Disusun Oleh
NPM. 1714201110081
Kelompok 5B
TAHUN 2021
ASUHAN KEPERAWATAN
PRAKTIK PRENERS RS. ISLAM BANJARMASIN
1. PENGKAJIAN
A. IDENTITAS
IDENTITAS KLIEN
Nama : Tn. F
Jenis Kelamin : Laki-laki
Umur : 46 tahun
Alamat : Jl. Sei Andai Komp. Herlina Perkasa RT 04
Pendidikan : SMA
Pekerjaan : Petani
Status Perkawinan : Menikah
Agama : Islam
Suku/Bangsa : Banjar
Tanggal Masuk RS : 10 Januari 2021
Diagnosa Medis : Anemia + Dispepsia
No. RM : 27.77.XX
IDENTITAS PENANGGUNG JAWAB
Nama : Ny. S
Jenis Kelamin : Perempuan
Umur : 42 tahun
Pekerjaan : Ibu Rumah Tangga
Alamat : Jl. Sei Andai Komp. Herlina Perkasa RT 04
Hubungan dengan Klien : Isteri
B. Riwayat Kesehatan
1. Keluhan utama
Klien mengeluh badan lemas dan kepala pusing.
2. Riwayat kesehatan/penyakit sekarang
Klien datang ke IGD RS Islam dengan keluhan badan lemas, kepala
pusing, ada BAB hitam 2 hari, wajah tampak pucat, ada nyeri ulu hati
dan mual, dan sudah 3 hari demam naik turun.
3. Riwayat kesehatan/penyakit dahulu
Klien mengatakan sebelumnya tidak pernah masuk rumah sakit dan
tidak memiliki riwayat penyakit hipertensi, DM, stroke, dsb.
4. Riwayat kesehatan/penyakit keluarga
Klien mengatakan keluarganya tidak memiliki riwayat anemia dan
penyakit keturunan seperti hipertensi, DM, dll.
C. PEMERIKSAAN FISIK
1. Keadaan umum
Keadaan umum : klien tampak lemah.
Kesadaran : composmentis
GCS : E4, V5, M6
TTV
- TD : 96/78 mmHg
- N : 89 x/m
- RR : 27 x/m
- T : 37,7oC
- SpO2 : 96%
2. Kulit
Warna kulit pucat, kulit teraba hangat, turgor kulit kembali kurang dari
2 detik, pengisian darah kapiler (CRT) kembali kurang dari 3 detik.
3. Kepala dan leher
Kepala:
Bentuk kepala simetris, distribusi rambut merata, rambut berwarna
hitam, kulit kepala bersih, pasien mengeluh pusing pada kepalanya.
Leher:
Bentuk leher simetris, tidak ada lesi, tidak ada pelebaran vena
jugularis, tidak ada pembesaran kelenjar tiroid, tidak ada pembesaran
kelenjar limfe.
4. Penglihatan dan mata
Bentuk mata simetris, konjungtiva anemis.
5. Penciuman dan hidung
Keadaan umum hidung baik, tidak ada sumbatan pada hidung, tidak
ada sekret, tidak ada polip, tidak ada inflamasi.
6. Pendengaran dan telinga
Bentuk telinga simetris, tidak ada serumen, tidak ada gangguan saat
mendengar, tidak ada penggunaan alat pendengaran.
7. Mulut dan gigi
Keadaan umum mulut dan gigi baik, tidak ada peradangan pada mulut.
8. Dada, pernafasan, dan sirkulasi
Inspeksi:
Bentuk dada simetris, pernafasan cepat setelah klien beraktivitas,
irama pernafasan teratur, tidak ada luka, tidak ada penggunaan otot
bantu pernafasan.
Palpasi:
Gerakan diafragma normal, dada simetris, tidak ada nyeri, getaran
kedua sisi sama pada pemeriksaan traktil fremitus.
Perkusi:
Suara perkusi sonor.
Auskultasi:
Suara nafas vesikuler terdengar di semua lapang paru, tidak ada suara
nafas tambahan.
9. Abdomen
Inspeksi:
Bentuk abdomen simetris, tidak ada luka, tidak ada benjolan, warna
kulit normal.
Palpasi:
Terdapat nyeri di ulu hati.
P: peningkatan asam lambung
Q: nyeri seperti teriris
R: perut bagian kiri atas (abdomen kuadran 2)
S: skala nyeri 5
T: terus menerus
Perkusi:
Bunyi perkusi timpani.
Auskultasi:
Bising usus 12x/m.
10. Genetalia dan reproduksi
Tidak ada kelainan pada anatomi dan fungsi genetalia, tidak ada
keluhan dan gangguan pada sistem reproduksi.
11. Ekstermitas atas dan bawah
Keadaan klien lemah, pada salah satu tangan terpasang infus, tidak ada
benjolan pada ekstermitas atas dan bawah, tidak ada trauma pada kaki
dan tangan.
E. DATA FOKUS
1. Data subyektif
- Klien mengatakan badannya lemas dan kepala pusing
- Klien mengatakan ada BAB hitam 2 hari
- Klien mengatakan ada nyeri ulu hati
- Klien mengatakan mual
- Klien mengatakan sudah 3 hari demam naik turun
2. Data objektif
- Keadaan umum : klien tampak lemah.
- Kesadaran : composmentis
- GCS : E4, V5, M6
- BAB klien berwarna hitam.
- Tekanan darah menurun setelah klien beraktivitas.
- Inspeksi: klien tampak lemah, klien tampak pucat, wajah klien
tampak menahan nyeri, pernafasan cepat setelah klien
beraktivitas, konjungtiva anemis.
- Palpasi: kulit teraba hangat, nyeri di ulu hati.
P: peningkatan asam lambung
Q: nyeri seperti teriris
R: perut bagian kiri atas (abdomen kuadran 2)
S: skala nyeri 5
T: terus menerus
- Perkusi: suara perkusi pada dada sonor, suara perkusi pada
abdomen timpani.
- Auskultasi: suara nafas vesikuler terdengar di semua lapang paru,
tidak ada suara nafas tambahan. Bising usus 12 x/m.
- TTV
TD : 96/78 mmHg
N : 89 x/m
RR : 27 x/m
T : 37,7oC
SpO2 : 96%
F. PEMERIKSAAN PENUNJANG
Rute
Terapi Dosis Tujuan
Pemberian
Infus NaCL Intravena 20 tpm Cairan NaCL digunakan untuk
menggantikan cairan tubuh
yang hilang, mengoreksi
ketidakseimbangan elektrolit,
dan menjaga tubuh agar tetap
terhidrasi dengan baik.
Injeksi Injeksi 1 vial Omeprazole digunakan untuk
Omeprazole Intravena mengobati masalah perut
tertentu. Obat ini bekerja
dengan cara mengurangi
jumlah asam lambung yang
terbentuk oleh tubuh.
Drip infus Intravena 1000 Paracetamol digunakan untuk
paracetamol mg mengurangi produksi zat
penyebab peradangan
sehingga perasaan nyeri dan
demam akan menurun.
Rencana Intravena 1 Transfusi PRC digunakan
transfusi PRC kolf/hari untuk mengobati pasien
anemia yang hanya
membutuhkan komponen sel
darah merah saja.
Pre injeksi Injeksi 1 amp Pemberian premedikasi
dipenhidrami Intravena antihistamin yang digunakan
n untuk mencegah terjadinya
reaksi transfusi yang mungkin
terjadi akibat pemberian
produk darah maupun
komponen darah pada pasien.
H. ANALISA DATA
Prioritas Masalah
1. Hipertermia berhubungan dengan iskemia (Nanda-I 2018-2020 hal 434
domain 11 kode diagnosa: 00007)
2. Nyeri akut berhubungan dengan agens cedera biologis (Nanda-I 2018-
2020 hal 445 domain 12 kode diagnosa: 00132)
3. Intoleran aktivitas berhubungan dengan ketidakseimbangan antara
suplai dan kebutuhan oksigen (Nanda-I 2018-2020 hal 226 domain 4
kode diagnosa: 00092)
I. RENCANA KEPERAWATAN
No Diagnosa Perencanaan
Tujuan Intervensi Rasional
Keperawatan
1 Hipertermia b.d Setelah dilakukan 1. Monitor suhu sesering 1. Peningkatan suhu menunjukkan
iskemia (Nanda-I tindakan mungkin. proses penyakit infeksius akut.
2018-2020 hal 434 keperawatan 2. Monitor warna dan suhu kulit. 2. Menjaga suhu dan menghindari
domain 11 kode diharapkan masalah 3. Monitor tekanan darah, nadi panas yang berkaitan dengan
diagnosa: 00007) hipertermia teratasi dan RR. penyakit.
dengan kriteria hasil: 4. Tingkatkan intake cairan dan 3. Peningkatan denyut nadi dan
1. Suhu tubuh nutrisi. penurunan tekanan darah dapat
dalam rentang 5. Monitor WBC, Hb, dan Hct. mengindikasikan hipovolemi
normal 6. Kompres pasien pada lipatan yang mengarah pada penurunan
2. Nadi dan RR pada dan aksila. perfusi jaringan.
dalam rentang 7. Kolaborasi pemberian 4. Adanya peningkatan metabolisme
normal antipiretik. menyebabkan kehilangan banyak
3. Tidak ada energi. Untuk itu diperlukan
perubahan peningkatan intake cairan dan
warna kulit dan nutrisi.
tidak ada pusing 5. Peningkatan suhu tubuh bisa juga
karena adanya infeksi.
6. Kompres dapat mempercepat
penurunan suhu tubuh
7. Antipiretik digunakan untuk
mengurangi demam.
2 Nyeri akut b.d Setelah dilakukan 1. Lakukan pengkajian nyeri 1. Untuk mengetahui tingkat nyeri
agens cedera tindakan secara komprehensif termasuk dan membantu menentukan
biologis (Nanda-I keperawatan lokasi, karakteristik, durasi, kebutuhan intervensi selanjutnya.
2018-2020 hal 445 diharapkan nyeri frekuensi, kualitas dan faktor 2. Komunikasi terapeutik pada
domain 12 kode berkurang dengan presipitasi. pasien dapat mengurangi ansietas
diagnosa: 00132) kriteria hasil: 2. Gunakan teknik komunikasi dan rasa takut, sehingga
1. Mampu terapeutik untuk mengetahui mengurangi persepsi akan
mengontrol pengalaman nyeri pasien. intensitas rasa sakit.
nyeri. 3. Kontrol lingkungan yang dapat 3. Untuk mengoptimalkan pasien
2. Melaporkan mempengaruhi nyeri seperti beristirahat.
bahwa nyeri suhu ruangan, pencahayaan, 4. Nafas dalam dapat merilekskan
berkurang dan kebisingan. pasien dan mengalihkan nyeri.
dengan 4. Ajarkan teknik non farmakologi 5. Obat analgetik dapat mengurangi
menggunakan dengan teknik relaksasi nafas nyeri.
manajemen dalam.
nyeri. 5. Kolaborasi dengan dokter
3. Menyatakan pemberian analgetik.
rasa nyaman
setelah nyeri
berkurang.
3 Intoleran aktivitas Setelah dilakukan 1. Bantu pasien untuk 1. Untuk menentukan pilihan
b.d tindakan mengidentifikasi aktivitas intervensi/bantuan.
ketidakseimbangan keperawatan yang mampu dilakukan. 2. Untuk mengetahui perubahan
antara suplai dan diharapkan masalah 2. Kaji kehilangan atau neurologi karena defisiensi
kebutuhan oksigen intoleran aktivitas gangguan keseimbangan dan vitamin B12.
(Nanda-I 2018- dapat teratasi dengan kelemahan otot. 3. Manifestasi kardiopulmonal dari
2020 hal 226 kriteria hasil: 3. Observasi tanda tanda vital upaya jantung dan paru untuk
domain 4 kode 1. Berpartisipasi sebelum dan sesudah aktivitas. membawa jumlah oksigen
diagnosa: 00092) dalam aktivitas 4. Anjurkan pasien istirahat bila adekuat ke jaringan.
fisik tanpa terjadi kelelahan dan 4. Meningkatkan istirahat untuk
disertai kelemahan. menurunkan kebutuhan oksigen.
peningkatan 5. Anjurkan untuk melakukan 5. Meningkatkan aktivitas secara
tekanan darah, aktivitas semampunya (tanpa bertahap sampai normal dan
nadi dan RR memaksakan diri). memperbaiki tonus otot/stamina
2. Mampu tanpa kelemahan.
melakukan
aktivitas sehari
hari (ADLs)
3. Tanda tanda
vital normal