Anda di halaman 1dari 2

Menyikat gigi dianggap sebagai perilaku perawatan

diri yang mendasar untuk pemeliharaan kesehatan


mulut, dan menyikat gigi dua kali sehari telah menjadi
norma sosial, tetapi basis bukti untuk frekuensi ini
lemah.
Kumar, S., Tadakamadla, J., & Johnson, N. W. Effect of toothbrushing frequency on incidence and
increment of dental caries: a systematic review and meta-analysis. Journal of dental research, (2016).
95(11), 1230-1236.

HARIAN

1. Islam berakar kata dari “aslama”, “yuslimu”, “islaaman” yang berarti tunduk, patuh, dan
selamat. Islam berarti kepasrahan atau ketundukan secara total kepada Allah SWT. Orang yang
beragama Islam berarti ia pasrah dan tunduk patuh terhadap ajaran-ajaran Islam. Seorang
muslim berarti juga harus mampu menyelamatkan diri sendiri, juga menyelamatkan orang lain.
Tidak cukup selamat tetapi juga menyelamatkan.
Secara istilah Islam adalah agama yang dibawa oleh Nabi Muhammad SAW untuk umat manusia
agar dapat hidup bahagia di dunia dan akhirat.
Inti ajarannya (rukun Islam) adalah bersaksi bahwa tidak ada Tuhan selain Allah dan Nabi
Muhammad adalah utusan Allah, mendirikan sholat, menunaikan zakat, berpuasa di bulan
Ramadhan, dan pergi haji bila mampu.

Sumber : https://mui.or.id/tanya-jawab-keislaman/28357/apa-makna-islam/

2. Tujuan diturunkannya agama Islam adalah untuk menunjukkan manusia agar dapat mencapai
kebahagiaan dunia dan akhirat.
Islam dibawa oleh Nabi Muhammad SAW bukan hanya dalam bentuk nilai-nilai yang abstrak,
namun juga dituangkan dalam aturan-aturan yang disebut dengan Syariat Islam. Syariat Islam
adalah tata aturan (hukum-hukum) Allah SWT yang mangatur tata hubungan manusia dengan
Allah SWT dan manusia dengan manusia.

Tujuan diturunkannya syariat Islam adalah untuk kebaikan seluruh umat manusia baik di dunia
maupun di akhirat.

Di dalam Alquran Allah menyebutkan beberapa katan syari’ah, di antaranya adalah:

‫ َواَل تَتَّبِ ْع أَ ْه َوآ َء ٱلَّ ِذينَ اَل يَ ْعلَ ُمون‬3‫َري َع ٍة ِّمنَ ٱأْل َ ْم ِر فَٱتَّبِ ْعهَا‬ َ َ‫ثُ َّم َج َع ْل ٰن‬
ِ ‫ك َعلَ ٰى ش‬

Artinya: Kemudian Kami jadikan kamu berada di atas suatu syariat (peraturan) dari urusan
(agama itu), Maka ikutilah syariat itu dan janganlah kamu ikuti hawa nafsu orang-orang yang
tidak mengetahui.(QS: Al-Jatsiyah: 18).

‫ص ْينَا بِ ِهۦ إِ ْب ٰ َر ِهي َم َو ُمو َس ٰى َو ِعي َس ٰ ٓى أَ ْن أَقِي ُموا ٱل ِّدينَ َواَل تَتَفَ َّرقُوا فِيه‬
َّ ‫ى أَوْ َح ْينَآ إِلَ ْيكَ َو َما َو‬
ٓ ‫ِّين َما َوص َّٰى بِ ِهۦ نُوحًا َوٱلَّ ِذ‬
ِ ‫ش ََر َع لَ ُكم ِّمنَ ٱلد‬

Artinya: Dia telah mensyari’atkan bagi kamu tentang agama apa yang telah diwasiatkan-Nya
kepada Nuh dan apa yang telah Kami wahyukan kepadamu dan apa yang telah Kami wasiatkan
kepada Ibrahim, Musa dan Isa yaitu: Tegakkanlah agama dan janganlah kamu berpecah belah
tentangnya.(QS: Asy-Syuura: 13).
Abu Ishaq al-Shatibi merumuskan lima tujuan (hukum) Islam, yakni:

1. Memelihara Agama (Hifdz Ad-Din)


2. Memelihara Jiwa (Hifdz An-Nafs)

3. Memelihara Akal (Hifdz Al’Aql)

4. Memelihara Keturunan (Hifdz An-Nasb)

5. Memelihara Harta (Hifdz Al-Maal)

Kelima tujuan hukum Islam tersebut di dalam kepustakaan disebut al-maqasid al-khamsah atau
al-maqasid al- shari’ah. Dengan lima tujuan ini, maka kemaslahatan kehidupan manusia
terpenuhi.

Sumber : https://muslim.okezone.com/read/2020/06/26/330/2236832/5-tujuan-
diturunkannya-hukum-islam-ke-bumi

3. Petunjuk
Rahmatan Lil Aalamin
Pedoman hidup
Sumber hukum
Sumber ilmu

AYAT

MENTORING
Islam dengan Inovatif

Anda mungkin juga menyukai