Anda di halaman 1dari 16

TUGAS 2 MATA KULIAH GEOMORFOLOGI KUANTITATIF

Analisis Karakteristik Morfometri DAS

diajukan untuk memenuhi salah satu nilai tugas Mata Kuliah Geomorfologi Kuantitatif

Dosen : Pradnya Paramarta Raditya Rendra, ST., MT.


Dr. Ir. Emi Sukiyah, MT.

Salma Fauziandini
270110180165
Kelas B

FAKULTAS TEKNIK GEOLOGI


UNIVERSITAS PADJADJARAN
2021
SubDAS Cmn_01
Berdasarkan nilai yang didapat dari hasil perhitungan pada tabel di bawah, SubDAS Cmn_01 memiliki karakteristik :
Aspek Linier
Nilai Panjang Sungai (Lu) pada SubDAS Cmn_01 berkisar antara 3.37 – 4.77 km, nilai tersebut menunjukkan kondisi sungai yang
ideal di mana semakin tinggi orde sungai maka total panjang sungai akan semakin kecil (Vittala dkk., 2004). Nilai rata-rata panjang
sungai (Lsm) menunjukan kondisi sungai yang ideal dikarenakan semakin tinggi orde sungai maka nilai rata-rata panjang sungai akan
semakin besar (Vinutha dan Janardhana, 2014; Rai dkk., 2017a). SubDAS Cmn_01 menunjukkan tahap geomorfik muda karena terdapat
kecenderungan penurunan nilai Rasio Panjang Sungai (RL) dari orde lebih rendah ke orde lebih tinggi (Singh & Singh, 1997; Vittala
dkk., 2004; Vinutha dan Janardhana, 2014). Berdasarkan nilai Rasio Cabang Sungai (Rb) & Rata-rata Rasio Cabang Sungai (Rbm),
alur sungai pada SubDAS tersebut mempunyai kenaikan muka air banjir dan penurunan yang cepat karena memiliki nilai Rb>5 (Strahler,
1964; dalam Raditya dkk., 2020), beberapa peneliti (Chandrashekar dkk., 2015; Yangchan dkk., 2015; Vinutha dan Janardhana, 2014)
menggolongkan nilai Rb>5 sebagai kelas dengan pola pengaliran sungai yang dipengaruhi kontrol struktur yang kuat, selain itu, Howard (1990) dan Rai dkk.
(2017) menyebutkan bahwa rasio cabang sungai >5 memiliki potensi banjir bandang yang tinggi saat hujan deras.
Aspek Areal
Berdasarkan nilai Kerapatan Drainase (Dd), SubDAS Cmn_01 termasuk ke dalam nilai rendah (kasar = 2-4) (Smith, 1950), nilai tersebut menunjukkan bahwa
SubDAS tersebut memiliki kondisi bawah permukaan permeabel dan resisten, vegetasi rapat, dan relief rendah, nilai Dd ini berkolerasi positif dengan Tekstur
Drainase (Rt), dimana nilai Rt pada SubDAS ini tergolong ke dalam sangat kasar (Rt = <2) (Smith, 1950). SubDAS Cmn_01 memiliki nilai Faktor Bentuk (Rf)
yang relatif kecil sehingga termasuk ke dalam sungai yang memiliki bentuk memanjang (lonjong) (Yangchan dkk., 2015) dengan Rasio sirkularitas (Rc) yang
memanjang atau melonjong (Vittala dkk., 2004; Vinutha dan Janardhana, 2014; Rai dkk., 2017a). Sedangkan Rasio Elongasi (Re) menunjukkan bentuk yang
sangat lonjong (Strahler, 1964). SubDAS memanjang atau lonjong memiliki kondisi limpasan permukaan, laju banjir maksimum dan resiko erosi yang lebih
rendah dibandingkan pada SubDAS sirkular atau bulat (Strahler, 1964; Singh dan Singh, 1997; Soni, 2017) dimana hal tersebut disebabkan kondisi geologi (Rai
dkk., 2017a) yang ditunjukkan juga oleh nilai Rasio Elongasi (Re), nilai Re ini menunjukan adanya aktivitas tektonik yang aktif (Sharma dkk., 2015).
Panjang Keliling
Luas Panjang Sungai Lebar SubDAS
SubDAS SubDAS
(A) (km2) Total (L) (km) (Wb) (km)
(Lb) (km) (p) (km)
8.13 2.64 8.38 3.84 0.33
Aspek Linier
Jumlah Segmen Sungai Total Panjang Sungai (Lu) (km) Lsm RL Rb
Rbm
orde_1 orde_2 orde_3 orde_4 orde_5 orde_1 orde_2 orde_3 orde_4 orde_5 Lsm1 Lsm2 Lsm3 Lsm4 Lsm5 RL2_1 RL3_2 RL4_3 RL5_4 Rb1_2 Rb2_3 Rb3_4 Rb4_5

8 1 4.77 3.37 0.60 3.37 0.71 0 8.0 8.0


Aspek Areal
Dd Lg Rf Rc Re Fs Rt
3.07 0.2 0.18 0.47 0.48 3.40 1.07
SubDAS Cmn_02
Berdasarkan nilai yang didapat dari hasil perhitungan pada tabel di bawah, SubDAS Cmn_02 memiliki karakteristik :
Aspek Linier
Nilai Panjang Sungai (Lu) pada SubDAS Cmn_02 berkisar antara 0.51 – 5.01 km, nilai tersebut menunjukkan kondisi sungai yang
ideal di mana semakin tinggi orde sungai maka total panjang sungai akan semakin kecil (Vittala dkk., 2004). Nilai rata-rata panjang
sungai (Lsm) menunjukan kondisi sungai yang tidak ideal karena memiliki nilai rata-rata panjang sungai yang tidak selalu semakin
meningkat walaupun orde sungai semakin meningkat, hal tersebut menunjukkan adanya pengaruh ukuran, topografi, litologi, dan
lereng pada SubDAS tersebut (Vinutha dan Janardhana, 2014; Rai dkk., 2017a). SubDAS Cmn_02 menunjukkan tahap geomorfik
Muda karena terdapat kecenderungan penurunan nilai Rasio Panjang Sungai (RL) dari orde lebih rendah ke orde lebih tinggi (Singh
& Singh, 1997; Vittala dkk., 2004; Vinutha dan Janardhana, 2014). Berdasarkan nilai Rasio Cabang Sungai (Rb) & Rata-rata
Rasio Cabang Sungai (Rbm), alur sungai pada SubDAS tersebut mempunyai kenaikan muka air banjir dan penurunan yang lambat
karena memiliki nilai Rb <3 (Strahler, 1964; dalam Raditya dkk., 2020), beberapa peneliti (Chandrashekar dkk., 2015; Yangchan
dkk., 2015; Vinutha dan Janardhana, 2014) menggolongkan nilai Rb <5 sebagai kelas dengan pola pengaliran sungai yang tidak dipengaruhi kontrol struktur.
Aspek Areal
Berdasarkan nilai Kerapatan Drainase (Dd), SubDAS Cmn_02 termasuk ke dalam nilai rendah (kasar = 2-4) (Smith, 1950), nilai tersebut menunjukkan bahwa
SubDAS tersebut memiliki kondisi bawah permukaan permeabel dan resisten, vegetasi rapat, dan relief rendah, nilai Dd ini berkolerasi positif dengan Tekstur
Drainase (Rt), dimana nilai Rt pada SubDAS ini tergolong ke dalam sangat kasar (Rt = <2) (Smith, 1950). SubDAS Cmn_02 memiliki nilai Faktor Bentuk (Rf)
yang relatif kecil sehingga termasuk ke dalam sungai yang memiliki bentuk memanjang (lonjong) (Yangchan dkk., 2015) dengan Rasio sirkularitas (Rc) yang
memanjang atau melonjong (Vittala dkk., 2004; Vinutha dan Janardhana, 2014; Rai dkk., 2017a). Sedangkan Rasio Elongasi (Re) menunjukkan bentuk yang
sangat lonjong (Strahler, 1964). SubDAS memanjang atau lonjong memiliki kondisi limpasan permukaan, laju banjir maksimum dan resiko erosi yang lebih
rendah dibandingkan pada SubDAS sirkular atau bulat (Strahler, 1964; Singh dan Singh, 1997; Soni, 2017) dimana hal tersebut disebabkan kondisi geologi (Rai
dkk., 2017a) yang ditunjukkan juga oleh nilai Rasio Elongasi (Re), nilai Re menunjukan adanya aktivitas tektonik yang cukup aktif (Sharma dkk., 2015).
Panjang Keliling
Luas Panjang Sungai Lebar SubDAS
SubDAS SubDAS
(A) (km2) Total (L) (km) (Wb) (km)
(Lb) (km) (p) (km)
3.67 2.73 8.07 8.21 0.74
Aspek Linier
Jumlah Segmen Sungai Total Panjang Sungai (Lu) (km) Lsm RL Rb
Rbm
orde_1 orde_2 orde_3 orde_4 orde_5 orde_1 orde_2 orde_3 orde_4 orde_5 Lsm1 Lsm2 Lsm3 Lsm4 Lsm5 RL2_1 RL3_2 RL4_3 RL5_4 Rb1_2 Rb2_3 Rb3_4 Rb4_5

5 2 1 5.01 2.69 0.51 1.00 1.35 0.51 0.54 0.19 0 2.50 2 2.25
Aspek Areal
Dd Lg Rf Rc Re Fs Rt
3.01 0.2 0.20 0.48 0.5 2.93 0.99
SubDAS Cmn_03
Berdasarkan nilai yang didapat dari hasil perhitungan pada tabel di bawah, SubDAS Cmn_03 memiliki karakteristik :
Aspek Linier
Nilai Panjang Sungai (Lu) pada SubDAS Cmn_03 berkisar antara 3.35 – 18.2 km, nilai tersebut menunjukkan kondisi sungai yang
ideal di mana semakin tinggi orde sungai maka total panjang sungai akan semakin kecil (Vittala dkk., 2004). Nilai rata-rata
panjang sungai (Lsm) menunjukan kondisi sungai yang ideal dikarenakan semakin tinggi orde sungai maka nilai rata-rata panjang
sungai akan semakin besar (Vinutha dan Janardhana, 2014; Rai dkk., 2017a). SubDAS Cmn_03 menunjukkan tahap geomorfik
muda karena terdapat kecenderungan penurunan nilai Rasio Panjang Sungai (RL) dari orde lebih rendah ke orde lebih tinggi
(Singh & Singh, 1997; Vittala dkk., 2004; Vinutha dan Janardhana, 2014). Berdasarkan nilai Rasio Cabang Sungai (Rb) & Rata-
rata Rasio Cabang Sungai (Rbm), alur sungai pada SubDAS tersebut mempunyai kenaikan muka air banjir dan penurunan yang
tidak terlalu cepat dan tidak terlalu lambat karena memiliki nilai Rb yang berkisar dari 3-5 (Strahler, 1964; dalam Raditya dkk.,
2020), beberapa peneliti (Chandrashekar dkk., 2015; Yangchan dkk., 2015; Vinutha dan Janardhana, 2014) menggolongkan nilai
Rb <5 sebagai kelas dengan pola pengaliran sungai yang tidak dipengaruhi kontrol struktur.
Aspek Areal
Berdasarkan nilai Kerapatan Drainase (Dd), SubDAS Cmn_03 termasuk ke dalam nilai rendah (kasar = 2-4) (Smith, 1950), nilai tersebut menunjukkan bahwa
SubDAS tersebut memiliki kondisi bawah permukaan permeabel dan resisten, vegetasi rapat, dan relief rendah, nilai Dd ini berkolerasi positif dengan Tekstur
Drainase (Rt), dimana nilai Rt pada SubDAS ini tergolong ke dalam kasar (Rt = 2-4) (Smith, 1950). SubDAS Cmn_03 memiliki nilai Faktor Bentuk (Rf) yang
relatif kecil sehingga termasuk ke dalam sungai yang memiliki bentuk memanjang (lonjong) (Yangchan dkk., 2015) dengan Rasio sirkularitas (Rc) yang
membulat atau sirkular (Vittala dkk., 2004; Vinutha dan Janardhana, 2014; Rai dkk., 2017a). Sedangkan Rasio Elongasi (Re) menunjukkan bentuk yang lonjong
(Strahler, 1964). SubDAS sirkular atau bulat memiliki kondisi limpasan permukaan, laju banjir maksimum lebih tinggi dan resiko erosi yang intensif dibandingkan
pada SubDAS memanjang atau lonjong (Strahler, 1964; Singh dan Singh, 1997; Soni, 2017) dimana hal tersebut disebabkan kondisi geologi (Rai dkk., 2017a)
yang ditunjukkan juga oleh nilai Rasio Elongasi (Re), nilai Re ini menunjukan adanya aktivitas tektonik yang cukup aktif (Sharma dkk., 2015).
Panjang Keliling
Luas Panjang Sungai Lebar SubDAS
SubDAS SubDAS
(A) (km2) Total (L) (km) (Wb) (km)
(Lb) (km) (p) (km)
5.62 11.07 13.86 33.02 1.97
Aspek Linier
Jumlah Segmen Sungai Total Panjang Sungai (Lu) (km) Lsm RL Rb
Rbm
orde_1 orde_2 orde_3 orde_4 orde_5 orde_1 orde_2 orde_3 orde_4 orde_5 Lsm1 Lsm2 Lsm3 Lsm4 Lsm5 RL2_1 RL3_2 RL4_3 RL5_4 Rb1_2 Rb2_3 Rb3_4 Rb4_5

23 5 1 18.2 11.47 3.35 0.791 2.29 3.35 0.63 0.29 0 4.6 5 4.8
Aspek Areal
Dd Lg Rf Rc Re Fs Rt
2.98 0.2 0.35 0.72 0.67 2.62 2.09
SubDAS Cmn_04
Berdasarkan nilai yang didapat dari hasil perhitungan pada tabel di bawah, SubDAS Cmn_04 memiliki karakteristik :
Aspek Linier
Nilai Panjang Sungai (Lu) pada SubDAS Cmn_04 berkisar antara 0.72-21.29 km, nilai tersebut menunjukkan kondisi
sungai yang ideal di mana semakin tinggi orde sungai maka total panjang sungai akan semakin kecil (Vittala dkk., 2004).
Nilai rata-rata panjang sungai (Lsm) menunjukan kondisi sungai yang tidak ideal dikarenakan memiliki nilai rata-rata
panjang sungai yang tidak selalu semakin meningkat walaupun orde sungai semakin meningkat, hal tersebut menunjukkan
adanya pengaruh ukuran, topografi, litologi, dan lereng pada SubDAS tersebut (Vinutha dan Janardhana, 2014; Rai dkk.,
2017a). SubDAS Cmn_04 memiliki tahapan geomorfik muda karena terdapat kecenderungan penurunan nilai Rasio Panjang
Sungai (RL) dari orde lebih rendah ke orde lebih tinggi (Singh & Singh, 1997; Vittala dkk., 2004; Vinutha dan Janardhana, 2014). Berdasarkan nilai Rasio
Cabang Sungai (Rb) & Rata-rata Rasio Cabang Sungai (Rbm), alur sungai pada SubDAS tersebut mempunyai kenaikan muka air banjir dan penurunan yang
lambat karena memiliki nilai Rb <3 (Strahler, 1964; dalam Raditya dkk., 2020), beberapa peneliti (Chandrashekar dkk., 2015; Yangchan dkk., 2015; Vinutha dan
Janardhana, 2014) menggolongkan nilai Rb <5 sebagai kelas dengan pola pengaliran sungai yang tidak dipengaruhi kontrol struktur.
Aspek Areal
Berdasarkan nilai Kerapatan Drainase (Dd), SubDAS Cmn_04 termasuk ke dalam nilai rendah (kasar = 2-4) (Smith, 1950), nilai tersebut menunjukkan bahwa
SubDAS tersebut memiliki kondisi bawah permukaan permeabel dan resisten, vegetasi rapat, dan relief rendah, nilai Dd ini berkolerasi positif dengan Tekstur
Drainase (Rt), dimana nilai Rt pada SubDAS ini tergolong ke dalam sangat kasar (Rt = <2) (Smith, 1950). SubDAS Cmn_04 memiliki nilai Faktor Bentuk (Rf)
yang relatif kecil sehingga termasuk ke dalam sungai yang memiliki bentuk memanjang (lonjong) (Yangchan dkk., 2015) dengan Rasio sirkularitas (Rc) yang
memanjang atau melonjong (Vittala dkk., 2004; Vinutha dan Janardhana, 2014; Rai dkk., 2017a). Sedangkan Rasio Elongasi (Re) menunjukkan bentuk yang
sangat lonjong (Strahler, 1964). SubDAS memanjang atau lonjong memiliki kondisi limpasan permukaan, laju banjir maksimum dan resiko erosi yang lebih
rendah dibandingkan pada SubDAS sirkular atau bulat (Strahler, 1964; Singh dan Singh, 1997; Soni, 2017) dimana hal tersebut disebabkan kondisi geologi (Rai
dkk., 2017a) yang ditunjukkan juga oleh nilai Rasio Elongasi (Re), nilai Re ini menunjukan adanya aktivitas tektonik yang aktif (Sharma dkk., 2015).
Panjang Keliling
Luas Panjang Sungai Lebar SubDAS
SubDAS SubDAS
(A) (km2) Total (L) (km) (Wb) (km)
(Lb) (km) (p) (km)
7.06 6.34 14.82 18.9 0.90
Aspek Linier
Jumlah Segmen Sungai Total Panjang Sungai (Lu) (km) Lsm RL Rb
Rbm
orde_1 orde_2 orde_3 orde_4 orde_5 orde_1 orde_2 orde_3 orde_4 orde_5 Lsm1 Lsm2 Lsm3 Lsm4 Lsm5 RL2_1 RL3_2 RL4_3 RL5_4 Rb1_2 Rb2_3 Rb3_4 Rb4_5

17 5 2 1 21.29 12.67 2.02 0.72 1.25 2.53 1.01 0.72 0.60 0.16 0.36 0 3.4 2.5 2 2.63
Aspek Areal
Dd Lg Rf Rc Re Fs Rt
2.98 0.2 0.13 0.36 0.40 3.94 1.69
SubDAS Cmn_05
Berdasarkan nilai yang didapat dari hasil perhitungan pada tabel di bawah, SubDAS Cmn_05 memiliki karakteristik :
Aspek Linier
Nilai Panjang Sungai (Lu) pada SubDAS Cmn_05 berkisar antara 1.79-9.04 km, nilai tersebut menunjukkan kondisi sungai
yang ideal di mana semakin tinggi orde sungai maka total panjang sungai akan semakin kecil (Vittala dkk., 2004). Nilai
rata-rata panjang sungai (Lsm) menunjukan kondisi sungai yang tidak ideal karena memiliki nilai rata-rata panjang sungai
yang tidak selalu semakin meningkat walaupun orde sungai semakin meningkat, hal tersebut menunjukkan adanya pengaruh
ukuran, topografi, litologi, dan lereng pada SubDAS tersebut (Vinutha dan Janardhana, 2014; Rai dkk., 2017a). SubDAS
Cmn_05 menunjukkan tahap geomorfik muda karena terdapat kecenderungan penurunan nilai Rasio Panjang Sungai (RL) dari orde lebih rendah ke orde lebih
tinggi (Singh & Singh, 1997; Vittala dkk., 2004; Vinutha dan Janardhana, 2014). Berdasarkan nilai Rasio Cabang Sungai (Rb) & Rata-rata Rasio Cabang
Sungai (Rbm), alur sungai pada SubDAS tersebut mempunyai kenaikan muka air banjir dan penurunan yang tidak terlalu cepat dan tidak terlalu lambat karena
memiliki nilai Rb 3-5 (Strahler, 1964; dalam Raditya dkk., 2020), beberapa peneliti (Chandrashekar dkk., 2015; Yangchan dkk., 2015; Vinutha dan Janardhana,
2014) menggolongkan nilai Rb <5 sebagai kelas dengan pola pengaliran sungai yang tidak dipengaruhi kontrol struktur.
Aspek Areal
Berdasarkan nilai Kerapatan Drainase (Dd), SubDAS Cmn_05 termasuk ke dalam nilai rendah (kasar = 2-4) (Smith, 1950), nilai tersebut menunjukkan bahwa
SubDAS tersebut memiliki kondisi bawah permukaan permeabel dan resisten, vegetasi rapat, dan relief rendah, nilai Dd ini berkolerasi positif dengan Tekstur
Drainase (Rt), dimana nilai Rt pada SubDAS ini tergolong ke dalam sangat kasar (Rt = <2) (Smith, 1950). SubDAS Cmn_05 memiliki nilai Faktor Bentuk (Rf)
yang relatif kecil sehingga termasuk ke dalam sungai yang memiliki bentuk memanjang (lonjong) (Yangchan dkk., 2015) dengan Rasio sirkularitas (Rc) yang
memanjang atau melonjong (Vittala dkk., 2004; Vinutha dan Janardhana, 2014; Rai dkk., 2017a). Sedangkan Rasio Elongasi (Re) menunjukkan bentuk yang
sangat lonjong (Strahler, 1964). SubDAS memanjang atau lonjong memiliki kondisi limpasan permukaan, laju banjir maksimum dan resiko erosi yang lebih
rendah dibandingkan pada SubDAS sirkular atau bulat (Strahler, 1964; Singh dan Singh, 1997; Soni, 2017) dimana hal tersebut disebabkan kondisi geologi (Rai
dkk., 2017a) yang ditunjukkan juga oleh nilai Rasio Elongasi (Re), nilai Re ini menunjukkan adanya aktivitas tektonik yang aktif (Sharma dkk., 2015).
Panjang Keliling
Luas Panjang Sungai Lebar SubDAS
SubDAS SubDAS
(A) (km2) Total (L) (km) (Wb) (km)
(Lb) (km) (p) (km)
7.55 8.171 16.26 20.86 1.08
Aspek Linier
Jumlah Segmen Sungai Total Panjang Sungai (Lu) (km) Lsm RL Rb
Rbm
orde_1 orde_2 orde_3 orde_4 orde_5 orde_1 orde_2 orde_3 orde_4 orde_5 Lsm1 Lsm2 Lsm3 Lsm4 Lsm5 RL2_1 RL3_2 RL4_3 RL5_4 Rb1_2 Rb2_3 Rb3_4 Rb4_5

10 2 1 9.04 8.22 1.79 0.9 4.11 1.79 0.91 0.22 0 5 2 3.5


Aspek Areal
Dd Lg Rf Rc Re Fs Rt
2.55 0.2 0.14 0.39 0.43 1.59 0.80
SubDAS Cmn_06
Berdasarkan nilai yang didapat dari hasil perhitungan pada tabel di bawah, SubDAS Cmn_06 memiliki karakteristik :
Aspek Linier
Nilai Panjang Sungai (Lu) pada SubDAS Cmn_01 berkisar antara 2.12-12.67 km, nilai tersebut menunjukkan kondisi
sungai yang ideal di mana semakin tinggi orde sungai maka total panjang sungai akan semakin kecil (Vittala dkk., 2004).
Nilai rata-rata panjang sungai (Lsm) menunjukan kondisi sungai yang tidak ideal karena memiliki nilai rata-rata panjang
sungai yang tidak selalu semakin meningkat walaupun orde sungai semakin meningkat, hal tersebut menunjukkan adanya pengaruh ukuran, topografi, litologi,
dan lereng pada SubDAS tersebut (Vinutha dan Janardhana, 2014; Rai dkk., 2017a). SubDAS Cmn_06 menunjukkan tahap geomorfik muda karena terdapat
kecenderungan penurunan nilai Rasio Panjang Sungai (RL) dari orde lebih rendah ke orde lebih tinggi (Singh & Singh, 1997; Vittala dkk., 2004; Vinutha dan
Janardhana, 2014). Berdasarkan nilai Rasio Cabang Sungai (Rb) & Rata-rata Rasio Cabang Sungai (Rbm), alur sungai pada SubDAS tersebut mempunyai
kenaikan muka air banjir dan penurunan yang lambat karena memiliki nilai Rb <3(Strahler, 1964; dalam Raditya dkk., 2020), beberapa peneliti (Chandrashekar
dkk., 2015; Yangchan dkk., 2015; Vinutha dan Janardhana, 2014) menggolongkan nilai Rb <5 sebagai kelas dengan pola pengaliran sungai yang tidak dipengaruhi
kontrol struktur.
Aspek Areal
Berdasarkan nilai Kerapatan Drainase (Dd), SubDAS Cmn_06 termasuk ke dalam nilai rendah (kasar = 2-4) (Smith, 1950), nilai tersebut menunjukkan bahwa
SubDAS tersebut memiliki kondisi bawah permukaan permeabel dan resisten, vegetasi rapat, dan relief rendah, nilai Dd ini berkolerasi positif dengan Tekstur
Drainase (Rt), dimana nilai Rt pada SubDAS ini tergolong ke dalam sangat kasar (Rt = <2) (Smith, 1950). SubDAS Cmn_06 memiliki nilai Faktor Bentuk (Rf)
yang relatif kecil sehingga termasuk ke dalam sungai yang memiliki bentuk memanjang (lonjong) (Yangchan dkk., 2015) dengan Rasio sirkularitas (Rc) yang
memanjang atau melonjong (Vittala dkk., 2004; Vinutha dan Janardhana, 2014; Rai dkk., 2017a). Sedangkan Rasio Elongasi (Re) menunjukkan bentuk yang
sangat lonjong (Strahler, 1964). SubDAS memanjang atau lonjong memiliki kondisi limpasan permukaan, laju banjir maksimum dan resiko erosi yang lebih
rendah dibandingkan pada SubDAS sirkular atau bulat (Strahler, 1964; Singh dan Singh, 1997; Soni, 2017) dimana hal tersebut disebabkan kondisi geologi (Rai
dkk., 2017a) yang ditunjukkan juga oleh nilai Rasio Elongasi (Re), nilai Re ini menunjukkan adanya aktivitas tektonik yang aktif (Sharma dkk., 2015).
Panjang Keliling
Luas Panjang Sungai Lebar SubDAS
SubDAS SubDAS
(A) (km2) Total (L) (km) (Wb) (km)
(Lb) (km) (p) (km)
7.28 5.09 15.11 14.02 0.70
Aspek Linier
Jumlah Segmen Sungai Total Panjang Sungai (Lu) (km) Lsm RL Rb
Rbm
orde_1 orde_2 orde_3 orde_4 orde_5 orde_1 orde_2 orde_3 orde_4 orde_5 Lsm1 Lsm2 Lsm3 Lsm4 Lsm5 RL2_1 RL3_2 RL4_3 RL5_4 Rb1_2 Rb2_3 Rb3_4 Rb4_5

7 2 1 12.67 5.31 2.12 1.81 2.66 2.12 0.42 0.4 0 3.5 2 2.75
Aspek Areal
Dd Lg Rf Rc Re Fs Rt
2.75 0.2 0.10 0.28 0.35 1.97 0.66
SubDAS Cmn_11
Berdasarkan nilai yang didapat dari hasil perhitungan pada tabel di bawah, SubDAS Cmn_11 memiliki karakteristik :
Aspek Linier
Nilai Panjang Sungai (Lu) pada SubDAS Cmn_11 berkisar antara 4.09- 17.1 km, nilai tersebut menunjukkan kondisi
sungai yang ideal di mana semakin tinggi orde sungai maka total panjang sungai akan semakin kecil (Vittala dkk.,
2004). Nilai rata-rata panjang sungai (Lsm) menunjukan kondisi sungai yang ideal dikarenakan semakin tinggi orde
sungai maka nilai rata-rata panjang sungai akan semakin besar (Vinutha dan Janardhana, 2014; Rai dkk., 2017a).
SubDAS Cmn_11 memiliki tahap geomorfik muda karena nilai Rasio Panjang Sungai (RL) dari orde lebih rendah ke
orde lebih tinggi tidak selalu menunjukan kenaikan (Singh & Singh, 1997; Vittala dkk., 2004; Vinutha dan Janardhana,
2014). Berdasarkan nilai Rasio Cabang Sungai (Rb) & Rata-rata Rasio Cabang Sungai (Rbm), alur sungai pada SubDAS tersebut mempunyai kenaikan muka
air banjir dan penurunan yang lambat karena memiliki nilai Rb <3(Strahler, 1964; dalam Raditya dkk., 2020), beberapa peneliti (Chandrashekar dkk., 2015;
Yangchan dkk., 2015; Vinutha dan Janardhana, 2014) menggolongkan nilai Rb <5 sebagai kelas dengan pola pengaliran sungai yang tidak dipengaruhi kontrol
struktur.
Aspek Areal
Berdasarkan nilai Kerapatan Drainase (Dd), SubDAS Cmn_11 termasuk ke dalam nilai rendah (kasar = 2-4) (Smith, 1950), nilai tersebut menunjukkan bahwa
SubDAS tersebut memiliki kondisi bawah permukaan permeabel dan resisten, vegetasi rapat, dan relief rendah, nilai Dd ini berkolerasi positif dengan Tekstur
Drainase (Rt), dimana nilai Rt pada SubDAS ini tergolong ke dalam sangat kasar (Rt = <2) (Smith, 1950). SubDAS Cmn_01 memiliki nilai Faktor Bentuk (Rf)
yang relatif kecil sehingga termasuk ke dalam sungai yang memiliki bentuk memanjang (lonjong) (Yangchan dkk., 2015 dengan Rasio sirkularitas (Rc) yang
memanjang atau melonjong (Vittala dkk., 2004; Vinutha dan Janardhana, 2014; Rai dkk., 2017a). Sedangkan Rasio Elongasi (Re) menunjukkan bentuk yang
sangat lonjong (Strahler, 1964). SubDAS memanjang atau lonjong memiliki kondisi limpasan permukaan, laju banjir maksimum dan resiko erosi yang lebih
rendah dibandingkan pada SubDAS sirkular atau bulat (Strahler, 1964; Singh dan Singh, 1997; Soni, 2017) dimana hal tersebut disebabkan kondisi geologi (Rai
dkk., 2017a) yang ditunjukkan juga oleh nilai Rasio Elongasi (Re), nilai Re ini menunjukkan adanya aktivitas tektonik yang aktif (Sharma dkk., 2015).
Panjang Keliling
Luas Panjang Sungai Lebar SubDAS
SubDAS SubDAS
(A) (km2) Total (L) (km) (Wb) (km)
(Lb) (km) (p) (km)
9.511 14.8 21.47 36.62 1.56
Aspek Linier
Jumlah Segmen Sungai Total Panjang Sungai (Lu) (km) Lsm RL Rb
Rbm
orde_1 orde_2 orde_3 orde_4 orde_5 orde_1 orde_2 orde_3 orde_4 orde_5 Lsm1 Lsm2 Lsm3 Lsm4 Lsm5 RL2_1 RL3_2 RL4_3 RL5_4 Rb1_2 Rb2_3 Rb3_4 Rb4_5

17 6 2 1 17.1 10.23 5.54 4.09 1.01 1.71 2.77 4.09 0.60 0.54 0.74 0 2.83 3 2 2.61

Aspek Areal
Dd Lg Rf Rc Re Fs Rt
2.47 0.2 0.16 0.40 0.46 1.76 1.21
SubDAS Cmn_15
Berdasarkan nilai yang didapat dari hasil perhitungan pada tabel di bawah, SubDAS Cmn_15 memiliki karakteristik :
Aspek Linier
Nilai Panjang Sungai (Lu) pada SubDAS Cmn_01 berkisar antara 7.41-12.26 km, nilai tersebut menunjukkan kondisi sungai
yang cukup ideal di mana semakin tinggi orde sungai maka total panjang sungai relatif semakin kecil (Vittala dkk., 2004). Nilai
rata-rata panjang sungai (Lsm) menunjukan kondisi sungai yang ideal dikarenakan semakin tinggi orde sungai maka nilai rata-
rata panjang sungai akan semakin besar (Vinutha dan Janardhana, 2014; Rai dkk., 2017a). SubDAS Cmn_15 memiliki tahapan
geomorfik muda karena nilai Rasio Panjang Sungai (RL) dari orde lebih rendah ke orde lebih tinggi tidak selalu menunjukan
kenaikan (Singh & Singh, 1997; Vittala dkk., 2004; Vinutha dan Janardhana, 2014). Berdasarkan nilai Rasio Cabang Sungai
(Rb) & Rata-rata Rasio Cabang Sungai (Rbm), alur sungai pada SubDAS tersebut mempunyai kenaikan muka air banjir dan
penurunan yang tidak terlalu cepat dan tidak terlalu lambat karena memiliki nilai Rb 3-5 (Strahler, 1964; dalam Raditya dkk.,
2020), beberapa peneliti (Chandrashekar dkk., 2015; Yangchan dkk., 2015; Vinutha dan Janardhana, 2014) menggolongkan nilai
Rb <5 sebagai kelas dengan pola pengaliran sungai yang tidak dipengaruhi kontrol struktur.
Aspek Areal
Berdasarkan nilai Kerapatan Drainase (Dd), SubDAS Cmn_15 termasuk ke dalam nilai rendah (kasar = 2-4) (Smith, 1950), nilai tersebut menunjukkan bahwa
SubDAS tersebut memiliki kondisi bawah permukaan permeabel dan resisten, vegetasi rapat, dan relief rendah, nilai Dd ini berkolerasi positif dengan Tekstur
Drainase (Rt), dimana nilai Rt pada SubDAS ini tergolong ke dalam sangat kasar (Rt = <2) (Smith, 1950). SubDAS Cmn_15 memiliki nilai Faktor Bentuk (Rf)
yang relatif kecil sehingga termasuk ke dalam sungai yang memiliki bentuk memanjang (lonjong) (Yangchan dkk., 2015) dengan Rasio sirkularitas (Rc) yang
memanjang atau melonjong (Vittala dkk., 2004; Vinutha dan Janardhana, 2014; Rai dkk., 2017a). Sedangkan Rasio Elongasi (Re) menunjukkan bentuk yang
sangat lonjong (Strahler, 1964). SubDAS memanjang atau lonjong memiliki kondisi limpasan permukaan, laju banjir maksimum dan resiko erosi yang lebih
rendah dibandingkan pada SubDAS sirkular atau bulat (Strahler, 1964; Singh dan Singh, 1997; Soni, 2017) dimana hal tersebut disebabkan kondisi geologi (Rai
dkk., 2017a) yang ditunjukkan juga oleh nilai Rasio Elongasi (Re), nilai Re ini menunjukkan adanya aktivitas tektonik yang aktif (Sharma dkk., 2015).
Panjang Keliling
Luas Panjang Sungai Lebar SubDAS
SubDAS SubDAS
(A) (km2) Total (L) (km) (Wb) (km)
(Lb) (km) (p) (km)
8.909 10.62 19.67 27.13 1.19

Aspek Linier
Jumlah Segmen Sungai Total Panjang Sungai (Lu) (km) Lsm RL Rb
Rbm
orde_1 orde_2 orde_3 orde_4 orde_5 orde_1 orde_2 orde_3 orde_4 orde_5 Lsm1 Lsm2 Lsm3 Lsm4 Lsm5 RL2_1 RL3_2 RL4_3 RL5_4 Rb1_2 Rb2_3 Rb3_4 Rb4_5

17 3 1 12.26 7.41 7.46 0.72 2.47 7.46 0.60 1.01 0 5.67 3 4.33

Aspek Areal
Dd Lg Rf Rc Re Fs Rt
2.55 0.2 0.13 0.34 0.41 1.98 1.07
SubDAS Cmn_18
Berdasarkan nilai yang didapat dari hasil perhitungan pada tabel di bawah, SubDAS Cmn_18 memiliki karakteristik :
Aspek Linier
Nilai Panjang Sungai (Lu) pada SubDAS Cmn_18 berkisar antara 2.31-7.75 km, nilai tersebut menunjukkan kondisi
sungai yang cukup ideal di mana semakin tinggi orde sungai maka total panjang sungai relatif semakin kecil (Vittala dkk.,
2004). Nilai rata-rata panjang sungai (Lsm) menunjukan kondisi sungai yang ideal dikarenakan semakin tinggi orde
sungai maka nilai rata-rata panjang sungai akan semakin besar (Vinutha dan Janardhana, 2014; Rai dkk., 2017a). SubDAS
Cmn_18 memiliki tahapan geomorfik muda karena nilai Rasio Panjang Sungai (RL) dari orde lebih rendah ke orde lebih
tinggi tidak selalu menunjukan kenaikan (Singh & Singh, 1997; Vittala dkk., 2004; Vinutha dan Janardhana, 2014).
Berdasarkan nilai Rasio Cabang Sungai (Rb) & Rata-rata Rasio Cabang Sungai (Rbm), alur sungai pada SubDAS
tersebut mempunyai kenaikan muka air banjir dan penurunan yang tidak terlalu cepat dan tidak terlalu lambat karena memiliki nilai Rb 3-5 (Strahler, 1964; dalam
Raditya dkk., 2020), beberapa peneliti (Chandrashekar dkk., 2015; Yangchan dkk., 2015; Vinutha dan Janardhana, 2014) menggolongkan nilai Rb <5 sebagai
kelas dengan pola pengaliran sungai yang tidak dipengaruhi kontrol struktur.
Aspek Areal
Berdasarkan nilai Kerapatan Drainase (Dd), SubDAS Cmn_18 termasuk ke dalam nilai rendah (kasar = 2-4) (Smith, 1950), nilai tersebut menunjukkan bahwa
SubDAS tersebut memiliki kondisi bawah permukaan permeabel dan resisten, vegetasi rapat, dan relief rendah, nilai Dd ini berkolerasi positif dengan Tekstur
Drainase (Rt), dimana nilai Rt pada SubDAS ini tergolong ke dalam sangat kasar (Rt = <2) (Smith, 1950). SubDAS Cmn_18 memiliki nilai Faktor Bentuk (Rf)
yang relatif kecil sehingga termasuk ke dalam sungai yang memiliki bentuk memanjang (lonjong) (Yangchan dkk., 2015) dengan Rasio sirkularitas (Rc) yang
agak lonjong (Vittala dkk., 2004; Vinutha dan Janardhana, 2014; Rai dkk., 2017a). Sedangkan Rasio Elongasi (Re) menunjukkan bentuk yang lonjong (Strahler,
1964). SubDAS memanjang atau lonjong memiliki kondisi limpasan permukaan, laju banjir maksimum dan resiko erosi yang lebih rendah dibandingkan pada
SubDAS sirkular atau bulat (Strahler, 1964; Singh dan Singh, 1997; Soni, 2017) dimana hal tersebut disebabkan kondisi geologi (Rai dkk., 2017a) yang
ditunjukkan juga oleh nilai Rasio Elongasi (Re), nilai Re ini menunjukkan adanya aktivitas tektonik yang cukup aktif (Sharma dkk., 2015).
Panjang Keliling
Luas Panjang Sungai Lebar SubDAS
SubDAS SubDAS
(A) (km2) Total (L) (km) (Wb) (km)
(Lb) (km) (p) (km)
4.809 4.806 10.73 13.13 1.00

Aspek Linier
Jumlah Segmen Sungai Total Panjang Sungai (Lu) (km) Lsm RL Rb
Rbm
orde_1 orde_2 orde_3 orde_4 orde_5 orde_1 orde_2 orde_3 orde_4 orde_5 Lsm1 Lsm2 Lsm3 Lsm4 Lsm5 RL2_1 RL3_2 RL4_3 RL5_4 Rb1_2 Rb2_3 Rb3_4 Rb4_5

14 4 1 7.75 2.31 3.12 0.55 0.58 3.12 0.3 1.35 0 3.5 4 3.75

Aspek Areal
Dd Lg Rf Rc Re Fs Rt
2.73 0.2 0.21 0.52 0.51 3.95 1.77
SubDAS Cmn_26
Berdasarkan nilai yang didapat dari hasil perhitungan pada tabel di bawah, SubDAS Cmn_26 memiliki karakteristik :
Aspek Linier
Nilai Panjang Sungai (Lu) pada SubDAS Cmn_26 berkisar antara 11.09-35-94 km, nilai tersebut menunjukkan kondisi sungai
yang ideal di mana semakin tinggi orde sungai maka total panjang sungai akan semakin kecil (Vittala dkk., 2004). Nilai rata-rata
panjang sungai (Lsm) menunjukan kondisi sungai yang ideal dikarenakan semakin tinggi orde sungai maka nilai rata-rata panjang
sungai akan semakin besar (Vinutha dan Janardhana, 2014; Rai dkk., 2017a). SubDAS Cmn_26 memiliki tahapan geomorfik muda
karena nilai Rasio Panjang Sungai (RL) dari orde lebih rendah ke orde lebih tinggi tidak selalu menunjukan kenaikan (Singh &
Singh, 1997; Vittala dkk., 2004; Vinutha dan Janardhana, 2014). Berdasarkan nilai Rasio Cabang Sungai (Rb) & Rata-rata Rasio
Cabang Sungai (Rbm), alur sungai pada SubDAS tersebut mempunyai kenaikan muka air banjir dan penurunan yang tidak terlalu
cepat dan tidak terlalu lambat karena memiliki nilai Rb 3-5 (Strahler, 1964; dalam Raditya dkk., 2020), beberapa peneliti
(Chandrashekar dkk., 2015; Yangchan dkk., 2015; Vinutha dan Janardhana, 2014) menggolongkan nilai Rb <5 sebagai kelas dengan
pola pengaliran sungai yang tidak dipengaruhi kontrol struktur.
Aspek Areal
Berdasarkan nilai Kerapatan Drainase (Dd), SubDAS Cmn_26 termasuk ke dalam nilai rendah (kasar = 2-4) (Smith, 1950), nilai tersebut menunjukkan bahwa
SubDAS tersebut memiliki kondisi bawah permukaan permeabel dan resisten, vegetasi rapat, dan relief rendah, nilai Dd ini berkolerasi positif dengan Tekstur
Drainase (Rt), dimana nilai Rt pada SubDAS ini tergolong ke dalam sangat kasar (Rt = <2) (Smith, 1950). SubDAS Cmn_26 memiliki nilai Faktor Bentuk (Rf)
yang relatif kecil sehingga termasuk ke dalam sungai yang memiliki bentuk memanjang (lonjong) (Yangchan dkk., 2015) dengan Rasio sirkularitas (Rc) yang
agak lonjong (Vittala dkk., 2004; Vinutha dan Janardhana, 2014; Rai dkk., 2017a). Sedangkan Rasio Elongasi (Re) menunjukkan bentuk yang lonjong (Strahler,
1964). SubDAS memanjang atau lonjong memiliki kondisi limpasan permukaan, laju banjir maksimum dan resiko erosi yang lebih rendah dibandingkan pada
SubDAS sirkular atau bulat (Strahler, 1964; Singh dan Singh, 1997; Soni, 2017) dimana hal tersebut disebabkan kondisi geologi (Rai dkk., 2017a) yang
ditunjukkan juga oleh nilai Rasio Elongasi (Re), nilai Re ini menunjukkan adanya aktivitas tektonik yang cukup aktif (Sharma dkk., 2015).
Panjang Keliling
Luas Panjang Sungai Lebar SubDAS
SubDAS SubDAS
(A) (km2) Total (L) (km) (Wb) (km)
(Lb) (km) (p) (km)
12.04 33.06 29.42 69.48 2.75
Aspek Linier
Jumlah Segmen Sungai Total Panjang Sungai (Lu) (km) Lsm RL Rb
Rbm
orde_1 orde_2 orde_3 orde_4 orde_5 orde_1 orde_2 orde_3 orde_4 orde_5 Lsm1 Lsm2 Lsm3 Lsm4 Lsm5 RL2_1 RL3_2 RL4_3 RL5_4 Rb1_2 Rb2_3 Rb3_4 Rb4_5

22 4 1 35.94 18.02 11.09 1.63 4.51 11.1 0.50 0.62 0 5.5 4 4.75

Aspek Areal
Dd Lg Rf Rc Re Fs Rt
2.10 0.2 0.23 0.48 0.54 0.82 0.92
SubDAS Cmn_28
Berdasarkan nilai yang didapat dari hasil perhitungan pada tabel di bawah, SubDAS Cmn_28 memiliki karakteristik :
Aspek Linier
Nilai Panjang Sungai (Lu) pada SubDAS Cmn_28 berkisar antara 1.315-17.17 km, nilai tersebut menunjukkan kondisi
sungai yang ideal di mana semakin tinggi orde sungai maka total panjang sungai akan semakin kecil (Vittala dkk., 2004).
Nilai rata-rata panjang sungai (Lsm) menunjukan kondisi sungai tidak ideal karena memiliki nilai rata-rata panjang
sungai yang tidak selalu semakin meningkat walaupun orde sungai semakin meningkat, hal tersebut menunjukkan adanya
pengaruh ukuran, topografi, litologi, dan lereng pada SubDAS tersebut (Vinutha dan Janardhana, 2014; Rai dkk., 2017a).
SubDAS Cmn_28 menunjukkan tahap geomorfik muda karena terdapat kecenderungan penurunan nilai Rasio Panjang Sungai (RL) dari orde lebih rendah ke
orde lebih tinggi (Singh & Singh, 1997; Vittala dkk., 2004; Vinutha dan Janardhana, 2014). Berdasarkan nilai Rasio Cabang Sungai (Rb) & Rata-rata Rasio
Cabang Sungai (Rbm), alur sungai pada SubDAS tersebut mempunyai kenaikan muka air banjir dan penurunan yang tidak terlalu cepat dan tidak terlalu lambat
karena memiliki nilai Rb 3-5 (Strahler, 1964; dalam Raditya dkk., 2020), beberapa peneliti (Chandrashekar dkk., 2015; Yangchan dkk., 2015; Vinutha dan
Janardhana, 2014) menggolongkan nilai Rb <5 sebagai kelas dengan pola pengaliran sungai yang tidak dipengaruhi kontrol struktur.
Aspek Areal
Berdasarkan nilai Kerapatan Drainase (Dd), SubDAS Cmn_28 termasuk ke dalam nilai rendah (kasar = 2-4) (Smith, 1950), nilai tersebut menunjukkan bahwa
SubDAS tersebut memiliki kondisi bawah permukaan permeabel dan resisten, vegetasi rapat, dan relief rendah, nilai Dd ini berkolerasi positif dengan Tekstur
Drainase (Rt), dimana nilai Rt pada SubDAS ini tergolong ke dalam sangat kasar (Rt = <2) (Smith, 1950). SubDAS Cmn_28 memiliki nilai Faktor Bentuk (Rf)
yang relatif kecil sehingga termasuk ke dalam sungai yang memiliki bentuk memanjang (lonjong) (Yangchan dkk., 2015) dengan Rasio sirkularitas (Rc) yang
memanjnag atau melonjong (Vittala dkk., 2004; Vinutha dan Janardhana, 2014; Rai dkk., 2017a). Sedangkan Rasio Elongasi (Re) menunjukkan bentuk yang
sangat lonjong (Strahler, 1964). SubDAS memanjang atau lonjong memiliki kondisi limpasan permukaan, laju banjir maksimum dan resiko erosi yang lebih
rendah dibandingkan pada SubDAS sirkular atau bulat (Strahler, 1964; Singh dan Singh, 1997; Soni, 2017) dimana hal tersebut disebabkan kondisi geologi (Rai
dkk., 2017a) yang ditunjukkan juga oleh nilai Rasio Elongasi (Re), nilai Re ini menunjukkan adanya aktivitas tektonik yang aktif (Sharma dkk., 2015).
Panjang Keliling
Luas Panjang Sungai Lebar SubDAS
SubDAS SubDAS
(A) (km2) Total (L) (km) (Wb) (km)
(Lb) (km) (p) (km)
10.46 14.67 22.49 29.77 1.40

Aspek Linier
Jumlah Segmen Sungai Total Panjang Sungai (Lu) (km) Lsm RL Rb
Rbm
orde_1 orde_2 orde_3 orde_4 orde_5 orde_1 orde_2 orde_3 orde_4 orde_5 Lsm1 Lsm2 Lsm3 Lsm4 Lsm5 RL2_1 RL3_2 RL4_3 RL5_4 Rb1_2 Rb2_3 Rb3_4 Rb4_5

14 2 1 17.17 11.29 1.315 1.23 5.64 1.31 0.66 0.12 0 7 2 4.5

Aspek Areal
Dd Lg Rf Rc Re Fs Rt
2.03 0.2 0.13 0.36 0.41 1.16 0.76
SubDAS Cmn_30
Berdasarkan nilai yang didapat dari hasil perhitungan pada tabel di bawah, SubDAS Cmn_30 memiliki karakteristik :
Aspek Linier: Nilai Panjang Sungai (Lu) pada SubDAS Cmn_30 berkisar antara 0.39-17.11 km, nilai tersebut
menunjukkan kondisi sungai yang ideal di mana semakin tinggi orde sungai maka total panjang sungai akan semakin
kecil (Vittala dkk., 2004). Nilai rata-rata panjang sungai (Lsm) menunjukan kondisi sungai yang tidak ideal karena
memiliki nilai rata-rata panjang sungai yang tidak selalu semakin meningkat walaupun orde sungai semakin meningkat,
hal tersebut menunjukkan adanya pengaruh ukuran, topografi, litologi, dan lereng pada SubDAS tersebut (Vinutha dan
Janardhana, 2014; Rai dkk., 2017a). SubDAS Cmn_30 menunjukkan tahap geomorfik muda karena terdapat
kecenderungan penurunan nilai Rasio Panjang Sungai (RL) dari orde lebih rendah ke orde lebih tinggi (Singh & Singh, 1997; Vittala dkk., 2004; Vinutha dan
Janardhana, 2014). Berdasarkan nilai Rasio Cabang Sungai (Rb) & Rata-rata Rasio Cabang Sungai (Rbm), alur sungai pada SubDAS tersebut mempunyai
kenaikan muka air banjir dan penurunan yang tidak terlalu cepat dan tidak terlalu lambat karena memiliki nilai Rb 3-5 (Strahler, 1964; dalam Raditya dkk., 2020),
beberapa peneliti (Chandrashekar dkk., 2015; Yangchan dkk., 2015; Vinutha dan Janardhana, 2014) menggolongkan nilai Rb <5 sebagai kelas dengan pola
pengaliran sungai yang tidak dipengaruhi kontrol struktur.
Aspek Areal: Berdasarkan nilai Kerapatan Drainase (Dd), SubDAS Cmn_30 termasuk ke dalam nilai rendah (kasar = 2-4) (Smith, 1950), nilai tersebut
menunjukkan bahwa SubDAS tersebut memiliki kondisi bawah permukaan permeabel dan resisten, vegetasi rapat, dan relief rendah, nilai Dd ini berkolerasi
positif dengan Tekstur Drainase (Rt), dimana nilai Rt pada SubDAS ini tergolong ke dalam sangat kasar (Rt = <2) (Smith, 1950). SubDAS Cmn_30 memiliki
nilai Faktor Bentuk (Rf) yang relatif kecil sehingga termasuk ke dalam sungai yang memiliki bentuk memanjang (lonjong) (Yangchan dkk., 2015) dengan Rasio
sirkularitas (Rc) yang agak lonjong (Vittala dkk., 2004; Vinutha dan Janardhana, 2014; Rai dkk., 2017a). Sedangkan Rasio Elongasi (Re) menunjukkan bentuk
yang lonjong (Strahler, 1964). SubDAS memanjang atau lonjong memiliki kondisi limpasan permukaan, laju banjir maksimum dan resiko erosi yang lebih rendah
dibandingkan pada SubDAS sirkular atau bulat (Strahler, 1964; Singh dan Singh, 1997; Soni, 2017) dimana hal tersebut disebabkan kondisi geologi (Rai dkk.,
2017a) yang ditunjukkan juga oleh nilai Rasio Elongasi (Re), nilai Re ini menunjukkan adanya aktivitas tektonik yang cukup aktif (Sharma dkk., 2015).
Panjang Keliling
Luas Panjang Sungai Lebar SubDAS
SubDAS SubDAS
(A) (km2) Total (L) (km) (Wb) (km)
(Lb) (km) (p) (km)
8.644 15.35 19.8 26.29 1.78

Aspek Linier
Jumlah Segmen Sungai Total Panjang Sungai (Lu) (km) Lsm RL Rb
Rbm
orde_1 orde_2 orde_3 orde_4 orde_5 orde_1 orde_2 orde_3 orde_4 orde_5 Lsm1 Lsm2 Lsm3 Lsm4 Lsm5 RL2_1 RL3_2 RL4_3 RL5_4 Rb1_2 Rb2_3 Rb3_4 Rb4_5

8 2 1 17.11 8.79 0.39 2.14 4.39 0.39 0.51 0.04 0 4 2 3

Aspek Areal
Dd Lg Rf Rc Re Fs Rt
1.71 0.3 0.21 0.49 0.51 0.72 0.56
SubDAS Cmn_31
Berdasarkan nilai yang didapat dari hasil perhitungan pada tabel di bawah, SubDAS Cmn_31 memiliki karakteristik:
Aspek Linier
Nilai Panjang Sungai (Lu) pada SubDAS Cmn_31 berkisar antara 2.03-2.75 km, nilai tersebut menunjukkan kondisi
sungai yang cukup ideal di mana semakin tinggi orde sungai maka total panjang sungai relatif semakin kecil (Vittala
dkk., 2004). Nilai rata-rata panjang sungai (Lsm) menunjukan kondisi sungai yang cukup ideal dikarenakan
semakin tinggi orde sungai maka nilai rata-rata panjang sungai akan relatif semakin besar (Vinutha dan Janardhana,
2014; Rai dkk., 2017a). SubDAS Cmn_31 memiliki tahapan geomorfik muda karena nilai Rasio Panjang Sungai
(RL) dari orde lebih rendah ke orde lebih tinggi tidak selalu menunjukan kenaikan (Singh & Singh, 1997; Vittala
dkk., 2004; Vinutha dan Janardhana, 2014). Berdasarkan nilai Rasio Cabang Sungai (Rb) & Rata-rata Rasio
Cabang Sungai (Rbm), alur sungai pada SubDAS tersebut mempunyai kenaikan muka air banjir dan penurunan yang tidak terlalu cepat dan tidak terlalu lambat
karena memiliki nilai Rb 3-5 (Strahler, 1964; dalam Raditya dkk., 2020), beberapa peneliti (Chandrashekar dkk., 2015; Yangchan dkk., 2015; Vinutha dan
Janardhana, 2014) menggolongkan nilai Rb <5 sebagai kelas dengan pola pengaliran sungai yang tidak dipengaruhi kontrol struktur.
Aspek Areal
Berdasarkan nilai Kerapatan Drainase (Dd), SubDAS Cmn_31 termasuk ke dalam nilai rendah (Kasar = 2-4) (Smith, 1950), nilai Dd ini berkolerasi positif
dengan Tekstur Drainase (Rt), dimana nilai Rt pada SubDAS ini tergolong ke dalam sangat kasar (Rt = <2) (Smith, 1950). SubDAS Cmn_31 memiliki nilai
Faktor Bentuk (Rf) yang relatif kecil sehingga termasuk ke dalam sungai yang memiliki bentuk lonjong (Yangchan dkk., 2015) dengan Rasio sirkularitas (Rc)
yang membulat (Vittala dkk., 2004; Vinutha dan Janardhana, 2014; Rai dkk., 2017a). Sedangkan Rasio Elongasi (Re) menunjukkan bentuk yang lonjong (Strahler,
1964). SubDAS lonjong memiliki kondisi limpasan permukaan, laju banjir maksimum dan resiko erosi yang lebih rendah dibandingkan pada SubDAS bulat
(Strahler, 1964; Singh dan Singh, 1997; Soni, 2017) dimana hal tersebut disebabkan kondisi geologi (Rai dkk., 2017a) karena nilai Rasio Elongasi (Re) yang
ditunjukkan juga oleh nilai Rasio Elongasi (Re), nilai Re ini menunjukkan adanya aktivitas tektonik yang cukup aktif (Sharma dkk., 2015).
Panjang Keliling
Luas Panjang Sungai Lebar SubDAS
SubDAS SubDAS
(A) (km2) Total (L) (km) (Wb) (km)
(Lb) (km) (p) (km)
4.362 7.163 11.91 16.54 1.64
Aspek Linier
Jumlah Segmen Sungai Total Panjang Sungai (Lu) (km) Lsm RL Rb
Rbm
orde_1 orde_2 orde_3 orde_4 orde_5 orde_1 orde_2 orde_3 orde_4 orde_5 Lsm1 Lsm2 Lsm3 Lsm4 Lsm5 RL2_1 RL3_2 RL4_3 RL5_4 Rb1_2 Rb2_3 Rb3_4 Rb4_5

8 2 1 10.68 2.03 2.75 1.33 1.01 2.75 0.19 1.35 0 4 2 3

Aspek Areal
Dd Lg Rf Rc Re Fs Rt
2.31 0.2 0.38 0.63 0.69 1.54 0.92
SubDAS Cmn_32
Berdasarkan nilai yang didapat dari hasil perhitungan pada tabel di bawah, SubDAS Cmn_32 memiliki karakteristik :
Aspek Linier
Nilai Panjang Sungai (Lu) pada SubDAS Cmn_32 berkisar antara 2.81-12.01 km, nilai tersebut menunjukkan kondisi
sungai yang ideal di mana semakin tinggi orde sungai maka total panjang sungai akan semakin kecil (Vittala dkk., 2004).
Nilai rata-rata panjang sungai (Lsm) menunjukan kondisi sungai yang ideal dikarenakan semakin tinggi orde sungai
maka nilai rata-rata panjang sungai akan semakin besar (Vinutha dan Janardhana, 2014; Rai dkk., 2017a). SubDAS
Cmn_32 memiliki tahapan geomorfik muda karena nilai Rasio Panjang Sungai (RL) dari orde lebih rendah ke orde lebih
tinggi tidak selalu menunjukan kenaikan (Singh & Singh, 1997; Vittala dkk., 2004; Vinutha dan Janardhana, 2014).
Berdasarkan nilai Rasio Cabang Sungai (Rb) & Rata-rata Rasio Cabang Sungai (Rbm), alur sungai pada SubDAS
tersebut mempunyai kenaikan muka air banjir dan penurunan yang tidak terlalu cepat dan tidak terlalu lambat karena
memiliki nilai Rb 3-5 (Strahler, 1964; dalam Raditya dkk., 2020), beberapa peneliti (Chandrashekar dkk., 2015; Yangchan dkk., 2015; Vinutha dan Janardhana,
2014) menggolongkan nilai Rb <5 sebagai kelas dengan pola pengaliran sungai yang tidak dipengaruhi kontrol struktur.
Aspek Areal
Berdasarkan nilai Kerapatan Drainase (Dd), SubDAS Cmn_32 termasuk ke dalam nilai sangat rendah (sangat kasar = <2) (Smith, 1950), nilai tersebut
menunjukkan bahwa SubDAS tersebut memiliki kondisi bawah permukaan permeabel dan resisten, vegetasi rapat, dan relief rendah, nilai Dd ini berkolerasi
positif dengan Tekstur Drainase (Rt), dimana nilai Rt pada SubDAS ini tergolong ke dalam sangat kasar (Rt = <2) (Smith, 1950). SubDAS Cmn_32 memiliki
nilai Faktor Bentuk (Rf) yang relatif kecil sehingga termasuk ke dalam sungai yang memiliki bentuk memanjang (lonjong) (Yangchan dkk., 2015) dengan Rasio
sirkularitas (Rc) yang membulat atau sirkular (Vittala dkk., 2004; Vinutha dan Janardhana, 2014; Rai dkk., 2017a). Sedangkan Rasio Elongasi (Re) menunjukkan
bentuk yang lonjong (Strahler, 1964). SubDAS memanjang atau lonjong memiliki kondisi limpasan permukaan, laju banjir maksimum dan resiko erosi yang lebih
rendah dibandingkan pada SubDAS sirkular atau bulat (Strahler, 1964; Singh dan Singh, 1997; Soni, 2017) dimana hal tersebut disebabkan kondisi geologi (Rai
dkk., 2017a) yang ditunjukkan juga oleh nilai Rasio Elongasi (Re), nilai Re ini menunjukkan adanya aktivitas tektonik yang cukup aktif (Sharma dkk., 2015).
Panjang Keliling
Luas Panjang Sungai Lebar SubDAS
SubDAS SubDAS
(A) (km2) Total (L) (km) (Wb) (km)
(Lb) (km) (p) (km)
6.705 11.52 16.27 19.97 1.72

Aspek Linier
Jumlah Segmen Sungai Total Panjang Sungai (Lu) (km) Lsm RL Rb
Rbm
orde_1 orde_2 orde_3 orde_4 orde_5 orde_1 orde_2 orde_3 orde_4 orde_5 Lsm1 Lsm2 Lsm3 Lsm4 Lsm5 RL2_1 RL3_2 RL4_3 RL5_4 Rb1_2 Rb2_3 Rb3_4 Rb4_5

9 2 1 12.01 5.15 2.81 1.33 2.58 2.81 0.43 0.55 0 4.5 2 3.25

Aspek Areal
Dd Lg Rf Rc Re Fs Rt
1.73 0.3 0.26 0.55 0.57 1.04 0.74
SubDAS Cmn_37
Berdasarkan nilai yang didapat dari hasil perhitungan pada tabel di bawah, SubDAS CMN_37 memiliki karakteristik :
Aspek Linier
Nilai Panjang Sungai (Lu) pada SubDAS Cmn_37 berkisar antara 1.33-4.49 km, nilai tersebut menunjukkan kondisi sungai yang
ideal di mana semakin tinggi orde sungai maka total panjang sungai akan semakin kecil (Vittala dkk., 2004). Nilai rata-rata
panjang sungai (Lsm) menunjukan kondisi sungai yang ideal dikarenakan semakin tinggi orde sungai maka nilai rata-rata panjang
sungai akan semakin besar (Vinutha dan Janardhana, 2014; Rai dkk., 2017a). SubDAS Cmn_37 memiliki tahapan geomorfik muda
karena nilai Rasio Panjang Sungai (RL) dari orde lebih rendah ke orde lebih tinggi tidak selalu menunjukan kenaikan (Singh &
Singh, 1997; Vittala dkk., 2004; Vinutha dan Janardhana, 2014). Berdasarkan nilai Rasio Cabang Sungai (Rb) & Rata-rata
Rasio Cabang Sungai (Rbm), alur sungai pada SubDAS tersebut mempunyai kenaikan muka air banjir dan penurunan yang cepat
karena memiliki nilai Rb>5 (Strahler, 1964; dalam Raditya dkk., 2020), beberapa peneliti (Chandrashekar dkk., 2015; Yangchan
dkk., 2015; Vinutha dan Janardhana, 2014) menggolongkan nilai Rb>5 sebagai kelas dengan pola pengaliran sungai yang dipengaruhi kontrol struktur yang kuat,
selain itu, Howard (1990) dan Rai dkk. (2017) menyebutkan bahwa rasio cabang sungai >5 memiliki potensi banjir bandang yang tinggi saat hujan deras.
Aspek Areal
Berdasarkan nilai Kerapatan Drainase (Dd), SubDAS Cmn_37 termasuk ke dalam nilai tinggi (halus = 6-8) (Smith, 1950), nilai tersebut menunjukkan bahwa
SubDAS tersebut memiliki kondisi bawah permukaan impermeabel, vegetasi jarang, dan relief berbukit atau bergunung, nilai Dd ini berkolerasi positif dengan
Tekstur Drainase (Rt), dimana nilai Rt pada SubDAS ini tergolong ke dalam halus (Rt = 6-8) (Smith, 1950). SubDAS Cmn_37 memiliki nilai Faktor Bentuk
(Rf) yang termasuk ke dalam sungai dengan bentuk agak membulat (sirkular) (Yangchan dkk., 2015) dengan Rasio sirkularitas (Rc) yang membulat atau sirkular
(Vittala dkk., 2004; Vinutha dan Janardhana, 2014; Rai dkk., 2017a). Sedangkan Rasio Elongasi (Re) menunjukkan bentuk oval (Strahler, 1964). SubDAS sirkular
atau bulat memiliki kondisi limpasan permukaan dan laju banjir maksimum yang lebih tinggi serta resiko erosi yang intensif dibandingkan pada SubDAS
memanjang atau lonjong (Strahler, 1964; Singh dan Singh, 1997; Soni, 2017) dimana hal tersebut disebabkan kondisi geologi (Rai dkk., 2017a) yang ditunjukkan
juga oleh nilai Rasio Elongasi (Re), nilai Re ini menunjukkan adanya aktivitas tektonik yang tidak aktif (Sharma dkk., 2015).
Panjang Keliling
Luas Panjang Sungai Lebar SubDAS
SubDAS SubDAS
(A) (km2) Total (L) (km) (Wb) (km)
(Lb) (km) (p) (km)
1.414 1.188 4.609 8.227 0.84
Aspek Linier
Jumlah Segmen Sungai Total Panjang Sungai (Lu) (km) Lsm RL Rb
Rbm
orde_1 orde_2 orde_3 orde_4 orde_5 orde_1 orde_2 orde_3 orde_4 orde_5 Lsm1 Lsm2 Lsm3 Lsm4 Lsm5 RL2_1 RL3_2 RL4_3 RL5_4 Rb1_2 Rb2_3 Rb3_4 Rb4_5

26 5 1 4.49 2.40 1.33 0.17 0.48 1.33 0.53 0.55 0 5.2 5 5.1
Aspek Areal
Dd Lg Rf Rc Re Fs Rt
6.93 0.1 0.59 0.70 0.87 26.94 6.94

Anda mungkin juga menyukai