Anda di halaman 1dari 25

TUTORIAL

MATA KULIAH BLOK GIZI PENYAKIT TIDAK MENULAR


“ASUHAN GIZI PADA KASUS PENYAKIT KARDIOVASKULER”

Disusun Oleh:
Raden Roro Susanti Septi Kurnia (060118A053)

PROGRAM STUDI GIZI


FAKULTAS KESEHATAN
UNIVERSITAS NGUDI WALUYO
UNGARAN
2021
KASUS

Tn. P berusia 66 tahun dirawat di rumah sakit dengan diagnosis medis Stroke non
hemoragik. Keluhan yang dirasakan pasien adalah lemah anggota gerak kiri. Keadaan pasien
compos mentis. Pasien tidak bisa diukur berat dan tinggi badan karena sangat lemah. BB
biasanya 83 kg, LILA 32 cm, tinggi lutut 53 sm, panjang ulna 27,5 cm. Hasil pemeriksaaan
tekanan darah 184/96 mmHg, RR 20 x/menit, suhu 370C. Hasil pemeriksaan biokimia sbb:

Tn.P memiliki riwayat penyakit hipertensi sejak 6 tahun yang lalu. Selama ini, Tn.P
tidak pernah rutin melakukan pengobatan, tetapi sudah pernah mendapatkan konsultasi gizi
dari dokter keluarga dianjurkan untuk tidak mengkonsumsi bayam, kol, kol kangkung karena
riwayat penyakit hipertensi. Sejak 2 tahun yang lalu, Tn.P mengubah pola makan dengan
mwmbatasi konsumsi lauk hewani karena takut tekanan darahnya naik. Aktivitas sehari-hari
Tn.P hanya di rumah mengantar jemput cucu ke sekolah. Pasien mengalami kesulitan
menguyah karena semua gigi gerahamnya sudah lepas. Hasil recall 24 jam yaitu energi 1225
kkal, protein 30 gram, lemak 12 gram, karbohidrat 218 gram. Terapi medis yang diberikan
saat ini adalah amlodipine, inj ranitidine, valsartan, aspilet.
SKRINING GIZI
Kuesioner skrining gizi yang digunakan yaitu Kuesioner SFMNA

Nama : Tn. P
Jenis Kelamin : laki-laki Diagnosis : Stroke non hemoragik.
No. Reg RS : - Pekerjaan : -
Ruang/Kelas : Pendidikan : -
Tanggal MRS : Alamat : -
Umur : 66 tahun Tgl Asuhan: -

Kuesioner SF-MNA
Apakah terjadi penurunan asupan makan selama 3 0 = penurunan nafsu makan tingkat berat
bulan terakhir berkaitan dengan penurunan nafsu 1 = penurunan nafsu makan tingkat
A makan, gangguan saluran cerna, kesulitan sedang
mengunyah atau kesulitan menelan 2 = tidak kehilangan penurunan nafsu
makan
Penurunan berat badan selama 3 bulan terakhir 0 = penurunan berat badan >3kg (Ibs)
1 = penurunan berat badan tidak
diketahui
B
2 = penurunan berat badan antara 1 dan 3
kg
3 = tidak terjadi penurunan berat badan
Mobilitas 0 = hanya diatas kasur atau kursi roda
1 = dapat beranjak dari kursi/Kasur,
C
namun tidak mampu beraktivitas normal
2 = mampu beraktivitas normal
D Menderita penyakit psikologis atau penyakit akut 0 = Ya
dalam 3 bulan terakhir 1 = Tidak
E Masalah neurepsikologis 0 = Domenisa tingkat berat atau akut
1 = Domensia tingkat sedang
3 = Tidak ada masalah Psikologis
F Body Mazz Index (BMI) 0 = BMI < 19
1 = BMI 19- <21
2 = BMI 21 - <23
3 = BMI >23
Skor Skrining (Sub total maksimal 14 poin)
12-14 poin = Status gizi normal
8-11 poin = Berisikomalnutrisi
0-7 poin = Malnutrisi

Kesimpulan Tn. P mengalami risiko malnutrisi dengan skor 8 pada formulir skrining SFMNA

PENGKAJIAN GIZI
A. Data Riwayat Gizi/Makanan
Tabel 1. Riwayat Makan Data Kualitatif
Domain Identifikasi Masalah
FH – 1.1.1 Asupan energi Hasil recall 24 jam yaitu energi 1225 kkal
FH 1.2.2.3 Pola makan Tn.P mengubah pola makan dengan
membatasi konsumsi lauk hewani dianjurkan
untuk tidak mengkonsumsi bayam, kol, kol
kangkung karena riwayat.
Kesimpulan : Berdasarkan data asupan makan kualitatif Tn. P melakukan pembatasan
mengenai makanan yang dikonsumsi dikarenakan memiliki beberapa riwayat penyakit salah
satunya hipertensi.

Tabel 2. Riwayat Makan Data Kuantitatif


Domain Asupan Kebutuhan % Interpretasi
asupan data
FH 1.1.1.1 Asupan energi 1225 kkal 1.753 kkal 69,8 Defisit berat

FH 1.5.1.1 Asupan lemak 12 gram 65,76 gram 45,62 Defisit berat


FH 1.5.2.1 Asupan protein 30 gram 48,7 gram 24,6 Defisit berat
FH 1.5.3.1 Asupan 218 gram 263 gram 82,8 Normal
karbohidrat
Persentase standar asupan menurut Kemenkes RI (2013)
a. Defisit : < 70%
b. Kurang : 70-80%
c. Cukup : 80-100%
d. Baik : 100-110%
e. Lebih : > 110%
Kesimpulan : Tn. P memiliki asupan zat gizi makro yang tergolong defisit tingkat berat

B. Data Antropometri
Tabel 3. Antropometri
Domain Data Interpretasi Data
AD 1.1.1 Tinggi lutut 53 cm

Perkiraan TB Laki = 64,19 – (0,04xusia) +


dengan Tinggi (2,02 x Tinggi lutut)
lutut formula = 64,19 – (0,04 x 66) +
chumle (2,02 x 53)
= 64,19 – 2,64 + 107,06
= 168,61 cm

Perkiraan TB Laki = 97,252 + (2,645 x


dengan ULNA ULNA)
= 97,252 + (2,645 x 27,5)
= 171

AD 1.1.2 Berat Badan 83 kg BB biasanya

AD 1.1.5 Perkiraan IMT Pria = (1,1 x LILA) – 6,7 Obesitas


(BMI) untuk = (1,1 x 32) – 6,7
LANSIA (> 60 = 28,5
tahun) dengan
LILA

AD.1.1.6 LILA 32 cm Lebih

Panjang ulna 27,5 cm

Kesimpulan : Berdasarkan perhitungan perkiraan IMT (BMI) dengan LILA untuk status gizi
Tn.P tergolong obesitas

C. Data Biokimia
Tabel 4. Data Biokimia
Domain Data Nilai Normal Interpretasi Data
BD. 1.5.2 GDS 307 mg/dl <110 mg/dl Tinggi

> 200 mg/dl +


Gejala

BD. 1.7.5 Cholesterol 200 mg/dl > 200 mg/dl Tinggi


total

BD.1.7.7 Trigliserida 266 mg/dl 100-499 mg/dl Tinggi

BD. 1.9.7 Neutrofil 71,7.103% 40-60% Tinggi

Limfosit 19,3% 20-40 % Rendah

BD.1.10.1 Hemoglobin 12,9 g/dl 14-18 g/dl Rendah

BD. 1.10.2 Hematokrit 37,9 % 38-46% Normal

BD. 1.10.3 MCV 77,5 fL 80-96 fL Rendah

Kesimpulan : Berdasarkan data biokimia yang berhubungan dengan penyakit jantung yaitu
salah satunya kadar kolesterol dan trigliserida yang memiliki interpretasi data yang tinggi.
serta terdapat komplikasi diabetes mellitus dibuktikan denan nilai GDSnya tinggi.

D. Data Klinis
Tabel 5. Data Klinis
Domain Identifikasi Masalah
PD.1.1.1 Overall appearance - lemah anggota gerak kiri
- Keadaan pasien compos mentis
PD.1.1.5 Digestive sistem kesulitan menguyah

PD.1.1.9 Temperathure - suhu 370C


- RR 20 x/menit
PD.1.1.21 Tekanan darah Tekanan darah tinggi 184/96 mmHg

Kesimpulan : Berdasarkan data klinis menjelaskan bahwa keadaan pasien compos mentis
namun Keluhan yang dirasakan pasien adalah lemah anggota gerak kiri dan mengalami
kesulitan menguyah karena semua gigi gerahamnya sudah lepas. serta memiliki tekanan
darah yang tinggi.

E. Data Riwayat Pasien


Tabel 6. Data Riwayat Pasien
Domain IdentifikasiMasalah

CH 1.1.1 Usia 66 tahun


CH 1.1.2 Jenis Kelamin Laki-Laki

CH.2.1 Gizi diagnosis medis Stroke non hemoragik


pasien/klien/keluarga Tn.P memiliki riwayat penyakit hipertensi
berorientasi pada sejak 6 tahun yang lalu
masalah kesehatan
medis

CH.2.2 Therapy Terapi medis yang diberikan saat ini


adalah amlodipine, inj ranitidine,
valsartan, aspilet.

Kesimpulan : Berdasarkan data riwaya pasien Tn. P di diagnosis medis Stroke non hemoragik
dan memiliki riwayat penyakit hipertensi sejak 6 tahun yang lalu.untuk terapi saat ini yang
sedang diberikan saat ini adalah amlodipine, inj ranitidine, valsartan, aspilet

F. Standar Pembanding
1. Kategori TKE berdasarkan Depkes, 1996 yaitu:
a. Defisit tingkat berat :< 70 % AKG
b. Defisit tingkat sedang : 70% – 79 % AKG
c. Defisit tingkat ringan : 80% - 89% AKG
d. Normal : 90% - 119 % AKG
e. Lebih : > 120 % AKG
2. Klasifikasi IMR Asia Pasifik
Underweight = <18,5 kg/m²
Normal = 18,5-22,9 kg/m²
Overweight = >23-24,9 kg/m²
Obes I = 25-29,9 kg/m²
Obess II = >30 kg/m²

3. Klasifikasi status gizi berdasarkan LILA untuk orang asia WHO


Nilai Standar LILA
WHO-NCHS Standar LILA
Usia Laki-laki Wanita
25 – 34,9 31,9 27,7
35 – 44,9 32,6 29
45-54,9 32,2 29,9
55-64,9 31,7 30,3
65-74,9 30,7 29,9

4. Estimasi tinggi badan berdasarkan rentang lengan (Malasia men,)


Tinggi lutut 53 cm
Malasia men (SEE = 3,51 cm)
= (1,924 x tinggi lutut) + 69,38
= (19,24 x 53) + 69,38
= 171 cm

5. Perhitungan kebutuhan gizi dengan rumus mifflin

BMR = (10 x BB) + (6,25 x TB) – (5 x U) + 5


= (10 x 83) + (6,25 x 171) – (5 x 66) + 5
= 830 + 1068,7 – 330 + 5
= 1576 kkal
Energi = BMR x FA x Faktor stress
= 1563,7 x 1,2 x 1,3
= 2253,6 kkal
Kebutuhan energy dikurangi 500 kkal dikarenakan pasien mengalami obesitas
class I
Energy = 2253,6 kkal – 500 kkal
= 1753,68 kkal
Lemak = 25 % x 1753,68 kkal
= 438,4 : 9
= 48,7 g
Protein = 15 % x 1753,68 kkal
= 263 : 4
= 65,76 g
KH = 60% x 1753,68 kkal
= 1052: 4
= 263 g

DIAGNOSA GIZI

A. Domain Asupan
Tabel 7. Domain Asupan
Domain (D) Problem (P) Etiology (E) Sign (S)

NI-1.2 Asupan Makan Terbatasnya Dibuktikan dengan data


inadekuat kemampuan untuk kualitatif menunjukkan
mengkonsumsi asupan makanan Tn. P
asupan makan dalam keseluruhan mengalami
jumlah yang cukup deficit tingkat berat
akibat faktor kesulitan dikarenakan dibawah batas
mengunyah ambang yaitu < 70% AKG

Kesimpulan: Asupan makan inadekuat terkait dengan Terbatasnya kemampuan untuk


mengkonsumsi asupan makan dalam jumlah yang cukup Dibuktikan dengan data kualitatif
menunjukkan asupan makanan Tn. P keseluruhan mengalami deficit tingkat berat
dikarenakan dibawah batas ambang yaitu < 70% AKG.

B. Domain Klinis
Tabel 8. Domain Klinis
Domain (D) Problem (P) Etiology (E) Sign (S)

Kesulitan Penurunan fungsi Gigi Geraham Tn. P sudah


Mengunyah sistem pencernaan lepas semua

Kesimpulan : Kesulitan mengunyah yang berakibat pada penurunan fungsi sistem pencernaan
di tandai dengan gigi geraham Tn. P sudah lepas semua

C. Domain Perilaku

Tabel 9. Domain Perilaku


Domain (D) Problem (P) Etiology (E) Sign (S)

NB-1.4 Kurangnya Kurangnya Tn. P tidak rutin


kepatuhan pemantauan diri melakukan pengobatan
sendiri

Kesimpulan : Berdasarkan kurangnya kepatuhan pasien terkait kurangnya pemantauan


terhadap diri sendiri dibuktikan dengan Tn. P tidak rutin melakukan pengobatan
INTERVENSI GIZI

A. Perencanaan
1. Tujuan intervensi
a. Memenuhi kebutuhan gizi
b. Menurunkan Berat Badan hingga mencapai BB optimal
c. Memperbaiki status gizi
d. Memberikan informasi mengenai makanan yang boleh dikonsumsi dan tidak
boleh dikonsumsi
e. Meningkatkan asupan serat
f. Membatasi penggunaan natrium
g. Menurunkan kadar koleserol dan trigliserida
h. memberikan makanan secukupnya tanpa memberatkan kerja jantung

2. Preskripsi diet
a. Penatalaksanaan diet
a. Energi cukup, untuk mencapai dan mempertahankan berat badan normal
b. Protein cukup yaitu 0,8 g/Kg BB
c. Lemak sedang 25-30% dari kebutuhan energy total 10% berasal dari lemak jenuh,
dan 10-15% lemak tidak jenuh
d. Kolesterol rendah terutama jia disertai dengan dislipidemia
e. Vitamin dan mineral cukup. hindari peggunaan suplemen kalsium, kalium dan
magnesium jika tidak dibutuhkan
f. Garam rendah, 2-3 g/hari, jika disertai dengan hipertensi dan edema
g. makanan mudah dicerna dan tidak menimbulkan gas
h. serat cukup untuk menghindari konstipasi
i. Cairan cukup lebih dari 2 liter/hari, sesuai dengan kebutuhan
j. Bentuk makanan di sesuaikan dengan keadaan penyakit, diberikan dalam porsi
kecil.
b. Jenis diet : Diet rendah garam
c. Bentuk makanan : Makanan lunak
d. Jadwal makan : 3 x makan utama, 3 x selingan

e. Perhitungan kebutuhan gizi


(Perhitungan kebutuhan energy dan zat gizi rumus Mifflin)

BMR = (10 x BB) + (6,25 x TB) – (5 x U) + 5


= (10 x 83) + (6,25 x 171) – (5 x 66) + 5
= 830 + 1068,7 – 330 + 5
= 1576 kkal
Energi = BMR x FA x Faktor stress
= 1563,7 x 1,2 x 1,3
= 2253,6 kkal
Kebutuhan energy dikurangi 500 kkal dikarenakan pasien mengalami obesitas
class I
Energy = 2253,6 kkal – 500 kkal
= 1753,68 kkal
Lemak = 25 % x 1753,68 kkal
= 438,4 : 9
= 48,7 g
Protein = 15 % x 1753,68 kkal
= 263 : 4
= 65,76 g
KH = 60% x 1753,68 kkal
= 1052: 4
= 263 g

B. Implementasi
1. Pemberian diet
Pembagian Porsi (P) Makanan Sehari (1753,68 kkal)
Tabel 10. Pembagian Porsi
Bahan
Selingan Selingan Selingan
Makanan/ Pagi Siang Malam
Pagi Sore Malam
Penukarnya
Makanan pokok 1 ½ 1 1
Lauk hewani 1 1 1
Lauk nabati 1 1
Sayuran 1 2 1
Buah 1 2 1
Susu 1
Minyak ½ ½
Gula 1 1 1

Standar Porsi (P) Makanan Sehari


Tabel 11. Standar Porsi
Bahan Makanan Porsi E(kkal) P(gr) L(gr) KH(gr)
Makanan pokok 3½ 626,5 14 0 140
Lauk hewani 2 190 20 12 0
Lauk nabati 3 240 18 9 30
Sayuran 4 200 15 0 40
Buah 4 200 0 0 40
Susu 1 110 7 7 9
Minyak 1 30 0 0 7,5
Gula 3 135 0 15 0
Total 1731,4 67 44,5 266,5

Tabel 12. Perencanaan Menu


Waktu Menu Bahan Porsi URT Berat Energi Protein Lemak KH
Makanan Makanan (gr) (kkal) (gr) (gr) (gr)
Makan Vegetables Beras 1 ½ gls blmb 50 179 4 0 40
Pagi Porrigde
Telur 1 1 butir 55 77 6,26 5,28 0,56
Labu ½ ½ buah 50 17 1,14 0,19 3,32
Wortel ½ 1/3 sdm 50 20 0,47 0,12 4,79
Minyak 1 1 sdm 20 45 0 5 0
Sub total 338 11,8 14,59 48,67
Selinga Kiddney Kacang merah 1 2 ½ sdm 25 84 5,63 0,27 15,32
n Porrigde
Pagi
Gula 1 1sdm 8 30 0 0 7,5

Susu low fat 1 ½ gelas 100 110 3,6 1,2 5,6


Sub total 224 9,2 1,47 28,42
Makan Tempeh Beras 1 ½ gls blmb 50 179 4 0 40
Siang Bayam
Tempe 1 1ptg 100 193 9,2 8,2 9,39
Bayam 1 1 mkg 100 20 2,5 0,34 3,18
Minyak 1 2sdm 10 45 0 5 0
Ayam 1 ¼ mkg 100 142,4 8,9 9,4 0
Buah Buah Pepaya 1 1/3 buah 75 44 0,2 0,09 11,6
Pepaya
Sub total 623 24,8 23,33 64,17
Selingan Orange Pisang 1 1 Buah 100 89 1,09 0,33 22,84
Sore Smoothies
Susu Low Fat ½ ½ Glas 100 110 3,6 1,2 5,6
Jeruk 1 2 Buah 100 47 0,94 0,12 11,75
Sub total 246 4,7 1,65 40,19
Makan Bubur ikan Beras ½ 1/2 gelas 50 55 1,28 0,45 11,38
Malam
Ikan kakap 1 1 ekor 100 100 18 0,12 0
Tomat ½p 1 buah 100 18 0,88 0,2 3,92
Tahu 1p 1 ptg 100 39 3,98 2,47 1,05
Minyak 1P 2sdm 20 45 0 5 0
Sub total 257 24,14 8,17 16,35
Selingan Buah Naga Buah Naga 1p 100 ½ Buah 51 0,78 0,38 12,38
Malam
Sub total 0,78 0,38 12,38
TOTAL 1731,4 67 44,5 266,5
2. Edukasi
a. Topik : Gizi Seimbang bagi penderita Jantung
b. Sasaran : Tn. P
c. Tujuan edukasi :
Menambah wawasan terhadap Tn.P tentang pola konsumsi gizi seimbang yang
diperuntukkan bagi penderita Jantung.
d. Perencannan tempat dan waktu : Ruang rawat inap RS dan ±20 menit.
e. Metoda konseling yang dipilih : Ceramah
f. Media yang digunakan : Media cetak Leafleat

Domain Identifikasi Masalah


C 1.1 Cognitive behaviour theory Tanya jawab serta diskusi
2.5 Dukungan sosial Keluarga turut serta menemani
pasien saat dilakukan konseling
3. Konseling gizi
Hari, tanggal : Kamis, 3 Juni 2021
Waktu : 13.00 WIB
Tempat : Ruang rawat inap RS
Topik : Gizi seimbang pada dewasa dengan penyakit sirosis hati
Sasaran : Tn. P
Tujuan konseling
a. Memperbaiki pola makan Ny.T agar tidak mengalami penurunan berat badan
b. Mengubah perilaku dan kebiasaan terkait makanan yang dikonsumsi serta
metode pengolahannya

Perencannan tempat dan waktu : Ruang rawat inap RS dan ±20 menit.
Metoda konseling yang dipilih :
Domain Identifikasi Masalah
C 1.1 Cognitive behaviour theory Tanya jawab serta diskusi
2.5 Dukungan sosial Keluarga turut serta menemani
pasien saat dilakukan konseling

Materi konseling yang diberikan :


1. Gizi seimbang bagi penderita Jantung
2. Makanan yang dianjurkan dan dibatasi bagi penderita Jantung
3. Pemberian contoh menu yang dapat diaplikasikan
Media yang digunakan : Media cetak Leafleat

4. Koordinasi dengan tim kesehatan lain


Tabel 13. Tabel Koordinasi
Domain Identifikasi masalah
RC.1.3 Kolaborasi dengan Bekolaborasi dengan dokter, perawat,
profesi gizi lain farmasi, dan profesi kesehatan lain
untuk melakukan perawatan kepada
pasien

MONITORING-EVALUASI GIZI
A. Antropometri
Tabel 14. Monitoring dan Evaluasi Antropometri

Indikator Waktu Metode Target pencapaian

Berat Badan 1 bulan Observasi dan Turun 2 kg


penimbangan

B. Biokimia
Tabel 15. Monitoring dan Evaluasi Biokimia

Indikator Waktu Metode Target pencapaian

GDS 7 hari Observasi Mendekati Normal

Cholesterol 3 hari Observasi Normal

Trigliserida 1 minggu Observasi Mendekati Normal

Neutrofil 3 hari Observasi Mendekati Normal

Limfosit 3 hari Observasi Mendekati Normal

Hemoglobin 3 hari Observasi Mendekati Normal

Hemotokrit 3 hari Observasi Mendekati Normal

MCV 3 hari Observasi Mendekati Normal


C. Klinik/Fisik
Tabel 16. Monitoring dan Evaluasi Klinik/Fisik

Indikator Waktu Metode Target pencapaian

suhu 370C 2 hari Observasi Stabil

RR 20 x/menit

Tekanan darah 3 hari Observasi Normal


tinggi 184/96
mmHg

D. Asupan makan
Tabel 17. Monitoring dan Evaluasi Asupan Makan

Indikator Waktu Metode Target pencapaian

Asupan energi 1 hari Comstok dan Sesuai dengan perhitungan


recall 1 x24 kebutuhan
jam

Asupan protein 1 hari Comstok dan 0,8 x kg/BB yaitu sekitar 51,36 gram
recall 1 x24
jam

Asupan lemak 1 hari Comstok dan 20% dari kebutuhan total energyi
recall 1 x24
jam

Asupan KH 1 hari Comstok dan 65% dari kebutuhan total energi


recall 1 x24
jam
E. Pengetahuan gizi
Tabel 18. Monitoring dan Evaluasi Pengetahuan Gizi

Indikator Waktu Metode Target pencapaian

Meningkatnya 10 menit Memberikan Adanya peningkatan


mengenai pertanyaan secara pengetahuan Tn.P tentang
pengetahuan Tn.P langsung terkait pola makan yang baik,variasi
terkait gizi edukasi yang telah makanan yang dkonsumsi
seimbang bagi diberikan
penderita Jantung
DAFTAR PUSTAKA

1. Anies.2016.”Kolesterol & Penyakit Jantung Koroner”.Ar-Ruzz Media: Yogyakarta


2. Dimiati, H.2018.”Jantung dan Malnutrisi Energi Protein”.Syiah Kuala University Press:
Banda Aceh
3. Direktorat Jenderal Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Tidak Menular.2019.”Buku
pedoman Manajemen Penyakit Tidak Menular. Kementerian Kesehatan Republik
Indonesia: Jakarta
4. Fajar, S.2014.”Buku Saku Gizi”.Azura Edisi:2
5. Herawati, F, dkk.2011.”Pedoman Interpretasi Data Klinik”.Kementerian Kesehatan
Republik Indonesia. ResearcGate:.Jakarta
6. Marselina,N.2014.”Gambaran Klinis Pasien Sirosis Hati: Studi Kasus di RSUP Dr
Kariadi Semarang Periode 2010-2012”.Jurnal Media Medika Muda.
7. Purbowati, Anugerah, R.2021.”Buku Blok Gizi Penyakit Tidak Menular”.Fakultas
Kesehatan, Universitas Ngudi Waluyo.
8. Soenardi, T.2008.”100 Resep Hidangan Nikmat Untuk Jantung Sehat”.Yayasan Jantung
Indonesia: Jakarta
9. Soelistijo, S, dkk.2019.”Pengelolaan dan Pencegahan Diabetes Melitus Tipe 2 Dewasa di
Indonesia”.PB PERKENI: Jakarta
10. Suryani. Dkk.2017.”Dietetik Penyakit Tidak Menular”.Kementerian Kesehatan Republik
Indonesia: Jakarta
11. Wiyono,S, dkk.2017.”Penilaian Status Gizi”. Kementerian Kesehatan Republik
Indonesia: Jakarta
LAMPIRAN

Anda mungkin juga menyukai