Proposal Karya Tulis Ilmiah ini Disusun sebagai Salah Satu Syarat untuk
Memperoleh Gelar Ahli Madya Kesehatan Lingkungan
FARIDA
P07133116003
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
seperti kerusakan lahan, pencemaran tanah, air dan udara. Selain itu, energi
fosil tidak dapat diperbarui dan lama kelamaan akan habis. Sumber energi
2013).
Energi Baru dan Energi Terbarukan paling sedikit 23% dan pada tahun 2050
Selama ini masyarakat menggunakan bahan bakar kayu, minyak tanah, dan
gas elpiji yang harganya semakin mahal dan semakin sulit didapatkan.
minyak tanah dan gas elpiji yang semakin habis perlu diantisipasi dengan
adalah kulit buah kapuk randu. Kapuk randu (Ceiba pentandra) merupakan
15-20 kg serat kapuk bersih dan 24-32 kg kulit buah kapuk (Barani 2006).
Bantul terdapat 20 pohon kapuk randu. Buah kapuk randu dikumpulkan oleh
warga dan dimanfaatkan seratnya sebagai pengisi bantal, guling, dan kasur,
nilai dari kulit buah kapuk randu yaitu memanfaatkanya sebagai briket. Briket
pengganti kayu, minyak tanah, dan gas elpiji. Kulit buah kapuk yang akan
dimanfaatkan menjadi briket adalah kulit yang sudah kering yang ditandai
memiliki kadar lignin 26,02% dan kadar air sebesar 9.54-14.04%. Kadar
lignin yang tinggi akan memiliki nilai kalor yang tinggi. Sedangkan kadar air
yang rendah akan memiliki nilai kalor yang tinggi. Oleh sebab itu, kulit buah
berat 15 gram, 20 gram, dan 25 gram. Kemudian briket di oven dengan suhu
105 C selama 3 jam lalu di desikator selama 1 jam kemudian ditimbang dan
dihitung kadar airnya. Agar briket yang dihasilkan memenuhi kualitas maka
tertarik untuk meneliti lebih lanjut mengenai variasi berat briket kulit buah
kapuk terhadap jumlah kadar air dan lama waktu mendidihkan air.
B. Rumusan Masalah
“Adakah pengaruh variasi berat briket kulit buah kapuk terhadap kadar air
C. Tujuan Penelitian
1. Tujuan Umum
Diketahuinya pengaruh berat briket kulit buah kapuk terhadap jumlah
kadar air dan lama waktu mendidihkan air.
2. Tujuan Khusus
a. Diketahuinya pengaruh berat 15 gram, 20 gram, dan 25 gram briket
kulit buah kapuk terhadap jumlah kadar air briket.
b. Diketahuinya pengaruh berat 15 gram, 20 gram, dan 25 gram briket
kulit buah kapuk terhadap lama waktu mendidihkan air.
c. Diketahuinya briket kulit buah kapuk yang terbaik dari variasi berat
15 gram, 20 gram, dan 25 gram terhadap jumlah kadar air dan lama
waktu mendidihkan air.
D. Ruang Lingkup
1. Lingkup Keilmuan
Lingkup keilmuan dalam penelitian ini termasuk dalam bidang
Kesehatan Lingkungan.
2. Materi
Lingkup materi dalam penelitian ini adalah Pengelolaan Sampah Padat.
3. Objek
Objek dalam penelitian ini adalah briket yang terbuat dari kulit buah
kapuk randu.
4. Lokasi
Lokasi penelitian ini dilakukan di rumah Bapak Slamet Suhadi yang
beralamat di Kunden, Sendangsari, Pajangan, Bantul dan di
Laboratorium Poltekkes Kemenkes Yogyakarta.
5. Waktu
Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Desember 2018 – April 2019.
E. Manfaat Penelitian
1. Bagi Ilmu Pengetahuan
Menambah ilmu pengetahuan dalam bidang Pengelolaan Sampah Padat
khususnya pemanfaatan kulit buah kapuk randu untuk pembuatan
briket.
2. Bagi Masyarakat
Menambah wawasan pada masyarakat bahwa kulit buah kapuk randu
dapat dipakai masyarakat untuk pembuatan briket.
3. Bagi Peneliti
Menerapkan ilmu yang didapatkan di perkuliahan dan menambah
wawasan tentang pembuatan briket dari kulit buah kapuk randu.
F. Keaslian Penelitian
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A. Dasar Teori
1. Sampah
2. Sampah Perkebunan
3. Kulit Buah Kapuk
4. Briket
5. Sifat dan Jenis Briket
6. Bahan Penyusun Briket
7. Syarat Mutu Briket
8. Proses Pembuatan Briket
DAFTAR PUSTAKA
Tri Putra, Indra. 2014. Karakteristik Kimia Kulit Buah Kapuk Randu sebagai
Bahan Energi Biomassa. Institut Pertanian Bogor: Fakultas Kehutanan.