Anda di halaman 1dari 14

MAKALAH

MICRO TEACHING

Keterampilan Membimbing Diskusi Kelompok Kecil

Dosen Pengampu : Roso Sugiyanto, S.Pd, M.Pd

Disusun Oleh :

Kelompok 9

1. Ahmad Fahrezi ADA 118 048


2. Dian Rahmadi ADA 118 045
3. Rifaldi ADA 118 044
4. Zeliy ADA 118 049

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR


JURUSAN ILMU KEOLAHRAGAAN DAN PENDIDIKAN DASAR
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS PALANGKARAYA
2021/2021
KATA PENGANTAR

Puji dan syukur penulis panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa, karena berkat dan rahmat-
Nya lah penulis dapat menyelesaikan penulisan Makalah ini yang berjudul “Keterampilan
Membimbing Diskusi Kelompok Kecil”.

Makalah ini dapat diselesaikan dengan tidak lepas dari bantuan dan dukungan
berbagai pihak, baik bantuan berupa tenaga, pikiran, semangat dan sebagainya

Penulis menyadari bahwa dalam makalah ini masih terdapat banyak kekurangan, akan
tetapi penulis berharap semoga apa yang tertulis dalam makalah ini bermanfaat bagi mereka
yang memerlukan dengan harapan semoga dapat bermanfaat.

Palangka Raya, 12 September 2021


Daftar isi
Cover.........................................................................................................................................i
Kata Pengantar..........................................................................................................................ii
Daftar Isi...................................................................................................................................iii
Bab I
Pendahuluan ..............................................................................................................................1
Latar Belakang ..........................................................................................................................1
Rumusan Masalah .....................................................................................................................1
Tujuan Penulisan........................................................................................................................2
Bab II
Pembahasan ...............................................................................................................................3
Pengertian Ketrampilan Membimbing Diskusi Kelompok Kecil..............................................3

Tujuan dan Manfaat Diskusi Kelompok Kecil...........................................................................3

Langkah-langkah Membimbing Diskusi Kelompok Kecil........................................................4

Hal-hal yang Perlu Diperhatikan Guru Saat Membimbing Diskusi Kelompok Kecil...............6

Keunggulan Diskusi Kelompok Kecil........................................................................................6

Kelemahan Diskusi Kelompok Kecil.........................................................................................6

Bab III

Penutup.......................................................................................................................................8

Kesimpulan.................................................................................................................................8

Saran...........................................................................................................................................9

Daftar Pustaka..........................................................................................................................10
BAB I

PENDAHULUAN

A.  Latar Belakang

Mengajar merupakan suatu kewajiban bagi seorang guru. Dalam menjalankan


kewajiban mengajar pun tentu saja seorang guru di tuntut untuk menguasai materi yang
diajarkannya. Selain itu guru berperan aktif untuk mengelola kelas agar tercipta situasi yang
kondusif demi kenyamanan para siswanya belajar.

Ada suatu anggapan bahwa orang yang akan mengajar harus menguasai bahan atau
ilmu yang akan diajarkan, berarti sudah dapat mengajar dengan baik. Anggapan ini kurang
tepat, karena mengajar bukan hanya sekedar menyampaikan ilmu (proses informatif), tetapi
juga mengandung unsur-unsur educatif  (mendidik). Seorang pendidik dalam proses
pembelajaran harus mempu mentransfer ilmu pengetahuan, punya keahlian, dan memiliki
nilai-nilai (transfer of knowledge, skill and value).

Dalam proses belajar-mengajar, guru tidak hanya menjelaskan materi didepan kelas
dengan metode ceramah saja (teacher center), namun guru juga dituntut mampu menciptakan
proses belajar-mengajar dimana siswa sebagai pusatnya (student center), salah satunya
adalah dengan membentuk kelompok-kelompok kecil untuk mendiskusikan permasalahan
yang akan diberikan.

Diskusi sebagai metode pembelajaran yang mengharuskan siswa aktif berkelompok


dan bekerjasama dengan teman sebayanya tentu saja memerlukan bimbingan dari seorang
guru. Dan di sini guru berperan untuk mengarahkan dan membimbing diskusi dengan baik
dan benar. Dengan cara ini siswa tidak hanya dapat meningkatkan pengetahuannya karena
mendapatkan kesempatan berpikir yang cukup, tapi juga dapat mengembangkan kemampuan
berkomunikasi, meningkatkan kreatifitas, sertaketerampilan berinteraksi sosial di mana dapat
menumbuhkan sikap bertanggung jawab pada siswa atas pendapatnya dan menghargai
pendapat teman kelompoknya. Dengan demikian siswa dapat lebih aktif dalam
menyelesaikan persoalan yang dihadapinya.

Di sini kemampuan guru untuk membimbing diskusi sangat perlu untuk dipelajari
oleh guru maupun calon guru. Keberhasilan pembelajaran dalam kelompok-kelompok kecil
ini tidak akan tercapai dengan baik tanpa adanya guru yang memberikan arahan-arahan
yang jelas. Untuk itu guru dituntut memiliki keterampilan memimpin diskusi. Dalam makalah
kami ini, kami hendak memaparkan mengenai kemampuan guru untuk membimbing diskusi
kelompok kecil.

B.  Rumusan Masalah

1.   Apakah yang dimaksud dengan ketrampilan membimbing kelompok kecil?

2.   Apakah tujuan dan manfaat diskusi kelompok?

3.   Bagaimanakah cara membimbing diskusi kelompok kecil?


4.   Apa sajakah yang perlu diperhatikan oleh seorang guru ataupun calon guru dalam
membimbing diskusi kelompok kecil?

5.   Apa keunggulan dari diskusi kelompok kecil?

6.   Apa kelemahan dari diskusi kelompok kecil?

C.  Tujuan Penulisan

1.   Mengetahui dan memahami hakikat ketrampilan membimbing diskusi kelompok kecil.

2.   Mengetahui tujuan dan manfaat dari kegiatan diskusi kelompok kecil.

3.   Dapat mempraktikan langkah-langkah membimbing diskusi kelompok kecil.

4.   Mengetahui hal-hal yang harus diperhatikan seorang guru dalam membimbing diskusi.

5.   Mengetahui keunggulan dari diskusi kelompok kecil.

6.   Mengetahui kelemahan dari diskusi kelompok kecil.


BAB II

PEMBAHASAN

A.    Pengertian Ketrampilan Membimbing Diskusi Kelompok Kecil

Dalam kehidupan sehari-hari kita sering saksikan sekelompok orang berkumpul di


suatu tempat, sambil duduk-duduk ngobrol dengan sesama temannya. Jika kita tanya sedang
apa? Dengan spontan kadang-kadang mereka menjawab “sedang diskusi”, jadi menurut
mereka berkumpul dengan jumlah peserta beberapa orang sambil ada sesuatu yang
dibicarakan (diobrolkan) itulah diskusi.

Kegiatan diskusi bisa terjadi dalam berbagai aspek kehidupan seperti politik,
ekonomi, budaya, bisnis, pendidikan, apakah dalam skala besar maupun kecil. Pertanyaannya
apakah setiap ada satu kelompok yang berkumpul sedang membicarakan sesuatu selalu
disebut diskusi. Tidak setiap pembicaraan yang dilakukan oleh sekelompok orang
dikategorikan sebagai kegiatan diskusi, karena setiap pembicaraan dalam diskusi kelompok
kecil ada aturan-aturan atau persyaratan yang harus dipenuhi, antara lain yaitu:

1.   Melibatkan kelompok yang anggotanya berkisar 3 sampai 9 orang.

2.  Berlangsung dalam interaksi tatap muka yang informal, dimana setiap anggota kelompok
harus mendapat kesempatan untuk melihat, mendengar, dan berkomunikasi secara bebas dan
langsung.

3.   Mempunyai tujuan yang  jelas dengan cara kerjasama antar anggota kelompok.

4.   Berlangsung menurut proses yang diatur dan sistematis, menuju diperolehnya suatu
kesimpulan.

Membimbing diskusi kelompok berarti suatu proses yang teratur dengan melibatkan
kelompok peserta didik dalam interaksi tatap muka kooperatif yang optimal dengan tujuan
berbagi informasi atau pengalaman mengambil keputusan.

Drs. Muhammad Uzair Usman mengatakan bahwa diskusi kelompok kecil adalah
peserta didik berdiskusi dalam kelompok-kelompok kecil di bawah pembinaan guru atau
temannya untuk berbagi informasi, pemecahan masalah atau pengambilan keputusan,
dilaksanakan dalam suasana terbuka.

Menurut tim pengembang materi Akta IV UPI, bahwa yang dimaksud dengan diskusi
kelompok adalah suatu proses pembicaraan yang teratur yang melibatkan sekelompok orang
dalam interaksi tatap muka yang informasl dengan tujuan berbagi pengalaman atau informasi,
mengambil keputusan atau memecahkan suatu masalah.

Depdikbud merumuskan pengertian diskusi kelompok adalah siswa melaksanakan


diskusi dalam kelompok-kelompok kecil di bawah pimpinan guru atau temannya untuk
berbagi informasi, memecahkan masalah atau mengambil keputusan (1985).
Dari pengertian di atas semuanya memiliki fokus yang sama dalam mengartikan
diskusi kelompok, yaitu :

1.   Proses pembicaraan yang teratur; dalam kegiatan diskusi intinya ada sesuatu pokok
pembicaraan (masalah) yang dibicarakan atau dibahas. Proses membicarakan masalah
tersebut dilakukan secara teratur, yaitu semua yang ada dalam kelompok tersebut masing-
masing memiliki kepentingan yang sama, sehingga semua pembicara mendapat kesempatan
yang sama secara adil dan proses penyampaiannya teratur, tidak saling jegal atau saling
serobot, tapi semuanya memiliki kesempatan yang sama dan saling menghargai.

2.   Interaksi tatap muka; proses membahas untuk pembicaraan atau masalah yang dibahas
dilakukan secara interaksi tatap muka, yaitu komunikasi pembicaraan tidak dimonopoli oleh
sesorang saja, akan tetapi semua mendapat giliran (interaksi). Demikian pula proses saling
mengemukakan pendapat terhadap persoalan yang dibahas, dilakukan secara tatap muka, baik
langsung maupun melalui perantara media atau diskusi jarak jauh seperti (teleconference,
video conference)  dan lain sebagainya.

3.   Berbagi pengalaman; setiap pembicara mengeluarkan pendapat dan pengalaman yang


dimiliki oleh masing-masing terkait dengan permasalaham yang dibahas. Oleh karena itu
dalam kegiatan diskusi tidak hanya orang tersebut yang paling punya andil, akan tetapi setiap
orang sekecil apapun pendapat atau pengalaman yang dikemukakannya harus dihargai dan
menjadi bagian integral dari peserta diskusi kelompok kecil.

4.   Memecahkan masalah ; tujuan akhir yang harus dicapai dalam kegiatan diskusi adalah
terpecahnya masalah bersama, yatu dengan diperolehnya kesimpulan dan kegiatan diskusi
tersebut. Keputusan yang diambil dari kegiatan diskusi adalah produk bersama, sehingga
semua peserta atau anggota kelompok yang mengikuti kegiatan tersebut harus menerima dan
melaksanakan hasil kesimpulan yang telah disepakati bersama.

Jadi ketrampilan membimbing diskusi kelompok kecil adalah suatu ketrampilan yang
harus dimiliki oleh seorang guru untuk membina dan mengarahkan para siswanya dalam
melakukan diskusi dalam kelompok kecil, dimana diskusi kelompok tersebut memiliki tujuan
memecahkan masalah bersama, dilakukan secara teratur, dilakukan dengan cara berbagi
pengalaman atau pengetahuan di anatara siswa secara langsung atau tatap muka.

B.     Tujuan dan Manfaat Diskusi Kelompok Kecil

Kegiatan diskusi dalam proses pembelajaran dilakukan untuk memberi kesempatan


kepada siswa membahas suatu permasalahan atau topik dengan cara setiap siswa mengajukan
pendapat, saling tukar pemikiran untuk memperoleh kesimpulan bersama dari diskusi yang
telah dilakukan. Ada pun tujuan dan manfaat diskusi antara lain:

1.   Memupuk sikap toleransi; yaitu setiap siswa saling menghargai terhadap pendapat yang
dikemukakan oleh setiap peserta diskusi.
2.   Memupuk kehidupan demokrasi; yaitu setiap siswa secara bebas dan bertanggung jawab,
terbiasa mengemukakan pendapat, bertukar pikiran untuk mencapai tujuan pembelajaran
yang diharapkan.

3.   Mendorong pembelajaran secara aktif, yaitu siswa dalam membahas suatu topik
pembelajaran tidak selalu menerima dari guru, akan tetapi melalui kerjasama dalam
kelompok siswa belajar mengembangkan kemampuan berpikirnya, belajar memecahkan
masalah.

4.   Menumbuhkan rasa percaya diri, yaitu dengan kebiasaan untuk berargumentasi yang
dilakukan antar sesama teman dalam kelompok diskusi, akan mendorong keberanian dan
terbinanya rasa percaya diri siswa untuk mengajukan pendapat maupun mencari solusi
pemecahan

C.    Langkah-langkah Membimbing Diskusi Kelompok Kecil

Diskusi dalam proses pembelajaran termasuk ke dalam satu jenis metode


pembelajaran. Setiap metode pembelajaran termasuk diskusi diarahkan untuk terjadinya
proses pembelajaran secara aktif dan efektif untuk mencapai tujuan (kompetensi)
pembelajaran yang diharapkan. Oleh karena itu agar kegiatan diskusi dapat berjalan dengan
lancar, maka dalam melaksanakan kegiatan diskusi tersebut harus memperhatikan atau
mengikuti beberapa aspek berikut :

1.   Memusatkan perhatian peserta didik pada tujuan dan topik diskusi. Kegiatannya antara lain :
merumuskan tujuan dan topik yang akan didiskusikan, mengembangkan masalah, catat
kesalahan yang menyimpang.

2.   Memperluas masalah, intinya merangkum kembali permasalahan supaya jelas, menjelaskan


gagasan peserta didik dengan memberikan informasi yang jelas. Untuk memperjelas setiap
pembicaraan dari peserta diskusi, pimpinan diskusi atau guru dapat melakukan hal-hal
berikut:

a. Menguraikan kembali pendapat atau ide yang kurang jelas, sehingga menjadi jelas
dipahami oleh seluruh peserta diskusi.
b. Mengajukan pertanyaan pelacak untuk meminta komentar siswa untuk lebih memperjelas
ide atau pendapat yang disampaikannya.
c. Memberikan informasi tambahan berkenaan dengan pendapat atau ide yang
disampaikannya, seperti melalui ilustrasi atau contoh, sehingga dapat lebih memperjelas
terhadap ide yang disampaikannya itu.

3.   Menganalisis pendapat peserta didik, antara lain menganalisis alasan yang dikemukakan
memiliki dasar yang kuat, menjelaskan hal-hal yang telah disepakati. Setelah diperoleh
informasi alasan-alasan dari masing-masing berkenaan dengan pendapat yang berbeda-beda
itu, maka selanjutnya pimpinan diskusi dapat menindaklanjuti dengan mencapai kesepakatan
terhadap hal-hal mana saja yang disepakati bersama dan mana yang tidak disepakati secara
bersama, sehingga dari diskusi tersebut membuahkan kesimpulan bersama.
4.   Meluruskan alur berpikir peserta didik, mencakup mengajukan beberapa pertanyaan
menantang siswa untuk berpikir, memberikan contoh-contoh verbal, memberikan waktu
berpikir, dan memberi dukungan terhadap pendapat peserta didik yang penuh perhatian.

5.   Meningkatkan partisipasi siswa. Untuk mendorong siswa (peserta didik) ikut aktif urun
rembug dalam proses diskusi, ada beberapa aspek yang perlu ditempuh guru atau pemimpin
diskusi, anatara lain:

a. Mengajukan pertanyaan kunci yang menantang siswa untuk berpendapat atau


mengajukan gagasan.
b. Memberikan contoh atau ilustrasi baik bersifat verbal maupun non verbal dimana melalui
contoh atau ilustrasi tersebut, menggugah siswa untuk berpikir.
c. Menghangatkan suasana diskusi dengan memunculkan pertanyaan yang memungkinkan
terjadinya perbedaan pendapat di antara sesama anggota kelompok.
d. Memberikan perhatian kepada setiap pembicara sehingga merasa dihargai dan dengan
demikian dapat lebih mendorong siswa untuk berpartisipasi memberikan pemikiran
melalui forum diskusi yang dilakukan.

6.   Memberikan kesempatan untuk berpartisipasi dalam diskusi, terkait dengan memancing


semangat berpikir peserta didik, memberikan kesempatan kepada yang belum berbicara,
mengatur jalannya sidang diskusi, dan mengomentari pendapat yang dikemukakan. Untuk
mendorong partsipasi aktif dari seetiap anggota kelompok dapat dilakukan hal-hal berikut :

a. Memberi stimulus yang ditujukan kepada siswa tertentu yang belum berkesempatan
menyampaikan pendapatnya, sehingga siswa tersebut terdorong untuk mengeluarkan
buah pikirannya.
b. Mencegah monopoli pembicaraan hanya kepada orang-orang tertentu saja, dengan cara
terlebih dahulu memberi kesempatan kepada siswa yang dianggap pendiam untuk
berbicara.
c. Mendorong siswa untuk merespon pembicaraan dari temannya yang lain sehingga terjadi
komunikasi interaksi anatar semua perserta diskusi.
d. Menghindari respon siswa yang bersifat serentak, agar setiap siswa secara individu dapat
mengemukakan pikirannay secara bebas berdasarkan pemahaman yang dimilikinya.

7.   Menutup diskusi merupakan kegiatan akhir dalam diskusi. Ada pun kegiatan-kegiatan yang
harus dilakukan oleh guru atau pemimpin diskusi dalam menutup diskusi antara lain:

a. Membuat rangkuman sebagai kesimpulan atau pokok-pokok pikiran yang dihasilakan dari
kegiatan diskusi yang telah dilaksanakan.
b. Menyampaikan beberapa catatan tindak lanjut dari kegiatan diskusi yang telah dilakukan,
baik dalam bentuk aplikasi maupun rencana diskusi pada pertemuan berikutnya.
c. Melakukan penilaian terhadap proses maupun hasil diskusi yang telah dilakukan, seperti
melalui kegiatan observasi, wawancara, skala dan lain sebagainnya. Penilaian ini
berfungsi sebagai umpan balik untuk mengetahui dan memberi pemahaman kepada siswa
terhadap peran dan partisipasinya dalam kegiatan diskusi tersebut.
D.    Hal-hal yang Perlu Diperhatikan Guru Saat Membimbing Diskusi Kelompok Kecil

Hal-hal yang perlu diperhatikan dan harus dihindari oleh seorang guru dalam
membimbing diskusi kelompok kecil yakni:

1.   Mendominasi diskusi.

2.   Membiarkan peserta didik memonopoli.

3.   Membiarkan penyimpangan diskusi.

4.   Membiarkan peserta didik tidak bertanya.

5.   Tidak memperjelas dan mendukung alur berpikir siswa yang salah.

6.   Gagal mengakhiri diskusi secara efektif.

E.     Keunggulan Diskusi Kelompok Kecil

Beberapa keuntungan yang dapat diambil dari diskusi kelompok kecil:

1.   Kelompok menjadi kaya dengan ide dan informasi untuk mendapatkan hasil yang lebih baik

2.   Termotivasi oleh kehadiran teman

3.   Mengurangi sifat pemalu

4.   Anak merasa terikat untuk melaksanakan keputusan kelompok

5.   Meningkatkan pemahaman diri anak

6.   Melatih sisa untuk berfikir kritis

7.   Melatih siswa untuk mengemukakan pendapatnya

8.   Melatih dan mengembangkan jiwa social pada diri siswa

F.     Kelemahan Diskusi Kelompok Kecil

1.   Waktu belajar lebih panjang

2.   Dapat terjadi pemborosan waktu

3.   Anak yang pemalu dan pendiam menjadi kurang agresif

4.   Dominasi siswa tertentu dalam diskusi


5.   Tidak dapat mencapai tujuan pembelajaran ketika siswa kurang siap mengikuti kegiatan
pembelajaran

Semua kekurangan tersebut dapat ditekan dengan rencana yang matang dan keterampilan
guru mengarahkan, memberi petunjuk yang jelas, memahami kesulitan siswa, dan membagi
perhatian pada semua kelompok.

Diskusi kelompok bermanfaat ganda. Tidak hanya pengetahuan siswa yang bertambah.
Diskusi kelompok kecil juga memupuk rasa kebersamaan dan berbagi sesama siswa. Untuk
mendapatkan hasil maksimal di dalam diskusi kelompok kecil, ada hal-hal yang harus
dihindari oleh guru dalam memimpin diskusi kelompok. Hal-hal yang harus dihindari
tersebut adalah :

1.   Topik diskusi  yang tidak sesuai dengan minat siswa.

2.   Terlalu mendominasi diskusi dengan cara mengajukan pertanyaan atau memberikan jawaban
yang terlalu banyak.

3.   Membiarkan siswa tertentu memonopoli diskusi kelompok.

4.   Membiarkan terjadinya pembicaraan yang menyimpang dari topik diskusi atau tidak relevan
dengan apa yang sedang dibicarakan.

5.   Terlalu sering menginterfensi siswa dengan pertanyaan atau pernyataan yang sebetulnya tidak
penting.

6.   Tidak memberi waktu yang cukup untuk menyelesaikan masalah dalam rangka mencapai
tujuan diskusi.

7.   Tidak memperjelas atau tidak mendukung pendapat siswa.

8.   Gagal menutup diskusi dengan efektif.


BAB III

PENUTUP

A.    Kesimpulan

Pengertian Ketrampilan Membimbing Diskusi Kelompok Kecil berarti suatu proses


yang teratur dengan melibatkan kelompok peserta didik dalam interaksi tatap muka
kooperatif yang optimal dengan tujuan berbagi informasi atau pengalaman mengambil
keputusan.Tujuan dan Manfaat Diskusi Kelompok : Memupuk sikap toleransi; Memupuk
kehidupan demokrasi; Mendorong pembelajaran secara aktif, Menumbuhkan rasa percaya
diri.

Langkah-langkah Membimbing Diskusi Kelompok Kecil:Memusatkan perhatian


peserta didik pada tujuan dan topik diskusi. Kegiatannya antara lain : merumuskan tujuan dan
topik yang akan didiskusikan, mengembangkan masalah, catat kesalahan yang menyimpang.
Memperluas masalah, intinya merangkum kembali permasalahan supaya jelas, menjelaskan
gagasan peserta didik dengan memberikan informasi yang jelas. Menganalisis pendapat
peserta didik, antara lain menganalisis alasan yang dikemukakan memiliki dasar yang kuat,
menjelaskan hal-hal yang telah disepakati. Meluruskan alur berpikir peserta didik, mencakup
mengajukan beberapa pertanyaan menantang siswa untuk berpikir, memberikan contoh-
contoh verbal, memberikan waktu berpikir, dan memberi dukungan terhadap pendapat
peserta didik yang penuh perhatian.Meningkatkan partisipasi siswa. Memberikan kesempatan
untuk berpartisipasi dalam diskusi, terkait dengan memancing semangat berpikir peserta
didik, memberikan kesempatan kepada yang belum berbicara, mengatur jalannya sidang
diskusi, dan mengomentari pendapat yang dikemukakan. Menutup diskusi merupakan
kegiatan akhir dalam diskusi

Hal-hal yang perlu diperhatikan Guru saat membimbing Diskusi Kelompok Kecil
yaitu Mendominasi diskusi,Membiarkan peserta didik memonopoli, Membiarkan
penyimpangan diskusi, Membiarkan peserta didik tidak bertanya,Tidak memperjelas dan
mendukung alur berpikir siswa yang salah, Gagal mengakhiri diskusi secara efektif.

Keunggulan Diskusi Kelompok Kecil :Kelompok menjadi kaya dengan ide dan


informasi untuk mendapatkan hasil yang lebih baik,Termotivasi oleh kehadiran teman,
Mengurangi sifat pemalu, Anak merasa terikat untuk melaksanakan keputusan kelompok,
Meningkatkan pemahaman diri anak, Melatih sisa untuk berfikir kritis, Melatih siswa untuk
mengemukakan pendapatnya,  Melatih dan mengembangkan jiwa social pada diri siswa.

Kelemahan Diskusi Kelompok Kecil: Waktu belajar lebih panjang,  Dapat terjadi
pemborosan waktu, Anak yang pemalu dan pendiam menjadi kurang agresif, Dominasi siswa
tertentu dalam diskusi, Tidak dapat mencapai tujuan pembelajaran ketika siswa kurang siap
mengikuti kegiatan pembelajaran.

              
B.     Saran

Pemakalah menyadari bahwa penjelasan di atas masih terdapat kekurangan, baik dari
segi isi maupun dari segi penulisan. Maka dari itu, diharapkan kepada pembaca kritik dan
saran sebagai masukan yang membangun demi perbaikan makalah ini selanjutnya.
Pemakalah juga mengucapkan terima kasih kepada Bapak Dosen Pengampu mata kuliah
yang telah memberikan arahan dan masukan terhadap pembahasan makalah di atas.
DAFTAR PUSTAKA

Asril, Zainal. (2012). Micro Teaching: Disertai dengan Pedoman Pengalaman Lapangan.Jakarta:


Rajawali Pers

Sukirman, Dadang. (2012). Micro Teaching Cet.2,  Jakarta : Direktorat Jenderal Pendidikan Islam
Kementrian Agama RI.
http://tyanuari.blogspot.com/2013/04/keterampilan-membimbing-diskusi.html diakses pada tanggal
7 Maret 2014

Anda mungkin juga menyukai