Anda di halaman 1dari 2

Nama; Luthfia Salsabila

Kelas; X Usaha Perjalanan Wisata

PULAU SAMBER GELAP

Pulau Samber Gelap memang sebuah pulau yang terbilang kecil dan belum banyak dikenal oleh
masyarakat Indonesia. Namun jangan salah, keindahannya pulau satu ini bisa buat kamu gagal
move on dan pasti gak mau cepat-cepat pulang.

Keindahan pulau yang terletak di Kotabaru ini dapat terlihat dari air laut yang tenang dan jernih,
suasana alam yang tenang dan angin semilir yang mendamaikan hati. Nah, kamu pecinta
diving? Cocok banget untuk kamu mampir ke pulau ini karena kamu dapat menikmati sensasi
menyelam yang menyenangkan.

Selain itu, kamu dapat melihat keindahan sekitar pulau dengan menaiki mercusuar yang ada di
pulau ini. Jangan khawatir, karena di pulau ini kamu juga bisa menikmati sensasi berjemur,
berenang dan memancing.

Istimewanya, di pulau ini kamu dapat melihat konservasi penyu. Di Pulau Samber Gelap ini
terdapat konservasi penyu bersisik dan kamu dapat melihat proses penyu-penyu tersebut sedang
bertelur. Seru, kan?

Ketimbang makin penasaran, yuk langsung simak sembilan potret keindahan alam di Pulau
Samber Gelap ini! Definisi surga dunia sesungguhnya.

Lokasi pulau dari ibukota Kabupaten Kotabaru hanya menempuh waktu 2 (dua) jam perjalanan
menggunakan speedboat, dengan mempertimbangkan waktu keberangkatan pada pagi hari serta
pada bulan-bulan tertentu untuk menghindari gelombang.  Bulan yang disarankan yaitu bulan
April, Mei, Oktober, November dan Desember dimana angin yang bertiup yaitu "angin Barat",
sedangkan bulan yang tidak disarankan yaitu bulan Januari, Pebruari dan Maret saat angin yang
bertiup "angin Utara" serta bulan Juni, Juli, Agustus, dan September saat angin yang bertiup
"angin Tenggara".

Pantainya memiliki pasir yang sangat lembut dan putih, dengan gelombang  yang tidak terlalu
besar sehingga untuk berjemur dan berenang akan menjadi lokasi yang sangat tepat.

Konservasi Penyu dapat menjadi alternatif tambahan untuk pengembangan wisata sehingga
diharapkan kelestarian penyu tersebut juga dapat terjaga karena wisata yang “dijual” adalah
populasi penyu dengan aktifitas bertelurnya.  Untuk wisata seperti ini maka diperlukan kajian
untuk pengelolaan yang tepat untuk menghindari ha-hal yang dapat merusak ekosistem serta
populasi penyu tersebut.

Wisata memancing (fishing) juga dapat menjadi alternatif pengembangan wisata, dilokasi banyak
ditemukan spot-spot ikan terutama ikan tengiri dengan bobot yang cukup besar, sehingga dengan
pengelolaan yang baik akan menjadi salah satu pilihan untuk wisata fishing. 

Sumber; http://www.bappeda-kotabaru.info/maininfo/79/

Anda mungkin juga menyukai