Anda di halaman 1dari 2

NAMIRA LUQYANA 20330754

Berikut kategori tingkat keamanan penggunaan obat pada ibu hamil dari FDA (Food and Drug
Administration):
1. Kategori A 
Aman untuk janin. Studi kontrol tidak memperlihatkan adanya resiko pada wanita
terhadap janin pada kehamilan trimester I dan trimester selanjutnya. Sangat rendah
kemungkinannya untuk membahayakan janin.
 Contoh: Vitamin C, asam folat, vitamin B6, zinc, levotiroksin.

2. Kategori B
Cukup aman untuk janin. Kategori ini telah melewati studi yang dilakukan pada sistem
reproduksi binatang percobaan, tidak memperlihatkan adanya risiko terhadap janin;
tetapi studi terkontrol terhadap wanita hamil belum pernah dilakukan. Atau studi
dilakukan pada reproduksi binatang percobaan memperlihatkan adanya efek samping
obat yang tidak diperlihatkan tanda-tanda pada studi terkontrol wanita hamil trimester I
(dan tidak ada bukti mengenai risiko pada trimester berikutnya).
 acarbose, acyclovir, amiloride, amoxicillin, ampicillin, azithromycine, bisacodyl,
buspirone, caffeine, cefaclor, cefadroxil, cefepime, cefixime, cefotaxime,
ceftriaxone, cetirizine, clavulanic acid, clindamycine, clopidogrel, clotrimazole,
cyproheptadine, dexchlorpheniramine oral, dicloxaciline, dobutamin,
erythromycin, famotidin, fondaparinux sodium, fosfomycin, glibenclamide +
metformin oral, glucagon, ibuprofen oral, insulin, kaolin, ketamine, lansoprazole,
lincomycin, loratadine, meropenem, metformin, methyldopa, metronidazole,
mupirocin, pantoprazole, paracetamol oral, ranitidine, sucralfat, terbutalin,
tetracycline topical, tranexamic acid, ursodeoxycholic acid, vancomycin oral. 

3. Kategori C
Dapat berisiko, digunakan jika perlu. Obat dianjurkan hanya jika manfaat yang diperoleh
oleh ibu atau janin melebihi risiko yang mungkin timbul pada janin.
 Contoh: acetazolamide, albendazole, albumin, allopurinol, aminophylin,
amitriptyline, aspirin, astemizol, atropine, bacitracin, beclometasone,
betacaroten, bupivacaine, calcitriol, calcium lactate, chloramphenicol,
ciprofloxacin, clidinium bromide, clobetasol topical, clonidine, cotrimoxazole,
codein + paracetamol, desoximetasone topical, dextromethorphan, digoxin,
donepezil, dopamine, enalapril, ephedrine, fluconazole, fluocinonide topical,
gabapentin, gemfibrozil, gentamycin (parenteral D), griseofulvin, guaifenesin,
haloperidol, heparin, hydrocortisone, INH, isosorbid dinitrate, ketoconazole,
lactulosa, levofloxacine, miconazole, nalidixic acid, nicotine oral, nimodipine,
nystatin (vaginal A), ofloxacin, omeprazole, perphenazine, prazosin,
prednisolone, promethazine, pseudoephedrine, pyrantel, pyrazinamide,
rifampicin, risperidone, salbutamol, scopolamine, simethicon, spiramycin,
spironolactone, streptokinase, sulfacetamide opth & topical, theophyline,
thiopental sodium, timolol, tramadol, triamcinolone, trifluoperazine,
trihexyphenidil.
4. Kategori D
Digunakan jika darurat. Terbukti menimbulkan risiko terhadap janin, tetapi besarnya
manfaat yang diperoleh jika digunakan pada wanita hamil dapat dipertimbangkan seperti
situasi yang mengancam jiwa atau kritis.
 Contoh: alprazolam, amikacin, amiodarone, atenolol, bleomycin, carbamazepine,
chlordiazepoxide, cisplatin, clonazepam, cyclosphosphamide, diazepam,
kanamycin, minocycline,phenytoin, povidon iodine topical, propylthiouracil,
streptomycin inj, tamoxifen, tetracycline oral dan ophthalmic, valproic acid.

5. Kategori X
Memiliki kontraindikasi dan sangat berbahaya bagi janin. Studi untuk kategori obat ini
telah memperlihatkan adanya abnormalitas janin dan besarnya risiko pada wanita hamil.
Dikontraindikasikan bagi wanita hamil atau wanita usia subur.
 Contoh: alkohol dalam jumlah banyak dan pemakaian jangka panjang, amlodipin
+ atorvastatin, atorvastatin, caffeine + ergotamine, chenodeoxycholic, clomifene,
coumarin, danazol, desogestrel + ethinyl estradiol, dihydroergotamine,
ergometrine, estradiol, (+ norethisterone), fluorouracil, flurazepam, misoprostol,
oxytocin, simvastatin, warfarin.
Kategori Penggunaan Obat pada Masa Menyusui L1: Paling aman, contohnya:
asetaminofen, ibuprofen, loratadin L2: Aman, contohnya: cetrizin, dimenhidrinat,
guaifenesin L3: Cukup Aman, contohnya: pseudoefedrin, lorazepam, aspirin L4:
Kemungkinan berbahaya, contohnya: sibutramin, kloramfenikol L5: Kontra-indikasi,
contohnya: amiodaron, siklofosfamid Pada umumnya hampir semua obat yang
diminum dapat terdeteksi dalam ASI, namun dengan konsentrasi yang umumnya
rendah. Konsentrasi obat dalam darah ibu merupakan factor dalam adalah factor
utama dalam transfer obat ke ASI. Bagaimana pun juga segera konsultasi dahulu
kepada dokter maupun apoteker untuk obat Karena setiap tubuh akan memberikan
respon yang berbeda selama kehamilan sekalipun obat-obatan OTC (over the
counter).

Anda mungkin juga menyukai