PRAKTEK SHOLAT
MAKALAH
Disusun Guna Memenuhi Tugas
Mata Kuliah: Fikih Ibadah
Dosen Pengampu:Muhammad Agus Yusrun Nafi’,S.AG.,
Disusun Oleh:
Kelompok 10 B3 MBR
Penulis
ii
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR.............................................................................................ii
DAFTAR ISI..........................................................................................................iii
BAB I.......................................................................................................................1
PENDAHULUAN...................................................................................................1
A. Latar Belakang..............................................................................................1
B. Rumusan Masalah.........................................................................................1
C. Tujuan...........................................................................................................1
BAB II......................................................................................................................2
PEMBAHASAN......................................................................................................2
A. Syarat dan Rukun Dalam Shalat..................................................................2
B. Praktik dan analisis shalat yang baik dan benar sesuai ajaran islam............7
BAB III..................................................................................................................20
PENUTUP..............................................................................................................20
A. Kesimpulan.................................................................................................20
B. Saran............................................................................................................20
DAFTAR PUSTAKA............................................................................................21
iii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Shalat adalah suatu ibadah yang terdiri dari ucapan dan gerakan yang
dimulai dari takbiratul ihram sampai salam. Shalat merupakan tiang agama
yang dapat mengokohkan keimanan kita terhadap Allah swt, menjauhkan dari
perbuatan yang dilarang oleh agama islam dan termasuk rukun islam yang
kedua. Semua muslim di wajibkan melaksanakan shalat terutama shalat fardu
pada 5 waktu tesebut, yaitu Shalat Subuh, Shalat Dzuhur, Shalat Ashar, Shalat
Maghrib dan yang terakhir yaitu Shalat Isya.
Shalat terdiri dari shalat wajib dan shalat sunnah. Ada beberapa
persyaratan yang harus diketahui dan dijalani ketika akan melaksanakan shalat
yaitu syarat wajib, syarat sah dan rukun shalat, Dan dalam praktiknya pun kita
harus melakukan sesuai ajaran yang telah di ajarkan dengan khusyuk agar
mendapatkan amalan dan pahala oleh Allah SWT. Maka dari itu perlu
adanya tuntunan sholat lengkap agar ibadah tersebut menjadi sah.
B. Rumusan Masalah
1. Bagaimana syarat dan rukun dalam shalat?
2. Bagaimana praktik dan analisis shalat yang baik dan benar sesuai ajaran
islam?
C. Tujuan
1. Untuk mengetahui syarat dan rukun dalam shalat?
2. Untuk mengetahui praktik dan analisis shalat yang baik dan benar sesuai
ajaran islam?
1
BAB II
PEMBAHASAN
1
Abdul Aziz Muhammad Azzam dan Abdul Wahhab Sayyed Hawwas,Fiqih Ibadah,
(Jakarta:Amzah,2013)Hlm 169-170
2
Buku siswa/Kementerian Agama, Jakarta: kementerian Agama 2015, hlm.17
2
Kewajiban hanya dibebakan kepada orang-orang yang mampu
melaksanakan,sehingga orang yang tidak mampu atau orang yang dipaksa
untuk meninggalkan sholat tidak wajib melaksanakanya.3
b. Syarat Sah Shalat
1) Suci dari hadats, baik hadats kecil maupun besar dan Suci badan, pakaian
dan tempat shalat dari najis.
Suci dari hadast kecil (dengan berwudhu) dan hadast besar (bersuci dengan
mandi besar), juga suci dari khabats, yaitu semua najis yang menempel di
pakain, badan,dan tempat shalat, sesuai sabda Nabi SAW ; “Allah tidak
menerima shalat tanpa bersuci terlebih dahulu” (HR. Muslim)
2) Menutup aurat.
Aurat laki-laki antar pusar sampai litut dan aurat perempuan adalah seluruh
badannya kecuali muka dan telapak tangan
3) Telah masuk waktu shalat,
Artinya tidak sah bila dikerjakan belum masuk waktu shalat atau telah
habis waktunya . Sebagaiman diterangkan dalam surah An- Nisa ayat 103
3
Abdul Aziz Muhammad Azzam dan Abdul Wahhab Sayyed Hawwas,Fiqih Ibadah,
(Jakarta:Amzah,2013)Hlm 169-170
3
Sesungguhnya shalat itu adalah fardhu yang ditentukan waktunya atas
orang-orang yang beriman.
4) Menghadap kiblat
Akan tetapi bagi yang tidak maampu karena suatu udzur, diperbolehkan
untuk tidak menghadap kiblat. Seperti orang yang sedang musafir
diperbolehkan mengerjakan shalat dengan tetap di atas kendaraannya walau
yang ditumpangi menghadap kekiblat ataupun lainnya. Karena pernah
disaksikan bahwa Raslullah mengerjakan shalat di atas unta beliau yang
berangkat dari Mekah menujuke Madinah. Beliau shalat dengan menghadap
jurusan yang searah dengan tujannya.4
2. Rukun Sholat
4
Abu Bakar Jabir Al-Jazairi, Minhajul Muslim terj. Salafudin Abu Sayyid, Muzaidi, Abu
Faqih Al-Atsari, (Sukoharjo, Pustaka Arafah, 2014), hlm 367
4
Rukun shalat adalah bagian dari pada shalat dimana shalat itu tidak
terwujud kecuali dengannya. Dan apabila sebagian dari padanya hilang maka
shalat itu tidaklah disebut sebagai shalat (yang sebenarnya). Adapun rukun
shalat adalah sebagai berikut:
1) Niat mengerjakan shalat
Niat menurut bahasa adalah ketetapan hati, untuk melakukan sesuatu
dibarengi dengan pekerjaanya, kecuali puasa. Ia tidak disyaratkan
membarengkan niat dengan pekerjaanya, karena hal itu menimbulkan
kesulitan, mengingat keharusan mengawasi fajar cukup memberatkan bagi
orang berpuasa.
2) Berdiri bagi yang mampu untuk shalat fardhu
Berdiri tegak bagi yang kuasa ketika shalat fardhu. boleh sambil duduk
atau berbaring bagi yang sedang sakit.
3) Takbiratul Ihram
Takbiratul ihram, yakni mengucapkan Allahu Akbar dan harus
bersambung dengan niat, diucapkan dalam posisi berdiri.
4) Membaca surat Al-fatihah
Bacaan alfatihah disyaratkan harus dibaca berbahasa arab, dan tidak
diperbolehkan membaca dengan menggunakan bahasa selain arab
(terjemahan Indonesia), meskipun diluar shalat.
5) Rukuk dengan thumaninah
Menurut bahasa rukuk berarti membungkuk dan mirik secara mutlak.
Sedangkan menurut terminology syara’, rukuk berarti membungkukkan
punggung dan kepala semuanya dalam shalat.
6) I’tidal dengan thumaninah
Setelah rukuk, lalu bangkit dengan mengangkat kedua tangan sebatas
telinga hingga berdiri kembali, sambil membaca do’a tasmi’.
7) Sujud dua kali dengan thumaninah
Sujud menurut etimologi bahasa berarti tunduk. Sujud terlaksana dengan
menempelkan dahi atau hidung ke tanah atau pada sesuatu yang
menempel di tanah, dengan syarat sesuatu itu harus tetap, seperti tikar dan
5
sajadah.
8) Duduk di antara dua sujud dengan thumaninah
Setelah susjud, kemudian bangkit dari sujud mengambil posisi duduk
sambil membaca “Allahu akbar”, Posisi kedua telapak tangan berada di
atas kedua paha dekat lutut
9) Duduk Akhir
5
Al Mabadiul Fiqhiyah Juz 3
6
B. Praktik dan analisis shalat yang baik dan benar sesuai ajaran islam
1. Persiapan Sholat
a. Menghadap Kiblat
Rasulullah SAW ketika berdiri untuk sholat pasti mengkiblat, baik dalam
sholat fardhu ataupun sholat sunnah.' Kemudian beliau memerintahkan hal itu
kepada orang-orang yang mengerjakan sholat, "Jika kamu hendak
melaksanakan sholat, maka sempurnakanlah wudhu kemudian menghadaplah
ke arah kiblat dan bertakbirlah."
7
b. Berdiri
Rasulullah Saw ketika menunaikan sholat baik fardhu maupun sunnah
selalu mengerjakannya dengan berdiri karena patuh pada perintah Allah: "Dan
berdirilah (dalam sbolatmu) untuk Allah dengan penuh kekhusyukan."Adapun
dalam kondisi berpergian, beliau sholat sunnah di atas kendaraan unta.
Beliau juga menetapkan kepada umat beliau, ketika dalam keadaan takut
mencekam untuk mengerjakan sholat di atas telapak kaki mereka ataupun
dalam keadaan berkendaraan unta, sebagaimana telah dijelaskan sebelumnya.
Hal itu sesuai dengan firman Allah: "Peliharalah segala sholatmu dan
peliharalah sholat Wustha." "Berdirilah untuk Allah dalam sholatmu dengan
khusyuk. Dan jika kamu dalam keadaan takut (bahaya), maka sholatlah sambil
berjalan atau berkendaraan. Kemudian jika kamu telah aman, maka sebutlah
Allah (sholatlah) sebagaimana Allah mengajarkan kepada kamu apa yang
belum kamu ketahui."
8
9
2. Gerakan dan bacaan
1) Takbiratul Ihram
Rasulullah SAW memulai dan membuka sholatnya dengan membaca هللا
أكبرAllahu Akbar dan memerintahkan hal itu kepada orang yang melakukan
sholat sebagaimana telah dijelaskan di muka. Beliau bersabda,
"Sesungguhnya tidak akan pernah sempurna sholat seseorang kecuali dia
berwudhu dan menyempurnakan wudhunya sebaik mungkin, kemudian
membaca: Allahu Akbar (takbir)."Beliau juga Bersabda, "Sesungguhnya
kunci setiap sholat adalah kesucian, awalnya adalah takbir, dan akhirnya
adalah salam."
Rasulullah SAW menyaringkan suara ketika mengucapkan takbir
sehingga para sahabat di belakang pun dapat mendengarnya dengan
jelas.Ketika beliau dalam keadaan sakit, Abu Bakar menyaringkan suara guna
memperde-ngarkan kepada para jamaah takbir (yang lazim dilafalkan)beliau.
Rasulullah SAW bersabda telah membaca Allabu Akbar maka serukanlah
Allahu Akbar.6
Tata cara dalam melakukan Takbiratul Ihram:
a) Mengangkat kedua Tangan
Kadangkala Rasuluallah SAW mengangkat tangan bersamaan
dengan takbir,kadangkala setelah takbir dan kadang kala sebelum takbir
.Beliau mengangkat kedua tangan beliau dalam keadaan jari-jari yang
memanjang dan merapat,tidak memisah-misahkan diantara jari-jari
tersebut serta tidak menggenggamnya.Beliau mengangkat kedua tangan
tepat arah kedua pundak beliau,dan mungkin saja beliau mengangkat
keduanya sehingga pas sekali dengan kedua batang telinga beliau.
b) Meletakkan Tangan Kanan di Atas Tangan Kiri
Rasulullah SAW meletakkan tangan kanan beliau di atas tangan kiri
beliau,dan beliau bersabda, "Sesungguhnya kita kaum nabi diperintahkan
6
Muhammad Nashiruddin Al-Albani, Praktek Sholat Nabi: Panduan Lengkap Seputar
Tata Cara Dan Praktek Sholat Rasulullah (Diva Press: 2007), hal 77
10
untuk mempercepat berbuka, mengakhirkan waktu sahur, dan meletakkan
tangan kanan di atas tangan kiri di waktu sholat "
Pernah suatu kali Rasulullah Saw lewat di hadapan scorang sahabat
yang sholat dengan meletakkan tangan kirinya di atas tangan kanannya,
maka Rasulullah Saw mencabut kedua tangan itu dan meletakkan tangan
kanan di atas tangan kiri.
c) Meletakkan Kedua Belah Tangan di Dada
Rasulullah SAW meletakkan tangan kanan di punggung telapak
tangan kiri, pergelangan, dan lengan bawah.Beliau juga memerintahkan
hal itu kepada para sahabat dan kadang kala beliau menggenggam tangan
kiri beliau dengan tangan kanan.Beliau meletakkan kedua tangan beliau
didada.7beliau melarang berkacak pinggang dalam melaksanakan
sholat,karena itu seperti salib, dan itu terlarang .
d) Melihat ke Tempat Sujud dan Berlaku Khusyuk
Rasulullah Saw ketika sholat menundukkan kepala dan
mengarahkan pandangan beliau ke arah bumi.Ketika masuk Ka'bah beliau
tidak memalingkan arah pandangan beliau dari tempat sujud sehingga
keluar dari Ka'bah.Rasulullah Saw bersabda, "Hendaknya di Ka'bah tidak
ada sesuatu pun yang dapat mengganggu orang sholat."
Rasulullah Saw juga melarang untuk mengangkat pandangan ke
arah langit dan menegaskan larangan itu sehingga bersabda, "Hendaknya
orang-orang dilarang keras untuk mengangkat pandangan mereka ke arah
langit waktu sholat atau kalau tidak demikian maka pandangan itu tidak
akan kembali kepada mereka (maka pandangan mereka benar-benar akan
tertutup).
Dalam hadis lain beliau bersabda, "Kalau kalian melaksanakan
sholat maka janganlah berpaling, karena sesungguhnya Allah
menghadapkan wajah-Nya kepada wajah hamba-Nya selama hamba
tersebut tidak menoleh dalam sholatnya.Beliau bersabda tentang menoleh
7
Muhammad Nashiruddin Al-Albani, Praktek Sholat Nabi: Panduan Lengkap Seputar
Tata Cara Dan Praktek Sholat Rasulullah (Diva Press: 2007), hal 78
11
(mema- lingkan pandangan),Itu gangguan yang mana setan mengganggu
sholat seorang hamba.
Rasulullah Saw bersabda: "Allah akan tetap dan senantiasa
menghadapkan wajah-Nya kepada hamba-Nya dalam sholatnya selagi
hamba tersebut tidak berpaling atau pun menoleh, kalau hamba itu sudah
berpaling ataupun menoleh maka Allah pun akan berpaling darinya.8
8
Muhammad Nashiruddin Al-Albani, Praktek Sholat Nabi: Panduan Lengkap Seputar
Tata Cara Dan Praktek Sholat Rasulullah (Diva Press: 2007), hal 79
12
Artinya : "Allah Maha Besar lagi sempurna Kebesaran-Nya, segala puji
bagi-Nya dan Maha Suci Allah sepanjang pagi dan sore. Kuhadapkan muka
hatiku kepada Dzat yang menciptakan langit dan bumi dengan keadaan
lurus dan menyerahkan diri dan aku bukanlah dari golongan kaum
musyrikin. Sesungguhnya shalatku ibadatku, hidupku dan matiku semata
hitnya untuk Allah Seru sekalian alam. Tidak ada sekutu bagi-Nya dan
dengan aku diperintahkan untuk tidak menyekutukan bagi-Nya. Dan aku
dari golongan orang muslimin.
3) Membaca surat fatihah
a) Membaca Ta’awudz ketika membaca Al-Fatihah
Kemudian Rasulullah Saw membaca ta'awudz dan berdoa:
Artinya :
Aku berlindung kepada Allah dari setan yang terkutuk baik dari
godaan,tipuan, ataupun hembusannya.
Kemudian beliau membaca:
13
Artinya:Dengan nama Allah Yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang,
Segala puji bagi Allah Tuhan semesta alam, Maha Pemurah lagi Maha
Penyayang, Yang menguasai di hari Pembalasan, Hanya Engkaulah yang
Kami sembah, dan hanya kepada Engkaulah Kami meminta pertolongan,
Tunjukilah Kami jalan yang lurus, (Yaitu) jalan orang-orang yang telah
Engkau beri nikmat kepada mereka; bukan (jalan) mereka yang dimurkai
dan bukan (pula jalan) mereka yang sesat.9
4) Membaca Surat Pendek Dan Mudah Dihafal
Setelah membaca al-Fatihah, Rasulullah SAW membaca surat lainnya.
Terkadang beliau memanjangkan bacaan surat itu, tetapi kadang kala
memendekkan bacaannya karena ada makmum yang dalam keadaan
bepergian, orang batuk atau sakit, atau tangisan bayi. Sebagaimana Anas bin
Malik berkata, "Rasulullah Saw pada suatu hari di saat sholat fajar (subuh)
meringankan bacaan surat beliau”.
Dalam riwayat hadis lain diceritakan bahwa Rasulullah SAW
melaksanakan sholat subuh dan beliau membaca dua buah surat paling
pendek dari al-Qur'an. Setelah sholat selesai maka ditanyakan kepada
beliau, "Wahai Rasulullah, kenapa Anda mempercepat dan meringankan
bacaan Anda?" Beliau menjawab, "Aku mendengar tangisan bayi dan aku
mengira kalau ibunya sholat bersama kita. Oleh karena itu, aku ingin ibu
bayi itu menghentikan tangisnya."10
5) Rukuk
Selesai membaca surat pendek, lalu mengangkat kedua belah tangan
setinggi telinga seraya membaca "ALLAHU AKBAR" , terus badannya
9
Muhammad Nashiruddin Al-Albani, Praktek Sholat Nabi: Panduan Lengkap Seputar
Tata Cara Dan Praktek Sholat Rasulullah (Diva Press: 2007), hal 92
10
Ibid 98
14
membungkuk, kedua tangannya memegang lutut dan ditekankan antara
punggung dan kepala supaya rata. Setelah cukup sempurna bacalah tasbih
sebagai berikut :
6) I’tidal
Kemudian rosulullah saw mengangkat tulang rusuk beliau dari
keadaan rukuk dengan membaca sami’a Allahu Liman Hamidah (Allah
mendengar orang yang memujinya).Kemudian beliau berdo’a pada waktu
berdiri, Rabbana wa laka al-hamdu (wahai tuhan kami, bagimu segala
pujian).
Beliau mengangkat kedua tangan ketika I’tidal (bangkit dari rukuk),
sebagaimana beliau mengangkat tangan ketika takbiratul ihram. Dalam
keadaan berdiri beliau membaca:
Artinya : "Ya Allah Tuhan kami ! BagiMu segala puji, sepenuh langit dan
bumi, dan sepenuh barang yang Kau kehendaki sesudah itu".12
Berdiri lama waktu I’tidal dan kewajiban bersikap tuma’ninah dalam
posisi tersebut. Lama berdiri rasulullah saw tidak jauh berbeda dengan lama
rukuk beliau.Rasulullah SAW bersabda, “Sesungguhnya Allah SWT tidak
11
Moh . Rifa' I,” Risalah Tuntunan Shalat Lengkap”,(Semarang: CV.TOHA PUTRA
Semarang,1976)Hlm 45
12
Muhammad Nashiruddin Al-Albani, Praktek Sholat Nabi: Panduan Lengkap Seputar
Tata Cara Dan Praktek Sholat Rasulullah (Diva Press: 2007), hal 125-129.
15
melihat sholat hamba yang tidak meluruskan tulang rusuknya (waktu I’tidal)
antara rukuk dan sujudnya.13
7) Sujud
Setelah i'tidal terus sujud (tersungkur kebumi) dengan meletakkan dahi
kebumi, dan ketika turun seraya membaca "ALLAHU AKBAR" , dan
setelah sujud membaca tasbih sbb. :
13
Muhammad Nashiruddin Al-Albani, Praktek Sholat Nabi: Panduan Lengkap Seputar
Tata Cara Dan Praktek Sholat Rasulullah (Diva Press: 2007), hal 130.
14
Moh . Rifa' I,” Risalah Tuntunan Shalat Lengkap”,(Semarang: CV.TOHA PUTRA
Semarang,1976)Hlm 46-47
16
Tujuh anggota tubuh yang Rasulullah SAW pada waktu sujud
bertumpu padanya, yaitu dua telapak tangan, dua lutut, dua telapak kaki,
dahi dan hidung.
Kewajiban berlaku thuma’ninah waktu sujud. Lama waktu sujud
Rasulullah SAW tidak jauh berbeda dengan waktu rukuk dan tidak jarang
beliau semakin memperlama waktu sujud itu ketika ada sesuatu yang terjadi.
15
15
Muhammad Nashiruddin Al-Albani, Praktek Sholat Nabi: Panduan Lengkap Seputar
Tata Cara Dan Praktek Sholat Rasulullah (Diva Press: 2007), hal 130-135.
16
Muhammad Nashiruddin Al-Albani, Praktek Sholat Nabi: Panduan Lengkap Seputar
Tata Cara Dan Praktek Sholat Rasulullah (Diva Press: 2007), hal 142.
17
Artinya : "Ya Allah, ampunilah dosaku, belas kasihanilah aku dan
cukupkanlah segala kekurangan dan angkatlah derajat kami dan berilah rizqi
kepadaku, dan. berilah aku petunjuk dan berilah kesehatan kepadaku dan
berilah ampunan kepadaku".17
Terkadang Rasulullah SAW duduk iq’a (dengan bertumpu pada antara
kedua telapak kaki dan tumit kedua kaki beliau).Dan Tuma’ninah ketika
duduk diantara dua sujud. Beliau memanjangkan duduk di antara dua sujud
sehingga lama waktunya tidak jauh beda dengan waktu sujud
beliau.Kemudian beliau bertakbir dan sujud kedua. Beliau melaksanakan,
dalam sujud kedua ini, seperti yang dilakukan pada sujud yang pertama,
kemudian beliau mengangkat kepala sambil bertakbir.18
10) Duduk Tasyahud Awal
Pada raka'at kedua, kalau shalat kita tiga raka'at atau empat raka'at,
maka pada raka'at kedua ini kita duduk untuk membaca tasyahud/tahyat
awal, dengan duduk kaki kanan tegak dan telapak kaki kiri diduduki.
Bacaan Tasyahud/Tahyat Awal :
17
Moh . Rifa' I,” Risalah Tuntunan Shalat Lengkap”,(Semarang: CV.TOHA PUTRA
Semarang,1976)Hlm 47
18
Muhammad Nashiruddin Al-Albani, Praktek Sholat Nabi: Panduan Lengkap Seputar
Tata Cara Dan Praktek Sholat Rasulullah (Diva Press: 2007), hal 143-144
19
Moh . Rifa' I,” Risalah Tuntunan Shalat Lengkap”,(Semarang: CV.TOHA PUTRA
Semarang,1976)Hlm 48-49
18
11) Menggerakkan Telunjuk Waktu Tasyahud
Rasulullah SAW membentangkan telapak tangan kiri diatas lutut kiri
dan menggenggam semua jari tangan kanan beliau, mengisyaratkan dengan
jari- jari beliau yang bersebelahan dengan jempol menghadap kearah kiblat,
dan mengarahkan pandangan beliau ketelunjuknya.
Ketika hendak memberikan isyarat dengan jari- jari maka beliau
meletakkan jari jempol diatas jari tengah. Terkadang beliau melingkarkan
antara jempol dengan jari tengah. Rasulullah SAW ketika mengangkat jari-
jari menggerakkannya dan berdoa. Beliau bersabda, “Sesungguhnya jari
telunjuk itu lebih menusuk pada setan daripada besi”20
12) Tasyahud Akhir
Bacaan tasyabud/tahyat akhir ialah seperti tahyat awal yang' ditambah
dengan shalawat atas warga Nabi Muhammad, dan lafadhnya sbb. :
20
Muhammad Nashiruddin Al-Albani, Praktek Sholat Nabi: Panduan Lengkap Seputar
Tata Cara Dan Praktek Sholat Rasulullah (Diva Press: 2007), hal 147.
21
Moh . Rifa' I,” Risalah Tuntunan Shalat Lengkap”,(Semarang: CV.TOHA PUTRA
Semarang,1976)Hlm 49
22
Muhammad Nashiruddin Al-Albani, Praktek Sholat Nabi: Panduan Lengkap Seputar
Tata Cara Dan Praktek Sholat Rasulullah (Diva Press: 2007), hal 177.
19
Artinya : "Sebagaimana pernah Engkau beri rahmat kepada Nabi Ibrahim
dan keluarganya. Dan limpahilah berkah atas Nabi Muhammad beserta para
keluarganya. Sebagaimana Engkau memberi berkah kepada Nabi Ibrahim
dan keluarganya. Diseluruh alam semesta Engkaulah yang terpuji, dan Maha
Mulia".23
13) Salam
Selesai tahyat akhir, kemudian salam dengan menengok kekanan dan
kekiri dengan membaca :
23
Moh . Rifa' I,” Risalah Tuntunan Shalat Lengkap”,(Semarang: CV.TOHA PUTRA
Semarang,1976)Hlm 50
24
Ibid 50-51
20
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
1. Dalam melaksanakan Sholat terdapat syarat sholat yaitu syarat sah dan
syarat wajib .Terdapat 5 Syarat Wajib Shalat yaitu Islam, Baligh, Berakal ,
Suci dari hadats dan najis baik kecil maupun besar,dan Mampu
Melaksanakan .Sedangkan.Syarat Sah dalam sholat terdapat 4 syarat yaitu
Suci dari hadats, baik hadats kecil maupun besar dan Suci badan, pakaian
dan tempat shalat dari najis, Menutup aurat, Telah masuk waktu shalat, dan
Menghadap kiblat.
2. Untuk melaksanakan sholat juga terdapat rukun sholat, Rukun shalat adalah
bagian dari pada shalat dimana shalat itu tidak terwujud kecuali
dengannya.Adapun rukun sholat sebagai berikut: Niat mengerjakan shalat,
Berdiri bagi yang mampu untuk shalat fardhu, Takbiratul Ihram, Membaca
surat Al-fatihah, Rukuk dengan thumaninah, I’tidal dengan thumaninah,
Sujud dua kali dengan thumaninah, Duduk di antara dua sujud dengan
thumaninah, Duduk Akhir, Membaca tasyahud akhir, Membaca shalawat
nabi pada tasyahud akhir, Salam, Tertib.
B. Saran
Demikian makalah yang kami susun semoga bisa bermanfaat dan menambah
pengetahuan kita tentang Praktik ibadah sholat yang benak dan baik.Dalam
pembuatan makalah ini masih banyak kekurangan apabila ada saran dari
pembaca kami sangat berterima kasih.
21
DAFTAR PUSTAKA
22