Anda di halaman 1dari 3

RMK 5

PENGENDALIAN PIRANTI DAN SARANA KEBIJAKAN FISKAL DAN MONETER


1. Piranti Kebijakan Fiskal dan Moneter.
 Piranti Kebijakan Fiskal.
Kebijakan ini umumnya berfungsi untuk mengendalikan pengeluaran dan penerimaan
pemerintah atau negara. Untuk mencapai tujuannya, kebijakan fiskal dilakukan
menggunakan berbagai piranti atau instrument, yaitu:
a. Anggaran belanja seimbang: Anggaran belanja seimbang merujuk kepada
anggaran yang disesuaikan dengan keadaan atau kondisi perekonomian.
b. Stabilitas anggaran otomatis: Stabilitas anggaran otomatis, yaitu penekanan
pengeluaran pemerintah harus bermanfaat dan memiliki biaya relative dari
berbagai program kegiatan.
c. Pengelolaan anggaran: hubungan belanja pemerintah dengan penerimaan
pajak secara langsung digunakan untuk memperkecil ketidakstabilan ekonomi
dengan menyesuaikan anggaran.
d. Pembiayaan fungsional: Tujuan utamanya adalah untuk meningkatkan
kesempatan kerja.
 Piranti Kebijakan Moneter.
Kebijakan moneter bertujuan untuk mengendalikan jumlah uang beredar,
pengendalian tingkat suku bunga dan inflasi serta mendorong perbaikan pendapatan
masyarakat.
Instrumen kebijakan moneter
terdiri dari :
1) Piranti Kebijakan Moneter yang Langsung.
Pengendalian langsung ini dapat dilakukan melalui kebijakan langsung yang dikeluarkan oleh
bank sentral atau dengan mempengaruhi neraca bank-bank komersial.
Adapun piranti kebijakan moneter langsung sebagai berikut :
 Penetapan Pagu Kredit (Credit Ceilling
 Rasionalisasi Kredit (Credit Rationing).
2) Piranti Kebijakan Moneter yang Tidak Langsung.
Instrumen tidak langsung adalah instrumen pengendalian moneter yang secara tidak langsung
dapat mempengaruhi
sasaran operasional yang diinginkan oleh bank sentral. Instrumen tidak langsung merupakan
usaha untuk mengendalikan besaran moneter dengan cara mempengaruhi neraca bank sentral.
Adapun piranti kebijakan moneter tidak langsung sebagai berikut :
 Operasi Pasar Terbuka (open market operation
 Politik Diskonto (discount rate policy).
 Moral Suasion.
2. Sarana Kebijakan Fiskal dan Moneter.
 Sarana Kebijakan Fiskal.
Sarana Kebijakan Fiskal terdiri dari:
a. Mengubah-ubah Penerimaan Negara.
Menurut Suparmoko, penerimaan negara (pemerintah) diartikan sebagai
penerimaan pemerintah dalam arti yang seluas-luasnya yaitu yang meliputi
penerimaan pajak, penerimaan yang diperoleh dan dihasilkan oleh pemerintah,
pinjaman pemerintah, mencetak uang dan sebagainya (Basri dan Sabri, 2003).
b. Pengeluaran Pemerintah Melalui APBN.
Dengan adanya anggaran belanja berimbang maka belanja pemerintah tidak akan
melebihi penerimaan.

 Sarana Kebijakan Moneter.


Sarana kebijakan moneter terdiri dari:
a. Sistem Keuangan.
Sistem keuangan (financial system) terdiri dari sistem keuangan moneter dan sistem
keuangan nonmoneter, dimana sistem keuangan moneter mencakup sistem otoritas
moneter bank umum dan bank perkreditan rakyat serta sistem otoriter yaitu bank sentral
dan sistem perbankan yang mencakup atas nonmoneter mencakup asuransi, pegadaian,
leasing, modal ventura, dana pensiun, dan lainnya.
b. Sistem Keuangan Moneter.
 Otoritas Moneter.
Otoritas moneter diemban oleh bank sentral dengan kelembagaannya, organisasinya,
dan kebijakannya.
 Perbankan.
Bank sentral memiliki otoritas di bidang moneter sehingga tidak melakukan kegiatan
sebagaimana yang dilakukan oleh bank umum dan bank perkreditan rakyat. Bank
umum dan bank perkreditan rakyat melakukan kegiatan atas dasar pelaksanaan
kebijakan moneter yang ditetapkan oleh bank sentral sehingga bank umum dan bank
perkreditan rakyat disebut bank pelaksana.
 Sistem Keuangan Nonmoneter.
Sistem keuangan nonmoneter terdiri dari lembaga keuangan bukan bank seperti
lembaga pembiayaan, asuransi, dana pensiun, perusahaan efek, reksa dana, modal
ventura, pegadaian, dan Lembaga keuangan nonmoneter lainnya.
 Kondisi Perekonomian.
i. Laju inflasi.
ii. Suku bunga uang.
iii. Ekspektasi masyarakat terhadap perekonomian.
iv. Nilai tukar mata uang.

Anda mungkin juga menyukai