Anda di halaman 1dari 2

Strategi Pelaksanaan Pada Pasien Perilaku Kekerasan

SP 2 pasien : membantu pasien latihan mengendalikan perilaku


kekerasan dengan cara fisik kedua ( evaluasi latihan napas dalam, latihan
mengendalikan perilaku kekerasan dengan cara fisik kedua (pukul kasur
dan bantal), menyusun jadwal kegiatan harian cara kedua)

Komunikasi SP 2 :

1. Tahap Orientasi
Salam terapeutik : “Selamat pagi ibu. Apakah ibu masih ingat
dengan saya? sesuai janji saya kemarin saya datang lagi.”
“bagaimana perasaan ibu pagi ini? Apakah ada yang menyebabkan
ibu marah?
“baik, sekarang kita akan belajar cara mengendalikan perasaan
marah dengan kegiatan fisik untuk cara yang kedua.”
“Mau berapa lama? Bagaimana kalau 20 menit?”
“Dimana kita bicara? Bagaimana kalau disini saja?”
2. Tahap Kerja
“kalau ada yang membuat ibu marah dan muncul perasaan kesal,
berdebar-debar, mata melotot, selain napas dalam, ibu dapat
memukul kasur dan bantal.”
“sekarang, mari kita latihan memukul kasur dan bantal. Dimana
kamar ibu? Jadi nanti kalau ibu kesal dan ingin marah, langsung
kekamar dan lampiaskan kemarahan tersebut dengan memukul
kasur dan bantal. Nah, coba ibu lakukan, pukul kasur dan bantal.
Ya, bagus sekali ibu melakukannya!”
“kekesalan lampiaskan kekasur atau bantal.”
“nah, cara ini pun dapat dilakukan secara rutin jika adaperasaan
marah. Kemuadian jangan lupa merapikan tempat tidurnya.”
3. Tahap Terminasi
“bagaimana perasaan ibu setelah latihan cara menyalurkan marah
tadi?”
“ada berapa cara yang sudah kita latih, coba ibu sebutkan lagi.
Bagus!”
“mari kita masukkan kedalam jadwal kegiatan sehari-hari ibu,
pukuol berapa ibu mau mempraktikan memukulkasur/bantal?
Bagaimana kalau setiap bangun tidur? Baik, jadi jam 5 pagi dan
jam 3 sore. Lalu, kalau ada keinginan marah sewaktu-waktu
gunakan kedua cara tadi ya ibu.”
“besok jam 10 pagi, kita ketemu lagi kita akan latihan cara
mengendalikan marah dengan belajar bicara yang baik. sampai
jumpa.”

Anda mungkin juga menyukai