Translokasi Pada Tumbuhan

Anda mungkin juga menyukai

Anda di halaman 1dari 26

Translokasi Pada Tumbuhan

Translokasi

Translokasi adalah perpindahan bahan terlarut yang dapat terjadi di seluruh bagian tumbuhan.

Translokasi ini membahas yang terjadi pada Floem.

Maka translokasi ini adalah pengangkutan hasil fotosintesis keseluruh bagian tumbuhan melalui floem&
merupakan transportasi simplas karena floem merupakan sel hidup.

Translokasi meliputi gerakan berbagai materi dalam sistem tumbuhan termasuk gas-gas, air,
mineral,karbohidrat terlarut dan hormon.

Seperti halnya pembuluh tapis atau floem yang merupakan jaringan pengangkut pada tumbuhanberpem
buluh (Tracheophyta)
yang berfungsi dalam transportasi hasil fotosintesis, terutama gula sukrosa,dan berbagai metabolit lainn
ya dari daun menuju bagian-
bagian tumbuhan lainnya, seperti batang, akar,bunga, buah, biji, dan umbi. Proses transpor ini disebut s
ebagai translokasi.

Contoh proses pengangkutan bahan makanan dalam tumbuhan (translokasi) melalui pengangkutan hasil
fotosintesis :

Struktur floem :

a.Unsur tapis (sieve elements)

b.Sel penyerta / transfer

c.Sel-sel antara ( intermediary cells)

a). Unsur tapis (sieve elements)


- Bergabung bersama membentuk tabung (pembuluh tapis)
- Banyak terdapat plasmodesmata antara unsur tapis dan sel penyerta
- Tabung tapis yang pecah / retak akan di tambal oleh protein dan kalosa.
b). Sel penyerta / transfer
-
Melakukan dasar fungsi sel bagi anggota tabung tapis, seperti sintesis protein, banyak mitokondriauntu
k sintesis ATP.
-
Plasmodesmata hanya terdapat pada sisi yang melekat dengan unsur tapis saja (tidak/jarang terdapatpl
asmodesmata pada sisi yang berlawanan).
c). Sel-sel antara ( intermediary cells )
- Beberapa tanaman memiliki sel-
sel antara dengan banyak plasmodesmata yang berhubungan dengan sel-
sel parenkim selain dengan unsur tapis.

Arah translokasi dan translokasi fotosintat :

Senyawa karbon hasil fotosintesis di daun di distribusikan keseluruh bagian tanaman melalui jaringanpe
mbuluh khusus yang disebut floem. Proses ini disebut translokasi fotosintat.

Jika pergerakan air dan hara via pembuluh xilem dipicu oleh tekanan negatif (tegangan) sepanjanglintasa
n, translokasi via floem dipicu oleh tekanan hidrostatik positif. Senyawa organik sepertigula, asam amino
, beberapa hormon dan bahkan mRNA di transport dalam floem melalui tabungtapis. Senyawa utama ya
ng di translokasikan dalam floem adalah sukrosa.

Perbedaan transport via floem & transport via xilem:

Floem :

} Berlangsung melalui sel-sel hidup

} Untuk transport senyawa organik

} Pergerakan dua arah

} Lambat/laju aliran maksimum 1 m/jam

Xilem :

} Berlangsung melalui sel-sel mati

} Untuk transport air dan hara (anorganik)

} Pergerakannya searah

} Cepat/laju aliran maksimum 15 m/jam.


Translokasi fotosintat :

Transport
air dan hara terutama berlangsung via xilem, dari akar ke daun (tajuk), sedangkan transportfotosintat ter
jadi dalam pembuluh floem, buktinya yaitu :

1. Pergerakan kulit batang tidak berpengaruh langsung terhadap transport


air, namun gula akanterakumulasi di atas sayatan dan jaringan membengkak, sedangkan jaringan di baw
ah sayatan akan mati.

2. Aplikasi 14CO2 atau 14C-


sukrosa, kemudian visualisasi radioaktif menunjukkan bahwa fotosintatbergerak melalui pembuluh floe
m.

Mekanisme pengangkutan hasil fotosintesis (translokasi) pada floem antara lain sebagai berikut :

§Teori aliran sitoplasma


Translokasi dapat terjadi karena adanya aliran sitoplasma di dalam sel-
sel melalui plasmodesmata.Adanya plasmodesmata memungkinkan pengangkutan hasil fotosintesis sec
ara difusi dari satu selke sel lain.

Teori aliran massa (tekanan ) oleh Erns Munch, 1930


Translokasi terjadi karena adanya perbedaan tekanan osmosis
yang terjadi didalam pembuluh floem antarorgan yaitu daun, batang dan akar. Peningkatan kadar gula di
dalam floem daun akan meningkatkantekanan osmosis daun, sehingga larutan (hasil fotosintesis) akan
mengalir dari daun menuju ke akar.

Faktor-faktor yang mempengaruhi translokasi :

1.Temperatur

2. Cahaya

3. Gradien konsentrasi

4. Hormon
Translokasi adalah perpindahan bahan terlarut yang dapat terjadi di seluruh bagian tumbuhan. Translokasi ini
membahas yang terjadi pada Floem.
Mekanisme dan Pola Translokasi
Sejak lama para ahli fisiologi tumbuhan bermaksud mengukur langsung translokasi dalam system pengangkutan
dengan cara mengikuti pergerakan bahan bertanda. Mula – mula menggunakan zat warna : fluoresein bergerak
dengan mudah dalam sel floem dan masih digunakan sebagai perunut yang efektif. Virus dan herbisida juga pernah
digunakan. Penggunakan fosfor, belerang, klorin, kalsium, stronsium, rubidium, kalium, hydrogen dalam kajian ini,
namun hingga saat ini nuklida radioaktif yang paling penting.
Perunut radioaktif bisa dilacak perjalannya dengan pelacak radiasi yang disentuhkan pada batang atau bagian lain
dari tumbuhan. Metode lainnya adalah autoradiografi. Tumbuhan diletakkan bersinggungan dengan sehelai film sinar
– X selama beberapa hari hingga bulan. Kemudian,film tersebut dikembangkan dan ditemui letak radioaktivitasnya
pada tanaman tersebut.
Model E. Munch di Jerman pada tahun 1926 adalah model pengangkutan floem yang dianut sampai sekarang.
Konsepnya yaitu model aliran – tekanan. Menggunakan dua osmometer. Osmometer yang dilakukan di laboratorium
direndam dalam larutan. Osmometer pertama berisi larutan yang lebih pekat daripada larutan sekitar, osmometer
kedua berisi larutan kurang pekat dari osmometer pertama dan harus lebih pekat dari medium sekelilingnya.
Osmometer pertama dialokasikan dengan daun (sebagai sumber); sedangkan osmometer kedua dialokasikan dengan
organ-organ penerima (sebagai limbung, misal buah, jaringan meristem, dan akar). Perbedaan antara model
osmometer dengan pengangkutan floem yang sesungguhnya terletak pada sumber dan lingbungnya. Pada daun,
bahan terlarut yang telah terangkut segera ditambahkan kembali dari hasil fotosintesis (phloem loading); dan bahan
terlarut yang telah sampai ke limbung akan dikeluarkan dari pembuluh floem (phloem unloading). Dimanfaatkan
untuk pertumbuhan atau ditimbun di organ penampung, misalnya dalam bentuk pati atau lemak. Larutan perendam
pada osmometer setara dengan bagian apoplas tanaman, yakni dinding sel dan pembuluh xylem.
Material Translokasi
Fungsi floem adalah sebagai jaringan translokasi bahan organik yang terutama berisi karbohidrat. Crafts dan Lorenz
(1994) mendapatkan persentase nitrogen (dalam bentuk protein) sebesar 45%. Sebenarnya gula yang menjadi
linarut terbesar yang ditranslokasikan dalam cairan floem. Diantara gula ini, sukrosa yang paling banyak jumlahnya.
Gula lain seperti gula rafinosa : glukosa, rafinosa, stakiosa, dan fruktosa juga ada pada gula alcohol: manitol,
sorbitol, galaktitol, serta mio-inositol.
Tingkat Pergerakan
Diestimasi dengan cara menghitung penambahan berat organ tersebut selama kurun waktu tertentu untuk
mengetahui laju pengangkutan melalui pembuluh floem ke suatu organ. Kemudian diukur luas penampang melintang
dari pembuluh floem. Berdasarkan data tersebut dapat dihitung laju transfer massa (mass transfer rate). Laju
perpindahan masa merupakan jumlah bahan yang melintasi suatu irisan melintang tabung taapis per satuan waktu.
Dikemukakan oleh Alden S. Crafts dan O.Lorenz (dari University of California di Davis) berasumsi bahwa bahan kering
yang diangkut melalui floem mempunyai gravitas spesifik (atau kepadatan) sebesar 1,5 g.cm-3.Nilai ini jika dibagi
dengan laju transfer massa akan diperoleh velositas sebesar 110 mm.jam-1. Tentu saja, bahan yang diangkut dalam
pembuluh floem tidak dalam bentuk kering, tetapi terlarut didalam air. Dengan demikian velositas sesungguhnya
adalah lebih cepat. Potensi osmotik larutan floem yang umum terukur adalah antara -2 Mpa sampai -3 Mpa, yang
setara dengan 20% sampai 30% larutan sukrosa (Sukrosa merupakan bahan terlarut yang dominan pada larutan
floem. Berdasarkan nilai ini, maka volaritas pengangkutan pada pembuluh floem adalah antara 363 sampai 550
mm.jam-1.
Dengan teknik yang lebih maju, pengukuran velositas dapat dilakukan dengan isotop11C dalam bentuk CO2 yang
diberikan pada daun. Isotop ini akan terkandung dalam fotosintat yang akan diangkut melalui pembuluh floem. Pada
2 atau lebih posisi pada batang ditempatkan pendeteksi radiasi dengan jarak yang telah ditetapkan.
Phloem Loading dan Unloading
Proses peningkatan konsentrasi gula pada sel-sel floem yang berada dekat dengan sel-sel fotosintetik pada daun
disebut proses pengisian floem (phloem loading). Berdasarkan pengukuran pada berbagai spesies, terlihat bahwa
potensi osmotik sel-sel mesofil (sekitar -0,8 MPa sampai -1,8 MPa) lebih tinggi dibanding pada pembuluh floem
(antara -2,0 MPa sampai -3,0 MPa). Karena bahan terlarut (sukrosa) pada pembuluh floem lebih tinggi dibanding
pada sel-sel mesofil.
Serapan sukrosa oleh sel peneman floem ini yang dikarenakan oleh sel peneman ini lebih besar dan lebih aktif
dibandingkan sel-sel lain pada jaringan floem dan juga adanya penumbuhan ke dalam (ingrowth) yang menyebabkan
luas permukaan membran sel ini menjadi 3 kali lebih luas. Menyebabkan potensi osmotic sitoplasma sel ini menjadi
turun (lebih negatif) dan ini akan merangsang air untuk masuksecara osmosis kedalam sel ini dari sel-sel mesofil
disekitarnya. Sebagai akibatnya tekanan internal pada sel peneman akan meningkat dan mengakibatkan sukrosa
bergerak masuk ke pembuluh floem secara simplastik melalui plasmodesmata. Masuknya larutan yang mengandung
sukrosa ke pembuluh floem dari sel-sel peneman ini yang mengakibatkan tekanan internal pada pembuluh floem
pada daun lebih tinggi, yang kemudian menjadi faktor pendorong dari aliran larutan floem, berarti pengangkutan
senyawa-senyawa yang terlarut didalamnya.
Proses pengisian floem ini bersifat selektif. Jenis material yang di translokasi seperti gula rafinosa : glukosa, rafinosa,
dan stakiosa juga ada pada gula alcohol: manitol, sorbitol, galaktitol, serta mio-inositol. Fruktosa jarang diangkut
kedalam pembuluh floem. Demikian juga dengan asam amino dan mineral.sifat selektif ini memperkuat argumentasi
bahwa senyawa – senyawa yang akan dimuat kedalam pembuluh floem diserap dari apoplas oleh sel – sel peneman
floem. Sifat selektif ini berkaitan dengan peranan senyawa pembawa pada membran, yang menyangkut pada
senyawa – senyawa tertentu.
Kompetisi antara organ atau jaringan limbung ditentukan oleh laju pengeluaran bahan dari pembuluh floem (phloem
unloading). Limbung yang dapat memanfaatkan hasil terlarut (sukrosa) dari pembuluh floem dan akan berpeluang
besar untuk memperoleh lebih banyak lagi bahan terlarut dari organ sumber. Hal ini disebabkan sukrosa diserap sel –
sel organ limbung dari pembuluh floem, maka potensi air sel – sel limbung tersebut turun. Mengakibatkan air akan
bergerak keluar dari pembuluh floem dan tekanan internal pembuluh floem pada organ atau jaringan limbung akan
turun. Hal ini akan lebih memacu laju pengangkutan dari sumber ke limbung karena perbedaan tekanan internal
yang lebih besar antara kedua ujung pembuluh floem tersebut.

Sumber :
Lakitan, Benyamin.1993. Dasar – Dasar Fisiologi Tumbuhan. PT RajaGrafindo Persada. Jakarta.
Salisbury, Frank B, dan Cleon W Ross. 1995. Fisiologi Tumbuhan Jilid 1. ITB. Bandung
Deskripsi beberapa varietas padi di indonesia

DESKRIPSI PADI SAWAH VARIETAS PANDANWANGI

Asal : Populasi varietas lokal pandanwangi cianjur 1596

Metode seleksi : Balitpa 1644

golongan : berbulu

umur tanaman : 105

Bentuk tanaman : kompak

Tinggi tanamn :85 cm

Anakan produktif : 15-18 batang

Warna kaki : Hijau

Warna batang : Hijau

Warna telinga daun : tidak berwarna

Warna lidah daun : tidak berwarna

Warna helai daun : hijau

Muka daun : kasar

Posisi daun : tegak

Daun bendera : Tegak

Bentuk gabah : Bulat

Warna gabah : kuning mas

kerontokan : tahan

kerebahan : kurang tahan

tekstur nasi : pulen

Bobot seribu butir : 29,7 g


Potensi hasil : 7,4 ton GKG/ha

Rata-rata hasil : 5,7 ton GKG/ha

Ketahanan terhadap

Hama : Rentan terhadap hama Wereng Coklat biotipe 2 dan 3

Penyakit : rentan terhadap penyakit hawar daun bakteri strain 4, rentan


terhadap penyakit tungro

Keterangan : Baik ditanam di Kabupaten Cianjur

Penelitian Pemulia : 1. Dr. Aan A. Daradjat

2. Ir. Suwito, MS

Tim Peneliti : Aan A. Daradjat, Suwito, Mariani P, Hamzah B, Mamat R, Supandi,


Handedi, M.Junaidi, Tuteng DJ, Tansyah, iyus R, Machpudin dan H. Mansyur

Penyusul : 1. Pemerintah Kabupaten Cianjur

2. Dinas Pertanian Cianjur

3. UPTD BPSB TPH Provinsi Jawa Barat

4. Balai Penelitian Tanaman Padi

Lampiran 21. Deskripsi Padi Varietas Bundo Yudo

Nomor Seleksi : B10384-MR-1-8-3

Asal Umur Tanaman : IR66160/Memberamo

Bentuk Tanaman : Padi Sawah

Tinggi Tanaman : 110 Hari

Anakan Produktif : Tegak


Warna Kaki : 110 cm

Warna Batang : 15 – 22 Baytang

Warna Daun Telinga : Hijau

Warna Lidah Daun : Tidak Berwarna

Muka Daun : Kasar

Posisi Daun : Tegak

Daun Bendera : Tegak

Bentuk Gabah : Ramping

Warna Gabah : Kuning Bersih

Kerontokan : Sedang

Kerebahan : Agak Tahan

Tekstur Nasi : Pulen

Berat 1000 Butir : 25 Gram

Kadar Amilosa : 19 %

Potensi Hasil : 8,4 ton/ha

Ketahanan Hama Dan Penyakit : Tahan Terhadap Wereng Coklat dan Tungro

Keterangan : Sesuai untuk sawah irigasi dataran rendah sampai ketinggian 50


m dpl

Pemulia : Adijono Pa, B Suprihatno, soewito T dan Z. Harahap

Tahun :2000

Lampiran 22. Deskripsi Padi Varietas IR 64

Golongan : Cere

Umur Tanaman : 85-115 Hari


Bentuk Tanaman : Tegak

Tinggi Tanaman : 95-100 cm

Anakan Produktif : Banyak

Warna Kaki : Hijau

Warna Batang : Hijau

Warna Daun Telinga : Hijau Pucat

Warna Lidah Daun : Hijau Pucat

Warna Daun : Hijau Muda

Muka Daun : Kasar

Posisi Daun : Tegak

Daun Bendera : Tegak

Bentuk Gabah : Panjang Ramping

Warna Gabah : Kuning Bersih

Kerontokan : Tahan

Kerebahan : Tahan

Tekstur Nasi : Pera

Berat 1000 butir Gabah : 27 Gram

Kadar Amilaso : 24.1 %

Potensi Hasil : 5,07 ton/ha

Ketahanan Hama : Tahan Terhadap Wereng Coklat biotipe 2 dan 3 serta Wereng Coklat

Ketahanan Terhadap Penyakit : Agak Tahan Hawar daun Bakteri Strain 4

Anjuran Tanaman : Dapat di tanam pada penghujan

Lampiran 23. Deskripsi Padi Varietas Ciherang


NO.Pedigree : S3383- Id-pn-41-3-1

Asal : Persilanan IR 18349-53-1-3-1-3/IR 196 61131-3-1//IR 19661-131-3-1-


3///IR 64////IR 64

Golongan : Cere

Umur Tanaman : 115 hari

Bentuk Tanaman : Tegak

Tinggi Tanaman : 107-115 Cm

Anakan Produktif : 14-17 Batang

Warna Kaki : Hijau

Warna Batang : Hijau

Warna Daun Telinga : Putih

Warna Lidah Daun : Putih

Muka Daun : Kasar Sebelah bawah daun

Posisi Daun : Tegak

Daun Bendera : Tegak

Bentuk Gabah : Panjang Ramping

Warna Gabah : Kuning Bersih

Kerontokan : Sedang

Kerebahan : Sedang

Tekstur Nasi : Pulen

Berat 1000 butir Gabah : 27 – 28 Gram

Kadar Amilaso : 23%

Potensi Hasil : 5 – 7 ton/ha

Ketahanan Hama : Tahan Terhadap Wereng Coklat Biotipe 2 dan 3

Ketahanan Terhadap Penyakit : Tahan Terhadap Hawar Daun Bakteri Strain 3 dan 4
Anjuran Tanaman : Cocok di tanam pada penghujan dan kemarau dilokasi dengan
ketinggian tidak melebihi 550 ml dpl

Pemulia : Adijono Pa, B. Suprihatno, Soewito T dan Z. Harahap

Lampiran 24. Deskripsi padi Varietas Tukat Unda

No. Pedigree : IR 68305-8-1

Asal : IR 64+Balimau Putih

Golongan : Cere

Umur Tanaman : 110 Hari

Bentuk Tanaman : Tegak

Tinggi Tanaman : 104 cm

Anakan Produktif : 20 Batang

Warna Kaki : Hijau

Warna Batang : Hijau

Warna Daun Telinga : Tidak Berwarna

Warna Lidah Daun : Tidak Berwarna

Warna Daun : Hijau

Muka Daun : Kasar

Posisi Daun : Tegak

Daun Bendera : Tegak

Bentuk Gabah : Ramping

Warna Gabah : Kuning Jerami

Kerontokan : Mudah Rontok

Kerebahan : Toleran

Tekstur Nasi : Pulen

Berat 1000 butir Gabah : 23,9 Gram


Kadar Amilaso : 24,9 %

Potensi Hasil : 4.0 – 7.0 ton/ha

Ketahanan Hama : Agak tahan terhadap Wereng Coklat Biotipe 3

Ketahanan Terhadap Penyakit : Agak Tahan terhadap hawar Daun bakteri Strain VIII, Tahan Tungro

Anjuran Tanaman : Baik ditanam didaerah endemik penyakit tungro, kusus daerah Bali
dan NTB

Pemulia : Aan A. Daratjad, Abdul Rohim, I. N. Widiarta, I Ng Astika, Suprapto,


Trini S. K. Putu Oka Darmawan, I Gst. Ngr. Gede

Tahun : 2000

Deskripsi varietas.

Nama varietas :Ciherang

kelompok :padi sawah

nomor seleksi :S3383-1d-Pn-41-3-1

asal persilangan :IR18349-53-1-3-1-3/IR19661-131-3- 1//IR19661-131-3-


1///IR64////IR64

golongan :Cere

umur tanaman :116-125 hari

bentuk tanaman :tegak

tinggi tanaman :107-115 cm

Anakan Produktif : 14-17 batang

Warna Kaki : hijau

Warna Batang : hijau

Warna Daun Telinga : putik

Warna Lidah Daun :-

Warna Daun : hijau


Warna Muka Daun : kasar pada sebelah bawah

Posisi Daun : tagak

Daun Bendera : tagak

Bentuk Gabah : panjang ramping

Warna Gabah : kuning bersih

Kerontokan : sedang

Kerebahan : sedang

Tekstur Nasi : pulen

Kadar Amilosa :23%

Berat 1000 butir Gabah :27-28g

Rata-rata produksi :5-8,5 ton/ha

Potensi Hasil :-

Ketahanan Terhadap Hama : tahan terhadap wereng cokelat biotipe 2 dan 3

Ketahanan Terhadap Penyakit : tahan terhadap bakteri hawar daun(HDB) strain 3 dan 4

Anjuran Tanam :cocok ditanam pada musim hujan dan kemarau dengan ketinggian di
bawah 500 m dpl

Pemulia :-

Peneliti :-

Teknisi :tarjat T, Z. A. Simanulang,., E. Sumadi dan Aan A. Daradjat

Dilepas Tahun :2000

Deskripsi Varietas
Nama varietas : Diah Suci

Kelompok :padi sawah

nomor seleksi :OBS-1659/PSJ

asal persilangan :seleksi pedigri dari radiasi benih F1

golongan : cere

umur tanaman :115-120 hari

bentuk tanaman :tegak

tinggi tanaman :110-115 cm

Anakan Produktif : banyak (15-20)

Warna Kaki : hijau

Warna Batang : hijau

Warna Daun Telinga : tidak berwarna

Warna Lidah Daun :-

Warna Daun :-

Warna Muka Daun : kasar

Posisi Daun : tagak

Daun Bendera : tagak

Bentuk Gabah : ramping

Warna Gabah : kuning jerami

Kerontokan : sedang

Kerebahan : tahan

Tekstur Nasi : sangat pulen

Kadar Amilosa :19-20%

Berat 1000 butir Gabah :26-27 g


Rata-rata produksi :9,40 ton/ha gabah kering giling

Potensi Hasil :9,40 ton/ha gabah kering giling

Ketahanan Terhadap Hama : tahan hama wereng cokelat biotipe1, 2 agak tahan biotipe 3

Ketahanan Terhadap Penyakit : tahan penyakit hawar daun strain 3 dan agak tahan strain 4

Anjuran Tanam :cocok ditanam pada lahan dengan ketinggian o-650 m dpl

Pemulia :-

Peneliti :-

Teknisi :-

Dilepas Tahun :2003

Deskripsi varietas

Nama varietas :

Kelompok :padi sawah

nomor seleksi :

asal persilangan :

golongan : cere

umur tanaman :115-120 hari


bentuk tanaman :tegak

tinggi tanaman :110-115 cm

Anakan Produktif : banyak (15-20)

Warna Kaki : hijau

Warna Batang : hijau

Warna Daun Telinga : tidak berwarna

Warna Lidah Daun :-

Warna Daun :-

Warna Muka Daun : kasar

Posisi Daun : tagak

Daun Bendera : tagak

Bentuk Gabah : ramping

Warna Gabah : kuning jerami

Kerontokan : sedang

Kerebahan : tahan

Tekstur Nasi : sangat pulen

Kadar Amilosa :19-20%

Berat 1000 butir Gabah :26-27 g

Rata-rata produksi :9,40 ton/ha gabah kering giling

Potensi Hasil :9,40 ton/ha gabah kering giling

Ketahanan Terhadap Hama : tahan hama wereng cokelat biotipe1, 2 agak tahan biotipe 3

Ketahanan Terhadap Penyakit : tahan penyakit hawar daun strain 3 dan agak tahan strain 4

Anjuran Tanam :cocok ditanam pada lahan dengan ketinggian o-650 m dpl

Pemulia :-

Peneliti :-
Teknisi :-

Dilepas Tahun :2003

PADI SAWAH

IR36

Nomor seleksi : IR2071-625-1-252

Asal persilangan : IR1561-228//

*IR24/O. nivara///CR94-13

Golongan : Cere, kadang-kadang berbulu

Umur tanaman : 110 - 120 hari

Bentuk tanaman : Tegak

Tinggi tanaman : 70 - 80 cm

Anakan produktif : 14 - 19 batang

Warna kaki : Hijau

Warna batang : Hijau muda

Warna telinga daun : Tidak berwarna

Warna lidah daun : Tidak berwarna

Warna daun : Hijau

Muka daun : Kasar

Posisi daun : Tegak

Daun bendera : Tegak

Bentuk gabah : Agak panjang-ramping

Warna gabah : Kuning bersih, ujung gabah sewarna


Kerontokan : Mudah rontok

Kerebahan : Tahan

Tekstur nasi : Pera

Kadar amilosa : 25%

Indeks Glikemik : 45

Bobot 1000 butir : 24 g

Rata-rata hasil : 4,5 t/ha

Potensi hasil : 5,8 t/ha

Ketahanan terhadap

Hama Penyakit : • Tahan wereng coklat biotipe 1, 2

• Tahan wereng hijau

• Tahan terhadap virus kerdil rumput dan

hawar daun bakteri

• Cukup tahan terhadap blas

• Agak rentan terhadap hawar pelepah daun

dan bakteri daun bergaris

Pemulia : Introduksi dari IRRI

Dilepas tahun : 1978Deskripsi Varietas Padi

2 Padi Sawah

CISADANE

Nomor seleksi : B2484B-PN-28-3-MR-1

Asal persilangan : Pelita I-1/B2388

Golongan : Cere, kadang-kadang berbulu

Umur tanaman : 135 - 140 hari

Bentuk tanaman : Tegak


Tinggi tanaman : 105 - 120 cm

Anakan produktif : 15 - 20 batang

Warna kaki : Hijau

Warna batang : Hijau

Warna telinga daun : Tidak berwarna

Warna lidah daun : Tidak berwarna

Warna daun : Hijau

Muka daun : Kasar

Posisi daun : Tegak

Daun bendera : Miring sampai mendatar

Bentuk gabah : Gemuk

Warna gabah : Kuning bersih, ujung gabah sewarna

Kerontokan : Sedang

Kerebahan : Agak tahan

Tekstur nasi : Pulen

Kadar amilosa : 20%

Indeks glikemik : 68

Bobot 1000 butir : 29 g

Rata-rata hasil : 5,0 t/ha

Potensi hasil : 7,0 t/ha

Ketahanan terhadap

Hama Penyakit : • Tahan wereng coklat biotipe 1 dan 2

• Rentan terhadap wereng coklat biotipe 3

• Tahan terhadap hawar daun bakteri

• Rentan terhadap blas dan hawar pelepah


Rentan terhadap virus kerdil hampa dan

virus kerdil rumput

Pemulia : Z. Harahap dan Adiyono P.

Dilepas tahun : 1980 Deskripsi Varietas Padi

Padi Sawah 3

IR42

Nomor seleksi : IR2071-586-5-6-3-4

Asal persilangan : IR2042/CR94-13

Golongan : Cere

Umur tanaman : 135-145 hari

Bentuk tanaman : Tegak

Tinggi tanaman : 90 - 105 cm

Anakan produktif : 20 – 25 batang

Warna kaki : Hijau

Warna batang : Hijau

Warna telinga daun : Tidak berwarna

Warna lidah daun : Tidak berwarna

Warna daun : Hijau tua

Muka daun : Kasar

Posisi daun : Tegak

Daun bendera : Tegak

Bentuk gabah : Ramping

Warna gabah : Kuning bersih, ujung gabah sewarna

Kerontokan : Sedang

Kerebahan : Tahan
Tekstur nasi : Pera

Kadar amilosa : 27%

Indeks Glikemik : 58

Bobot 1000 butir : 23 g

Rata-rata hasil : 5,0 t/ha

Potensi hasil : 7,0 t/ha

Ketahanan terhadap

Hama Penyakit : • Tahan wereng coklat biotipe 1 dan 2

• Rentan wereng coklat biotipe 3

• Tahan terhadap hawar daun bakteri, virus

tungro dan kerdil rumput

• Rentan terhadap hawar pelepah daun

• Toleran terhadap tanah masam

Anjuran tanam : Baik ditanam di lahan sawah irigasi, pasang

surut dan rawa

Pemulia : Introduksi dari IRRI

Dilepas tahun : 1980Deskripsi Varietas Padi

4 Padi Sawah

CISOKAN

Nomor seleksi : B4070D-PN-199-43

Asal persilangan : PB36/Pelita I-1

Golongan : Cere, kadang-kadang berbulu

Umur tanaman : 110 - 120 hari

Bentuk tanaman : Tegak

Tinggi tanaman : 90 – 100 cm


Anakan produktif : 20 - 25 batang

Warna kaki : Hijau

Warna batang : Hijau muda

Warna telinga daun : Tidak berwarna

Warna lidah daun : Tidak berwarna

Warna daun : Hijau

Muka daun : Kasar

Posisi daun : Tegak

Daun bendera : Miring mendatar

Bentuk gabah : Lonjong - sedang

Warna gabah : Kuning bersih

Kerontokan : Sedang

Kerebahan : Sedang

Tekstur nasi : Pera

Kadar amilosa : 26%

Indeks Glikemik : 34

Bobot 1000 butir : 22 g

Rata-rata hasil : 4,5 t/ha

Potensi hasil : 6,0 t/ha

Ketahanan terhadap

Hama Penyakit : • Tahan wereng coklat biotipe 1, 2 dan

rentan wereng coklat biotipe 3

• Agak tahan hawar daun bakteri

Anjuran tanam : Cukup baik sebagai padi sawah di dataran

rendah sampai ketinggian sampai 500 m dpl.


Pemulia : Soewito T, Susanto T.W., Adijono P., dan Z.

Harahap

Dilepas tahun : 1985 Deskripsi Varietas Padi

Padi Sawah 5

IR64

Nomor seleksi : IR18348-36-3-3

Asal persilangan : IR5657/IR2061

Golongan : Cere

Umur tanaman : 110 - 120 hari

Bentuk tanaman : Tegak

Tinggi tanaman : 115 – 126 cm

Anakan produktif : 20 - 35 batang

Warna kaki : Hijau

Warna batang : Hijau

Warna telinga daun : Tidak berwarna

Warna lidah daun : Tidak berwarna

Warna daun : Hijau

Muka daun : Kasar

Posisi daun : Tegak

Daun bendera : Tegak

Bentuk gabah : Ramping, panjang

Warna gabah : Kuning bersih

Kerontokan : Tahan

Kerebahan : Tahan

Tekstur nasi : Pulen


Kadar amilosa : 23%

Indeks Glikemik : 70

Bobot 1000 butir : 24,1 g

Rata-rata hasil : 5,0 t/ha

Potensi hasil : 6,0 t/ha

Ketahanan terhadap

Hama Penyakit : • Tahan wereng coklat biotipe 1, 2 dan agak

tahan wereng coklat biotipe 3

• Agak tahan hawar daun bakteri strain IV

• Tahan virus kerdil rumput

Anjuran tanam : Baik ditanam di lahan sawah irigasi dataran

rendah sampai sedang

Pemulia : Introduksi dari IRRI

Dilepas tahun : 1986Deskripsi Varietas Padi

6 Padi Sawah

CILIWUNG

Nomor seleksi : B4183B-PN-33-6-1-2

Asal persilangan : IR38//

*Pelita I-1/IR4744-128-4-1-2

Golongan : Cere

Umur tanaman : 117 - 125 hari

Bentuk tanaman : Tegak

Tinggi tanaman : 114 - 124 cm

Anakan produktif : 18 - 25 batang


Warna kaki : Hijau

Warna batang : Hijau

Warna telinga daun : Tidak berwarna

Warna lidah daun : Tidak berwarna

Warna daun : Hijau tua

Muka daun : Kasar

Posisi daun : Tegak

Daun bendera : Miring sampai tegak

Bentuk gabah : Sedang sampai ramping

Warna gabah : Kuning bersih

Kerontokan : Sedang

Kerebahan : Tahan

Tekstur nasi : Pulen

Kadar amilosa : 22%

Indeks Glikemik : 86

Bobot 1000 butir : 23 g

Rata-rata hasil : 4,8 t/ha

Potensi hasil : 6,5 t/ha

Ketahanan terhadap

Hama Penyakit : • Tahan wereng coklat biotipe 1, 2 dan

rentan wereng coklat biotipe 3

• Agak tahan terhadap hawar daun bakteri

strain IV

Anjuran tanam : Baik ditanam di lahan irigasi berelevasi

rendah sampai 550 m dpl


Pemulia : I. Sahi, Taryat T., dan H. Maknun

Dilepas tahun : 1988

Anda mungkin juga menyukai