Anda di halaman 1dari 9

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar belakang
Hampir semua lembaga dalam pendekatannya banyak
menggunakan kajian SWOT. Hal tersebut dilakukan oleh semua lembaga
untuk mengkaji kekuatan dan kelemahan pada lembaga tersebut, sebelum
menentukan tujuan dan menggariskan tindakan pencapaian tujuan, yang
merupakan konsekuensi logis yang perlu ditempuh supaya lancar didalam
operasinya.
Analisis SWOT (Strengths, Weaknesses ,Opportunity ,and Treatened) ,
telah menjadi salah satu alat yang berguna dalam dunia industri . Namun
demikian tidak menutup kemungkinan untuk digunakan sebagai aplikasi
alat bantu pembuatan keputusan dalam pengenalan program –program
baru dilembaga pendidikan kejuruan.
SWOT adalah teknik yang sederhana , mudah dipahami dan juga bisa
digunakan dalam merumuskan strategi-strategi dan kebijakan –kebijakan
untuk pengelolaan , sehingga SWOT disini tidak mempunyai akhir ,artinya
akan selalu berubah sesuai tuntutan zaman.
B. Tujuan
1. Mampu mengetahui pengertian SWOT.
2. Mampu menganalisa dengan menggunakan analisis SWOT.
BAB II

TINJAUAN TEORITIS

A. Pengertian Analisis SWOT


Analisis SWOT adalah bentuk analisis situasi dan kondisi yang
bersifat deskriptif (memberi gambaran). Analisis ini menempatkan situasi
dan kondisi sebagai faktor masukan, yang kemudian dikelompokkan
menurut kontribusinya masing-masing.
Analisis SWOT adalah metode perencanaan strategis yang
digunakan untuk mengevaluasi kekuatan, kelemahan, peluang dan
ancaman dalam suatu organisasi layanan keperawatan. Analisis SWOT
dapat juga dartikan sebagai salah satu metode untuk menggambarkan
kondisi dan mengevaluasi suatu masalah yang sedang atau yang mungkin
akan dihadapi oleh organisasi, yang berdasarkan faktor internal (dalam ),
dan faktor eksternal (luar), yang terbagi atas empat komponen dasar
berikut :
1. Strength adalah situasi atau kondisi yang merupakan kekuatan dari
keperawatan atau program layanan asuhan keperawatan pada saat
ini.
2. Weakness adalah situasi atau kondisi yang merupakan kelemahan
dari keperawatan atau program layanan assuhan keperawatan pada
saat ini.
3. Opportunity adalah situasi atau kondisi yang merupakan peluang
diluar keperawatan dan memberikan peluang di luar keperawatan
dan memberikan peluang berkembang bagi layanan keperawatan di
masa depan.
4. Threat adalah situasi yang merupakan ancaman bagi keperawatan
yang dating dari luar organisasi dan dapat mengancam eksistensi
layanan keperawatan di masa depan.
Selain empat komponen dasar analisis SWOT ini, berkembang
pula beberapa subkomponen hasil proses analisis yang jumlahnya
bergantung pada kondisi organisasi. Terdapat dua model analisis SWOT
yang umum digunakan dalam melakukan analisis situasi, yaitu :

1. Model kuantitatif. Suatu asumsi dasar dari model ini adalah kondisi
yang berpasangan antara S dan W serta O dan T. kondisi
berpasangan ini terjadi karena di asumsikan bahwa dalam setiap
kekuatan, selalu ada kelemahan yang tersembunyi dan dari setiap
kesempatan yang terbuka, selalu ada ancaman yang harus
diwaspadai.
2. Model kualitatif. Urut-urutan dalam analisis SWOT kualitatif,
tidak berbeda jauh dengan urut-urutan model kuantitatif. Perbedaan
besar diantara keduanya adalah pada saat pembuatan subkomponen
dari masing-masing komponen. Pada model kualitatif,
subkomponen pada masing-masing komponen (S-W-O-T) adalah
berdiri bebas dan tidak memiliki hubungan satu sama lain.
B. Analisis SWOT di Ruang Keperawatan Anak
1. Ketenagaan dan pasien (M1) dan sarana prasarana (M2)
a. Faktor internal.
1) Strength :
a) SDM terdiri dari S1( 4 orang), D3 (11 orang), cleaning
service (2 orang)
b) Terdapat standar asuhan keperawatan.
c) Memiliki visi dan misi keperawatan anak.
d) Tersedia sarana dan prasarana untuk pasien dan tenaga
perawat
e) Sudah ada pembagian tugas .
f) Terdapat kerja sama yang baik.
2) Weakness :
a) Belum ada system pengembangan staff berupa pelatihan
dan hampir semua perawat belum mengikuti pelatihan
keperawatan anak.
b) Kualitas tenaga belum memenuhi kualifikasi.
c) Standar asuhan keperawatan belum dijalankan secara
optimal.
d) Komunikasi antara perawat dan pasien belum optimal.
b. Faktor eksternal
1) Oppurtunity :
a) Terbukanya kesempatan untuk melanjutkan pendidikan
pada program yang lebih tinggi.
b) Adanya kesempatan untuk mengembangkan ilmu
pengetahuan melalui seminar dan kursus.
2) Threat :
a) Adanya tuntutan tinggi dari masyarakat untuk
mendapatkan pelayanan yang lebih profesional.
b) Makin tingginya kesadaran masyarakat akan hukum.
c) Persaingan antar RS yang semakin kuat.
d) Adanya tuntutan yang tinggi dari masyarakat untuk
melengkapi srana dan prasarana
2. Metode MPKP (M3)
a. Faktor Internal
1) Strength
a) Sudah ada model asuhan keperawatan yang
digunakan yaitu metode tim
b) Model yang digunakan sesuai dengan visi dan misi
ruangan
c) Model yang digunakan cukup efisien
d) Memiliki standar asuhan keperawatan
e) Kepala ruangan yang mendukung kegiatan
2) Weakness
a) Kurangnya kemampuan perawat dalam pelaksanaan
model yang ada
b) Kualitas tenaga belum memenuhi kualifikasi
standar professional
c) MPKP belum dilaksanakan secara optimal
d) Pendokumentasian proses keperawatan belum
optimal
b. Faktor Eksternal
3) Opportunity
a) Kepercayaan dari pasien dan masyarakat cukup
baik
b) Adanya kerjasama dengan institusi pendidikan
keperawatan
4) Threatened
a) Persaingan antar rumah sakit yang semakin kuat
b) Tuntutan masyarakat akan pelayanan yang
maksimal
c) Kebebasan pers mengakibatkan memudahkan
penyebaran informasi di dalam ruangan ke
masyarakat.
3. Sentralisasi obat
a. Factor internal
1. Strength
a) Di ruangan tersebut ada tempat khusus obat
b) Adanya apotik dan kefarmasian dalam RS.
c) Sebagian besar perawat pernah berwenang mengurusi
sentralisasi obat
2. Weakness
a) Pelaksanaan sentralisasi obat belum optimal
b) Alat – alat kesehatan hanya sebagian ada dengan jumlah
terbatas
c) Waktu sentralisasi obat untuk sampai ke pasien belum
optimal
d) .
b. Factor eksternal
1. Opportunity
a) Banyak perusahaan obat-obatan yang menyalurkan
obat-obatannya diRS
2. Threatened
a) Adanya tuntutan akan pelayanan yang professional.
b) Kurangnya kepercayaan pasien terhadap sentralisasi
obat
4. Overan
a. Faktor internal
1. Strength
a) Overan pasien sudah dilaksanakan 100%
b) Diikuti oleh semua perawat yang telah dan akan dinas
c) Adanya klarifikasi, tanya jawab, dan validasi terhadap
semua yang di overkan
d) Ada buku khusus untuk pelaporan overan
e) Setelah dilaporkan, laporan ditandatangani oleh yang
bersangkutan
2. Weakness
a) Isi materi overan belum terfokus pada masalah
keperawatan
b) Perawat kurang disiplin waktu overan
c) Masalah keperawatan lebih focus pada diagnosis medis
d) Banyaknya pasien yang harus di laporkan
b. Faktor eksternal
1. Opportunity
a) Adanya masalah klien dengan penyakit kronis dan
komplikasi
b) Sarana dan prasarana cukup tersedia
2. Threatened
a) Adanya tuntutan yang lebih tinggi dari masyarakat
untuk mendapatkan pelayanan yang lebih professional
b) Adanya kesadaran masyarakat tentang tanggung jawab
dan tanggung gugat perawat sebagai pemberi asuhan
keperawatan
5. Ronde Keperawatan
a. Faktor internal
1. Strength
a) Ruangan mendukung adanya kegiatan ronde
keperawatan
b) Adanya kasus yang memerlukan perhatian khusus oleh
perawat dan kepala ruangan
c) Adanya sarana dan prasarana yang memadai
2. Weakness
a) Tidak semua perawat hadir tepat waktu pada saat ronde
keperawatan dilaksanakan
b) Proses ronde keperawatan belum dilakukan secara
optimal
b. Faktor eksternal
1. Opportunity
a) Adanya masalah klien dengan penyakit kronis dan
komplikasi
b) Adanya kerja sama yang baik antara mahasiswa dengan
perawat klinik
c) Sarana dan prasarana cukup tersedia
d) Adanya pengawasan ronde keperawatan dari kepala
ruangan dan ketua tim
2. Threatened
a) Adanya tuntutan yang lebih tinggi dari pasien untuk
mendapatkan pelayanan yang lebih professional
b) Adanya kesadaran masyarakat tentang tanggung jawab
dan tanggung gugat perawat sebagai pemberi asuhan
keperawatan
6. Discharge Planning
a. Faktor internal
1. Strength
a) Memberikan pendidikan kepada pasien dan keluarga
saat akan pulang
b) Perawat menggunakan bahasa Indonesia saat
melakukan perencanaan pulang
c) Adanya pemahaman tentang perencanaan pulang oleh
perawat
2. Weakness
a) Pelaksanaan perencanaan pulang belum optimal
b) Tidak tersedianya brosur/leaflet untuk pasien saat
melakukan perencanaan pulang
c) Belum optimalnya pendokumentasian perencanaan
pulang
b. Faktor eksternal
1. Opportunity
a) Kemauan pasien/keluarga terhadap anjuran perawat
2. Threatened
a) Adanya tuntutan masyarakat untuk mendapatkan
pelayanan keperawatan yang professional
b) Makin tingginya kesadaran masyarakat akan pentingnya
kesehatan
7. Dokumentasi.
a. Faktor internal.
1) Strength :
a) Sudah ada sistem pendokumentasian.
b) Format pengkajian sudah ada dan dapat memudahkan
perawat dalam pengkajian dan pengisiannya
c) Kepala ruangan mendukung kegiatan
d) Terdapat administrasi penunjang
2) Weakness :
a) Pendokumentasian yang dilakukan belum secara
optimal.
b) Catatan keperawatan kurang berkesinambuangan dan
kurang lengkap
a. Faktor eksternal.
3) Oppurtunity :
a) Tersedianya buku ,fasilitas dan pelatihan-pelatihan
yang mendukung sistem pendokumentasian yang baik.
b) Peluang perawat untuk meningkatkan pendidikan
(pengembangan SDM)
4) Threat :
a) Tuntutan hukum dapat menjerat jika
pendokumentasiannya tidak tepat.
b) Adanya tuntutan yang lebih tinggi dari masyarakat
untuk mendapatkan pelayanan yang lebih professional

STRATEGI PEMECAHAN MASALAH

a. Peningkatan SDM melalui jenjang pendidikan lebih tinggi


pelatihan.
b. Peningkatan kualitas pelayanan.
c. Pemberian latihan dan bimbingan
d. Pemberian reward untuk meningkatkan pelayanan.
e. Pengadaan alat serta sarana prasarana yang mendukung asuhan
keperawatan.

Anda mungkin juga menyukai