Makalah Faal Kerja Fisiologi Kerja
Makalah Faal Kerja Fisiologi Kerja
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Perkembangan teknologi saat ini begitu pesatnya, sehingga peralatan sudah menjadi
kebutuhan pokok pada berbagai lapangan pekerjaan. Artinya peralatan dan teknologi
merupakan penunjang yang penting dalam upaya meningkatkan produktivitas untuk
berbagai jenis pekerjaan. Disamping itu disisi lain akan terjadi dampak negatifnya, bila
kita kurang waspada menghadapi bahaya potensial yang mungkin timbul. Hal ini tidak
akan terjadi jika dapat diantisipasi berbagai risiko yang mempengaruhi kehidupan para
pekerja. Berbagai risiko tersebut adalah kemungkinan terjadinya Penyakit Akibat Kerja,
Penyakit yang berhubungan dengan pekerjaan dan Kecelakaan Akibat Kerja yang dapat
menyebabkan kecacatan atau kematian. Antisipasi ini harus dilakukan oleh semua pihak
dengan cara penyesuaian antara pekerja, proses kerja dan lingkungan kerja. Pendekatan
ini dikenal sebagai pendekatan ergonomi.
Ergonomi yaitu ilmu yang mempelajari perilaku manusia dalam kaitannya dengan
pekerjaan mereka. Secara singkat dapat dikatakan bahwa ergonomi ialah penyesuaian
tugas pekerjaan dengan kondisi tubuh manusia ialah untuk menurunkan stress yang akan
dihadapi. Upayanya antara lain berupa menyesuaikan ukuran tempat kerja dengan
dimensi tubuh agar tidak melelahkan, pengaturan suhu, cahaya dan kelembaban
bertujuan agar sesuai dengan kebutuhan tubuh manusia. Ruang lingkup ergonomik
sangat luas aspeknya, antara lain meliputi fisiologi kerja atau faal kerja.
Secara faal, bekerja adalah hasil kerjasama dalam koordinasi yang sebaikbaiknya
dari indra (mata, telinga, peraba, perasa dan prnciuman), otak dan susunan saraf-saraf di
pusat dan perifer, serta otot-otot. Selanjutnya untuk petukaran zat yang diperlukan dan
harus dibuang masih diperlukan peredaran darah ked an dari otot-otot. Dalam hal ini,
jantung, paru-paru. hati, usus, dan lain-lainnya menunjang kelancaran proses pekerjaan.
Fisiologi secara umum mempelajari bagaimana fisik manusia dapat menjalankan
fungsinya dengan baik. Dalam ergonomi, rancangan suatu kerja harus sesuai dengan
kemampuan fisiologis manusia dan harus dilakukan perekayasaan agar kerja lebih
menjadi ringan dan mudah.
Fisiologi Kerja
Kelompok III, Kesmas Reguler B
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang di atas, penulis merumuskan beberapa masalah yaitu :
1. Apakah yang dimaksud dengan fisiologi atau faal kerja ?
2. Apa saja jenis- jenis kerja ?
3. Bagaimana metode dalam mengukur beban kerja fisik ?
4. Apakah yang dimaksud dengan kelelahan dan factor- factor yang mempengaruhi
kelelahan ?
C. Tujuan
Tujuan dari pembuatan makalah ini yaitu ?
1. Untuk mengetahui pengertian dari fisiologi atau faal kerja
2. Untuk mengetahui jenis- jenis kerja
3. Untuk mengetahui metode dalam mengukur beban kerja fisik
4. Untuk mengetahui kelelahan dan factor- factor yang mempengaruhi kelelahan
Fisiologi Kerja
Kelompok III, Kesmas Reguler B
BAB II
PEMBAHASAN
B. Jenis Kerja
Secara umum jenis kerja dibedakan menjadi dua bagian yaitu kerja fisik (otot) dan
kerja mental. Pada kerja mental pengeluaran energi relatif kecil dibandingkan dengan
kerja fisik dimana pada kerja fisik ini manusia akan menghasilkan perubahan dalam
konsumsi oksigen, temperatur tubuh dan perubahan senyawa kimia dalam tubuh. Kerja
Fisiologi Kerja
Kelompok III, Kesmas Reguler B
fisik ini dikelompokkan oleh Davis dan Miller menjadi tiga kelompok besar, sebagai
beerikut :
1. Kerja total seluruh tubuh, yang mempergunakan sebagian besar otot biasanya
melibatkan dua pertiga atau tiga perempat otot tubuh.
2. Kerja sebagian otot, yang membutuhkan lebih sedikit energy expenditure karena otot
yang digunakan lebih sedikit.
3. Kerja otot statis, otot yang digunakan untuk menghasilkan gaya konstrasi otot.
Fisiologi Kerja
Kelompok III, Kesmas Reguler B
Dimana :
KE : Konsumsi energi untuk suatu kegiatan kerja tertentu (kilokalori/menit)
Et : Pengeluaran energi pada saat waktu kerja tertentu (kilokalori/menit)
Ei : Pengeluaran energi pada saat istirahat (kilokalori/menit)
Very Heavy 10.0 – 12.5 4800 – 6000 150 – 175 2.0 – 2.5
Fisiologi Kerja
Kelompok III, Kesmas Reguler B
kerja. Dalam keadaan yang ekstrim, pekerja tidak mempunyai waktu istirahat
yang cukup sehingga mengalami kelelahan yang kronis. Murrel membuat
metode untuk menentukan waktu istirahat sebagai kompensasi dari pekerjaan
fisik :
T ( W −S )
R=
W−1,5
Dimana :
R = Istirahat yang dibutuhkan dalam menit (Recoveery)
T = Total waktu kerja dalam menit
W = Konsumsi energi rata-rata untuk bekerja dalam kkal/menit
S = Pengeluaran energi rata-rata yang direkomendasikan dalam
kkal/menit (biasanya 4 atau 5 Kkal/menit)
b. Konsumsi energi berdasarkan kapasitas oksigen terukur
Konsumsi energi dapat diukur secara tidak langsung dengan mengukur
konsumsi oksigen. Jika satu liter oksigen dikonsumsi oleh tubuh, maka
Dimana :
R : Istirahat yang dibutuhkan dalam menit (Recoveery)
T : Total waktu kerja dalam menit
B : Kapasitas oksigen pada saat kerja (liter/menit)
S : Kapasitas oksigen pada saat diam (liter/menit)
Fisiologi Kerja
Kelompok III, Kesmas Reguler B
CONSUMPTION EXPENDITURE DURING WORK
(Liter/Minute) (Calories/minute) (Beats per minute)
Fisiologi Kerja
Kelompok III, Kesmas Reguler B
7. Lingkungan fisik kerja.
8. Kecapaian kerja.
9. Jenis dan kebiasaan olahraga atau latihan.
10. Jenis kelamin.
11. Umur.
12. Sikap kerja.
Pengukuran kelelahan dapat dilakukan dengan beberapa cara. Berikut ini adalah
cara untuk mengukur tingkat kelelahan:
1. Mengukur kecepatan denyut jantung.
2. Mengukur kecepatan pernafasan.
3. Mengukur tekanan darah.
4. Jumlah oksigen yang terpakai dalam tubuh.
5. Perubahan temperatur tubuh.
6. Perubahan komposisi kimia dalam darah dan urin.
7. Menggunakan alat uji kelelahan, yaitu Riken Fatique Indicator.
Kelelahan otot adalah kelelahan yang terjadi karena kerja otot, dengan adanya
aktivitas kontraksi dan relaksasi. Tipe aktivitas otot oleh Ryan dalam Work & Effort
adalah:
1. Pengeluaran sejumlah energi secara cepat.
2. Pekerjaan yang dilakukan secara terus-menerus.
3. Pekerjaan setempat atau lokal yang terus-menerus berulang dengan pengeluaran
energi setempat yang besar.
4. Sikap yang dibatasi (kerja statis).
Saran-saran untuk mengurangi kelelahan otot (Brouha Physiology in Industry)
dalam keadaan kerja sehari-hari adalah sebagai berikut:
1. Mengurangi beban kerja dengan melakukan perancangan kerja.
2. Mengatur perioda istirahat yang cukup didasarkan atas pertimbangan fisiologi.
3. Mengatur regu-regu kerja dengan baik dan menyeimbangkan tekanan fisiologi
diantara anggota pekerja.
4. Menyediakan air dan garam yang cukup bagi pekerja yang bekerja dalam
lingkungan kerja yang panas.
Beberapa klasifikasi tingkat pekerjaan antara lain:
1. Tingkat pekerjaan ringan : Pekerjaan tersebut bila dilaksanakan memerlukan
oksigen 0,5 liter/menit atau 2,5 kkal/menit yang setara dengan 10,5 kJ/menit.
Fisiologi Kerja
Kelompok III, Kesmas Reguler B
2. Tingkat pekerjaan berat: Pekerjaan tersebut bila dilaksanakan memerlukan
oksigen 1,5-2 liter/menit atau 7,5-10 kkal/menit yang setara dengan 31,4-41,9
kJ/menit.
3. Istilah pekerjaan ringan dan berat dikaitkan dengan kebutuhan oksigen dan tidak
ada kaitannya dengan beban/strain pada pekerja sebagai individu juga tidak
dikaitkan dengan kebutuhan selama 8 jam melainkan kebutuhan oksigen per
menit terutama pada beban maksimal.
4. Pekerja penebang kayu dengan beban berat merata sepanjang hari sedangkan di
Industri lama kerja berat mungkin hanya 20% dari waktu kerja umum.
BAB III
PENUTUP
Fisiologi Kerja
Kelompok III, Kesmas Reguler B
A. Kesimpulan
Kesimpulan dari pembuatan makalah ini yaitu :
1. Fisiologi kerja lebih terfokus pada faal tubuh dalam koordinasi antara saraf pusat
dan perifer, panca indra, otot, rangka, pertukaran zat dan energi tubuh serta
pengaruhnya terhadap system peredaran darah, paru- paru, alat pernafasan dan
jaringan organ termasuk system gastro intestinal ( mulut, esophagus, usus, hati dan
lainnya ) oleh karena aktifits bekerja.
2. Kerja dibedakan menjadi kerja fisik dan kerja mental, dimana kerja mental lebih
sedikit membutuhkan energy.
3. Metode dalam mengukur tingkat beban fisik yaitu dengan mengukur konsumsi
energy dan menentukan waktu standar dengan metode fisiologis.
4. Kelelahan kerja adalah suatu kondisi dimana terjadi pada syaraf dan otot manusia,
sehingga tidak dapat berfungsi lagi sebagaimana mestinya. Kelelahan dipandang dari
sudut industri adalah pengaruh dari kerja pada pikiran dan tubuh manusia yang
cenderung untuk mengurangi kecepatan kerja mereka atau menurunkan kualitas
produksi dari performasi optimis seorang operator.
B. Saran
Saran dari penulis yaitu kita harus memperhatikan fisiologi kerja dari setiap pekerja
terhadap pekerjaannya karena agar tidak terjadi kelelahan kerja.
DAFTAR PUSTAKA
Fisiologi Kerja
Kelompok III, Kesmas Reguler B
Anonim. 2011. Ergonomi dan Faal Kerja. http://laboratoriumlingkungan.
blogspot.com/2011/04/ergonomic-dan-faal-kerja.html. Diakses tahun 2013.
Fisiologi Kerja
Kelompok III, Kesmas Reguler B