Anda di halaman 1dari 11

MANAJEMEN STRATEGI

ANALISIS DAN PILIHAN STRATEGI

Oleh:
Nadila Fahira (200521005)
Atifa Risty Harahap (200521006)
Andre Frandika Simanjuntak (200521041)

PROGRAM STUDI STRATA-1 MANAJEMEN EKSTENSI


DEPARTEMEN MANAJEMEN
FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
MEDAN
2021
BAB I
PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang
Sebuah perusahaan sangat penting untuk melakukan pengambilan keputusan
untuk menyelesaikan suatu masalah yang terdapat didalam perusahaan.
Apabila sebuah perusahaan salah dalam memilih strategi tentunya akan dapat
berdampak pada kondisi perusahaan, Menganalisis suatu hal sangat dibutuhkan agar
sesuatu yg dilakukan berjalan dengan tepat, begitu pun dengan memilih strategi yang
akan digunakan agar cara yang digunakan efektif dan berjalan lancar. Kesalahan dalam
menganalisis tentunya dapat berdampak buruk pada banyak hal, jika salah menganalisis
maka akan salah juga dalam memilih strategi yang akan digunakan. Proses menciptakan
dan memilih strategi dapat dilakukan dengan mengindentifikasi dan mengevaluasi
strategi-strategi yang telah dikumpulkan dengan tahapan input, pencocokan dan
keputusan. Dengan menggunakan kerangka perumusan strategi yang komprehensif
diharapakan dapat menciptakan strategi yang tepat. Dalam bab ini kami akan
menyampaikan materi tentag analisis dan pilihan strategi.

1.2. Rumusan Masalah


1. Apa yang dimaksud Tahap Input dan Tahap Pencocokan
2. Bagaimana Matriks SWOT?
3. Bagaimana Matriks SPACE?
4. Bagaimana Matriks BCG?

1.3. Tujuan
1. Untuk mengetahui apa yang dimaksud tahap input dan tahap pencocokan.
2. Untuk mengetahui matriks SWOT,SPACE,BCG
3. Untuk mengetahui apa yang dimaksud tahap Keputusan
BAB 2
PEMBAHASAN
2.1 Hakikat dan Analisis Pilihan Strategi
Analisis dan pemilihan strategi sebagian besar melibatkan pengambilan
keputusan subyektif berdasarkan informasi objektif. Analisis dan pemilihan strategi
berusaha menentukan tindakan alternatif yang paling baik yang akan dijalankan
didalam mewujudkan misi dan
tujuan perusahaan.
2.2 Proses Menciptakan dan Memilih Strategi
Mengindentifikasi dan mengevaluasi strategi alternatif alternatif hendaknya
melibatkan banyak manajer dan karyawan, perwakilan dari departemen dan divisi dalam
perusahaan harus diikutsertakan dalam proses ini yang telah merumuskan pernyataan
visi dan misi organisasi serta audit eksternal dan internal. Partisipasi mereka (partisipan)
memberi peluang terbaik bagi manajer dan karyawan untuk memperoleh pemahaman
tentang apa yang perusahaan lakukan dan mengapa dilakukan serta untuk berkomitmen
dalam membantu perusahaan mencapai tujuan tujuan yang telah ditetapkan.
Seluruh partisipan dalam memberikan analisis dan pemilihan strategi harus
memiliki informasi audit eksternal dan internal dihadapan mereka. Strategi-strategi
alternatif yang diajukan para partisipan harus dipertimbangkan dan didiskusikan dalam
satu atau serangkaian rapat. Dan harus disusun dalam bentuk tertulis.

2.3 Kerangka Perumusan Strategi Yang Komprehensif


Kerangka Analisis dan Perumusan Strategi dibagi dalam 3 (tiga) tahap:
1. TAHAP INPUT (Input Stage) Berisi informasi input dasar yang dibutuhkan dalam
merumuskan strategi terdiri atas :
a) Matrik Evaluasi Faktor Eksternal (EFE) dan Matrik Evaluasi Faktor Internal
(IFE)
Matriks Evaluasi Faktor Eksternal (EFE) adalah alat yang digunakan untuk
menguji lingkungan eksternal perusahaan dan untuk mengidentifikasi peluang
dan ancaman yang ada. Matriks Evaluasi Faktor Internal (IFE) adalah alat yang
digunakan untuk mengevaluasi lingkungan internal perusahaan dan untuk
mengungkapkan kekuatan serta kelemahannya. kedua alat tersebut digunakan
untuk meringkas informasi yang diperoleh dari analisis lingkungan internal dan
eksternal perusahaan. Informasi diringkas, dievaluasi, dan digunakan untuk
tujuan lebih lanjut, seperti, untuk membangun analisis SWOT atau matriks IE.
Meskipun, alatnya cukup sederhana, namun matriks ini mampu mengidentifikasi
dan mengevaluasi faktor-faktor utama yang mempengaruhi.
1. Manfaat
Kedua matriks tersebut memiliki manfaat sebagai berikut:
 Mudah dimengerti. Faktor yang dimasukkan kedalam matriks
memiliki arti yang jelas bagi semua orang di dalam maupun di luar
perusahaan. Tidak ada kebingungan atas istilah yang digunakan atau
implikasi dari matriks.
 Mudah digunakan. Matriks tidak memerlukan keahlian yang luas,
banyak personil atau banyak waktu untuk membuatnya.
 Berfokus pada faktor internal dan eksternal utama. Tidak seperti
beberapa analisis lainnya (misalnya analisis rantai nilai, yang
mengidentifikasi semua aktivitas dalam rantai nilai perusahaan,
terlepas dari kepentingannya), IFE dan EFE hanya menyoroti faktor
utama yang mempengaruhi perusahaan atau strateginya.
 Serba guna, Alat tersebut dapat digunakan untuk membangun
analisis SWOT, matriks IE, matriks GE-McKinsey atau untuk
benchmarking.

2. Keterbatasan
 Mudah diganti. Matriks IFE dan EFE dapat diganti hampir
seluruhnya dengan analisis PEST, analisis SWOT, matriks profil
kompetitif dan sebagian analisis lainnya.
 Tidak secara langsung membantu formasi strategi. Kedua analisis
hanya mengidentifikasi dan mengevaluasi faktor tapi tidak
membantu perusahaan secara langsung dalam menentukan langkah
strategis berikutnya atau strategi terbaik.
 Faktornya terlalu luas. Beberapa kekuatan juga bisa menjadi
kelemahan, misal. Brand image, yang bisa menjadi brand image
yang kuat dan berharga atau brand image yang buruk. Situasi yang
sama adalah dengan peluang dan ancaman. Oleh karena itu, setiap
faktor harus sespesifik mungkin didefinisikan untuk menghindari
kebingungan mengenai faktor mana yang harus diidentifikasikan.
3. Menyusun Matriks EFE & IFE
Langkah 1 (Identifikasi faktor eksternal / internal utama)
Matriks EFE Lakukan analisis PEST terlebih dahulu. Informasi dari
analisis PEST menunjukkan faktor mana yang saat ini mempengaruhi atau
dapat mempengaruhi perusahaan di masa depan. Pada titik ini, faktor dapat
berupa peluang atau ancaman dan tugas Anda selanjutnya adalah
mengurutkannya menjadi satu atau kategori lainnya. Cobalah untuk melihat
faktor mana yang bisa menguntungkan perusahaan dan mana yang akan
merugikannya. Anda juga harus menganalisis tindakan dan strategi pesaing
Anda. Dengan cara ini Anda akan tahu apakah yang dilakukan pesaing
adalah benar dan apakah strategi mereka kurang.
Matriks IFE Jika Anda telah melakukan analisis SWOT, Anda dapat
mengumpulkan beberapa faktor dari sana. Analisis SWOT biasanya tidak
lebih dari 10 kekuatan dan kelemahan, jadi Anda harus melakukan analisis
tambahan untuk mengidentifikasi lebih banyak pada matriks faktor internal
utama.Lihat kembali ke sumber daya, kemampuan, struktur organisasi,
budaya, area fungsional dan analisis rantai nilai perusahaan dan kenali titik
lemah organisasi.
Langkah 2. (Tetapkan bobot dan peringkat)
Bobot dan penilaian diberikan secara subyektif. Oleh karena itu, proses
ini yang lebih sulit daripada mengidentifikasi faktor-faktor utama. Kami
menetapkan bobot berdasarkan opini analis industri. Cari tahu apa yang para
analis katakan tentang faktor keberhasilan industri dan kemudian gunakan
pendapat atau analisis mereka untuk menetapkan bobot yang sesuai. Proses
yang sama adalah dengan penilaian. Meskipun, kali ini Anda atau anggota
kelompok Anda harus memutuskan peringkat apa yang harus ditetapkan.
Rating dari 1-4 dapat diberikan ke setiap kesempatan dan ancaman, namun
hanya penilaian dari 1-2 yang dapat diberikan pada setiap kelemahan dan 3-
4 pada setiap kekuatan.
Langkah 3(Gunakan hasilnya)
Matriks IFE atau EFE memiliki nilai kecil tersendiri. Anda harus
melakukan kedua analisis dan menggabungkan hasilnya untuk
mendiskusikan strategi baru atau untuk analisis lebih lanjut. Mereka sangat
berguna saat membangun analisis SWOT tingkat lanjut, matriks SWOT
untuk strategi atau matriks IE.
b) Matrik Profil Kompetitif (CPM)
Matrik Profil Kompetitif (CPM) adalah adalah alat yang membandingkan
perusahaan dan para pesaingnya dan mengungkapkan kekuatan dan kelemahan
relatif mereka. Untuk lebih memahami lingkungan eksternal dan persaingan
dalam industri tertentu, perusahaan sering menggunakan CPM. Matriks ini
mengidentifikasi pesaing utama perusahaan dan membandingkannya
menggunakan faktor penentu keberhasilan industri. Analisis ini juga
mengungkapkan kekuatan dan kelemahan relatif perusahaan terhadap
pesaingnya, sehingga perusahaan akan tahu, area mana yang harus ditingkatkan
dan, area mana yang harus dilindungi. Contoh matriks ditunjukkan di bawah ini.
1. Manfaat CPM:
 Faktor yang sama digunakan untuk membandingkan perusahaan. Ini
membuat perbandingan lebih akurat.
 Analisis menampilkan informasi pada sebuah matriks, yang
memudahkan untuk membandingkan perusahaan secara visual.
 Hasil dari matriks memudahkan pengambilan keputusan. Perusahaan
dapat dengan mudah menentukan area mana yang harus mereka
tingkatkan, lindungi atau strategi apa yang harus mereka kejar.
2. Menyusun CPM
Langkah 1 ( Identifikasi faktor penentu keberhasilan)
Untuk mempermudah, gunakan daftar CSF kami dan sertakan sebanyak
mungkin faktor. Selain itu, pertanyaan berikut harus membantu
mengidentifikasi CSF industri: Mengapa konsumen lebih menyukai
Perusahaan A daripada perusahaan B atau sebaliknya? Sumber daya,
kemampuan, dan kompetensi apa yang dimiliki perusahaan? Apa
keunggulan kompetitif kompetitif yang dimiliki perusahaan di industri?
Mengapa beberapa perusahaan berhasil dan yang lainnya gagal dalam
industri ini?

Langkah 2 (Tetapkan bobot dan peringkat)


Cara terbaik untuk mengidentifikasi bobot apa yang harus diberikan pada
masing-masing faktor adalah membandingkan perusahaan dengan kinerja
terbaik dan terburuk di industri ini. Perusahaan yang berkinerja baik
biasanya akan melakukan kegiatan yang penting untuk kesuksesan di
industri ini. Mereka akan menempatkan sebagian besar sumber daya dan
energi mereka ke dalam kegiatan tersebut dibandingkan dengan organisasi
berkinerja rendah. Bobot juga dapat ditentukan dalam diskusi dengan
manajer tingkat atas lainnya. Penilaian harus diberikan dengan
menggunakan benchmarking atau selama diskusi tim.
Langkah 3 (Bandingkan skor dan ambil tindakan)
Anda harus membandingkan skor pada masing-masing faktor untuk
mengidentifikasi di mana kekuatan dan kelemahan relatif perusahaan
berada. Dalam contoh pertama kami, Perusahaan A memiliki kekuatan
relatif dalam ‘tingkat integrasi produk’, ‘rangkaian produk’ dan ‘variasi
saluran distribusi’. Oleh karena itu, Perusahaan A harus melindungi area
ini sambil mencoba memperbaiki kelemahannya dalam ‘penjualan per
karyawan’ dan ‘pangsa pasar’. Perusahaan juga harus memperbaiki
strateginya agar lebih sukses di industri ini.

2. TAHAP PENCOCOKAN (Matching Stage) Berfokus pada penciptaan strategi


alternatif yang masuk akal meliputi:
a) Matrik Kekuatan – Kelemahan – Peluang - Ancaman (Strenghts – Weakness -
Opportunities Threats - SWOT)
Matrik Kekuatan-Kelemahan-Peluang-Ancaman (SWOT) Matrik SWOT adalah
alat untuk pencocokan yang sangat penting bagi para manajer mengembangkan
4 (empat) jenis strategi:
1. Strategi SO (Kekuatan-Peluang) : Memanfaatkan kekuatan internal
perusahaan untuk menarik keuntungan dari peluang eksternal.
2. Strategi WO (Kelemahan-Peluang) : Memperbaiki kelemag=han internal
dengan cara mengambil keuntungan
dari peluangeksternal.
3. Strategi ST (Kekuatan-Ancaman) : Menggunakan kekuatan sebuah
perusahaan untuk menghindari atau
menngurangi dampak ancaman
eksternal.
4. Strategi WT (Kelemahan-Ancaman) : Merupakan taktif defnesif yang
diarahkan untuk mengurangi
kelemahan internal untuk
menghindari ancaman eksternal.

Terdapat 8 (delapan) langkah dalam membentuk sebuah Matrik SWOT:


1. Buat daftar peluang-peluang eksternal utama perusahaan.
2. Buat daftar ancaman-ancaman eksternal utama perusahaan
3. Buat daftar kekuatan-kekuatan internal utama perusahaan
4. Buat daftar kelemahan-kelemahan internal utama perusahaan.
5. Cocokan kekuatan internal dengan peluang eksternal dan catat hasilnya
dalam sel Strategi SO.
6. Cocokkan kelemahan internal dengan peluang eksternal dan catat
hasilnya dalam sel Strategi WO.
7. Cocokan kekuatan internal dengan ancaman eksternal dan catat hasilnya
dalam sel Strategi ST.
8. Cocokkan kelemahan internal dengan ancaman eksternal dan catat
hasilnya dalam sel Strategi WT.
Matrik Posisi Strategis dan Evaluasi Tindakan (SPACE) Matrik ini merupakan
kerangka empat kuadran yang menunjukkan apakah strategi agresif, konservatif,
defensive atau kompetitif yang paling sesuai untuk suatu organisasi tertentu.

b) Matrik Posisi Strategis dan Evakuasi Tindakan (Strategic Position And Action
Evaluation - SPACE)
Matrik Posisi Strategis dan Evaluasi Tindakan (SPACE) Matrik ini merupakan
kerangka empat kuadran yang menunjukkan apakah strategi agresif, konservatif,
defensive atau kompetitif yang paling sesuai untuk suatu organisasi tertentu.
Matrik SPACE menunjukkan:
1. Dua dimensi internal kekuatan finansial (Financial Strength – FS) dan
keunggulan kompetitif (Competitive Advantage - CA) d
2. Dua dimensi eksternal stabilitas lingkungan (Environmental Stability -
ES) dan kekuatan industry (Industry Strength - IS).
Langkah langkah yang dibutuhkan dalam mengembangkan Matrik SPACE:
1. Pilih serangkaian variable untuk menentukan keluatan financial (FS),
keunggulan kompetitif (CA), stabilitas lingkungan (ES) dan kekuatan
industry (IS)
2. Nilaivariable-variabel tersebut munggunakan skala 1 (paling buruk)
sampai nomer 6 (paling baik) untuk FS dan IS dan -6 (paling buruk
sampai -1 (paling baik) untuk ES dan CA. Pada sumbu FS dan CA kita
buat perbandingan dengan pesaing serta pada sumbu ES dan IS kita buat
perbandingan dengan industry lain.
3. Hitung rata rata dari FS,CA,IS dan ES dengan menjumlahkan nilai yang
kita berikan pada setiap variable dan kemudian membaginya dengan
jumlah variable dalam dimensi yang bersangkutan.
4. Petakan nilai rata-rata untuk FS, IS, ES dan CA pada sumbu yang sesuai
dengan Matrik SPACE.
5. Jumlahkan nilai rata-rata pada sumbu x (CA,IS) dan petakan hasilnya
pada sumbu X. Jumlahkan nilai rata-rata pada sumbu y (FS,ES) dan
petakan hasilnya dalam sumbu Y. Petakan perpotongan kedua titik X dan
Y (xy yang baru) tersebut.
6. Gambarkan arah vector (directional vector) dari koordinat 0,0 melalui
titik perpotongan yang baru. Arah panah menunjukkan jenis strategi yang
disarankan bagi organisasi : agresif, kompetitif, defensive atau
konservatif.
c) Matrik Boston Consulting Group (BCG)
Matrik Boston Consulting Group (BCG Matrix) Matrik BCG dan Matrik
IE atau biasa disebut Matrik Portofolio secara khusus dirancang untuk
membantu upaya-upaya perusahaan multidimensional dalam merumuskan
strategi. BCG adalah sebuah perusahaan konsultasi manajemen swasta yang
berbasis di BOSTON dan memperkerjakan 1.400 konsultan di seluruh dunia.
Secara grafis menggambarkan perbedaan antardivisi dalam hal posisi pangsa
pasar relatif dan tingkat pertumbuhan industri. Matrik BCG memungkinkan
sebuah organisasi multidivisional mengelola portofolio bisnisnya dengan cara
mengamati posisi pangsa pasar relatif dan tingkat pertumbuhan industry dari
setiap divisi relatif terhadap semua divisi dalam organisasi. Posisi pangsa pasar
relatif didefinisikan sebagai rasio pangsa pasar (atau pendapatan) suatu divisi di
sebuah industri tertentu terhadap pangsa pasar yang dimiliki oleh perusahaan
pesain terbesar di industri tersebut.Manfaat terbesar dari Matrik BCG adalah
menarik perhatian kita pada arus kas, karakteristik investasi dan kebutuhan
berbagai divisi dalam organisasi.
BAB 3
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Perumusan strategi adalah penilaian apakah suatu organisasi melakukan hal
yang tepat dan lebih efektif dalam penerapannya. Organisasi yang tidak mempunyai
kesadaran arah atau koherensi strategi akan bubar dengan sendirinya. Berbagai alat dan
konsep telah dijelaskan sebelumnya yakni matrik : EFE, IFE, CPM SWOT, SPACE,
dan BCG.

Anda mungkin juga menyukai