Disusun Oleh:
Raden Roro Susanti Septi Kurnia (060118A053)
Tuan J datang ke UGD rumah sakit dengan keadaan compos mentis dan keluhan
pusing, lemas, nyeri di bagian perut sebelah kanan, turgor kulir menurun, tungkak kaki kiri
bengkak, mengelupas dan berair. Diagnosa medis diabetes mellitus abses. Tekanan darah
101/69 mmHg, nadi 80 x/menit, RR 12 x/menit, suhu tubuh 360C. Hasil pemeriksaan
laboratorium Hb 6,7 g/dl, hematokrit 21,7%, ureum 268,9 mg/dl, kreatinin 7,75 mg/dl,
netrofil 89,4%, limfosit 3,8%, eosinofil 0,6%, MCH 20,1, MCHC 30,9 g/dl, MCV 65 fL,
MPV 11,2 fL, GDS 275 mg/dl. Pasien tidak dapat diukur berat badan dan tinggi badan secara
aktual sehingga diukur tinggi lutut 39 cm, LilA 21 cm, lingkar pergelangan tangan 15 cm.
Terapi medis diazepam, inj gentamein, glucon, lidocain, immatrol, levocin, humulin R.
Pasien berusia 53 tahun didiagnosa DM sejak 3 tahun yang lalu dan sudah pernah
mendapatkan konseling gizi. Sebelum sakit pekerjaan tuan J adalah petani dan berwiraswasta
di rumah. Pola makan pasien 2 kali sehari yaitu makan siang dan malam, Tn. J tidak biasa
sarapan, terbiasa minum air gula 1 kali sehari dengan gula 2 sendok makan dan tidak suka
mengkonsumsi sayur, memiliki kebiasaan merokok 1 bungkus sehari. Hasil recall 24 jam
asupan energi 542,6 kkal, protein 34,68 gram, lemak 16,8 gram, karbohidrat 42,05 gram.
SKRINING GIZI
Kuesioner skrining gizi yang digunakan yaitu Kuesioner SNST (Simple Nutrition Screening
Tools)
Kesimpulan : Hasil dari kuesioner SNST yaitu berjumlah 3 poin sehingga Tn. J masuk
dalam kategori berisiko malnutrisi karena skor SNST > 2.
PENGKAJIAN GIZI
A. Data Riwayat Gizi/Makanan
Tabel 1. Riwayat Makan Data Kualitatif
Domain Identifikasi Masalah
Energi sebesar 542,6 kkal berdasar hasil
FH – 1.1.1 Asupan energi
recallx24 jam
FH 1.2.1.1 Jumlah cairan melalui oral Terbiasa minum air gula 1 kali sehari
FH 1.2.2.1 Jumlah makanan - Pola makan pasien 2 kali sehari yaitu
makan siang dan malam.
- Tn. J tidak biasa sarapan.
- Tidak suka mengkonsumsi sayur.
FH 1.2.2.3 Pola makan Pola makan pasien 2 kali sehari yaitu makan
siang dan malam.
FH 1.2.2.4 Variasi makan Tidak bervariasi
FH.1.5.3.2 Gula Gula 2 sendok makan 1 kali sehari
Kesimpulan : Pola makan kurang bervariasi, karena tidak menyukai sayuran sehingga
bersisiko terhadap penyakit.
B. Data Antropometri
Tabel 3. Antropometri
Domain Data Interpretasi Data
AD 1.1.1.4 Estimasi Tinggi lutut = 39 cm
=(1.924 × knee height) + 69.38
tinggi badan = (1.924 ×39 cm) + 69.38
dengan tinggi = 75.03 + 69.38
= 144 cm
lutut
AD 1.1.3 Estimasi berat LILA 21 cm
badan dengan BB =LILA yang diukur x (TB-100)
LILA standar cerra
LILA
= 21 x (144 – 100)
29
= 0,72 x 44
= 31,68 kg
AD 1.1.5 Indeks Massa BB ( Kg ) Underweight
IMT =
Tubuh (IMT) TB ¿ ¿ (Risiko masalah
31,68 kg klinik lainnya
=
144 cm
maningkat)
31,68 kg
=
¿¿
31,68 kg
=
2.073 m2
= 15,28 kg / m2
Kesimpulan: Status gizi Tn. J masuk ke-dalam Underweight (Risiko masalah klinik lainnya
maningkat) dengan hasil perhitungan yaitu 15,28 kg / m2.
C. Data Biokimia
Tabel 4. Data Biokimia
Domain Data Nilai Normal Interpretasi
Data
BD 1.1.10.1 Hemoglobin 6,7 g/dl 12-16 g/dl Rendah
BD 1.2.2 Creatinin 7,75 mg/dl 0.7-1.3 mg/dl Tinggi
BD 1.5.2 GDS 275 mg/dl 100-199 mg/dl Tinggi
BD 1.10.2 Hematokrit 21,7% 40-52 % Rendah
Ureum 268,9 mg/dl 10 –50 mg/dl Tinggi
Netrofil 89,4% 36-73% Tinggi
Limfosit 3,8% 15-45% Rendah
Eosinofil 0,6% 1 - 3% Rendah
MCH 20,1 pg 28-32 pg Rendah
MCHC 30,9 g/dl 32-36 g/dl Rendah
MCV 65fL 80-100 fL Rendah
MPV 11,2 fL 6,5 – 9,5 fL Tinggi
Kesimpulan : Tn. J memiliki anemia, gula darah sewaktu tinggi, dan memiliki eosinofil yang
rendah dalam respon terhadap penyakit parasit dan penyakit alergi.
D. Data Klinis
Tabel 5. Data Klinis
Domain Interpretasi Data
PD 1.1.1 Kondisi umum Kurus
PD 1.1.1.1 Asthenia Lemas
PD 1.1.5.4 Abdominal pain Nyeri di bagian perut sebelah kanan
PD 1.1.6 Head and eyes Pusing (Headache)
PD 1.1.7 Ekstremitas Tungkak kaki kiri bengkak, mengelupas dan
berair
PD 1.1.8 Kulit Turgor kulir menurun
PD 1.1.9 Tanda-tanda vital Tekanan darah (101/69 mmHg) Rendah
Frekuensi nadi (80 x/menit) Normal
RR (12 x/menit) Normal
Suhu badan (360C) Normal
Kesimpulan : Tn. J memiliki kadar tekanan darah yang rendah serta adanya pemeriksaan
turgor untuk mengetahui pasien cukup atau kurang cairan.
F. Standar Pembanding
(Perhitungan kebutuhan energi dan zat gizi SMRS)
Perhitungan dengan rumus PERKENI 2015
BBI = 90% x (144-100) x 1 kg
= 90% x 44
` = 39,6 kg
BMR = 30 x BBI
= 30 x 39,6
= 1188 kkal
Umur = BMR x (-5%)
=1188 x (-5%)
= 59,4
F. Aktiv = BMR x 20%
= 1188 x 20%
= 237,6 kkal
F. Stress = BMR x 10% = GANTI 20%
= 1188 x 10%
= 118,8
BB = BMR x 20%
= 1188 x 20%
= 237,6
TEE = BMR – umur + faktor aktivitas + faktor stress – BB
= 1188 – 59,4 + 237,6 + 118,8 – 237,6
= 1247,4 kkal
Protein = 15% x 1247,4 kkal
=187,11: 4
= 46,77 g
Lemak = 30% x 1247,4 kkal
= 374,22 : 9
= 41,58 g
KH = 55% x 1247,4 kkal
= 686,07 : 4
= 171,51 g
DIAGNOSA GIZI
A. Domain Asupan
Tabel 7. Domain Asupan
Problem Etiology Sign Symptom
NI 2.1 Asupan Terbatasnya daya terima Asupan makanan berdasark
oral tidak adekuat makanan akibat faktor klinis recall 1 x 24 jam energi
(pusing, lemas, nyeri di bagian 43,49% protein 74,26%
perut sebelah kanan) karbohidrat 24,51%.
Narasi : Asupan oral tidak adekuat terkait terbatasnya daya terima makanan akibat factor
klinis (pusing, lemas, nyeri di bagian perut sebelah kanan) ditandai dengan asupan makanan
berdasark recall 1 x 24 jam energi 43,49% protein 74,26% karbohidrat 24,51%.
B. Domain Klinis
Tabel 8. Domain Klinis
Problem Etiology Sign Symptom
NC 2.2 Perubahan Disfungsi endokrin Hasil pemeriksaan lab
nilai lab terkait gizi kreatinin 7,75 mgdl, GDS 275
mgdl, ureum 268,9 mg/dl,
netrofil 89,4%, MPV 11,2 fL
NC 3.1 Underweight Kurangnya pengetahuan Perhitungan IMT masuk ke-
terkait makanan dan gizi dalam Underweight (Risiko
masalah klinik lainnya
maningkat) dengan hasil
perhitungan yaitu 15,28 kg /
m2.
Narasi : Perubahan nilai lab terkait gizi terkait disfungsi endokrin ditandai dengan hasil
pemeriksaan lab kreatinin 7,75 mgdl, GDS 275 mgdl, ureum 268,9 mg/dl, netrofil 89,4%,
MPV 11,2 fL.
Narasi : Underweight terkait kurangnya pengetahuan terkait makanan dan gizi ditandai
dengan perhitungan IMT masuk ke-dalam Underweight (Risiko masalah klinik lainnya
maningkat) dengan hasil perhitungan yaitu 15,28 kg / m2.
C. Domain Perilaku
Tabel 9. Domain Perilaku
Problem Etiology Sign symptoms
NB 1.7 Pemilihan Kurang pengetahuan terkait Tidak suka mengkonsumsi
makanan yang salah makanan dan zat gizi sayur
Narasi : Pemilihan makanan yang salah terkait kurang pengetahuan terkait makanan dan zat
gizi ditandai dengan tidak suka mengkonsumsi sayur.
INTERVENSI GIZI
A. Perencanaan
1. Tujuan intervensi
Membantu meningkatkan status gizi optimal
Membantu meningkatkan berat badan mencapai optimal
Membantu meningkatkan tekanan darah
Membantu meningkatkan kadar hemoglobin
2. Preskripsi diet
a. Penatalaksanaan diet
Energi diberikan sesuai kebutuhan dengan kebutuhan 30 kkal/kgBB/hari.
Karbohidrat diberikan sebanyak 55% dari total energi, mengutamakan karbohidrat
kompleks.
Lemak diberikan 30 % dari total energi, mengutamakan lemak tidak jenuh.
Protein diberikan 15% dari total energi diutamakan protein hewani
Asupan natrium diberikan 3 gram/hari
Konsumsi sayur dan buah tinggi kalium
Vitamin B12, B kompleks, vitamin C, vitamin K diberikan sesuai kebutuhan dan
mineral seng dan zat besi diberikan sesuai dengan kebutuhan untuk membantu
meningkatkan kadar hemoglobin
Tinggi konsumsi serat 25-30 gram/hari diutamakan serat larut air
b. Jenis diet : Diet diabetes mellitus
c. Bentuk makanan : Makanan lunak
d. Jadwal makan : 3 x makan utama, 3 x snack
B. Implementasi
1. Pemberian diet
Pembagian Porsi (P) Makanan Sehari (1.247 kkal)
Tabel 10. Pembagian Porsi
Bahan
Selingan Selingan Selingan
Makanan/ Pagi Siang Malam
Pagi Sore Malam
Penukarnya
Makanan pokok 1½ 1 1
Lauk hewani 1 ¾
Lauk nabati 1½
Sayuran 1 ¼ ½ 1
Buah 1½ 1 2
Susu ½ 1 1½
Minyak 1 1
Gula ½ ½
3. Konseling gizi
Hari, tanggal : Sabtu, 8 Mei 2021
Waktu : 13.00 WIB
Tempat : Ruang rawat inap RS
Topik :Gizi seimbang pada diabetes mellitus, anemia dan
underweight
Sasaran : Tn. J
Tujuan konseling
1. Memperbaiki pola makan menjadi 3 x sehari sesuai dengan pedoman
gizi seimbang
2. Menerapkan konsumsi sayur dan buah yang bervariasi
3. Memberikan contoh bahan makanan yang dapat dapat memperbaiki
status gizi diabetes mellitus, anemia dan underweight.
Perencannan tempat dan waktu : Ruang rawat inap RS dan ±20 menit.
A. Antropometri
Tabel 14.Monev Perubahan berat badan
Indikator Metode Target Pencapaian
Terjadi kenaikan Penimbangan alat Terjadi penambahan berat
berat badan pengukur berat badan badan sebanyak 0,5-1 kg/bulan
B. Biokimia
Tabel 15.Hasil pemeriksaan biokimia selama atau setelah intervensi (Hari 1, 2, 3 dst)
Indikator Waktu Target Pencapaian
GDS 3 hari Nilai normal < 200 mg/dl
C. Klinis/Fisik
Tabel 16. Tanda-tanda vital selama atau setelah intervensi (Hari 1, 2, 3 dst)
Indikator Waktu Metode Target
Pencapaian
Gejala klinis 3 hari Pemeriksaan Gejala klinis dapat
klinis dan tanya diminimalkan
jawab
D. Asupan makan
Hasil asupan makan selama intervensi hari 1, 2, 3, dst.
Tabel 17. Asupan Makan
Indikator Waktu Target Pencapaian
Asupan energi dapat 1 hari Asupan dapat mencapai 80%
seimbang dari kebutuhan yang dinjurkan
E. Pengetahuan Gizi
Tabel 18. Pengetahuan Gizi
Indikator Waktu Metode Target Pencapaian
Pengetahuan 1 hari Diskusi dan tanya Klien dapat mengulangi
mengenai gizi jawab dengan klien materi yang sudah
diberikan
Kesiapan dalam 3 hari Diskusi dan tanya Merubah pola makan dan
merubah perilaku jawab dengan klien berolahraga secara rutin
DAFTAR PUSTAKA