Disusun Oleh :
2021
KATA PENGANTAR
Puji syukur alhamdulillah kami panjatkan kehadirat tuhan yang maha esa, karena telah
melimpahkan rahmat-nya berupa kesempatan dan pengatahuan sehingga makalah ini bisa
selesai pada waktunya.Tanpa pertolangannya tentunya kami tidak akan sanggup untuk
menyelesaikan makalah ini dengan baik. Shalat serta salam semoga terlimpah curahkan
kepada baginda tercinta kita yaitu nabi Muhammad
SAW yang kita nantikan syafa’atnya di akhir nanti.
Terima ksih juga kami ucapkan guru pembimbing yang selalu memberikan dukungan serta
bimbingannya dan juga kepada teman-teman yang telah berkontribusi dengan memberikan
ide-idenya sehingga makalah ini bisa di susun dengan baik dan rapi.
Kami berharap makalah ini bisa menambah pengatahuan para pembaca. namun terlepas dari
itu, kami memahami bahwa makalah ini masih jauh dari kata sempurna, sehingga kami
sangat mengharapkan kritik serta saran yang bersifat membangun demi terciptanya makalah
selanjutnya yang lebih baik lagi.
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR..................................................................................... i
DAFTAR ISI................................................................................................ ii
BAB I PENDAHULUAN
2.1 Latar Belakang ............................................................................................. 1
2.1 Tujuan Penulisan....................................................................................... 2
BAB II PEMBAHASAN
2.1 Pengertian Mengelola kelas........................................................................ 3
2.2 Tujuan Penggunaan pengelola kelas....................................................... 4
2.3 komponen Pengelolaan Kelas .................................................................... 5
2.4 prinsip Pengelolaan Kelas.................................................................. 6
2.5 Hal-hal yang harus dihindari................................................................ 8
BAB III PENUTUP
3.1 Kesimpulan.......................................................................................... 12
DAFTAR PUSTAKA............................................................................... 13
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Sekolah adalah tempat belajar bagi siswa, dan tugas guru adalah sebagian besar terjadi dalam
kelas adalah membelajarkan siswa dengan menyelidiki kondisi belajar yang optimal dapat
dicapai jika guru mampu mengatur peserta didik dan sasaran pembelajaran serta
mengendalikannya dalam suasana yang menyenangkan untuk mencapai tujuan pembelajaran.
Pengaturan yang berkaitan dengan penyampaian pesan penngajaran (instruksional) atau dapat
pula berkaitan dengan penyediaan kondisi belajar (pengelolaan kelas). Bila pengaturan
kondisi dapat dikerjakan secara optimal, maka proses belajar berlangsung secara optimal
pula. Tetapi bila tidak dapat disediakan secara optimal, tentu saja akan menimbulkan
gangguan terhadap belajar mengajar.
Kondisi belajar yang optimal dicapai jika guru mampu mengatur siswa dan sarana pengajaran
serta mengendalikanya dalam situasi yang menyenangkan untuk mencapai tujuan pelajaran.
Akan tetapi apabila terdapat kekurang serasian antara tugas, dan sarana atau alat atau
terputusnya keinginan dengan keinginan yang lain, antara kebutuhan dan pemenuhanya maka
akan terjadi gangguan terhadap proses belajar mengajar. Baik gangguan sifat sementara
maupun sifat yang serius atau terus menerus. Gangguan dapat berifat sementara sehinngga
perlu dikembalikan ke dalam iklim belajar yang serasi (kemampuan kedisiplinan), akan tetapi
gangguan dapat pula bersifat cukup serius dan terus menerus sehingga diperlukan
kemampuan meremedial. Disiplin itu sebenarnya merupakan akibat dari pengelolaan kelas
yang efektif. Suatu kondisi belajar yang optimal dapat tercapai bila guru mampu mengatur
siswa dan saran pembelajaran serta megendalikannya dalam suasana yang sangat
menyenangkan untuk mencapai tujuan pembelajaran. Hubungan interprsonal yang baik antara
guru dan peserta didik, peserta didik sama peserta didik merupakan syarat keberhasilan
pengelolaan kelas. Pengelolaan kelas yang efektif merupakan prasyarat bagi terjadinya proses
pembelajaran yang efektif.
B. Rumusan Masalah
Adapun permasalahan yang melatarbelakangi pembuatan masalah ini adalah sebagai berikut:
1. Apakah pengertian dari keterampilan mengelola kelas?
2. Apakah tujuan dari keterampilan mengelola kelas?
3. Apa saja komponen-komponen keterampilan mengelola kelas?
4. Apa sajakah prinsip keterampilan mengelola kelas?
5. Apa sajakah hal-hal yang harus dihindari dalam mengelola kelas?
6. Bagaimanakah aplikasi dan cara menggunakan keterampilan mengelola kelas?
C. Tujuan Masalah
Adapun tujuan dari pembuatan makalah ini adalah:
BAB II
PEMBAHASAN
Bagi guru, tujuan keterampilan mengelola kelas adalah untuk melatih keterampilannya
dalam:
a) Mengembangkan pengertian dan keterampilan dalam memelihara kelancaran penyajian dan
langkah-langkah pelajaran secara tepat dan baik.
b) Memiliki kesadaran terhadap kebutuhan siswa dan mengembangkan kompetensinya di dalam
memberikan pengarahan yang jelas kepada siswa
c) Memberikan respon secara efektif terhadap tingkah laku yang menimbulkan gangguan-
gangguan kecil atau ringan serta memahami dan menguasai seperangkat kemungkinan
strategi yang dapat digunakan dalam hubungan dengan masalah tingkah laku siswa yang
berlebih-lebihan atau terus menerus melawan di kelas.
Keterampilan ini berkaitan dengan respon guru terhadap gangguan siswa yang berkelanjutan
dengan maksud agar guru dapat mengadakan tindakan remedial untuk mengembalikan
kondisi belajar yang optimal. Apabila terdapat siswa yang menimbulkan gangguan yang
berulang-ulang walaupun guru telah menggunakan tingkah laku dan respon yang sesuai, guru
dapat meminta bantuan kepada kepala sekolah, konselor sekolah, atau orang tua siswa.
Bukanlah kesalahan profesional guru apabila ia tidak dapat menangani setiap problema siswa
di dalam kelas. Namun, pada tingkat tertentu guru dapat menggunakan seperangkat strategi
untuk tindakan perbaikan terhadap tingkah laku siswa yang terus menerus menimbulkan
gangguan dan yang tidak mau terlibat dalam tugas di kelas. Strategi tersebut adalah :
a. Modifikasi tingkah laku. Guru hendaknya menganalisis tingkah laku siswa yang mengalami
masalah atau kesulitan dan berusaha memodifikasi tingkah laku tersebut dengan
mengaplikasiakan pemberian penguatan secara sistematis.
b. Guru dapat menggunakan pendekatan pemecahan masalah kelompok dengan cara :
Memperlancar tugas-tugas : Mengusahakan terjadinya kerja sama yang baik dalam
pelaksanaan tugas.
Memelihara kegiatan-kegiatan kelompok : Memelihara dan memulihkan semangat siswa
dan menangani konflik yang timbul.
c. Menemukan dan memecahkan tingkah laku yang menimbulkan masalah. Guru dapat
menggunakan seperangkat cara untuk mengendalikan tingkah laku keliru yang muncul, dan ia
mengetahui sebab-sebab dasar yang mengakibatkan ketidakpatutan tingkah laku tersebut
serta berusaha untuk menemukan pemecahannya.
2. Tantangan
Penggunaan kata-kata, tindakan, atau bahan yang menantang akan meninkatkan gairah siswa
untuk belajar sehingga mengurangi kemungkinan terjadinya tingkah yang menyimpang.
Perhatian dan minat siswa akan terpelihara dengan kegiatan guru tersebut.
3. Bervariasi
Pengunaan variasi dalam media, gaya, dan interaksi mengajar-belajar merupakan kunci
pengelolaan kelas untuk menghindari kejenuhan serta pengulangan-pengulangan aktivitas
yang menyebabkan menurunnya kegiatan belajar dan tingkah laku positif siswa. Jika terdapat
berbagai variasi maka proses menjadi jenuh akan berkurang dan siswa akan cenderung
meningkatkan keterlibatannya dalam tugas dan tidak akan mengganggu kawannya.
4. Keluwesan
Dalam proses belajar mengajar guru harus waspada mengamati jalannya proses kegiatan
tersebut. Termasuk kemungkinan munculnya gangguan siswa. Sehingga diperlukan
keluwesan tingkah laku guru untuk dapat merubah berbagai strategi mengajar dengan
memanipulasi berbagai komponen keterampilan yang lain.
5. Penekanan Pada Hal-Hal Positif
Pada dasarnya didalam mengajar dan mendidik guru harus menekankan kepada hal-hal yang
positif dan sedapat mungkin menghindari pemusatan perhatian siswa pada hal-hal yang
negatif.
Cara guru memelihara suasana yang positif antara lain :
Memberikan aksentuasi terhadap tingkah laku siswa yang positif dan menghindari
ocehan atau celaan atau tingkah laku yang kurang wajar.
Memberikan penguatan terhadap tingkah laku siswa yang positif.
6. Penanaman disiplin diri
Kegiatan ini merupakan tujuan akhir pengelolaan kelas. Untuk mencapainya guru harus
selalu mendorong siswa untuk melaksanakan disiplin diri sendiri. Hal ini akan lebih berhasil
jika guru sendiri yang menjadi contoh.
E. Hal-hal yang Harus Dihindari
Dalam usaha mengelola kelas secara efektif ada sejumlah kekeliruan yang harus dihindari
oleh guru, yaitu sebagai berikut.
Apabila guru menyela kegiatan yang sedang asyik berlangsung dengan komentar, pertanyaan,
atau petunjuk yang mendadak, kegiatan itu akan terganggu atau terputus. Hal ini akan
memberi kesan kepada siswa bahwa guru tidak memperhatikan keterlibatan dan kebutuhan
anak. Ia hanya ingin memuaskan kehendak sendiri.
Hal ini terjadi jika guru gagal secara tepat melengkapi suatu instruksi, penjelasan, petunjuk,
atau komentar, dan kemudian menghentikan penjelasan atau sajian tanpa alasan yang jelas.
Juga dapat terjadi dalam bentuk waktu diam yang terlalu lama, kehilangan akal, atau
melupakan langkah-langkah dalam pelajaran. Akibatnya ialah membiarkan pikiran siswa
mengawang-awang, melantur, dan mengganggu keefektifan serta kelancaran pelajaran.
Hal ini dapat terjadi bila guru memulai suatu aktivitas tanpa mengetahui aktivitas sebelumnya
menghentikan kegiatan pertama, memulai yang kedua, kemudian kembali kepada kegiatan
yang pertama lagi. Dengan demikian guru tidak dapat mengendalikan situasi kelas dan
akhirnya mengganggu kelancaran kegiatan belajar siswa.
Penyimpangan (digression)
Akibat guru terlalu asyik dalam suatu kegiatan atau bahkan tertentu memungkinkan ia
dapat menyimpang. Penyimpangan tersebut dapat mengganggu kelancaran kegiatan
belajar siswa.
Bertele-tele (overdweiling)
Kesalahan ini terjadi bila pembicaraan guru bersifat mengulang-ulang hal-hal tertentu,
memperpanjang keterangan atau penjelasan, mengubah teguran sederhana menjadi ocehan
atau kupasan yang panjang.
BAB III
PENUTUP
A . KESIMPULAN
Dari pembahasan di atas dapat diperoleh simpulan bahwa hal-hal yang harus diperhatikan
dalam menggunakan keterampilan mengelola kelas, antara lain:
1. Keterampilan mengelola kelas merupakan keterampilan guru untuk menciptakan dan
memelihara kondisi belajar yang optimal.
2. Keterampilan mengelola kelas dibedakan menjadi dua komponen, yaitu :