Anda di halaman 1dari 4

PARADIGMA KEPERAWATAN

DISUSUN

Nama : Alfia

Nim : 1420118071

Kelas : A1 (pagi) Ambon

Dosen : Ns.Yerry Soumokil,S.Kep.,M.Kep

PROGRAM STUDI S1 ILMU KEPERWATAN

SEKOLAH TINGGI ILMU KSEHATATAN (STIKes)

MALUKU HUSADA

AMBON

TAHUN 2021
1. Definis.

a. Individu
b. Keluarga
c. Kelompok
d. komunitas
1. Manusia

2. Kesehatan(Sehat-Sakit)
Indikator sehat, Karakteristik dan prilaku
4. Keperawatan sehat.

3. Lingkungan
(Fisik,Biologis,Psikologi,kultural,
Spritual)

1) Manusia
Manusia sebagai klien secara umum 4 kategori yaitu : Individu, keluarga, kelompok
dan komunitas.
Individu
Sebagai penerima pelayanan langsung,atas dasar pelayanan komunitas
Keluarga
Keluarga dilihat dari sudut pandang keluarga yaitu sebagai : unit
pelayanan,lingkungan, sumber daya, kelompok social, system individual yang
beresiko.
Kelompok dan Komunitas
Sumber dan lingkungan bagi keluarga. Komunitas sebagai klien termasuk kelompok
yang beresiko tinggi.
2) Kesehatan
Keadaan seimbang dimana sub system dalam keadaan harmonis sehingga dapat
menampilkan potensi maksimal. Kesehatan komunitas dilihat dari model : indicator
sehat, karakteristik dan perilaku sehat.
3) Lingkungan
Semua kondisi lingkungan yang dapat mempengaruhi perkembangan komunitas yang
termasuk didalamnya adalah lingkungan fisik, biologis, psikologis, spiritual dan
kultural.
4) Keperawatan
Keperawatan merupakan profesi yang unik terhadap komunitas melalui pengkajian
komunitas, identifikasi dan diagnose keperawatan, perencannaan untuk
menyelesaikan masalah, melaksanakan intervensi dan evaluasi terhadap status
kesehatan komunitas.
2. Contoh Kasus.
Salah satu penyebab utama peningkatan masalah penyakit menular adalah kurangnya
kesadaran dalam menjalankan hidup bersih dan sehat (PHBS). Mencuci tangan
dengan air bersih dan menggunakan sabun, memberikan ASI eksklusif, tidak
merokok, beraktifitas fisik, mengkonsumsi air bersih, jamban dan memberantas jentik
nyamuk, merupakan indikator PHBS dalam rumah tangga. Peningkatan masalah
kesehatan seperti covid-19 dapat dicegah dengan menjalankan perilaku hidup bersih
sehat. Tujuan pelaksanaan pengabdian ini adalah untuk meningkatkan kesadaran
masyarakat dalam menjalankan PHBS dalam tatanan rumah tangga dengan
pendekatan asuhan keperawatan komunitas. Pengabdian ini dilakukan terhadap 50
keluarga di Dusun Rejeng Desa Bangka Lelak, Kabupaten Manggarai selama 4
minggu. Hasil pengkajian terhadap sikap dan perilaku masyarakat menunjukkan 48%
warga memiliki sikap negatif terhadap PHBS dan 42% warga memiliki perilaku
PHBS kurang baik. Sikap warga dalam menghadapi covid-19 cenderung positif
ditunjukkan dengan Sebagian besar warga menyatakan setuju dan sangat setuju
terhadap upaya pencegahan penularan covid-19. Kegiatan pelayanan masyarakat
bertujuan mengatasi masalah kurangnya perilaku hidup bersih sehat yang dapat
berakibat pada mudahnya penularan covid-19. Pelaksanaan pengabdian didasarkan
pada pemberian asuhan keperawatan komunitas berupa pengkajian, analisa data,
rencana intervensi, implementasi hingga evaluasi. Intervensi pengabdian yang
dilakukan berupa pendidikan kesehatan tentang perilaku hidup bersih sehat serta
pendidikan kesehatan tentang cara pencegahan penularan virus corona. Dampak dari
kegiatan ini adalah meningkatnya pengetahuan dan kesadaran warga dalam
menjalankan perilaku hidup bersih dan sehat berawal dari lingkungan keluarga.
3. Resume Kasus
Salah satu penyebab utama peningkatan masalah penyakit menular adalah kurangnya
kesadaran dalam menjalankan hidup bersih dan sehat (PHBS). Mencuci tangan
dengan air bersih dan menggunakan sabun, memberikan ASI eksklusif, tidak
merokok, beraktifitas fisik, mengkonsumsi air bersih, jamban dan memberantas jentik
nyamuk, merupakan indikator PHBS dalam rumah tangga. Peningkatan masalah
kesehatan seperti covid-19 dapat dicegah dengan menjalankan perilaku hidup bersih
sehat. Tujuan pelaksanaan pengabdian ini adalah untuk meningkatkan kesadaran
masyarakat dalam menjalankan PHBS dalam tatanan rumah tangga dengan
pendekatan asuhan keperawatan komunitas. Pengabdian ini dilakukan terhadap 50
keluarga di Dusun Rejeng Desa Bangka Lelak, Kabupaten Manggarai selama 4
minggu. Hasil pengkajian terhadap sikap dan perilaku masyarakat menunjukkan 48%
warga memiliki sikap negatif terhadap PHBS dan 42% warga memiliki perilaku
PHBS kurang baik. Sikap warga dalam menghadapi covid-19 cenderung positif
ditunjukkan dengan Sebagian besar warga menyatakan setuju dan sangat setuju
terhadap upaya pencegahan penularan covid-19.
4. Tinjauan Teoritis Sacara Umum Pada Kasus
Pentingnya perilaku hidup bersih dan sehat dengan melakukan penyuluhan kesehatan
tentang penyakit, melakukan demonstrasi keterampilan cara menangani penyakit,
melakukan deteksi dini tanda-tanda gangguan penyakit ,mencuci tangan
menggunakan air bersih dan menggunakan sabun, memberikan ASI eksklusif, tidak
merokok, beraktifitas fisik, mengkonsumsi air bersih, jamban dan memberantas jentik
nyamuk, merupakan indikator PHBS dalam rumah tangga.

Anda mungkin juga menyukai