Anda di halaman 1dari 7

Jurnal PPKM, Vol. 6, No.

1, 45 - 49 ISSN(print): 2354-869X | ISSN(online): 2614-3763

TEKNIK MENYUSUI YANG BENAR


DI DESA WANARAJA, KECAMATAN WANAYASA
KABUPATEN BANJARNEGARA

Ratih Subekti
Politeknik Banjarnegara
Email : bektymidewife@gmail.com

INFO ARTIKEL ABSTRAK


Riwayat Artikel: puting lecet, bengkak dan nyeri pada payudara serta
Diterima : 15 Desember 2018 putting datar. Masyarakat desa Wanaraja belum
Disetujui : 12 Januari 2019 sepenuhnya memahami tentang teknik menyusui yang
benar, sehingga jika puting lecet maka payudara tersebut
berhenti untuk disusui. Metode : Metode dari
Kata Kunci: pengabdian masyarakat ini adalah penyuluhan tentang
Pengetahuan ibu menyusui, teknik menyusui yang benar, praktik dan evaluasi
Teknik menyusui yang benar melalui kuesioner. Hasil : Meningkatnya pengetahuan
Latar Belakang : Perilaku ibu tentang teknik menyusui yang benar sehingga proses
menyusui yang benar menyusui dapat berjalan lancar dan tercapai program
mempengaruhi keberhasilan pemerintah yaitu pemberian ASI eksklusif. Pengetahuan
dalam pemberian ASI. Di desa ibu baik sebanyak 75% dan cukup 25%.
Wanaraja masih terdapat ibu Kesimpulan :Terjadi peningkatan pengetahuan antara
menyusui yang mengalami sebelum dan setelah dilakukan penyuluhan.
Article History correct breastfeeding technique, so if the nipples are
Received : December 15, 2018 scratched, the breast stops to feed. The method :
Accepted : January 12, 2019 counseling about correct breastfeeding techniques,
practice and evaluation through questionnaires. The
Results: to increase maternal knowledge about the
Key Words : correct breastfeeding techniques so that the
breastfeeding process runs smoothly and a government
knowledge breastfeeding
program is achieved, namely exclusive breastfeeding.

ARTICLE INFO

ABSTRACT
mothers, correct Good mother's knowledge as much as 75% and enough
breastfeeding techniques 25%. Conclusion : There was an increase in knowledge
Background : The correct between before and after counseling
breastfeeding behavior
influences the success in
breastfeeding. In the village of
Wanaraja there are still
nursing mothers who
experience nipple blisters,
swelling and pain in the
breasts and flat nipples. The
people of Wanaraja village do
not fully understand the
45
Jurnal PPKM, Vol. 6, No. 1, 45 - 49 ISSN(print): 2354-869X | ISSN(online): 2614-3763

https://doi.org/10.32699/ppkm.v6i1.550
menyusui, masih ada ibu yang mengalami putting
1. PENDAHULUAN susu lecet, payudara bengkak dan payudara nyeri
Berdasarkan data dari dan putting datar.
Riset Kesehatan Dasar Teknik menyusui yang benar adalah cara
(Riskesdas) tahun 2010 memberikan ASI kepada bayi dengan perlekatan
dijelaskan bahwa 67,5% ibu dan posisi ibu dan bayi dengan benar (Suradi,
yang gagal memberikan 2004). Perilaku menyusui yang salah dapat
ASI ekslusif kepada mengakibatkan puting susu menjadi lecet, ASI tidak
bayinya adalah kurangnya keluar optimal sehingga mempengaruhi produksi
pemahaman ibu tentang ASI selanjutnya atau enggan menyusui
teknik menyusui yang (Proverawati, 2010). Bayi yang sehat dapat
benar, sehingga sering mengosongkan satu payudara sekitar 5-7 menit dan
menderita puting lecet dan ASI dalam lambung bayi akan kosong dalam waktu
retak (Riskesdas, 2010). 2 jam. Pada awalnya, bayi tidak memiliki pola yang
Keberhasilan menyusui teratur dalam menyusui dan akan mempunyai pola
harus diawali dengan tertentu setelah 1 – 2 minggu kemudian. Menyusui
kepekaan terhadap waktu yang dijadwal akan berakibat kurang baik, karena
yang tepat saat pemberian isapan bayi sangat berpengaruh pada rangsangan
ASI. Kegagalan dalam produksi ASI selanjutnya (Purwanti, 2004).
proses menyusui sering Teknik menyusui sangat mempengaruhi
disebabkan karena kenyamanan bayi saat menghisap ASI. Isapan bayi
timbulnya beberapa masalah akan berpengaruh pada rangsangan produksi ASI
pada ibu dan bayi. Pada selanjutnya, namun sering kali ibu kurang
sebagian ibu yang tidak mendapatkan informasi tentang manfaat ASI dan
paham bagaimana teknik tentang teknik menyusui yang benar (Roesli, 2011).
menyusui yang benar dapat Faktor yang berhubungan dan faktor yang paling
menjadi masalah dalam menjadi penentu yang berhubungan
menyusui. Adapun masalah
dalam menyusui adalah
puting susu lecet, payudara 46
bengkak, abses payudara dengan teknik menyusui adalah variabel
(mastitis) (Lismaysarah, pengetahuan ibu (p=0,039) (Rhipiduri, 2014).
2013). Berdasarkan analisis Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan
situasi dan analisis data oleh Arismawati (2014) menunjukkan bahwa ada
keadaan desa Wanaraja hubungan anatara teknik menyusui yang benar
melalui survey awal dengan keberhasilan laktasi (p-Value = 0,000)
terhadap beberapa ibu (Arismawati, 2017). Hal ini juga sejalan dengan
Jurnal PPKM, Vol. 6, No. 1, 45 - 49 ISSN(print): 2354-869X | ISSN(online): 2614-3763

hasil penelitian Romiyati 3. HASIL DAN PEMBAHASAN


(2015) yang menunjukkan Desa Wanaraja merupakan desa yang terletak
bahwa ada hubungan di Kecamatan Wanayasa yang termasuk wilayah
pengetahuan ibu tentang kerja Puskemas Wanayasa 2 Kabupaten
teknik menyusui dengan Banjarnegara. Jarak dari ibu kota
perilaku dalam pemberian Banjarnegara ± 35 km, arah utara. Batas Desa
ASI pada ibu menyusui (p- Wanaraja sebelah selatan dengan Desa Wanayasa,
Value sebesar 0,003) sebelah barat Desa Balun, sebelah utara Desa
(Romiyati, 2015). Jatilawang, dan sebelah timur Desa Legoksayem,
Untuk mengurangi yang semuanya masuk dalam wilayah Kecamatan
resiko dari teknik menyusui Wanayasa.
yang kurang tepat dapat
dilakukan penyuluhan atau
pendidikan kesehatan
tentang manfaat menyusui
dan penatalaksanaanya.
Dukungan dari suami,
keluarga, masyarakat dan
tenaga kesehatan sangat
menentukan keberhasilan
dalam pelaksanaannya.
Dukungan tenaga kesehatan
mempunyai hubungan yang
bermakna dengan perilaku
ibu dalam menyusui ( Ida,
2012).
Tujuan dari
pengabdian masyarakat ini
adalah untuk meningkatkan
pengetahuan ibu tentang
teknik menyusui yang benar
dan dapat menerapkannya
sehingga proses menyusui
berjalan lancar dan tercapai
program pemerintah yaitu
pemberian ASI eksklusif.
Jumlah peserta yang mengikuti penyuluhan,
praktik dan evaluasi teknik menyusui yang benar di
2. METODE
desa Wanaraja adalah sebanyak 20 orang. Jumlah
Program pengabdian ibu yang primipara sebanyak 15 orang (75%)
masyarakat ini dilakukan
sedangkan jumlah ibu yang multipara sebanyak 5
melalui penyuluhan
orang (25%). Ibu yang mengalami putting susu lecet
tentang pentingnya teknik
sebanyak 3 orang (15%). Ibu yang mengalami
menyusui yang benar,
bengkak dan nyeri pada payudara sebanyak 1 orang
praktik langsung
dengan bayinya (5%) dan ibu yang mengalami putting datar (pada
dan pelaksanaan evaluasi payudara sebelah kanan) sebanyak 1 orang (5%).
proses maupun hasil melalui Lama dan Frekuensi Menyusui
kuesioner tentang materi Menyusui bayi sebaiknya tanpa dijadwal (on
penyuluhan. demand), karena bayi akan menentukan sendiri
kebutuhannya. Ibu harus menyusui bayinya bila
bayi menangis bukan karena sebab lain (kencing
dan sebagainya) atau ibu sudah merasa perlu
47
Jurnal PPKM, Vol. 6, No. 1, 45 - 49 ISSN(print): 2354-869X | ISSN(online): 2614-3763

menyusui bayinya. Bayi menyentuhkan putting susu pada bagian sudut mulut
yang sehat dapat bayi sebelum menyusui. Setelah mulai menghisap,
mengosongkan satu payudara tidak perlu dipegang atau disangga lagi.
payudara sekitar 5-7 menit Ibu menatap bayi saat menyusui (Depkes RI, 2009).
dan ASI dalam lambung Menyusui bayi harus secara bergantian pada
bayi akan kosong dalam kedua payudara untuk mempertahankan produksi
waktu 2 jam. Menyusui ASI tetap seimbang pada kedua payudara. Pasca
yang dijadwalkan akan Menyusui: 1) Melepas isapan bayi dengan cara jari
berakibat kurang baik, kelingking di masukkan ke mulut bayi melalui sudut
karena isapan bayi sangat mulut bayi atau dagu bayi ditekan ke bawah 2)
berpengaruh pada Setelah bayi selesai menyusui, ASI dikeluarkan
rangsangan produksi ASI sedikit kemudian dioleskan pada putting susu dan
tanpa jadwal, sesuai aerola, biarkan kering dengan sendirinya.
kebutuhan bayi, akan Menyendawakan bayi dengan: 1) Bayi
mencegah banyak masalah digendong tegak dengan bersandar pada bahu ibu
yang mungkin timbul kemudian punggung ditepuk perlahanlahan atau 2)
(Purwanti, 2004). Bayi tidur tengkurap di pangkuan ibu, kemudian
Langkah - langkah Teknik punggungnya di tepuk perlahan-lahan.
Menyusui Yang Benar Cara menyusui sambil berbaring
Ibu mencuci tangan Ibu berbaring miring dan punggung diganjal
sebelum menyusui bayinya. bantal. Usahakan lengan sebelah payudara yang
Ibu duduk dengan santai mengarah ke mulut bayi dapat menopang tubuh
dan nyaman, posisi bayi, mulai dari leher, punggung, dan bokongnya.
punggung bersandar (tegak) Jadi, kedudukan bayi tetap berbaring sambil
sejajar punggung kursi, kaki ditopang lengan ibunya. Leher bayi terletak di
diberi alas sehingga tidak persendian lengan ibunya. Punggung bayi di lengan
menggantung. bawah ibu, bokongnya ditopang dengan telapak
Mengeluarkan sedikit ASI tangan ibu. Dengan demikian, mulut bayi dapat
dan mengoleskan pada diatur agar dapat mencapai putung payudara ibu.
puting susu dan aerola Tangan ibu yang bebas membantu memasukkan
sekitarnya (desinfektan dan puting susu ke mulut bayi sambil telapak tangan
menjaga kelembaban puting menahan payudara agar tidak menutup hidung bayi.
susu). Bayi dipegang Jari telunjuk dan jari tengah membantu
dengan satu lengan, kepala mengeluarkan ASI dengan cara menjepit payudara.
terletak pada lengkung siku Jangan menyusui menggunakan dot sebelum cara
ibu dan bokong bayi terletak menyusui ini bisa dilakukan dengan baik.
pada lengan. Ibu (Saminem, 2009).
menempelkan perut bayi Cara pengamatan teknik menyusui yang benar
pada perut ibu dengan Jika bayi telah menyusu dengan benar maka
meletakkan satu tangan bayi akan memperlihatkan tanda-tanda seperti bayi
dibelakang ibu dan yang tampak tenang, badan bayi menempel pada perut
satu didepan, kepala bayi ibu, mulut bayi terbuka lebar, dagu bayi menempel
menghadap ke payudara. pada payudara ibu, sebagian areola masuk kedalam
Ibu memposisikan bayi mulut bayi, areola bawah lebih banyak yang masuk,
dengan telinga dan lengan bayi nampak menghisap kuat dengan irama
pada garis lurus. Ibu perlahan, puting susu tidak terasa nyeri, telinga dan
memegang payudara dengan lengan bayi terletak pada satu garis lurus serta
ibu jari diatas dan jari yang kepala bayi agak menengadah.
lain menopang dibawah (Proverawati, 2010).
serta tidak menekan puting
susu atau areola. Ibu
Jurnal PPKM, Vol. 6, No. 1, 45 - 49 ISSN(print): 2354-869X | ISSN(online): 2614-3763

Tanda Posisi Bayi puting susu terasa nyeri bahkan lecet, bayi kurang
Menyusu yang Benar tidur dan berat badan bayi menurun (Hasselquist,
Tubuh bagian depan 2006). Teknik menyusui yang tidak dikuasai oleh
bayi menempel pada tubuh ibu akan berdampak pada ibu seperti mastitis,
ibu, dagu bayi menempel payudara bergumpal, putting sakit, sedangkan pada
pada payudara ibu, dada bayi dapat dipastikan bayi tidak mau menyusu yang
bayi menempel pada dada berakibat bayi tidak akan mendapatkan ASI cukup
ibu yang berada di dasar (Sulistyowati, 2011). Pengetahuan Ibu Nifas
payudara, telinga bayi Tentang Teknik Menyusui Yang Benar
berada dalam satu garis Pengetahuan ibu menyusui tentang ”sebelum
dengan leher dan lengan bayi menghisap puting susu, keluarkan sedikit ASI
bayi, mulut bayi terbuka dioleskan pada puting susu dan aerola”.
lebar dengan bibir bawah Berdasarkan hasil dari kuesioner didapatkan 10 dari
yang terbuka, sebagian 20 peserta (50%) menjawab benar.
besar areola tidak tampak, ‘’Urutan teknik menyusui yang benar’’.
bayi menghisap dalam dan Didapatkan 11 dari 20 peserta
perlahan, bayi puas dan (60%) menjawab benar.
tenang pada akhir menyusu, “Menyusui bayi harus secara bergantian pada
terkadang terdengar suara kedua payudara”. Didapatkan 18 dari 20 peserta
bayi menelan dan puting (90%) menjawab benar.
susu tidak terasa sakit atau “Cara melepas isapan bayi dengan dagu bayi
lecet. (Depkes RI, 2005). ditekan ke bawah”. Didapatkan 15 dari 20 peserta
Evaluasi Praktik Teknik (75%) menjawab benar.
Menyusui Yang Benar “Setelah selesai menyusui, puting susu dan
Setelah pemberian sekitarnya dibasahi ASI dan biarkan kering sendiri”.
penyuluhan, semua peserta Didapatkan 15 dari 20 peserta (75%) menjawab
melakukan praktik teknik benar.
menyusui yang benar “Bayi disusui tanpa jadwal”. Didapatkan 18
dengan melihat demonstrasi dari 20 peserta (90%) menjawab benar. “Berbaring
yang pemateri lakukan serta miring dan punggung diganjal bantal pada teknik
melihat langkahlangkah menyusui sambil berbaring”. Didapatkan 12 dari 20
yang ditampilkan di slide. peserta (60%) menjawab benar. “ASI dalam
Sebanyak 17 orang (85%) lambung bayi akan kosong dalam 2 jam”.
ibu sudah benar dalam Didapatkan 15 dari 20 peserta (75%) menjawab
penatalaksanaannya. benar.“Manfaat menyusui sesering mungkin akan
Keberhasilan memperlancar produksi ASI”. Didapatkan 17dari 20
menyusui dipengaruhi oleh peserta (85%) menjawab benar.
teknik dan posisi menyusui “Tujuan menyendawakan bayi setelah disusui
yang benar. jika teknik dapat mengeluarkan udara dalam lambung agar
menyusui benar maka bayi tidak muntah”. Didapatkan 18 dari 20 peserta
tingkat (90%) menjawab benar.

48 4. PENUTUP
keberhasilan laktasinya 4.1. Kesimpulan
akan berhasil dan Berdasarkan hasil kegitan penyuluhan
sebaliknya jika cara tentang teknik menyusui yang benar, dapat
menyusui salah tingkat disimpulkan bahwa pengetahuan ibu tentang
keberhasilan laktasinya juga teknik menyusui yang benar secara umum
kurang berhasil sehingga meningkat. Hal ini dapat dilihat dari beberapa hal
dapat berpengaruh terhadap sebagai berikut:
ibu dan bayinya seperti: a. Antusiasme pada saat sedang dijelaskan,
49
Jurnal PPKM, Vol. 6, No. 1, 45 - 49 ISSN(print): 2354-869X | ISSN(online): 2614-3763

ibu sangat Puskesmas. Jakarta: Direktorat Gizi


memperhatikan. Masyarakat Depkes RI.
4.2. Saran Depkes RI. 2009. Pegangan Fasilitator Kelas Ibu
a. Perlu adanya Balita. Jakarta: Direktorat Jenderal Bina
pemantauan atau Kesehatan Masyarakat Depkes RI.
pembinaan secara lintas Hasselquist, Mary Beth. 2006. Tatalaksana ibu dan
sektor dan lintas bayi pasca kelahiran, judul asli; pregnancy
program terkait tentang handbook for a new mother. Jakarta: Prestasi
teknik menyusui yang Pustakaraya.
benar sehingga dapat Ida. 2012. Faktor-Faktor yang Berhubungan
terwujud program dengan Pemberian ASI Eksklusif 6 Bulan di
pemberian ASI secara Wilayah Kerja Kemiri Muka Kota
eksklusif. Depok Tahun 2011. Fakultas Kesehatan
b. Setelah mendapatkan
penyuluhan, ada tindak
lanjut dari para ibu
yang sedang menyusui
untuk menerapkan b. Banyaknya pertanyaan yang diajukan
teknik menyusui yang menunjukan bahwa ibu sudah mulai
benar. memahami teknik menyusui yang benar.
c. Semua ibu menyusui bersedia untuk
5. UCAPAN melakukan teknik menyusui yang benar,
TERIMAKASIH memperhatikan lama dan frekuensi menyusui
a. Program Pengabdian dan memberikan ASI secara eksklusif.
Masyarakat ini dibiayai
oleh UP2M Politeknik Masyarakat Universitas Indonesia Depok,
Banjarnegara. (Tesis).
b. Kepala Desa Wanaraja Lismaysarah, Mona. 2013. Hubungan tehnik
yang telah memberikan menyusui dengan kelancaran asi pada ibu
ijin sehingga program menyusui di wilayah kerja puskesmas Blang
pengabdian masyarakat Bintang Aceh besar. Diperoleh pada tanggal
ini berjalan dengan 15 Januari 2019 dari
baik. http://simptakp.uii.ac.id/docjurnal/Monal
ismaysarah-jurnal.pdf.
6. DAFTAR PUSTAKA Proverawati, Atikah dan Eni Rahmawati. 2010.
Arismawati, Dian Fitra. Kapita Selekta ASI dan Menyusui.
2017. Hubungan Yogyakarta: Nuha Medika.
Teknik Menyusui Purwanti, Sri, Hubertin. 2004.
Yang Benard dengan Konsep Penerapan ASI Eksklusif. Jakarta:
Tingkat Keberhasilan EGC.
Laktasi. Jurnal Rhipiduri, Rivanica. 2014. Faktor-Faktor Yang
Keperawatan dan Berhubungan dengan Teknik Menyusui Pada
Kebidanan Stikes Ibu Primipara. Jurnal Kebidanan dan
Dian Husada Keperawatan. Vol.10 No.1 Juni 2014.
Mojokerto. Riset Kesehatan Dasar. 2010. Jakarta: Badan
Depkes RI. 2005. Penelitian dan Pengembangan Kesehatan
Manajemen Laktasi: Kementrian Kesehatan RI.
Buku Panduan bagi Roesli, Utami. 2011. Mengenal ASI Ekslusif.
Bidan dan petugas Surabaya: Niaga Swadaya.
Kesehatan di Romiyati. 2015. Hubungan pengetahuan ibu
tentang teknik menyusui dengan perilaku
Jurnal PPKM, Vol. 6, No. 1, 45 - 49 ISSN(print): 2354-869X | ISSN(online): 2614-3763

dalam pemberian ASI


pada ibu menyusui di
puskesmas
pakualaman
Yogyakarta. Stikes
Aisyiyah Yogyakarta,
(Skripsi).
Suradi, Rulina dan Kristina
Hesti. 2004. Bahan
Bacaan Manajemen
Laktasi,
Edisi 5. Jakarta:
Perinasia.
Saminem. 2009.
Dokumentasi
Asuhan Kebidanan
Konsep dan Praktik.
Jakarta: EGC.
Sulistyowati, Wiwit. 2011.
Teknik Menyusui
yang Benar pada Ibu
Primipara di Desa
Gayaman Kecamatan
Mojoanyar
Kabupaten
Mojokerto. Jurnal
Kesehatan Hospital
Majapahit.Vol 3.
No.2 Nopember 2011.

51

Anda mungkin juga menyukai