MICRO TEACHING
Disusun Oleh :
Kelompok 9
Puji dan syukur penulis panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa, karena berkat dan rahmat-
Nya lah penulis dapat menyelesaikan penulisan Makalah ini yang berjudul “Keterampilan
Membimbing Diskusi Kelompok Kecil”.
Makalah ini dapat diselesaikan dengan tidak lepas dari bantuan dan dukungan
berbagai pihak, baik bantuan berupa tenaga, pikiran, semangat dan sebagainya
Penulis menyadari bahwa dalam makalah ini masih terdapat banyak kekurangan, akan
tetapi penulis berharap semoga apa yang tertulis dalam makalah ini bermanfaat bagi mereka
yang memerlukan dengan harapan semoga dapat bermanfaat.
Hal-hal yang Perlu Diperhatikan Guru Saat Membimbing Diskusi Kelompok Kecil...............6
Bab III
Penutup.......................................................................................................................................8
Kesimpulan.................................................................................................................................8
Saran...........................................................................................................................................9
Daftar Pustaka..........................................................................................................................10
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Ada suatu anggapan bahwa orang yang akan mengajar harus menguasai bahan atau
ilmu yang akan diajarkan, berarti sudah dapat mengajar dengan baik. Anggapan ini kurang
tepat, karena mengajar bukan hanya sekedar menyampaikan ilmu (proses informatif), tetapi
juga mengandung unsur-unsur educatif (mendidik). Seorang pendidik dalam proses
pembelajaran harus mempu mentransfer ilmu pengetahuan, punya keahlian, dan memiliki
nilai-nilai (transfer of knowledge, skill and value).
Dalam proses belajar-mengajar, guru tidak hanya menjelaskan materi didepan kelas
dengan metode ceramah saja (teacher center), namun guru juga dituntut mampu menciptakan
proses belajar-mengajar dimana siswa sebagai pusatnya (student center), salah satunya
adalah dengan membentuk kelompok-kelompok kecil untuk mendiskusikan permasalahan
yang akan diberikan.
Di sini kemampuan guru untuk membimbing diskusi sangat perlu untuk dipelajari
oleh guru maupun calon guru. Keberhasilan pembelajaran dalam kelompok-kelompok kecil
ini tidak akan tercapai dengan baik tanpa adanya guru yang memberikan arahan-arahan
yang jelas. Untuk itu guru dituntut memiliki keterampilan memimpin diskusi. Dalam makalah
kami ini, kami hendak memaparkan mengenai kemampuan guru untuk membimbing diskusi
kelompok kecil.
B. Rumusan Masalah
C. Tujuan Penulisan
4. Mengetahui hal-hal yang harus diperhatikan seorang guru dalam membimbing diskusi.
PEMBAHASAN
Kegiatan diskusi bisa terjadi dalam berbagai aspek kehidupan seperti politik,
ekonomi, budaya, bisnis, pendidikan, apakah dalam skala besar maupun kecil. Pertanyaannya
apakah setiap ada satu kelompok yang berkumpul sedang membicarakan sesuatu selalu
disebut diskusi. Tidak setiap pembicaraan yang dilakukan oleh sekelompok orang
dikategorikan sebagai kegiatan diskusi, karena setiap pembicaraan dalam diskusi kelompok
kecil ada aturan-aturan atau persyaratan yang harus dipenuhi, antara lain yaitu:
2. Berlangsung dalam interaksi tatap muka yang informal, dimana setiap anggota kelompok
harus mendapat kesempatan untuk melihat, mendengar, dan berkomunikasi secara bebas dan
langsung.
3. Mempunyai tujuan yang jelas dengan cara kerjasama antar anggota kelompok.
4. Berlangsung menurut proses yang diatur dan sistematis, menuju diperolehnya suatu
kesimpulan.
Membimbing diskusi kelompok berarti suatu proses yang teratur dengan melibatkan
kelompok peserta didik dalam interaksi tatap muka kooperatif yang optimal dengan tujuan
berbagi informasi atau pengalaman mengambil keputusan.
Drs. Muhammad Uzair Usman mengatakan bahwa diskusi kelompok kecil adalah
peserta didik berdiskusi dalam kelompok-kelompok kecil di bawah pembinaan guru atau
temannya untuk berbagi informasi, pemecahan masalah atau pengambilan keputusan,
dilaksanakan dalam suasana terbuka.
Menurut tim pengembang materi Akta IV UPI, bahwa yang dimaksud dengan diskusi
kelompok adalah suatu proses pembicaraan yang teratur yang melibatkan sekelompok orang
dalam interaksi tatap muka yang informasl dengan tujuan berbagi pengalaman atau informasi,
mengambil keputusan atau memecahkan suatu masalah.
1. Proses pembicaraan yang teratur; dalam kegiatan diskusi intinya ada sesuatu pokok
pembicaraan (masalah) yang dibicarakan atau dibahas. Proses membicarakan masalah
tersebut dilakukan secara teratur, yaitu semua yang ada dalam kelompok tersebut masing-
masing memiliki kepentingan yang sama, sehingga semua pembicara mendapat kesempatan
yang sama secara adil dan proses penyampaiannya teratur, tidak saling jegal atau saling
serobot, tapi semuanya memiliki kesempatan yang sama dan saling menghargai.
2. Interaksi tatap muka; proses membahas untuk pembicaraan atau masalah yang dibahas
dilakukan secara interaksi tatap muka, yaitu komunikasi pembicaraan tidak dimonopoli oleh
sesorang saja, akan tetapi semua mendapat giliran (interaksi). Demikian pula proses saling
mengemukakan pendapat terhadap persoalan yang dibahas, dilakukan secara tatap muka, baik
langsung maupun melalui perantara media atau diskusi jarak jauh seperti (teleconference,
video conference) dan lain sebagainya.
4. Memecahkan masalah ; tujuan akhir yang harus dicapai dalam kegiatan diskusi adalah
terpecahnya masalah bersama, yatu dengan diperolehnya kesimpulan dan kegiatan diskusi
tersebut. Keputusan yang diambil dari kegiatan diskusi adalah produk bersama, sehingga
semua peserta atau anggota kelompok yang mengikuti kegiatan tersebut harus menerima dan
melaksanakan hasil kesimpulan yang telah disepakati bersama.
Jadi ketrampilan membimbing diskusi kelompok kecil adalah suatu ketrampilan yang
harus dimiliki oleh seorang guru untuk membina dan mengarahkan para siswanya dalam
melakukan diskusi dalam kelompok kecil, dimana diskusi kelompok tersebut memiliki tujuan
memecahkan masalah bersama, dilakukan secara teratur, dilakukan dengan cara berbagi
pengalaman atau pengetahuan di anatara siswa secara langsung atau tatap muka.
1. Memupuk sikap toleransi; yaitu setiap siswa saling menghargai terhadap pendapat yang
dikemukakan oleh setiap peserta diskusi.
2. Memupuk kehidupan demokrasi; yaitu setiap siswa secara bebas dan bertanggung jawab,
terbiasa mengemukakan pendapat, bertukar pikiran untuk mencapai tujuan pembelajaran
yang diharapkan.
3. Mendorong pembelajaran secara aktif, yaitu siswa dalam membahas suatu topik
pembelajaran tidak selalu menerima dari guru, akan tetapi melalui kerjasama dalam
kelompok siswa belajar mengembangkan kemampuan berpikirnya, belajar memecahkan
masalah.
4. Menumbuhkan rasa percaya diri, yaitu dengan kebiasaan untuk berargumentasi yang
dilakukan antar sesama teman dalam kelompok diskusi, akan mendorong keberanian dan
terbinanya rasa percaya diri siswa untuk mengajukan pendapat maupun mencari solusi
pemecahan
1. Memusatkan perhatian peserta didik pada tujuan dan topik diskusi. Kegiatannya antara lain :
merumuskan tujuan dan topik yang akan didiskusikan, mengembangkan masalah, catat
kesalahan yang menyimpang.
a. Menguraikan kembali pendapat atau ide yang kurang jelas, sehingga menjadi jelas
dipahami oleh seluruh peserta diskusi.
b. Mengajukan pertanyaan pelacak untuk meminta komentar siswa untuk lebih memperjelas
ide atau pendapat yang disampaikannya.
c. Memberikan informasi tambahan berkenaan dengan pendapat atau ide yang
disampaikannya, seperti melalui ilustrasi atau contoh, sehingga dapat lebih memperjelas
terhadap ide yang disampaikannya itu.
3. Menganalisis pendapat peserta didik, antara lain menganalisis alasan yang dikemukakan
memiliki dasar yang kuat, menjelaskan hal-hal yang telah disepakati. Setelah diperoleh
informasi alasan-alasan dari masing-masing berkenaan dengan pendapat yang berbeda-beda
itu, maka selanjutnya pimpinan diskusi dapat menindaklanjuti dengan mencapai kesepakatan
terhadap hal-hal mana saja yang disepakati bersama dan mana yang tidak disepakati secara
bersama, sehingga dari diskusi tersebut membuahkan kesimpulan bersama.
4. Meluruskan alur berpikir peserta didik, mencakup mengajukan beberapa pertanyaan
menantang siswa untuk berpikir, memberikan contoh-contoh verbal, memberikan waktu
berpikir, dan memberi dukungan terhadap pendapat peserta didik yang penuh perhatian.
5. Meningkatkan partisipasi siswa. Untuk mendorong siswa (peserta didik) ikut aktif urun
rembug dalam proses diskusi, ada beberapa aspek yang perlu ditempuh guru atau pemimpin
diskusi, anatara lain:
a. Memberi stimulus yang ditujukan kepada siswa tertentu yang belum berkesempatan
menyampaikan pendapatnya, sehingga siswa tersebut terdorong untuk mengeluarkan
buah pikirannya.
b. Mencegah monopoli pembicaraan hanya kepada orang-orang tertentu saja, dengan cara
terlebih dahulu memberi kesempatan kepada siswa yang dianggap pendiam untuk
berbicara.
c. Mendorong siswa untuk merespon pembicaraan dari temannya yang lain sehingga terjadi
komunikasi interaksi anatar semua perserta diskusi.
d. Menghindari respon siswa yang bersifat serentak, agar setiap siswa secara individu dapat
mengemukakan pikirannay secara bebas berdasarkan pemahaman yang dimilikinya.
7. Menutup diskusi merupakan kegiatan akhir dalam diskusi. Ada pun kegiatan-kegiatan yang
harus dilakukan oleh guru atau pemimpin diskusi dalam menutup diskusi antara lain:
a. Membuat rangkuman sebagai kesimpulan atau pokok-pokok pikiran yang dihasilakan dari
kegiatan diskusi yang telah dilaksanakan.
b. Menyampaikan beberapa catatan tindak lanjut dari kegiatan diskusi yang telah dilakukan,
baik dalam bentuk aplikasi maupun rencana diskusi pada pertemuan berikutnya.
c. Melakukan penilaian terhadap proses maupun hasil diskusi yang telah dilakukan, seperti
melalui kegiatan observasi, wawancara, skala dan lain sebagainnya. Penilaian ini
berfungsi sebagai umpan balik untuk mengetahui dan memberi pemahaman kepada siswa
terhadap peran dan partisipasinya dalam kegiatan diskusi tersebut.
D. Hal-hal yang Perlu Diperhatikan Guru Saat Membimbing Diskusi Kelompok Kecil
Hal-hal yang perlu diperhatikan dan harus dihindari oleh seorang guru dalam
membimbing diskusi kelompok kecil yakni:
1. Mendominasi diskusi.
1. Kelompok menjadi kaya dengan ide dan informasi untuk mendapatkan hasil yang lebih baik
Semua kekurangan tersebut dapat ditekan dengan rencana yang matang dan keterampilan
guru mengarahkan, memberi petunjuk yang jelas, memahami kesulitan siswa, dan membagi
perhatian pada semua kelompok.
Diskusi kelompok bermanfaat ganda. Tidak hanya pengetahuan siswa yang bertambah.
Diskusi kelompok kecil juga memupuk rasa kebersamaan dan berbagi sesama siswa. Untuk
mendapatkan hasil maksimal di dalam diskusi kelompok kecil, ada hal-hal yang harus
dihindari oleh guru dalam memimpin diskusi kelompok. Hal-hal yang harus dihindari
tersebut adalah :
2. Terlalu mendominasi diskusi dengan cara mengajukan pertanyaan atau memberikan jawaban
yang terlalu banyak.
4. Membiarkan terjadinya pembicaraan yang menyimpang dari topik diskusi atau tidak relevan
dengan apa yang sedang dibicarakan.
5. Terlalu sering menginterfensi siswa dengan pertanyaan atau pernyataan yang sebetulnya tidak
penting.
6. Tidak memberi waktu yang cukup untuk menyelesaikan masalah dalam rangka mencapai
tujuan diskusi.
PENUTUP
A. Kesimpulan
Hal-hal yang perlu diperhatikan Guru saat membimbing Diskusi Kelompok Kecil
yaitu Mendominasi diskusi,Membiarkan peserta didik memonopoli, Membiarkan
penyimpangan diskusi, Membiarkan peserta didik tidak bertanya,Tidak memperjelas dan
mendukung alur berpikir siswa yang salah, Gagal mengakhiri diskusi secara efektif.
Kelemahan Diskusi Kelompok Kecil: Waktu belajar lebih panjang, Dapat terjadi
pemborosan waktu, Anak yang pemalu dan pendiam menjadi kurang agresif, Dominasi siswa
tertentu dalam diskusi, Tidak dapat mencapai tujuan pembelajaran ketika siswa kurang siap
mengikuti kegiatan pembelajaran.
B. Saran
Pemakalah menyadari bahwa penjelasan di atas masih terdapat kekurangan, baik dari
segi isi maupun dari segi penulisan. Maka dari itu, diharapkan kepada pembaca kritik dan
saran sebagai masukan yang membangun demi perbaikan makalah ini selanjutnya.
Pemakalah juga mengucapkan terima kasih kepada Bapak Dosen Pengampu mata kuliah
yang telah memberikan arahan dan masukan terhadap pembahasan makalah di atas.
DAFTAR PUSTAKA
Sukirman, Dadang. (2012). Micro Teaching Cet.2, Jakarta : Direktorat Jenderal Pendidikan Islam
Kementrian Agama RI.
http://tyanuari.blogspot.com/2013/04/keterampilan-membimbing-diskusi.html diakses pada tanggal
7 Maret 2014