Anda di halaman 1dari 18

BAB I

PENDAHULUAN

A. SEVEN JUMP
1. STEP 1

Klarifikasi kata sulit :


 Kostovertebral
Klarifikasi kata kunci :
1. laki-laki berusia 32 tahun
2. Nyeri pada bagian bawah perut
3. Duduk sepanjang jam kerja
4. Jarang minum air putih
5. Kencing tidak lancar
6. Kencing berwarna kemerahan
7. Mual dan muntah
8. Air kencing macet total
9. Perut bagian bawah membesar, menegang dan sangat nyeri
10. Mengedan

2. STEP 2
Menetapkan masalah dengan pertanyaan :
1. Apa yang menyebabkan urin berwarna kemerahan ?
2. Penyakit apa saja yang dapat muncul pada laki-laki usia 32 tahun yang
berhubungan dengan sistem perkemihan ?
3. Apa yang menyebabkan nyeri pada perut bagian bawah ?
4. Masalah apa yang terjadi jika jarang minum air putih ?
5. Apa penyebab mual dan muntah berdasarkan skenario ?
6. Apa penyebab urine macet total ?
7. Apa yang menyebabkan perut bagian bawah membesar, menegang dan
sangat nyeri ?
8. Jelaskan hubungan antara sedikit minum air putih dengan sulit BAK?
9. Mengapa setiap buang air kecil harus mengedan ?
10. Berdasarkan tanda dan gejala pada scenario diagnose medis yang di
alami oleh pasien ?

18
11. Diagnosa keperawatan apa yang bisa ditetapkan dari scenario dan apa
tujuannya ?
12. Tindakan keperawatan apa yang dapat dilakukan berdarsarkan
diagnosa ?
13. Apa tindakan kolaborasi yang dapat dilakukan antara perawat dengan
rekan medis ?
14. Apa discharge planning yang bisa diberikan pada pasien ?

3. STEP 3
Menjawab pertanyaan :
1. Apa yang menyebabkan urine berwarna kemerahan ?
a. Karena adanya infeksi atau akibat gesekan batu-batu dalam
saluran kencing dan dalam ginjal ketika terjadi proses
pengeluaran urin serta perkembangan sel yang tidak normal di
daerah tersebut.
b. Faktor diet dapat mempengaruhi warna urin.

2. Apa saja penyakit yang dapat muncul pada laki-laki usia 32 tahun
yang berhubungan dengan sistem perkemihan ?

a. Kanker prostat
b. Gagal ginjal akut
c. ISK
d. Batu saluran kemih
e. Hipertrofi prostat

3. Apa yang menyebabkan nyeri pada perut bagian bawah ?


a. Adanya infeksi pada kandung kemih.
b. Adanya batu yang menyumbat ureter, pelvis renalis maupun
tubulus.

4. Masalah apa yang jarang terjadi jika jarang minum air putih ?

a. Jika jarang minum air putih maka ginjal akan bekerja lebih
keras dan akhirnya sisa metabolism menumpuk di ginjal karena
tidak bisa dikeluarkan oleh sistem kemih yang tidak baik.

18
b. Dehidrasi
c. Masalah pada pencernaan seperti sulit buang air kecil
d. Urin berwarna kuning pekat
e. Nyeri ketika buang air kecil
f. Oliguria

5. Apa penyebab mual dan muntah berdasarkan scenario ?

a. Rangsangan refleks dari SSP


b. Adanya faktor nyeri yang dikeluhkan
c. Akibat adanya refleks renointestinal dan proksimitas anatomi
ginjal ke lambung.

6. Apa penyebab urine macet total ?


 Karena adanya sumbatan pada saluran kemih

7. Apa yang menyebabkan perut bagianbawah membesar, menegang,


dan sangat nyeri ?
 Adanya sumbatan pada saluran kemih sehingga terjadi
penumpukan urin pada kandung kemih

8. Jelaskan hubungan antara sedikit minum air putih dengan sulit


BAK ?
 Kurangnya minum air putih maka cairan dalam tubuh akan
kurang sehingga dapat menyebabkan kekurangan cairan pada
tubuh dengan berkurangnya cairan tersebut dapat terjadi
pengentalan urin dan terjadinya pengendapan urin sehingga
bisa menjadi batu dengan adanya batu tersebut maka dapat
menyebabkan kesulitan dalam buang air kecil.

9. Mengapa setiap buang air kecil harus mengedan ?


 Adanya obstruksi sehingga ketik adanya refleks ingin berkemih
mengharuskan orang tersebut untuk mengedan

10. Berdasarkan tanda dan gejala pada scenario apa diagnose medis
yang dialami pasien ?

a. Batu Saluran Kemih


b. Infeksi Saluran Kemih

18
11. Apa diagnose keperawatan yang bisa ditetapkan pada scenario dan
apa tujuannya ?
a. Nyeri akut
b. Retensi urin
c. Risiko infeksi
d. Intoleransi aktifitas

12. Apa tindakan keperawatan yang dapat dilakukan berdasarkan


diagnose ?
a. Nyeri akut b/d
 Kaji karakteristik dan intensitas
 Observasi tandaa-tanda vital
 Ajarkan teknik relaksasi
 Kolaborasi dalam pemberian analgetik

b. Retensi urin b/d


 Kaji intake dan output cairan
 Lakukan pemasangan kateter urin
c. Risiko infeksi
 Kaji adanya tanda-tanda infeksi
 Kolaborasi pemeriksaan lab : pemeriksaan leukosit
d. Intoleransi aktifitas
 Kaji kemampuan klien dalam beraktifitas
 Membantu dalam pemenuhan kebutuhan aktifitas

13. Apa tindakan kolaborasi yang dapat dilakukan antara perawat dan
rekan medis ?
 Perawat dapat berkolabirasi dalam pemberian obat dengan
dokter dan pemeriksaan lab dengan analis kesehatan

14. Apa discharge planning yang bisa diberikan pada pasien ?


a. Menganjurkan pasien untuk minum air putih 2-2,5 L/hari
b. Menghindari minuman yang mengandung alcohol
c. Mematuhi program diet yang diberikan
d. Menghindari duduk terlalu lama lebih dari 2 jam
e. Anjurkan pasien untuk berdiri setiap 2 jam
4. STEP 5

18
Menetapkan Tujuan Belajar
1) Apa faktor risiko pada ISK ?
2) Mengapa bisa terjadi kekambuhan pada infeksi saluran kemih ?
3) Mengapa laki-laki juga dapat terkena infeksi saluran kemih padahal
jarak uretra ke rectum jauh tidak sama dengan wanita ?
4) Apa yang menyebabkan batu terbentuk di traktur urinarius ?
5) Apakah batu yang terbentuk hanya dapat disebabkan oleh kurangnya
minum air putih, kurang beraktivitas dan pola makan ?

5. STEP 6
Belajar Mandiri
1) Faktor risiko yang umum pada ISK mencakup ketidakmampuan atau
kegagalan kandung kemih untuk mengosongkan isinya secara lengkap,
penurunan mekanisme, pertahanan alamiah dari pejamu, peralatan
yang dipasang pada traktus urinarius seperti kateter dan prosedur
sistoskopi.(Brunner&Suddarth,2001)
2) Kekambuhan dapat terjadi karena penanganan awal yang tidak
adekuatatau diberikan jangka waktu yang terlalu pendek. .
(Brunner&Suddarth,2001)
3) Infeksi saluran kemih dapat terjadi pada pria karena diindikasikan
adanya abnormalitas fungsi dan struktur dari traktus genitourinarius. .
(Brunner&Suddarth,2001)
4) Batu terbentuk dalam traktus urinarius ketika konsentrasi substansia
tertentu seperti kalsium oksalat, kalsium fosfat,dan asam urat
meningka. Batu juga dapat terbentuk ketika terdapat defisiensi
substansi tertentu seperti sitrat yang secara normal mencegah
kristalisasi dalam urin. (Brunner&Suddarth,2001)
5) Pembentukan batu tidak hanya disebabkan karena kurangnya minum
air putih, kurang beraktivitas dan pola makan. Pembentukan batu juga
dapat terjadi pada penyakit inflamasi usus dan pada individu dengan
ileustomi atau reseksi usus, karena individu ini mengabsorbsi oksalat
secara berlebihan. (Brunner&Suddarth,2001)

BAB II
PEMBAHASAN

18
A. Jawaban Kata Sulit

Kostovertebral : Sudut yang dibentuk oleh costa XII dan kolumna


vertebralis dan tempat menilai nyeri tekan dan ketok pada ginjal

B. Jawaban Pertanyaan

1. Apa yang menyebabkan urine berwarna kemerahan ?


 Urine berwarna kemerahan karena adanya abrasif batu
(brunber&suddarth)
 Karena neoplasma pada ginjal atau kandung kemih , penyakit
glomerulus, infeksi pada ginjal atau kandung kemih, trauma pada
struktur perkemihan dan diskrasia darah (Fundamental Keperawatan
vol.2)

2. Apa yang menyebabkan mual dan muntah berdasarkan scenario ?


 Adanya nyeri tekan diseluruh kostovertebral sehingga menyebkan mual
dan muntah (brunner&suddarth)
 Gejala gastrointestinal dapat terjadi pada berbagai keadaan urologi
karena traktus gastrointestinal dan urinarius memiliki persarafan
otonom serta sensorik yang sama dan karena adanya refleks
renointestinal,. Hubungan anatomis ginjal kanan, dengan kolon,
duodenum, kaput pancreas, duktus koledokus, hati dan kandung
empedu dapat menyebabkan gangguan gastrointestinal. Gejala ini dapat
mencakup mual, mual, diare, gangguan rasa nyaman abdomrn dan ileus
paralitik.(Brunner&Suddarth,2001)

3. Apa diagnose keperawatan yang bisa ditetapkan pada scenario dan apa
tujuannya ?

1) Ketidakseimbangan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh b/d mual dan


muntah
2) Nyeri akut b/d agen cedera biologis
3) Retensi urine b/d sumbatan
4) Risiko infeksi dengan faktor risiko : pengetahuan yang kurang untuk
menghindari pajaan pathogen
5) Ansietas b/d ancaman atau perubahan pada status kesehatan
(Judith M. Wilkinson & Nancy R.Ahern 2011)

18
4. Apa yang menyebabkan perut bagian bawah membesar, ,menegang dan
sangat nyeri ?
 Penyebab nyeri:
Adanya batu yang terjebak di saluran kemih sehingga menyebabkan
gelombang nyeri yang luar biasa, akut dan kolik
Batu di ginjal. Nyeri yang berasal dari area renal menyebar secara
anterior pada wanita mendekati kandung kemih sedangkan pada pria
mendekati testis
 Penyebab perut membesar dan menegang
Adanya batu yang menyebabkan obstruksi di kandung kemih sehingga
terjadi penumpukan urine di kandung kemih.
(Brunner&Suddarth,2001)

5. Apa yang terjadi apabila sedikit minum air putih ?


 Sedikit minum air putih dapat menyebabkan dehidrasi dari ruang
ruang ekstraseluler, volume darah akan menjadi kecil dan sirkulasi
tidak sempurna
 Produksi urin menurun bahkan dapat terjadi anuria
 Oksigenasi jaringan terganggu dan menyebabkan metabolisme
anaerob
 Glukosa tidak dapat dibakar dengan sempurna, sehingga terbentuk
asam laktat yang berlebihan dan menimbulkan asidosis asam laktat
 Jantung tidak dapat memompa darah yang pekat ke seluruh organ dan
menyebabkan gangguan yang berat terutama pada otak
 Kadar hemoglobin meningkat. (Ilmu Penyakit Dalam 2005)

6. Jelaskan hubungan antara sedikit minum air putih dengan sulit BAK ?
 Kurang minum air putih menyebabkan mineral yang dapat menjadi
bahan pembentuk batu mengindap dalam tubuh lama kelamaan akan
menyebabkan timbulnya batu yang berbentuk Kristal yang
menghambat keluarnya air seni melalui saluran kemih sehingga terasa
sulit BAK. ( Rudi Haryono keperawatan medical bedah sis.
Perkemihan.2012)

7. Apa yang menyebabkan nyeri perut bagian kanan bawah ?


 Peradangan kandung kemih trauma atau inflamasi , sfingter uretra
Demam menggigil dan mual muntah (Fundamental Keperawatan
vol.2)

18
8. Apa yang menyebabkan urine macet total ?
 Karena adanya obstruksi. Penyebab obstruksi ialah kandung kemih
yang melemah yang tidak dapat mendorong urin keluar.
(Brunner&Suddarth,2001)

BAB III

KONSEP MAPPING

18
KONSEP MEDIS

Batu Saluran Kemih


1. Batu Ginjal

A. Definisi
Batu Ginjal (kalkulus renal/nefrolitiasis) merupakan suatu keadaan
terdapatnya batu atau kalkuli di ginjal. (Arif Muttaqqin,2014)

B. Etiologi
 Dehidrasi
 Infeksi
 Perubahan pH urin (batu kalsium karbonat terbentuk pada pH yang
tinggi; batu asam urat pada pH yang rendah)
 Obstruksi pada aliran urine yang menimbulkan stasis di dalam traktur
urinarius
 Imobilisasi yang menyebabkan kalsium terlepas ke dalam darah dan
tersaring oleh ginjal
 Faktor metabolic
 Faktor makanan
 Penyakit renal

C. Manifestasi Klinis
 Nyeri hebat akibat obstruksi
 Nausea dan vomitus
 Demam dan menggigil karena infeksi
 Hematuria kalau batu tersebut menimbulkan abrasi ureter
 Distensi abdomen

D. Patofisiologi
Batu ginjal terbentuk ketika terjadi pengendapan substansi yang
dalam keadaan normal larut di dalam urine, seperti kalsium oksalat
dan kalsium fosfat. Dehidrasi dapat menimbulkan batu ginjal karena
peningkatan konsentrasi substansi yang membentuk batu di dalam
urine.
Pembentukan batu terjadi di sekeliling suatu nucleus atau nidus pada
lingkungan yang sesuai. Kristal terbentuk dengan adanya substansi
yang membentuk batu (kalsium oksalat, kalsium karbonat,

18
magnesium, ammonium fosfat atau asam urat) dan kemudian
terperangkap dalam traktus urinarius. Ditempat ini, Kristal tersebut
menarik Kristal lain untuk membentuk batu urine yang sangat pekat
dengan substansi ini akan memudahkan pembentukan Kristal dan
mengakibatkan pertumbuhan batu.
Batu ginjal dapat terjadi pada papilla renal, tubulus renal, kalises,
piala ginjal, ureter atau dalam kandung kemih. Banyak batu berukuran
kurang dari 5mm dan biasanya batu dengan ukuran kecil ini akan
keluar sendiri ke dalam urine. Batu straghon bisa terus tumbuh dalam
piala ginjal dan meluas ke dalam kalises sehingga terbentuk batu yang
bercabang-cabang dan akhirnya menimbulkan batu ginjal jika tidak di
angkat denga pembedahan.(kowalak, jenifer P, 2011)

E. Komplikasi
 Kerusakan atau destruksi parenkim renal
 Nekrosis obstruksi oleh batu
 Hidronefrosis
 Perdarahan
 Rasa nyeri

F.Pemeriksaan Diagnostik
 Foto Rontgen BNO
 Urografi ekskretori
 Pemeriksaan USG
 Kultur urine
 Pemeriksaan serial kadar kalsium dan fosfor
 Pemeriksaan kadar protein darah

G. Penatalaksanaan Medis
 Penambahan asupan cairan hingga lebih dari 3 liter/hari untuk
meningkatkan hidrasi
 Preparat anti mikroba untuk mengatasi infeksi yang jenisnya dipilih
menurut hasil kultur mikroorganisme
 Obat-obat analgetik seperti mereperidin (Demerol) atau morfil untuk
meredakan nyeri
 Obat-obat golongan diuretic untuk mencegah statis urine dan
pembentukan batu, preparat tiazida untuk menurunkan eksresi
kalsium ke dalam urine
 Methenamin untuk menekan pembentukan batu jika terdapat infeksi

18
 Diet rendah kalsium untuk mencegah rekurensi
 Pemberian asam askorbat dosis kecil setiap hari untuk mengasamkan
urine
 Sistoskop dengan manipulasi kalkulus untuk mengeluarkan batu
ginjal yang tidak bisa keluar sendiri karena ukurannya terlalu besar
 Operasi pengangkatan batu sistim atau batu besar atau pemasangan
alat pengalih aliran urine disekitar kalkulus untuk menghilangkan
obstruksi.

2. Batu Ureter (kolik ureteral)

i. Definisi
Batu ureter (koli ureteral) merupakan suatu keadaan terdapatnya batu
atau kalkuli di ureter.(Arif Muttaqqin,2014)

ii. Etiologi
 Hipokalsiuria adalah kelainan metabolik yang paling umum
 Pelepasan ADH yang menurun dan peningkatan konsentrasi,
kelarutan dan pH urin.
 Lamanya Kristal terbentuk di dalam urin, dipengaruhi mobilisasi
rutin
 Gangguan reabsorbsi ginjal dan gangguan aliran urin
 Infeksi saluran kemih
 Kurangnya asupan air dan diet yang tinggi mengandung zat
penghasil batu
 Idiopatik

iii. Manifestasi Klinis


 Nyeri pada pinggang
 Peningkatan peristaltic
 Mual dan muntah
 Diare dan ketidaknyamanan abdominal
 Anoreksia
 Kecemasan

iv. Patofisiologi
Batu yang tidak terlalu besar didorong oleh peristaltic otot-otot
sistem pelvikalises dan turun ke ureter menjadi batu ureter. Tenaga

18
peristaltik ureter mencoba untuk mengeluarkan batu hingga turun ke
kandung kemih.
Batu yang ukurannya kecil atau kurang dari 5mm pada umumnya
dapat keluar spontan, sedangkan yang lebih besar seringkali tetap
berada di ureter dan memyebabkan reaksi peradangan serta
menimbulkan obstruksi kronis berupa hidronefrosis dan hidroureter.
Batu yang terletak pada ureter maupun sistern pelvikalises mampu
menimbulkan obstruksi saluran kemih dan menimbulkan kelainan
struktur saluran kemih sebelah atas. Obstruksi di ureter menimbulkan
hidroureter dan hidronefrosis, batu di pielum dapat menimbulkan
hidronefrosis dan batu di kaliks mayor dapat menimbulkan kaliekstasis
pada kaliks yang bersangkutan.
Kondisi adanya batu pada ureter memberikan masalah
keperawatan pada pasien dengan adanya berbagai respon obstruksi,
infeksi dan peradangan.(Arif Muttaqqin,2014)

v. Pemeriksaan Diagnostik
 Pemeriksaan sedimen urine menunjukkan adanya ; leukosituria ,
hematuria, dan di jumpai Kristal-kristal pembentuk batu
 Pemeriksaan kultur urine mungkin menunjukkan adanya
pertumbuhan kuman pemecah urea
 Pemeriksaan fungsi ureter untuk memonitor penurunan fungsi
 Pemeriksaan elektrolit untuk keterlibatan peningkatan kalsium
dalam darah
 Pemeriksaan foto polos abdomen, PIV, urogram, dan USG untuk
menilai posisi, besar, dan bentuk batu pada saluran kemih

3. Batu Kandung Kemih

A. Definisi
Batu kandung kemih merupakan suatu keadaan terdapatnya batu atau
kalkuli di kandung kemih. (Arif Muttaqin,2014)

B. Etiologi
Pembesaran prostat, ketinggian leher kandung kemih, dan statis sia
urine yang tinggi menyebabkan peningkatan kristalisasi. Statis urine
juga meningkatkan infeksi saluran kemih yang akan meningkatkan
pembentukan batu kandung empedu. Faktor etiologi lainnya adalah

18
termasuk benda asing yang masuk dalam kandung kemih yang
bertindak sebagai nidus unyuk pembentukan batu. Hal ini adalah
material yang masuk ke dalam kandung kemih.

C. Manifestasi Klinis
 Ketika batu menghambat dari saluran urine, terjadi obstruksi,
meningkatkan tekanan hidrostatik.
 Bila nyeri mendadak terjadi secara akut dan disertai nyeri tekan
suprapublik, serta muncul mual muntah, maka klien sedang
mengalami episode kolik renal.
 Diare, demam dan perasan tidak nyaman pada abdomen
 Klien merasa ingin BAK namun hanya sedikit urine yang
keluar, biasanya mengandung darah akibat abrasi batu

D. Patofisiologi
Kebanyakan kalkuli vesikalis terbentuk di de novo dalam kandung
kemih, tetapi beberapa awalnya mungkin telah terbentuk di dalam
ginjal, kemudian menuju ke dalam kandung kemih, di mana dengan
adanya pengendapan tambahan akan menyebabkan tumbuhnya batu
Kristal. Pada pria yang lebih tua, batu kandung kemih terdiri atas asam
urat. Batu jenis ini merupakan batu yang paling mungkin terbentuk di
kandung kemih. Batu yang terdiri atas kalsium oksalat biasanya
awalnya terbentuk di ginjal.
Jenis umum dari sebagian besar batu vesikalis pada orang dewasa
asam urat (>50%).pada kandung kemih yang jarang, batu kandung
kemih terdiri atas kalsium oksalat, kalsium fosfat, ammonium urat,
sistein, atau magnesium ammonium fosfat (bila dikaitkan dengan
infeksi).

E. Pemeriksaan Diagnostik
 Laboratorium
Urinalisis. Pemeriksaam urinalisis pada pasien batu kandung
kemih dilakukan secara mikroskopis dan makroskopis.
Pemeriksaan secara mikroskopis dilakukan untuk menilai jenis
batu dengan menilai pH, konsistensi, dan komposisi batu.
Pemeriksaan makroskopis dilakukan untuk menilai warna dan
kejernihan dari urine. Pada pasien dewasa dengan jenis batu asam

18
urat, secara mikroskopis lazim di dapatkan pH asam, sedangkan
secara makroskopis didapatkan adanya hematuria dan piuria.
 USG
 Foto polos abdomen
 Intravena Pyelography (IVP)
 CT Scan
 Sistoskopi

KONSEP ASUHAN KEPERAWATAN

A. Pengkajian
1. Pola persepsi dan pemeliharaan kesehatan

18
a. Identitas
Seorang laki-laki berumur 32 tahun yang merupakan karyawan di sebuah
perusahaan yang bertugas untuk menginput data.

b. Keluhan utama
Mengeluh kesakitan pada bagian bawah perut dan tidak bisa buang air
kecil

2. Pola nutrisi dan metabolic


Klien kebiasaan sedikit minum air putih. Klien juga mengeluh mual-muntah

3. Pola eliminasi
Klien mengalami nyeri saat kencing, hematuria, oliguria, distensi vesika
urinaria

4. Pola istirahat dan tidur


Pola istirahat terganggu karena adanya gangguan rasa nyaman (nyeri)

5. Pola aktivitas
Penurunan aktivitas terjadi bukan karena kelemahan otot tetapi dikarenakan
gangguan rasa nyaman (nyeri)

B. Diagnosa keperawatan
1. Kekurangan volume cairan b/d kehilangan volume cairan aktif (muntah)
2. Nyeri akut b/d agen cedera biologis
3. Retensi urin b/d sumbatan
4. Risiko infeksi dengan faktor resiko: pengetahuan yang kurang untuk
menghindari pajanan pathogen
5. Ansietas b/d ancaman atau perubahan pada status kesehatan

C. Intervensi keperawatan
1. Kekurangan volume cairan b/d kehilangan volume cairan aktif (muntah)
NOC:
NIC:
1. Awasi asupan dan haluaran
R: Mengevaluasi adanya statis urine/kerusakan ginjal.
2. Catat insiden dan karakteristik muntah

18
R: Mual/muntah secara umum berhubungan dengan kolik ginjal karena
saraf ganglion seliaka menghubungkan kedua ginjal dengan lambung.
3. Tingkatkan asupan cairan 2-3L/hari
R: Mempertahankan keseimbangan cairan untuk homeostatis , juga
dimaksudkan sebagai upaya membilas batu keluar.
4. Awasi tanda vital
R: indicator hidrasi/ volume sirkulasi dan kebutuhan intervensi.
5. Timbang berat badan setiap hati
R: Peningkatan BB yang cepat mungkin berhubungan dengan retensi.
6. Berikan terapi IV sesuai dengan program terapi.
R: mempertahankan volume sirkulasi (bila asupan peroral tidak cukup)
7. Kolaborasi dalam pemeriksaan Hb/Ht dan elektrolit
R: Mnegkaji hidrasi dan efektivitas intervensi
8. Kolaborasi dalam pemberian antiemetic
R: antiemetik dapat mengurangi mual/muntah

2. Nyeri akut b/d agen cedera biologis


NOC: nyeri dapat teratasi
NIC:
1. Kaji intensitas, lokasi, frekuensi dan penyebaran nyeri. Perhatikan tanda
non verbal seperti peningkatan TD, nadi, gelisah, menringis dan merintih.
R: Membantu evaluasi tempat obstruksi dan kemajuan gerakan batu.nyeri
panggul sering menyebar ke punggung, lipat paha,genitalia sehubungan
dengan proksimistas pleksus sarafdan pembuluh darah yang menyuplai
area lain. Nyeri tiba-tiba dan hebat dapat menimbulkan gelisah,
takut/cemas
2. Perhatikan peningkatan/ menetapnya keluhan nyeri abdomen
R: Obstruksi lengkap ureter dapat menyebabkan perforasi dan
ekstravasasiurine ke dalam area perirenal,hal ini merupakan kedaruratan
bedah akut
3. Tingkatkan pemasukan sampai 2500 ml/hari sesuai toleransi
R: Menurunkan iristasi dengan mempertahankan aliran cairan konstan ke
mukosa kandung kemih.
4. Berikan tindakan kenyamanan (sentuhan terapeutik, pengubahan posisi,
pijat punggung) dan aktivitas terapeutik . dorong penggunaan teknik
relaksasi, termasuk latihan napas dalam, visualisasi, pedoman imajinasi.
R: Menurunkan tegangan otot, memfokuskan kembali perhatian, dan dapat
meningkatkan kemampuan koping.
5. Kolaborasi pemberian obat analgetik
R: Analgetik mdmblok lintasan nyeri sehingga mengurangi nyeri.

18
3. Retensi urin b/d sumbatan
NOC: mengosongkan kandung kemih secara tuntas
NIC:
1. Pantau asupan dan haluaran, karakteristik urine, catat adanya keluaran
batu
R: pemasukan dan pengeluaran memberikan informasi tentang fungsi
ginjal dan adanya komplikasi. Penemuan batu menungkinkan identifikasi
tipe batu yang mempengaruhi pilihan terapi
2. Pantau derajat distensi kandung kemih melalui palpasi dan perkusi
R: Untuk mengetahui derajat distensi kandung kemih dan untuk mencegah
terjadinya over distensi
3. Memasang kateter urin
R: Untuk membantu mengeluarkan urine
4. Dorong peningkatan asupan cairan
R: peningkatan hidrasi dapat vmembilas bakteri, darah, debris dan
membantu lewatnya batu.
5. Rujuk pada spesialis kontinensia urin jika diperlukan
4. Ansietas b/d ancaman perubahan pada status kesehatan
NOC: ansietas pasien berkurang
NIC:
1. Kaji dan dokumentasikan tingkat kecemasan pasien
R: Mengetahui tingkat kecemasan pasien untuk menentukan terapi
2. Memotivasi pasien untuk mengungkapkan kecemasan yang dirasakan.
R: Perawat mengetahui apa yang dirasakan pasien
3. Mengajarkan dan melatih teknik relaksasi napas dalam untuk mengurangi
kecemaan
R: Teknik relaksasi napas dalam meningkatkan vasodilatasi dan sirkulasi
sehingga membuat tubuh rileks.
4. Jawab setiap pertanyaan pasien dengan penuh perhatian dan berikan
informasi yang benar.
R: Informasi yang tepat dapat mengurangi kecemasan pasien.

5. Discharge planning
1. Anjurkan untuk minum minimal 10-12 gelas air putih per hari
2. Batasi minum teh, kopi atau minuman bersoda maksimal 2 gelas per hari
3. Olahraga ringan minimal 2 kali seminggu selama 15 menit

18
4. Batasi makanan tinggi kalsium : susu, es krim, kacang-kacangan, keju
5. Batasi makanan yang tinggi oksalat : bayam, tomat, selesri, kopi, teh,
gandum, kelapa, terigu
6. Batasi konsumsi protein hewani: daging, ikan dan telur
7. Batasi makan yang mengandung asam urat yang tinggi : sarden, kerang,
sop daging, jeroan, unggas

18

Anda mungkin juga menyukai