Anda di halaman 1dari 8

Unnes.J.Biol.Educ.

2 (1) (2013)

Unnes Journal of Biology Education


http://journal.unnes.ac.id/sju/index.php/ujeb

PENERAPAN INVESTIGASI KELOMPOK BERBANTUAN MULTIMEDIA


MATERI IDENTIFIKASI BAKTERI

Nina Kholina, Tyas Agung Pribadi , Saiful Ridlo

Jurusan Biologi, FMIPA Universitas Negeri Semarang, Indonesia


Gedung D6 Lt.1 Jl Raya Sekaran Gunungpati Semarang Indonesia 50229

Info Artikel Abstrak


________________ ___________________________________________________________________
Sejarah Artikel: Tujuan penelitian ini adalah untuk menemukan apakah penerapan model pembelajaran investigasi
Diterima April 2013 kelompok berbantuan multimedia dapat meningkatkan aktivitas dan hasil belajar siswa dalam
Disetujui Mei 2013 pembelajaran materi identifikasi bakteri di SMK N 1 Kalibagor. Populasi dalam penelitian ini adalah
Dipublikasikan Mei 2013 seluruh siswa kelas X SMK N 1 Kalibagor, sedangkan sampelnya yaitu siswa kelas I A MP dan I
________________ ATP. Rancangan penelitian yang digunakan adalah one shot case study, sedangkan analisis data
Keywords: menggunakan triangulasi sumber. Hasil penelitian menunjukkan bahwa ≥ 80% siswa aktif dan
bacteria identification, sangat aktif dalam pembelajaran dan ketuntasan hasil belajar klasikal siswa kelas I AMP dan 1 ATP
group investigation, lebih besar dari pembelajaran sebelumnya yang tidak menerapkan pembelajaran investigasi
multimedia, kelompok berbantuan multimedia, sehingga dapat disimpulkan bahwa penerapan model
vocational school pembelajaran investigasi kelompok berbantuan multimedia dapat meningkatkan aktivitas dan hasil
____________________ belajar siswa pada pembelajaran materi identifikasi bakteri di SMK N 1 Kalibagor Kabupaten
Banyumas.

Abstract
___________________________________________________________________
The purpose of this study was to find out whether the application of the multimedia-assisted group investigation
learning model affected student’s activity and learning results on Bacteria learning materials at State Vocational
School 1 Kalibagor. The population in this study was all X grade students of State Vocational School 1
Kalibagor, while the samples were I A MP and I ATP students. The research design used was one shot case
study, while its data analyses were improved by triangulation. The result of the study showed that more than
80% students were classified as very active and active in their learning and the achievement of classical learning
result of I AMP students and 1 ATP students were higher than that of the class without the multimedia-assisted
group investigation learning model. It could be concluded that the application of multimedia-assisted group
investigation learning model brought a significant effect on student’s activity and learning result on Bacteria
Identification learning materials at State Vocational School 1 Kalibagor, Banyumas District.

© 2013 Universitas Negeri Semarang


Alamat korespondensi: ISSN 2252-6579
E-mail: nn_kholina@yahoo.co.id
N Kholina / Unnes Journal of Biology Education 2 (1) (2013)

PENDAHULUAN menyenangkan apabila dilakukan secara


berkelompok salah satunya yaitu dengan model
Seiring dengan kemajuan teknologi di pembelajaran investigasi kelompok (group
bidang informasi dan komunikasi, guru investigation/GI), dengan berkelompok siswa
diharapkan mampu memanfaatkan dan dapat bertukar pikiran dan saling membantu.
membuat multimedia yang dapat mempermudah Hasil penelitian Hobri dan Susanto (2006) bahwa
guru menyampaikan materi dalam proses belajar pembelajaran dengan model GI dapat
mengajar. Menurut Saguni (2006) multimedia meningkatkan pemahaman siswa, kerjasama
memberi kesempatan untuk belajar tidak hanya siswa baik dan respons siswa terhadap model
dari satu sumber belajar (yaitu guru), tetapi juga investigasi kelompok sangat positif serta semua
memberi kesempatan siswa untuk siswa menyatakan senang belajar dan lebih
mengembangkan kognitif dengan lebih baik dan mudah memahami materi pembelajaran. Materi
kreatif serta inovatif. identifikasi bakteri merupakan materi yang
Berdasarkan hasil observasi dan bersifat abstrak bagi siswa karena bahan kajian
wawancara di sekolah menengah kejuruan dalam materi ini merupakan benda-benda mikro
(SMK) N 1 Kalibagor, diperoleh informasi yang tidak dapat dilihat/diamati dengan mata
bahwa terdapat berbagai fasilitas di SMK N 1 telanjang tanpa bantuan alat, sehingga dalam
Kalibagor yang dapat dimanfaatkan dalam pembelajarannya dapat dibantu dengan
pembelajaran diantaranya notebook dan liquid multimedia. Berdasarkan penelitian Macaulay
crystal display (LCD) projector bantuan dari (2003) multimedia memiliki sifat yang dapat
pemerintah yang diberikan secara bertahap sejak membantu pembelajaran khususnya
tahun 2008, sehingga menghasilkan laboratorium pembelajaran materi pelajaran abstrak dan siswa
komputer lengkap dengan fasilitas internet yang yang menggunakan multimedia hasil belajarnya
digunakan khusus untuk pembelajaran, namun lebih tinggi.
keberadaan laboratorium tersebut belum Metode mengajar dan media pengajaran
dimanfaatkan dalam proses belajar mengajar, merupakan dua aspek yang saling berkaitan.
khususnya pelajaran biologi. Pembelajaran Penerapan metode yang baik akan lebih
biologi lebih banyak menggunakan metode yang bermakna jika dibantu dengan media
selalu sama di setiap pokok materi, yaitu metode pembelajaran yang baik pula. Alternatif yang
ceramah. Diketahui juga bahwa hasil belajar dapat digunakan adalah pembelajaran dengan
siswa belum maksimal, terdapat 48,8% siswa model investigasi kelompok berbantuan
belum mencapai kriteria ketuntasan minimal multimedia. Dengan investigasi kelompok siswa
(KKM) yang ditetapkan yaitu 69. Selain itu diharapkan dapat menemukan konsep sendiri
pelaksanaan praktikum atau pengamatan di dalam pembelajaran melalui multimedia.
laboratoriumpun jarang dilakukan, karena Pembelajaran dengan model investigasi
terkendala oleh tidak berfungsinya semua kelompok berbantuan multimedia diharapkan
mikroskop yang ada dengan berbagai variasi dapat memudahkan siswa dalam memahami
kerusakan. konsep materi yang dipelajari sehingga dapat
Materi identifikasi bakteri merupakan meningkatkan aktivitas dan hasil belajar siswa
materi biologi yang diajarkan untuk SMK kelas dalam pembelajaran identifikasi bakteri.
X semester genap dengan standar kompetensi
(SK) siswa dapat memahami prinsip-prinsip METODE PENELITIAN
pengelompokan makhluk hidup dan kompetensi
dasar (KD) yang harus dicapai dalam Rancangan penelitian yang digunakan
pembelajaran adalah mengidentifikasi bakteri. adalah one shot case study. Populasi dalam
Materi ini mengkaji tentang struktur bakteri, cara penelitian ini adalah seluruh siswa kelas X SMK
reproduksi bakteri dan cara hidup bakteri. N 1 Kalibagor, sedangkan sampelnya yaitu siswa
Mengidentifikasi bakteri akan lebih kelas I A mekanisasi pertanian (MP) dan I
27
N Kholina / Unnes Journal of Biology Education 2 (1) (2013)

agribisnis tanaman perkebunan (ATP) yang Keterangan:


diambil secara purposive cluster sampling. Variabel N = persentase keaktifan siswa
yang akan diukur dalam penelitian ini adalah ∑ = jumlah
aktivitas dan hasil belajar siswa. Jenis data yang Kriteria persentase keaktivan siswa secara
diperoleh adalah data kuantitatif dan kualitatif, individual sebagai berikut.
yaitu data aktivitas siswa yang diambil dengan Sangat Aktif : 81% < % skor ≤ 100%
lembar observasi, hasil belajar siswa, data Aktif : 61% < % skor ≤ 80%
tanggapan siswa mengenai proses pembelajaran Cukup Aktif : 41% < % skor ≤ 60%
yang diambil dengan menggunakan angket, dan Kurang Aktif : 21% < % skor ≤ 40%
data tanggapan guru yang diambil menggunakan Tidak Aktif : 0% < % skor ≤ 20%
lembar tanggapan guru. Persentase keaktifan Nilai akhir hasil belajar didapatkan dari
siswa dihitung menggunakan rumus 1 nilai lembar diskusi siswa (LDS), nilai tugas
individu, dan nilai evaluasi akhir yang dihitung
Σ 𝑠𝑘𝑜𝑟 𝑦𝑎𝑛𝑔 𝑑𝑖𝑝𝑒𝑟𝑜𝑙𝑒ℎ dengan rumus 2.
𝑁= × 100% … (1)
Σ 𝑠𝑘𝑜𝑟 𝑚𝑎𝑘𝑠𝑖𝑚𝑎𝑙

LDS 1 + LDS 2 + 2 × tugas individu + 2 × 𝑒𝑣𝑎𝑙𝑢𝑎𝑠𝑖 𝑎𝑘ℎ𝑖𝑟


𝑁𝐴 = × 100% … (2)
6

Standar KKM untuk KD mengidentifikasi Sedang : 41% < % skor ≤ 60%


bakteri kelas X tahun ajaran 2011/2012 SMK N Rendah : 21% < % skor ≤ 40%
1 Kalibagor adalah ≥ 69. Persentase ketuntasan Sangat Rendah : 0% < % skor ≤ 20%
secara klasikal digunakan rumus 3. Data tanggapan guru dianalisis secara
deskriptif untuk mengetahui tanggapan guru
Σ ni terhadap penerapan model pembelajaran
𝑃= × 100% … … … … … … … … … … (3)
Σn investigasi kelompok berbantuan multimedia
pada materi identifikasi bakteri. Data yang telah
Keterangan: diperoleh berupa aktivitas siswa, hasil belajar
P = ketuntasan belajar secara klasikal siswa, tanggapan siswa dan guru terhadap
∑ni = jumlah siswa yang tuntas secara pembelajaran kemudian dianalisis dengan
individual (nilai ≥ 69) triangulasi. Jenis triangulasi yang digunakan
∑n = jumlah total siswa yaitu triangulasi sumber. Bachri (2010)
Analisis data tanggapan siswa terhadap mengemukakan bahwa triangulasi sumber yaitu
pembelajaran dianalisis secara deskriptif membandingkan mencek ulang derajat
persentase dengan menggunakan rumus 4. kepercayaan suatu informasi yang diperoleh
melalui sumber yang berbeda.
f
𝑃= × 100% … … … … … … … … … … … (4)
n HASIL DAN PEMBAHASAN

Keterangan:
1. Aktivitas siswa
P = persentase
Berdasarkan analisis hasil observasi
f = cacah responden yang memilih jawaban
aktivitas siswa, diketahui bahwa pembelajaran
“ya”
model investigasi kelompok berbantuan
n = jumlah skor maksimal (Sudjana 2002)
multimedia yang diterapkan pada materi
Angka persentase (P) selanjutnya
identifikasi bakteri dapat meningkatkan aktivitas
dikonfirmasikan pada kriteria sebagai berikut.
belajar siswa. Hal ini dapat diketahui dari data
Sangat Tinggi : 81% < % skor ≤ 100%
yang diperoleh dimana tidak ada siswa yang
Tinggi : 61% < % skor ≤ 80%
28
N Kholina / Unnes Journal of Biology Education 2 (1) (2013)

kurang aktif dan tidak aktif. Persentase adalah 100% dan kelas 1 ATP adalah 80% (Tabel
jumlah siswa sangat aktif dan aktif kelas 1 AMP 1).

Tabel 1 Aktivitas siswa


Kelas 1 AMP Kelas 1 ATP
No Kriteria
∑ % ∑ %
1. Sangat aktif 5 20,8 3 10
2. Aktif 19 79,2 21 70
3. Cukup aktif 0 0 6 20
4. Kurang aktif 0 0 0 0
5. Tidak aktif 0 0 0 0
Jumlah siswa sangat aktif dan aktif 24 100 24 80

Diduga tingginya aktivitas siswa ditemukan siswa secara langsung di alam


disebabkan karena siswa tertarik terhadap sehingga siswa menjadi termotivasi belajar. Oleh
pembelajaran yang diterapkan. Hal ini dapat karena itu, aktivitas siswa selama pembelajaran
diketahui dari hasil tanggapan siswa (Tabel 2, meningkat. Multimedia tersebut dapat mengatasi
poin 1) yaitu 100% siswa tertarik mengikuti berbagai keterbatasan pengalaman yang dimiliki
pembelajaran dengan penerapan model siswa. Selain itu, multimedia juga dapat
investigasi kelompok berbantuan multimedia. meningkatkan motivasi dan merangsang
Sebagaimana pendapat Slameto (2003) yang kegiatan belajar siswa (Rustaman et. al. 2003).
menyatakan bahwa ketertarikan dan rasa suka Bekerja dalam kelompok menciptakan
siswa terhadap proses pembelajaran yang suasana yang kondusif karena belajar dengan
dilakukan menumbuhkan perhatian dan teman akan memudahkan untuk saling bertukar
kesediaan dalam diri siswa untuk mengikuti pendapat selama penyelidikan. Hal ini terbukti
kegiatan pembelajaran secara aktif. dari pendapat siswa (Tabel 2, poin 8) yang
Melalui internet, siswa diberikan menyatakan bahwa 96,5 % siswa merasa dapat
kesempatan sebebas-bebasnya untuk mencari bertukar pengetahuan dengan belajar
informasi dan konsep yang hendak diketahui, berkelompok. Selain itu 96 % siswa menyatakan
sedangkan melalui slide presentation siswa dapat senang dan tertarik belajar secara kelompok
melihat gambar, animasi, dan video yang belum (Tabel 2, poin 7).

Tabel 2 Tanggapan siswa terhadap pembelajaran investigasi kelompok berbantuan multimedia pada
setiap aspek
Tanggapan “Ya” (%) Rata-rata
No Pertanyaan
1 AMP 1 ATP (%)
1. Apakah kalian tertarik mengikuti pembelajaran 100 100 100
materi identifikasi bakteri dengan menerapkan
model pembelajaran investigasi kelompok
berbantuan multimedia?

2. Apakah pembelajaran dengan model investigasi 92 97 94,5


kelompok berbantuan multimedia mempermudah
kalian dalam mempelajari materi identifikasi
bakteri?

3. Apakah kalian tidak mengalami kesulitan dalam 88 93 90,5


pembelajaran materi identifikasi bakteri dengan
menerapkan model pembelajaran investigasi
kelompok berbantuan multimedia?

29
N Kholina / Unnes Journal of Biology Education 2 (1) (2013)

4. Apakah suasana saat pembelajaran materi identifikasi 88 90 89


bakteri dengan menerapkan model pembelajaran
investigasi kelompok berbantuan multimedia lebih
menyenangkan?

5. Apakah kalian lebih banyak melakukan aktivitas 92 87 89,5


pada saat pembelajaran materi identifikasi bakteri
dengan model pembelajaran investigasi kelompok
berbantuan multimedia?

6. Apakah kalian merasa senang jika dalam 88 87 87,5


pembelajaran biologi dengan melakukan
penyelidikan untuk menemukan konsep sendiri?

7. Apakah kalian merasa senang dan tertarik ketika 92 100 96


kalian belajar secara kelompok?

8. Apakah dengan belajar secara kelompok kalian dapat 96 97 96,5


bertukar pengetahuan?

9 Apakah dengan kegiatan penyelidikan kalian 92 87 89,5


menemukan masalah yang ada?

10. Apakah ada keinginan lebih lanjut untuk 92 90 91


mempelajari materi lain dengan menerapkan model
pembelajaran investigasi kelompok berbantuan
multimedia?

Kegiatan penyelidikan yang dilakukan (2009) kepasifan siswa terkait dengan gaya
oleh kelompok dapat mengoptimalkan siswa belajar masing-masing siswa. Ada siswa yang
dalam mengemukakan pendapat, bertanya, dan lebih senang belajar sendiri dan ada pula yang
menjawab pertanyaan dari teman satu senang mendengarkan informasi dari guru
kelompoknya. Kegiatan tersebut kemudian melalui metode ceramah. Bagi siswa yang
dilanjutkan dengan mengisi hasil diskusi dan memiliki gaya belajar tersebut, maka mereka
mempresentasikannya di depan kelas. Adanya tidak begitu senang belajar dalam kelompok,
pembagian kerja, membuat rasa solidaritas akibatnya mereka tidak sepenuhnya terlibat
diantara teman juga meningkat. Sebagaimana dalam semua aktivitas belajar sehingga perlu
Ekayanti et. al. (2011) menyimpulkan dalam kerjasama dari guru maupun teman dalam
penelitiannya bahwa pembelajaran kooperatif kelompok untuk membantu mereka melibatkan
tipe GI dapat menumbuhkan ketrampilan sosial diri secara aktif dalam kegiatan pembelajaran.
dalam bentuk perilaku anggota dalam kelompok
dan perilaku berkelompok. 2. Hasil belajar
Berdasarkan Tabel 1, masih ada siswa Pembelajaran dengan penerapan model
yang berada dalam kategori cukup aktif. Siswa investigasi kelompok berbantuan multimedia
belum terbiasa melakukan investigasi kelompok memberikan hasil yang baik. Hal ini ditunjukkan
berbantuan multimedia yang berorientasi pada dari ketuntasan belajar klasikal siswa kelas I A
cara belajar aktif seperti mencari informasi MP yaitu 83,3% dan I ATP yaitu 93,3% lebih
melalui internet dan buku teks, presentasi, besar dari pembelajaran sebelumnya dimana
bertanya, menjawab pertanyaan, dan terdapat 48,8% siswa tidak mencapai KKM
mengemukakan pendapat. Menurut Nasution (Tabel 3).

Tabel 3 Hasil belajar siswa


30
N Kholina / Unnes Journal of Biology Education 2 (1) (2013)

No Variasi Kelas 1 AMP Kelas 1 ATP


1. Jumlah siswa 24 30
2. Nilai tertinggi 93,2 88,3
3. Nilai terendah 67,4 65,2
4. Rata-rata nilai akhir 76,6 80,1
5. Siswa tuntas 20 28
6. Siswa tidak tuntas 4 2
7. Ketuntasan hasil belajar klasikal (%) 83,3 93,3

Pencapaian hasil belajar pada kedua kelas pembelajaran yang dilakukan lebih
tersebut disebabkan oleh pembelajaran yang menyenangkan.
dilakukan adalah dengan menggunakan model Berdasarkan hasil penelitian diketahui
investigasi kelompok berbantuan multimedia bahwa masih terdapat 16,7% siswa kelas I A MP
yang mengajak siswa berperan aktif dalam dan 6,7% siswa kelas I ATP belum tuntas belajar.
kegiatan belajar mengajar. Siswa aktif untuk Hal ini disebabkan oleh kemampuan individu
mengerjakan tugas kelompoknya dengan yang berbeda-beda, selain itu berdasarkan data
melakukan investigasi melalui internet dan buku tanggapan siswa (Tabel 2, poin 3 dan 9) terdapat
teks, bertanya, berpendapat, serta 9,5% siswa yang mengalami kesulitan dalam
mempresentasikan hasil diskusi. Siswa dilibatkan pembelajaran dengan model investigasi
secara langsung dalam pembelajaran sehingga kelompok berbantuan multimedia dan juga
pemahaman konsep materi dapat lebih mudah sebanyak 10,5% siswa menyatakan belum bisa
diperoleh. Selain itu pembelajaran yang menarik menemukan masalah yang ada dengan kegiatan
dan menyenangkan juga menyebabkan motivasi penyelidikan yang dilakukan. Hal tersebut
siswa untuk belajar menjadi tinggi. Hal ini sesuai diduga menjadi faktor penyebab siswa tidak
dengan pendapat Slameto (2003) bahwa berhasil mencapai hasil belajar yang diharapkan. Adapun
tidaknya seseorang dalam belajar disebabkan kendala yang memungkinkan penyebab
oleh faktor internal dan faktor eksternal. Faktor terjadinya ketidaktuntasan tersebut yaitu model
internal adalah faktor dari dalam diri siswa yang investigasi kelompok berbantuan multimedia ini
meliputi kesehatan, intelegensi, bakat, minat, merupakan model baru yang diterapkan di SMK
motivasi, serta cara belajar. Hasil penelitian N 1 Kalibagor Kabupaten Banyumas, sehingga
Sukiniarti (2006) menunjukkan bahwa terdapat siswa belum terbiasa untuk melakukan
hubungan positif antara motivasi belajar dengan penyelidikan baik melalui internet maupun buku
hasil belajar dimana motivasi belajar memiliki dalam menemukan konsep materi dan masih ada
kontribusi yang lebih tinggi pada pencapaian beberapa siswa yang malu untuk bertanya atau
hasil belajar. Motivasi siswa dapat timbul karena mengemukakan pendapatnya.
ketertarikan pada model dan media pembelajaran
yang sesuai serta menarik, sehingga siswa tidak 3. Hubungan aktivitas dengan hasil belajar
merasa bosan saat proses pembelajaran siswa
berlangsung. Aktivitas siswa selama proses
Pemanfaatan multimedia yaitu akses pembelajaran dapat mempengaruhi hasil belajar
internet dan media slide presentation yang yang dicapai. Biasanya siswa yang aktif dalam
dilengkapi dengan gambar, animasi, video dan proses belajar mengajar akan memperoleh hasil
efek suara sangat mendukung terciptanya belajar yang baik. Hal ini dapat ditunjukkan pada
suasana belajar yang menyenangkan sehingga hasil penelitian bahwa siswa yang aktif dan
dapat mempermudah siswa dalam memahami sangat aktif dalam proses pembelajaran sebagian
materi. Hal ini diperkuat dari tanggapan siswa besar memperoleh nilai diatas KKM. Hal ini
(Tabel 2, poin 1 dan 4) yang menyatakan 100% sesuai dengan Zakaria dan Zanaton (2007) yang
siswa tertarik dan 89% siswa menyatakan menyatakan bahwa aktivitas belajar siswa dalam
31
N Kholina / Unnes Journal of Biology Education 2 (1) (2013)

pembelajaran berpengaruh terhadap hasil belajar


yang diperoleh. Saran
Hasil penelusuran data nilai siswa, Berdasarkan hasil penelitian yang telah
diketahui bahwa 5 siswa aktif dalam dilakukan, disarankan agar model pembelajaran
pembelajaran, tetapi hasil belajarnya belum investigasi kelompok berbantuan multimedia
memenuhi KKM. Hal tersebut dapat terjadi dapat dijadikan salah satu alternatif model
karena ada satu aspek pada komponen aktivitas pembelajaran yang diterapkan di sekolah untuk
siswa yang diamati memperoleh skor 2 yaitu meningkatkan aktivitas dan hasil belajar siswa.
aktivitas dalam menentukan informasi yang
digunakan. Skor 2 berarti siswa menentukan DAFTAR PUSTAKA
informasi yang digunakan salah. Aspek tersebut
merupakan salah satu penentu nilai LDS. Selain Bachri BS. 2010. Meyakinkan validitas data melalui
hal tersebut, rendahnya nilai akhir juga triangulasi pada penelitian kualitatif. Jurnal
disebabkan oleh nilai evaluasi yang rendah, Teknologi Pendidikan Universitas Negeri Surabaya.
10(1)
sedangkan rendahnya nilai evaluasi diduga
Ekayanti NW, Puspawati DA, Surata SPK. 2011.
berkaitan dengan kesiapan siswa ketika
Upaya Peningkatan Ketrampilan Sosial dalam
mengikuti tes. Ekoliterasi Ketahanan Hayati melalui
Berdasarkan hasil penelitian diperoleh Pembelajaran Kooperatif Tipe Kelompok
data bahwa 5 siswa cukup aktif dalam Investigasi Pada Mahasiswa Pendidikan
pembelajaran tetapi hasil belajarnya telah Biologi Semester III Tahun Akademik
memenuhi KKM. Lima siswa tersebut 2008/2009. Jurnal Santiaji Pendidikan 1(1): 14-21
memperoleh skor yang baik pada setiap aspek Hobri&Susanto. 2006. Penerapan pendekatan
aktivitas yang diamati, termasuk aktivitas cooperatif learning model group investigation
untuk meningkatkan pemahaman siswa kelas
menentukan informasi yang digunakan. Secara
III SLTPN Jember tentang volume Tabung.
umum mereka kurang dalam tiga aspek aktivitas
Jurnal Pendidikan Dasar. 7(2): 74-78
yaitu aktivitas dalam presentasi, aktivitas Macaulay M. 2003. The Effect of Multimedia on
bertanya, dan aktivitas menjawab pertanyaan Learning in Third World Children. Journal of
guru/siswa. Hal ini dapat terjadi karena interaksi Educational Multimedia and Hypermedia. 12(2):
yang ditunjukkan oleh siswa saat menerima 185-198.
informasi baru berbeda antara yang satu dengan Nasution. 2009. Didaktik Asas-Asas Mengajar. Jakarta :
lainnya. Ada siswa yang langsung tanggap dan Bumi Aksara.
memberikan pendapat atau pertanyaan, namun Pashler H, Daniel MM, Rohrer D, Bjork R. 2008.
Learning style: concept and evidence. Journal of
ada juga yang cenderung diam. Sesuai dengan
The Associationfor Psicological Science 9 (3): 106-
pernyataan Pashler et. al. (2008) bahwa siswa
119
menunjukkan interaksi yang berbeda satu sama Rustaman NY, Soendjojo D, Suroso A, Yusmani A,
lain saat menerima informasi baru, bergantung Ruchji S & Mimin N. 2003. Strategi Belajar
dari gaya belajar siswa. Mengajar Biologi. Bandung: Pendidikan Biologi
UPI.
SIMPULAN DAN SARAN Saguni F. 2006. Prinsip-prinsip Kognitif Pembelajaran
Multimedia: Peran Modality dan Contiguity
Terhadap Peningkatan Hasil Belajar. INSAN.
Simpulan
8(3):147-157
Berdasarkan hasil penelitian dan
Slameto. 2003. Belajar dan Faktor-Faktor Yang
pembahasan dapat disimpulkan bahwa Mempengaruhinya. Jakarta: Rineka Cipta.
penerapan investigasi kelompok berbantuan Sudjana. 2002. Metoda Statistika. Bandung: PT.Tarsito.
multimedia dapat meningkatkan aktivitas dan Sukiniarti. 2006. Hubungan Motivasi Belajar dengan
hasil belajar siswa pada pembelajaran materi Hasil Belajar pada Mahasiswa di Pendidikan
identifikasi bakteri di SMK N 1 Kalibagor Jarak Jauh. Jurnal Pendidikan. 7(1): 12-18. On
Kabupaten Banyumas.
32
N Kholina / Unnes Journal of Biology Education 2 (1) (2013)

line at http://ml.scribd.com/doc/93769393/02- line at


sukiniarti [diakses tanggal 24 Juli 2012] http://www.ejmste.com/v3nI/EJMSTEv3nI_Zak
Zakaria E & Zanaton. 2007. Promoting Cooperative aria&Iksan.pdf [diakses tanggal 13 September
Learning in Mathematics. Journal of Science 2012]
and Technology Education, 3 (1) : 35-59. On

33

Anda mungkin juga menyukai