Anda di halaman 1dari 5

JIKP©JURNAL ILMIAH KESEHATAN PENCERAH

PENGARUH SENAM LANSIA TERHADAP PENURUNAN TEKANAN


DARAH PADA LANSIA YANG MENGALAMI HIPERTENSI

Asnuddin

Program Studi Profesi Ners STIKES Muhammadiyah Sidrap

Alamat Korespondensi: asnuddin20@gmail.com/085299267572

ABSTRAK
Tekanan darah akan meningkat setelah umur 45 tahun ke atas, dinding arteri
akan mengalami penebalan oleh adanya penumpukan zat kolagen pada lapisan otot, sehingga
pembuluh darah akan berangsur-angsur menyempit menjadi kaku. Senam lansia merupakan
olahraga ringan dan mudah dilakukan, tidak memberatkan, yang diterapkan pada lansia.
Tujuan penelit ian ini untuk mengetahui pengaruh senam lansia terhadap penurunan tekanan
darah pada lansia yang mengalami hipertensi di kecamatan Watang Pulu. Desain yang
digunakan dalam penelit ian ini adalah ”Quasi experimental pre-post test” dengan intervensi
senam lansia. Analisis data univariat dan analisis bivariat, dan statistik Paired T test. Dengan
tingkat kemaknaan a=0,05. Ada rata-rata skor Tekana Darah sebelum di berikan Senam Lansia
pada klien Hipertensi di Posyandu Cenrana Tahun 2017. Dengan nilai minimum 112, maximum
117, nilai mean 1,42, dan nilai Standar Deviasi 18,19.Ada rata-rata skor Tekana Darah setelah di
berikan Senam Lansia pada klien Hipertensi di Posyandu Cenrana Tahun 2017. Dengan nilai
minimum 115, maximum 162, nilai mean1,32, dan nilai standar deviasi 14,76.Ada selisih skor
Tekanan Darah sebelum dan setelah diberikan di berikan Senam Lansia pada klien Hipertensi di
Posyandu Cenrana Tahun 2017. Dengan nilai minimum -2,5 , maximum 20, nilai mean 9,7, dan
nilai standar deviasi5,79. Kemudian dari hasil uji paired t-test dengan tingkat kemaknaan p <α
(0,05) didapatkan p <α (0,05) yaitu 0,00 < 0,05, yang berarti Ha diterima dan Ho ditolak, dapat
disimpulkan bahwa Adanya Pengaruh Senam Lansia Terhadap Penurunan tekanan.

Kata kunci: Senam Lansia, Tekanan Darah Lansia.

PENDAHULUAN Menurut World Health Organitation


Lansia merupakan bagian dari (WHO), di kawasan Asia Tenggara
anggota keluarga dan anggota masyarakat populasi lansia sebesar 80% atau sekitar
yang semakin bertambah jumlahnya sejaln 142 juta jiwa. Pada tahun 2050
dengan peningkatan usia harapan hidup. diperkirakan populasilansia meningkat 3
Jumlah lansia meningkat di seluruh kali lipat dari tahun ini. Pada tahun 2000
indonesia menjadi 15,1juta jiwapada jumlah lansia sekitar 5,300,000(7,4%)
tahun 2000 atau 7,2% dari seluruh dari total populasi, sedangkan pada tahun
penduduk dengan usia harapan hidup 2010 jumlah lansia 24,000,000(9,7%) dari
64,05 tahun. Tahun 2006 usia harapan total populasi, dan tahun 2020
hidup meningkat menjadi 66,2 tahun dan diperkirakan jumlah lansia mencapai
jumlah dan jumlah lansia menjadi 19 juta 28,800,000 (11,3%) dari tatal populasi.
orang, dan diperkirakan pada tahun 2020 Sedangkan di indonesia sendiri pada
akan menjadi 29 juta atau 11,4%. Hal ini tahun 2020 diperkirakan jumlah lansia
menunjukkan bahwa jumlah lansia sekitar 80.000.000 (Depkes, 2013).
meningkat secara konsisten dari waktu ke Kejadian hipertensi banyak di
waktu (Riskesda,2013). temukan pada lansia. Hipertensi
merupakan penyebab kematian nomor

65 Volume 6 Nomor 1 Bulan Juli Tahun 2017 ᴥ ISSN:2089-9394


JIKP©JURNAL ILMIAH KESEHATAN PENCERAH

3 setelah stroke dan tuberkulosis, yakni BAHAN DAN METODE


mencapai 6,7% dari populasi kematian Lokasi dan Desain Penelitian
pada semua umur di Indonesia. Jenis peneitian ini adalah penelitian
Berdasarkan data dari Depertemen kuantitatif dengan desain penelitian
Kesehatan, kasus tertinggi penyakit adalah model lah atau metode yang
tidak menular tahun 2011 adalah digunakan peneliti untuk melakukan suatu
kelompok penyakit jantung dan penelitian yang memberikan arah terhadap
pembuluh darah, salah satunya adalah jalannya penelitian (Dharma, 2011).
penyakit hipertensi sebesar 67.101 kasus Desain yang digunakan dalam penelitian
(19,56%) dibanding dengan jumlah ini adalah ”experimental pre-post test”.
keseluruhan hipertensi yang ada di Dengan melibatkan kelompok kontrol dan
indonesia (Depkes RI, 2011). kelompok intervensi.
Berdasarkan data dari dinas Penelitian dilakukan di posyandu
kesehatan kabupaten sidrap pada pada Wilayah Kerja Puskesmas Lawawoi pada
tahun 2016 jumlah lansia yang terdaftar tahun 2017. Penilaian atau observasi pada
di baranti sebanyak 4234 orang, Manisa penelitian dengan menggunakan desain
sebanyak 2.301 orang, Pangkajenne ini akan dilakukan sebanyak dua kali,
sebanyak 191 orang, Lawawoi sebanyak yaitu sebelum dan sesudah eksperimen
3868 orang, Bilokka sebanyak 159 orang, (pre dan post test).
Kulo sebanyak 3211 orang, Amparita
sebanyak 5079 orang, Tanrutedong Populasi dan Sampel
sebanyak 6613 orang, Barukku sebanyak Populasi target pada penelitian
1179 orang, Belawae sebanyak 1355 ini adalah lansia penderita
orang, Lancirang sebanyak 4688 orang, hipertensi, sedangkan populasi terjangkau
Dongi sebanyak 1235 orang, Empagae pada penelitian ini adalah lansia penderita
sebanyak 3795 orang, dan Rappang hipertensi di wilayah Puskesmas
sebanyak 6129 orang, jadi jumlah lansia Lawawoi,yaitu Posyandu Cenrana 24
secara keseluruhan 39.803 orang. populasi.
Berdasarkan survei awal yang Jumlah sampel penelitian ini adalah
peneliti lakukan di puskesmas Lawawoi non probability sampling dengan
pada tanggal 25 april 2017, diperoleh menggunakan tehnik proposif sampling,
jumlah penderita hipertensi mulai januari yaitu pemilihan sampel mengacu pada
2016 sampai maret 2017 Sebanyak 1.133 kelompok bukan pada individu (Dahlan,
orang dan jumlah lansia dari 9 posyandu 2009). Sehingga jumlah yang diperlukan
yaitu Pra Lansia sebanyak 2.146 orang terpenuhi yaitu 17 sampel.
dan Lansia sebanyak 1.716 orang.
Tujuan penelitian ini adalah untuk Pengolahan Data
mengetahui pengaruh senam lansia Tahap pengolahan data adalah sebagai
terhadap penurunan tekanan darah sistolik berikut :
pada lansia hipertensi di posyandu a. Screening
Wilayah Kerja Puskesmas Lawawoi pada Pada tahap ini dilakukan pemeriksaan
tahun 2017. pada data yang dimasukkan seberapa
banyak data yang missing yang
ditemukan dalam kuesioner.

66 Volume 6 Nomor 1 Bulan Juli Tahun 2017 ᴥ ISSN:2089-9394


JIKP©JURNAL ILMIAH KESEHATAN PENCERAH

b. Editing Tabel 1 menunjukkan bahwa dari 17


Pada tahap ini, data yang telah Responden didapatkan yang memiliki
terkumpul melalui daftar pertanyaan kelompok umur paling banyak adalah
(kuesioner) ataupun pada wawancara kelompok umur 55-64 tahun berjumlah 11
perlu dibaca kembali untuk melihat orang (64,7%), sedangkan kelompok
apakah ada hal-hal yang masih umur paling sedikit adalah kelompok
meragukan dari jawaban responden. umur 65-69 tahun berjumlah 2 orang
Jadi, editing bertujuan untuk (11,8%), > 70 tahun berjumlah 4 orang
memperbaiki kualitas data dan (23,5%).
menghilangkan keraguan data. Tabel. 2 Nilai rata-rata Tekanan Darah
c. Processing sebelum dan sesudah Intervensi
Dalam kegiatan ini data rekam medis Variabel n Mean SD Min-Max
Rerata Pre 17 1,42 18,19 112 - 117
yang telah diterjemahkan menjadi
bentuk angka, selanjutnya diperoses Rerata Post 17 1,32 14,76 115 - 162
agar mudah dianalisis.
d. Cleaning Tabel 2 menunjukkan bahwa dari 17
Kegiatan ini merupakan pembersihan Responden uji analisis univariat
data dengan cara pemeriksaan didapatkan nilai rata-rata sebelum
kembali data yang sudah dimasukkan intervensi yaitu hasil mean 1,42, standar
dalam master tabel, apakah ada deviasi 18,19, nilai minimum 112 dan
kesalahan atau tidak. Pemeriksaan ini nilai maximum 117. Kemudian nilai
meliputi pemeriksaan ulang terhadap rata-rata setelah intervensi didapatkan
data dan pengkodean. hasil mean 1,32, standar deviasi 14,76,
nilai minimum 115 dan nilai maximum
Analisa Data 162.
a. Analisa Univariat Analisa Bivariat
Analisa univariat yaitu analisis yang Tabel 3. Uji normalitas variabel rerata
bertujuan untuk menjelaskan atau pre – post intervensi
mendeskripsikan karakteristik setiap
Shapiro-Wilk
penelitian. Dalam analisis ini
menghasilkan distribusi frekuensi dari Statist df p
ic
tiap variabel.
Rerata pre 0,89 17 0,06
b. Analisa bivariat
Digunakan untuk mengidentifikasi Rerata post 0,88 17 0,03
ada hubungan yang signifikan antara
variabel bebas dengan variabel terikat. Table 3 menunjukkan bahwa dari
17 Responden uji normalitas didapatkan
HASIL untuk rerata pre dan post pada
Analisis Univariat Shapiro-Wilk didapat nilai p=0,06 dan
Tabel 1. Distribusi Responden untuk post p=0,03. Dengan tingkat
berdasarkan umur kemaknaan p >α (0,05) Yang dimana p<α
Umur (Tahun Frekuensi % (0,05) berarti uji normalitas data
55-64 11 64,7 berdistribusi normal maka dari itu
65-69 2 11,8 dilakukan uji non-parametrik yaitu Paired
>70 4 23,5
T test.
Total 17 100

67 Volume 6 Nomor 1 Bulan Juli Tahun 2017 ᴥ ISSN:2089-9394


JIKP©JURNAL ILMIAH KESEHATAN PENCERAH

Tabel 4. Pengaruh Senam Lansia tidak memberatkan, yang diterapkan pada


Terhadap Penurunan Tekanan Darah lansia. Aktifitas olah raga senam lansia
selisih CI 95% P membantu tubuh agar tetap bugar dan
TD Pre- tetap segar karena melatih tulang tetap
9,7 12,7-6,7 0,000
TD Post kuat, mendorong jantung bekerja optimal
dan membantu menghilangkan radikal
bebas yang berlebihan didalam tubuh
Tabel 4 di atas menjelaskan (Suroto, 2004 di kutip dalam Sulastri
setelah melakukan uji analisis 2015).
non-parametrik dengan uji Paired T test Hasil penelitian ini sejalan
terhadap nilai reratapre dan reratapost dengan penelitian Setiawan, Herlina,
didapatkan hasil p(0,000) dengan tingkat Damajanty (2012) yang menemukan bahwa
kemaknaan p <α (0,05) yang ada pengaruh senam bugar lanjut usia (lansia)
dimana 0,00<0,05, maka dari itu dapat terhadap kualitas hidup dan hasil uji statistik
di simpulkan bahwa Adanya Pengaruh untuk kategori peningkatan skor kualitas
Senam Lansia Terhadap Penurunan hidup rata-rata sebesar (r= 9,72) nilai
Tekanan Darah Pada Lansia di Posyandu segnifikasi (p= 0,000) lebih kecil dari alpha
Wilayah Kerja Puskesmas Lawawoi pada (a= 0,05) sehingga menunjukkan adanya
tahun 2017 yang berarti Ha diterima dan pengaruh yang segnifikasi senam bugar
Ho ditolak. lansia terhadap kualitas hidup penderita
hipertensi.
PEMBAHASAN Penelitian ini juga sejalan dengan
Hasil analisis univariat, untuk nilai penelitian yang dilakukan oleh Devi
rata-rata sebelum intervensi yaitu hasil (2012) yang menyatakan nahwa terdapat
1,42, standar deviasi 18,19, nilai pengaruh latihan yoga terhadap penurunan
minimum 112 dan nilai maximum 117. tekanan darah sistolik dan diastolik pada
Kemudian nilai rata-rata setelah intervensi lansia. Penelitian yang dilakukan Suroto
didapatkan hasil mean 1,32, standar (2004) tentang manfaat senam tera
deviasi 14,76, nilai minimum 115 dan terhadap kebugaran lansia didapatkan
nilai maximum 162. hasil mampu menunjukkan bahwa senam
Hasil penelitian ini sejalan dapat mempengaruhi tidak hanya
dengan penelitian Setiawan, Yunani stabilitas nadi, namun juga
& Kusyati, 2014 di kutip dalam Sulastri stabilitas tekanan darah, pernafasan
2015), yang menemukan bahwa frekuensi dan kadar immunoglobulin,
senam lansia terhadap nadi menunjukan dengan hasil uji analisis statistik
hubungan yang sedang (r = -0.394) dan untuk kategori tekanan darah sistolik
berpola negative yang berarti semakan p-value 0.02 berarti a < p = 0,05) artinya
tinggi frekuensi senam lansia, maka terdapat perbedaan tekanan darah antara
semakin rendah denyut nadi. Hasil uji lansia pada kelompok perlakuan dan
statistik didapatkan ada hubungan yang kontrol.
signifikan antara frekuensi senam lansia
terhadap nadi (p =0.026). Hasil
KESIMPULAN
penelitian didapatkan ada hubungan
Berdasarkan hasil penelitian maka
antara frekuensi senam lansia dengan nadi
disimpulkan bahwa ada Pengaruh Senam
pada lansia. Senam lansia merupakan
Lansia Terhadap Penurunan Tekanan
olahraga ringan dan mudah dilakukan,
Darah Pada Lansia di Posyandu Wilayah

68 Volume 6 Nomor 1 Bulan Juli Tahun 2017 ᴥ ISSN:2089-9394


JIKP©JURNAL ILMIAH KESEHATAN PENCERAH

Kerja Puskesmas Lawawoi pada tahun Terhadap Kualiatas Hidup Penderita


2017. Hipertensi 2012. Jurnal e-Biomedik
(eBM), Volume 1, nomor 2, juli 2013,
hal 760-764
SARAN
Penelitian ini disarankan agar Sulastri, D (2015). Pengaruh senam
tindakan intervensi senam lansia secara lansia terhadap penurunan tekanan
rutin dilaksanakan dalam menurunkan darah pada lansia,
tekanan darah pada penderita hipertensi.
Suroto. (2004). Buku Pegangan Kuliah
DAFTAR PUSTAKA Pengertian Senam, Manfaat Senam
dan Urutan Gerakan. Semarang: Unit
Dahlan, S. (2009). Besar sampel Pelaksana Teknis Mata Kuliah Umum
penelitian. Jakarta: Salemba Medika. Olahraga Undip.

Departemen kesehatan RI (2013).


http://idr.iain
antasari.ac.id/6794/4/Bab%201.pdf

Departemen kesehatan RI (2011).


http://idr.iain
antasari.ac.id/6794/4/Bab%201.pdf

Dewi & Familia, 2010. Hidup Bahagia


Dengan Hipertensi. Jogjakarta : A+
plus books

Dharma, K.K. (2011). Metodologi


penelitian keperawatan: Panduan
melaksanakan dan menerapkan
hasil penelitian. Jakarta: Trans
info Media

Setiawan, G.W., Herlina, I.S., &


Damajanty. H.C., (2013) Pengaruh
Senam Bugar Lanjut Usia (Lansia)

69 Volume 6 Nomor 1 Bulan Juli Tahun 2017 ᴥ ISSN:2089-9394

Anda mungkin juga menyukai