Anda di halaman 1dari 8

Jurnal Ilmiah Komputer dan Informatika (KOMPUTA) 1

Edisi 1 Volume 1 Bulan Februari 2014 ISSN : 2089-9033

PEMBANGUNAN SISTEM INFORMASI HASIL PEMERIKSAAN


REGULER (RUTIN) DI INSPEKTORAT KAB.CIREBON

Dini Ratnadewi Handayani

Teknik Informatika – Universitas Komputer Indonesia


Jl. Dipatiukur 112 – 114 Bandung
Email : dini.ratnadewi1@gmail.com

ABSTRAK dengan kebijakan dan prosedur yang ditetapkan oleh


manajemen puncak (Kepala Daerah). Baik kebijakan
Inspektorat adalah lembaga Teknis Daerah dan prosedur dalam urusan keuangan, tata kerja
yang berbentuk badan, merupakan unsur penunjang ataupun hal – hal yang berhubungan dengan sumber
Pemerintah Daerah di Bidang Pengawasan yang daya manusia yang berkaitan dengan dinas atau
dipimpin oleh seorang Inspektur yang berada lembaga yang sedang diperiksa. Ada pun yang
dibawah dan bertanggungjawab terhadap Kepala menjadi indikator adanya penyelewengan adalah
Daerah melalui Sekretaris Daerah. Aktifitas pegawai ketika kebijakan atau prosedur yang berjalan di
Inspektorat khususnya subbagian program suatu lembaga atau dinas tidak sesuai dengan
mengalami banyak masalah dalam mengelola data perundang – undangan, Peraturan Pemerintah (PP),
hasil pemeriksaan, terutama dalam pembuatan Peraturan Menteri (Permen), Peraturan Daerah (
laporan akhir berupa matrik temuan. Selain itu Perda ) ataupun Peraturan Bupati (Perbup) yang
pemberian rekomendasi menjadi lambat kerena berlaku.
Inspektur (pemimpin di Inspektorat) tidak dapat Aktifitas pegawai Inspektorat khususnya
memberi rekomendasi tanpa melihat laporan berupa subbagian program mengalami banyak masalah
matrik temuan dahulu. Dalam proses penginputan dalam mengelola data hasil pemeriksaan, terutama
data hasil pemeriksaan, pegawai merasa kesulitan dalam pembuatan laporan akhir berupa matrik
dikarenakan banyaknya data yang harus di inputkan temuan. Kendala – kendala tersebut disebabkan
ke dalam matrik temuan. banyaknya SKPD (Satuan Kerja Perangkat Daerah)
Metode pengembangan perangkat lunak yang yang harus diperiksa sehingga penyusunan matrik
digunakan untuk membangun sistem informasi ini temuan tidak selesai tepat waktu. Selain itu
adalah metode Waterfall. Sedangkan metode pemberian rekomendasi menjadi lambat kerena
pengumpulan data yang digunakan adalah Inspektur (pemimpin di Inspektorat) tidak dapat
wawancara yang dilakukan dengan Sekretariat yang memberi rekomendasi tanpa melihat laporan berupa
membawahi subbagian program, studi pustaka dan matrik temuan dahulu. Matrik temuan merupakan
observasi. Model analisis perangkat lunak yang himpunan temuan kesalahan dari proses audit di
digunakan adalah pemodelan analisis terstruktur. SKPD yang menjadi objek pemeriksaan, matrik
Model fungsional yang digunakan yaitu Entity temuan disusun berdasarkan nama SKPD. Jika
Relationship Diagram (ERD) dan Data Flow dalam proses audit dijumpai kesalahan atau temuan,
Diagram (DFD). maka matrik temuan harus disajikan dengan atribut
Sistem informasi ini diharapkan dapat yang lengkap yaitu, temuan atau permasalahan,
membantu dalam pembuatan matrik temuan sebab terjadinya penyimpangan, tindaklanjut dan
sehingga menjadi selesai tepat waktu, pemberian rekomendasi.
rekomendasi menjadi cepat sehingga para pegawai
dapat segera menindaklanjuti temuan sesuai dengan 1.1. Pengertian Sistem
rekomendasi Inspektur serta memudahkan dalam Sistem adalah sekumpulan elemen yang saling
penginputan data hasil pemeriksaan. terkait atau terpadu yang dimaksudkan untuk
mencapai suatu tujuan [4]. Kualitas sistem
Kata kunci : Sistem Informasi, Inspektorat, merupakan sistem ciri karakteristik kualitas yang
pengawasan, Waterfall, matrik temuan. diinginkan dari sistem informasi itu sendiri, dan
kualitas sistem informasi yang diinginkan informasi
karakteristik produk [4]. Kualitas sistem
1. PENDAHULUAN memerlukan indikator untuk dapat mengukur
Sebagai badan pengawasan terhadap seberapa besar kualitas dari sistem tersebut.
pelaksanaan urusan pemerintahan di daerah, Indikator diperlukan karena kualitas sistem
Inspektorat sering menemukan adanya merupakan variabel laten yang tidak dapat diukur
penyimpangan atau penyelewengan yang berkaitan
Jurnal Ilmiah Komputer dan Informatika (KOMPUTA) 2
Edisi 1 Volume 1 Bulan Februari 2014 ISSN : 2089-9033
secara langsung. Indikator kualitas sistem bersama atau diakses oleh sejumlah
diwujudkan dalam seperangkat pertanyaan kualitas pemakai.
sistem yang dapat diukur melalui beberapa indikator
sebagai berikut [4]. 2. ISI PENELITIAN
1. Ease of Use (Kemudahan Penggunaan) 2.1. Metode Pengumpulan Data
2. Response Time (Kecepatan Akses) Pengumpulan data dilakukan untuk
3. Reability (Keandalan Sistem) memperoleh informasi yang dibutuhkan dalam
4. Flexibility (Fleksibilitas) rangka mencapai tujuan penelitian. Beberapa metode
5. Security (Keamanan) yang digunakan dalam penelitian ini adalah sebagai
berikut :
1.2. Pengertian Informasi a. Wawancara
Informasi didefinisikan sebagai data yang telah Wawancara ini dilakukan dengan
diproses sedemikian rupa sehingga meningkatkan Sekretariat yang membawahi subbagian
pengetahuan seseorang yang menggunakan data program, dengan tujuan untuk mendapatkan data
tersebut [5]. Data sering kali disebut sebagai bahan dan informasi yang akurat mengenai proses
mentah informasi. Melalui suatu proses transformasi pengolahan data hasil pemeriksaan yang terjadi
data dibuat menjadi bermakna. di Inspektorat Kabupaten Cirebon.
b. Studi Pustaka
Studi pustaka yaitu studi data yang
dilakukan melalui penelusuran literatur atau
Gambar 1.1 Transformasi Data Menjadi buku – buku referensi pendukung. Studi pustaka
Informasi [5] ini bertujuan untuk mendapatkan referensi
mengenai laporan yang akan penulis buat dari
Hal yang terpenting untuk membedakan buku lain dan sebagai sumber landasan teori.
informasi dengan data yaitu, informasi mempunyai c. Observasi
kandungan makna sedangkan data tidak memiliki Teknik pengumpulan data dengan
kandungan makna. Pengertian makna di sini mengadakan penelitian dan peninjauan langsung
merupakan hal yang sangat penting, kerena terhadap permasalahan yang diambil. Tujuan dari
berdasarkan makna inilah penerima dapat kegiatan ini adalah untuk mengetahui proses –
memahami informasi tersebut dan secara lebih jauh proses pemeriksaan sampai kegiatan rekapitulasi
dapat menggunakannya untuk menarik suatu hasil pemeriksaan dengan lengkap.
kesimpulan atau bahkan mengambil keputusan.
2.2. Metode Pembangunan Perangkat Lunak
1.3. Pengertian Sistem Informasi Teknik yang digunakan untuk mengembangkan
Sistem informasi adalah kombinasi antara aplikasi ini adalah Waterfall. Model ini
prosedur kerja, informasi, orang dan teknologi menyediakan pendekatan secara sekuensial atau
informasi yang diorganisasikan untuk mencapai terurut. Berikut ini adalah gambar dan penjelasan
tujuan dalam sebuah organisasi [5]. Dalam suatu dari model waterfall [3] :
sistem informasi terdapat komponen – komponen
seperti :
1. Perangkat keras atau hardware : mencakup
peranti – peranti fisik seperti komputer dan
printer.
2. Perangkat lunak atau software: sekumpulan
instruksi yang memungkinkan perangkat
keras untuk dapat memproses data.
3. Prosedur: sekumpulan aturan yang dipakai
untuk mewujudkan pemrosesan data dan
pembangkitan keluaran yang dikehendaki.
4. Orang: semua pihak yang Gambar 2.1 Model Waterfall
bertanggungjawab dalam pengembangan
sistem informasi, pemrosesan dan a. Requirenments Definitions
penggunaan keluaran sistem informasi. Proses pengumpulan kebutuhan dilakukan
5. Basisdata atau database : sekumpulan tabel, secara intensif untuk menspesifikasikan
hubungan dan lain – lain yang berkaitan kebutuhan perangkat lunak. Hal ini dilakukan
dengan pemyimpanan data. agar dapat mendefinisikan permasalahan sistem.
6. Jaringan komputer dan komunikasi data: Pengumpulan kebutuhan ini ditetapkan melalui
sistem penghubung yang memungkinkan konsultasi dengan pengguna sistem.
sesumber atau resources dipakai secara
Jurnal Ilmiah Komputer dan Informatika (KOMPUTA) 3
Edisi 1 Volume 1 Bulan Februari 2014 ISSN : 2089-9033
b. System and Software Design Parameter Poin Kode Uraian
Tahap ini mentranslasi kebutuhan Pemeriksaan Pemeriksaan Temuan Temuan
manusia tahun 2011 peraturan
perangkat lunak dari tahap analisis kebutuhan ke sudah dibuat, dan Undang
representasi desain agar dapat di namun belum – undang
implementasikan menjadi program pada tahap sesuai dengan yang
selanjutnya. Tahap desain dilakukan dengan ketentuan berlaku.
yang berlaku.
tujuan untuk menggambarkan abstraksi dasar 1. Biaya sewa 08 Kelemahan
dari sistem yang akan dibuat. kendaraan Administrasi
angkut (TU/AK).
c. Implementation and Unit Tasting show room
dalam
Desain harus ditranslasikan ke dalam kegiatan
program perangkat lunak. Hasil dari tahap ini pembangun
adalah program komputer sesuai desain yang an promosi
telah dibuat pada tahap desain. Pengujian unit perdaganga
n
melibatkan verifikasi bahwa setiap unit telah internasion
memenuhi spesifikasi. al di Bali
Rp.
d. Integration and Sytem Testing 5.600.000,-
tanggal
Pengujian pada tahap ini fokus pada 10-01-2011
perangkat lunak dari segi logik dan fungsional tidak
serta memastikan bahwa semua bagian sudah dilampiri
diuji. Hal ini dilakukan untuk meminimalisir nota.
Pengelolaan 2. Pajak 01 Kasus
kesalahan dan memastikan keluaran yang keuangan makan dan merugikan
dihasilkan sesuai dengan yang diinginkan. daerah minum Negara.
bulan
e. Operation and Maintenance Januari sd.
Maret 2011
Perangkat yang telah dibuat dan mengalami sebesar
perubahan sesuai permintaan pemakai. Tahap ini Rp2.300.00
dapat mengulangi proses pengembangan mulai 0,- belum
dari analisis spesifikasi untuk perubahan disetor ke
Kas
perangkat lunak yang sudah ada, tetapi tidak Negara.
untuk membuat perangkat lunak baru. 3. Kelebihan 02 Kewajiban
tunjangan penyetoran
2.3. Analisis Matrik Temuan anak kepada
sebesar Negara.
Matrik temuan merupakan himpunan temuan Rp500.000,
atau kesalahan. Apabila dalam proses audit dijumpai - an. Supaat
kesalahan atau temuan, maka matrik temuan harus belum
disajikan dengan atribut yang lengkap yaitu, temuan disetor ke
Kas
atau permasalahan, sebab terjadinya penyimpangan, Daerah.
tindaklanjut dan rekomendasi. Pelanggaran
Kartu
Contoh Kasus Inventaris
terhadap
Pada tahun anggaran 2012 Inspektorat Pengelolaan peraturan
Barang (KIB
barang 03 dan Undang
Kabupaten Cirebon telah memeriksa Dinas daerah
A, B, C, D, E
– undang
Perindustrian dan Perdagangan sebagai salah satu dan F) belum
yang
dibuat.
objek pemeriksaannya. Setelah melakukan proses berlaku.
pemeriksaan regular, maka akan didapatkan sebuah
laporan hasil pemeriksaan atau LHP. Berikut ini Berdasarkan kelemahan – kelemahan yang
adalah hasil pemeriksaan yang terdapat dalam LHP terdapat pada tabel diatas, diberikan rekomendasi
(laporan hasil pemeriksaan). kepada Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan
Kabupaten Cirebon sebagai berikut :
Tabel 2.1 Hasil Pemeriksaan yang terdapat
dalam LHP Tabel 2.2 Rekomendasi yang Diberikan
Parameter Poin Kode Uraian No. Poin Pemeriksaan Rekomendasi
Pemeriksaan Pemeriksaan Temuan Temuan Memerintahkan
Laporan kepada Kepala
Hambatan Laporan kegiatan
kegiatan Bidang untuk
Tugas dan terhadap 1 evaluasi tahun
evaluasi tahun 07 segera membuat
Fungsi kelancaran 2011 belum dibuat.
2011 belum evaluasi kegiatan
tugas pokok.
dibuat tahun 2011.
Pengelolaan Daftar urut Pelanggaran Daftar urut Memerintahkan
03 2
sumber daya kepangkatan terhadap kepangkatan tahun kepada Pengelola
Jurnal Ilmiah Komputer dan Informatika (KOMPUTA) 4
Edisi 1 Volume 1 Bulan Februari 2014 ISSN : 2089-9033
No. Poin Pemeriksaan Rekomendasi Id_kategori Id_kecamatan
Id_detailmatrik
Id_matrik Id_pointpemeriksaan

2011 sudah dibuat, Kepegawaian kategori kecamatan


N matrik N detailmatrik N pointpemeriksaan
Id_subpenyebab

namun belum untuk membuat 1 1


N
mempunyai

sesuai dengan Daftar Urut mempunyai memiliki


N

Id_detailtemuan
subpenyebab

ketentuan yang Kepangkatan mengelola

detailtemuan
0..1

berlaku. tahun 2011. N


Id_skpd
1 Id_pengguna
1
mempunyai

Biaya sewa Memerintahkan N skpd


pengguna
N

Id_penyebab
1
Id_temuan

kendaraan angkut Bendahara


memiliki 1 temuan 1 memiliki 1 penyebab

show room dalam Pengeluaran


kegiatan Pembantu, 0..1
1

Id_subtemuan

pembangunan melampiri nota subtemuan mempunyai

promosi untuk kegiatan


3 Id_subrekomendasi
Id_rekomendasi
1

perdagangan pembangunan
subrekomendsi 0..1 mempunyai 1 rekomendasi

internasional di promosi 1

Bali Rp. perdagangan


memiliki

5.600.000,- tanggal internasional di


Id_subtindaklanjut

10-01-2011 tidak Bali sebesar Rp. Id_tindaklanjut 1

dilampiri nota. 5.600.000,- subtindaklanjut 0..1 mempunyai 1 tindaklanjut

Memerintahkan
Pajak makan dan
Bendahara Gambar 2.2 ERD Sistem Informasi Hasil
minum bulan
Pengeluaran
Januari sd. Maret Pemeriksaan Reguler
untuk
4 2011 sebesar
menyetorkan
Rp2.300.000,-
belum disetor ke
pajak ke Kas 2.5. Analisis Kebutuhan Fungsional
Negara sebesar 2.5.1. Diagram Konteks
Kas Negara
Rp2.300.000,-
Memerintahkan
Diagram konteks atau model sistem
Bendahara fundamental merupakan representasi seluruh elemen
Kelebihan
tunjangan anak
Pengeluaran sistem sebagai sebuah bubble tunggal dengan data
untuk input output yang ditujukan oleh anak panah yang
sebesar
mengembalikan
5 Rp500.000,- an.
kelebihan
masuk dan keluar secara berurutan. Diagram konteks
Supaat belum sistem yang akan dibangun dapat dilihat pada
tunjangan anak
disetor ke Kas
Daerah.
sebesar gambar 2.3.
Rp500.000,- ke
Kas Daerah. Data login pegawai subbagian program
Data matrik

Memerintahkan Data detailmatrik


Data detailtemuan
Data kategori
Kartu Inventaris Pengelola Barang Data kecamatan
Data pengguna

Barang (KIB A, B, untuk membuat Pegawai


Data penyebab
Data pointpemeriksaan
6 Subbagian program
Data rekomendasi
C, D, E dan F) Kartu Inventaris Data skpd
Data subpenyebab Info login admin
Admin
Data subrekomendasi info pengguna
belum dibuat Barang (KIB A, Info login pegawai subbagian program
Info matrik
Data subtemuan
Data subtindaklanjut
B, C, D, E dan F) Info detailmatrik
Info detailtemuan
Data temuan
Data tindaklanjut
Info kategori
Info kecamatan
Info pengguna
Info penyebab

Dari LHP tersebut, pegawai subbagian program Info pointpemeriksaan


Info rekomendasi
Info skpd Sistem Informasi Hasil
Data login admin
Data pengguna

dapat menyusun matrik temuan berdasarkan nama Info subpenyebab


Info subrekomendasi
Info subtemuan Info login kasubag program
Pemeriksaan Reguler
Info login inspektur
Info matrik

SKPD. Untuk nomor matrik akan diambil dari Info subtindaklanjut


Info temuan
Info tindaklanjut
Info matrik
Info detailmatrik
Info detailmatrik

nomor LHP dari SKPD yang bersangkutan.


Data login inspektur
Sehingga nomor matrik akan sama dengan nomor Data matrik
Data detailmatrik
Inspektur

Data login kasubag program


LHP. Selain itu tanggal matrik juga diambil dari Kasubag Program
Data matrik
Data detailmatrik

LHP sehingga tanggal LHP sama dengan nomor


matrik. Gambar 2.3 Diagram Konteks Sistem Informasi
Hasil Pemeriksaan Reguler
2.4. Analisis Basisdata
Analisis basisdata Sistem Informasi hasil 2.5.2. DFD Level 1
pemeriksaan reguler di Inspektorat Kabupaten Gambar 2.4 berikut ini menjelaskan bahwa
Cirebon terdiri dari beberapa entitas atribut, dan pengguna dapat melakukan akses terhadap sistem
beberapa relasi seperti yang terlihat pada gambar dengan memilih menu yang ada ke dalam sistem
2.2. sebagai admin, pegawai subbagian program,
kasubag program serta inspektur yang di dalamnya
terdapat beberapa pilihan yang berbeda sesuai hak
akses untuk setiap pengguna.
Jurnal Ilmiah Komputer dan Informatika (KOMPUTA) 5
Edisi 1 Volume 1 Bulan Februari 2014 ISSN : 2089-9033

Info login admin


Data login admin pengguna
2.6. Implementasi
Admin Data login admin
1.
Login
Data login admin

Data login kasubag program


Berikut ini adalah implementasi dari aplikasi
Info login kasubag program
Info login pegawai subbagian program

Data login pegawai subbagian program


Data login inspektur
Kasubag program
sistem hasil pemeriksaan reguler.
Info login inspektur

Inspektur

Pegawai subbagian
program

Info data master


Data temuan temuan

Data master Data temuan


Data subtemuan
Penyebab Data penyebab Data subtemuan
subtemuan
2. Data rekomendasi
Data penyebab
Pengolahan data master
Data subpenyebab
Data rekomendasi
subpenyebab Data subpenyebab rekomendasi

Data tindaklanjut Data subrekomendasi


Data tindaklanjut Data matrik
Data subrekomendasi subrekomendasi
tindaklanjut Info matrik
Data kategori

Data subtindaklanjut Data kategori kategori


Data subtindaklanjut
Data matrik Data skpd
Data kecamatan Data skpd
subtindaklanjut
Info matrik Data kecamatan

Data matrik
kecamatan skpd
matrik

Info matrik
Info detailmatrik Data matrik Data matrik
Data detailmatrik Data skpd
Info detailtemuan Data matrik Data pengguna
Info email Data detailtemuan Data matrik
Data skpd Data kategori Data pengguna
3. Data temuan
email Info pengguna Email
Pengolahan data Data kategori
matrik Email
Data pengguna

Email
Info email
Info email

Email
Info email Gambar 2.6 Antarmuka Halaman Lihat Data
Matrik
Data detailmatrik

Data detailmatrik detailmatrik

4. Data pointpemeriksaan
Pengolahan data
detailmatrik
Data pemeriksaan pointpemeriksaan

Data detailtemuan

detailtemuan
5.
Pengolahan data Data detailtemuan
detailtemuan

6.
Pengolahan data
pengguna

7.
Reset password

Gambar 2.4 DFD Level 1 Sistem Informasi Hasil


Pemeriksaan Reguler
Gambar 2.7 Antarmuka Halaman Tambah Data
2.5.3. Skema Relasi Matrik
Proses relasi antar file merupakan gabungan
antar file yang mempunyai kunci utama yang sama,
sehingga file – file tersebut menjadi satu kesatuan
yang dihubungkan oleh field kunci tersebut. Pada
proses ini elemen – elemen data dikelompokan
menjadi satu file database entitas dan hubungannya.
Tabel – tabel yang digunakan dalam pembangunan
sistem informasi hasil pemeriksaan reguler dapat
dilihat pada gambar 2.5.
kecamatan skpd kategori
PK id_kecamatan PK id_skpd PK id_kategori

nama_kecamatan FK1 id_kategori nama_kategori


nama_skpd
FK2 id_kecamatan
Gambar 2.8 Antarmuka Halaman Tambah
pengguna matrik Detailmatrik
PK id_pengguna PK id_matrik detailmatrik pointpemeriksaan

nama_pengguna nomor_matrik PK id_detailmatrik PK id_pointpemeriksaan


username tanggal_matrik
password status FK1 id_matrik nama_pointpemeriksaan
email FK1 id_pengguna FK2 id_pointpemeriksaan
status FK2 id_skpd

detailtemuan
subtemuan PK id_detailtemuan
temuan
PK id_subtemuan FK1 id_detailmatrik
PK id_temuan
FK2 id_temuan
kode_subtemuan ringkasantemuan
kode_temuan
uraian_subtemuan ringkasanpenyebab
uraian_temuan
FK1 id_temuan

subpenyebab penyebab rekomendasi subrekomendasi


PK id_subpenyebab PK id_penyebab PK id_rekomendasi PK id_subrekomendasi
kode_subpenyebab kode_penyebab kode_rekomendasi kode_subrekomendasi
uraian_subpenyebab uraian_penyebab uraian_rekomendasi uraian_subrekomendasi
FK1 id_penyebab FK1 id_temuan FK1 id_penyebab FK1 id_rekomendasi

tindaklanjut subtindaklanjut

PK id_tindaklanjut PK id_subtindaklanjut

FK1
kode_tindaklanjut
uraian_tindaklanjut
id_rekomendasi FK1
kode_subtindaklanjut
uraian_subtindaklanjut
id_tindaklanjut
Gambar 2.9 Antarmuka Halaman Tambah
Detailtemuan
Gambar 2.5 Skema Relasi
Jurnal Ilmiah Komputer dan Informatika (KOMPUTA) 6
Edisi 1 Volume 1 Bulan Februari 2014 ISSN : 2089-9033
2.7. Pengujian Jenis
Menu Detail pengujian
2.6.1. Pengujian Alpha pengujian
Pengujian alpha ini merupakan pengujian yang Tambah data
Black-box
digunakan data uji berdasarkan data yang ada di Pengeolahan data SKPD
Inspektorat Kabupaten Cirebon. Rencana pengujian SKPD
Ubah data SKPD Black-box
selengkapnya dapat dilihat pada Tabel 2.3 dibawah Hapus Data SKPD Black-box
ini.
Tambah data matrik Black-box
Pengolahan data
Tabel 2.3 Pengujian Alpha matrik
Jenis Ubah data matrik Black-box
Menu Detail pengujian Hapus data matrik Black-box
pengujian
Login Verifikasi login Black-box
Tambah
Tambah data Pengolahan Black-box
Black-box detailmatrik
pengguna detailmatrik
Pengolahan data
Ubah data pengguna Black-box Hapus detailmatrik Black-box
pengguna
Hapus data
Black-box Tambah
pengguna Black-box
Tambah data Pengolahan detailtemuan
Black-box detailtemuan
Pengolahan data temuan Ubah detailtemuan Black-box
temuan Ubah data temuan Black-box Hapus detailtemuan Black-box
Hapus data temuan Black-box
Tambah data
Black-box Berdasarkan hasil pengujian alpha (fungsional)
subtemuan
Pengolahan data Ubah data
Black-box
dengan kasus yang diuji diatas dapat ditarik
subtemuan subtemuan kesimpulan sebagai berikut :
Hapus data 1. Jika data yang dimasukan benar maka
Black-box
subtemuan
Tambah data sistem secara fungsional akan menampilkan
Black-box keluaran yang sesuai dengan harapan.
penyebab
Pengolahan data
penyebab
Ubah data penyebab Black-box 2. Jika data yang dimasukan pada aplikasi
Hapus data salah, maka sistem akan menunjukan pesan
Black-box
penyebab
Tambah data
kesalahan atau pesan pemberitahuan.
Black-box Dengan kata lain bahwa pembangunan aplikasi
subpenyebab
Pengolahan data Ubah data ini bebas kesalahan dan secara fungsional
Black-box
subpenyebab subpenyebab mengeluarkan hasil yang sesuai dengan yang
Hapus data diinginkan atau diharapkan.
Black-box
subpenyebab
Tambah data
Black-box 2.6.2. Pengujian Beta
rekomendasi
Pengolahan data Ubah data
Black-box
Pengujian beta memiliki tujuan untuk
rekomendasi rekomendai mengetahui sampai sejauh mana kualitas yang
Hapus data
Black-box dihasilkan dari aplikasi yang dibangun ini, apakah
rekomendasi
Tambah data sesuai dengan harapan atau belum. Apakah masih
Black-box ada kekurangan atau sudah cukup baik.
subrekomendasi
Pengolahan data Ubah data
Black-box 1. Skenario pengujian beta
subrekomendasi subrekomendasi Skenario pengujian beta ini merupakan
Hapus data
subrekomendasi
Black-box pengujian yang dilakukan secara lebih objektif
dimana pengujian dilakukan secara langsung
Tambah data berkomunikasi terhadap responden dengan cara
Black-box
tindaklanjut
Pengolahan data
memberikan kuesioner ataupun wawancara pada
tindaklanjut Ubah data
Black-box
calon pengguna dari aplikasi yang telah dibangun.
tindaklanjut Berikut merupakan pengujian yang dilakukan di
Hapus data
tindaklanjut
Black-box Inspektorat Kab.Cirebon yaitu dengan wawancara
dan kuesioner :
Tambah data a. Wawancara
Black-box
kecamatan
Pengolahan data
Wawancara dilakukan hanya pada pengguna
kecamatan Ubah data
Black-box level Inspektur, dimana level ini hanya memiliki
kecamatan satu pengguna. Adapun beberapa pertanyaan
Hapus data
kecamatan
Black-box yang diajukan pada saat melakukan wawancara
adalah sebagai berikut :
Tambah data 1. Apakah aplikasi ini dapat memudahkan anda
Black-box
Pengolahan data kategori
kategori sebagai Inspektur dalam memberikan
Ubah data kategori Black-box rekomendasi ?
Hapus data kategori Black-box
Jurnal Ilmiah Komputer dan Informatika (KOMPUTA) 7
Edisi 1 Volume 1 Bulan Februari 2014 ISSN : 2089-9033
2. Apakah aplikasi ini menghasilkan Tabel 2.4 Pertanyaan Kuesioner
perhitungan rekapitulasi yang akurat ? No. Pertanyaan
3. Apakah aplikasi ini mudah digunakan ? Apakah aplikasi ini membantu anda dalam
4. Apakah aplikasi ini mempunyai tampilan 1
pembuatan matrik temuan ?
yang menarik ? Apakah aplikasi ini memudahkan anda
5. Apakah aplikasi ini memudahkan anda dalam 2 dalam penginputan data hasil
proses pencarian data hasil pemeriksaan ? pemeriksaan?
Apakah aplikasi ini memudahkan anda
Berikut adalah jawaban dari Bpk. Yayat 3 dalam proses pencarian data hasil
Ruhyat sebagai Inspektur dalam aplikasi yang dibuat pemeriksaan ?
terhadap kellima pertanyaan diatas : Apakah aplikasi ini menghasilkan
1. Apakah aplikasi ini dapat memudahkan anda 4
perhitungan rekapitulasi yang akurat ?
sebagai Inspektur dalam memberikan Apakah tampilan aplikasi ini terlihat
rekomendasi ? 5
menarik ?
“Aplikasi yang dibangun sudah memudahkan Apakah aplikasi ini mudah untuk
dalam pemberian rekomendasi”. 6
digunakan ?
2. Apakah aplikasi ini menghasilkan
perhitungan rekapitulasi yang akurat ?
“Aplikasi yang dibangun cukup
3. PENUTUP
Pada bagian ini, kesimpulan dan saran akan
menghasilkan perhitungan rekapitulasi”.
dijelaskan tentang isi dari hasil yang diperoleh
3. Apakah aplikasi ini mudah digunakan ?
setelah dilakukan analisis, desain dan implementasi
“Aplikasi yang dibangun cukup mudah untuk
dari perancangan perangkat lunak yang telah
dimengerti, namun membutuhkan latihan
dibangun dan telah dikembangkan serta saran –
sedikit latihan agar terbiasa menggunakan
saran yang akan diberikan untuk dipergunakan bagi
aplikasi tersebut.”
pengembangan perangkat lunak selanjutnya
4. Apakah aplikasi ini mempunyai tampilan
yang menarik ?
“Tampilan aplikasi ini cukup menarik untuk 3.1. Kesimpulan
dilihat, dan mungkin ke depannya dapat Setelah melakukan analisis, perancangan dan
dikembangkan lebih menarik lagi dan pengujian, maka dapat ditarik beberapa kesimpulan,
ditambahkan fasilitas-fasilitas yang diantaranya adalah :
dibutuhkan agar terlihat tidak terlalu 1. Sistem informasi yang dibuat dapat
sederhana.” membantu dalam pembuatan matrik,
5. Apakah aplikasi ini memudahkan anda dalam sehingga matrik temuan dapat selesai tepat
proses pencarian data hasil pemeriksaan ? waktu.
“Iya, proses pencarian cukup mudah”. 2. Sistem informasi yang dibangun dapat
membantu dalam pemberian rekomendasi,
b. Kuesioner sehingga para pegawai dapat segera
Kuesioner diberikan kepada beberapa calon menindaklanjuti temuan sesuai dengan
pengguna yang akan menggunakan aplikasi ini. rekomendasi Inspektur.
Pengguna tersebut merupakan pegawai di subbagian 3. Sistem informasi yang dibuat dapat
program. Adapun beberapa point yang menjadi memudahkan penginputan data hasil
bahan penelitiannya adalah sebagai berikut : pemeriksaan.
1. Kemudahan dalam pembuatan matrik 4. Sistem informasi yang dibuat dapat
temuan. memudahkan dalam proses pencarian data
2. Kemudahan dalam penginputan data hasil hasil pemeriksaan.
pemeriksaan. 5. Sistem informasi yang dibuat belum dapat
3. Kemudahan dalam proses pencarian data menghasilkan perhitungan rakapitulasi
hasil pemeriksaan. akurat.
4. Keakuratan data hasil proses perhitungan
rekapitulasi di akhir tahun. 3.2. Saran
5. Menarik atau tidaknya tampilan dari aplikasi. Untuk pengembangan aplikasi yang
6. Kemudahan dalam menggunakan aplikasi dibangun ini, ada beberapa saran yang dapat
yang telah dibangun. dilakukan untuk pengembangan aplikasi selanjutnya.
Dari beberapa point yang diuraikan diatas, 1. Jika sistem informasi ini sudah online maka
maka akan diajukan pertanyaan kepada pegawai masih memerlukan sekuritas yang tinggi,
subbagian program seperti pada tabel 2.4 dibawah karena adanya keterbatasan pembuat sistem
ini : dengan membatasi sekuriti yang digunakan.
Jurnal Ilmiah Komputer dan Informatika (KOMPUTA) 8
Edisi 1 Volume 1 Bulan Februari 2014 ISSN : 2089-9033
2. Memerlukan pengembangan secara berkala
agar hasil perhitungan rekapitulasi menjadi
lebih akurat.
3. Perlu maintenance yang lebih terjadwal.

DAFTAR PUSTAKA
[1] Sudaryono, Suryo Gurito, Untung Rahardja.
2011. Theory and Application of IT Research :
Metodologi Penelitian Teknologi Informasi.
Penerbit Andi, Yogyakarta.
[2] Sommerville, Ian. 2011. Software Engineering
Ninth Editions. Penerbit Pearson.
[3] Mandala, Rila. 2006. Evaluasi Kinerja Sistem
Penyaringan Informasi Model Ruang Vektor.
Seminar Nasional Aplikasi Teknologi
Informasi (SNATI).5 -10.
[4] DeLone,W., and McLean E.R. 2003. The
DeLone and McLean Model of Information
System Success: A Ten Year Update. Journal
of MIS (19: 4). 9-30.
[5] Kadir, Abdul. 2003. Pengenalan Sistem
Informasi. Penerbit Andi, Yogyakarta.
[6] Kristanto, Andri. 2008. Perancangan Sistem
Informasi dan Aplikasinya. Penerbit Gava
Media, Yogyakarta.
[7] Hariyanto, Bambang. 2004. Sistem Manajemen
Basisdata. Penerbit Informatika, Bandung.
[8] A.S, Rosa, M. Shalahuddin. 2011. Rekayasa
Perangkat Lunak ( Terstruktur dan
Berorientasi Objek ). Penerbit Modula,
Bandung.
[9] Sidik, Betha. 2005. MySQL untuk Pengguna,
Administrator dan pengembang aplikasi web.
Penerbit Informatika, Bandung.
[10] Sidik, Betha. 2009. Pemrograman Web dengan
HTML. Penerbit Informatika Bandung.
[11] Raharjo, Budi, Imam Heryanto, Enjang RK.
2012. Modul Pemrograman WEB HTML, PHP
& MYSQL. Penerbit Modula, Bandung.
[12] Jayan. 2010. CSS untuk Orang Awam. Penerbit
Maxikom, Palembang.
[13] Suyanto, M. 2005. Pengantar Teknologi
Informasi untuk Bisnis. Penerbit Andi,
Yogyakarta.
[14] Sugiyono. 2002. Metode Penelitian Bisnis.
Penerbit Alfabeta, Bandung.

Anda mungkin juga menyukai