utama yaitu menyaring dan membuang sisa produk metabolisme toksik yang
seharusnya ditangani oleh ginjal dan di buang atau di saring oleh ginjal (Rahman,
menurunkan kadar ureum, kreatinin dan zat toksik yang lainnya dalam darah, dan
sampai saat ini, hemodialisis masih menjadi alternatif untuk pasien penderita gagal
ginjal karena dari segi biaya lebih murah dibandingkan dengan dialis peritoneal.
Hasan Sadikin/FK UNPAD). Pasien gagal ginjal kronik harus menjalani terapi
kali dalam seminggu dalam 3 hingga 5 jam setiap kali hemodialisis untuk dapat
mempertahankan kadar urea, kreatinin, asam urat dan fosfat dalam kadar normal
Hemodialisis (HD) dan pada tahun 2012 terjadi peningkatan pasien yang
pasien yang baru menjalani HD. Sampai akhir tahun 2012 terdapat 244 unit
ginjal yang menjalani HD regular tahun 2016 meningkat sekitar empat kali lipat
dalam 5 tahun terakhir. Saat ini diperkirakan gagal ginjal terminal di Indonesia
yang membutuhkan cuci darah atau dialisis mencapai 150.000 orang, namun
penderita yang sudah mendapatkan terapi dialisis baru sekitar 100.000 orang.
yang dijalani pasien, meskipun hemodialisis aman dan bermanfaat bagi pasien
namun bukan tanpa efek samping. Berbagai permasalahan dan komplikasi yang
intradialisis tersebut seperti Hipotensi, Hipertensi, kram otot, pusing, sesak nafas,
mual muntah, demam, dan nyeri dada akan terjadi sejak hemodialisis di mulai
sampai diakhiri, mulai jam pertama sampai jam terakhir, Shahgholin, et al (2008).
berlangsung pada periode kedua sekitar jam 14.00 diruang hemodialisis Rumah
Sakit Umum Daerah (Rsud) Prof. Dr. Margono Soekarjo Purwokerto kami
mengalami pusing, 2 orang mual dan 3 orang merasakan sedikit pusing dan 1
mengalami kram ditangan, dilain kesempatan kami juga mendapat informasi dari
Perawat ruangan mengatakan komplikasi intradialisis yang sering terjadi pada pasien yang menjalani
terapi hemodialisis antara lain pusing, mual, kram otot,
demam, hipertensi, dan hipotensi. Menurut perawat ruangan pasien yang biasa
kurang dari satu tahun karena tubuh pasien belum terbiasa penuh dengan terapi
perdarahan diathesis, kelainan elektrolit dan yang lainnya yaitu mual muntah dan
intradialisis salah satunya tensi, Heat Reat, termometer dan lainnya, hasil
dengan hasil 68 pasien HD dengan End Stage Renal Disease (ESRD). Variasi dari
SaO2 dan Heart Rate yang ditemukan terkait dengan hipotensi intradialisis, dan
bisa menentukan pra-terjadinya komplikasi hipotensi intradialisis dalam waktu 30
Heart Rate.
berikatan dengan oksigen dalam Arteri, Saturasi oksigen normal adalah antara 95–
B. RUMUSAN MASALAH
ginjal, dari banyaknya manfaat hemodialisis yang terbukti bukan tanpa resiko atau
seperti hipotensi, kram, pusing, nyeri dada, demam, dan hipertensi. Berdasarkan
latar belakang dan kejadian yang muncul, maka apakah ada hubugan kejadian
komplikasi intradialisis terhadap nilai saturasi oksigen (SpO2) pada pasien yang
menjalani hemodialisis.
C. TUJUAN PENELITIAN
1. Tujuan Umum
intradialisis dengan nilai saturasi oksigen (SpO2) pada pasien yang menjalani
hemodialisis.
2. Tujuan Khusus
hemodialisis.
hemodialisis.