Anda di halaman 1dari 9

FISIKA ATOM DAN INTI

“ Teori Atom Dalton,Thomson,Rutherford, dan Bohr “

DisusunOleh:

Nama : Eva Novrianti Boangmanalu


Nim : A1C318079
Kelas : Reguler C 2018

Dosen Pengampu: Haerul Pathoni, S.Pd., M.PFis.

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN FISIKA

JURUSAN PENDIDIKAN MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS JAMBI

2021
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Salah satu konsep ilmiah yang paling tua adalah mengungkapkan bahwa semua benda
dapat dipecahkan menjadi partikel-partikel yang dapat dibagi lebih lanjut. Istilah atom
pertama dikemukakan oleh filsuf Yunani bernama Demokritus dengan istilah "atomos" yang
artinya tidak dapat dibagi. Kemudian oleh Dalton. Partikel dari suatu material yang tidak
dapat dipecah lagi dengan metode konvensional dinamakan atom. Pertama kali istilah atom
diajukan oleh Democritus dan dipopulerkan kembali oleh Dalton Teori Atom Dalton. Pada
perkembangan selanjutnya diketahui materi bahwa memiliki sifat listrik yang dikemukakan
oleh Faraday, memberi gagasan bahwa atom juga dapat memiliki sifat listrik, dimana
muatan positif dan negatif tersebar secara merata di seluruh pemukaan atom (seperti roti
kismis).
Gagasan ini dikemukakan oleh Thomson melalui Model Atom Thomson. Dengan
dikemukakannya unsur-unsur radioaktif dan sifat keradioaktifan unsur, para pakar
melakukan berbagai manuver percobaan dengan unsur-unsur radioaktif. Menurut Dalton.
atom statis sebagai bola kaku yang tidak dapat diurai lagi menjadi partikel- partikel yang
lebih kecil. Namun berdasarkan hasil temuan dari penelitian dibuktikan bahwa ternyata
atom masih memiliki partikel-partikel dasar yang lebih kecil pembentuk atom tersebut yaitu
elektron, proton, dan neutron. Untuk melihat lebih jelas tentang struktur atom, maka dalam
tulisan ini dibahas tentang pertikel dasar atom, perkembangan teori atom, tata bahasa, dan
sifat atom.
Kemudian Rutherford melakukan eksperimen menembakkan partikel α . Partikel
bermuatan positif pada lempeng emas tipis. Ia menemukan bahwa sebagian besar partikel-
partikel α tersebut menembus melewati lempeng emas, namun ada sebagian yang
mengalami pembelokan bahkan terpantulkan. Hal ini mengacu pada kesimpulan model atom
Rutherford: model inti, di mana dalam atom yang sebagian besar merupakan ruang kosong
terdapat inti yang padat pejal dan masif bermuatan positif yang disebut sebagai inti atom;
dan elektron-elektron bermuatan negatif yang mengitari inti atom.
Sedangkan Model atom Bohr menyatakan bahwa elektron-elektron bermuatan negatif
bergerak mengelilingi inti atom bermuatan positif pada jarak tertentu yang berbeda-beda
seperti orbit planet-planet mengitari matahari. Oleh karena itu, model atom Bohr disebut
juga model tata surya

1.2 Rumusan Masalah


1. Bagaimana percobaan yang dilakukan Dalton, Thomson, Rutherport, dan Borh sehingga
menghasilkan sebuah Teori?

1.3 Tujuan
Adapun Tujuan dari penulisan ini yaitu :
1. Agar dapat mengetahui percobaan yang dilakukan Dalton, Thomson, Rutherport, dan
Borh sehingga menghasilkan sebuah Teori?
BAB II
ISI

2.1 Teori Atom Dalton

Orang yang dapat kita kaitkan, terutama dengan teori asal atom adalah guru besar kimia
sekolah Inggris yang bernama John Dalton (1776–1844). Ada dua percobaan yang
mendasari teori atom Dalton. Dasar percobaan yang pertama adalah penemuan tentang
sistem pembakaran dan proses yang berkaitan; yang dilakukan oleh Antoine Lavoisier
(1743–1794). Dalam proses pembakaran oksigen dari lingkungan bergabung dengan benda
yang mengalami perubahan. Dalam percobaannya 4 merkuri cair bergabung dengan oksigen
membentuk merkuri oksida yang berwarma merah. Lavoisier menemukan hukum kekalan
massa: total massa dari benda yang ada setelah reaksi kimia adalah sama seperti sebelum
reaksi berlangsung.

Hukum kedua adalah hukum perbandingan tetap (juga dikenal sebagai hukum
perbandingan pendapat). Senyawa kimia, tidak peduli dari mana asalnya atau caranya
dibuat, selalu mempunyai komposisi yang sama, yaitu perbandingan-perbandingan massa
yang sama dari unsur-unsur pembentuknya. Misalnya, pada tahun 1799, Joseph Proust
(1754-1826) menemukan bahwa karbonat, apakah berasal dari alam atau buatan dalam
laboratorium, mempunyai komposisi tertentu. Contoh lain adalah potongan logam
magnesium dengan gas oksigen menjadi bubuk putih, magnesium oksida
( Sastrohamidjojo,2018:4-5).

Menurut Rahayu,(2016:4), ada beberapa konsep atom menurut Dalton:

1 Unsur-unsur terdiri dari partikel-partikel yang luar biasa kecil yang tidak dapat dibagi
kembali (disebut atom). Dalam reaksi kimia, mereka tidak dapat diciptakan, dihancurkan
atau diubah menjadi jenis yang lain.

2 Semua atom dalam kategori yang sama dan oleh karena itu memiliki sifat-sifat yang serupa;
seperti massa dan ukuran.
3 Atom dari unsur-unsur yang berbeda jenis memiliki sifat yang berbeda pula.
4 Senyawa dapat dibentuk ketika lebih dari 1 jenis gabungan.
5 Atom-atom dari 2 unsur atau lebih dapat direaksi kan dalam perbandingan-perbandingan
yang berbeda untuk menghasilkan lebih dari 1 jenis senyawa.
2.2 Teori Atom Thomson
Pada tahun 1897, J.J. Thomson melalui penelitiannya dengan menggunakan sinar katoda,
berhasil menemukan muatan negatif atau elektron sebagai partikel dasar. Temuan ini
menggagalkan teori yang menyebutkan bahwa atom adalah partikel yang tidak dapat
dipecah lagi. Thomson percaya bahwa berita populer secara merata di seluruh ruang positif
yang mengatur agar sebuah atom tetap netral. Apabila suatu tabung vakum dengan dua
elektroda dan mengandung gas sedikit mendapat tegangan listrik dari luar, maka akan terjadi
arus partikel dari elektroda negatif, atau katoda, ke elektroda positif, atau anoda, Arus
katoda ini merupakan arus electron. Muatan elektron adalah negatif dan besarnya 1.602 x
10 C / kg. ternyata nilai perbandingan e / m. saja tidak cukup untuk mengetahui sifat
electron, sehingga harus dicari cara menentukan muatan electron bebas.
Thomson menduga bahwa ruang positif tersebut merupakan sebuah muatan positif atau
proton. Kemudian, dia menyatakan bahwa sebuah atom ditentukan oleh proton. Dengan
ditemukannya elektron oleh Thomson, telah membuka jalan bagi penelitian yang lebih
mendalam tentang atom dan partikel- partikel dasar. Pada tahun 1909, Ernest Rutherford
(1871-1937) melakukan penelitian untuk mencari tahu lebih dalam tentang atom. Dia
menemukan bahwa proton dan partikel lainnya dari atom sebagian besar terkonsentrasi di
dalam sebuah inti atau nukleus. Inti atom tersebut terletak di pusat atom dengan ruang
kosong di sekitarnya. Kemudian, Rutherford menganggap bahwa elektron bergerak inti
atom yang bermuatan positif karena elektrostatik, seperti planet gaya matahari (Istiyono,
2008:6).
Thomson memperbaiki kelemahan dari teori atom Dalton dan mengemukakan teori
atomnya yang dikenal sebagai Teori Atom Thomson. Pada tahun 1904, J. J Thomson
mengemukakan suatu model atom yang berbeda dengan teori atom Dalton. Menurut
Thomson, atom adalah bola padat dan muatan positif yang terbagi rata ke seluruh atom,
Muatan ini dinetralkan oleh elektron-elektron yang juga tersebar mengelilingi atom. Model
atom Thomson disebut juga sebagai model puddding Thomson atau model roti kismis.
Model atom Thomson memiliki kelemahan yaitu belum ada bagian-bagian atom atau
dengan kata lain tidak ada pemisahan antara elektron dan proton, karena tersebar merata ke
seluruh atom (Suyahni, 2017 : 10).

2.3 Teori Atom Rutherford


Ernest Rutherford (1871 1937). ilmuwan Inggris bersama dua orang asistennya Geiger
dan Marsden pada tahun 1911, kebenaran model atom Thomson. Mereka melakukan
percobaan dengan menembakkan sinar alfa melalui celah celah timbal dan ditumbukkan
dengan lempeng emas tipis yang berukuran 0,01 mm. Untuk partikel alfa yang keluar dari
lempeng emas, dipasang layar yang berlapis seng sulfida. Apabila partikel yang
bertumbukkan dengan lempeng ini maka akan menyebabkan nyala sekilas atau fluoresensi
yang dapat terlihat secara jelas (Parning,2007:56).
Hasil pengamatan Rutherford dinyatakan sebagai berikut:
1) Sebagian besar sinar dapat menembus lempeng emas dengan lurus, hal ini terjadi karena
tidak oleh elektron-elektron. Karena sebagian besar bagian atom merupakan ruang kosong.
2) Sebagian kecil sinar yang dibelokkan, karena lintasannya dekat dengan inti atom,
sehingga terlihat oleh gaya tolak inti atom. Karena inti atom bermuatan positif.
3) Sedikit sekali sinar yang dipantulkan kembali sebab tepat bertumbukkan dengan inti
atom.
Karena massa atom terpusatkan pada inti atom. Dengan fakta seperti itu, Rutherford
membuat teori atom, sebagai berikut:
1. Muatan positif berkumpul pada suatu titik di tengah-tengah atom yang disebut inti atom.
2. Muatan negatif (elektron) berada di luar inti atom dan bergerak seperti di lintasannya
planet- planet matahari pada sistem tata surya.
Kelebihan Model Atom Rutherford
1. Bahwa atom memiliki inti atom yang bermuatan positif dan disekelilingnya terdapat
elektron yang mengelilinya.
2. Dapat menerangkan fenomena penghamburan partikel alfa oleh selaput tipis emas
3. Jari-jari inti atom dan jari-jari atom sudah dapat ditemukan
4. Sudah dapat menerangkan atau menentukan bentuk lintasan electron yang mengelilingi
inti atom.
5. Dapat menggambarkan gerak electron disekitar inti
Kelemahan Atom Rutherfor Ada dua kelemahan pada model atom Rutherford.
Kelemahan pertama, yaitu: elektron yang bemuatan negatif bergerak mengambil inti atom
yang bemuatan positif mendapatkan percepatan ke arah inti atom karena pengaruh gaya tarik
inti atom. Kelemahan kedua, model atom Rutherford tidak dapat menjelaskan spektrum
garis
2.4 Teori Atom Bohr
Pada tahun 1913, pakar fisika Denmark bernama Neils Bohr memperbaiki kegagalan
atom Rutherford melalui percobaannya tentang spektrum atom hidrogen, Percobaannya
berhasil memberikan gambaran keadaan elektron dalam daerah disekitar atom. Hasil
percobaan Bohr adalah elektron-elektron inti yang terdiri dari Proton dan Neutron pada
lintasan-lintasan tertentu yang disebut kulit elektron atau tingkat energy. Penjelasan Bohr
tentang atom hidrogen bergabung antara teori klasik dari Rutherford dan teori kuantum dari
Planck, lamaran dengan empat postulat, sebagai berikut: Hanya ada seperangkat orbit
tertentu yang diizinkan bagi satu elektron dalam atom hidrogen. Orbit ini dikenal sebagai
keadaan gerak stasioner (menetap) elektron dan wilayah lintasan melingkar disekeliling inti,
Selama elektron berada dalam lintasan stasioner, energi elektron tetap sehingga tidak ada
energi dalam bentuk radiasi yang dipancarkan maupun diserap
Bohr menyatakan bahwa elektron-elektron hanya terdampar orbit-orbit tertentu disekitar
atom, yung masing-masing terkait sejumlah energi dari suatu nilai kuantum dasar, (John
Gribbin, 2002)" Model Bohr dari atom hidrogen menggambarkan elektron-elektron
bermuatan negatif mengorbit pada kulit atom dalam lintasan tertertu inti atom yang
bermuatan positif. Ketika elektron meloncat dari satu orbit ke orbit lainnya yang selalu
sesuai dengan pemancaran atau penyerapan sejumlah energi elektromagnetik hf. Menurut
Bohr "Ada aturan fisika kuantum yang hanya memberikan beberapa elektronika tertentu
dalam tiap orbit. Hanya ada ruang untuk dua elektron dalam orbit terdekat dari inti."
(Syukri,1999:28).
Elektron hanya dapat berpindah dari satu lintasan stasioner ke lintasan stasioner lain.
Pada peralihan ini, sejumlah energi tertentu terlibat, besar sesuai dengan persamaan planck,
AE = hv. Lintasan stasioner yang dibolehkan memilki besaran dengan sifat-sifat tertentu,
terutama sifat yang disebut momentum sudut. Besarnya sudut momentum merupakan
kelipatan dari h / 21 atau nh / 2n. dengan n adalah bilangan bulat dan h tetapan planck.
Menurut model atom bohr, elektron-elektron pada lintasan-lintasan tertentu yang disebut
kulit electron atau tingkat energy. Tingkat energi paling rendah adalah kulit elektron yang
terletak paling dalam, semakin besar nomor kulitnya dan semakin tinggi tingkat energinya.
Kelemahannya yaitu Model atom ini tidak bisa menjelaskan spektrum wama dari atom
beretektron banyak (Khery,2019:21-23).

BAB III

PENUTUP

3.1 Kesimpulan

Adapun Kesimpulan dari penulisan ini yaitu :

1. Teori yang dihasilkan dari percobaan yang dilakukan oleh Jhon Dalton ” Unsur-unsur
terdiri dari partikel-partikel yang luar biasa kecil yang tidak dapat dibagi kembali
(disebut atom) “.
2. Teori yang dihasilkan dari percobaan yang dilakukan oleh JJ.Thomson “ Atom adalah
bola padat dan muatan positif yang terbagi rata ke seluruh atom, Muatan ini dinetralkan
oleh elektron-elektron yang juga tersebar mengelilingi atom. Model atom Thomson
disebut juga sebagai model roti kismis “.
3. Teori yang dihasilkan dari percobaan yang dilakukan oleh Ernest Rutherfotd “ Atom
terdiri dari inti bermuatan positif yang merupakan terpusatnya massa, di sekitar inti
terdapat elektron yang mengelilingi inti dalam ruang hampa “.
4. Teori yang dihasilkan dari percobaan yang dilakukan Bohr “ Atom hidrogen
menggambarkan elektron-elektron bermuatan negatif mengorbit pada kulit atom dalam
lintasan tertertu inti atom yang bermuatan positif “.
DAFTAR PUSTAKA

Khery, Yusran. 2019. KIMIA UMUM Atom, Molekul, dan Sifat Zat. Yogyakarta : Deepublish
Publisher.
Parning, Horale Tiopan. 2007. KIMIA. KDT : Yudhistira
Rahayu,Iman. 2016. Praktis Belajar KIMIA. Jakarta : Erlangga
Sastrohamidjojo, Hardjono. 2018. KIMIA DASAR. UGM : Gadjah Mada University Press
Suyahni, Enik. 2017. Cepat Menguasai Soal Kimia. Jakarta : PT Bumi Aksara
Syukri,S. 1999. Kimia Dasar. Jilid 1. ITB : Bandung

Anda mungkin juga menyukai