Anda di halaman 1dari 4

Perencanaan pembelajaran

2. Peranan Perencanaan Pembelajaran


Sebuah keberhasilan dari suatu kegiatan pembelajaran sangat ditentukan oleh adanya
suatu perencanaan. Apabila perencanaan suatu kegiatan pembelajaran dirancang dengan baik,
maka kegiatan akan lebih mudah dilaksanakan, terarah serta terkendali. Demikian pula
halnya dalam proses belajar mengajar, agar pelaksanaan pembelajaran terlaksana dengan baik
maka diperlukan perencanaan pembelajaran yang baik.
Perencanaan pembelajaran berperan sebagai acuan bagi guru untuk melaksanakan
kegiatan pembelajaran agar lebih terarah dan berjalan efektif dan efisien. Dengan perkataan
lain perencanaan pembelajaran berperan sebagai skenario proses pembelajaran. Oleh karena
itu perencanaan pembelajaran hendaknya bersifat luwes (fleksibel) dan memberi
kemungkinan bagi guru untuk menyesuaikannya dengan respon siswa dalam proses
pembelajaran sesungguhnya.

3. Tujuan perencanaan pembelajaran


1. Mengarahkan aktivitas belajar siswa dan aktivitas mengajar dari pengajar, karena
rencana telah diprogram dengan sistematis.
2. Mengetahui kemajuan belajar siswa karena materi yang akan dipresentasikan telah
direncanakan secara terinci
3. Menghasilkan proses belajar mengajar secara maksimal karena segala sesuatunya telah
dipersiapkan sebelum pelajaran dimulai
4. Mengetahui dengan segera tingkat keberhasilan PBM, melalui kegiatan proses belajar
mengajar yang direncanakan
5. Memberikan kegairahan siswa dalam belajar dengan adanya informasi dan relevansi
tujuan pembelajaran
6. Memberikan kemudahan siswa dalam penguasaan materi sebab sistematika
penyampaiannya telah disiapkan.

4. Pentingnya Perencanaan Pembelajaran


Di Indonesia pengembangan pembelajaran adalah terminologi yang berkembang sejak
tahun 1970-an. Penerapannya di Indonesia mulai populer dengan penggunaan Prosedur
Pengembangan Sistem Instruksional yang disingkat PPSI khususnya dalam mengiringi
munculnya kurikulum 1975 yang berlaku di untuk SD dan Sekolah Menengah. Sejak saat itu
pengembangan pembelajaran menjadi kegiatan yang lebih menonjol tidak saja di SD dan
sekolah menengah tapi juga di perguruan tinggi dan lembaga pendidikan dan latihan (diklat).
Perencanaan pembelajaran perlu dilakukan karena memiliki arti penting sebagai berikut:

5
Perencanaan pembelajaran

a) Untuk pengganti keberhasilan yang diperoleh secara untung-untungan


b) Sebagai alat untuk menemukan dan memecahkan masalah
c) Untuk memanfaatkan sumber secara efektif.
Perencanaan yang dilakukan secara sistematis atau dilandasi dengan pendekatan sistem akan
memberikan dua keuntungan besar seperti berikut:
a) Sebagai suatu alat untuk menganalisis, mengidentifikasi dan memecahkan masalah
sesuai dengan yang diinginkan
b) Memiliki daya ramal dan kontrol yang baik karena didukung dengan langkah-
langkah:
c) perumusan kebutuhan secara spesifik dan nyata
d) penggunaan logika, proses setapak demi setapak untuk menuju perubahan yang
diharapkan
e) perhatian dan penentuan salah satu di antara berbagai pendekatan yang lebih sesuai
dengan situasi dan kondisi
f) penetapan mekanisme feedback yang memberi informasi tentang kemajuan, hambatan
serta perubahan yang diperlukan
g) penggunaan istilah dan langkah yang jelas, mudah dikomunikasikan dan dipahami
oranglain.

Beberapa pertimbangan atau asumsi yang melandasi mengapa guru harus melakukan
perencanaan pembelajaran adalah sebagai berikut:
a) Perencanaan pembelajaran dikembangkan atas dasar yang menyatakan bahwa
pengajaran dapat dirancang secara lebih sistematis dan berbeda dengan cara-cara
tradisional
b) Hasil pembelajaran dapat dirumuskan secara lebih operasional sehingga dapat diamati
dan diukur
c) Tujuan pembelajaran dapat diukur dengan menggunakan instrumen yang disebut
penilaian acuan patokan yaitu tes yang didasarkan atas kriteria tertentu yang dalam
hal ini adalah tujuan pembelajaran khusus
d) Untuk menjamin efektivitas proses pembelajaran, paket pembelajaran yang akan
digunakan hendaknya valid. Hal ini berarti semua perangkat, alat, media, metode
pembelajaran yang akan digunakan dalam proses pembelajaran perlu diujicobakan
dahulu secara empirik.
e) Desain pembelajaran didasari oleh teori sistem. Desain pembelajaran pada hakikatnya
merupakan penerapan teori sistem terhadap proses pembelajaran dan evaluasinya.

6
Perencanaan pembelajaran

Dalam proses perencanaan yang sistematis dikehendaki adanya langkah-langkah


tertentu secara urut namun fleksibel.

Paradigma siklus pembelajaran, perencanaaan adalah rangkaian awal sebelum kegiatan


pembelajaran dilaksanakan. Namun perencanaan pembelajaran juga tidak bisa dilepaskan
dari hasil penilaian terhadab pelaksanaan kegiatan pembelajaran . dalm hal ini, Richard I
Arend berpendapat bahwa perencanaan adalah proses multifaset dan terus-menerus yang
meliputi hamper semua yang dilakukan guru. Proses ini juga merupakan bagian keseluruhan
siklus pengajaran. Tidak hanya tentang rencana pembelajaran yang dibuat guru untuk suatu
pertemuan, tetapi juga penyesuaian diri dalam pelaksanaan yang dibuat guru ketika mereka
mengajar serta juga perencanaan yang dilakukan sesudah pengajaran sebagai hasil penilaian.
Dibawah ini gambar siklus perencanaan pembelajaran.

Pelaksanaan
Perencanaan sebelum Penilaian
pembelajaran
pelaksanaan
pembelajaran

Model siklus perencanaan

Dapat dijelaskan bahwa aspek perencanaan mendahului pelaksanaan pembelajaran.


Sementara itu, kegiatan penilaian didahului oleh pelaksanaan pembelajaran. Namun
keseluruhan proses pembelajaran ini bersiklus. Informasi penilaian memengaruhi rencana
pembelajaran. Hasil perencanaan pembelajaran menentukan pelaksanaan pembelajaran, dan
seterusnya. Lebih jauh lagi, proses batin perencanaan bervariasi dari satu fase siklus ke fase
berikutnya. Misalnya memilih isi hanya dapat dilakukan setelah analisis dan inkuiri secara
seksama terhadab pengetahuan awal siswa, pemahaman guru/pendidik akan bahan ajar, dan
sifat pelajaran itu sendiri. Sebagian besar keputusan setelah pelaksanaan kegiatan
pembelajaran seperti jenis penilaian yang akan digunakan atau cara memberi nilai, dapat juga
dibuat sebagai hasil pertimbangan. Namun perencanaan dan pembuatan keputusan selama
kegiatan pembelajaran, sebaiknya sering kali harus dilakukan secara spontan, mendadak.
Contoh keputusan dibuat disetiap fase siklus dalam model kipas diadaptasi dari Andi
Prastowo 2015: 40:

7
Perencanaan pembelajaran

1 Sebelum pembelajaran

1. Memilih isi
2 2. Memilih pendekatan
3. Mengalokasi ruang dan
waktu
4. Menentukan struktur
5. Mempertimbangkan waktu
3

Saat pembelajaran
4

1. Menyajikan
2. Bertanya
5
3. Mendampingi
4. Menyediakan latihan
5. Membuat transisi,
mengelola dan
Sesudah pembelajaran
mendiskripsikan

1. Memeriksa pemahaman
2. Memberikan balikan
3. Memuji dan mengkritik
4. Menguji
5. Menilai/penilaian

Anda mungkin juga menyukai