Anda di halaman 1dari 15

CRITICAL JURNAL REVIEW

Dosen Pengampu :
…………………………………….

DISUSUN OLEH :

NAMA : AISYAH NADILA


NIM :
KELAS :

JURUSAN …………………………
PRODI …………………….
FAKULTAS ……………………………
UNIVERSITAS NEGERI MEDAN
2021/2022
KATA PENGANTAR

Assalamualaikum Wr.Wb

Segala puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT Tuhan Yang Maha Esa,
karena atas rahmat dan hidayahNya penulis dapat menyelesaikan tugas Critical Book Review
Penulis juga mengucapkan banyak terima kasih kepada Ibu Suri Handayani Damanik, S.Pd.,
M.Pd. yang membimbing mata kuliah Psikologi Pendidikan dan memberi kesempatan untuk
memaparkan hasil pemikiran (kritikan) penulis. Sebagai manusia biasa tentu tugas ini masih
jauh dari kesempurnaan, oleh karena itu penulis sangat mengharapkan kritik dan saran yang
sifatnya membangun guna kesempurnaan tugas ini. Akhir kata penulis mengucapkan terima
kasih dan semoga bisa menambah pengetahuan bagi pembaca.

Medan, 06 September 2021

Penulis

AISYAH NADILA
CRITICAL JURNAL REVIEW

JURNAL PERTAMA

1. JUDUL PENGARUH CHARACTER EDUCATION TRAINING


MELALUI OUTBOUND TRAINING UNTUK
PENINGKATAN KEJUJURAN DAN INTEGRITAS
2. JURNAL Jurnal Psikologi Pendidikan & Konseling
3. DOWNLOAD https://media.neliti.com/media/publications/126831-ID-
none.pdf
4. VOLUME Volume 2 no. 1
5. TAHUN Juni 2016
6. PENULIS Sahril Buchori
7. REVIEWER Annisa Nurhasanah

8. TANGGAL 22 Maret 2020


9. ISSN p-ISSN: 2443-2202 e-ISSN: 2477-2518
10. ABSTRAK Metode outbound merupakan metode yang paling efektif dalam
PENELITIAN mengakomodasi/kebutuhan tuntutan terhadap hasil suatu
pelatihan. Metode ini efektif untuk membangun pemahaman
terhadap suatu konsep dan membangun prilaku karakter
individu berupa kejujuran dan integritas. Karakter akan tertanam
dan akan menjadi pribadi individu yang lebih baik. Penelitian
ini bertujuan untuk mengetahui gambaran karakter jujur dan
integritas mahasiswa Bidik Misi FIP UNM sebelum dan setelah
pemberian CEt melalui outbound dan untuk mengetahui
pengaruh CEt melalui outbound dalam meningkatkan karakter
jujur dan integritas mahasiswa Bidik Misi FIP UNM. Penelitian
ini adalah penelitian kuantitatif, pre-experimental dengan
menggunakan OneGroup Pretest-Posttest Design. Hasil
penelitian ini adalah Character Education Training (CEt)
melalui Outbound Training efektif untuk peningkatan kejujuran
dan integritas mahasiswa Bidik Misi FIP UNM.
11. METODE Penelitian ini adalah penelitian kuantitatif, pre-experimental
yang akan mengkaji tentang pengaruh CEt melalui Outbond
training untuk peningkatan kejujuran dan integritas pada
mahasiswa Bidik Misi Fakultas Ilmu Pendidikan Universitas
Negeri Makassar, angkatan 2013- 2014. Desain penelitian yang
digunakan adalah “One-Group Pretest-Posttest Design”
(Sugiyono, 2015: 111). Dalam penelitian ini tidak menggunakan
kelompok kontrol. Desain ini dilakukan dengan
membandingkan hasil pre-test dengan hasil post-test

Batasan-batasan variable-variabel yang dikaji dalam penelitian


ini sebagai berikut:
1. Outbound training adalah kegiatan di alam terbuka dengan
memanfaatkan tim melalui kegiatan bersama untuk mengatasi
pribadi yang bermasalah baik psikis maupun fisik, berupa
meningkatkan sikap jujur dan nilai integritas dalam berperilaku
atau beraktivitas.
2. Kejujuran adalah mengakui, berkata atau memberikan suatu
informasi dan berbuat yang sesuai kenyataan atau sebenarnya,
sehingga akan membawa kebaikan dan menjauhkan dari sikap
dusta.
3. Integritas adalah sifat, atau keadaan yang menunjukkan
kesatuan yang utuh, berpegang teguh pada prinsip dan
kesesuaian antara kata dengan perbuatan.
Populasi penelitian ini adalah mahasiswa penerima beasiswa
bidik misi FIP UNM Makassar angkatan 2013-2014 yang
berjumlah 363 orang dari 7 jurusan/program studi di FIP UNM.
Pertimbangan besarnya populasi, maka ditetapkan penarikan
sampel sebesar 10% dari populasi 363 sehingga diperoleh
sampel 36 orang. Penarikan sampel sesuai dengan pendapat
Arikunto, 2002:112 yaitu: ”jika jumlah subjeknya besar dapat
diambil antara 10%-15% atau 20%-25% atau lebih tergantung
kemampuan peneliti. Pengambilan sampel dilakukan secara
random sampling sehingga setiap jurusan/prodi memiliki
kesempatan yang sama untuk menjadi sampel.
Untuk menjaring data yang dibutuhkan dalam penelitian ini
digunakan instrument dalam bentuk angket. Angket digunakan
untuk mengungkapkan pengaruh penerapan CEt melalui
outbond training sebelum dan sesudahperlakukan dalam
meningkatkan kejujuran dan integritas mahasiswa. Sebelum
angket ini digunakan dalam penelitian terlebih dahulu dilakukan
uji validitas (uji coba instrument). Teknik analisis data yang
digunakan yaitu analisis deskriptif. Analisis deskriptif
digunakan untuk menggambarkan tingkat kejujuran dan
integritas pada mahasiswa Bidik Misi Fakultas Ilmu Pendidikan
Universitas Negeri Makassar sebelum dan sesudah perlakuan.

12. PEMBAHASAN Berdasarkan analisis data di atas, Character Education


Training (CEt) melalui Outbound Training dapat menjadi cara
untuk dapat meningkatkan kejujuran dan integritas mahasiswa.
Outbound Training mempunyai arti kegiatan di luar ruangan
yang sangat bermanfaat bagi mahasiswa karena mengandung
unsur edukasi yang dapat membentuk karakter seseorang.
Pembentukan karakter mahasiswa merupakan hal yang sangat
penting selaku peserta didik. Melalui permainan-permainan
ringan yang menarik, peserta dihadapkan pada suatu tantangan
untuk dipecahkan secara bersama-sama dengan sejenak
melepaskan atribut masing-masing. Sehingga diharapkan
tercipta suasana keakraban, kebersamaan serta kerjasama tim
yang nantinya bermanfaat dalam mengatasi permasalahan yang
lebih besar (Umar:2011). Mengembangkan berbagai potensi
dapat dilakukan melalui

belajar yang berbasis outdoor. Metode outdoor dapat


meningkatkan kebersamaan, kesetiakawanan pelajar, serta dapat
memberikan inspirasi kepada pembelajar. Hal ini merupakan
nilai-nilai karakter pada potensi individu. Perkembangan diri
mahasiswa akan tepat dengan adanya wadah untuk
implementasi pengembangan karakter yang tepat, (Purwanto,
2008). Zulkarnain (2013: 206) mengungkapkan bahwa tujuan
outbound bermacammacam sesuai dengan subjek dan objeknya
atau tergantung dari tujuan yang akan dicapai serta sasarannya.
Outbound dapat membentuk karakter mahasiswa untuk menjadi
mahasiswa yang jujur dan berintegritas. Tujuan utama kegiatan
pelaksanaan outbound training adalah melatih para peserta
untuk mampu menyesuaikan diri dengan perubahan yang ada
dengan membentuk sikap professionalisme para peserta yang
didasarkan pada perubahan dan perkembangan karakter
termasuk didalamnya mengembangkan perilaku jujur dan
integritas, komitmen serta kinerja yang diharapkan akan
semakin lebih baik. Metode outbound merupakan metode yang
paling efektif dalam mengakomodasi/kebutuhan tuntutan
terhadap hasil suatu pelatihan. metode ini efektif dalam
membangun pemahaman terhadap suatu konsep dan
membangun prilaku karakter individu. Karakter akan tertanam
dan akan menjadi pribadi individu yang lebih baik.

13. REFERANSI  Ancok, J. 2013. Outbound Management Training:


Aplikasi Ilmu Perilaku dalam Pengembangan Sumber
Daya Manusia. Yogyakarta: UII Press.

 Al-Qur’an & Terjemahan. Bandung: PT. Sygma


Examedia Arkanleema.

 Al Asqalani, I.H. 2002. Fathul Baari: Penjelasan Kitab


Shahih Al Bukhari. Penerjemah: Gazirah Abdi Ummah.
Jakarta: Pustaka Azzam.

 Arikunto, S. 2002. Prosedur Penelitian Pendekatan


Problem. Jakarta: RT. Rineka Cipta.

 Aryani, F. 2013. Bimbingan Belajar, Cara Efektif Menulis


Karya Ilmiah Tanpa Plagiat. Makassar. Edukasi Mitra
Grafika.
 Bakhtiar, M. I. (2015). Pengembangan Video Ice
Breaking Sebagai Media Bimbingan Konseling. Jurnal
Psikologi Pendidikan Dan Konseling, 1(2), 150–163.
Retrieved from http://ojs.unm.ac.id/index.php/JPPK/arti
cle/view/1816

 Hadi, S. 2007. Metodogi Research: Jilid 2. Yogyakarta:


Andi

 Hahn, K. 1985. Outwardbound Available. (online)


www.outbwardboundUSA.com. diakses pada tanggal 23
februari 2015.

 Kementrian pendidikan Nasional. 2010. Sistem


Penjaminan Mutu Perguruan Tinggi. Jakarta. Dirjen
Perguruan Tinggi.

 Sugiyono. 2004. Statistik untuk Peneltian. Bandung:


Alfabeta. _______. 2015. Metode Penelitian Pendidikan:
Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D. Bandung:
Alfabeta.

 Susilo. 2005. Outbound itu Menyesatkan?. Jakarta: Budi


Cendekia

 Tiro, A. 2004. Dasar-dasar Statistik. Ujung Pandang:


UNM.

 Umar, T. 2011. Pengaruh Outbond Training terhadap


Peningkatan Rasa Percaya Diri Kepemimpinan dan
Kerjasama Tim. Jurnal Ilmiah SPIRIT. ISSN; 1411-8319
Vol. 11 No. 3 Tahun 2011.

 Widia. 2014. Peran Mahasiswa dalam Meningkatkan


Mutu Pendidikan (online) www.kompasiana.com .
Diakses pada tanggal 20 Februari 2015.

 Zulkarnain, W. 2013. Dinamika Kelompok: Latihan


Kepemimpinan Pendidikan. Jakarta: Bumi Aksara.
14. KELEBIHAN Peneliti memasukkan beberapa rumus kedalam jurnal ini

Penjelasan yang sangat rinci

Penelitian lebih bersifat sistematis


15. KEKURANGAN Ada beberapa kata yang tidek mudah dimengerti oleh
pembaca.

16. KESIMPULAN Hasil penelitian mengenai Character Education Training


(CEt) melalui outbound training untuk peningkatan kejujuran
dan integritas mahasiswa bidik misi FIP UNM, dapat
disimpulkan yaitu: tingkat kejujuran dan integritas mahasiswa
bidik misi FIP UNM, berdasarkan hasil pretest atau sebelum
diberikan perlakuan menunjukkan sebagian besar mahasiswa
berada pada kategori sedang dan selebihnya berda pada
kategori rendah atau belum cukup memadai dan perlu untuk
ditingkatkan. Adapun hasil posttest atau setelah pemberian
perlakuan, sebagian kecil mahasiswa masih memiliki tingkat
kejujuran dan integritas pada kategori sedang namun sebagian
besar berada pada kategori tinggi. Hal ini menunjukkan
Character Education Training (CEt) melalui outbound training
efektif untuk peningkatan kejujuran dan integritas mahasiswa
bidik misi FIP UNM.
17. SARAN Dari penelitian ini disarakan agar kegiatan aoutbond bagi
mahasiswa yang umum atau reguler juga diberikan tidak
hanya kepda mahasiswa penerima beasiswa bidikmisi.
Pimpinan fakutas dan jurusan dapat memperhatikan
kebutuhan perkembangan mahasiswa terutama dari segi
kejujuran dan integritasnya. Dan bagi peneliti dapat menjadi
bahan referensi untuk penelitian selanjutnya.

JURNAL KEDUA

1. JUDUL PENERAPAN PENDIDIKAN KARAKTER UNTUK


MENCEGAH KECENDERUNGAN PENYALAHGUNAAN
NARKOBA SMK NEGERI 5 MAKASSAR
2. JURNAL Jurnal Psikologi Pendidikan & Konseling

3. VOLUME Volume 1 Nomor 2

4. DOWNLOAD file:///C:/Users/LENOVO/Downloads/1810-4195-2-PB%20(3).pdf
5 TAHUN Desember 2015
6. PENULIS Hasbahuddin
7. REVIEWER Annisa Nurhasanah
8. TANGGAL 22 Maret 2020
9. ISSN p-ISSN: 2443-2202 e-ISSN: 2477-2518
10. ABSTRAK Penelitian ini bertujuan :

1) Mengetahui gambaran kecenderungan penyalahgunaan narkoba


sebelum dan sesudah diberikan layanan bimbingan konseling
berbasis pendidikan karakter pada siswa di SMK Negeri 5
Makassar?.

2) Apakah ada pengaruh layanan bimbingan konseling berbasis


pendidikan karakter untuk mencegah penyalahgunaan narkoba pada
siswa SMK Negeri 5 Makassar?.

Pendekatan penelitian adalah kuantitatif dengan jenis true


eksperiment. Desain penelitian ini adalah pretest – posttest control
group design. Populasi dalam penelitian ini adalah 110 siswa dan
sampel sebanyak 60 siswa. Teknik penarikan sampel adalah
purposive sampling. Hasil penelitian menunjukkan: 1) Gambaran
kecenderungan penyalahgunaan narkoba pada siswa sebelum
diberikan layanan bimbingan konseling berbasis pendidikan
karakter berdasarkan hasil pretest baik kelompok eksperimen
maupun kelompok kontrol pada umumnya berada pada kategori
tinggi. Setelah diberikan BK berbasis pendidikan karakter
berdasarkan hasil posttest kelompok eksperimen berada pada
kategori rendah sedangkan kelompok kontrol yang tidak diberi
layanan BK berbasis karakter namun mendapatkan perlakuan
berupa layanan BK dari konselor sekolah pada umumnya masih
berada pada kategori tinggi.

2) Ada perbedaan yang signifikan antara penerapan layanan BK


berbasis pendidikan karakter dengan siswa yang diberikan layanan
BK oleh konselor sekolah untuk mencegah kecenderungan
penyalahgunaan narkoba pada siswa SMK Negeri 5 Makassar.
11. METODE Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah
pendekatan kuantitatif dengan jenis eksperimen, di mana
penelitian ini mengungkap adanya pengaruh penerapan layanan
bimbingan konseling berbasis pendidikan karakter untuk
mencegah kecenderungan penyalahgunaan narkoba pada siswa
SMK Negeri 5 Makassar. Dengan demikian, dalam penelitian ini
ada kelompok eksperimen dan kelompok kontrol yang
masingmasing diberikan pre test dan post test. Model rancangan
penelitian ini adalah pretest –posttest control group design.

Adapun prosedur pelaksanaan penelitian mulai dari penentuan


kelompok eksperimen dan kelompok control, Pre Test, perlakuan
berupa pemberian layanan BK berbasis pendidikan karakter, Post
Test, dan analisis data sebagai berikut:
1. Penentuan kelompok eksperimen dan kelompok kontrol yang
berasal 60 siswa dari sampel penelitian yang telah ditentukan
melalui tahapan penentuan sampel, kemudian dibagi menjadi dua
kelompok yaitu 30 siswa kelompok kontrol dan 30 Siswa sebagai
kelompok eksperimen yang berasalan dari siswa kelas X yang ada
di SMK Negeri 5 Makassar.
2. Pelaksanaan pretest terhadap kelompok kontrol dan kelompok
eksperimen berupa pemberian angket kecenderungan
penyalahgunaan narkoba.
3. Pemberian perlakuan berupa penerapan layanan BK berbasis
pendidikan karakter terhadap kelompok eksperimen sedangkan
kelompok kontrol memperoleh layanan BK diluar dari layanan
BK berbasis karakter yang diberikan oleh Konselor sekolah.
4. Pelaksanaan Post test terhadap kelompok kontrol dan kelompok
eksperimen berupa pemberian angket kecenderungan
penyalahgunaan narkoba.
5. Untuk kebutuhan analisis data dicari selisih skor Post tes
dengan Pre test untuk masingmasing subjek baik kelompok
eksperimen maupun kelompok kontrol, setelah menemukan gain
skor kemudian dilakukan uji t untuk menguji hipotesis yang
diajukan.
12. PEMBAHASAN Berdasarkan hasil dan pembahasan penelitian, maka dapat
dirumuskan beberapa implikasi hasil penelitian ini. Perumusan
implikasi penelitian menekankan pada upaya untuk mencegah
kecenderungan penyalahgunaan narkoba pada siswa. Hasil dan
pembahasan penelitian menyatakan bahwa ada perbedaan yang
signifikan antara penerapan layanan BK berbasis pendidikan
karakter dengan siswa yang diberikan layanan BK oleh konselor
sekolah untuk mencegah kecenderungan penyalahgunaan narkoba
pada siswa SMK Negeri 5 Makassar. Temuan tersebut
memberikan pengertian bahwa penerapan layanan bimbingan
konseling berbasis pendidikan karakter dapat digunakan untuk
mencegah kecenderungan penyalahgunaan narkoba pada siswa.
Temuan lain yang diperoleh dari hasil penelitian ini diketahui
bahwa kecenderungan penyalahgunaan narkoba pada siswa SMK
Negeri 5 Makassar berada pada kategori tinggi.

Selanjutnya setelah diberikan layanan bimbingan konseling


berbasis pendidikan karakter kecenderungan penyalahgunaan
narkoba pada siswa mengalami penurunan. Meskipun demikian
temuan ini belum dapat digeneralisasikan bahwa semua siswa di
SMK Negeri 5 Makassar tercegah atau terhindar dari
penyalahgunaan narkoba. Berdasarkan uraian tersebut di atas,
dapat dipahami bahwa salah satu upaya untuk mencegah
kecenderungan penyalahgunaan narkoba pada siswa adalah
menerapkan layanan bimbingan konseling berbasis karakter yang
sistematis dan terstruktur berdasarkan pedoman yang telah
disusun serta diberikan secara berkesinambungan. selanjutnya
agar layanan bimbingan konseling berbasis karakter dapat
digunakan oleh konselor lain sekiranya panduan layanan
bimbingan konseling berbasis karakter yang diterapkan oleh
peneliti disempurnakan lagi.

Selain itu peneliti berharap agar layanan bimbingan konseling


berbasis karakter menjadi suatu layanan yang harus dimasukkan
dalam silabus program tahunan layanan BK di sekolahsekolah
terutama sekolah menengah ke atas. Layanan bimbingan
konseling berbasis pendidikan karakter yang telah diterapkan oleh
peneliti tidak mudah karena dalam penerapannya peneliti
menemukan sejumlah kendala antara lain:

(1) layanan bimbingan konseling berbasis pendidikan karakter


membutuhkan waktu yang cukup lama karena rangkaian materi
yang terdiri dari 6 sesi pertemuan,

(2) efektifitas waktu sangat dibutuhkan karena tiap sesi


membutuhkan waktu sekitar 90 menit untuk tiap sesi, sementara
di sekolah-sekolah waktu yang diberikan kepada konselor sangat
terbatas.

(3) animo siswa untuk mengikuti tiap sesi dalam proses perlu
ditingkatkan,

(4) penyajian materi harus lebih menarik dan mengaktifkan siswa


sehingga tidak menimbulkan kejenuhan pada siswa untuk
mengikuti sesi layanan.
13. KEKUATAN Penelitian lebih bersifat sistematis
PENELITIAN
Penelitian mampu Memaksimalkan teori yang berasal dari buku
yang telah dibaca

Spesifik, jelas dan terperinci


14. KELEMAHAN Orientasi hanya terbatas pada teori
PENELITIAN
Ada beberapa kata yang sulit untuk dipahami.
15. KESIMPULAN Hasil penelitian mengenai penerapan layanan bimbingan konseling
berbasis pendidikan karakter untuk mengurangi kecenderungan
penyalahgunaan narkoba pada siswa di SMK Negeri 5 Makassar,
disimpulkan sebagai berikut : 1) Gambaran kecenderungan
penyalahgunaan narkoba pada siswa sebelum diberikan layanan
bimbingan konseling berbasis pendidikan karakter berdasarkan hasil
pretest baik kelompok eksperimen maupun kelompok kontrol pada
umumnya berada pada kategori tinggi. Setelah diberikan BK
berbasis pendidikan karakter berdasarkan hasil posttest kelompok
eksperimen berada pada kategori rendah sedangkan kelompok
kontrol yang tidak diberi layanan BK berbasis karakter namun
mendapatkan perlakuan berupa layanan BK dari konselor sekolah
pada umumnya masih berada pada kategori tinggi.,

2) Ada perbedaan yang signifikan antara penerapan layanan BK


berbasis pendidikan karakter dengan siswa yang diberikan layanan
BK oleh konselor sekolah untuk mencegah kecenderungan
penyalahgunaan narkoba pada siswa SMK Negeri 5 Makassar.
Artinya, bagi kelompok eksperimen atau siswa yang diberikan
layanan bimbingan konseling berbasis pendidikan karakter,
mengalami penurunan dalam kecenderungan penyalahgunaan
narkoba dibandingkan dengan kelompok kontrol atau siswa yang
diberikan layanan BK oleh konselor sekolah.
16. SARAN Dengan hasil penelitian ini maka disarankan pada konselor sekolah
dapat layanan bimbingan konseling berbasis pendidikan karakter
dalam menangani masalah-masalah yang dialami oleh siswa secara
terprogram dan bekerjasama dengan pihak-pihak yang terkait.
Kepada para guru di sekolah, hendaknya dapat bekerjasama dengan
konselor dalam menangani masalahmasalah siswa khusunya untuk
kecenderungan penyalahgunaan nartkoba pada siswa melalui
pelaksanaan layanan bimbingan konseling berbasis pendidikan
karakter, sehingga masalahmasalah yang dialami oleh siswa dapat
tertangani secara tepat, cepat dan bijaksana. Peneliti menganggap
dalam pelaksanaan layanan bimbingan konseling berbasis
pendidikan karakter konselor perlu memperhatikan waktu dan
ketepatan pengulangan latihan-latihan yang diberikan dalam
pelaksanaan layanan ini sehingga tujuan dari pelaksanaan layanan
dapat tercapai.
17. REFERANSI  Arikunto, S. 2006. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan
Praktek. Jakarta: PT Rineka Cipta.
 Asmani, J. M. 2012. Panduan Efektif Bimbingan dan Konseling
di Sekolah. Jogjakarta: Diva Press
 BNNP Sulawesi Selatan. 2012 (on line, diakses 28 April 2013)
 Departemen Pendidikan Nasional. 2007. Pernataan Profesional
Konselor Dan Layanan Bimbingan dan Konseling Dalam Jalur
Pendidikan Formal.Bandung: PPB UPI
 Indiyah. 2005. Faktor-faktor Penyebab Penyalahgunaan
NAPZA: Studi Kasus Pada Narapidana Di lp klas ii/a
Wirogunan Yogyakarta. Jurnal Kriminologi Indonesia Vol. 4
No. I September 2005 : 87 – 104 (on line) Kementerian
Pendidikan Nasional. 2010. Pengembangan Budaya dan
Karakter Bangsa. Jakarta
 Kementerian Pendidian Nasional. 2010. Kebijakan Nasional
Pembangunan Karakter Bangsa Tahun 2010-2015. Edisi revisi
 Koesoema, A. D. 2012. Pendidikan Karakter ”Utuh dan
Menyeluruh”. Yogyakarta: Kanisius
 Lickona. 2003. CEP`s Eleven Principles of Effecive Character
Education. Washington: Character Education Partnership.
 Mulyatiningsih, E. 2014. Analisis Model-Model Pendidikan
Karakter Untuk Usia AnakAnak, Remaja Dan Dewasa. FT
UNY. Karang malang. Yogyakarta (Jurnal on line, di akses
tanggal 26 Juni 2014.)
 Saleh, M. 2012. Pendidikan Karakter Untuk Generasi Bangsa.
Jakarta: Erlangga Shofa, A M A. 2014. Pendidikan karakter di
sekolah sejak proklamasi Kemerdekaan sampai era reformasi.
Prodi Pendidikan Pancasila dan Kewrganegaraan, Jurusan
Hukum dan Kewrganegaraan. Universitas Negeri Malang. Jl.
Semarang 5 Malang. E-mail: arisshofa @ymail.com. (Jurnal-
Online UM ac.id, diakses tanggal 26 Juni 2014)
 Sugiyono. 2008. Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif dan R
& D. Bandung: Alfabeta
 Suparno, dkk. 2002. Pendidikan Budi Pekerti di
Sekolah.Yogyakarta: Kanisius
 Suyanto & Hisyam, D. 2000. Pendidikan di Indonesia
Memasuki Milenium III: Refleksi dan Reformasi. Yogyakarta:
Adicita Karya Nusa
 Tiro, Arif. 2004. Dasar-dasar Statistik. Ujung Pandang: UNM
 Yusuf, S. 2007. Psikologi Perkembangan Anak dan Remaja.
Bandung: PT Remaja Rosdakarya.

BAB III

PENUTUP

3.1 KESIMPULAN
Kedua jurnal diatas mempunyai kelebihan dan kekurangan masing-masing. pada
jurnal kedua abstrak nya lebih mudah dipahami, sedangkan pada jurnal pertama abstrak tidak
terlalu menjelaskan apa tujuan penelitian. Kedua jurnal memiliki saran dan kesimpulan yang
lengkap.

Anda mungkin juga menyukai