Anda di halaman 1dari 5

Perencanaan pembelajaran

PENGEMBANGAN SILABUS

Pada pertemuan kedua akan membahas pengembangan silabus, silabus sebagai acuan
dalam sebuah kegiatan pembelajaran di sekolah dari SD hingga sekolah menengah. Dalam
pertemuan ini akan dijelaskan pengertian dari silabus hingga komponen-komponen silabus.

A. Pendahuluan
Silabus adalah rencana pembelajaran pada suatu kelompok mata pelajaran/tema tertentu
yang mencakup; standar kompetensi, kompetensi dasar, materi pokok/pembelajaran,dan lain-
lain. Silabus merupakan penjabaran standar kompetensi dan kompetensi dasar ke dalam
materi pokok/pembelajaran, kegiatan pembelajaran dan indikator pencapaian kompetensi
untuk penilaian. Silabus harus mampu menjawab pertanyaan: (1) apa kompetensi yang harus
dikuasai siswa, (2) bagaimana cara mencapainya dan, (3) bagaiamana cara mengetahui
pencapaian.

B. Landasan Silabus
Di dalam peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 19 tahun 2005 tentang
Standar Nasional Pendidikan pasal 17 ayat (2) yang berbunyi: Sekolah dan komite sekolah
mengembangkan kurikulum tingkat satuan pendidikan dan silabusnya berdasarkan kerangka
dasar kurikulum dan standar kompetensi lulusan, di bawah supervisi dinas kabupaten/kota
yang bertanggungjawab di bidang pendidikan untuk SMP, SMA dan SMK.
Sedangkan ke dua Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomoer 19 tahun 2005
tentang Standar Nasional Pendidikan pasal 20 yang berbunyi: Perencanaan proses
pembelajaran meliputi silabus dan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran yang memuat
sekurang-kurangnya tujuan pembelajaran, materi ajar, metode pengajaran, sumber belajar,
dan penilaian hasil belajar

C. Prinsip Pengembangan Silabus


Sesuai dengan ketentuan pada standar proses (permendikbud RI No. 65/2013), bahwa
perencanaan pembelajaran dirancang ke dalam bentuk silabus dan rencana pelaksanaan
pembelajaran (RPP) yang mengacu pada standar isi, jadi sebelum disusun sebuah RPP
tematik terpadu, maka tugas pertama yang mesti dikerjakan yaitu mengembangkan silabus.
Selabus ialah acuan penyusunan kerangka pembelajaran untuk setiap bahan kajian mata
pelajaran. Silabus dikembangkan berdasarkan standar kompetensi lulusan dan standar isi
untuk satuan pendidikan dasar dan menengah sesuai dengan pola pembelajaran pada setiap

9
Perencanaan pembelajaran

tahun ajaran tertentu. Silabus digunakan sebagai acuan dalam pengembangan rencana
pelaksanaan pembelajaran. Adapun beberapa prinsip di dalam pengembangan silabus;
a) Ilmiah. keseluruhan materi dan kegiatan yang menjadi muatan dalam silabus harus
benar dan dapat dipertanggung jawabkan secara keilmuan.
b) Relevan. Cakupan, kedalaman, tingkat kesukaran dan urutan penyajian materi dalam
silabus sesuai dengan tingkat perkembangan fisik, intelektural, sosial, emosional dan
spiritual peserta didik.
c) Sistematis ialah komponen-komponen silabus berhubungan secara fungsional dalam
mencapai kompetensi.
d) Konsisten. Antara kompetensi dasar, indikator, materi pokok/pembelajaran, kegiatan
pembelajaran, sumber belajar, dan sistem penilaian.
e) Memadai. Mulai dari cakupan indikator, materi pokok/pembelajaran, kegiatan
pembelajaran, sumber belajar dan sistem penilaian cukup untuk menunjang
pencapaian kompetensi dasar.
f) Aktual dan Kontekstual. Cakupan indikator, materi pokok/pembelajaran, kegiatan
pembelajaran, sumber belajar dan sistem penilaian memperhatikan perkembangan
ilmu, teknologi dan seni mutakhir dalam kehidupan nyata, dan peristiwa yang terjadi.
g) Fleksibel. Keseluruhan komponen silabus dapat mengakomodasi keragaman peserta
didik, pendidik, serta dinamika perubahan yang terjadi di sekolah dan tuntutan
masyarakat.
h) Menyeluruh. Komponen silabus mencakup keseluruhan ranah kompetensi (kognitif,
afektif, psikomotor).
D. Unit Waktu Silabus
1) Silabus mata pelajaran disusun berdasarkan seluruh alokasi waktu yang disediakan
untuk mata pelajaran selama penyelenggaraan pendidikan di tingkat satuan pendidikan.
2) Penyusunan Silabus memperhatikan alokasi waktu yang disediakan per semester, per
tahun, dan alokasi waktu mata pelajaran lain yang sekelompok.
3) Implementasi pembelajaran per semester menggunakan penggalan silabus sesuai
dengan Standar Kompetensi dan Kompetensi Dasar untuk mata pelajaran dengan
alokasi waktu yang tersedia pada struktur kurikulum.Bagi SMK/MAK menggunakan
penggalan silabus berdasarkan satuan kompetensi.

10
Perencanaan pembelajaran

E. Pelaku Pengembang Silabus


Pengembangan silabus dapat dilakukan oleh para guru secara mandiri atau
berkelompok dalam sebuah sekolah atau beberapa sekolah, kelompok Musyawarah Guru
Mata Pelajaran (MGMP) pada atau Pusat Kegiatan Guru (PKG), dan Dinas Pendikan: 1).
Disusun mandiri oleh guru kelas/mata pelajaran yang bersangkutan apabila mampu
mengenali karakteristik siswa, kondisi sekolah dan lingkungannya,2). Apabila guru mata
pelajaran karena sesuatu hal belum dapat melaksanakan pengembangan silabus secara
mandiri, maka pihak sekolah dapat mengusahakan untuk membentuk kelompok guru mata
pelajaran untuk mengembangkan silabus yang akan digunakan oleh sekolah tersebut,3).
Sekolah yang belum mampu mengembangkan silbus secara mandiri, sebaiknya bergabung
dengan sekolah-sekolah lain melalui forum MGMP/PKG untuk bersama-sama
mengembangkan silabus yang akan digunakan oleh sekolah-sekolah dalam lingkup
MGMP/PKG setempat, 4). Dinas Pendidikan setempat dengan memfasilitasi penyusunan
silabus dengan membentuk sebuah tim yang terdiri dari para guru berpengalaman di
bidangnya masing-masing.

F. LANGKAH PENGEMBANGAN SILABUS


Mengkaji dan menentukan standar kompetensi
Mengkaji standar kompetensi dan kompetensi dasar mata pelajaran sebagaimana tercantum
pada standar isi dengan memperhatikan hal-hal:
 Urutan berdasarkan hirarki konsep disiplin ilmu dan/atau tingkat kesulitan materi,
tidak harus selalu sesuai dengan urutan yang ada di (standar isi).
 Keterkaitan antar standar kompetensi (SK) dan kompetensi dasar (KD) dalam mata
pelajaran.
 Keterkaitan antar kompetensi dasar (KD) pada mata pelajaran
 Keterkaitan antara standar kompetensi (SK) dan kompetensi dasar (KD) antar mata
pelajaran.
Mengidentifikasi materi pokok/Pembelajaran
Mengidentifikasi materi pembelajaran yang menunjang pencapaian Kompetensi Dasar (KD)
dengan mempertimbangkan:
 Potensi peserta didik
 karakteristik mata pelajaran
 relevansi dengan karakteristik daerah
 tingkat perkembangan fisik, intelektual, emosional, sosial dan spiritual peserta didik
 kebermanfaatan bagi peserta didik
11
Perencanaan pembelajaran

 struktur keilmuan
 aktualitas, kedalaman, dan keluasan materi pembelajaran
 relevansi dengan kebutuhan peserta didik dan tuntutan lingkungan
 alokasi waktu
Melakukan Pemetaan Kompetensi
 Mengidentifikasi Standar Kompetensi (SK), Kompetensi Dasar (KD) dan materi
pembelajaran.
 Mengelompokkan Standar Kompetensi, Kompetensi Dasar dan Materi Pembelajaran
 Menyusun Standar Kompetensi (SK), Kompetensi Dasar (KD).
Mengembangkan kegiatan pembelajaran
Kegiatan pembelajaran dirancang untuk memberikan pengalaman belajar yang
melibatkan proses mental dan fisik melalui interaksi antar peserta didik, peserta didik dengan
guru, lingkungan dan sumber belajar lainnya dalam rangka pencapaian kompetensi.
Pengalaman belajar dimaksud dapat terwujud melalui pendekatan pembelajaran yang
bervariasi dan berpusat pada peserta didik. Pengalaman belajar memuat kecakapan hidup
yang perlu dikuasai peserta didik.
Hal-hal yang harus diperhatikan dalam mengembangkan kegiatan pembelajaran:
 Disusun untuk memberikan bantuan kepada para pendidik (guru) agar dapat
melaksanakan proses pembelajaran secara profesional
 Kegiatan pembelajaran memuat rangkaian kegiatan yang harus dilakukan oleh peserta
didik secara berurutan untuk mencapai Kompetensi Dasar (KD)
 Penentuan urutan kegiatan pembelajaran harus sesuai dengan hirarki konsep materi
pembelajaran.
 Rumusan pernyataan dalam kegiatan pembelajaran minimal mengandung dua unsur
penciri yang mencerminkan pengelolaan pengalaman belajar peserta didik, yaitu
kegiatan peserta didik dan materi
Merumuskan indikator pencapaian kompetensi
Indikator merupakan penanda pencapaian kompetensi dasar yang ditandai oleh
perubahan perilaku yang dapat diukur yang mencakup sikap, pengetahuan dan keterampilan.
Indikator dikembangkan sesuai dengan karakteristik peserta didik, mata pelajaran, satuan
pendidikan, dan potensi daerah dan dirumuskan dalam kata. Kerjaoperasional yang terukur
dan atau dapat diobservasi. Indikator digunakan sebagai dasar untuk menyusun alat penilaian.
Kata kerja operasional (KKO) indikator dimulai dari tingkatan berpikir mudah ke sukar,
sederhana ke kompleks, dekat ke jauh dan dari konkret ke abstrak (bukan sebaliknya)

12
Perencanaan pembelajaran

Kata kerja operasional pada Kompetensi Dasar (KD) benar-benar terwakili dan teruji
akurasinya pada deskripsi yang ada di kata kerja operasional indicator Pencapaian
kompetensi digunakan sebagai dasar untuk menyusun alat penilaian. Setiap kompetensi dasar
dikembangkan menjadi beberapa indikator (lebih dari dua). Prinsip pengembangan indikator
adalah sesuai dengan kepentingan (urgensi), kesinambungan (kontinuitas), kesesuaian
(relevansi) dan kontekstual. Keseluruhan indikator dalam satu kompetensi dasar merupakan
tanda-tanda, perilaku, dan lain-lain untuk pencapaian kompetensi yang merupakan
kemampuan bersikap, berpikir dan bertindak secara konsisten.
Menentukan jenis penilaian
Penilaian merupakan serangkaian kegiatan untuk memperoleh, menganalisis dan
menafsirkan data tentang proses dan hasil belajar perserta didik yang dilakukan secara
sistematis dan berkesinambungan, sehingga menjadi informasi yang bermakna dalam
pengambilan keputusan. Penilaian dilakukan dengan menggunakan tes dan non tes dalam
bentuk tertulis maupun lisan, pengamatan kinerja, sikap, penilaian hasil karya berupa proyek
atau produk, penggunaan portofolio dan penilaian diri.
Hal-hal perlu diperhatikan dalam hal menentukan penilaian:
 Untuk mengukur pencapaian kompetensi peserta didik, yang dilakukan berdasarkan
indikator.
 Penilaian menggunakan acuan kriteria, yaitu berdasarkan apa yang bisa dilakukan
peserta didik setelah mengikuti proses pembelajaran, dan bukan untuk menentukan
posisi seseorang terhadap kelompoknya.
 Menggunakan sistem penilaian berkelanjutan dalam arti semua indikator ditagih,
kemudian hasilnya dianalisis untuk menentukan kompetensi dasar yang telah dimiliki
dan yang belum serta untuk mengetahui kesulitan siswa.
 Hasil penilaian dianalisis untuk menentukan tindak lanjut berupa perbaikan proses
pembelajaran berikutnya, program remedi bagi peserta didik yang pencapaian
kompetensinya di bawah kriteria ketuntasan dan program pengayaan bagi peserta
didik yang telah memenuhi kriteria ketuntasan.
 Sistem penilaian harus disesuaikan dengan pengalaman belajar yang ditempuh dalam
kegiatan pembelajaran. Misalnya jika pembelajaran menggunakan pendekatan tugas
observasi lapangan maka evaluasi harus diberikan baik pada proses (keterampilan
proses) misalnya teknik wawancara maupun produk/hasil, melakukan observasi
lapangan yang berupa informasi yang dibutuhkan.

13

Anda mungkin juga menyukai