Anda di halaman 1dari 5

1.

Transfusi Darah
Transfusi darah berfungsi untuk menggantikan darah yang hilang pada saat
operasi atau akibat luka, atau ketika tubuh tidak mampu memproduksi darah secara
adekuat.

Gambar 1: Produk Darah yang Digunakan Pada Transfusi14

a) Efek terapetik / indikasi obat

Lima indikasi umum transfusi darah:

 Kehilangan darah akut, bila 20–30% total volume darah hilang dan perdarahan
masih terus terjadi.
 Anemia berat
 Syok septik (jika cairan IV tidak mampu mengatasi gangguan sirkulasi darah dan
sebagai tambahan dari pemberian antibiotik)
 Memberikan plasma dan trombosit sebagai tambahan faktor pembekuan, karena
komponen darah spesifik yang lain tidak ada
 Transfusi tukar pada neonatus dengan ikterus berat.

Transfusi darah diberikan apabila gejala anemia disertai risiko terjadinya gagal
jantung yaitu pada kadar Hb 5-8g/dL. Komponen darah yang diberikan berupa
suspensi eritrosit (PRC) diberikan secara serial dengan tetesan lambat.
b) Hubungan pengobatan dengan data klinik pasien
Pada pemeriksaan darah rutin, didapatkan hemoglobin pasien 5,3 dan 5,8. Transfusi
darah diberikan apabila gejala anemia disertai risiko terjadinya gagal jantung yaitu
pada kadar Hb 5-8g/dL. Komponen darah yang diberikan berupa suspensi eritrosit
(PRC) diberikan secara serial dengan tetesan lambat.
c) Dosis obat
Pada pasien dengan perdarahan gastrointestinal akut dengan trigger Hb <7 g/dl,
targetnya yaitu Hb 7-9g/dl.
Rumus untuk menentukan berapa banyak labu yang dibutuhkan dalam transfusi:
(Hb yang diinginkan – Hb sekarang) x KgBB x 3.
d) Efek samping

Transfusi darah dapat dikaitkan dengan berbagai efek samping. Beberapa dari
reaksi ini termasuk akut dan dapat timbul selama atau segera setelah transfusi, tetapi
efek klinis lain kadang-kadang dapat tertunda dalam hitungan bulan atau tahun.18

 Komplikasi akut dari transfusi darah:

Komplikasi akut dari transfusi darah biasanya mucul selama proses transfusi atau
beberapa saat setelah dilakukannya transfusi (kurang dari 24 jam). Komplikasi ini
dapat diklasifikasikan berdasarkan derajat keparahan dan respon klinisnya:

Kategori 1: reaksi yang ringan

- Hipersensitivitas ringan, seperti: alergi, urtikaria


Kategori 2: Reaksi yang cukup parah (moderately severe)

- Hipersensitivitas sedang - parah


- Febrile non-haemolytic reactions:
 Antibodi terhadap sel darah putih, platelet
 Antibodi terhadap protein, termasuk IgA
- Kemungkinan adanya kontaminasi dari bakteri
- Pirogen18

Kategori 3: Reaksi yang mengancam jiwa

- Hemolisis intravaskular akut


- Kontaminasi bakteri dan syok septik
- Kelebihan cairan
- Reaksi anafilaktik
- Cedera paru terkait transfusi darah.

Komplikasi akibat transfusi darah yang tertunda (delayed)


tertunda ini dibagi menjadi 2 kategori:
Transfusion-transmitted infections
- HIV-1 dan HIV-2
- HTLV-I dan II
- Hepatitis B dan C
- Syphilis
- Chagas disease
- Malaria
- Cytomegalovirus
- Infeksi lain yang jarang terjadi: Human parvovirus B19 dan hepatitis A18
Komplikasi tertunda akibat transfusi yang lainnya
Muncul dalam hitungan hari, bulan, atau bahkan tahun setelah dilakukannya transfusi
darah 2
- Delayed haemolytic reaction
- Post-transfusion purpura
- Graft-vs-host disease
- Iron overload (pada pasien transfusi darah yang berulang)18

e) Interaksi obat dengan obat, obat dengan makanan, obat dengan jamu
Tidak ada
f) Hubungan umur pasien dengan obat
Tidak ada
g) Aturan pemakaian obat
Pada pasien dengan perdarahan gastrointestinal akut dengan trigger Hb <7 g/dl,
targetnya yaitu Hb 7-9g/dl.6
Rumus untuk menentukan berapa banyak labu yang dibutuhkan dalam transfusi:
(Hb yang diinginkan – Hb sekarang) x KgBB x 3.
h) Hubungan pengobatan dengan riwayat pasien, penyakit dan pengobatan
 Semua anak dengan kadar H kurang dari sama dengan 12% atau Hb kurang dari 4
g/gL.
 Anak dengan anemi tidak berat (Ht 13-18% dan Hb 4-6 g/dL) dengan beberapa
tampilan klinis berikut :
- Dehidrasi yang terlihat secara klinis
- Syok
- Gagal jantung
- Pernapasan yang dalam dan berat

i) Lama penggunaan obat untuk terapi


Pada pasien dengan perdarahan gastrointestinal akut dengan trigger Hb <7 g/dl,
targetnya yaitu Hb 7-9g/dl.
j) ADME
Tidak ada

Daftar Pustaka

1. https://www.nhlbi.nih.gov/health-topics/blood-transfusion
2. Transfusi Darah | ICHRC [Internet]. Ichrc.org. 2016 [cited 31 May 2020]. Available from:
http://www.ichrc.org/106-transfusi-darah
3. Yaddanapudi S, Yaddanapudi L. Indications for blood and blood product transfusion. Indian
J Anaesth. 2014;58(5):538‐542. doi:10.4103/0019-5049.144648.

Anda mungkin juga menyukai