. Sebagian lainnya menafsirkan dengan bahasa Arab, Maksudnya harus
berbahasa Arab. Ucapan yang bukan bahasa Arab, seperti bahasa Turki, Barbar,
Jerman, Indonesia, Jawa dan lain-lainnya, menurut para ahli ilmu nahwu tidak
temasuk Wad’i, berarti tidak bisa disebut kalam.
3
Adalah kata kerja untuk perbuatan yang sedang terjadi atau akan terjadi,
contohnya ﯿﻌﻟﻡ (ya'lamu) artinya sedang mengetahui atau akan mengetahui.
Contoh didalam alquran surat albaqarah ayat 216 yaitu َْوهَّللا ُ يَ ْعلَ ُم َو أَ ْنتُم الَ تَ ْعلَ ُم ْون
- Fiil amar
Adalah kata kerja perintah, contohnya ﺍﻋﻠﻤ (i'lam) artinya ketahuilah.
Lihatlah, tulislah, pukullah pelajarilah, ini semua disebut dengan fi'il 'amr
(kata kerja perintah). Contoh didalam alquran surat albaqarah ayat 260 yaitu
َوا ْعلَ ْم أَنَّ أهَلل َ َع ِز ْي ٌز َح ِك ْي ٌم
2. Isim
Isim adalah kata benda atau suatu kata yang tidak memiliki waktu.
Contoh: ٌ ُم َح َّمد (muhammad), ٌسة
َ َم ْد َر (sekolah) berikut adalah ciri-cirinya :
- Bisamenerima tanwin seperti contohdiatas.
- Bisa menerima (ا ل ) Contoh : النُّ ْو ُر (Cahaya), س َمآ ِء
َّ ال (Langit)
- Bisa menerima huruf jar. Huruf jar yang biasa kita jumpai diantaranya
adalah:
ْ( ِمنdari) الي (ke) ْعَن (dari) عَلي (diatas)فِي (didalam) ب (dengan)ل (bagi) ك (se
perti)
Contoh : س َمآ ِء
َّ ِمنَ ال (dari langit) س َمآ ِء
َّ ال adalah merupakan isim dan karenanya
ia bisa dimasuki huruf jer yaitu ِْمن
- Bisa bersambung dengan isim lain membentuk kata majemuk.
- ْ َن (pertolongan Allah). Merupakan dua buah buah isim yang
Contoh : ِص ُرهلل
digabung menjadi satu dan menghasilkan satu makna.
- Tanwin dan Alif Lam merupakan tanda isim, tetapi keduanya tidak dapat
berada pada satu isim secara bersamaan. Contoh : نُ ْو ٌر ketika dimasuki alif
lam akan menjadi اَلنّ ْو ُر (tanwin-nya hilang).
4
جاَ َء ُم َح َّم ٌد Muhammad telah datang ت ِه ْن ٌد
ْ جاَ َء Hindun telah datang
Pada contoh diatas : ٌطَبِيْب adalah isim mudzakar (kata benda jenis laki-laki)
sehingga kata ganti yang digunakan juga harus berjenis laki-laki yaitu هُ َو (He).
Pada contoh ke-2 ٌطَبِ ْيبَة adalah isim muannast (kata benda jenis perempuan)
sehingga kata ganti yang digunakan juga harus berjenis perempuan
yaitu ِه َي (She). ُم َح َّم ٌد adalah isim mudazakar sehingga fi’il (kata kerja) yang
digunakan juga harus mudzakar. Begitu juga dengan ِه ْن ٌد adalah
isim muannast sehingga menggunakan fi’il muannast.
ُم َح َّم ٌد adalah isim mudazakar sehingga fi’il (kata kerja) yang digunakan juga harus
mudzakar. Begitu juga dengan ِه ْن ٌد adalah isim muannast sehingga
menggunakan fi’il muannast.
1. Isim Muzakkar
Adalah kata benda yang menunjukkan arti laki-laki baik manusia, hewan
ataupun benda mati yang dikategorikan sebagai mudzakar.
Contoh : ُاَل َّر ُجل Seorang laki-laki, ُم َح ّم ٌد Muhammad,
اَ ْل ِمصْ با ُح Lentera (adalah contoh benda mati yang dikategorikan sebagai mudzakar.
2. Iim muannas
Adalah kata benda yang menunjukkan arti perempuan baik manusia,
hewan ataupun benda mati yang dikategorikan sebagai muannast.
Contoh : ُعَائِ َشة , Aisyah,ُال َّد َجا َجة Ayam betina. ُال َّش ْمس Matahari (adalah contoh
benda mati yang dikategorikan sebagai muannast).
Ada beberapa cara membedakan isim mudzakar dengan isim muannast yaitu :
a. Dengan membedakan jenis kelaminnya. Contoh : Mudzakar ُاَل َّر ُجل Seorang
ُ ال ِّد ْي Ayam jantan Muannast ُال َمرْ أَة Seorang
laki-laki, ك ْ
5
ٌل66ُس
ُ ر Rosul,bentuk jamaknya ٌوْ ل66 َر ُس. Walaupun ٌل66ُس
ُ ر adalah isim yang
jelas mudzakar, tetapi karena ia berbentuk jamak taksir maka dapat
dimasukkan dalam kategori muannast.
Selain yang disebutkan diatas adalah termasuk mudzakar.
6
َ ْسلِ ِم ْين (Orang-orang islam laki-laki)
- Isim Jamak Muannast Salim
Isim jamak salim yang menunjukkan arti perempuan. Ciri-cirinya adalah
adanya tambahan ا+ ت pada bentuk mufrodnya.Contoh : ُم ْسلِماَت (Orang-
orang islam prempuan)
ُم ْؤ ِمناَت (Oarang-orang mukmin perempuan)
7
7.Isim nakiroh yang disandarkan pada isim ma’rifat
1. Isim yang diawali dengan alif lam.
Isim nakiroh apabila ditambah alif lam akan berubah menjadi isim
ma’rifat.
Contoh : ُال َّر ُجل (Orang laki-laki itu), ُاَ ْل َولَد (Anak laki-laki itu).
2. Isim Dhomir (Kata Ganti)
Dhamir atau "kata ganti" ialah Isim yang berfungsi untuk menggantikan
atau mewakili penyebutan sesuatu/seseorang maupun sekelompok benda/orang.
Macam-macam isim dhomir yang lain dapat dilihat disini:
Contoh:
يَرْ َح ُم ْاألَوْ الَ َد أَحْ َم ُد = Ahmad menyayangi anak-anak
ه َُو يَرْ َح ُمهُ ْم = Dia menyayangi mereka
Pada contoh di atas, kata ُأَحْ َمد diganti dengan هُ َو (dia), sedangkan األَوْ الَد (anak-
anak) diganti dengan هُ ْم (mereka).
Menurut fungsinya, isim dhomir digolongkan menjadi 2 yaitu :
a. dhamir muttasil ( yang berfungsi sebagai Subjek)
b. dhamir nasab munfasi (yang berfungsi sebagai Objek)
Dhamir Rafa' dapat berdiri sendiri sebagai satu kata sehingga biasa
disebut dhomir muttashil, sedangkan Dhamir Nashab tidak dapat berdiri sendiri
atau harus terikat dengan kata lain dalam kalimat sehingga disebut dhomir
munfashil.
Dalam kalimat: هُ َو يَرْ َح ُمهُ ْم (Dia menyayangi mereka):
Kata هُ َو (dia) adalah Dhamir Rafa', sedangkan
Kata هُ ْم (mereka) adalah Dhamir Nashab.
3. Isim Maushul (Kata Sambung)
Adalah isim yang berfungsi untuk menerangkan, sebagai perantara kata yang
disebutkan sesudahnya. Dalam bahasa Indonsia biasa diartikan dengan “yang”
Contoh : الَّ ِذي (yang,untuk mudzakar), الَّتِي (yang, untuk muannast)
4. Isim Isyaroh (Kata Tunjuk)
Adalah isim yang berfungsi untuk menunjukkan sesuatu. Dalam bahasa
Indonesia biasa diartikan dengan “ini” dan “itu”.
Contoh :
هَ ًذا (ini, untuk mudzakar), هَ ِذ ِه (ini, untuk muannast) ك
َ ِ َذال (itu,
8
untuk mudzakar), َتِ ْلك (itu, untuk muannast)
5. Munada
Adalah isim yang menjadi ma’rifat Karena kemasukan huruf panggilan
(nida’)
Contoh : ُيا َ َر ُجل (wahai laki-laki), يا َ اُسْتا َ ُذ (wahai guru)
6. Isim ‘Alam (Nama orang atau benda)
Adalah isim yang menunjukan arti nama baik nama manusia ataupun
selain manusia.
Contoh : ُم َح َّم ٌد (Muhammad), َ َم َّكة (Kota Makkah), ُالنِّ ْيل (Sungai Nil)
7. Isim Nakiroh yang serangkai dengan Isim Ma’rifat
Isim nakiroh akan menjadi ma’rifat apabila bersambung dengan isim
ma’rifat.
Contoh : قَلَ ُم ُم َح َّم ٍد (Pena Muhammad), ُقَلَ ُمه (Pena-nya).
Kata قَلَ ٌم adalah isim nakiroh, tetapi menjadi ma’rifat karena dirangkai dengan
dengan isim ma’rifat yaitu ُم َح َّم ٍد
9
kemasukan ‘amil.
Yang termasuk isim mabni diantaranya adalah :
1. Isim Dhomir (Kata Ganti)
2. Isim Isyaroh (Kata Tunjuk)
3. Isim Maushul (Kata Hubung)
4. Isim Syarat (Isim yang memerlukan fi’il syarat dan jawabnya)
5. Isim Istifham (Kata Tanya)
Huruf yang dimaksud di sini bukan seluruh huruf hijaiyyah (dari alif, ba, ta dst)
tetapi huruf yang dimaksud dalam.ilmu nahwu shorof adalah huruf hijaiyyah
yang memiliki arti, naik tersusun dari 1 huruf saja atau 2 huruf atau 3 huruf. Jadi
huruf hijaiyyah adalah yang memiliki artinkhisus, baik yang 1 huruf maupun 2
huruf. Contoh huruf hijaiyyah yang 1 huruf namun memiliki arti adalah
contohnya َأ artinya apakah, ب
ِ artinya dengan, َت bisa digunakan untuk huruf
sumpah jadi selain kita bersumpah dengan ِ َوهَّللا, kita bisa juga bersumpah
dengan ِ تَاهَّلل, fa artinya maka, س artinya
َ akan, ك
َ artinya seperti, ِل untuk, َو artinya
dan. Ini contoh huruf hijaiyyah yang memiliki arti. Selanjutnya akan kita lihat
contoh 2 huruf hijaiyyah yang memiliki arti:
min ِم ْن artinya dari
'an ع َْن artinya darifii فِى di
lan لَ ْن artinya tidak akan
lam لَ ْم artinya tidak/belum
Contoh 3 huruf hijaiyyah yang memiliki arti
ilaaإِلَى artinya ke
'alaa َعلَى artinya di atas
Inilah pembagian kata dalam bahasa arab, terbagi menjadi 3 (fi'il, isim dan
huruf). Fi'il sendiri terbagi menjadi 3 yakni fi'il madhi, fi'il mudhori' dan fi'il 'amr.
Yang madhi adalah kata kerja untuk perbuatan yang telah lalu (past tense), fi'il
mudhori' adalah kata kerja untuk perbuatan yang sedang berlangsung atau akan
berlangsung di masa yang akan datang (present continuous tense&future tense)
kemudian fi'il 'amr adalah kata kerja perintah.
Jenis yang ke 2 adalah isim, berbeda dengan fi'il yang hanya terbagi
menjadi 3, isim banyak sekali jenisnya, namun untuk pemula yang harus
diketahui, yang wajib dipahami pembagian isim berdasarkan jumlah, ada isim
10
mufrod (kata tunggal), ada isim tatsniyah (kata ganda)&ada isim jama'
(majemuk). Kemudian isim berdasarkan jenis ada isim mudzakkar (laki-laki), ada
isim muannats (perempuan) dan 1 jenis isim lagi yang wajib dipelajari adalah
isim dhomir (kata ganti) dalam bahasa arab yang jumlahnya ada 14 kata ganti.
Dan terakhir huruf yang dimaksud dalam ilmu nahwu adalah huruf hijaiyyah
(baik 1, 2 atau 3) yang memiliki makna khusus contohnya َأ artinya
apakah, ب
ِ artinya dengan, ِل artinya untuk, ع َْن artinya dari,إِلَى artinya
ke, عَل artinya di atas.
11
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Kalimat dalam Bahasa arab adalah ucapan yang tersusun sehingga pendengar atau
lawan bicara dapat memahami maksudnya. Sesuai dengan objek pembicaraannya, maka
ucapan tersebut harus dalam bahasa Arab.
Kata yang menunjukkan kejadian suatu peristiwa pada waktu tertentu, dan
3) Harf adalah kata yang tidak bisa dipahami maknanya kecuali jika disandingkan dengan
kata lain.
12
DAFTAR PUSTAKA
http://www.programbisa.com/2014/04/mengenal-3-jenis-kata-dalam-bahasa-arab.html
http://na-camhiel.blogspot.com/2012/04/pembagian-kata-dalam-bahasa-arab.html
http://armanbram.blogspot.com/2012/12/kalimat-dan-pembagiannya.htm
13
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas segala rahmatnya sehingga makalah
ini dapat tersusun hingga selesai. Sholawat serta salam tidak lupa pula kami panjatkan
kepada junjungan kita Nabi Muhammad SAW.
Makalah ini kami susun dengan maksimal dan mendapatkan bantuan dari berbagai
pihak sehingga dapat memperlancar pembuatan makalah ini. Untuk itu kami menyampaikan
banyak terima kasih kepada semua pihak yang telah berkontribusi dalam pembuatan makalah
ini.
Terlepas dari semua itu, kami menyadari sepenuhnya bahwa masih ada kekurangan
baik dari segi susunan kalimat maupun tata bahasanya. Oleh karena itu dengan tangan
terbuka kami menerima segala saran dan kritik dari pembaca agar kami dapat memperbaiki
makalah ini.
Akhir kata kami berharap semoga makalah tentang Surah Al-Qur’an 1 Dan Pengertian
Kalimah (Isim, Fi’il, Hurf) dapat bermanfaat bagi para pembaca.
Kelompok 13
i14
MAKALAH
Makalah Ini Diajukan Untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Bahasa Arab
Oleh : Kelompok 13
15
DAFTAR ISI
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang …………………………………………………. 1
B. Tujuan ………………………………………………………….. 1
BAB II PEMBAHASAN
A. Pengertian Kalimat (Kalam) …………………………………….. 2
B. Pembagian Kalimat (Kalam) ……………………………………. 3
16ii