Disusun Oleh:
Raden Roro Susanti Septi Kurnia (060118A053)
Tn. P berusia 66 tahun dirawat di rumah sakit dengan diagnosis medis Stroke non
hemoragik. Keluhan yang dirasakan pasien adalah lemah anggota gerak kiri. Keadaan pasien
compos mentis. Pasien tidak bisa diukur berat dan tinggi badan karena sangat lemah. BB
biasanya 83 kg, LILA 32 cm, tinggi lutut 53 sm, panjang ulna 27,5 cm. Hasil pemeriksaaan
tekanan darah 184/96 mmHg, RR 20 x/menit, suhu 370C. Hasil pemeriksaan biokimia sbb:
Tn.P memiliki riwayat penyakit hipertensi sejak 6 tahun yang lalu. Selama ini, Tn.P
tidak pernah rutin melakukan pengobatan, tetapi sudah pernah mendapatkan konsultasi gizi
dari dokter keluarga dianjurkan untuk tidak mengkonsumsi bayam, kol, kol kangkung karena
riwayat penyakit hipertensi. Sejak 2 tahun yang lalu, Tn.P mengubah pola makan dengan
mwmbatasi konsumsi lauk hewani karena takut tekanan darahnya naik. Aktivitas sehari-hari
Tn.P hanya di rumah mengantar jemput cucu ke sekolah. Pasien mengalami kesulitan
menguyah karena semua gigi gerahamnya sudah lepas. Hasil recall 24 jam yaitu energi 1225
kkal, protein 30 gram, lemak 12 gram, karbohidrat 218 gram. Terapi medis yang diberikan
saat ini adalah amlodipine, inj ranitidine, valsartan, aspilet.
SKRINING GIZI
Kuesioner skrining gizi yang digunakan yaitu Kuesioner SFMNA
Nama : Tn. P
Jenis Kelamin : laki-laki Diagnosis : Stroke non hemoragik.
No. Reg RS : - Pekerjaan : -
Ruang/Kelas : Pendidikan : -
Tanggal MRS : Alamat : -
Umur : 66 tahun Tgl Asuhan: -
Kuesioner SF-MNA
Apakah terjadi penurunan asupan makan selama 3 0 = penurunan nafsu makan tingkat berat
bulan terakhir berkaitan dengan penurunan nafsu 1 = penurunan nafsu makan tingkat
A makan, gangguan saluran cerna, kesulitan sedang
mengunyah atau kesulitan menelan 2 = tidak kehilangan penurunan nafsu
makan
Penurunan berat badan selama 3 bulan terakhir 0 = penurunan berat badan >3kg (Ibs)
1 = penurunan berat badan tidak
diketahui
B
2 = penurunan berat badan antara 1 dan 3
kg
3 = tidak terjadi penurunan berat badan
Mobilitas 0 = hanya diatas kasur atau kursi roda
1 = dapat beranjak dari kursi/Kasur,
C
namun tidak mampu beraktivitas normal
2 = mampu beraktivitas normal
D Menderita penyakit psikologis atau penyakit akut 0 = Ya
dalam 3 bulan terakhir 1 = Tidak
E Masalah neurepsikologis 0 = Domenisa tingkat berat atau akut
1 = Domensia tingkat sedang
3 = Tidak ada masalah Psikologis
F Body Mazz Index (BMI) 0 = BMI < 19
1 = BMI 19- <21
2 = BMI 21 - <23
3 = BMI >23
Skor Skrining (Sub total maksimal 14 poin)
12-14 poin = Status gizi normal
8-11 poin = Berisikomalnutrisi
0-7 poin = Malnutrisi
Kesimpulan Tn. P mengalami risiko malnutrisi dengan skor 8 pada formulir skrining SFMNA
PENGKAJIAN GIZI
A. Data Riwayat Gizi/Makanan
Tabel 1. Riwayat Makan Data Kualitatif
Domain Identifikasi Masalah
FH – 1.1.1 Asupan energi Hasil recall 24 jam yaitu energi 1225 kkal
FH 1.2.2.3 Pola makan Tn.P mengubah pola makan dengan
membatasi konsumsi lauk hewani dianjurkan
untuk tidak mengkonsumsi bayam, kol, kol
kangkung karena riwayat.
Kesimpulan : Berdasarkan data asupan makan kualitatif Tn. P melakukan pembatasan
mengenai makanan yang dikonsumsi dikarenakan memiliki beberapa riwayat penyakit salah
satunya hipertensi.
B. Data Antropometri
Tabel 3. Antropometri
Domain Data Interpretasi Data
AD 1.1.1 Tinggi lutut 53 cm
Kesimpulan : Berdasarkan perhitungan perkiraan IMT (BMI) dengan LILA untuk status gizi
Tn.P tergolong obesitas
C. Data Biokimia
Tabel 4. Data Biokimia
Domain Data Nilai Normal Interpretasi Data
BD. 1.5.2 GDS 307 mg/dl <110 mg/dl Tinggi
Kesimpulan : Berdasarkan data biokimia yang berhubungan dengan penyakit jantung yaitu
salah satunya kadar kolesterol dan trigliserida yang memiliki interpretasi data yang tinggi.
serta terdapat komplikasi diabetes mellitus dibuktikan denan nilai GDSnya tinggi.
D. Data Klinis
Tabel 5. Data Klinis
Domain Identifikasi Masalah
PD.1.1.1 Overall appearance - lemah anggota gerak kiri
- Keadaan pasien compos mentis
PD.1.1.5 Digestive sistem kesulitan menguyah
Kesimpulan : Berdasarkan data klinis menjelaskan bahwa keadaan pasien compos mentis
namun Keluhan yang dirasakan pasien adalah lemah anggota gerak kiri dan mengalami
kesulitan menguyah karena semua gigi gerahamnya sudah lepas. serta memiliki tekanan
darah yang tinggi.
Kesimpulan : Berdasarkan data riwaya pasien Tn. P di diagnosis medis Stroke non hemoragik
dan memiliki riwayat penyakit hipertensi sejak 6 tahun yang lalu.untuk terapi saat ini yang
sedang diberikan saat ini adalah amlodipine, inj ranitidine, valsartan, aspilet
F. Standar Pembanding
1. Kategori TKE berdasarkan Depkes, 1996 yaitu:
a. Defisit tingkat berat :< 70 % AKG
b. Defisit tingkat sedang : 70% – 79 % AKG
c. Defisit tingkat ringan : 80% - 89% AKG
d. Normal : 90% - 119 % AKG
e. Lebih : > 120 % AKG
2. Klasifikasi IMR Asia Pasifik
Underweight = <18,5 kg/m²
Normal = 18,5-22,9 kg/m²
Overweight = >23-24,9 kg/m²
Obes I = 25-29,9 kg/m²
Obess II = >30 kg/m²
DIAGNOSA GIZI
A. Domain Asupan
Tabel 7. Domain Asupan
Domain (D) Problem (P) Etiology (E) Sign (S)
B. Domain Klinis
Tabel 8. Domain Klinis
Domain (D) Problem (P) Etiology (E) Sign (S)
Kesimpulan : Kesulitan mengunyah yang berakibat pada penurunan fungsi sistem pencernaan
di tandai dengan gigi geraham Tn. P sudah lepas semua
C. Domain Perilaku
A. Perencanaan
1. Tujuan intervensi
a. Memenuhi kebutuhan gizi
b. Menurunkan Berat Badan hingga mencapai BB optimal
c. Memperbaiki status gizi
d. Memberikan informasi mengenai makanan yang boleh dikonsumsi dan tidak
boleh dikonsumsi
e. Meningkatkan asupan serat
f. Membatasi penggunaan natrium
g. Menurunkan kadar koleserol dan trigliserida
h. memberikan makanan secukupnya tanpa memberatkan kerja jantung
2. Preskripsi diet
a. Penatalaksanaan diet
a. Energi cukup, untuk mencapai dan mempertahankan berat badan normal
b. Protein cukup yaitu 0,8 g/Kg BB
c. Lemak sedang 25-30% dari kebutuhan energy total 10% berasal dari lemak jenuh,
dan 10-15% lemak tidak jenuh
d. Kolesterol rendah terutama jia disertai dengan dislipidemia
e. Vitamin dan mineral cukup. hindari peggunaan suplemen kalsium, kalium dan
magnesium jika tidak dibutuhkan
f. Garam rendah, 2-3 g/hari, jika disertai dengan hipertensi dan edema
g. makanan mudah dicerna dan tidak menimbulkan gas
h. serat cukup untuk menghindari konstipasi
i. Cairan cukup lebih dari 2 liter/hari, sesuai dengan kebutuhan
j. Bentuk makanan di sesuaikan dengan keadaan penyakit, diberikan dalam porsi
kecil.
b. Jenis diet : Diet rendah garam
c. Bentuk makanan : Makanan lunak
d. Jadwal makan : 3 x makan utama, 3 x selingan
B. Implementasi
1. Pemberian diet
Pembagian Porsi (P) Makanan Sehari (1753,68 kkal)
Tabel 10. Pembagian Porsi
Bahan
Selingan Selingan Selingan
Makanan/ Pagi Siang Malam
Pagi Sore Malam
Penukarnya
Makanan pokok 1 ½ 1 1
Lauk hewani 1 1 1
Lauk nabati 1 1
Sayuran 1 2 1
Buah 1 2 1
Susu 1
Minyak ½ ½
Gula 1 1 1
Perencannan tempat dan waktu : Ruang rawat inap RS dan ±20 menit.
Metoda konseling yang dipilih :
Domain Identifikasi Masalah
C 1.1 Cognitive behaviour theory Tanya jawab serta diskusi
2.5 Dukungan sosial Keluarga turut serta menemani
pasien saat dilakukan konseling
MONITORING-EVALUASI GIZI
A. Antropometri
Tabel 14. Monitoring dan Evaluasi Antropometri
B. Biokimia
Tabel 15. Monitoring dan Evaluasi Biokimia
RR 20 x/menit
D. Asupan makan
Tabel 17. Monitoring dan Evaluasi Asupan Makan
Asupan protein 1 hari Comstok dan 0,8 x kg/BB yaitu sekitar 51,36 gram
recall 1 x24
jam
Asupan lemak 1 hari Comstok dan 20% dari kebutuhan total energyi
recall 1 x24
jam