Anda di halaman 1dari 29

Komitmen Manajemen

Kerupuk Udang “SEHATI” Sehat, Halal,


dan Terenak

Kerupuk Udang menerapkan cemilan


yang sehat, halal, enak dan bermutu

Kerupuk Udang
“SEHATI”

Pimpinan Puncak,

ttd

Elisabet Prinahandayati
___________________________________________
Formulir 1. Tim GMP
a. Surat penugasan dari Pimpinan Puncak: .SK-CPPOB-01/10/2021
b. Tabel tim GMP
NO. NAMA BAGIAN KUALIFIKASI PELATIHAN
1 ELISABET PEMILIK / KEPALA S1 GIZI PELATIHAN
PRINAHANDAYATI PRODUKSI PKP
2 MALA KEPALA SMA DILATIH OLEH
PRODUKSI PEMILIK
3 ENI DWI PENANGGUNG SMA DILATIH OLEH
JAWAB MUTU PEMILIK

Formulir 2. Diskripsi produk


Formulir 2a. Komposisi bahan ingredien dan bahan baku serta bahan
tambahan
Udang Segar
BAHAN BAKU
Tepung Tapioka
UTAMA Minyak Goreng

Bawang Putih
BAHAN INGREDIEN
Telur Ayam
LAIN
Garam

Primer : Plastik
BAHAN PENGEMAS Sekunder : Kantong Plastik Besar
Formulir 2b. Diskripsi bahan baku

No Kategori Uraian
1. Nama bahan baku Udang Segar

3. Komposisi (diisi bila produk -


formulasi)

4. Pengemasan Kemasan dalam kantong plastik yang diikat hingga kedap udara

5, Masa kadaluarsa dalam kondisi 3 – 6 bulan


penyimpanan
6. Cara transportasi Sepeda motor

7. Cara penyimpanan Diletakkan dalam chiller freezer dengan suhu – 18 derajat

8. Persyaratan SNI/regulasi SNI 01-2728.1-2006

9. Persyaratan yang ditetapkan Sesuai SNI dan persyaratan pelanggan :


1. Rupa dan warna : bening, spesifik jenis, cemerlang, sambungan
antar ruas kokoh, kulit melekat kuat pada daging.
2. Bau harus segar
3. Daging : bentuk daging kompak, elastis dan rasanya manis
No Kategori Uraian
1. Nama bahan baku Tepung Tapioka

3. Komposisi (diisi bila produk formulasi) -

4. Pengemasan Kemasan di dalam plastik kemasan

5, Masa kadaluarsa dalam kondisi 2 bulan


penyimpanan
6. Cara transportasi Sepeda Motor

7. Cara penyimpanan Disimpan di dalam suhu ruang dan tidak terkena matahari
langsung
6. Persyaratan SNI/regulasi SNI 3451:2011

Persyaratan yang ditetapkan Sesuai SNI dan persyaratan pelanggan :


1. Warna putih bersih
2. Tidak berbau
3. Tidak ada cemaran fisik
4. Bebas dari hama
5. Tidak menggumpal
N Kategori Uraian
o
1. Nama bahan baku Minyak Goreng

3. Komposisi (diisi bila -


produk formulasi)

4. Pengemasan Dikemas dalam wadah yang bersih dan tertutup rapat

5, Masa kadaluarsa 2 tahun


dalam kondisi
penyimpanan
6. Cara transportasi Sepeda Motor

7. Cara penyimpanan Di simpan di suhu ruang

8. Persyaratan SNI 01-3741-2002


SNI/regulasi Satuan Persyara
No. Kriteria uji
tan

Mutu I Mutu II

1 Keadaa
n
1.1 Bau Normal Normal

1.2 Rasa Normal Normal


1.3 Warna Putih, kuning pucat sampai kuning

2 Kadar air % maks 0,1 maks 0,3


b/b
3 Bilangan asam mg maks 0,6 ma
KOH/g ks
2

9. Persyaratan yang Sesuai SNI dan persyaratan pelanggan :


ditetapkan 1. Berwarna jernih
2. Aroma menyerupai minyak
3. Tidak mudah beku
4. Bertekstur seperti air
N Kategori Uraian
o
1. Nama bahan baku Bawang Putih

3. Komposisi (diisi bila -


produk formulasi)

4. Pengemasan Di kemas di keranjang di tutup dengan anyaman bambu

5, Masa kadaluarsa 3 minggu


dalam kondisi
penyimpanan
6. Cara transportasi Sepeda motor

7. Cara penyimpanan Di simpan di suhu ruangan

8. Persyaratan SNI 01-3160-1992


SNI/regulasi
Tingkat ketuaan : Bawang putih dinyatakan tua apabila telah
mencapai kematangan fisiologis,
dimana bawang putih padat, tidak
lunak dan tidak keriput.
Kekompakan siung : Bawang putih dinyatakan kompak apabila
siung-siung tidak menyebar, akan
tetapi saling menempel rapat satu
sama lain pada seluruh panjang
siung. Bawang putih dinyatakan
kurang kompak apabila siung-siung
dalam umbi agak menyebar dan
menempel kurang rapat satu sama lain
pada seluruh panjang siung.
Kebernasan siung : Bawang putih dinyatakan bernas apabila tiap
siung berisi cukup padat dan tidak
keriput. Bawang putih dinyatakan
kurang bernas apabila siung berisi
kurang padat, meskipun tidak keriput.
Kekeringan : Bawang putih dinyatakan kering simpan
apabila telah cukup kering untuk dapat
disimpan. Salah satu petunjuk cukup
kering adalah sudah terkelupasnya
kulit luar.
Kulit luar pembungkus umbi : Kulit luar pembungkus umbi dinyatakan
sempurna menutup umbi apabila
sebagian besar umbi terlihat
terbungkus kulit luar secara
senpurna. Kulit luar pembungkus
umbi dinyatakan kurang sempurna
menutup umbi apabila sebagian
besar umbi terlihat terbungkus kulit
luar secara tidak sempurna.
Kerusakan : Bawang putih dinyatakan rusak
apabila mengalami kerusakan atau
cacat oleh sebab fisiologis, mekanis
dan lain-lain yang terlihat pada
permukaan umbi.
Busuk : Bawang putih dinyatakan busuk
apabila mengalami pembusukan
akibat kerusakan biologis.
Diameter : Yang dimaksud diameter adalah
dimensi terbesar diukur tegak lurus
pada garis lurus sepanjang batang
sampai akar.
Kotoran : Kotoran dinyatakan tidak ada apabila
tidak terdapat kotoran atau benda
asing lainnya yang menempel pada
bawang putih atau berada dalam
kemasan, yang mempengaruhi
kenampakannya.
.

9. Persyaratan yang Sesuai SNI dan persyaratan pelanggan :


ditetapkan 1. Bawang putih tidak keriput
2. Bawah putih tidak busuk
3. Warna bawang putih berwarna putih bersih
N Kategori Uraian
o
1. Nama bahan baku Telur Ayam

3. Komposisi (diisi bila -


produk formulasi)

4. Pengemasan Wadah khusus telur

5, Masa kadaluarsa 1 bulan


dalam kondisi
penyimpanan
6. Cara transportasi Sepeda Motor

7. Cara penyimpanan Telur di simpan pada suhu ruang

8. Persyaratan SNI 3926:2008


SNI/regulasi
9. Persyaratan yang Sesuai SNI dan persyaratan pelanggan :
ditetapkan 1. Kulit telur bersih dan halus
2. Tidak berbau busuk
3. Cangkang telur tidak retak
4. Bau khas telur
No Kategori Uraian
1. Nama bahan baku Garam

3. Komposisi (diisi bila -


produk formulasi)

4. Pengemasan Plastik

5, Masa kadaluarsa dalam 5 tahun


kondisi penyimpanan
6. Cara transportasi Sepeda motor

7. Cara penyimpanan Di simpan di wadah tertutup dengan suhu ruang

8. Persyaratan SNI/regulasi SNI 01-3556-2000


9. Persyaratan yang Sesuai SNI dan persyaratan pelanggan :
ditetapkan 1. Tidak bergumpal
2. Bersih
3. Sepenuhnya larut dalam air
4. Tidak mempunyai rasa yang tajam dan pahit
5. Bebas dari zat zat kimia

Formulir 2c. Diskripsi produk akhir

No Kategori Uraian
1. Nama Produk Kerupuk Udang

2. Kategori proses Proses Jangka Pendek

3. Komposisi 250 gr

4. Pengemasan Primer: Plastik


Sekunder: Kantong Plastik Besar
5, Masa kadaluarsa dalam 4 hari
kondisi penyimpanan
6. Cara transportasi Sepeda Motor

7. Cara penyimpanan Di simpan di wadah dengan suhu ruang dan terhindar dari matahari langsung

8. Persyaratan SN 2714.1:2009
SNI/regulasi Satuan Mutu I Mutu II
Jenis uji

a Sensori Angka ( 1-9 ) 7 7


b Cemaran Koloni/g Maksimal 5,0 x 10
- mikroba * ALT APM/g <3
- Escherichia coli
c Kimia:
- Kadar %
air tak larut dalam
- Abu Maksima
asam* % fraksi l 0,2 Maksimal
- massa
Protein % fraksi massa Minimal Minimal
0,2
8 5
CATATAN bila diperlukan
9. Persyaratan pelanggan *) SNI dan persyararan pelanggan :
Sesuai
1. Kemasan bersih dan rapi
2. Isi dalam bersih
3. Tidak ada cemaran fiisk didalam kemasan
4. Bau khas udang
Formulir 3.Tujuan penggunaan produk dan
pengguna produk

Nama Produk: Kerupuk Udang “Sehati”


Umur simpan : 1 Minggu Lama penggunaan oleh konsumen
(setelah produk dibuka): 4 hari

Kondisi Penyimpanan yang Disarankan


Sarana penyimpanan yang dimiliki distributor ; Diletakkan dalam wadah khusus
kerupuk dalam suhu ruang

Sarana penyimpanan yang dimiliki konsumen : Disimpan di toples dalam suhu ruang

Petunjuk Penggunaan : Dapat langsung Penggunaan yang Diharapkan oleh


di makan Konsumen : Teman makan nasi , mie
instan dan cemilan

Target Populasi Konsumen : Masyarakat Konsumen lain yang mungkin ikut


Umum menggunakan : catering
Formulir 4. Identifikasi bahaya dan Pengendaliannya

No. Bahaya Pengendaliannya


1. Fisik : - Rambut : Menggunakan
- Rambut penutup kepala selama bekerja
- Perhiasan - Perhiasan :Melepas perhiasan
- Serpihan kuku
selama bekerja
- Kulit dan kepala udang
- Kuku : Memotong kuku agar
tidak panjang dan menggunakan
sarung tangan plastik selama
bekerja
- Kulit dan kepala udang : Pekerja
lebih memperhatikan pada saat
melakukan pembersihan udang
2. Kimia : - Menjauhkan sabun cuci dari alat
- Sabun cuci piring dan bahan pengolahan
- Cairan desinfektan makanan
- Menjauhkan cairan dari alat dan
bahan pengolahan makanan

3. Biologis - Pengemasan yang rapat


- Vibrio Parahaemolyticus menggunakan pres plastik
Formulir 5. Diagram alir proses
Diagram alir proses/prosedur pengolahan

Penerimaan
Bahan Baku Tepung
Udang
Tapioka

Pembersihan Garam, Minyak


Goreng dan Telur
Ayam

Penggilingan

Pengadukan

Pencetakan

Pengukusan

Pendinginan

Pengirisan

Penggorengan

Pengemasan

Pelabellan
Formulir 6. Peta unit pengolahan
Formulir 7. SOP PROSES PENGOLAHAN KERUPUK UDANG
Penanggung Jawab: Elisabet Prinahandayati
Acuan: …………………..

No Langkah-langkah utama proses Instruksi kerja Pelaksana

1. Penerimaan bahan baku 1. Lakukan pengecekan Mutu


pada udang yang diterima
secara teliti di lihat dari
bentuk fisik udang dan
bau nya
3. Siapkan wadah untuk
menampung udang yang
sudah di terima dan di
cek

5. Lakukan pengecekan
pada tepung tapioka di
lihat dari bentuk fisik
tepung

4. Lakukan pengecekan
pada minyak goreng di
lihat dari bentuk fisik
minyak goreng

5. Lakukan pengecekan
pada bawang putih dilihat
dari bentuk fisik bawang
putih

6. Lakukan pengecekan
pada garam dilihat dari
bentuk fisik garam

2. Pembersihan 1. Siapkan air bersih dan Produksi dan Mutu


mengalir
10. Buang bagian kepala,
kulit dan ekor udang
sehingga hanya tersisa
dagingnya
12. Cuci bersih kembali
sampai tidak ada kotoran
dan sisa – sisa kepala,
kulit dan ekor udang
kemudian tiriskan

3. Penggilingan dan Pengadukan 1. Udang dan bawang putih Produksi


di giling secara terpisah
sampai halus
17. Masukkan hasil gilingan
udang dan bawang putih
ke dalam satu wadah
19. Masukkan tepung tapioka
dan garam secukupnya
ke dalam gilingan udang
dan bawang putih setelah
itu di aduk sampai
menjadi adonan

4. Pencetakan dan Pengukusan 1. Cetak Hasil adonan Produksi


berbentuk bulat dan
lonjong
24. Kukus sampai matang
dan kenyal

5. Pendinginan dan Pengirisan 1. Lakukan pendinginan Produksi


30. Iris tipis tipis adonan

6. Penggorengan 1. Siapkan minyak goreng Produksi


36. Panaskan minyak goreng
37. Lakukan penggorengan
sampai berwarna kuning
kecoklatan
39. Angkat dan tiriskan
7. Pengemasan dan Pelabelaan  Kemas produk dan beri Produksi
label sesuai dengan jenis
kemasan, takaran dan isi
bersih
46. Simpan produk pada
suhu ruang
Formulir 8. Operasionalisasi GMP (SSOP)
NO 8 KUNCI POKOK PROSEDUR MONITORING KOREKSI REKAMAN
SANITASI [4W(what,where,when,who), 1How]
KEAMANAN AIR  Air yang digunakan  Cek kualitas air setiap 4 jam sekali  Hentikan kegiatan produksi
DAN ES harus bersih secara visual oleh bagian produksi jika di temukan ada nya air
(tidak yang terkontaminasi
menggunakan es) ( kotor, berbau dan
 Cek penampungan air secara berkala 2 berwarna )
 Sumber air bersih minggu sekali oleh bagian produksi  Membersihkan sumber
menggunakan PDAM penampungan air jika
dan sumur penampungan kotor
KONDISI DAN  Membersihkan semua  Cek kebersihkan peralatan pengolahan  Mencuci kembali peralatan
KEBERSIHAN peralatan pengolahan sebelum dan sesudah melakukan pengolahan jika di
PERMUKAAN YANG dan pemasakan setelah produksi secara visual oleh bagian temukan masih kotor
KONTAK DENGAN di gunakan produksi
BAHAN PANGAN
 Membersihkan area  Cek kebersihan area pengolahan meja  Mencuci kembali meja
sekitar pengolahan kompor dan kompor sebelum dan kompor dan kompor yang
(kompor) sebelum dan sesudah produksi secara visual oleh kotor
setelah di gunakan bagian produksi

 Membersihkan lantai  Cek kebersihan lantai sebelum dan  Membersihkan kembali


area pengolahan sesudah di gunakan secara visual oleh lantai yang masih kotor
sebelum dan sesudah bagian produksi
di gunakan

 Membersihkan tempat  Cek kebersihan area tempat sampah  Membersihkan kembali


sampah sebelum dan sebelum dan sesudah produksi secara area tempat sampah jika
sesudah di gunakan visual oleh bagian produksi kotor dan membuang
sampah jika sudah penuh
3 PENCEGAHAN  Bahan baku udang di  Cek kesesuaian tempat penyimpanan  Menaruh kembali bahan
KONTAMINASI letakkan di wadah bahan baku dengan wadah khusus baku di wadah khusus jika
SILANG khusus udang sebelum produksi secara visual oleh terjadi kesalahan dalam
bagian produksi penempatan bahan baku
NO 8 KUNCI POKOK PROSEDUR MONITORING KOREKSI REKAMAN
SANITASI [4W(what,where,when,who), 1How]
 Alat alat persiapan ,  Cek kesesuaian alat alat sesuai letak  Mengembalikan alat alat
pengolahan dan fungsi masing – masing alat (pisau, ( pisau, talenan, panci,
pendistribusian talenan, panci, baskom dll) secara baskom dll) sesuai wadah
produk ( pisau, visual sebelum dan sesudah produksi dan fungsi masing masing
talenan, panci, baskom oleh bagian produksi alat jika ditemukan ada alat
dll) dibedakan yang terpisah

 Kebersihan karyawan  Cek kepatuhan sanitasi karyawan  Menegur karyawan jika ada
selalu di perhatikan secara visual selama proses produksi yang tidak patuh dalam hal
pada proses produksi oleh pemilik IRTP sanitasi
 Melatih karyawan secara
rutin terkait dengan sanitasi
kebersihan

 Penyimpanan produk  Cek kesesuaian tempat penyimpanan  Menaruh kembali hasil


di letakkan di wadah hasil produksi secara visual sebelum produksi jika ditemukan
khusus produk dan sesudah produksi oleh bagian kesalahan penyimpanan
makanan produksi produk
4 MENJAGA FASILITAS  Membersihkan  Cek kebersihan wastafel dan  Membersihkan kembali
PENCUCI TANGAN, wastafel sebelum dan ketersediaan sabun cuci tangan serta wastafel jika watafel
SANITASI DAN sesudah di gunakan tissue dengan ceklis setiap 4 jam terlihat kotor
TOILET sekali oleh bagian cleaning service

 Membersihkan toilet  Cek kebersihan toilet dan ketersediaan  Membersihkan kembali


sebelum dan sesudah air , sabun dengan menggunakan toilet jika terlihat kotor
di gunakan ceklis setiap 4 jam sekali oleh bagian dan menyediakan sabun
cleaning service jika sabun sudah habis

 Ruang ganti karyawan  Membersihkan kembali


di bersihkan sebelum  Cek kebersihan ruang ganti karyawan ruang ganti karyawan
dan sesudah di sebelum dan sesudah bekerja secara jika terlihat kotor
gunakan visual oleh bagian cleaning service
5 PROTEKSI DARI  Penyimpanan cairan  Cek kesesuaian penyimpanan cairan  Mengembalikan cairan
BAHAN-BAHAN pembersih lantai, pembersih lantai , dinding , meja dan pembersih ke ruang
NO 8 KUNCI POKOK PROSEDUR MONITORING KOREKSI REKAMAN
SANITASI [4W(what,where,when,who), 1How]
KONTAMINAN dinding, meja dan pembersih alat alat pengolahan secara khusus penyimpanan
cairan pembersih alat ceklis sebelum dan sesudah produksi jika di temukan tidak
alat pengolahan di oleh pemilik IRTP pada tempatnya
simpan terpisah
6 PELABELAN,  Memberi label pada  Cek kejelasan tulisan pada label  Memperjelas label pada
PENYIMPANAN, DAN bahan bahan kimia bahan bahan kimia secara ceklis bahan bahan kimia jika
PENGGUNAAN berbahaya dan di sebelum dan sesudah produksi oleh di temukan tulisan tidak
BAHAN TOKSIN simpan di tempat bagian pemilik IRTP jelas
YANG BENAR terpisah dai tempat  Cek kesesuaian penyimpanan bahan  Mengembalikan bahan
pengolahan bahan kimia sebelum dan sesudah bahan kimia ke ruang
produksi secara ceklis oleh bagian penyimpanan jika di
pemilik IRTP temukan bahan tidak
diletakkan di tempat
yang benar
 Menggunakan bahan  Cek penggunaan bahan bahan kimia  Kembali mengulang
bahan kimia sesuai sebelum dan sesudah produksi secara cara penggunaan bahan
aturan penggunaan ceklis oleh bagian pemilik IRTP jika ada kesalahan
dalam penggunaan
7 PENGAWASAN  Melakukan tes  Cek kesehatan karyawan secara rutin  Memulangkan
KONDISI kesehatan kepada 2 minggu sekali menggunakan ceklis karyawan jika ada
KESEHATAN karyawan dan visual oleh bagian pemilik IRTP karyawan yang sedang
PERSONEL YANG sakit
DAPAT  Tidak memperbolehkan
MENGAKIBATKAN karyawan turun bekerja
KONTAMINASI jika sedang sakit

 Menyediakan kotak  Cek kelengkapan kotak obat P3K  Mengisi ketersediaan


obat P3K secara rutin 2 minggu sekali obat – obatan jika
menggunakan ceklis oleh bagian ketersediaan sudah
pemilik IRTP habis
8 MENGHILANGKAN  Membersihkan hama  Cek hama serangga (semut, lalat,  Membunuh hama
HAMA DARI UNIT serangga ( semut, kecoa dll) secara visual di ruang serangga jika di
PENGOLAHAN lalat, kecoa dll) di pengolahan dan produksi sebelum dan temukan di ruang
ruang pengolahan dan sesudah produksi oleh cleaning pengolahan dan
produksi service produksi setelah di
NO 8 KUNCI POKOK PROSEDUR MONITORING KOREKSI REKAMAN
SANITASI [4W(what,where,when,who), 1How]
lakukan produksi
Contoh
Lampiran 2.
FORMULIR REKAMAN HARIAN PENGENDALIAN SANITASI
Tanggal laporan: 04 Oktober 2021 Nama perusahaan : Kerupuk Udang
Lajur 1: Alamat : Bentot
Lajur 2:

Area Sanitasi dan Tujuan Pre- Start 4 Hour 8 hour 12 2 Every Post- Keter
Op Time: Time Time hour weeks Time OP an da
Time time Time korek

 Keamanan air

 Cek kualitas air setiap 4 jam 


sekali secara visual oleh bagian
produksi

 Cek penampungan air secara 


berkala 2 minggu sekali oleh
bagian produksi
 Kondisi dan kebersihan
permukaan kontak
dengan produk

 Cek kebersihkan peralatan  


pengolahan sebelum dan
sesudah melakukan produksi
secara visual oleh bagian
produksi

 Cek kebersihan area


pengolahan meja kompor  
dan kompor sebelum dan
sesudah produksi secara
visual oleh bagian produksi

 Cek kebersihan lantai  


sebelum dan sesudah di
gunakan secara visual oleh
bagian produksi

 Cek kebersihan area tempat


sampah sebelum dan  
sesudah produksi secara
visual oleh bagian produksi
 Pencegahan
kontaminasi silang

 Cek kesesuaian tempat


penyimpanan bahan baku
dengan wadah khusus 
sebelum produksi secara
visual oleh bagian produksi

 Cek kesesuaian alat alat


sesuai letak fungsi masing –  
masing alat (pisau, talenan,
panci, baskom dll) secara
visual sebelum dan sesudah
produksi oleh bagian
produksi

 Cek kepatuhan sanitasi


karyawan secara visual
selama proses produksi oleh

pemilik IRTP

 Cek kesesuaian tempat


penyimpanan hasil produksi  
secara visual sebelum dan
sesudah produksi oleh
bagian produksi
 Pemeliharaan tempat
cuci tangan, sanitasi
tangan dan fasilitas
toilet
 Cek kebersihan wastafel dan
ketersediaan sabun cuci 
tangan serta tissue setiap 4
jam sekali dengan ceklis
oleh bagian cleaning service

 Cek kebersihan toilet dan


ketersediaan air , sabun
setiap 4 jam sekali dengan 
menggunakan ceklis oleh
bagian cleaning service

 Cek kebersihan ruang ganti


karyawan sebelum dan 
sesudah bekerja secara 
visual oleh bagian cleaning
service
 Proteksi dari bahan
pencemar

 Cek kesesuaian  
penyimpanan cairan
pembersih lantai , dinding ,
meja dan pembersih alat alat
pengolahan secara ceklis
sebelum dan sesudah
produksi oleh pemilik IRTP
 Pelabelan,
penyimpanan, dan
penggunaan bahan
toksin.

 Cek kejelasan tulisan pada


label bahan bahan kimia
secara ceklis sebelum dan  
sesudah produksi oleh
bagian pemilik IRTP

 Cek kesesuaian
penyimpanan bahan bahan
kimia sebelum dan sesudah  
produksi secara ceklis oleh
bagian pemilik IRTP

 Cek penggunaan bahan 


bahan kimia sebelum dan 
sesudah produksi secara
ceklis oleh bagian pemilik
IRTP

 Kondisi kesehatan
pekerja

 Cek kesehatan karyawan


secara rutin 2 minggu sekali 
menggunakan ceklis dan
visual oleh bagian pemilik
IRTP

 Cek kelengkapan kotak obat


P3K secara rutin 2 minggu
sekali menggunakan ceklis 
oleh bagian pemilik IRTP

 Pembersihan binatang
Cek hama serangga (semut, lalat,
kecoa dll) secara visual di ruang
 
pengolahan dan produksi sebelum
dan sesudah produksi oleh
cleaning service
✓= Puas / ✗ = Tidak Puas

Tandatangan/paraf ____________________
Tanggal __________________________
Formulir 9. Penarikan produk tidak sesuai

Pernyataan recall procedures : Kerupuk Udang “Sehati” menerapkan kebijakan penarikan kembali
terhadap produk – produk yang tidak sesuai dan telah beredar sesuai dengan kategori

Klasifikasi:
1. Kategori 1 : Ketidaksesuaian dapat mengancam jiwa manusia
2. Kategori 2 : Ketidaksesuaian berptensi mengancam jiwa manusia
3. Kategori 3 : Ketidaksesuaian berpotensi mengakibatkan economic fraund

Metode:
1. Notifikasi pada jaringan distribusi
2. Penarikan produk
3. Menentukan sumber masalah
4. Menangani keluhan konsumen
5. Melakukan tindakan koreksi
Waktu: Segera setelah ditemukan ketidaksesuaian

Penanggung jawab Penarikan produk: Manajemen Quality Assurance

Prosedur:
1. Menetapkan jadwal penarikan kembali
2. Memberi info pada jaringan distribusi
3. Penarikan produk
4. Menentukan sumber masalah
5. Menangani keluhan konsumen
6. Melakukan tindakan koreksi
7. Perbaikan sistem bila diperlukan

Rekaman recall: Rekaman notifikasi, jumlah produk yang berhasil di tarik, sumber masalah dan
tindakan koreksi

Anda mungkin juga menyukai