Anda di halaman 1dari 14

MAKALAH TENTANG KETERAMPILAN MENGELOLA KELAS

Mata Kuliah: Mikro Teaching


Dosen Pengampu : Roso Sugiyanto, S.pd., M.pd

Disusun Oleh :

FAISAL FRASETIA ADA 118 071


HAYUNATI ADA 118 072
MIRA WATI ADA 118 165
SETIA BAKTI ADA 118 170
WINISA ADA 118 061

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS PALANGKA RAYA

2021
KATA PENGANTAR

Puji syukur alhamdulillah kami panjatkan kehadirat tuhan yang maha esa, karena telah
melimpahkan rahmat-nya berupa kesempatan dan pengatahuan sehingga makalah ini bisa
selesai pada waktunya.Tanpa pertolangannya tentunya kami tidak akan sanggup untuk
menyelesaikan makalah ini dengan baik. Shalat serta salam semoga terlimpah curahkan
kepada baginda tercinta kita yaitu nabi Muhammad
SAW yang kita nantikan syafa’atnya di akhir nanti.
Terima ksih juga kami ucapkan guru pembimbing yang selalu memberikan dukungan serta
bimbingannya dan juga kepada teman-teman yang telah berkontribusi dengan memberikan
ide-idenya sehingga makalah ini bisa di susun dengan baik dan rapi.
Kami berharap makalah ini bisa menambah pengatahuan para pembaca. namun terlepas dari
itu, kami memahami bahwa makalah ini masih jauh dari kata sempurna, sehingga kami
sangat mengharapkan kritik serta saran yang bersifat membangun demi terciptanya makalah
selanjutnya yang lebih baik lagi.
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR..................................................................................... i
DAFTAR ISI................................................................................................ ii

BAB I PENDAHULUAN
2.1 Latar Belakang ............................................................................................. 1
2.1 Tujuan Penulisan....................................................................................... 2
BAB II PEMBAHASAN
2.1 Pengertian Mengelola kelas........................................................................ 3
2.2 Tujuan Penggunaan pengelola kelas....................................................... 4
2.3 komponen Pengelolaan Kelas .................................................................... 5
2.4 prinsip Pengelolaan Kelas.................................................................. 6
2.5  Hal-hal yang harus dihindari................................................................  8
BAB III PENUTUP
3.1 Kesimpulan.......................................................................................... 12
DAFTAR PUSTAKA............................................................................... 13
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Sekolah adalah tempat belajar bagi siswa, dan tugas guru adalah sebagian besar terjadi dalam
kelas adalah membelajarkan siswa dengan menyelidiki kondisi belajar yang optimal dapat
dicapai jika guru mampu mengatur peserta didik dan sasaran pembelajaran serta
mengendalikannya dalam suasana yang menyenangkan untuk mencapai tujuan pembelajaran.
Pengaturan yang berkaitan dengan penyampaian pesan penngajaran (instruksional) atau dapat
pula berkaitan dengan penyediaan kondisi belajar (pengelolaan kelas). Bila pengaturan
kondisi dapat dikerjakan secara optimal, maka proses belajar berlangsung secara optimal
pula. Tetapi bila tidak dapat disediakan secara optimal, tentu saja akan menimbulkan
gangguan terhadap belajar mengajar.

Kondisi belajar yang optimal dicapai jika guru mampu mengatur siswa dan sarana pengajaran
serta mengendalikanya dalam situasi yang menyenangkan untuk mencapai tujuan pelajaran.
Akan tetapi apabila terdapat kekurang serasian antara tugas, dan sarana atau alat atau
terputusnya keinginan dengan keinginan yang lain, antara kebutuhan dan pemenuhanya maka
akan terjadi gangguan terhadap proses belajar mengajar. Baik gangguan sifat sementara
maupun sifat yang serius atau terus menerus. Gangguan dapat berifat sementara sehinngga
perlu dikembalikan ke dalam iklim belajar yang serasi (kemampuan kedisiplinan), akan tetapi
gangguan dapat pula bersifat cukup serius dan terus menerus sehingga diperlukan
kemampuan meremedial. Disiplin itu sebenarnya merupakan akibat dari pengelolaan kelas
yang efektif. Suatu kondisi belajar yang optimal dapat tercapai bila guru mampu mengatur
siswa dan saran pembelajaran serta megendalikannya dalam suasana yang sangat
menyenangkan untuk mencapai tujuan pembelajaran. Hubungan interprsonal yang baik antara
guru dan peserta didik, peserta didik sama peserta didik merupakan syarat keberhasilan
pengelolaan kelas. Pengelolaan kelas yang efektif merupakan prasyarat bagi terjadinya proses
pembelajaran yang efektif.

B. Rumusan Masalah
Adapun permasalahan yang melatarbelakangi pembuatan masalah ini adalah sebagai berikut:
1.  Apakah pengertian dari keterampilan mengelola kelas?
2. Apakah tujuan dari keterampilan mengelola kelas?
3. Apa saja komponen-komponen keterampilan mengelola kelas?
4. Apa sajakah prinsip keterampilan mengelola kelas?
5. Apa sajakah hal-hal yang harus dihindari dalam mengelola kelas?
6. Bagaimanakah aplikasi dan cara menggunakan keterampilan mengelola kelas?

C.   Tujuan Masalah
Adapun tujuan dari pembuatan makalah ini adalah:

1. Mengetahui pengertian keterampilan pengelolaan kelas.


2. Mengetahui tujuan keterampilan pengelolaan kelas.
3. Mengetahui komponen-komponen keterampilan pengelolaan kelas.
4. Mengetahui prinsip keterampilan pengelolaan kelas.
5. Mengetahui hal-hal yang harus dihindari dalam mengelola kelas.
6. Mengetahui aplikasi dan cara menggunakan keterampilan pengelolaan kelas. 

 
BAB II
PEMBAHASAN

A. Pengertian Pengelolaan Kelas


Pengertian Pengelolaan Kelas
Pengelolaan kelas (classroom management) berdasarkan pendekatannya menurut weber
(1977) diklasifikasikan kedalam tiga pengertian, yaitu berdasarkan pendekatan otoriter
(authority approach), pendekatan permisif (permissive approach) dan pendekatan modifikasi
tingkah laku. Berikut dijelaskan pengertian masing-masing pendekatan tersebut.
Pertama, berdasarkan pendekatan otoriter (authority approach) Pengelolaan kelas adalah
kegiatan guru untuk mengontrol tingkah laku siswa, guru berperan menciptakan dan
memelihara aturan kelas melalui penerapan disiplin secara ketat (weber).
Kedua, pendekatan permisif mengartikan pengelolaan kelas adalah upaya yang dilakukan
oleh guru untuk memberi kebebasan kepada siswa untuk melakukan berbagai aktifitas sesuai
dengan yang mereka inginkan. Dan fungsi guru adalah bagaimana menciptakan kondisi siswa
merasa aman untuk melakukan aktifitas di dalam kelas.
Ketiga, pendekatan modifikasi tingkah laku. Pendekatan ini didasarkan pada pengelolaan
kelas merupakan proses perubahan tingkah laku, jadi pengelolaan kelas merupakan upaya
untuk mengembangkan dan memfasilitasi perubahan prilaku yang bersifat positif dari siswa
dan dan berusaha semaksimal mungkin mencegah munculnya atau memperbaiki prilaku
negative yang dilakukan oleh siswa.
Keterampilan mengelola kelas merupakan keterampilan guru untuk menciptakan dan
memelihara kondisi belajar yang optimal dan megembalikan ke kondisi optimal jika terjadi
gangguan, baik dengan cara mendisiplinkan ataupun melakukan kegiatan remedial.

B. Tujuan Penggunaan Pengelolaan Kelas


Penggunaan komponen keterampilan mengelola kelas mempunyai tujuan, baik untuk siswa
maupun untuk guru. Tujuan-tujuan yang dimaksud adalah sebagai berikut :

 Tujuan untuk siswa

Keterampilan mengelola kelas untuk siswa bermaksud:


a)  Mendorong siswa mengembangkan tanggung jawab individu terhadap tingkah lakunya
serta sadar untuk mengendalikan dirinya.
b)  Membantu siswa mengerti akan arah tingkah laku yang sesuai dengan tata tertib kelas, dan
melihat atau merasakan teguran guru sebagai suatu peringatan dan bukan kemarahan.
c) Menimbulkan rasa berkewajiban melibatkan diri dalam tugas serta bertingkah laku yang
wajar sesuai dengan aktivitas-aktivitas kelas. 

    Tujuan untuk guru:

Bagi guru, tujuan keterampilan mengelola kelas adalah untuk melatih keterampilannya
dalam:
a)   Mengembangkan pengertian dan keterampilan dalam memelihara kelancaran penyajian dan
langkah-langkah pelajaran secara tepat dan baik.
b)  Memiliki kesadaran terhadap kebutuhan siswa dan mengembangkan kompetensinya di dalam
memberikan pengarahan yang jelas kepada siswa
c)  Memberikan respon secara efektif terhadap tingkah laku yang menimbulkan gangguan-
gangguan kecil atau ringan serta memahami dan menguasai seperangkat kemungkinan
strategi yang dapat digunakan dalam hubungan dengan masalah tingkah laku siswa yang
berlebih-lebihan atau terus menerus melawan di kelas.

C.   Komponen Pengelolaan Kelas


Keterampilan mengelola kelas dibedakan menjadi dua komponen, yaitu :

 Keterampilan yang berhubungan dengan penciptaan dan pemeliharaan kondisi belajar


yang optimal (bersifat preventif)

1.    Menunjukkan Sikap Tanggap


Menggambarkan tingkah laku guru yang tampak pada siswa, bahwa guru sadar dan tanggap
terhadap perhatian keterlibatan, masalah dan ketidak acuan mereka. Dengan adanya sikap ini
siswa merasa guru hadir ditengah mereka. Kesan ketanggapan ini dapat ditunjukkan dengan
berbagai cara seperti berikut.
a.       Memandang Secara Saksama
Memandang secara seksama dapat mengundang dan melibatkan siswa dalam kontak
pandangan serta interaksi antarpribadi yang dapat ditampakkan dalam pendekatan guru untuk
bercakap-cakap, bekerja sama, dan menunjukkan rasa persahabatan. Memungkinkan guru
meliput keterlibatan siswa dalam tugas di kelas serta menunjukkan kesiapan guru untuk
memberi respon baik terhadap kelompok maupun individu.
b.      Memberikan Pernyataan   
Pernyataan guru terhadap sesuatu yang dikemukakan siswa sangat diperlukan, baik berupa
tanggapan, komentar, ataupun yang lain.  Hal ini terkomunikasi kepada siswa melalui
pernyataan guru bahwa ia telah siap untuk memulai kegiatan belajar serta siap memberi
respon terhadap kebutuhan siswa. Hal yang harus dihindari adalah menunjukkan dominasi
guru dengan pernyataan atau komentar yang mengandung ancaman.
Contoh : “Saya menunggu sampai kalian diam”.
c.       Gerak Mendekati
Gerak guru dalam posisi mendekati kelompok kecil atau  individu menandakan kesiagaan,
minat dan perhatian guru yang diberikan terhadap tugas serta aktivitas siswa. Gerak
mendekati hendaklah dilakuan secara wajar, bukan untuk menakut-nakuti, mengancam, atau
member kritikan dan hubungan. Hal ini menunjukkan kesiapan, minat dan perhatian kepada
siswa. Hal ini membantu siswa yang menghadapi kesulitan belajar, mengalami frustasi atau
sedang marah.
d.      Memberikan Reaksi Terhadap Gangguan Dan Ketakacuan Siswa
Apabila ada siswa yang menimbulkan gangguan atau menunjukkan ketakacuhan, guru dapat
member reaksi dalam bentuk teguran. Dengan adanya teguran menandakan adanya guru
bersama siswa. Teguran harus diberikan pada saat yang tepat serta dialamatkan pada sasaran
yang tepat. Teguran haruslah diberikan pada saat yang tepat dan sasaran yang tepat pula
sehingga dapat mencegah meluasnya penyimpangan tingkah laku.

2.    Membagi Perhatian


Pengelolaan kelas yang efektif terjadi apabila guru membagi perhatian kepada beberapa
kegiatan yang berlangsung dalam waktu yang sama. Hal ini dapat dilaksanakan dengan cara
sebagai berikut :
a.       Visual
Hal ini mennjukkan perhatian terhadap sekelompok siswa atau individu namun tidak
kehilangan keterlibatannya dengan kelompok siswa atau individu.
Keterampilan ini digunakan untuk memonitor kegiatan kelompok atau individu, mengadakan
koreksi kegiatan siswa, memberi komentar atau memberi reaksi terhadap siswa yang
mengganggu.
b.      Verbal
Guru dapat memberikan komentar, penjelasan, pernyataan, dan sebagainya terhadap aktivitas
seorang siswa sementara ia memimpin kegiatan siswa yang lain. Penggunaan teknik visual
maupun verbal menunjukkan bahwa guru menguasai kelas.
3.    Memusatkan Perhatian
Keterlibatan siswa dalam KBM dapat dipertahankan apabila dari waktu kewaktu guru mampu
memusatkan kelompok terhadap tugas-tugas yang dilaksanakan. Hal ini dapat dilaksanakan
dengan cara :
a.       Menyiagakan Siswa
Menciptakaan suasana yang menarik sebelum guru menyampaikan pertanyaan atau topik
pelajarannya. Bertujuan  untuk menghindari penyimpangan perhatian siswa. Misalnya : “
coba anak-anak, semuanya memperhatikan dengan teliti gambar ini untuk membedakan
daerah mana yang subur dan daerah mana yang tanahnya gersang.
b.      Menuntut Tanggung Jawab Siswa
Hal ini berhubungan dengan cara guru memegang teguh kewajiban dan tanggung jawab yang
dilakukan oleh siswa serta keterlibatan siswa dalam tugas-tugas. Misalnya dengan meminta
kepada siswa untuk memperagakan, melaporkan, dan memberi respons. Komunikasi yang
jelas dari guru mengenai tugas siswa merupakan hal yang sangat penting dalam
mempertahankan pusat perhatian siswa.
4.         Memberikan Petunjuk yang Jelas
Hal ini berhubungan dengan cara guru dalam memberikan petunjuk agar jelas dan singkat
dalam pelajaran sehingga tidak terjadi kebingungan dari pada siswa. Petunjuk yang diberikan
harus bersifat langsung, dengan bahasa yang jelas dan tidak membingungkan serta dengan
tuntutan yang wajar dapat dipenuhi oleh siswa.
5.         Menegur
Apabila terjadi tingkah laku siswa yang menggangu kelas atau kelompok dalaam kelas,
hendaklah guru menegurnya secara verbal. Teguran verbal yang efektif ialah yang memenuhi
syarat-syarat sebagai berikut:
         Tegas dan jelas tertuju kepada siswa yang mengganggu serta pada tingkah lakunya yang
menyimpang
         Menghindari peringatan yang kasar dan menyakitkan atau yang mengandung penghinaan.
         Menghindari ocehan atau ejekan guru atau yang berkepanjangan
         Guru dan siswa lebih baik mengadakan kesepakatan sehingga penyimpangan yang terjadi
hanya sifatnya mengingatkan
6.         Memberi Penguatan
Komponen ini digunakan untuk mengatasi siswa yang tidak mau terlibat dalam kegiatan
pembelajaran atau menggangu temanya. Yaitu dengan cara.
a.  Guru dapat memberikan penguatan kepada siswa yang menggagu yaitu dengan jalan
”menangkapnya” ketika ia melakukan tingkhlaku yang wajar dan berusaha “ menangkapnya”
ketika ia melakukan tingkah yang tidak wajar dan berusaha “ menangkapnya” ketika ia
melakukan tindakan yang tidak wajar dengan tujuan perbuatan yang wajar tadi dapat
terulang.
b.  Guru dapat memberikan berbagai komponen penguatan kepada siswa yang bertingkah laku
yang wajar kepada siswa yang lain untuk menjdi teladan.

 Keterampilan yang berhubungan dengan pengembalian kondisi belajar yang optimal

 Keterampilan ini berkaitan dengan respon guru terhadap gangguan siswa yang berkelanjutan
dengan maksud agar guru dapat mengadakan tindakan remedial untuk mengembalikan
kondisi belajar yang optimal. Apabila terdapat siswa yang menimbulkan gangguan yang
berulang-ulang walaupun guru telah menggunakan tingkah laku dan respon yang sesuai, guru
dapat meminta bantuan kepada kepala sekolah, konselor sekolah, atau orang tua siswa.
Bukanlah kesalahan profesional guru apabila ia tidak dapat menangani setiap problema siswa
di dalam kelas. Namun, pada tingkat tertentu guru dapat menggunakan seperangkat strategi
untuk tindakan perbaikan terhadap tingkah laku siswa yang terus menerus menimbulkan
gangguan dan yang tidak mau terlibat dalam tugas di kelas. Strategi tersebut adalah :
a.    Modifikasi tingkah laku. Guru hendaknya menganalisis tingkah laku siswa yang mengalami
masalah atau kesulitan dan berusaha memodifikasi tingkah laku tersebut dengan
mengaplikasiakan pemberian penguatan secara sistematis.
b.    Guru dapat menggunakan pendekatan pemecahan masalah kelompok dengan cara :
         Memperlancar tugas-tugas : Mengusahakan terjadinya kerja sama yang baik dalam
pelaksanaan tugas.
         Memelihara kegiatan-kegiatan kelompok : Memelihara dan memulihkan semangat siswa
dan menangani konflik yang timbul.
c.    Menemukan dan memecahkan tingkah laku yang menimbulkan masalah. Guru dapat
menggunakan seperangkat cara untuk mengendalikan tingkah laku keliru yang muncul, dan ia
mengetahui sebab-sebab dasar yang mengakibatkan ketidakpatutan tingkah laku tersebut
serta berusaha untuk menemukan pemecahannya.

D.     Prinsip Pengelolaan Kelas


1.    Kehangatan dan Keantusiasan
Kehangatan dan keantusiasan guru dapat memudahkan terciptanya iklim kelas yang
menyenangkan yang merupakan salah satu syarat bagi kegiatan belajar-mengajar yang
optimal. Guru yang bersifat hangat dan akrab secara ajek menunjukkan antusiasmenya
terhadap tugas-tugas, terhadap kegiatan-kegiatan, atau terhadap siswanya akan lebih mudah
pula melaksanakan komponen keterampilan tersebut secara berhasil.

2.     Tantangan
Penggunaan kata-kata, tindakan, atau bahan yang menantang akan meninkatkan gairah siswa
untuk belajar sehingga mengurangi kemungkinan terjadinya tingkah yang menyimpang.
Perhatian dan minat siswa akan terpelihara dengan kegiatan guru tersebut.

3.    Bervariasi
Pengunaan variasi dalam media, gaya, dan interaksi mengajar-belajar merupakan kunci
pengelolaan kelas untuk menghindari kejenuhan serta pengulangan-pengulangan aktivitas
yang menyebabkan menurunnya kegiatan belajar dan tingkah laku positif siswa. Jika terdapat
berbagai variasi maka proses menjadi jenuh akan berkurang dan siswa akan cenderung
meningkatkan keterlibatannya dalam tugas dan tidak akan mengganggu kawannya.
4.    Keluwesan
Dalam proses belajar mengajar guru harus waspada mengamati jalannya proses kegiatan
tersebut. Termasuk kemungkinan munculnya gangguan siswa. Sehingga diperlukan
keluwesan tingkah laku guru untuk dapat merubah berbagai strategi mengajar dengan
memanipulasi berbagai komponen keterampilan yang lain.
5.    Penekanan Pada Hal-Hal Positif
Pada dasarnya didalam mengajar dan mendidik guru harus menekankan kepada hal-hal yang
positif dan sedapat mungkin menghindari pemusatan perhatian siswa pada hal-hal yang
negatif.
Cara guru memelihara suasana yang positif antara lain :
 Memberikan aksentuasi terhadap tingkah laku siswa yang positif dan menghindari
ocehan atau celaan atau tingkah laku yang kurang wajar.
 Memberikan penguatan terhadap tingkah laku siswa yang positif.
6. Penanaman disiplin diri
Kegiatan ini merupakan tujuan akhir pengelolaan kelas. Untuk mencapainya guru harus
selalu mendorong siswa untuk melaksanakan disiplin diri sendiri. Hal ini akan lebih berhasil
jika guru sendiri yang menjadi contoh.
E.    Hal-hal yang Harus Dihindari
Dalam usaha mengelola kelas secara efektif ada sejumlah kekeliruan yang harus dihindari
oleh guru, yaitu sebagai berikut.

 Campur tangan yang berlebih (teachers instruction) 

Apabila guru menyela kegiatan yang sedang asyik berlangsung dengan komentar, pertanyaan,
atau petunjuk yang mendadak,  kegiatan itu akan terganggu atau terputus. Hal ini akan
memberi kesan kepada siswa bahwa guru tidak memperhatikan keterlibatan dan kebutuhan
anak. Ia hanya ingin memuaskan kehendak sendiri. 

 Kelenyapan (fade away)

Hal ini terjadi jika guru gagal secara tepat melengkapi suatu instruksi, penjelasan, petunjuk,
atau komentar, dan kemudian menghentikan penjelasan atau sajian tanpa alasan yang jelas.
Juga dapat terjadi dalam bentuk waktu diam yang terlalu lama, kehilangan akal, atau
melupakan langkah-langkah dalam pelajaran. Akibatnya ialah membiarkan pikiran siswa
mengawang-awang, melantur, dan mengganggu keefektifan serta kelancaran pelajaran. 

 Ketidaktepatan memulai dan mengakhiri kegiatan (stops and stars)

Hal ini dapat terjadi bila guru memulai suatu aktivitas tanpa mengetahui aktivitas sebelumnya
menghentikan kegiatan pertama, memulai yang kedua, kemudian kembali kepada kegiatan
yang pertama lagi. Dengan demikian guru tidak dapat mengendalikan situasi kelas dan
akhirnya mengganggu kelancaran kegiatan belajar siswa.

 Penyimpangan (digression)

Akibat guru terlalu asyik dalam suatu kegiatan atau bahkan tertentu memungkinkan ia
dapat menyimpang. Penyimpangan tersebut dapat mengganggu kelancaran kegiatan
belajar siswa.

 Bertele-tele (overdweiling)

Kesalahan ini terjadi bila pembicaraan guru bersifat mengulang-ulang hal-hal tertentu,
memperpanjang keterangan atau penjelasan, mengubah teguran sederhana menjadi  ocehan
atau kupasan yang panjang.
                                                                                                                      

BAB III 
PENUTUP 
A . KESIMPULAN

Dari pembahasan di atas dapat diperoleh simpulan bahwa hal-hal yang harus diperhatikan
dalam menggunakan keterampilan mengelola kelas, antara lain:
1. Keterampilan mengelola kelas merupakan keterampilan guru untuk menciptakan dan
memelihara kondisi belajar yang optimal.
2.        Keterampilan mengelola kelas dibedakan menjadi dua komponen, yaitu :

 Keterampilan yang berhubungan dengan penciptaan dan pemeliharaan kondisi belajar


yang optimal (bersifat preventif)
 Keterampilan yang berhubungan dengan pengembalian kondisi belajar yang optimal

3.        Prinsip mengelola kelas terdiri dari :

 Kehangatan dan Keantusiasan


 Tantangan 
 Bervariasi
 Keluwesan
 Penekanan Pada Hal-Hal Positif
 Penanaman disiplin diri

4.        Hal-hal yang harus dihindari terdiri dari :

 Campur tangan yang berlebih (teachers instruction)


 Kelenyapan (fade away)
 Ketidaktepatan memulai dan mengakhiri kegiatan (stops and stars)
 Penyimpangan (digression)
 Bertele-tele (overdweiling)
DAFTAR PUSTAKA

  Asril, Zainal. 2010. Microteaching. Padang. PT. Raja Grafindo Persada.


  Sunhaji,dkk.2015. Konsep Manajemen Kelas Dan Implikasinya Dalam Pembelajaran.
Yogjakarta : Polinema Press
  Wahidin,Dadan. 2008. Keterampilan mengelola kelas. Jakarta : Erlangga
  Wartono.2003. Keterampilan Dasar Mengajar. Malang: Universitas kanjurahan
          Malang

Anda mungkin juga menyukai